Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia

saat ini merupakan kebutuhan yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan

pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidkan yang dikelola dengan tertib,

teratur, efektif dan efisien akan mampu mempercepat jalannya proses

pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok pada penciptaan kesejahteraan

umum dan pencerdasan kehidupan bangsa kita (Ihsan, 2010:2).

Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku siswa

agar menjadi manusia dewasa yang mampu mandiri dan sebagai anggota

masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.

Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan tetapi

lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian siswa secara menyeluruh

sehingga siswa lebih dewasa (Sagala, 2009:3).

Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. ”Belajar sebagai konsep

mendapatkan pengetahuan dalam prakteknya banyak dianut, guru bertindak

sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-

banyaknya dan siswa giat mengumpulkan atau menerima, proses belajar mengajar

ini banyak didominasi aktivitas menghafal. Siswa sudah belajar jika siswa sudah

hafal dengan hal-hal yang dipelajari. Sudah barang tentu pengertian belajar seperti

ini secara esensial belum memadai”(Suprijono, 2009:3)

Menurut Suprijono (2009:46), model pembelajaran mengacu pada

pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan


2

pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajara dapat didefenisikan

sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Berdasarkan pengamatan penulis di SMP Negeri 1 Rambah Samo, siswa

lebih banyak memperhatikan guru apabila cara pengajaranya tepat dan mudah

dipahami. Dari gaya bicara, tutur kata serta konsep yang digunakan untuk

menyampaikan ilmu kepada siswa. Jika guru menggunakan metode yang tepat

maka kemungkinan besear materi yang di sampaikannya akan mudah diterima

oleh para siswa. Kreatifitas dari para siswa yang kurang juga interaksi antara

siswa yang satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka alternatif pemecahannya adalah

dengan menggunakan metode kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dan TTW (

Think Talk Write). Hasil penelitian dari Bobbette dalam (Suningsih,2014)

menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif dapat membuat

siswa lebih nyaman dan menikmati pembelajaran serta meningkatkan kemampuan

siswa dalam bekerja sama.

Model pembelajaran kooperatif tipe TTW ( Think Talk Write) dan TPS

(Think Pair Share) merupakan dua model pembelajaran yang berbeda, namun

memiliki kesamaan yaitu keduanya sama-sama memiliki tahapan Think (berpikir).

Setiap siswa memiliki cara khas saat berpikir dan salah satu faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah karakteristik cara berpikir siswa,

yang merupakan cara khas yang digunakan seseorang dalam mengamati dan

beraktivitas mental, yaitu mengatur dan mengolah informasi di bidang kognitif.


3

Oleh karena itu, dimungkinkan rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh

penggunaan model pembelajaran yang digunakan oleh guru dan perbedaan

karakteristik cara berpikir siswa, sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui

model pembelajaran yang paling baik digunakan, serta karakteristik cara berpikir

yang paling baik terhadap prestasi belajar (Suningsih, 2014:411-421) .

Bertitik tolak dari gejala di atas maka penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul” Perbandingan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Tps (Think Pair Share) Dan Ttw ( Think Talk Write) Terhadap

Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Negri 1 Rambah Samo’’.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah yaitu :

1) Dalam belajar siswa cenderung menghapal dan tidak memahami materi yang

diajarkan sehingga apa yang dipelajari tidak dapat bertahan lama dalam

pikiran siswa.

2) Siswa Kurang inisiatif untuk mencatat materi yang sudah dijelaskan dengan

menggunakan kata-kata sendiri agar mudah dipahami.

3) Kurangnya kerja sama yang positif antara siswa dalam menyelesaikan tugas

yang diberikan.

4) Siswa kurang bisa mengaitkan materi antara yang sudah diajarkan dengan

materi selanjutnya atau yang akan dijelaskan.

5) Kurangnya interaksi dari para siswa ketika dalam proses belajar mengajar.
4

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut “Apakah Terdapat Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa

Antara Kelas Yang Menggunakan Pembelajaran Kooperatif tipe TPS ( Think Pair

Share) dan Kelas Yang Menggunakan Pembelajaran Kooperatif tipe TTW

(Think Talk Write) di kelas VIII SMP Negri 1 Rambah Samo?”

1.4 Batasan Masalah

Masalah pada penelitian ini dibatasi pada materi sistem transportasi, model

pembelajaran yang digunakan adalah TPS (Think Pair Share) dan TTW (Think

Talk Write) serta subjeknya adalah kelas VIIIc dan VIIId.

I.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara kelas yang menggunakan

Pembelajaran Kooperatif tipe TTW (think talk write) dan Pembelajaran

Kooperatif tipe TPS ( think pair share) di kelas VIII SMP Negri 1 Rambah Samo.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi :

1) Bagi sekolah, memberikan masukan kepada pihak sekolah agar lebih

memperhatikan sejauh mana peningkatan kemampuan gurunya dalam

pembelajaran sehingga dengan adanya perhatian dan dorongan maka guru

menjadi lebih baik khususnya pada bidang pengajaran.


5

2) Bagi guru, dapat memberikan informasi dengan penggunaan variasi strategi

pembelajaran baru dalam mendukung usaha peningkatan mutu dalam

pembelajaran yang diupayakan sekolah dan pemerintah.

3) Bagi siswa, dapat menghilangkan sikap ketergantungan siswa dalam belajar

terhadap guru sehingga hasil belajar lebih meningkat.

4) Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti nantinya

dalam pembelajaran agar lebih baik maka gunakan model-model yang

bervariasi supaya tidak bosan dan dapat mengetahui manfaat dan kegunaan

dari suatu model pembelajaran.

1.7 Definisi Operasional

1) Metode TTW (think talk write) adalah metode pembelajaran dengan alur

kemajuan dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir/berdialog dengan

dirinya sendiri setelah proses membaca, selanjutnya berbicara dengan

membagi ide (sharing) dengan temannya sebelum menulis.

2) metode pembelajaran TPS (Think Pair Share) merupakan salah satu tipe

metode pembelajaran kooperatif dimana siswa berinteraksi dengan seorang

pasangannya dan kemudian berdiskusi untuk berbagi berbagai informasi.

3) Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah

laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang cukup luas mencakup

bidang kognitif, afektif dan psikomotor sehingga dengan belajar seseorang

akan mengalami perubahan berpikir, sikap dan alam kehidupan sehari-hari.


6

1.8 Hipotesis Penelitian

H0: tidak terdapat perbedaan hasil belajar hasil belajar biologi siswa antara

kelas yang menggunakan model pembelajaran tipe TPS (Think Pair Share) dan

model pembelajaran tipe TTW (Think Talk Write) dikelas VIII SMP Negri 1

Rambah Samo.

H1: terdapat perbedaan hasil belajar hasil belajar biologi siswa antara

kelas yang menggunakan model pembelajaran tipe TPS (Think Pair Share) dan

model pembelajaran tipe TTW (Think Talk Write) dikelas VIII SMP Negri 1

Rambah Samo.

Anda mungkin juga menyukai