Anda di halaman 1dari 17

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NOMOR PERCOBAAN : 12

JUDUL PERCOBAAN : FIBER OPTIK SINYAL ANALOG

KELAS / GROUP :

NAMA PRAKTIKAN :

NAMA KELOMPOK : 1. (……………..)

: 2. (……………..)

: 3. (……………..)

: 4. (……………..)

TANGGAL PERCOBAAN :

TGL. PENYERAHAN LAP. :

NILAI :

DOSEN :

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2016
FIBER OPTIK SINYAL ANALOG

1 TUJUAN

1. Mengamati dan menguji pengiriman sinyal analog melalui fiber optik.


2. Mengukur pengaruh panjang saluran terhadap redaman pada transmisi fiber optik.
3. Membandingkan input dan output sinyal analog melalui fiber optik.
4. Menguji pengiriman suara dari handphone melalui fiber optik

2 DASAR TEORI
2.1 Rugi-rugi Fiber Optik
Dalam pentransmisian sinyal pada teknologi komunikasi, fiber optik makin banyak
menggantikan saluran transmisi kawat. Hal ini disebabkan saluran fiber optik memberikan
beberapa keuntungan dibandingkan dengan saluran kawat. Pertama, karena cahaya secara
efektif adalah sama seperti radiasi radio frekuensi yang jauh lebih tinggi, makadalam teori
k apasitas pembawaan informasi dar isuatu fiber adalah jauh lebih besar dari pada sistem-
sistem radio gelombang mikro. Berikutnya, bahan yang digunakan dalam fiber adalah gelas
silika atau dioksida silikon, yang adalah salah satu dari bahan-bahan yang paling banyak
terdapat di bumi kita, sehingga nantinya biaya saluran-saluran semacam ini pastiakan jauh
lebih rendah, baik dari saluran-saluran kawat maupun sistem-sistem gelombang mikro. Lagi
pula fiber-fiber tidak bersifat menghantarkan listrik, sehingga merekadapat digunakan di
daerah-daerah dimana isolasi listrik dan interferensi merupakan masalah berat. Dan karena
kapasitas informasinya yang tinggi, rute-rute saluran majemuk dapat diringkas menjadi
kabel-kabel yang jauh lebih kecil sehingga dengan demikia dapat mengurangi kemacetan
pada chanel yang sudah sangat padat. Dengan teknologi yang telah dikuasi pada saat ini,
sistem komunikasi fiber optik masih sedikit lebih mahal daripada sistem kawat atau radio
yang setara, tetapi keadaan ini sedang berubah dengan cepat. Sistem fiber optik dengan cepat
akan mampu bersaing dengan sistem-sistem lain dalam harga, dan dengan kelebihan-
kelebihannya yang lain, makin lama akan makin banyak sistem lain yang menggantikannya.
Rugi-rugi dalam fiber :
a. Rugi-rugi penyebaran Rayleigh
Gelas dalam fiber optik adalah suatu benda pada amorphous (tidak berbentuk
kristal atau noncrystalline), yang dibentuk dengan cara membiarkan gelas itu
mendingin dari keadaan cairnya pada suhu tinggi hingga dia membeku, sementara
masih dalam keadaan plastik, gelas itu ditarik dengan menggunakan tegangan
kedalam bentuk fiber yang panjang. Selamadalam proses pembentukan ini,
variasi-variasisubmikroskopis dalam kerapatan gelas dan dalamcampuran-
campuran di dalamnya ikut dibekukan di dalam gelas, dan kemudian menjadi
facet-facet yang memantulkan dan membiaskan serta menyebarkan sebagian kecil
cahaya yang lewat melalui gelas tersebut. Meskipun teknik pembuatan yang teliti
dapat mengurangi anomali-anomal iini hingga minimum, hal tersebut tidak dapat
sepenuhnyadihilangkan.
b. Rugi-rugi penyerapan
Terdapat tiga macam, yaitu penyerapan ultraviolet, penyerapan infra merah, dan
penyerapan resonansi ion.
c. Rugi-rugi penggandengan
Cacat-cacat kecil pada inti atau pada interface inti pelapis, seperti misalnya variasi
kecil pada diameter inti, bentuk penampang atau gelembung-gelembung dalam
gelasdapat menyebabkan penggandengan yang tidak sempurna.
d. Rugi-rugi pembengkokan
Terdapat dua macam, yaitu pembengkokan mikro dan pembengkokan radius
konstan.

2.2 Komunikasi dan Transmisi data Fiber Optik

Gambar 1 adalah contoh pengaplikasian fiber optic dalam sistem komunikasi.

Gambar 1. Blok Diagram Komunikasi data menggunakan Fiber Optik

Prinsip – prinsip dasar dari komunikasi fiber optik. Signal itu lewat dari fase
seperti pada bentuk gelombang analog. Kemudian melalui pengubah analog menjadi
digital yang mngubah gelombang analog menjadi rangkaian pulsa digital. Kemudian
signal digital itu melewati sumber sinyal yang mungkin laser atau LED, yang
mengubah pulsa digital elektronik menjadi pulsa sinar yang ekuivalen. Pada akhir
penerimaan suatu detektor menangkap pulsa sinar dan menterjemahkannya dalam
pulsa digital, yang kemudian terus melalui pengubah analog menghubungkan dengan
kabel fiber optik yang mengeluarkan sinar digital, seperti misal komputer, konversi
anaog menjadi digital tidak diperlukan. Dalam banyak sirkuit fiber optik teresterial,
repeater yang untuk membuat sinyal ditempati kira – kira setiap 40 Km. Supaya
dibuat, pulsa sinar itu pertama tama harus diubah lagi menjadi pulsa elektrik.
Kemudian sinyal itu dibuat dan diubah lagi dalam pulsa sinar.
Berlainan dengan telekomunikasi yang mempergunakan gelombang
elektromagnet maka pada fiber optik gelombang cahayalah yang bertugas membawa
sinyal informasi. Pertama-tama microphone merubah sinyal suara menjadi sinyal
listrik. Kemudian sinyal listrik ini dibawa oleh gelombang pembawa cahaya melalui
fiber optik dari pengirim (transmitter) menuju alat penerima (receiver) yang terletak
pada ujung lainnya dari fiber. Modulasi gelombang cahaya ini dapat dilakukan dengan
merubah sinyal listrik termodulasi menjadi gelombang cahaya pada transmitter dan
kemudian merubahnya kembali menjadi sinyal listrik pada receiver. Pada receiver
sinyal listrik dapat dirubah kembali menjadi gelombang suara. Tugas untuk merubah
sinyal listrik ke gelombang cahaya atau kebalikannya dapat dilakukan oleh komponen
elektronik yang dikenal dengan nama komponen optoelectronic pada setiap ujung
fiber optik.

3 ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


- 1 buah Driver OMI99A
- 1 buah Optical Fiber 1 m, 4 m, 7 m
- 1 buah Osiloskop
- 1 buah Function Generator
- 1 buah Power Supply
- 1 buah Power Meter
- Kabel konektor secukupnya
4 PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN
4.1 MengukurDaya Output dan Rugi-rugi Serat Optik
1. Siapkan peralatan sesuai dengan seperti yang dituliskan di Daftar Alat dan
Komponen.
2. Hubungkan keluaran Function generator ke Osiloskop dan atur frekuensinya 10
kHz dengan tegangan 2 Vpp, seperti diperlihatkan Gambar 2.
3. Hubungkan ujung fiber optik yang memiliki redaman rendah dengan keluaran
modul transmitter dan ujung lainnya dengan power meter, seperti pada Gambar
1.
4. Hubungkan keluaran Function Generator dengan input Transmitter dan catatlah
hasil pengukuran yang ditampilkan pada power meter kedalam Tabel Hasil
Percobaan 1.
5. Ubahlah frekuensi input sesuai Tabel 1 dan mencatat hasil pengukuran kedalam
Tabel 1tersebut. Ulangi langkah 2 s.d. 4
6. Catat hasil berupa panjang kabel optic berikutnya redamannyapadaTabel 1.

4.2 Membandingkan Sinyal Analog Input dan Output Serat Optik


1. Rangkailah rangkaian seperti pada Diagram 3
2. Atur Function Generator Sebesar 5 kHz dengan tegangan sebesar 28 mVpp
3. Amati Output keluaran di osiloskop, dengan menghubungkan port jack 3,5 mm ke
Input High Z lalu hubungkan ke input osiloskop.
4. Gambarkan sinyal input dan output fiber optic pada osiloskop di kertas millimeter
block dan Masukan pada Tabel 2. Bandingkan!
5. Ulangi langkah 1 s.d. 4 untuk tegangan 40 mVpp, 60 mVpp, 80mVpp, 100 mVpp.

4.3 Menguji Transmisi Data Pada Kabel Fiber Optik


1. Rangkailah rangkaian seperti pada Diagram 4
2. Hubungkan port jack receiver analog pada posisi “low Z”, ke osiloskop.
3. Hubungkan device (Handphone, alat pemutar musik) melalui jack 3.5 mm ke
Osiloskop.
4. Putar sebuah lagu (file .mp3) dari device tersebut lalu dengarkan outputnya pada
speaker Receiver Fiber Optik.
5. Catat hasil nya pada Tabel .3.
4.4 Menguji Rugi-Rugi Fiber optic pada Kabel yang dibengkokkan
1. Instalasi rangkaian pengukuran seperti pada Gambar 5 dengan frekuensi 1 MHZ
dan tegangan input sebesar 4 Vpp.
2. Lengkapi Tabel 4
5 DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel 1 Dayadan Rugi-rugi Fiber Optik (Untuk 4.1)

Panjang ……… m ….......... m …………. m

f (KHz) Pout (dBm) Pout (dBm) Pout (dBm)

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000
Percobaan 4.2
Tabel 2.

f = 5KHz, Vin=236 mV

f = 5 Khz, Vin = ….mV

f = 5 KHZ , Vin = …..mV

f = 5 KHZ , Vin = ….mV


f = 5 KHZ , Vin = …..mV

f = 50 KHZ , Vin = …..mV

f = 50 KHZ , Vin = …..mV

f = 50 KHZ , Vin = …..mV


f = 50 KHZ , Vin = …..mV

f= 50 KHZ , Vin = ……mV


Untuk 4.3 Transmisi Data Kabel Fiber Optik
• Pengaruh Analog Gain pada Transmitter
Saat Min :
Saat Max:
• Pengaruh Analog Gain pada Receiver
Saat Min :
Saat Max:
• Pertanyaan:
Pada posisi manakah Analog Gain transmitter dan receiver yang
mengeluarkan output bunyi yang terbaik (paling bagus)? Jelaskan !
• KONDISI POSISI KNOB

Tabel 3.

TRANSMITTER MIN
RECEIVER MIN
TRANSMITTER MAX
RECEIVER MIN
TRANSMITTER MIN
RECEIVER MAX
TRANSMITTER MAX
RECEIVER MAX
Tabel 4. Kabel FO dalam Kondisi Dibengkokkan
Diameter Pembengkokkan (cm) Pout (dBm

45

40

35

30

25

20

15

10

5
OSILOSKOP

5.823

FUNCTION GENERATOR

MIN

SIGNAL GENERATOR
MAX
DIGITAL

SQUARE WAVE
ANALOGUE
MIN

OUTPUT POWER
MAX

37.5
21.1

MIN MAX

ANALOGUE GAIN

ANALOGUE INPUT

CMOS GROUND HIGH Z LOW Z

DBM METER
FIBER OPTIC TRANSMITTER

Gambar 2. Rangkaian Pengukuran Serat Optik Menggunakan OPM / DB Meter


OSILOSKOP

FUNCTION GENERATOR

FIBER OPTIC TRANSMITTER FIBER OPTIC RECEIVER

MIN MAX MIN MAX SPEAKER


DIGITAL ANALOGUE DIGITAL ANALOGUE
SIGNAL GENERATOR OUTPUT POWER

SQUARE WAVE
MIN MAX
FIBER OPTIC

MIN MAX DIGITAL ANALOGUE MIN MAX

ANALOGUE GAIN SENSITIVITY ANALOGUE GAIN

ANALOGUE INPUT
ANALOGUE OUTPUT

HIGH Z LOW Z
HIGH Z LOW Z

Gambar 3.Rangkaian Pengukuran Sinyal Analog Input dan Output


OSILOSKOP

HP

MIN MAX MIN MAX SPEAKER


DIGITAL ANALOGUE DIGITAL ANALOGUE
SIGNAL GENERATOR OUTPUT POWER

SQUARE WAVE
MIN MAX

MIN MAX DIGITAL ANALOGUE MIN MAX

ANALOGUE GAIN SENSITIVITY ANALOGUE GAIN

ANALOGUE INPUT
ANALOGUE OUTPUT

HIGH Z LOW Z
HIGH Z LOW Z

FIBER OPTIC TRANSMITTER FIBER OPTIC RECEIVER

Gambar 4. Rangkaian Percobaan Pengiriman Suara Melalui Serat Optik


Gambar 5. Rangkaian dengan kondisi Kabel Dibengkokkan.

Anda mungkin juga menyukai