Anda di halaman 1dari 3

Demodulasi adalah proses sebaliknya dari modulasi, yaitu, mendapatkan kembali sinyal

informasi atau message yang ditumpangkan pada sinyal carrier. Prosesnya terjadi pada
demodulator atau detektor. Bergantung dari proses modulasinya, maka
demodulator terbagi menjadi tiga jenis, yaitu, demodulator AM (amplitude
modulation)
Ada 2 metode utama untuk Demodulasi AM:
 Envelope (Non-Coherent) detection/demodulation
 Synchronized (Coherent) Demodulation

Synchronized (Coherent) Demodulation mneggunakan osilator


sebagai inputnya, sedangkan Envelope (Non-Coherent)
detection/demodulation tidak.

Demodulasi AM = Detektor selubung (envelope)

Detektor Selubung

Detektor selubung sangat sederhana dan murah, karena hanya terdiri dari sebuah dioda, sebuah
kapasitor, dan sebuah resistor. Dalam rangkaian ini dioda berfungsi untuk menyearahkan sinyal
pembawa. Sinyal pembawa yang semula berbentuk sinusoidal murni menjadi “rusak” akibat
disearahkan oleh dioda. Itulah sebabnya dioda dikatakan bersifat non-linier, karena mampu
menghasilkan sinyal output yang berbeda sama sekali dengan sinyal inputnya. Dari sifat non-
linier dioda ini kemudian dihasilkan “frekuensi selisih” dimana salah satu komponen frekuensi
selisih (antara sinyal bermodulasi AM dengan sinyal pembawanya) tidak lain adalah sinyal
pemodulasi itu sendiri.

Gambar (1) Mekanisme pendeteksian sinyal AM menggunakan detektor selubung

Sinyal AM terdiri dari frekuensi pembawa (fc) dan frekuensi sinyal pemodulasi (fm). Dengan
kata lain :

Frekuensi sinyal AM = fAM = fc + fm

Akibat dari sifat non-linier dioda maka akan terjadi produk intermodulasi dari kedua komponen
frekuensi ini. Salah satu produk intermodulasi itu adalah “frekuensi selisih”.
Frekuensi selisih = fAM – fc = (fc + fm) – fc = fm

Jadi munculnya frekuensi sinyal pemodulasi (fm) ini adalah merupakan produk dari sifat non-
linier dioda. Produk-produk lain seperti frekuensi harmonik dan “frekuensi jumlah” tentu juga
muncul, tetapi produk-produk dengan frekuensi tinggi ini dengan sendirinya akan dihilangkan
oleh kapasitor. Mengenai komponen "frekuensi jumlah" dan "frekuensi selisih bisa dipelajari
lebih jauh pada artikel Translasi Frekuensi.

Pada rangkaian detektor selubung (gambar 1b) fungsi kapasitor di sini adalah untuk
meneruskan / membuang sinyal berfrekuensi tinggi ke ground, termasuk di dalamnya adalah
frekuensi sinyal pembawa, frekuensi harmonik dan komponen "frekuensi jumlah". Sinyal
pembawa yang frekuensinya jauh lebih tinggi dibanding sinyal pemodulasi (fm) akan langsung
dialirkan ke ground oleh kapasitor ini. Sementara sinyal pemodulasi yang frekuensinya relatif
rendah malah akan ditahan oleh kapasitor untuk kemudian diteruskan ke output. Jadi kapasitor
dan resistor pada rangkaian detektor selubung ini berfungsi sebagai rangkaian Low Pass Filter
yang yang bertujuan untuk membuang sinyal-sinyal berfrekuensi tinggi dan sekaligus
meneruskan sinyal pemodulasi yang berfrekuensi rendah.

Selain penjelasan berdasarkan frequency domain, prinsip kerja Detektor Selubung juga bisa
dijelaskan berdasarkan Time Domain sebagi berikut:

Resistor pada rangkaian detektor selubung ini berfungsi untuk membuang muatan listrik yang
tersimpan di dalam kapasitor. Jika tidak ada resistor ini maka muatan kapasitor akan segera
penuh dan akhirnya tegangannya akan sama dengan tegangan maksimum yang diberikan
padanya. Oleh karena itu muatan ini harus segera dibuang setiap kali kapasitor mendapat
tegangan input.

Tegangan input yang diterima kapasitor ini adalah setengah perioda dari sinyal AM hasil
keluaran dioda, dimana amplitudonya sebanding dengan sinyal pemodulasi (gambar 1c).
Dengan membuang muatan setiap kali kapasitor menerima sinyal pembawa bermodulasi AM
ini, maka tegangan pada kapasitor praktis akan sama dengan besarnya tegangan selubung sinyal
pembawa. Hal ini bisa terjadi karena kecepatan pembuangan muatan kapasitor telah sengaja
dibuat cukup rendah sehingga kecepatan pembuangannya tidak mampu mengikuti kecepatan
perubahan sinyal pembawa. Hasilnya adalah, tegangan output pada kapasitor dan resistor ini
akan sama dengan tegangan selubung dari sinyal pembawa yang tidak lain adalah sinyal
pemodulasi itu sendiri (fm).

Keuntungan detektor amplop:


Biaya rendah: Detektor dioda hanya membutuhkan penggunaan beberapa komponen biaya
rendah. Ini membuatnya ideal untuk digunakan dalam radio transistor (dan katup / tabung
vakum) menggunakan komponen diskrit.
Kesederhanaan: Menggunakan sangat sedikit komponen, detektor Diode AM mudah
diterapkan. Itu dapat diandalkan dan tidak memerlukan pengaturan apa pun.

Kerugian detektor amplop:


Distorsi: Karena detektor dioda tidak linier, ia memperkenalkan distorsi ke sinyal audio yang
terdeteksi.
Selektif memudar: Salah satu masalah sering dialami pada wavebands pendek dan menengah
di mana transmisi AM berada adalah memudar selektif. Detektor amplop dioda tidak dapat
mengatasi efek ini dengan cara beberapa detektor lain mampu, dan sebagai hasilnya, distorsi
terjadi ketika fading selektif terjadi.
Sensitivitas: Detektor dioda tidak sensitif seperti beberapa jenis lainnya. Jika dioda silikon
digunakan, ini memiliki giliran pada tegangan sekitar 0,6 volt sebagai hasilnya, germanium
atau dioda Schottky digunakan yang memiliki putaran lebih rendah pada tegangan sekitar 0,2
hingga 0,3 volt. Bahkan dengan penggunaan dioda Schottky, detektor amplop diode masih
menderita karena tingkat sensitivitas yang buruk
Detektor amplop dioda AM telah tersedia selama bertahun-tahun. Telah banyak digunakan.
Meskipun modulasi amplitudo digunakan lebih sedikit hari ini, dan bentuk lain dari detektor
AM dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam sirkuit terpadu, detektor dioda sederhana masih
memiliki beberapa keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai