Anda di halaman 1dari 8

w w w .bpkp.go.

id

PERATURAN
KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
NOMOR: PER- 432/K/SU/2011
TENTANG
PEDOMAN PENYELESAIAN GANTI RUGI IKATAN DINAS Dl
LINGKUNGAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Menimbang :
a. bahwa pemberian tugas belajar kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dengan maksud menambah keahlian tertentu dalam penyelenggaraan
Pemerintah, sesudah menyelesaikan tugas belajar maka PNS tersebut
wajib bekerja dalam dinas negara dengan ikatan dinas;
b. bahwa terhadap PNS lulusan Program Diploma Bidang Keuangan
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan tugas belajar dalam
negeri serta tugas belajar luar negeri yang tidak melaksanakan
perjanjian wajib kerja, wajib membayar ganti rugi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan tentang Pedoman Penyelesaian Ganti
Rugi Ikatan Dinas di Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan;

Mengingat :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1979 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3149) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 141);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4890);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 74,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 135);
4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas
Belajar;
5. Keputusan Presiden Nomor 68/M Tahun 2010;
6. Keputusan Menteri Pertama Nomor 224/MP/1961 tentang Peraturan
Pelaksanaan tentang Pemberian Tugas Belajar di Dalam dan di Luar
Negeri;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 252/KM.1/1977 tentang
Pemberian Tunjangan Belajar Kepada Mahasiswa Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara;
8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 531/KMK.08/1981 tentang
Bentuk dan IsiSurat perjanjian Wajib Kerja Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara di Departemen Keuangan;
9. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 532/KMK.08/1981 tentang
Bentuk dan Isi Surat Perjanjian Wajib Kerja Sekolah tinggi Akuntansi
Negara dengan Kurikulum Khusus di Departemen Keuangan;
10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 1274/KMK.08/1992 tentang
Ketentuan Wajib Kerja Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai
Negeri Sipil Yang Mengikuti Pendidikan Program Diploma/Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara/Program Gelar di lingkungan Departemen
Keuangan;
w w w .bpkp.go.id

11. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 289/KMK.014/2004 tentang


Ketentuan Ikatan Dinas Bagi Mahasiswa Program Diploma Bidang
Keuangan di Lingkungan Departemen Keuangan;
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 201/PMK.06/2010 tentang
Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga dan Pembentukan
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN TENTANG PEDOMAN PENYELESAIAN GANTI RUGI
IKATAN DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN
DAN PEMBANGUNAN.

Pasal 1
(1) Pedoman Penyelesaian Ganti Rugi Ikatan Dinas bertujuan untuk
menangani masalah ganti rugi ikatan dinas terhadap Pegawai Negeri
Sipil lulusan Program Diploma Bidang Keuangan STAN dan tugas
belajar dalam negeri serta tugas belajar luar negeri yang tidak
melaksanakan wajib kerja.
(2) Dalam pelaksanaannya, Pedoman Penyelesaian Ganti Rugi Ikatan
Dinas mempunyai fungsi untuk meningkatkan disiplin dan tanggung
jawab para pegawai/pejabat serta administrasi menjadi lebih tertib.

Pasal 2
(1) Tata cara perhitungan Ganti Rugi Ikatan Dinas Diploma Bidang
Keuangan STAN berlaku ketentuan Menteri Keuangan tentang
ketentuan ikatan dinas bagi mahasiswa Program Diploma Bidang
Keuangan atau perjanjian wajib kerja antara Menteri
Keuangan/Kepala BPKP dengan Mahasiswa Program Diploma Bidang
Keuangan.
(2) Kecuali sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tatacara perhitungan
Ganti Rugi Ikatan Dinas berlaku ketentuan Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 1961 dan Keputusan Menteri Pertama Nomor:
224/MP/1961, atau Perjanjian Ikatan Dinas yang ditandatangani
yang bersangkutan dengan Kepala BPKP atau Pejabat Yang
Dikuasakan.

Pasal 3
(1) Lulusan Program Diploma Bidang Keuangan, Tugas Belajar Dalam
Negeri dan Tugas Belajar Luar Negeri yang tidak melaksanakan wajib
kerja, wajib membayar ganti rugi ikatan dinas;
(2) Ganti Rugi Ikatan Dinas terjadi karena:
a. Pemberhentian Dengan Hormat Atas Permintaan Sendiri;
b. Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri;
c. Pemberhentian Tidak Dengan Hormat;

Pasal 4
Pembebasan dari kewajiban membayar ganti rugi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) hanya diberikan, karena:
a. Mencapai batas usia pensiun;
b. Adanya perampingan organisasi;
c. Tidak cakap jasmani dan rohani;
d. Meninggal dunia atau hilang;
Pasal 5
Dalam hal pegawai mengikuti pendidikan tugas belajar Diploma Bidang
Keuangan STAN, tugas belajar dalam negeri dan tugas belajar luar
negeri, masa pendidikan tersebut tidak dihitung sebagai masa kerja,
kecuali bagi pegawai yang tidak dibebastugaskan dari jabatannya.
w w w .bpkp.go.id

Pasal 6
Pedoman Penyelesaian Ganti Rugi Ikatan Dinas di Lingkungan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan sebagaimana tercantum
dalam lampiran ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari peraturan ini.

Pasal 7
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Mei 2011
KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN,
ttd
MARDIASMO
w w w .bpkp.go.id

LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
NOMOR : PER-432/K/SU/2011
TANGGAL : 5 MEI 2011

BAB I
TATA CARA PERHITUNGAN GANTI RUGI IKATAN DINAS

A. PERHITUNGAN GANTI RUGI IKATAN DINAS TERHADAP PEGAWAI


NEGERI SIPIL BPKP YANG BERASAL DARI STAN
Perhitungan Ganti Rugi Ikatan Dinas (GRID) terhadap Pegawai Negeri
Sipil BPKP yang berasal dari STAN dilakukan berdasarkan:
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 252/KM.1/1977
Perhitungan kewajiban ikatan dinas atau Ganti Rugi Ikatan Dinas
(GRID) adalah sebagai berikut:
a. Tingkat Diploma III
Pegawai lulusan Program Diploma Keuangan Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara setelah dinyatakan lulus ujian Diploma III
dan diangkat sebagai Ajun Akuntan wajib untuk bekerja aktif
pada BPKP paling sedikit 6 (enam) kali masa pendidikan yang
benar-benar dijalani. Apabila yang bersangkutan tidak dapat
menjalankan kewajiban tersebut maka diwajibkan membayar
GRID sebesar Rp 10.000.000,00 yang diitung secara
proposional.

b. Tingkat Diploma IV
Pegawai lulusan Program Diploma Bidang Keuangan Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara setelah dinyatakan lulus ujian
Diploma IV dan diangkat sebagai Akuntan wajib untuk bekerja
aktif pada BPKP paling sedikit 5 (lima) kali masa pendidikan
yang benar-benar dijalani dalam Diploma IV ditambah sisa
masa kerja Diploma III yang belum dijalani. Apabila yang
bersangkutan tidak dapat menjalankan kewajiban tersebut
maka diwajibkan membayar GRID sebesar Rp 20.000.000,00
yang dihitung secara proposional.

2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 531/KMK.08/1981


Perhitungan kewajiban ikatan dinas atau Ganti Rugi Ikatan Dinas
(GRID) adalah sebagai berikut:
a. Tingkat Diploma III
Pegawai lulusan Program Diploma Bidang Keuangan Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara setelah dinyatakan lulus ujian
Diploma III dan diangkat sebagai Ajun Akuntan wajib untuk
bekerja aktif pada BPKP paling sedikit 6 (enam) kali masa
pendidikan yang benar-benar dijalani. Apabila yang
bersangkutan tidak dapat menjalankan kewajiban tersebut
maka diwajibkan membayar GRID sebesar Rp 10.000.000,00
yang dihitung secara proposional.

b. Tingkat Diploma IV
Pegawai lulusan Program Diploma Bidang Keuangan Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara setelah dinyatakan lulus ujian
Diploma IV dan diangkat sebagai Akuntan wajib untuk bekerja
aktif pada BPKP paling sedikit 5 (lima) kali masa pendidikan
yang benar-benar dijalani dalam Diploma IV ditambah setengah
sisa masa kerja Diploma III yang belum dijalani. Apabila yang
bersangkutan tidak dapat menjalankan kewajiban tersebut
maka diwajibkan membayar GRID sebesar Rp 30.000.000,00
yang dihitung secara proposional
w w w .bpkp.go.id

3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 1274/KMK.08/1992


Perhitungan kewajiban ikatan dinas atau Ganti Rugi Ikatan Dinas
(GRID) adalah sebagai berikut:
a. Tingkat Diploma III
Pegawai lulusan Program Diploma Bidang Keuangan Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara setelah dinyatakan lulus ujian
Diploma III dan diangkat sebagai Ajun Akuntan wajib untuk
bekerja aktif pada BPKP paling sedikit 3 (tiga) kali masa
pendidikan yang benar-benar dijalani ditambah 1 (satu) tahun.
Apabila yang bersangkutan tidak dapat menjalankan kewajiban
tersebut maka diwajibkan membayar GRID sebesar Rp
25.000.000,00 yang dihitung secara proposional.

b. Tingkat Diploma IV
Pegawai lulusan Program Diploma Bidang Keuangan Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara setelah dinyatakan lulus ujian
Diploma IV dan diangkat sebagai Akuntan wajib untuk bekerja
aktif pada BPKP paling sedikit 3 (tiga) kali masa pendidikan
yang benar-benar dijalani ditambah 1 (satu ) tahun. Apabila
yang bersangkutan tidak dapat menjalankan kewajiban tersebut
maka diwajibkan membayar GRID sebesar Rp50.000.000,00
dihitung secara proposional.

4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 289/KMK.014/2004


Perhitungan kewajiban ikatan dinas atau Ganti Rugi Ikatan Dinas
(GRID) adalah sebagai berikut:
a. Tingkat Diploma III
Pegawai lulusan Program Diploma Bidang Keuangan Sekolah
Tinggi Akuntasi Negara setelah dinyatakan lulus ujian Diploma
III dan diangkat sebagai Ajun Akuntan wajib untuk bekerja aktif
pada BPKP paling sedikit 3 (tiga) kali masa pendidikan yang
benar-benar dijalani ditambah 1 (satu) tahun. Apabila yang
bersangkutan tidak dapat menjalankan kewajiban tersebut
maka diwajibkan membayar GRID sebesar Rp 30.000.000,00
yang dihitung secara proposional.

b. Tingkat Diploma IV
Pegawai lulusan Program Diploma Bidang Keuangan Sekolah
Tinggi Akuntansi Negara setelah dinyatakan lulus ujian
Diploma IV dan diangkat sebagai Akuntan wajib untuk bekerja
aktif pada BPKP paling sedikit 3 (tiga) kali masa pendidikan
yang benar-benar dijalani ditambah sisa masa kerja Diploma III
yang belum dijalani. Apabila yang bersangkutan tidak dapat
menjalankan kewajiban tersebut maka diwajibkan membayar
GRID sebesar Rp 50.000.000,00 yang dihitung secara
proposional.

B. PERHITUNGAN GANTI RUGI IKATAN DINAS TUGAS BELAJAR DALAM


NEGERI
Bagi PNS yang telah menyelesaikan tugas belajar di dalam negeri
(meliputi tingkat pendidikan pada Perguruan Tinggi atau Sekolah
Menengah Kejuruan) jika tidak melaksanakan ikatan dinas selama
1 (satu) tahun untuk tiap-tiap tahun atau sebagian tahun dari masa
belajarnya sesuai dengan Pasal 5 Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 1961, maka akan dikenakan GRID sebesar biaya pendidikan
penuh yang dihitung secara proporsional sesuai dengan masa ikatan
dinas yang dijalani ditambah denda 100% (seratus persen)
sebagaimana diatur dalam Pasal 8 Keputusan Menteri Pertama
Nomor 224/MP/1961.
w w w .bpkp.go.id

Yang dimaksud biaya pendidikan penuh adalah biaya yang telah


dikeluarkan untuk PNS yang bersangkutan selama masa tugas
belajar terdiri dari:
1. Biaya pembayaran uang kuliah atau uang sekolah dan uang
ujian yang dibayar langsung kepada lembaga pendidikan yang
bersangkutan.

2. Jumlah biaya pembelian buku dan alat-alat pelajaran yang


ditentukan menurut peraturan.
3. Jumlah biaya lain yang dikeluarkan untuk tugas belajar tersebut
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. PERHITUNGAN GANTI RUGI IKATAN DINAS TUGAS BELAJAR LUAR NEGERI


Bagi PNS yang telah menyelesaikan tugas belajar di luar negeri
(meliputi semua jenis pendidikan, misalnya; pelatihan jangka
pendek dan semua tingkat perguruan tinggi) dalam jangka waktu
lebih dari 3 (tiga) bulan dan untuk selama-lamanya 3 (tiga) tahun,
jika tidak melaksanakan ikatan dinas selama 2 (dua) tahun untuk
tiap-tiap tahun atau sebagian tahun dari masa belajarnya untuk
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sesuai dengan Pasal 3
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961, maka akan dikenakan
GRID sebesar biaya pendidikan penuh yang dihitung secara
proporsional sesuai dengan masa ikatan dinas yang dijalani
ditambah denda 100% (seratus persen) sebagaimana diatur dalam
Pasal 8 Keputusan Menteri Pertama Nomor 224/MP/1961.
Yang dimaksud biaya pendidikan penuh adalah biaya yang telah
dikeluarkan untuk PNS yang bersangkutan selama masa tugas
belajar terdiri dari:
a. Biaya perjalanan pergi-pulang;
b. Biaya perlengkapan;
c. Tunjangan selama menunaikan tugas belajar, baik kepada
pegawai-pelajar, maupun kepada keluarganya yang ditinggalkan;
d. Biaya pembelian buku dan alat-alat pelajaran;
e. Biaya pembayaran uang kuliah, uang sekolah, uang ujian dan
uang study tour yang wajib.
w w w .bpkp.go.id

BAB II
PENYELESAIAN GANTI RUGI IKATAN DINAS

A. PEMBERHENTIAN DENGAN HORMAT ATAS PERMINTAAN SENDIRI


(PDH APS)
1. Berdasarkan permohonan berhenti dari CPNS/PNS, Biro
Kepegawaian dan Organisasi menerbitkan perhitungan GRID
yang ditandatangani oieh Kepala Biro dan perhitungan
tersebut merupakan lampiran dari surat persetujuan berhenti
dari Sekretaris Utama.
2. Surat persetujuan Sekretaris Utama tersebut juga berfungsi
sebagai Surat Tagihan dengan jangka waktu 1 (satu) bulan.
Pembayaran GRID dilakukan dengan menyetor ke rekening
Kas Negara, setelah itu bukti setor diserahkan ke Biro
Kepegawaian dan Organisasi.
3. Jika CPNS/PNS membayar tagihan GRID dan telah
melunasinya, maka proses Surat Keputusan Pemberhentian
Dengan Hormat dilanjutkan. Jika CPNS/PNS belum
membayar GRID maka akan diterbitkan Surat Tagihan II
dengan jangka waktu 2 (dua) minggu, dan apabila masih
belum memenuhi kewajibannya maka dilanjutkan dengan
Surat Tagihan III dengan jangka waktu 2 (dua) minggu.
4. Pembayaran GRID dilakukan dengan cara melakukan
pembayaran ke rekening Kas Negara melalui bank pemertntah
yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan atau melalui Kantor
Pos. Bukti pembayaran berupa Surat Setoran Bukan Pajak
(SSBP) dan bukti pembayaran dari bank diserahkan ke Biro
Kepegawaian dan Organisasi. Bukti pembayaran yang
diserahkan adalah SSBP lembar ke 5 dan copy lembar ke 1
serta copy bukti pembayaran dari bank.
5. Berdasarkan bukti pembayaran GRID tersebut, BPKP
menerbitkan Surat Keputusan Pemberhentian Dengan Hormat
Atas Permintaan Sendiri (PDH APS). Setelah SK
pemberhentian terbit, satu eksempiar SK pemberhentian
beserta surat persetujuan berhenti, perhitungan GRID dan
bukti pembayaran GRID diserahkan ke Biro Keuangan.
6. Biro Keuangan setelah memvalidasi berkas-berkas tersebut
akan menerbitkan surat pernyataan "LUNAS GRID" yang
dapat digunakan oleh pegawai bersangkutan untuk
mengambil ijazah dan meminta transkrip nilai ke Biro
Kepegawaian dan Organisasi c.q. Bagian Perencanaan dan
Pengembangan Pegawai.

B. PEMBERHENTIAN DENGAN HORMAT TIDAK ATAS PERMINTAAN SENDIRI


(PDH TAPS) DAN PEMBERHENTIAN TIDAK DENGAN HORMAT (PTDH)
1. Setelah terbit Surat Keputusan PDH TAPS/PTDH, satu
eksempiar SK pemberhentian, perjanjian ikatan dinas serta
perhitungan GRID diserahkan ke Biro Keuangan untuk
dilakukan pencatatan dan monitoring piutang GRID. Setelah
menerima berkas-berkas tersebut, Biro Keuangan akan
melakukan penagihan GRID sebanyak 2 (dua) kali dalam
jangka waktu 2 (dua) tahun sejak surat keputusan
pemberhentian tersebut berlaku.
2. Pembayaran GRID terhadap penagihan tersebut dilakukan
dengan cara melakukan pembayaran ke rekening Kas Negara
melalui bank pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan
atau melalui Kantor Pos. Bukti pembayaran berupa Surat
Setoran Bukan Pajak (SSBP) dan bukti pembayaran dari bank
diserahkan ke Biro Keuangan. Bukti pembayaran yang
diserahkan adalah SSBP lembar ke 5 dan copy lembar ke 1
w w w .bpkp.go.id

serta copy bukti pembayaran dari bank.


3. Berdasarkan bukti pembayaran tersebut maka Biro Keuangan
akan menerbitkan surat pernyataan ”LUNAS GRID" yang
dapat digunakan oleh pegawai bersangkutan untuk mengambil
ijazah dan meminta transkrip nilai ke Biro Kepegawaian dan
Organisasi c.q. Bagian Perencanaan dan Pengembangan
Pegawai.
4. Setelah 2 (dua) tahun, jika mantan CPNS/PNS tidak juga
melunasi GRID tersebut maka BPKP c.q. Biro Keuangan akan
menyerahkan penagihan piutang GRID tersebut kepada
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian
Keuangan.
5. Jika penagihan piutang GRID telah diserahkan kepada DJKN
dan telah diterbitkan surat Penerimaan Pengurusan Piutang
Negara (SP3N) dari Panitia Urusan Piutang Negara maka
pembayaran piutang oleh mantan CPNS/PNS dilakukan
melalui Panitia Urusan Piutang Negara.
6. Jika piutang telah dilunasi dan Panitia Urusan Piutang Negara
telah menerbitkan Surat Pernyataan Piutang Negara Lunas,
maka berdasarkan surat tersebut Biro Keuangan akan
memutakhirkan daftar piutang dan menerbitkan Surat
Pengantar Pernyataan Piutang Negara Lunas ke Biro
Kepegawaian dan Organisasi c.q. Bagian Perencanaan dan
Pengembangan Pegawai sebagai dasar untuk mengeluarkan
ijazah dan transkrip.

KEPALA BADAN PENGAWASAN


KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN,
ttd
MARDIASMO

Anda mungkin juga menyukai