Anda di halaman 1dari 7

I.

RUMUS DAN PERHITUNGAN


I.1 Rumus
I.1.1 Peak Value ACC
PACC = 1,414 X Rata-Rata ACC

Dimana:
1,414 : Konstanta dari alat
I.1.2 Peak Value VEL
PVEL = 1,414 X Rata-Rata VEL

Dimana:
1,414 : Konstanta dari alat
I.1.3 Berat Partikulat
W 2−W 1
Dimana:
W2 : Berat filter akhir (gram)
W1 : Berat filter awal (gram)
I.1.4 Laju Alir Volume Uji
Q1 + Q2
Q o=
2
Dimana :
Qo : Laju alir volume uji (m3/menit)
Q1 : Laju alir awal (m3/menit)
Q2 : laju alir akhir (m3/menit)
I.1.5 Konversi dari μg/Nm3 ke ppm

1
Ts−Po 2
¿
¿−Ps
Qs = Q o × ¿
Dimana :
Qo : Laju alir volume uji (m3/menit)
Ts : Temperatur standar (298 °K)
To : Temperatur pengukuran dalam K
Ps : Tekanan standar (760 mmHg)
Po : Tekanan pengukuran
I.1.6 Volume Udara

V = Q s ×T

Dimana :
Qs : Laju alir pada kondisi standar (m3/menit)
T : Durasi pengukuran (menit)
I.1.7 Konsentrasi TSP Pada Udara Ambien
( W 2−W1 ) x 10 8
C30 menit=
V
Dimana :
108 : Konversi gram
I.1.8 Konsentrasi TSP Pada Udara Ambien

30 menit
¿ 0,185
1440 menit
C24 jam = C30 menit × ¿
I.1.9 Konsentrasi TSP Pada Udara Ambien

1 hari
¿0,185
365 hari
C1 tahun = C24 jam ׿
I.2 Perhitungan
I.2.1 Peak Value ACC
Diketahui :
Rata-rata ACC : 3,9
Jawab :
PACC = 1,414 X Rata-Rata ACC
PACC = 1,414 X 3,9
PACC = 5,51 mm/s2
I.2.2 Peak Value VEL
Diketahui :
Rata-rata VEL : 19,32
Jawab :
PVEL = 1,414 X Rata-Rata VEL
PVEL = 1,414 X 19,32
PVEL = 27,31 mm/s
I.2.3 Berat Partikulat
Diketahui :
W2 : 4,51 gram
W1 : 6,02 gram
Jawab :
W 2−W 2=¿
6,02 gram−4,51 gram=1,51 gram
I.2.4 Laju Alir Volume
Diketahui :
Q1 = 1 m3/menit
Q2 = 1 m3/menit
Jawab :
Q1 + Q2
Q o=
2
1 m3 1 m3
+
menit menit
Q o=
2
Qo=1 m3 /menit
I.2.5 Koreksi Laju Alir Pada Kondisi Standar
Diketahui :
Qo : 1 m3/menit
Ts : 298 °K
To : 302,9 °K
Ps : 760 mmHg
Po : 777 mmHg
Jawab :
1
Ts−Po 2
¿
¿−Ps
Qs = Qo × ¿
1
298−777 2
¿
302,9−760
1 m3
Q s= ׿
menit
3
Qs=1,2 m /menit
I.2.6 Volume Udara
Diketahui :
Qs : 1,02 m3/menit
T : 30 menit
Jawab :
V = Qs× T
m3
V = 1,02 × 30 menit
menit
3
V = 30,6 m
I.2.7 Konsentrasi TSP Pada Udara Ambien
Diketahui :
W2 – W1 : 1,51 gram
V : 30,6 m3
Jawab :
( 1,51 gram ) x 108
C30 menit=
30,6 m3
3
C30 menit= 49346,4 µg/N m
I.2.8 Konsentrasi TSP Pada Udara Ambien Selama 24 jam
Diketahui :
C30 menit = 49346,4 µg/Nm3
t1 = 30 menit
t2 = 1440 menit
Jawab :
30 menit
¿ 0,185
1440 menit
C24 jam = C30 menit × ¿
30 menit 0,185
¿
1440 menit
C24 jam = 49346,4 µg/N m3 ׿
3
C24 jam = 24111,5 µg/N m
I.2.9 Konsentrasi TSP Pada Udara Ambien Selama 1 tahun
Diketahui :
C24 jam = 24111,5 µg/Nm3
t1 = 1 hari
t2 = 365 hari
Jawab :
1 hari 0,185
¿
365 hari
C1 tahun = C24 jam ׿
1 hari
¿0,185
365 hari
C1 tahun =24111,5 µg/N m 3 ׿
C1 tahun =8094,68 µg/N m3
II. Pembahasan
Dalam praktikum ini dilakukan pengukuran terhadap Total Suspended Particulate
(TSP) di udara ambien. Pengukuran TSP ini menggunakan alat HVAS (High Volume Air
Sample ), kemudian hasil filter pada alat tersebut dianalisis dengan metode gravimetri
hingga ditemukan bobot TSP sehingga dapat ditentukan kadar TSP di udara ambien
tersebut. Kertas filter yang digunakan berbahan selulos sehingga perlu kewaspadaan
dalam menggunakannya karna mudah robek. Tempat sampling yang telah ditentukan juga
akan mempengaruhi akurasi maupun presisi hasil analisis, untuk tempat sampling yang
kami uji sudah ditentukan sebelum kami melakukan pengukuran, yaitu di Plaza Kampus
A, Universitas Trisakti dengan kordinat -6.167958,106.790294, waktu sampling yang
kami lakukan pada pukul 11:00-11:30. Selain mengukur TSP di udara ambien kami
melakukan pengukuran frekuensi getaran pada alat HVAS, untuk malakukan pengukuran
tersebut digunakannya alat yang bernama alat Vibration Meter dengan waktu pengukuran
tiap 1 menit selama 5 menit.
Setelah penentuan tempat lokasi sampling, praktikan melakukan pengukuran secara
insitu karena terdapat beberapa data meterologi yang hanya dapat diambil datanya pada
saat dilokasi sampling. Parameter yang diukur secara insitu berupa kecepatan angin,
suhu, kelembapan dan tekanan. Pengukuran parameter ini dilakukan secara bergiliran
karena keterbatasan alat ukur yang disediakan. Suhu yang diperoleh 29,9 ˚C setelah
dilakukan pengukuran suhu, dilakukan pengukuran kecepatan angin yaitu, 0,12 m/s,
kelembapan 71% RH, tekanan 777 mmHg, dan arah angin yang berhembus dari arah
selatan menuju utara. Kemudian setelah dilakukannya sampling selama 30 menit maka
diperolehnya hasil dari uji tersebut berupa bobot dari filter TSP yang merupakan selisih
dari bobot sebelum dan sesudah sampling, yaitu sebesar 1,51 gram. Dari hasil
penimbangan dan data meteorologi tersebut maka diperoleh kadar TSP sebesar 49346,4
μg/Nm3 untuk waktu sampling 30 menit, setelah dikonversi maka diperoleh kadar TSP
untuk waktu sampling selama 24 jam sebesar 24111,5 μg/Nm 3 serta dikonversi menjadi
waktu sampling selama 1 tahun sebesar 8094,68 μg/Nm3.
Berdasarkan hasil yang didapatkan apabila dibandingkan dengan baku mutu yang
tertera di dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta nomor 551 Tahun 2001, bahwa standar
baku TSP untuk waktu sampling selama 24 jam sebesar 230 μg/Nm3. Dapat dikatakan
bahwa hasil perhitungan yang didapatkan melewati baku mutu sesuai dalam KepGub
DKI jakarta no 551 tahun 2001. Dilihat dari hasil perhitungan waktu sampling selama 24
jam terlihat janggal, hal ini dikarenakan kondisi sekitar lokasi sampling yang tidak
banyak dikelilingi sumber pencemar yang berasal dari transportasi dan sekitar lingkungan
sampling yang masih dikelilingi pohon membuat kondisi lokasi sampling masih terhitung
asri dan tidak tercemar. Hasil yang kurang optimal ini disebabkan pada saat membuka
selter yang terlalu lebar untuk dilakukannya pemasangan filter, sehingga partikel-partikel
lain ikut masuk kedalam HVAS dan menempel pada filter yang telah dipasang selain itu
ada penyebabnya yang lain, yaitu kurang telitinya pada saat penimbangan filter setelah
pengambilan sampel.
Dalam hasil pengukuran frekuensi getaran diperoleh hasil RMS Value untuk ACC
dari menit ke-1 hingga ke-5 sebesar 4,2 , 4,3 , 3,7 , 3,7 ,dan 3,6 , sedangkan untuk VEL
dari menit ke-1 hingga ke-5 sebesar 3,6 , 36,3 , 8,8, 8,3 ,dan 7,2. Kemudian RMS Value
dari ACC dan VEL dihitung rata-ratanya, didapatkan sebesar 5,57 dan 24,1 serta dihitung
juga Peak Value dari kedua data tersebut, untuk Peak Value dari ACC sebesar 5,51 mm/s
dan Peak Value dari VEL sebesar 27,1 mm/s2. Jika dibandingkan dengan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 46 Tahun 1996 untuk Baku Tingkat Getaran
Mekanik Berdasarkan Dampak Kerusakannya dengan frekuensi 50 Hz terdapat 4
kategori, yaitu kategori A yaitu getaran tidak menimbulkan kerusakan, kategori B yaitu
getaran memungkinkan menyebabkan keretakan plesteran, kategori C yaitu getaran
memungkinkan menyebabkan rusak komponen struktur dinding pemikul beban, dan
kategori D yaitu getaran menyebabkan rusak dinding pemikul beban. Bila dilihat dari
nilai peak volume kecepatan ataupun percepatan, getaran yang dihasilkan dari alat HVAS
sudah melewati kategori C yaitu lebih dari 7 - 42 sehingga getaran memungkinkan
menyebabkan kemungkinan rusak komponen struktur dinding pemikul beban.
III. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari percobaan dan perhitungan Total Suspended
Particulate (TSP) dan Getaran adalah sebagai berikut :
1. Hasil perhitungan volume contoh uji udara adalah sebesar 29,794 L
2. Berat kertas filter sebelum dilakukan pengambilan sampel adalah 4,51 gram dan
setelah dilakukan pengambilan sampel menjadi 6,02 gram, artinya berat partikel
yang tersaring sebesar 1,51 gram.
3. Nilai konsentrasi Total Suspended Particulate (TSP) pada udara ambien di Plaza
Kampus A, Universitas Trisakti selama 24 jam sebesar 24111,5 μg/Nm3, bila
dibandingkan dengan baku mutunya hasil perhitungan melewati ambang batas.
4. Hasil pengukuran rata-rata kecepatan atau velocity sebesar 19,32 sehingga peak
volume velocity sebesar 27,31 mm/s, dan pada rata-rata percepatan atau
acceleration sebesar 3,9 sehingga peak volume acceleration 5,51 mm/s2, getaran
yang dihasilkan dari alat HVAS sudah melewati kategori C yaitu lebih dari 7 - 42
sehingga getaran memungkinkan menyebabkan kemungkinan rusak komponen
struktur dinding pemikul beban.
LAMPIRAN

LOKASI SAMPLING

Anda mungkin juga menyukai