Tracking Pendulum Magnet Dan Lempeng Temabag PDF
Tracking Pendulum Magnet Dan Lempeng Temabag PDF
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Magdalena Edithika Yolanda
141424011
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
Penulis
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
Dibuat di Yogyakarta
Yang menyatakan,
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan atas segala berkat dan kasih-Nya, sehingga
Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan
2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Yogyakarta.
motivasi yang berarti dan bermakna bagi penulis dari awal sampai akhir untuk
4. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si. dan Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkuliahan.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Fisika yang telah banyak
7. Bapak Fx. Suryo Asih Subrata yang telah berkenan membantu dalam proses
8. Orangtua saya yang tercinta, Surman dan Suharti yang telah memberikan
9. Adik saya yang tersayang, Robertus Raditya Oskar yang telah menghibur dan
10. Keluarga HMPS Pendidikan Fisika yang memberi banyak pengalaman selama
11. Teman-teman satu dosen pembimbing skripsi (Margaret dan Arni) yang selalu
12. Sahabat- sahabatku (Mas Coko, Margaret, Santi, kakak Marita, Lilis, Rina,
Mbak Ega, Angel, dan Deva) yang selalu memberikan bantuan, semangat,
skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Seluruh teman-teman Program Studi Pendidikan Fisika angkatan 2014 yang
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung
ini.
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
C. Batasan Masalah........................................................................................... 4
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pembahasan ................................................................................................ 38
A. Kesimpulan ................................................................................................ 43
B. Saran ........................................................................................................... 43
LAMPIRAN .......................................................................................................... 45
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4. Nilai koefisien redaman untuk jarak antara magnet dengan lempeng
Tabel 4.5. Nilai koefisien redaman untuk jarak antara magnet dengan lempeng
Tabel 4.6. Nilai koefisien redaman untuk jarak antara magnet dengan lempeng
Tabel 4.7. Nilai koefisien redaman untuk jarak antara magnet dengan lempeng
Tabel 4.8. Nilai koefisien redaman untuk jarak antara magnet dengan lempeng
Tabel 4.9. Nilai koefisien redaman pada jarak antara magnet dengan lempeng
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2. Garis-garis medan magnet yang menembus bidang dengan luasan. 8
Gambar 2.3. Tiga loop kawat sebuah kumparan dilihat dari samping dengan
Gambar 2.4. Lempeng konduktor yang ditarik ke kanan, akan terdapat gaya
Gambar 2.7. Komponen gaya pada bandul fisis (Sumber: Tipler, 1998). ........... 14
Gambar 3.1. Rangkaian alat untuk menentukan koefisien redaman pada pendulum-
Gambar 3.2. Foto set alat untuk menentukan koefisien redaman pada pendulum-
Gambar 3.5. Tampilan garis koordinat yang sudah diposisikan pada setimbangnya
pendulum-magnet. ......................................................................... 22
-magnet. ......................................................................................... 23
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.8. Tampilan untuk menganalisis data grafik posisi terhadap waktu. .. 24
Gambar 3.9. Tampilan curve fits untuk memunculkan box fitting. ..................... 24
fitting. ............................................................................................ 25
Gambar 4.1. Grafik posisi terhadap waktu pada jarak 2 mm antara magnet dengan
lempeng tembaga............................................................................29
Gambar 4.2. Grafik posisi terhadap waktu pada jarak 4 mm antara magnet dengan
Gambar 4.3. Grafik posisi terhadap waktu pada jarak 6 mm antara magnet dengan
Gambar 4.4. Grafik posisi terhadap waktu pada jarak 8 mm antara magnet dengan
Gambar 4.5. Grafik posisi terhadap waktu pada jarak 10 mm antara magnet dengan
Gambar 4.6. Grafik hubungan nilai koefisien redaman terhadap jarak ............... 38
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk mencari besarnya nilai percepatan gravitasi bumi. Pendulum adalah sebuah
benda yang digantungkan pada suatu poros sehingga dapat berayun. Pendulum yang
tetapi lama kelamaan akan berhenti pada selang waktu tertentu. Hal ini
seiring waktu hingga kembali pada posisi setimbang. Redaman pada umumnya
disebabkan oleh hambatan udara dan gesekan internal di dalam sistem yang
dengan mengubah massa bola yang digunakan, selain menggunakan bola yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
grafik hubungan sudut terhadap waktu. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa
redaman berbanding terbalik dengan massa, dan berbanding lurus dengan jari-jari
(Limiansih, 2013).
cara. Bila sebuah benda yang bergerak mengalami redaman dapat dianalisis untuk
mencari sesuatu yang lain. Ada dua teknik umum yang dapat digunakan untuk
penelitian redaman antara lain gerakan teredam oleh benda yang terendam di dalam
cairan kental dan gerakan teredam oleh benda karena arus eddy (Gonzalez dkk,
2006).
cairan contohnya redaman pada gerak osilasi sistem massa-pegas. Larutan gliserin
LoggerPro berupa grafik posisi fungsi waktu, kemudian difit untuk mendapatkan
nilai koefisien redaman. Nilai koefisien redaman menunjukkan besar redaman yang
Selain itu, redaman bisa karena gaya magnetik pada sistem osilasi pegas-
magnet dan kumparan. Sebuah pegas dan magnet yang disusun vertikal membentuk
sistem osilasi pegas-benda dan sistem osilasi diletakkan dibagian atas kumparan.
Pergerakan magnet di atas kumparan akan dihambat oleh gaya magnetik, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mangnet yang digantungkan pada pegas perlahan akan berhenti keposisi setimbang.
Untuk menentukan nilai koefisien redaman pada sistem osilasi pegas-magnet dan
kumparan dengan cara merekam video saat magnet berosilasi. Hasil rekaman
Terdapat beberapa jenis redaman pada gerakan osilasi yaitu: getaran osilasi
kurang teredam, teredam kritis dan teredam lebih. Jenis redaman ini dapat
ditunjukkan dengan redaman karena arus eddy, menurut (Suwarno, 2015) dengan
divariasi. Ketika magnet yang berada pada pendulum berosilasi ada medan magnet
menganalisis video hasil perekaman gerak osilasi pendulum. Hasil yang diperoleh
yaitu terjadi getaran osilasi yang teredam kritis pada jarak 2 mm, getaran osilasi
yang kurang teredam pada jarak lebih dari 2 mm, sedangkan jarak kurang dari 2
penelitian ini akan menentukan besarnya nilai koefisien redaman yang terjadi
karena adanya arus eddy dengan menggunakan lempeng tembaga. Magnet dan
didekatkan dengan magnet yang bergerak maka medan magnet akan berubah
terhadap waktu. Sehingga menyebabkan adanya arus eddy yang menghasilkan fluks
sekarang ini banyak digunakan sebagai penelitian. Rekaman video saat ini dengan
mudah dapat dibuat dengan kamera digital ataupun dengan smartphone. Untuk
didapat secara gratis. Percobaan menggunakan video dan analisis dengan software
bisa dijadikan media pembelajaran fisika di SMA agar siswa menjadi lebih tertarik
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
1. Nilai koefisien redaman yang dihitung terjadi karena adanya arus eddy yang
D. Tujuan Penelitian
tembaga.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
video.
2. Bagi pembaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
video.
F. Sistematika Penulisan
1. BAB I Pendahuluan
Bab I berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
Bab III menguraikan mengenai alat, prosedur eksperimen dan analisis data.
Bab IV berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil eksperimen yang
dilakukan.
5. BAB V Penutup
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Medan Magnet
Magnet mempunyai dua buah kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Jika
sebuah batang magnet dipatahkan menjadi dua bagian, maka akan terbentuk 2 buah
magnet yang setiap magnet mempunyai dua kutub magnet. Di daerah sekitar
magnet selalu ada medan magnet. Medan magnet merupakan ruang di sekitar
magnet yang terdapat gaya magnet. Medan magnet digambarkan oleh garis-garis
medan magnet, arah garis-garis medan magnet selalu keluar dari kutub utara dan
gambar 2.1.
berinteraksi. Interaksi ini merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh magnet.
Interaksi kutub-kutub magnet yang sama adalah saling tolak-menolak dan interaksi
1992).
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dinamakan fluks magnetik yang ditunjukkan dalam gambar 2.2. Jika medan magnet
membentuk sudut terhadap garis normal dari permukaan luas penampang yang
dilewati garis gaya magnet, dengan demikian fluks magnetik adalah (Tipler, 2001):
Ф = 𝐵 𝐴 cos 𝜃 (2.1)
dengan Ф adalah fluks magnet , 𝐵 adalah medan magnet, A adalah luas bidang, dan
𝜃 adalah sudut antara medan magnet dengan garis normal dari permukaan luas
A =Luas
B
θ Garis normal
Gambar 2.2. Garis-garis medan magnet yang menembus bidang dengan luasan.
Apabila antara medan magnet dengan garis normal dari permukaan luas
fluks magnetik bernilai maksimum. Sedangkan bila sudut yang terbentuk 90o antara
medan magnet dengan garis normal dari permukaan luas penampang atau medan
magnet yang melewati luas penampang secara sejajar, maka nilai fluks medan
besarnya nol (Giancoli, 2014) seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.3. Tiga loop kawat sebuah kumparan dilihat dari samping dengan posisi yang berbeda-
beda. (sumber: Giancoli, 2014).
menjauhi kumparan, terjadi induksi ggl atau aliran arus. Induksi ggl pada suatu
rangkaian sama dengan laju perubahan fluks magnet yang melalui rangkain,
𝛥Ф𝐵 (2.2)
ℰ=−
𝛥𝑡
𝛥Ф𝐵
dengan ℰ adalah ggl induksi dan adalah perubahan fluks magnet terhadap
𝛥𝑡
waktu. Apabila fluks magnet yang melalui kumparan dengan N lilitan digulung
secara rapat, maka fluks magnet yang sama melalui semua lilitan, sehingga total ggl
𝛥Ф𝐵 (2.3)
ℰ = −𝑁
𝛥𝑡
Dengan N adalah jumlah lilitan. Tanda minus pada hukum Faraday berhubungan
dengan arah ggl induksinya. Arah ggl induksi dan arus induksi dapat diperoleh dari
hukum Lenz yang menyatakan sebagai berikut “ggl induksi dan arus induksi
memiliki arah sedemikian sehingga melawan muatan yang menghasilkan ggl dan
10
disebut arus eddy (pusar). Arus eddy dapat terjadi dengan menarik sebuah lempeng
konduktor yang berdekatan dengan kutub magnet kuat. Ketika lempeng konduktor
ditarik ke kanan, fluks yang melalui simpal C akan menurun hal ini karena luas
penampang yang dikenai medan magnet semakin sempit. Perubahan fluks magnetik
akan menyebabkan adanya induksi ggl. Sehingga akan ada arus yang menurut
hukum Lenz dan hukum Faraday, arus searah dengan gerak jarum jam akan
kutub, sehingga medan magnetik akan mengerahkan gaya pada arus tersebut ke kiri,
yang melawan gerak lempeng (Tipler, 2001). Seperti yang terlihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4. Lempeng konduktor yang ditarik ke kanan, akan terdapat gaya magnetik ke kiri arus
induksi yang melawan gerak tersebut.
periodik dan akan kembali pada posisi kesetimbangan. Nama lain gerak osilasi
11
Sebuah pegas yang berada pada keadaan setimbang, maka pegas tidak akan
memberikan gaya pada benda. Apabila benda yang disimpangkan sejauh x dari
posisi setimbangnya, pegas akan memberikan gaya pemulih sesuai dengan hukum
𝐹 = −𝑘𝑥 (2.4)
dimana 𝐹 adalah gaya pemulih, 𝑘 adalah konstanta pegas, dan 𝑥 adalah jarak
simpangan yang diberiakn dari posisi setimbang. Tanda minus ini membuktikan
𝑚𝑎 = −𝑘𝑥 (2.5)
atau
𝑑2 𝑥 (2.6)
𝑚 2 + 𝑘𝑥 = 0
𝑑𝑡
dengan m adalah massa benda, a adalah percepatan benda, k adalah konstanta pegas,
𝑑2 𝑥
dan adalah turuan kedua posisi terhadap waktu. Bentuk lain dari persamaan
𝑑𝑡 2
(2.6) adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
𝑑2𝑥 𝑘 (2.7)
+ 𝑥=0
𝑑𝑡 2 𝑚
(2.8)
𝑘
𝜔= √
𝑚
𝑑2𝑥 (2.9)
+ 𝜔2 𝑥 = 0
𝑑𝑡 2
dengan A adalah amplitudo, ω adalah frekuensi sudut, dan ϕ adalah sudut fase.
𝑥̇ = 𝜔𝐴 cos(𝜔𝑡 + 𝜙) (2.11)
Sehingga
𝑎 = −𝜔2 𝑥 (2.13)
Pada kenyataannya setiap pegas yang berosilasi atau pendulum yang berayun
karena energi didisipasikan menjadi energi kalor akibat adanya gesekan yang
13
ditunjukkan Gambar 2.5. Redaman disebabkan oleh hambatan udara dan gesekan
𝐹𝑑 = −𝑏𝑣 (2.14)
gaya yang bekerja dengan menerapkan hukum II Newton untuk gerak benda yang
bermassa m pada pegas dengan konstanta gaya k bila gaya redaman -bv adalah
(Tipler, 1998) :
−𝑘𝑥 − 𝑏𝑣 = 𝑚𝑎 (2.15)
atau
𝑑2 𝑥 𝑑𝑥 (2.16)
𝑚 2
+𝑏 + 𝑘𝑥 = 0
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑥 𝑑2 𝑥
dimana adalah turuna pertama posisi terhadap waktu, dan adalah turunan
𝑑𝑡 𝑑𝑡 2
kedua posisi terhadap waktu. Solusi persamaan (2.16) yang dapat digunakan untuk
𝑏 (2.17)
𝑥(𝑡) = 𝐴 𝑒 −(2𝑚)𝑡 cos(𝜔𝑡 + ϕ)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
𝑏
dengan A adalah ampitudo, ω adalah frekuensi sudut, ϕ adalah sudut fase, dan − 2𝑚
Pendulum fisis merupakan suatu benda yang digantung dari suatu titik yang
bukan pusat massanya pada suatu poros. Bila disimpangakan dari posisi
setimbangnya pendulum fisis juga akan berosilasi (Tipler, 1998). Pendulum fisis
Gambar 2.7. Komponen gaya pada bandul fisis (Sumber: Tipler, 1998).
𝑑2 𝜙 (2.18)
𝜏 = 𝐼𝛼 = 𝐼
𝑑𝑡 2
𝑑2 𝜙
dimana τ adalah torka, I adalah momen inersia, α adalah percepatan sudut, dan 𝑑𝑡 2
adalah turunan kedua sudut terhadap waktu. Besarnya nilai torka total terhadap titik
𝑑2𝜙 (2.19)
−𝑀𝑔𝐷 sin 𝜙 = 𝐼 2
𝑑𝑡
atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dimana M adalah massa pendulum, D adalah jarak antara titik poros dengan pusat
Apabila pendulum fisis disimpangkan dengan sudut yang kecil sehingga dapat
𝑀𝑔𝐷 (2.21)
𝜔2 =
𝐼
Sebuah magnet direkatkan diujung salah satu sisi pendulum dan didekatkan
pada lempeng tembaga. Ketika magnet yang terletak pada pendulum berosilasi akan
induksi ggl yang dapat membangkitkan arus eddy. Arus eddy ini yang
berlawanan dengan arah gerak pendulum. Arah gaya magnetik ini diperoleh
𝐹 = 𝐼ℓ × 𝐵 (2.23)
dengan ℓ merupakan vektor yag besarnya sama dengan panjang lempeng, 𝐼 adalah
16
tembaga akan mengalami redaman karena ada gaya magnetik yang arahnya
melawanan arah gerak pendulum. Persamaan gerak pendulum yang teredam adalah
𝑑2𝜙 𝑑𝜙 (2.24)
𝐼 2 +𝑏 + 𝑀𝑔𝐷𝜙 = 0
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝜙
dengan b adalah koefisien redaman, adalah turunan pertama sudut terhadap
𝑑𝑡
waktu. Persamaan pendulum fisis dapat dituliskan dalam persamaan seperti berikut:
𝑑2𝑥 𝑑𝑥 (2.25)
𝐼 2
+𝑏 + 𝑀𝑔𝐷𝑥 = 0
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝑥 𝑑2 𝑥
dengan adalah turunan pertama posisi terhadap waktu dan turunan kedua
𝑑𝑡 𝑑𝑡 2
posisi terhadap waktu .Solusi persamaan (2.25) yang dapat digunakan untuk
𝑏 (2.27)
𝛾=
2𝐼
𝜔 = √𝜔 2 − 𝛾 2 (2.28)
𝑀𝐿2 (2.29)
𝐼=
3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
magnet yang direkatkan ke pendulum terhadap nilai koefisien redaman. Ada 3 tahap
yang dilakukan dalam penelitian ini. Tahap pertama adalah persiapan alat dan
bahan, tahap kedua adalah pengambilan data, dan tahap ketiga adalah analisis data.
A. Persiapan Alat
Alat yang digunakan untuk mengukur massa pendulum adalah neraca O’haus
Alat yang digunakan untuk mengukur tebal batang tembaga adalah mikrometer
Alat yang digunakan untuk mengukur panjang pendulum adalah mideline yang
Susunan alat dan bahan yang digunakan saat penelitian ditunjukkan pada
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 3.1. Rangkaian alat untuk menentukan koefisien redaman pada pendulum-magnet dan
lempeng tembaga.
Keterangan gambar :
a) Kamera
b) Tripod
c) Pendulum
d) Penggaris
e) Lempeng Tembaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 3.2. Foto set alat untuk menentukan koefisien redaman pada pendulum-magnet dan
lempeng tembaga.
a) Kamera
b) Tripod
c) Pendulum
(60,96±0,02)×10-2 m dan massa (136,70 ± 0,03) × 10-3 kg, salah satu ujung
digantungkan pada suatu poros dan ujung pendulum yang lain ditempelkan
20
d) Penggaris
e) Lempeng Tembaga
tidak terjadi interaksi magnetik dengan magnet yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian maka digunakan kayu yang ditempel pada lempeng tembaga. Selain itu
tembaga agar dapat berdiri tegak dan meluruskan bagian bawah lempeng tembaga.
B. Pengambilan Data
Penelitian ini dilakukan dengan cara merekam video saat pendulum yang
setimbang. Kamera dipasang sejajar pendulum bagian bawah pada saat perekaman.
1. Alat dirangkai seperti pada gambar dengan memberikan jarak antara lempeng
video.
21
5. Osilasi dari pendulum yang ditempeli magnet yang teredam oleh lempeng
tembaga direkam menggunakan kamera dari keadaan awal yang diam, lalu
7. Ulangi langkah 1-5 untuk variasi jarak antara lempeng tembaga dengan magnet
yang ada pada pendulum sebesar 4 mm, 6 mm, 8 mm, dan 10 mm.
C. Analisis Data
tracker. Hasil analisis diperoleh berupa grafik posisi terhadap waktu. Langkah –
sebagai berikut :
1. Software tracker dibuka, selanjutnya pilih menu File pilih sub-menu Open file
yang ditunjukkan dengan lingkaran biru pada gambar 3.3 dan pilih video yang
akan dianalisis.
tools) selanjutnya pilih calibration stick sehingga akan muncul garis berwarna
biru. Atur garis sesuai dengn sekala penggaris. Seperti pada gambar 3.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
maka akan muncul dua garis berwarna ungu yang saling memotong secara
tegak lurus. Posisikan koordinat pada objek saat berada pada posisi setimbang.
Gambar 3.5. Tampilan garis koordinat yang sudah diposisikan pada setimbangnya pendulum-
magnet.
4. Pilih ikon (create a new track) untuk memposisikan objek yang akan
analisis. Lalu pilih point mass maka akan muncul ikon (box point
mass). Pada box point mass pilih autotracker yang dilingkari warna biru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 3.6. Tampilan untuk memunculkan autotracker box untuk memulai perekaman getaran
osilasi pendulum-magnet.
5. Untuk memulai analisis tekan tombol shift dan Ctrl secara bersamaan
kemudian meletakan kursor pada objek dan klik search pada autotracker,
sehingga akan bergerak secara otomatis. Maka secara bersamaan akan muncul
grafik dan tabel waktu dan posisi yang ditunjukkan pada gambar 3.7.
Grafik posisi fungsi waktu dari hasil analisis kemudian difit dengan
24
1) Untuk memfitkan grafik posisi fungsi waktu dengan cara menglik kanan pada
bagian grafik , kemudian pilih analyze yang diberi tanda lingkaran biru seperti
gambar 3.8.
Gambar 3.8. Tampilan untuk menganalisis data grafik posisi terhadap waktu.
2) Setelah memilih analyze maka akan tab baru yang muncul berupa grafik dan
tabel posisi fungsi waktu. Pilih analyze kemudian pilih curve fits ditandai
lingkaran biru untuk menampilkan kurva yang difit seperti gambar 3.9.
3) Untuk menentukan persamaan yang akan digunakan untuk memfit pilih fit
name. Sedangkan bila menggunakan persamaan baru pilih fit builder, akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
muncul box fit builder. Pilih new kemudian atur paramaters dan functions
Gambar 3.10. Tampilan untuk memasukkan persamaan yang akan digunakan untuk fitting.
fungsi waktu menggunakan persamaan (2.25) yang sudah dibuat pada fit builder.
Atur nilai parameters A, B, C, dan D sampai mendapatkan kurva yang sesuai grafik.
Untuk mendapatkan nilai koefisien redaman nilia parameter B dikali dengan 2 dan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
skrup yang memiliki ketelitian 0,01 mm. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1.
memiliki skala terkecil sebesar 0,1 cm. Hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel
4.2.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
menggunakan neraca O’haus yang memiliki skala terkecil sebesar 0,1 g. Hasil
Penelitian ini menggunakan pendulum yang terbuat dari batang kayu dan
ujung salah satu sisinya diberi magnet. Panjang dari pendulum-magnet diukur
28
𝑀𝐿2
𝐼=
3
∆𝑀 2 3∆𝐿 2 0,00003 2
3×0,0002 2
∆𝐼 = √( 𝑀 ) + ( 𝐿 ) × 𝐼 = √(0,13670) + ( 0,6096 ) × 0,0169 = 0,00002
(0,956 ± 0,002) × 10-3 m berguna sebagai peredam. Jarak antara lempeng tembaga
dengan magnet yang ada pada pendulum sebesar 2 mm, 4 mm, 6 mm, 8 mm, dan
EOS700D.
Nilai koefisien redaman didapatkan dari hasil fitting grafik posisi terhadap waktu
lempeng tembaga :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 4.1. Grafik posisi terhadap waktu pada jarak 2 mm antara magnet dengan lempeng
tembaga.
yang berwarna merah dan hasil fiting berupa grafik yang berwarna hitam. Dari
gambar 4.1 dapat dilihat bahwa amplitudo osilasi mengalami penurunan sehingga
𝑥 = 𝐴𝑒𝑥𝑝(−𝑡𝐵)𝑐𝑜𝑠(𝑡𝐶 + 𝐷) (4.1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
peroleh persamaan :
𝑏 = 2𝐼𝐵 (4.2)
Dengan memasukkan nilai B dari hasil fitting dan nilai I (momen inersia) yang telah
dihitung, sehingga diperoleh nilai koefisien sebesar b = 0,04751 kgm2/s. Pada jarak
redaman yang diperoleh ditampilkan pada tabel 4.4 dan grafik hasil analisis
Tabel 4.4. Nilai koefisien redaman untuk jarak antara magnet dengan lempeng
tembaga sebesar 2 mm.
dilakukan seperti percobaan dengan jarak 2 mm. Hasil analisis data diperoleh grafik
31
Gambar 4.2. Grafik posisi terhadap waktu pada jarak 4 mm antara magnet dengan lempeng
tembaga.
Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa amplitudo osilasi mengalami penurunan
diperoleh nilai koefisien sebesar b = 0,02625 kgm2/s. Begitu juga pada percobaan
redaman yang diperoleh ditampilkan pada tabel 4.5 dan grafik hasil analisis
32
Tabel 4.5. Nilai koefisien redaman untuk jarak antara magnet dengan lempeng
tembaga sebesar 4 mm.
dilakukan seperti percobaan dengan jarak 4 mm. Hasil analisis data diperoleh grafik
Gambar 4.3. Grafik posisi terhadap waktu pada jarak 6 mm antara magnet dengan lempeng
tembaga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa amplitudo osilasi mengalami penurunan
pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali, sehingga nilai koefisien redaman yang
diperoleh ditampilkan pada tabel 4.6 dan grafik hasil analisis ditampilkan pada
lampiran 2.
Tabel 4.6. Nilai koefisien redaman untuk jarak antara magnet dengan lempeng
tembaga sebesar 6 mm.
dilakukan seperti percobaan dengan jarak 6 mm. Hasil analisis data diperoleh grafik
34
Gambar 4.4. Grafik posisi terhadap waktu pada jarak 8 mm antara magnet dengan lempeng
tembaga.
Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa amplitudo osilasi mengalami penurunan
pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali, sehingga nilai koefisien redaman yang
diperoleh ditampilkan pada tabel 4.7 dan grafik hasil analisis ditampilkan pada
lampiran 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 4.7. Nilai koefisien redaman untuk jarak antara magnet dengan lempeng
tembaga sebesar 8 mm.
dilakukan seperti percobaan dengan jarak 8 mm. Hasil analisis data diperoleh grafik
Gambar 4.5. Grafik posisi terhadap waktu pada jarak 10 mm antara magnet dengan lempeng
tembaga.
Dari gambar 4.5 dapat dilihat bahwa amplitudo osilasi mengalami penurunan
36
pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali, sehingga nilai koefisien redaman yang
diperoleh ditampilkan pada tabel 4.8 dan grafik hasil analisis ditampilkan pada
lampiran 2.
Tabel 4.8. Nilai koefisien redaman untuk jarak antara magnet dengan lempeng
tembaga sebesar 10 mm.
mendapatkan nilai koefisien redaman pada jarak antara magnet dengan lempeng
tembaga sebesar 2 mm, 4 mm, 6 mm, 8 mm, dan 10 mm hasilnya ditampilkan pada
tabel 4.9.
Tabel 4.9. Nilai koefisien redaman pada jarak antara magnet dengan lempeng tembaga sebesar 2
mm, 4 mm, 6 mm, 8 mm, dan 10 mm.
Jarak antara magnet dengan
b (kgm2/s) 𝑏̅ ± Δ b (kgm2/s)
lempeng tembaga (mm)
0,04751
0,04027
2 0,04748 0,044 ± 0,001
0,04799
0,04105
0,02625
0,02509
4 0,0254 ± 0,0003
0,02446
0,02580
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
0,02555
0,01708
0,01709
6 0,01704 0,01709 ± 0,00001
0,01712
0,01710
0,01409
0,01413
8 0,01410 0,01409 ± 0,00001
0,01405
0,01409
0,01213
0,01219
10 0,01223 0,01217 ± 0,00002
0,01212
0,01218
∑(𝑏̅ −𝑏)2
∆𝑏 = √ 𝑛(𝑛−1)
=
(0,04486 − 0,04105)2 +(0,04486 − 0,04027) 2 + (0,04486− 0,04748)2 +(0,04486− 0,04799)2 +(0,04486− 0,04751)2
√
5(5−1)
= 0,001
Untuk cara yang sama juga dilakukan untuk menentukan ralat nilai koefisien
redaman pada pendulum-magnet dan lempeng tembaga dengan jarak antara magnet
dengan lempeng tembaga sebesar 4 mm, 6 mm, 8 mm, dan 10 mm ditampilkan pada
lampiran 3. Hasil perhitungan ralat dan nilai rata-rata dari nilai koefisien redaman
38
– masing jarak antara magnet dengan lempeng tembaga, terlihat bahwa semakin
jauh jarak antara magnet dengan lempeng tembaga maka nilai koefisien redaman
akan semakin kecil. Hubungan berbanding terbalik antara besarnya nilai koefisien
redaman dengan jarak magnet dengan lempeng tembaga dapat dilihat pada gambar
4.6.
B. Pembahasan
suatu poros dan magnet neodymium yang direkatkan pada ujung salah satu sisi
batang kayu. Lempeng tembaga dan magnet yang ditempelkan pada pendulum
berfungsi sebagai peredam. Jarak antara magnet dengan lempeng tembaga pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
penelitian ini divariasi sebesar 2 mm, 4 mm, 6 mm, 8 mm, dan 10 mm untuk
posisi setimbang sejauh 5 cm. Simpangan yang kecil diberikan agar sudut
diletakkan sebuah jarum pada pendulum. Rekaman video dari osilasi pendulum-
tracker.
terjadi karena salah satu ujung pendulum terdapat magnet yang bergerak terhadap
pelawan akan menghasilkan gaya magnetik yang arahnya berlawanan dengan arah
bergerak.
40
Rekaman video yang sudah dianalisis dengan software tracker akan menghasilkan
grafik posisi terhadap waktu seperti pada gambar 4.1. Pada grafik terdapat titik-titik
persamaan (2.25) sehingga akan diperoleh nilai konstanta B. Nilai konstanta B dari
hasil fitting dan nilai I (momen inersia) yang telah dihitung dimasukkan kedalam
lempeng tembaga sebesar 2 mm, 4 mm, 6 mm, 8 mm, dan 10 mm adalah 0,044
kgm2/s; 0,025 kgm2/s; 0,017 kgm2/s; 0,014 kgm2/s; dan 0,012 kgm2/s. Semakin
besar jarak antara magnet dengan lempeng tembaga maka nilai koefisien redaman
akan semakin kecil. Hal ini karena jumlah garis medan magnet yang melewati luas
penampang, bila jaraknya semakin jauh maka semakin sedikit jumlah garis medan
magnet yang melewati luasan. Laju perubahan fluks magnetik akan semakin kecil
dan arus yang dibangkitkan semakin kecil. Arus ini mengakibatkan gaya magnetik
yang meredam gerak pendulum magnet akan semakin berkurang. Hubungan antara
berbanding terbalik yang ditunjukkan pada gambar (4.6). Menurut (Suwarno, 2015)
semakin dekat antara magnet dengan aluminium akan mengakibatkan arus eddy
yang terjadi semakin besar dan berakibat redaman semakin besar. Aluminium dan
41
arus eddy. Redaman semakin besar pada penelitian juga terlihat dari pergerakan
pendulum-magnet yang kembali ke posisi setimbang secara cepat pada jarak antara
penampang yang akan dilewati gari-garis medan magnet. Ketika garis-garis medan
magnet melewati luas penampang yang besar maka akan mempengaruhi perubahan
fluks. Perubahan fluks magnetik membangkitkan arus eddy yang besar dan
semakin besar.
suatu objek secara lengkap. Untuk mendapatkan rekaman video yang baik, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti posisi kamera. Pada penelitian ini
posisi kamera berhadapan dengan pendulum-magnet yang telah diberi jarum pentul
berwarna biru dan berdiri secara tegak. Agar kamera dapat berdiri dengan tegak
digunakan suatu penyangga yaitu tripot. Selain itu penempatan kamera pada tripot
fokus kamera diarahkan ke jarum. Pengaturan fokus pada kamera yang telah
rekaman video yang didapat nampak jelas dan bagus atau tidak mengalami blur.
Selain beberapa hal yang telah disampaikan di atas, ketika merekam video harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
memperhatikan arah datangnya cahaya agar diperoleh hasil rekaman yang jelas dan
baik. Atau rekaman video yang dihasilkan tidak terlalu terang maupun terlalu gelap.
mudah dilakukan dengan bantuan video dalam pengambilan data. Rekaman video
dan analisis dengan software tracker dapat membantu siswa mempermudah dalam
gerak benda. Selain itu software tracker mudah didapat karena disediakan secara
gratis.
Tujuan pada penelitian ini untuk menentukan nilai koefisien redaman pada
magnet. Selain itu juga dapat melakukan penentuan koefisien redaman pada osilasi
nilai redaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
untuk masing- masing jarak antara magnet dan lempeng tembaga sebesar 2
mm, 4 mm, 6 mm, 8 mm, dan 10 mm adalah 0,044 kgm2/s; 0,025 kgm2/s; 0,017
2. Semakin jauh jarak antara magnet dengan lempeng tembaga, maka nilai
B. Saran
selanjutnya yaitu :
lempeng kuningan.
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
DAFTAR PUSTAKA
Alonso, Marcelo dan Edward J. Finn. 1992. Dasar-Dasar Fisika Universitas Edisi
Halliday, David., Robert Resnick., and Jear Walker. 2010. Fisika Dasar Edisi
Limiansih, Kintan dan Ign Edi Santosa. (2013) Redaman Pada Pendulum
Suwarno, Djoko Untoro. (2015). Getaran Osilasi Teredam Pada Pendulum dengan
Tipler, Paul. A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Tipler, Paul. A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
LAMPIRAN
Lampiran 1
0,00012
∆𝑑 = √ = 0,002 ×10-3
20
0,012
∆𝐿 = √ = 0,02 ×10-2
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
̅ −𝑀)2
∑(𝑀 (60,96−61)2 +(60,96−60,9)2 +(60,96−61)2 +(60,96−61)2 +(60,96−60,9)2
∆𝑀 = √ =√
𝑛(𝑛−1) 5(5−1)
0,02
∆𝑀 = √ 20 = 0,03 ×10-3
Lampiran 2
lempeng tembaga dan tampilan grafik hasil analisis dari percobaan pertama
Gambar 1. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga sebesar
2 mm pada percobaan pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dan lempeng tembaga untuk jarak 2 mm antara magnet dengan lempeng tembaga :
Gambar 2. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga sebesar
2 mm pada percobaan kedua.
Gambar 3. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga sebesar
2 mm pada percobaan ketiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 4. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga sebesar
2 mm pada percobaan keempat.
dan lempeng tembaga untuk jarak 2 mm antara magnet dengan lempeng tembaga :
Gambar 5. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga sebesar
2 mm pada percobaan kelima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
lempeng tembaga dan tampilan grafik hasil analisis dari percobaan pertama
Gambar 6. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga sebesar
4 mm pada percobaan pertama.
dan lempeng tembaga untuk jarak 4 mm antara magnet dengan lempeng tembaga :
50
Gambar 7. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga sebesar
4 mm pada percobaan kedua.
Perhitungan nilai koefisien redaman percobaan kedua pada pendulum-magnet dan
Gambar 8. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga sebesar
4 mm pada percobaan ketiga.
51
Gambar 9. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga sebesar
4 mm pada percobaan keempat.
Perhitungan nilai koefisien redaman percobaan keempat pada pendulum-magnet
dan lempeng tembaga untuk jarak 4 mm antara magnet dengan lempeng tembaga :
Gambar 10. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 4 mm pada percobaan kelima.
52
lempeng tembaga dan tampilan grafik hasil analisis dari percobaan pertama
Gambar 11. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 6 mm pada percobaan pertama.
dan lempeng tembaga untuk jarak 6 mm antara magnet dengan lempeng tembaga :
53
Gambar 12. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 6 mm pada percobaan kedua.
Gambar 13. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 6 mm pada percobaan ketiga.
54
Gambar 14. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 6 mm pada percobaan keempat.
dan lempeng tembaga untuk jarak 6 mm antara magnet dengan lempeng tembaga :
Gambar 15. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 6 mm pada percobaan kelima.
55
lempeng tembaga dan tampilan grafik hasil analisis dari percobaan pertama
Gambar 16. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 8 mm pada percobaan pertama.
dan lempeng tembaga untuk jarak 8 mm antara magnet dengan lempeng tembaga :
56
Gambar 17. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 8 mm pada percobaan kedua.
Gambar 18. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 8 mm pada percobaan ketiga.
57
Gambar 19. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 8 mm pada percobaan keempat.
dan lempeng tembaga untuk jarak 8 mm antara magnet dengan lempeng tembaga :
Gambar 20. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 8 mm pada percobaan kelima.
58
lempeng tembaga dan tampilan grafik hasil analisis dari percobaan pertama
Gambar 21. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 10 mm pada percobaan pertama.
dan lempeng tembaga untuk jarak 10 mm antara magnet dengan lempeng tembaga:
Gambar 22. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 10 mm pada percobaan kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Gambar 23. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 10 mm pada percobaan ketiga.
60
Gambar 24. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 10 mm pada percobaan keempat.
dan lempeng tembaga untuk jarak 10 mm antara magnet dengan lempeng tembaga:
Gambar 25. Grafik posisi fungsi waktu untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga
sebesar 10 mm pada percobaan kelima.
61
Lampiran 3
lempeng tembaga untuk jarak antara magnet dengan lempeng tembaga sebesar 2
Tabel 1. Ralat nilai koefisien redaman pada pendulum-magnet dan lempeng tembaga untuk jarak 2
mm antara magnet dengan lempeng tembaga.
Nilai koefisien redaman pada jarak 2 mm antara magnet dengan lempeng tembaga
Tabel 2. Ralat nilai koefisien redaman pada pendulum-magnet dan lempeng tembaga untuk jarak 4
mm antara magnet dengan lempeng tembaga.
62
Nilai koefisien redaman pada jarak 4 mm antara magnet dengan lempeng tembaga
Tabel 3. Ralat nilai koefisien redaman pada pendulum-magnet dan lempeng tembaga untuk jarak 6
mm antara magnet dengan lempeng tembaga.
Nilai koefisien redaman pada jarak 6 mm antara magnet dengan lempeng tembaga
Tabel 4. Ralat nilai koefisien redaman pada pendulum-magnet dan lempeng tembaga untuk jarak 8
mm antara magnet dengan lempeng tembaga.
63
Nilai koefisien redaman pada jarak 8 mm antara magnet dengan lempeng tembaga
Tabel 5. Ralat nilai koefisien redaman pada pendulum-magnet dan lempeng tembaga untuk jarak
10 mm antara magnet dengan lempeng tembaga.
Nilai koefisien redaman pada jarak 10 mm antara magnet dengan lempeng tembaga