Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu perkembangan teknologi farmasi yang telah beredar di masyarakat adalah
bentuk sediaan tablet lepas lambat. Bentuk sediaan lepas lambat dapat dirancang
sedemikian rupa sesuai kehendak formulator, mulai dari waktu dan kecepatan pelepasan
zat aktif yang dimodifikasi. Sediaan lepas lambat biasanya ditujukan untuk penenganan
penyakit kronik seperti gangguan tekanan darah. Salah satu metode dalam pembuatan
sediaan lepas lambat adalah dengan merancangnya bertahan lama didalam lambung yang
dikenal dengan Gastroretentive Drugs Delivery System (GDDS) terutama untuk obat-obat
yang baik absorpsinya di lambung. (Saifullah dkk, 2007, Voight, 1995).
Dengan demikian satu unit dosis tunggal dapat melepaskan sejumlah obat segera
setelah pemakaiannya, namun mampu terus-menerus melepaskan sejumlah obat lainnya
untuk mempertahankan efek terapeutik selama periode waktu yang diperpanjang,
umumnya 8-12 jam. Pada umumnya obat yang paling sesuai untuk diformulasi dalam
bentuk sediaan lepas lambat adalah obat yang memiliki waktu paruh singkat, interval
waktu pemberian dosis relatif singkat, dan dosis sekali pemberian besar (Ansel, 1989)
Sediaan lepas lambat banyak disukai oleh masyarakat, karena efek terapeutik dapat
dipertahankan dalam jangka waktu yang panjang dan efek samping obat lebih kecil.
Keuntungan ini tidak dapat diberikan oleh sediaan tablet konvensional (Siregar, 1992).
Keuntungan lain dari sediaan tablet lepas lambat ini adalah menghasilkan kadar obat
dalam darah yang merata tanpa perlu mengulangi pemberian dosis. Hal ini dapat
meningkatkan kepatuhan pasien dalam pemakaian obat (Ansel, 1989; Collett & Moreton,
2002).
Disolusi adalam suatu proses larutnya zat aktif dari suatu sediaan dalam medium. Hal
ini berlaku untuk obat-obat yang diberikan secara oral dalam bentuk padat seperti tablet.
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya zat aktif yang terabsorbsi dan
memberikan efek terapi didalam tubuh (Ansel, 1989). Pada praktikum kali ini dilakukan
uji disolusi pada tablet paracetamol lepas lambat (sustained release) dan lepas cepat
(immediate release) untuk mengetahui perbedaan waktu kadar obat dalam darah apakah
sesuai atau hanya berbeda dosisnya saja.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah perbedaan disolusi antara tablet lepas lambat dan lepas cepat?
2. Apakah ada pengaruh pemberian tablet lepas lambat dan lepas cepat pada kinetika
obat dalam tubuh?
1.3 Tujuan
1. Dapat menjelaskan perbedaan disolusi antara tablet lepas lambat dan lepas cepat
2. Dapat menjelaskan pengaruh pemberian tablet lepas lambat dan lepas cepat pada
kinetika obat dalam tubuh

Daftar Pustaka

Voigt, R.1984.Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Ed IV,Diterjemahkan oleh Soendani


NoernoSoewandhi, R., Yogyakarta: UGM Press.

Sulaiman, T.N.S. 2007. Teknologi & Formulasi Sediaan Tablet.Pustaka Laboratorium


Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim,

Asmanizar, Iis Aisyah, Edisi keempat, Jakarta, UI Press.

Anda mungkin juga menyukai