Anda di halaman 1dari 18

Pemahaman Teknologi dan Vokasi Berdasarkan Taksonomi Bloom

Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Kajian Teknologi dan
Vokasi yang diampu oleh:
Dr. Rina Marina Masri, MP.

Disusun oleh:
Kelompok 8

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang taksonomi bloom.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang taksonomi bloom ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, November 2019

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan
kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.
Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses
transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan transformasi nilai dan
pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya. Perbedaan
pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan pendidikan terhadap
pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di samping transfer ilmu dan
keahlian.

Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan


pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu:
kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi
beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai
dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah
laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat
yang lebih rendah. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan
kawan-kawan pada tahun 1956, sehingga sering pula disebut sebagai "Taksonomi
Bloom".

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :


1. Apa pengertian dari taksonomi Bloom ?
2. Bagaimana peran Taksonomi Bloom dalam Teknologi dan Vokasi?

1.3 PEMBATASAN MASALAH

Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi
pada masalah:
1. Pembahasan tentang Taksonomi Bloom.
2. Peran Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran

1.4 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah- masalah yang
dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Taksonomi Bloom ?
2. Bagaimana Peran Taksonomi Bloom dalam Teknologi dan Vokasi ?

1.5 TUJUAN
Adapun tujuan makalah ini agar para mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengetahui pengertian taksonomi.
2. Memahami taksonomi yang dikemukakan menurut Bloom.
3. Mengetahui peran Taksonomi Bloom dalam Teknologi dan Vokasi.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memahami lebih jelas,maka materi-materi yang tertera pada laporan makalah
ini dikelompokkan menjadi beberapa sub-bab dengan sistematika penyampaian
sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang,identifikasi masalah, pembatasan masalah,
rumusan masalah, tujuan dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKAN


Berisi kajian terperinci berupa definisi yang diambildari kutipan jurnal yang
berkaitan dengan penyusunan laporan makalah.

BAB III METODOLOGI


Berisikan lokasi, waktu, metode, data-data, instrument dan Teknik analisis
yang ada pada makalah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Berisikan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah didapat dari
penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


Berisikan simpulan dari hasil pengamatan yang didapat.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Taksonomi Bloom

Kata Taksonomi diambil dari bahasa Yunani Tassein yang berarti untuk
mengklasifikasidan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan
sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu, atau prinsip yang mendasari klasifikasi.
Hampir semua ( benda bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian ) dapat
diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi.

Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan


pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain,
yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali
menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis
(bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang
paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyetarakan
juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah. Taksonomi ini pertama kali
disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan pada tahun 1956, sehingga
sering pula disebut sebagai "Taksonomi Bloom".

Adapun suatu taksonomi adalah merupakan suatu tipe system klasifikasi yang
khusus, yang berdasarkan data penelitian ilmiah mengenai hal-hal yang digolong-
golongkan dalam sistematika itu. Misalnya klasifikasi atas genus dan species
terhadap tumbuh-tumbuhan dan binatang, sebagaimana dikembangkan dalam
ruang lingkup Biologi, sesuailah dengan apa yang diketahui tentang tumbuh-
tumbuhan dan binatang. Sistematika pembagian / penggolongan itu tidak
berdasarkan suatu sistematika yang ditentukan sendiri (yang bersifat arbitrer),
sebagaimana terjadi dalam kartotek perpustakaan, yang mengklasifikasikan buku-
buku menurut urutan abjad nama-nama pengarang, menurut urutan abjad judul-
judul buku atau menurut topik-topik yang dibahas dalam buku-buku itu.
Taksonomi-taksonomi di tiga rana kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang
dikembangkan oleh kelompok pelopor ini dan beberapa orang lain, memang
disebut “taxonomy”, tetapi menurut pendapat beberapa ahli psikologi belajar,
mungkin tidak seluruhnya memenuhi tuntutan suatu taksonomi sebagaimana
dijelaskan diatas, khususnya dalam rana kognitif. Meskipun demikian, nama
taksonomi akan tetap dipertahankan di sini, sesuai dengan sumber-sumber yang
asli, kecuali untuk sistematika yang dikembangkan oleh Simpson dalam rana
psikomotorik yang menggunakan nama/judul “klasifikasi” (classification).
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan
keterampilan berpikir.
2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara
penyesuaian diri.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan,
mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Lokasi

Makalah ini dibuat di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,


Universitas Pendidikan Indonesia.

3.2 Waktu
Makalah ini di buat pada tanggal 29 Oktober 2019

3.3 Metode

Secara umum, proses ini mengambil langkah-langkah dasar sebagai berikut :


1. Menemukan data/dokumen yang relevan.
2. Memilih dan menyaring dokumen sesuai dengan kriteria
3. Meringkas dan menganalisa dokumen.

3.4 Populasi dan Sampel

Penelitian ini bersumber dari isi artikel dan makalah terlampir.

3.5 Data Primer dan Sekunder

Penelitian ini menggunakan data sekunder dan yang menjadi sumbernya


adalah artikel ilmiah dan abstrak

3.6 Instrumen

Penelitian ini menggunakan tiga metode penelitian yaitu, menemukan


dokumen yang relevan, menyaring dokumen sesuai dengan kriteria, dan meringkas
dan menganalisis dokumen.

3.7 Teknik Analisis

Penelitian ini didapatkan dari data kuantitatif, yang artinya data diambil dari
sumber lain yang sudah teruji.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN

4.1 Peran Taksonomi Bloom Dalam Teknologi dan Vokasi


Dalam pembelajaran harus merumuskan tujuan dari pembelajaran tersebut.
Tujuan pembelajaran itulah yang akan dijadikan sebagai tolak ukur dari hasil belajar
siswa. Taksonomi Bloom dapat membantu untuk mengetahui sampai dimana tingkat
keberhasilan pengajar dalam proses belajar mengajar sehingga dapat dievaluasi dan
ditingkatkan menjadi lebih baik lagi dan atau dinaikkan lagi setingkat lebih tinggi
dari semula.

Adapun taksonomi Bloom berdasar area atau rana adalah Rana Kognitif
terdiri dari Pengetahuan (Knowledge); Pemahaman (Comprehension); Penerapan
(Application); Analisa (Analysis); Sintesa (Syntesis); Evaluasi (Evaluation).

Gambar 4.1 Ranah Kognitif

No Kategori Penjelasan Kata Kerja Kunci

1 Pengetahuan Kemampuan menyebutkan atau Mendefinisikan, menyusun


menjelaskan kembali Contoh: daftar, menamai, menyatakan,
menyatakan kebijakan. mengidentifikasikan,
mengetahui, menyebutkan,
membuat rerangka, menggaris
bawahi, menggambarkan,
menjodohkan, memilih

2 Pemahaman Kemampuan memahami Menerangkan, menjelaskan ,


instruksi/masalah, menguraikan, membedakan,
menginterpretasikan dan menginterpretasikan,
menyatakan kembali dengan merumuskan,
kata-kata sendiri Contoh : memperkirakan, meramalkan,
Menuliskan kembali atau menggeneralisir,
merangkum materi pelajaran menterjemahkan, mengubah,
memberi contoh,
memperluas, menyatakan
kembali, menganalogikan,
merangkum

3 Penerapan Kemampuan menggunakan Menerapkan, mengubah,


konsep dalam praktek atau menghitung, melengkapi,
situasi yang baru Contoh: menemukan. membuktikan,
Menggunakan pedoman/ aturan menggunakan,
dalam menghitung gaji mendemonstrasikan,
pegawai. memanipulasi, memodifikasi,
menyesuaikan, menunjukkan,
mengoperasikan,
menyiapkan, menyediakan,
menghasilkan

4 Analisa Kemampuan memisahkan Menganalisa,


konsep kedalam beberapa mendiskriminasikan,
komponen untuk memperoleh membuat skema /diagram,
Menganalisa, membedakan,
mendiskriminasikan, membuat membandingkan,
skema /diagram, membedakan, mengkontraskan,
membandingkan, memisahkan, membagi,
mengkontraskan, pemahaman menghubungkan, menunjukan
yang lebih luas atas dampak hubungan antara variabel,
komponen – komponen memilih, memecah menjadi
terhadap konsep tersebut beberapa bagian,
secara utuh. Contoh: menyisihkan,
Menganalisa penyebab mempertentangkan.
meningkatnya Harga pokok
penjualan dalam laporan
keuangan dengan memisahkan
komponen- komponennya.

5 Sintesa Kemampuan merangkai atau Mengkategorikan


menyusun kembali mengkombinasikan, mengatur
komponenkomponen dalam memodifikasi, mendisain,
rangka menciptakan mengintegrasikan,
arti/pemahaman/ struktur baru. mengorganisir,
Contoh: Menyusun kurikulum mengkompilasi, mengarang,
dengan mengintegrasikan menciptakan, menyusun
pendapat dan materi dari kembali, menulis kembali,
beberapa sumber merancang, merangkai,
merevisi, menghubungkan,
merekonstruksi,
menyimpulkan, mempolakan
6 Evaluasi Kemampuan mengevaluasi dan Mengkaji ulang,
menilai sesuatu berdasarkan membandingkan,
norma, acuan atau kriteria. menyimpulkan, mengkritik,
Contoh: Membandingkan hasil mengkontraskan,
ujian siswa dengan kunci mempertentangkan
jawaban. menjustifikasi,
mempertahankan,
mengevaluasi, membuktikan,
memperhitungkan,
menghasilkan, menyesuaikan,
mengkoreksi, melengkapi,
menemukan.

Tabel 4.1 Rana Kognitif

Rana Afektif terdiri dari Penerimaan (Receiving) Partisipasi (Responding);


Penilaian / Penentuan Sikap (Valuing); Organisasi (Organization); Pembentukan Pola
Hidup (Characterization By A Value Or Value Complex)

Gambar 4.2 Rana Afektif

No Kategori Penjelasan Kata kerja kunci

1 Penerimaan Kemampuan untuk menanyakan, mengikuti,


menunjukkan atensi dan memberi, menahan /
penghargaan terhadap orang mengendalikan diri,
lain Contoh: mendengar mengidentifikasi,
pendapat orang lain, mengingat memperhatikan, menjawab.
nama seseorang

2 Partisipasi Kemampuan berpartisipasi Menjawab, membantu,


aktif dalam pembelajaran dan mentaati, memenuhi,
selalu termotivasi untuk segera menyetujui, mendiskusikan,
bereaksi dan mengambil melakukan, memilih,
tindakan atas suatu kejadian. menyajikan,
Contoh: berpartisipasi dalam mempresentasikan,
diskusi kelas melaporkan, menceritakan,
menulis, menginterpretasikan,
menyelesaikan,
mempraktekkan.

3 Penilaian Kemampuan menunjukkan Menunjukkan,


nilai yang dianut untuk mendemonstrasikan, memilih,
membedakan mana yang baik membedakan, mengikuti,
dan kurang baik terhadap suatu meminta, memenuhi,
kejadian/obyek, dan nilai menjelaskan, membentuk,
tersebut diekspresikan dalam berinisiatif, melaksanakan,
perilaku. Contoh: memprakarsai, menjustifikasi,
Mengusulkan kegiatan mengusulkan, melaporkan,
Corporate Social menginterpretasikan,
Responsibility sesuai dengan membenarkan, menolak,
nilai yang berlaku dan menyatakan /
komitmen perusahaan. mempertahankan pendapat,

4 Organisasi Kemampuan membentuk Mentaati, mematuhi,


12ystem nilai dan budaya merancang, mengatur,
organisasi dengan mengidentifikasikan,
mengharmonisasikan mengkombinasikan,
perbedaan nilai. Contoh: mengorganisisr, merumuskan,
Menyepakati dan mentaati menyamakan,
etika profesi, mengakui mempertahankan,
perlunya keseimbangan antara menghubungkan,
kebebasan dan tanggung jawab mengintegrasikan,
menjelaskan, mengaitkan,
menggabungkan,
memperbaiki, menyepakati,
menyusun, menyempurnakan,
menyatukan pendapat,
menyesuaikan, melengkapi,
membandingkan,
memodifikasi

5 Karakterisasi Kemampuan mengendalikan Melakukan, melaksanakan,


perilaku berdasarkan nilai yang memperlihatkan
dianut dan memperbaiki membedakan, memisahkan,
hubungan intrapersonal, menunjukkan,
interpersonal dan social. mempengaruhi,
Contoh: Menunjukkan rasa mendengarkan, memodifikasi,
percaya diri ketika bekerja mempraktekkan,
sendiri, kooperatif dalam mengusulkan, merevisi,
aktivitas kelompok memperbaiki, membatasi,
mempertanyakan,
mempersoalkan, menyatakan,
bertindak, Membuktikan,
mempertimbangkan.

Tabel 4.2 Rana Afektif

Rana Psikomotorik terdiri dari Persepsi (Perception); Kesiapan (Set); Gerakan


Terbimbing (Guided Response); Gerakan yang Terbiasa (Mechanical Response);
Gerakan Yang Kompleks (Complex Response); Penyesuaian Pola Gerakan
(Adaptation); Kreativitas (Creativity)

Gambar 4.3 Rana Psikomotor

No Kategori Penjelasan Kata kerja kunci

1 Persepsi Kemampuan menggunakan Mendeteksi, mempersiapkan


saraf sensori dalam diri, memilih,
menginterpretasikan nya menghubungkan,
dalam memperkirakan sesuatu menggambarkan,
Contoh: menurunkan suhu mengidentifikasi,
AC saat merasa suhu ruangan mengisolasi, membedakan
panas menyeleksi,.

2 Kesiapan Kemampuan untuk Memulai, mengawali,


mempersiapkan diri, baik memprakarsai, membantu,
mental, fisik, dan emosi, memperlihatkan
dalam menghadapi sesuatu. mempersiapkan diri,
Contoh: melakukan pekerjaan menunjukkan,
sesuai urutan, menerima mendemonstrasikaan.
kelebihan dan kekurangan
seseorang

3 Reaksi yang Kemampuan untuk memulai Meniru, mentrasir, mengikuti,


diarahkan ketrampilan yang kompleks mencoba, mempraktekkan,
dengan bantuan / bimbingan mengerjakan, membuat,
dengan meniru dan uji memperlihatkan, memasang,
coba.Contoh: Mengikuti bereaksi, menanggapi.
arahan dari instruktur

4 Reaksi natural Kemampuan untuk Mengoperasikan,


melakukan kegiatan pada membangun, memasang,
tingkat ketrampilan ahap yang membongkar, memperbaiki,
lebih sulit. Melalui tahap ini melaksanakan sesuai standar,
diharapkan siswa akan mengerjakan, menggunakan,
terbiasa melakukan tugas merakit, mengendalikan,
rutinnya. Contoh: mempercepat, memperlancar,
menggunakan computer. mempertajam, menangani.

5 Reaksi yang Kemampuan untuk Mengoperasikan,


komplex melakukan kemahirannya membangun, memasang,
dalam melakukan sesuatu, membongkar, memperbaiki,
dimana hal ini terlihat dari melaksanakan sesuai standar,
kecepatan, ketepatan, efsiensi mengerjakan, menggunakan,
dan efektivitasnya. Semua merakit, mengendalikan,
tindakan dilakukan secara mempercepat, memperlancar,
spontan, 14ancer, cepat, tanpa mencampur, mempertajam,
ragu. Contoh: Keahlian menangani, mngorganisir,
bermain piano. membuat draft/sketsa,
mengukur

6 Adaptasi Kemampuan mengembangkan Mengubah, mengadaptasikan,


keahlian, dan memodifikasi memvariasikan, merevisi,
pola sesuai dengan yang mengatur kembali, merancang
dbutuhkan, Contoh: kembali, memodifikasi
Melakukan perubahan secara
cepat dan tepat terhadap
kejadian tak terduga tanpa
merusak pola yang ada.

7 Kreativitas Kemampuan untuk Merancang, membangun,


menciptakan pola baru yang menciptakan, mendisain,
sesuai dengan kondisi/situasi memprakarsai,
tertentu dan juga kemampuan mengkombinasikan,
mengatasi masalah dengan membuat, menjadi pioneer
mengeksplorasi kreativitas
diri. Contoh: membuat
formula baru, inovasi, produk
baru

Tabel 4.3 Rana Psikomotor

4.2 Revisi Taksonomi Bloom

Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin Anderson Krathwohl dan
para ahli psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi Bloom agar sesuai
dengan kemajuan zaman. Hasil perbaikan tersebut baru dipublikasikan pada tahun
2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Revisi hanya dilakukan pada ranah
kognitif. Revisi tersebut meliputi:
1. Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk setiap level
taksonomi.
2. Perubahan hampir terjadi pada semua level hierarkhis, namun urutan level masih
sama yaitu dari urutan terendah hingga tertinggi.

Perubahan mendasar terletak pada level 5 dan 6. Perubahanperubahan tersebut dapat


dijelaskan sebagai berikut:

 Pada level 1, knowledge diubah menjadi remembering (mengingat).


 Pada level 2, comprehension dipertegas menjadi understanding (memahami).
 Pada level 3, application diubah menjadi applying (menerapkan).
 Pada level 4, analysis menjadi analyzing (menganalisis).
 Pada level 5, synthesis dinaikkan levelnya menjadi level 6 tetapi dengan perubahan
mendasar, yaitu creating (mencipta).
 Pada level 6, Evaluation turun posisisinya menjadi level 5, dengan sebutan
evaluating (menilai). Jadi, Taksonomi Bloom baru versi Kreathwohl pada ranah
kognitif terdiri dari enam level: remembering (mengingat), understanding
(memahami), applying (menerapkan), analyzing (menganalisis, mengurai), evaluating
(menilai) dan creating (mencipta). Revisi Krathwohl ini sering digunakan dalam
merumuskan tujuan belajar yang sering kita kenal dengan istilah C1 sampai dengan
C6.

Gambar 4.4 Hasil Revisi

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN, REKOMENDASI

5.1 Simpulan
Taksonomi bloom yang dikenal sebagai taksonomi pendidikan pertama kali
disusun oleh Benjami S. Bloom dan kawan-kawan. Dalam pendidikan, taksonomi
dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan
dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor.

5.2 Implikasi

Proses penerapan taksonomi bloom harus dianalisis tingkat kebutuhan dan


karakteritis siswa/peserta didik yang kita ajar, proses pengetahuan gambaran awal
kemampuan siswa tertera dalam Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) khususnya
intake siswa.

5.3 Rekomendasi

Pendidikan sangat pentin di era modern ini. Maka untuk menumpuh


pendidikan yang sukses perlu adanya teknik belajar dan pembelajaran yang baik dan
menarik agar mereka yang belajar memiliki semangat dan menjadi generasi yang
cerdas.

Daftar Pustaka

Sri Mariyati. 2017. http://yopayopi.blogspot.com/2017/03/makalah-taksonomi-


bloom-dan-perannya.html. Diakses pada tangga 3 November 2019
Nurochmah Prariwi. 2017.
https://www.academia.edu/31835836/Peran_Taksonomi_Bloom_Dalam_Pendi
dikan. Diakses pada 3 November 2019

Retno Utari. 2011. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/766_1-


Taksonomi%20Bloom%20-%20Retno-ok-mima.pdf. Diakses pada 3 November
2019

Unknown. 2019. https://pakdosen.co.id/taksonomi-bloom/. Diakses pada 3 November


2019

Anda mungkin juga menyukai