Salah satu perkembangan teknologi farmasi yang telah beredar di masyarakat adalah bentuk sediaan tablet lepas lambat. Bentuk sediaan lepas lambat dapat dirancang sedemikian rupa sesuai kehendak formulator, mulai dari waktu dan kecepatan pelepasan zat aktif yang dimodifikasi. Sediaan lepas lambat biasanya ditujukan untuk penenganan penyakit kronik seperti gangguan tekanan darah. Salah satu metode dalam pembuatan sediaan lepas lambat adalah dengan merancangnya bertahan lama didalam lambung yang dikenal dengan Gastroretentive Drugs Delivery System (GDDS) terutama untuk obat-obat yang baik absorpsinya di lambung. (Saifullah dkk, 2007, Voight, 1995). Dengan demikian satu unit dosis tunggal dapat melepaskan sejumlah obat segera setelah pemakaiannya, namun mampu terus-menerus melepaskan sejumlah obat lainnya untuk mempertahankan efek terapeutik selama periode waktu yang diperpanjang, umumnya 8-12 jam. Pada umumnya obat yang paling sesuai untuk diformulasi dalam bentuk sediaan lepas lambat adalah obat yang memiliki waktu paruh singkat, interval waktu pemberian dosis relatif singkat, dan dosis sekali pemberian besar (Ansel, 1989) Sediaan lepas lambat banyak disukai oleh masyarakat, karena efek terapeutik dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang panjang dan efek samping obat lebih kecil. Keuntungan ini tidak dapat diberikan oleh sediaan tablet konvensional (Siregar, 1992). Keuntungan lain dari sediaan tablet lepas lambat ini adalah menghasilkan kadar obat dalam darah yang merata tanpa perlu mengulangi pemberian dosis. Hal ini dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam pemakaian obat (Ansel, 1989; Collett & Moreton, 2002). Disolusi adalam suatu proses larutnya zat aktif dari suatu sediaan dalam medium. Hal ini berlaku untuk obat-obat yang diberikan secara oral dalam bentuk padat seperti tablet. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya zat aktif yang terabsorbsi dan memberikan efek terapi didalam tubuh (Ansel, 1989). Pada praktikum kali ini dilakukan uji disolusi pada tablet paracetamol lepas lambat (sustained release) dan lepas cepat (immediate release) untuk mengetahui perbedaan waktu kadar obat dalam darah apakah sesuai atau hanya berbeda dosisnya saja. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah perbedaan disolusi antara tablet lepas lambat dan lepas cepat? 2. Apakah ada pengaruh pemberian tablet lepas lambat dan lepas cepat pada kinetika obat dalam tubuh? 1.3 Tujuan 1. Dapat menjelaskan perbedaan disolusi antara tablet lepas lambat dan lepas cepat 2. Dapat menjelaskan pengaruh pemberian tablet lepas lambat dan lepas cepat pada kinetika obat dalam tubuh
Daftar Pustaka
Voigt, R.1984.Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Ed IV,Diterjemahkan oleh Soendani
NoernoSoewandhi, R., Yogyakarta: UGM Press.
Sulaiman, T.N.S. 2007. Teknologi & Formulasi Sediaan Tablet.Pustaka Laboratorium
Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim,
Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat, Jakarta, UI Press.