Anda di halaman 1dari 15

TUGAS ANATOMI

TENTANG
“Sistem Pernapasan dan Paru-paru”

JUDUL BUKU
“Anatomi Dan Fisiologi”

PENULIS
Ns.Tarwoto,S.Kep
Ns.Ratna Aryani,S.Kep
Dra.Wartonah,S.Kep

Disusun Oleh :

Andika Prasetya Bahari (18087059)

KEPELATIHAN
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Padang
2018
SISTEM PERNAPASAN
Sistem pernafasan dan respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk
kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas. Melalui peran sistem resoirasi
oksigen diambil dari atmosfir,ditransport masuk ke paru-paru dan terjadi pertukaran gas
oksigen dengan karbondioksida di alveoli,selanjutnya oksigen akan didifusi masuk kapiler darah
untuk dimanfaatkan oleh sel dalam proses metabolisme.
Proses oksigenisasi dimulai dari pengambilan oksigen dari atmosfir,kemudia masuk melalui
organ pernafasan bagian atas seperti hidung atau mulut,pharing,laring dan selanjutnya masuk
ke rgan pernapasan bagian bawah seperti trakea,bronkus utama,bronkus sekunder,bronkus
sekkunder,bronkus tersier(segmental),terminal bronkiolus dan selanjutnya masuk ke alveoli.

Anatomi Sistem Pernapasan


Organ-organ sistem pernafasan meliputi hidung, faring, laring, trachea, bronkus dan paru-paru.

Gambar : Organ Sistem Pernapasan

1.Hidung
Hidung merupakan organ pertama saluran pernapasan yang langsung berhubungan dengan
dunia luar yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara melalui proses pernapasan.
Selain itu hidung juga berfungsi untukmempertahankan dan menghangatjan udara yang masuk,
sebagai filter dalam membersihkan benda asing yang masuk dan berperan untuk resonansi
suara, sebagai tempat reseptor alfaktorius.
Struktur hidung dikelompokkan menjadi dua yaitu hidung bagian luar (eksterna) dan hidung
bagian dalam (interna) atau rongga nasal. Hidung bagian luar tersusun oleh tulang tulang
rawan (kartilago hialin), dilapisi oleh kulit yang mengandung banyak kelenjar sebasea.

Gambar : bagian-bagian hidung

Pada hidung luar bagian belakang terdapat dua lubang yang disebut eksternal nares atau
nostril. Lubang hidung berhubungan dengan rongga hidung/hidung bagian dalam yang disebut
vestibulum. Epitel vestibulum hidung pada bagian luar banyak mengandung rambut rambut
yang berperan dalam filtrasi udara. Sedangkan pada bagian dalam rongga hidung diselaputi
oleh epitel yang berlapissemu bersilia , bersel goblet yang mengandung banyak kelenjar.

Kedua rongga hidung dipisahkan oleh Septum nasi. Pada bagian depan septum tersusun
olehtulang rawan vomer dan tulang rawan etmoid,sedangkan pada dinding bagian lateral rngga
hidung terdapat tiga tonjolan yang disebut Khonka nasalis. Ada 3 khonka nasalis yaitu khonka
superior, media dan inferior.
2.Faring
Terletak antara rongga hidung bagian lateral dengan laring, dibelakang rongga mulut. Faring
terbagi atas 3 bagian yaitu:

 Nasofaring, merupakan faring bagian atas yang berhubungan dengan rongga hidung
interna. Pada bagian ini terdapat muara tuba eustachii yang berfungsi menyeimbangkan
tekanan udara pada membran timpani.
 Orofaring,terletak dibelakang rongga mulut, antara langit-langit lunak dan dasar lidah
sampai tulang hioid. Pada daerah ini terdapat tonsil-tonsil yaitu tonsil palatina, faringeal,
dan tongsil lingual.
 Laringofaring, merupakan bagian laring bagian dari faring, terletak antara terletak
antaratulang hioid dan laring. Pada daerah ini terdapat pertemuan antara saluran
pernapasan dan saluran pencernaan melalui peran epiglotis.

3. Laring
Laring atau kotak suara merupakan saluran pernapasan yang terletak antara orofaring
dan trakea. Pada daerah superior terdapat tulang hoid epiglotis yang dapat membuka dan
menutup.Pada area laring terdapat 3 tulang rawan besar yaitu tulang rawan tiroid,tulang rawan
krikoid dan tulang rawan epiglotis. Tulang rawan tiroid merupakan tulang rawan yang paling
besar, terletak didepan laring membentuk seperti huruf U yang disebut Laring Prominen atau
Adams Apple atau jakun.

Lapisan dilapisi oleh membran epitel berlapis pipah yang mampu menahan getaran pada
saat bersuara.Pada area ini terdapat lipatan-lipatan yang disebut pita suara sejati (vocal fold)
dan lipatan sebelah atas disebut pita suara palsu (ventricular fold) pita suara dapat bergetar
atau megang sehingga menghasilkan suara.

Fungsi dari laring adalah sebagai jalan masuknya udara,membersihkan jalan masuknya
makanan ke esofagus dan sebagai produksi suara.

4. Trakea
Trakea merupakan organ tabung antara laring sampai dengan puncak paru,panjangnya
sekitar 10-12 cm,setinggi servikal 6 sampai dengan torakal 5. Pada ujung trakea bercabang 2
kanan dan kiri yang disebut bronkus primer.Daerah persimpangan bronkus kanan dan kiri
disebut karina, daerah ini sangat sensitif terhadap benda asing yang masuk sehingga berespons
menjadi refleks batuk. Trakea tersusun atas 15-20 cincin kartilago berbentuk huruf C yang
berperan untuk mempertahankan lumen trakea tetap terbuka. Trakea dilapisi oleh mukosa dan
jaringan submukosa dan adventitia. Lapisa sub mukosa merupakan lapisan dibawah mukosa
yang terdiri dari jaringan konektif yang mengandung kelenjar seromukus untuk memproduksi
mukus. Sedangkan pada lapisan luarnya disebut lapisan adventitia,tersusun oleh jaringan
konektif.

5. Bronkus
Bronkus merupakan cabang dari trakea yang bercabang dua ke paru-paru kanan da
paru-paru kiri. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar diameternya. Bronkus kiri lebih
horosontal, lebih panjang dan lebih sempit. Bronkus primer kanan bercabang menjadi 3
bronkus sekunder (bronkus lobaris) dan bronkus kiri bercabang menjadi 2 bronkus sekunder.
Selanjutnya bronkus sekunder bercabang menjadi bronkus tersier,bronkiolus,bronkiolus
terminal,bronkiolus respiratori sampai pada alveolus.

6. Paru-Paru
Paru-paru berada pada rongga dada bagian atas, dibagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan dibagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru terbagi
atas dua bagian yaitu paru-paru kanan yang terdiri atas 3 lobus yaitu kobus atas,tengah dan
bawah. Lobus-lobus tersebut dibatasi oleh fisura horosontal dan obliq. Paru-paru kiri yang
terdiri atas dua lobus atas dan lobus bawah yang dibatasi oleh fisura obliq.

Pada bagian atas atau puncak paru disebut apeks yang menjorok keatas arah leher dan
pada bagian bawah disebut basal. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, yang
disebut pelura. Selaput bagian dalam yang langsung menyeliputi paru-paru disebut pelura
dalam (pleura parietalis)dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan
tulangrusuk disebut tulang pleura luar (pleura parietalis).Antara selaput luar dan selaput dalam
terdapat rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru.Cairan
pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat
permeabel terhadap air dan zat-zat lain.

7. Alveolus
Alveoli (jamak alveolus merupakan bagian terminal cabang-cabang bronkus dan
bertanggung jawab akan struktur paru-paru yang menyerupai kantong-kantong kecilterbuka
pada salah satu sisinya. Pada orang dewasa paru-paru terdiri dari sekitar 300 juta alveoli. Setiap
alveoli mengandung satu lapisan sel epitelia skuamosa.Disekeliling dindingnya terdapat kapiler
tempat pertukaran oksigendan karbondioksida.

Respirasi
Respirasi adalah proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida baik yang terjadi di
paru-paru, maupun di jaringan.

Proses respirasi dibagi menjadi dua yaitu, respirasi internal atau seluler respirasi atau respirasi
dalam dan respirasi eksternal atau pernapasan luar.

1. Respirasi eksternal
Merupakan proses pertukaran gas oksigen dan karbondikosida di paru-paru, kapiler pulmonal
dengan lingkungan luar. Pertukaran gas ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan dan
konsentrasiantara udara lingkungan dengan diparu-paru.

Tekanan parsial gas adalah tekanan yang diberikan oleh gas dalam suatu gas campuran (hukum
gas). Dengan demikian perbedaan konsentrasi gas mengakibatkan perbedaan tekanan parsial
gas.

Repiransi eksternal melibatkan kegiatan-kegiatan :

a. Pertukaran udara dari luar atau atmosfir dengan udara alveoli melalu aksi mekanik yang
disebut ventilasi.
b. Pertukaran oksigen dan karbondioksida antra alveoli dan kapiler pulmunari melalui
proses difusi.
c. Pengangkutan oksigen dan karbondioksida oleh darah dari paru-paru keseluruh tubuh
dan sebaliknya.
d. Pertukaran oksigen dab karbondioksida darah dalam pembuluh kapiler jaringan dengan
sel-sel jaringan melalui proses difusi .

2. Respirasi Internal
Merupakan proses pemanfaatan oksigen dalam sel yang teradi dimitokondria untuk
metabolisme dan produksi karbondioksida. Prose pertukaran gas pada respirasi internal hampir
sama dengan proses respirasi eksterna. Adanya peranan tekanan parsial gas dan proses difusi
untuk pertukaran gas antara parsial sistemik dengan ke jaringan.. Tekanan parsial oksigen (PO2)
dijaringn selalu lebih rendah dari darah arteri sistemik dengan perbandingan 40 mmHg dan 104
mmHg, dengan demikian oksigen akan masuk dari kapiler sisremuk kejaringan sampai terjadi
keseimbangan. Sedangkan karbondioksida akan bergerak dengan cepat masuk ke aliran vena
dan kembali ke jantung.

MEKANISME PERNAPASAN
Proses bernapas terdiri dari dua fase yaitu inspirasi yaitu periode ketoka aliran udara luar
masuk ke paru-parudan ekspirasi yaitu periode ketika udara meninggalkan paru-paru keluar ke
atmosfir.

Proses bernapas merupakan proses yang kompleks dan tergantung pada perubahan volume
yang terjadi pada rongga toraks dan perubahan tekanan. Hubungan antara tekanan dan volume
gas dinyatakan dalam hukum boyle yaitu volume suatu gas bervariasi, berlawanan atau
berbanding terbalik dengan tekanan pada suhu konstan tekanan. Tekanan yang berperan dalam
proses bernapas adalah tekanan atmosfir,tekanan intrapulmonari atau intraalveoli dan tekanan
intrapleura.

1. Tekanan atmosfir
Yaitu tekanan udara luar,besarnya sekitar 760 mmHg. Tekanan ini diakibatkan karena
kandungan gas yang ada di atmosfir.
2. Tekanan intrapulmonari atau intraalvoli
Yaitu tekanan yang terjadi dalam alveoli paru-paru. Ketika bernapas normal atau biasa
terjadi perbedaan tekanan dengan atmosfir. Pada saat inspirasi tekanan alpulmonari
759 mmHg, lebih rendah 1 mmHg dari atmosfir dan pada saat ekspirasi tekaannya
menjadi lebih tinggi + 1 mmHg menjadi 761 mmHg. Tekaann impulmonary akan
meningkat ketika bernapas maksimum, pada inspirasi perbedaan tekanan dapat
mencapai – 30 mmHg dan ekspirasi + 100 mmHg.

3. Tekanan intrapleura
Adalah tekanan yang terjadi pada rongga pleura taitu ruang antara pleura parientalis
dan viseralis. Besarnya tekanan ini kurang dari tekanan pada alveoli atau atmosfer
sekitar – 4 mmHg atau sekitar 756 mmHg pada inspirasi dalam atau kuat.

Inspirasi
Inspirasi terjadi ktika tekanan alveoli dibawah tekanan atmosfer. Otot yang paling penting
dalam inspirasi adalah diafragma, bentuknya melengkung dan melekat pada iga paling bawah
dan otot interkosta eksterna. Ketika diafragma berkontraksi bentuknya menjadi datar dan
menekan dibawahnya yaitu pada isi abdomen dan mengangkat iga. Keadaan ini menyebabkan
pembesaran rongga toraaks dan paru-paru. Meningkatnya ukuran dada menurunkan tekanan
intrapleura sehingga paru-paru menjadi mengembang . Mengembangbya paru-paru berakibat
pada penurunan tekanan alveolussehingga udara bergerak menurut gradien tekanan dari
atmosfer kwdalam paru-paru

Ekspirasi
Selama pernapasan bisasa ,ekspirasi merupakan proses pasif ,tiadak ada kontraksi otot-otot
aktif. Pada akhir inspirasi otot-otot respirasi relaks, membiarkan elastisitas paru dan rongga
dada untuk mengisi volume paru. Ekspirasi terjadi ketika tekanan alveolus lebih tinggi dari
tekanan atmosfer. Relaksasi diafragma dan otot interkosta eksterbna mengakibatkan recoil
elastis dinding dada dan paru sehingga terjadi peningkatan tekanan alveolus dan menurunkan
volume paru, dengan demikian udara bergerak dari paru-paru ke atmosfer.

Gambar : Tekanan parsial gas pada pernapasan normal


Otot-Otot Pernapasan
Perubahan volume paru-paru terjadi karena kontraksi otot-oto skeletal khususnya otot-otot
sela iga dan diafragma yang merupakan pembatas rongga toraks dan rongga abdomen. Pada
keadaan pernapasan normal otot-otot utama pernafasan adalah diafragma dan otot-otot
interkosta eksterna. Otot otot tambahan atau asesoris juga berperan dalam pernafasan
kuat,peningkatan pernafasan seperti otot interkosta interna, sternokleudomastoid, seratus
anterior,pekterius minor, trans vesus thoracis,eksternal dan internal obliq dan rectus
abdominalis.

1.Otot-otot yang digunakan pada inspirasi

 Otot diafragma, otot ini berbentuk lengkung pada keadaan tidak berkontraksi.
 Kontraksu dari otot-otot interkosta eksterna, membantu dalam inspirasi dengan
mangangkat iga-iga sehingga rongga toraks menjadi membesar.
 Otot-otot asesoris, seperti otot interkosta interna, sternokleudomastoid, seratus
anterior, pekterius minor, transfesus thoracis, ekternal dan internal obliq dan rektus
abdominalis, memegang peranan dalam peningkatan kecepatan dan jumlah pergerakan
iga.
2.Otot-otot ekspresi

Espresi merupakan proses aktif atau pasif tergantung aktivititas pernapasan, ketika ekspirasi
otot-otot yang berperan satu atau lebih:

 Otot interkosta interna dan tranversus untuk menurunkan iga dan menurumkan rongga
toraks.
 Otot intra abdominalis, termasuk eksterna dan interna obliq,transverses abdominalis
dan rektus abdominalis, berperan dalam membantu otot insterkosta internal untuk
ekspirasi dengan menekan abdomen dan mengangkat diafragma.
Tabel peranan otot respirasi

OTOT HASIL KONSTRAKSI OTOT WAKTU DAN STIMULASI


KONSTARKSI

Otot-otot inspirasi  Menurunkan posisi dan  Setiap insppirasi


 Diafragma menekankan kebawah merupakam otot utama
rongga perut, pada inspirasi
meningkatkan ruang
toraks pada posisi
vertikal.
 Interkosta eksterna  Mengangkat tulang-  Setiap inspirasi,
tulang iga keatas dan merupaka peran
keluar, membesarkan sekunder membantu
rongga toraks kedepan, otot diafragma.
belakang dan
kesamping/sisi.
 Otot leher  Mengangkat sternum,  Hanya pada inspirasi
dan meningkatkan iga, kuat, merupakan otot
meningkatkan rongga asesoris
toraks pada posisi
vertikal.
Otot-otot ekspirasi
 Otot abdonominal  Menigkatkan tekanan  Hanya selama ekspirasi
intraabdomen dengan akktif,dengan kekkuatan.
mendesak diafragma ke
atas dan menurunkan
rongga toraks
 Interkosta interna  Mendatarkan toraks,  Hanya selama ekspirasi
dengan menarik iga aktif
kebawah, menurunkan
dimensi depan belakang,
dan sisi rongga toraks.

Volume dan Kapasitas Paru

1. Volume Paru

Pengukuran volume paru menunjukkan jumlah udara dalam paru-paru selama berbagai
siklus pernapasan. Aliran udara yang masuk dan keluar paru-paru memberikan ukuran
nyata volume paru-paru. Volume udara yang masuk dan keluar paru-paru sekali
bernapas disebut tidal volume. Besarnya total volume pertukaran udara antara sistem
pernapasan dengan udara luar/atmosfer selama satu menit disebut ventilasi plumonal.
Dengan demikian vollume ventilasi plumonal tergantung padda tidal volume dan
jumlah pernapasan permenit.
2. Kapasitas Paru
Pengukuran kapsitas paru merupakan kombinasi volume –volume paru, terdiri atas
kapsitas inspirasi , kapsitas residual fungsional, kapsitas vital dan kapsitas total paru.
a. Kapasitas vital (KV)
adalah total jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dengan kuat setelah
inspirasi maksimmum.

b. Kapasitas inspirasi (KL)


merupakan total jumlah tidal volume (TV) dan volume cadangan inspirasi (VCI),
jumlahnya sekitar 3500 ml dan dapat diinspirasi setelah.
c. Kapasitas residual fungsional (KRV)
merupakan jumlah udara sisa setelah ekspirasi normal, besarnya juumlah volume
residual (VR) dengan volume cadangan ekspirasi (VCE) sekitar 2300 ml.
d. Kapasitas total paru (KTP)
merupakan jumlah total udara yang dapat ditampung dalam paru-paru. Besarnya sama
dengan kapsitas vital(KV) ditambah dengan kapasitas residual(VR) sekitar 5800 ml.
Kesimpulan

SISTEM PERNAPASAN
Sistem pernafasan dan respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk
kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas. Melalui peran sistem resoirasi
oksigen diambil dari atmosfir,ditransport masuk ke paru-paru dan terjadi pertukaran gas
oksigen dengan karbondioksida di alveoli,selanjutnya oksigen akan didifusi masuk kapiler darah
untuk dimanfaatkan oleh sel dalam proses metabolisme.
Anatomi Sistem Pernapasan
1.Hidung
Hidung merupakan organ pertama saluran pernapasan yang langsung berhubungan dengan
dunia luar yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya udara melalui proses pernapasan.
2.Faring
Terletak antara rongga hidung bagian lateral dengan laring, dibelakang rongga mulut.

4. Trakea
Trakea merupakan organ tabung antara laring sampai dengan puncak paru,panjangnya
sekitar 10-12 cm,setinggi servikal 6 sampai dengan torakal 5.

5. Bronkus
Bronkus merupakan cabang dari trakea yang bercabang dua ke paru-paru kanan da
paru-paru kiri. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar diameternya. Bronkus kiri lebih
horosontal, lebih panjang dan lebih sempit.

6. Paru-Paru
Paru-paru berada pada rongga dada bagian atas, dibagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan dibagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.

7. Alveolus
Alveoli (jamak alveolus merupakan bagian terminal cabang-cabang bronkus dan
bertanggung jawab akan struktur paru-paru yang menyerupai kantong-kantong kecilterbuka
pada salah satu sisinya.
Respirasi
Respirasi adalah proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida baik yang terjadi di
paru-paru, maupun di jaringan.

1. Respirasi eksternal
Merupakan proses pertukaran gas oksigen dan karbondikosida di paru-paru, kapiler pulmonal
dengan lingkungan luar. Pertukaran gas ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan dan
konsentrasiantara udara lingkungan dengan diparu-paru.

2. Respirasi Internal
Merupakan proses pemanfaatan oksigen dalam sel yang teradi dimitokondria untuk
metabolisme dan produksi karbondioksida. Prose pertukaran gas pada respirasi internal hampir
sama dengan proses respirasi eksterna. Adanya peranan tekanan parsial gas dan proses difusi
untuk pertukaran gas antara parsial sistemik dengan ke jaringan.

MEKANISME PERNAPASAN
Proses bernapas terdiri dari dua fase yaitu inspirasi yaitu periode ketoka aliran udara luar
masuk ke paru-parudan ekspirasi yaitu periode ketika udara meninggalkan paru-paru keluar ke
atmosfir.

1. Tekanan atmosfir
2. Tekanan intrapulmonari atau intraalvoli
3. Tekanan intrapleura

Inspirasi
Inspirasi terjadi ktika tekanan alveoli dibawah tekanan atmosfer. Otot yang paling penting
dalam inspirasi adalah diafragma, bentuknya melengkung dan melekat pada iga paling bawah
dan otot interkosta eksterna.

Ekspirasi
Selama pernapasan bisasa ,ekspirasi merupakan proses pasif ,tiadak ada kontraksi otot-otot
aktif. Pada akhir inspirasi otot-otot respirasi relaks, membiarkan elastisitas paru dan rongga
dada untuk mengisi volume paru. Ekspirasi terjadi ketika tekanan alveolus lebih tinggi dari
tekanan atmosfer.

Otot-Otot Pernapasan
Perubahan volume paru-paru terjadi karena kontraksi otot-oto skeletal khususnya otot-otot
sela iga dan diafragma yang merupakan pembatas rongga toraks dan rongga abdomen. Pada
keadaan pernapasan normal otot-otot utama pernafasan adalah diafragma dan otot-otot
interkosta eksterna.

Volume dan Kapasitas Paru

1. Volume Paru
Pengukuran volume paru menunjukkan jumlah udara dalam paru-paru selama berbagai siklus
pernapasan. Aliran udara yang masuk dan keluar paru-paru memberikan ukuran nyata volume
paru-paru. Volume udara yang masuk dan keluar paru-paru sekali bernapas disebut tidal
volume. Besarnya total volume pertukaran udara antara sistem pernapasan dengan udara
luar/atmosfer selama satu menit disebut ventilasi plumonal.

Dengan demikian vollume ventilasi plumonal tergantung padda tidal volume dan jumlah
pernapasan permenit.

2. Kapasitas Paru
Pengukuran kapsitas paru merupakan kombinasi volume –volume paru, terdiri atas kapsitas
inspirasi , kapsitas residual fungsional, kapsitas vital dan kapsitas total paru.
a. Kapasitas vital (KV)
adalah total jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dengan kuat setelah inspirasi
maksimmum.

b. Kapasitas inspirasi (KL)


c. Kapasitas residual fungsional (KRV)
d. Kapasitas total paru (KTP)

Anda mungkin juga menyukai