Anda di halaman 1dari 2

Dalam ketidaksengajaan aku menemukan kalian, sahabatku.

Apa yang terindah dari sebuah persahabatan? Adalah menemukan kalian dalam kenyataan
hidupku. Berjalan dengan langkah pasti menuju kebahagiaan yang hakiki. Menerawang dalam
gelap tentang masa depan yang sebenarnya tak bisa kita lihat dengan jelas. Meneriaki Tuhan
agar terus memberi waktu agar kita akan tetap menjadi kita di kemudian hari. Sesak di ujung
napas aku tahan dalam sakit yang tak bisa dibendung. Aku, kamu, adalah kita yang akan menjadi
kisah indah dalam sejarah kehidupan.

Keterlambatan mengenal kalian menjadi sesal yang hingga kini membuat bola kepedihan jatuh
dari kedua mata. Aku menyesalinya. Empat tahun waktu yang Tuhan berikan telah aku lewatkan
dengan sia-sia di tiga tahun pertamanya. Tahun terakhirku disini, aku mengenal kalian. Sosok-
sosok yang tak bisa aku tinggal jauh dari kehidupanku. Aku merindukan kebersamaan dan tawa
bersama kalian. Bahkan hingga detik ini pun, semua kenangan masih terputar jelas dalam
pikiranku. Berharap bisa memiliki banyak waktu lagi bersama kalian.

Ingatkah kalian? Malam pertamaku disini adalah malam penuh tawa. Bahkan saat itu aku maish
belum mengenal siapa kalian. Tawa itu tetap saja membuncah dan menjadi ingatan yang hingga
kini terpatri dalam otakku. Hari-hari setelahnya, aku merasa lebih dekat dengan kalian. Aku
mulai memahami bagaimana caranya aku hidup untuk satu tahun ke depan. Aku mulai mengerti
harus bagaimana aku dalam memperlakukan kalian sebagai orang baru dalam kehidupanku. Aku
mulai merasakan kenyamanan dalam lelah yang berkepanjangan ketika harus meluangkan
banyak waktu untuk pergi ke tempat yang menghadirkan ilmu agama untuk kita. Aku lelah,
namun nyaman. Aku mulai merasakan bahagia dengan kelebihan yang aku dapat ketika aku
hidup bersama kalian. Dan perlahan, aku mulai mencintai setiap kekurangan yang kalian miliki.

Hari ini, aku kembali ke tempat yang telah membuat nyaman. Merindukan segala hal disini
adalah agenda harianku. Aku kembali menelusuri bagaimana satu tahun lalu diriku bisa berpijak
kokoh di tempat ini. Tertawa dalam hati yang penuh makna. Kalian, lebih dari sekedar istimewa
dalam hidupku.
Hari ini, aku bersyukur, karena Tuhan telah memberiku waktu lagi untuk kembali ke tempat
ternyamanku. Bahagia rasanya bisa mengulang kebersamaan bersama kalian walaupun hanya
satu hari. Aku tak akan melupakan satu hari yang Tuhan berikan ini. Bukankah Tuhan amat baik
telah mempertemukan aku dan kalian kembali?

Apa yang paling aku rindukan dari kalian? Adalah moment yang tak bisa aku dapat dengan
sahabatku yang lain. Moment saat kita mengaji bersama dalam satu atap yang telah diberkahi
Tuhan. Moment dimana kita merasakan lelah sehabis membersihkan rumah. Moment dimana
kita memasak bersama untuk acara sholawatan. Moment dimana kita makan dalam satu
nampan yang sama. Moment dimana kita menonton tv dan film bersama. Moment dimana
teriakan menjengkelkan masuk kedalam gendang telingaku. Moment dimana aku hanya bisa
diam dalam tawa yang terbalut dalam hidup kalian. Moment dimana aku harus mengantri
mandi. Moment dimana aku harus rela tidak tepat waktu hanya untuk belajar bersama kalian.
Tak bisa dengan mudah aku melupakan semuanya. Tak akan bisa.

Anda mungkin juga menyukai