Susunan Panitia
Panitia Pengarah
Abdullah (UNDIP)
Farida Ali (UNSRI)
IGBN Makertihartha (ITB)
Marwan (UNSYIAH)
Sanggono Adisasmito (Ketua APTEKINDO)
Suryo Purwono (UGM)
Swastanti Brotowati (Politeknik Negeri Ujung Pandang)
Tri Widjaja (ITS)
Widodo Wahyu Purwanto (UI)
Panitia Pelaksana
Ketua : Yogi Wibisono Budhi
Wakil Ketua : Marsha Francinne
Sekretaris : Nina Nurchaeni
Sri Baardianti A.M.
Koordinator Program : I Dewa Gede Arsa Putrawan
Novita Saraswati
Koordinator Dana : Ronny Purwadi
Stephanie Liana Utami Sutoko
Koordinator Logistik : Dendy Adityawarman
Erick Saul
Daftar Isi
Susunan Panitia
Daftar Isi
T e kn o l o g i Ke e ne r g i a n, T e r mo d i n a mi ka , d a n Si s t e m Ut i l i t a s
( ET U)
ETU-05 Acid Pre-Treatment terhadap Minyak Biji Karet untuk Pembuatan ETU05-1
Biodiesel
(Dwi Ardiana Setyawardhani dan Sperisa Distantina)
ETU-07 Efek Kualitas Minyak Jelantah Terhadap Harga Proses Produksi ETU07-1
dan Kualitas Biodiesel
(Maharani Dewi Solikhah, Imam Paryanto, dan Bina Restituta Barus)
ETU-09 Kajian Awal Korosi Baja Karbon dan Baja Tahan Karat Oleh
ETU09-1
Biodiesel
(Isdiriayani M. Nurdin, Murni Sugestyna, dan Devi)
ETU-11 Pembuatan Biodiesel dari Minyak Biji Alpukat (Persea gratissima) ETU11-1
dengan Proses Transesterifikasi
(H. M. Rachimoellah, Kartika Yeni L., dan Riska Prawitasari)
ETU-13 Pembuatan Biodiesel dari Minyak Goreng Bekas dengan Proses ETU13-1
Catalytic Cracking
(Luqman Buchori dan Widayat)
ETU-16 Sintesis Biodiesel dari Minyak Nabati melalui Rute Non Alkohol ETU16-1
secara Kontinyu menggunakan Candida rugosa lipase
(Heri Hermansyah, Rita Arbianti, dan Ahmad Waffa)
ETU-19 Biogas Production Kinetic from Cow Manure using Liquid Rumen ETU19-1
As Inoculum
(Budiyono, I. N. Widiasa, S. Johari, dan Sunarso)
ETU-20 Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Sirkulasi terhadap ETU20-1
Produksi Biogas dalam Digester Anaerob
(Muchayat, Nonot Soewarno, Aulia Bachtiar, dan Lintang Retno P.)
ETU-34 Proses Pirolisis Katalisis dari Ban Bekas Menjadi Bahan Bakar
ETU34-1
Cair
(Faleh Setia Budi, Didi Dwi Anggoro)
Asri Gani
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7, Darussalam – Banda Aceh 23111
Abstrak
Perkembangan pemakaian batubara hingga saat ini semakin meningkat seiring dengan adanya program
pemerintah yang menetapkan batubara sebagai sumber energi alternatif utama. Permasaalahan utama
yang akan timbul adalah adanya gas SO2 hasil pembakaran batubara yang dapat menimbulkan
pencemaran udara. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik desulfurisasi dari masing-masing
jenis dan komposisi adsorben alami yang digunakan, serta mempelajari kondisi dan temperatur
pembakaran optimum. Studi ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap pemanfaatan batubara
Aceh sebagai energi serta pengembangan briket batubara yang lebih ramah lingkungan untuk keperluan
industri kecil dalam rangka mengatasi ketergantungan terhadap minyak bumi. Penelitian ini dilakukan
menggunakan horizontal electric furnace dengan variasi temperatur, jenis adsorben dan rasio kalsium
dan sulfur di dalam briket batubara yang berperekat lempung. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan
emisi gas SO2 seiring dengan kenaikan temperatur akibat laju kalsinasi CaCO 3 lebih rendah dari pada
laju pembentukan SO2. Laju penyerapan SO2 oleh batu kapur lebih besar dari adsorben lainnya baik
pada temperatur rendah maupun tinggi.
Kata Kunci :batubara, desulfurisasi, adsorben
Abstract
Recently the development of coal utilization was increased due to goverment program that stated coal as
an alternativeenergy. The main problem during utilization of coal as an energy is SO 2 gas that evolved
when it is burned which is affected to air pollution. This study is focused on desulfurization
characteristics during combustion of Aceh coals by added different kind natural adsorben and to find
optimum condition. The objective of this study is to give a better solution of Aceh coal utilization as an
energy that environmental friendly in a briquette form for small industries. The experiments were
conducted by electric furnace with different temperatures, adsorbens, ratio calcium in adsorben and sulfur
in coal briquette. The results show SO2 emission increases by increasing temperature due to calcination
rate of CaCO3 to CaO slower than rate of SO2 emission. SO2 absorbtion by lime is greater than aother
adsorbens.
Keyword : coal, desulfurization, adsorben
ETU03-1
Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia – SNTKI 2009 ISBN 978-979-98300-1-2
Bandung, 19-20 Oktober 2009
ETU03-2
Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia – SNTKI 2009 ISBN 978-979-98300-1-2
Bandung, 19-20 Oktober 2009
ETU03-3
Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia – SNTKI 2009 ISBN 978-979-98300-1-2
Bandung, 19-20 Oktober 2009
Tabel 3. Kandungan kalsium berbagai adsorben Pengaruh berbagai jenis adsorben terhadap
Jenis Adsorben Kandungan Kalsium (%) kuat tekan briket batubara
Tabel 4 menunjukkan kuat tekan tertinggi
Batu kapur 29,30 adalah briket batubara dengan adsorben tiram yaitu
Tiram 29,10 0,07 kgf/mm2 pada rasio Ca/S 1,5/1 dengan tensile
Kerang biasa 27,80 strength 0,41 kgf/mm2. Nilai tensile strength yang
Kerang hijau (lokan) 27,60 rendah ditunjukkan oleh briket batubara dengan
adsorben lokan.
Selanjutnya batubara dan adsorben dengan kadar
Tabel 4. Jenis dan komposisi adsorben yang
tertentu dicampur dengan perekat sampai homogen
ditambahkan ke dalam briket batubara
dan diuji karakteristik desulfurisasinya pada
terhadap kekuatan tarik dan tekannya.
berbagai temperatur pembakaran.
No Jenis Ca/S Yield Tensile
4. Hasil dan Pembahasan Adsorben Strength Strength
Pembakaran briket batubara ini (kgf/mm2) (kgf/mm2)
menggunakan adsorben berbasis kalsium dengan 1 Batu Kapur 1:1 0,07 0,06
perekat tanah liat dilakukan dengan berbagai 1,5 : 1 0,07 0,02
kondisi seperti variasi temperatur, perbandingan 2:1 0,07 0,02
Ca/S, dan berbagai adsorben berbasis kalsium dari 2 Kerang 1:1 0,01 0,2
bahan alami. Biasa
Uji pembakaran ini dimaksudkan untuk 1,5 : 1 0,04 0,24
melihat sejauh mana pengaruh komposisi briket 2:1 0,03 0,21
terhadap laju pembakaran briket yang dalam hal ini 3 Tiram 1:1 0,04 0,35
dilakukan dengan mengamati laju kehilangan
1,5 : 1 0,07 0,41
massa briket terhadap waktu serta untuk
2:1 0,07 0,01
menemukan briket dengan laju pembakaran yang
baik, mengingat kebanyakan produk briket 4 Lokan 1:1 0,03 0,25
memiliki keterbatasan dalam hal penyulutan awal 1,5 : 1 0,03 0,01
untuk memulai pembakaran. 2:1 0,03 0,01
ETU03-4
Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia – SNTKI 2009 ISBN 978-979-98300-1-2
Bandung, 19-20 Oktober 2009
Tiram
80
60
Kerang Biasa penambahan rasio kalsium di dalam briket
40
Lokan
batubara. Hal ini terlihat pada Gambar 4.3, semakin
20 banyak penambahan kalsium di dalam briket
0 batubara, maka gas SO2 yang terikat akan semakin
800 850 900
besar sehingga konsentrasi SO2 di dalam larutan
Temperatur
penyerap gas semakin kecil. Gambar 5
Gambar 3 Pengaruh temperatur terhadap menunjukkan konsentrasi SO2 dengan adsorben
konsentrasi SO2 pada rasio 1:1 kulit tiram pada rasio Ca/S 2:1 ialah ialah lebih
kecil dari pada rasio 1,5:1 dan 1:1. Sehingga rasio
Hal lain yang menyebabkan tingginya konsentrasi pembanding terhadap konsentrasi SO2 yang paling
SO2 dengan kenaikan temperatur adalah akibat laju baik adalah pada rasio 2:1 dan yang kurang baik
kalsinasi CaCO3 menjadi CaO lebih kecil dari pada adalah 1:1. Tetapi kondisi ini belum diperoleh nilai
laju oksidasi sulfur menjadi SO2, sehingga SO2 optimumnya, karena perlakuan belum sampai pada
yang dihasilkan tidak dapat terserap secara titik optimum.
sempurna (Asri Gani, 2003). Gambar 3
menunjukkan pengaruh temperatur terhadap 60
1:1
semua adsorben belum begitu sempurna 30 1,5:1
Batu Kapur
100
Tiram pengaruh yang besar terhadap berlangsungnya
80
60
Kerang Biasa suatu proses pembakaran. Semakin tinggi
40
Lokan
temperatur maka gas SO2 yang terlepas ke udara
20 semakin besar karena pembakaran semakin
0 sempurna sehingga konsentrasi SO2 mengalami
1:1 1,5:1 2:1
Rasio Adsorben
kenaikan. Konsentrasi SO2 di dalam larutan
Gambar 4 Pengaruh jenis adsorben terhadap penyerap gas mengalami penurunan dengan
konsentrasi SO2 pada temperatur 900ºC. penambahan rasio kalsium di dalam briket
batubara. Batu kapur merupakan adsorben yang
ETU03-5
Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia – SNTKI 2009 ISBN 978-979-98300-1-2
Bandung, 19-20 Oktober 2009
paling baik dibandingkan jenis adsorben lainnya Sumber Batu Kecamatan Kaway XVI
terlihat pada konsentrasi SO2 batu kapur lebih kecil Kabupaten Aceh Barat Propinsi Daerah
dari pada adsorben lainnya. Istimewa Aceh, Kantor Wilayah
Departemen Pertambangan dan Energi
Ucapan Terima Kasih Provinsi Daerah Istimewa Aceh.
Penelitian ini dibiayai oleh panitia
pengembangan ilmu Universitas Syiah Kuala
sesuai dengan surat perjanjian pelaksanaan hibah
penelitian Nomor 10/TK-HP/PBI-Unsyiah/2007.
Daftar Pustaka
[1] Al-Alasy, Y., 2008, Batubara sebagai
Sedimen Organik.
[2] Asri Gani, Keiju Morishita, Ichiro Naruse,
(2005), Characteristics of Co-combustion of
Low-Rank Coal with Biomass, Energy
Fuels, Vol. 19(4), hal. 1652 -1659.
[3] Asri Gani, ISN Mkilaha, and Ichiro Naruse,
2003. The Influence of Moisture, Chlorine
and Sulfur on Heat Recovery and Emissions
Characteristics of Wastes Combustion,
Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan,
Vol. 1, No. 1, hal. 6-10.
[4] Balia, L. A. (2005), Briket Batubara :
Makin Dikenal, Makin Disayang.
[5] Culp, A. W., 1996, Prinsip-prinsip Konfersi
Energi, penerbit Erlangga, Jakarta.
[6] Ichiro Naruse, Heejoon Kim, Guoqing Lu,
Jianwei Yuan and Kazutomo Ohtake, Study
on characteristic of self-de-sulfurization and
self-denitrification in biobriquette
combustion, Twenty-seventh Symposium
on Combustion, pp. 2973-2979, (1998).
[7] Meriza, 2007, Simulasi Pembakaran
Campuran Batubara dan Cangkang Sawit
dengan Menggunakan Simulator Aspen
Plus, Laporan penelitian, Jurusan Teknik
Kimia, Fakultas Teknik Universitas Syiah
Kuala, Banda Aceh.
[8] Miller, B .G., 2005, Coal Energy Systems,
Elsevier Academic Press, San Diego,
California, USA.
[9] Saptoadi, S., 2006, The Best Biobriquette
Dimention and it Partikel Size, The 2nd
Joint International Conference on
“Suistanable Energy and Environment (SEE
2006)”, Bangkok, Thailand.
[10] Sugiyono, A., 2000, Prospek Penggunaan
Teknologi Bersih untuk Pembangkit Listrik
dengan Bahan Bakar Batubara di
Indonesia, Jurnal Teknologi Lingkungan,
Vol.1, No.1, Januari 2000 : 90-95, ISSN
1411-318X.
ETU03-6