MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
F
- 2
-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
-3-
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Lampiran Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 137 Tahun 2015 tentang Program
Pendidikan dan Pelatihan Keamanan Penerbangan
Nasional, diubah sebagai berikut:
S e c u rity ); dan
c) Pengawas Keamanan Penerbangan
(S e n io r / S u p e r v is o r A v ia tio n
S e c u rity ).
4) berkelakuan baik;
5) tidak pernah terlibat tindak
pidana;
6) memiliki sertifikat
kompetensi pendidikan dan
latihan di bidang keamanan;
7) tinggi badan pria minimal 165
cm dan berat badan
proporsional;
8) tinggi badan wanita minimal
160 cm dan berat badan
proporsional;
9) bahasa inggris minimal pasif;
10) kemampuan penglihatan dan
pendengaran baik;
11) dapat membedakan warna
sesuai pada tampilan mesin x-
ray (tidak buta warna);
12) keterampilan komunikasi baik
secara lisan dan tulis serta
memiliki kemampuan
interpersonal yang baik untuk
mempertahankan layanan
pelanggan sehingga dapat
memastikan bahwa fungsi
keamanan dapat dilakukan
secara efektif; memiliki
integritas dan loyalitas; dan
13) bebas dari alkohol atau zat
terlarang.
b) Kriteria khusus personel
pengamanan penerbangan
(b a s ic / g u a r d a v ia tio n s e c u rity )
meliputi:
1) usia minimal 18 tahun;
2) mengikuti pelatihan b a s ic
avsec; dan
-5-
3) mampu melaksanakan
pemeriksaan keamanan
penerbangan secara manual
dan menggunakan peralatan
pendeteksi metal.
c) Kriteria khusus personel pemeriksa
keamanan penerbangan
(ju n io r / s c r e e n in g a v ia tio n s e c u rity )
meliputi:
1) mengikuti pendidikan dan
pelatihan ju n i o r avsec;
in s p e c tio n m a c h in e );
5) Mampu mengoperasikan
peralatan penunda upaya
kejahatan dan menganalisa
obyek; dan
6) mampu melakukan pengujian
kinerja operasi peralatan
keamanan penerbangan.
d) Kriteria khusus personel pengawas
keamanan penerbangan
- 6 -
(s e n io r / s u p e r v is o r a v ia tio n s e c u r ity )
meliputi:
1) mengikuti pendidikan dan
pelatihan s e n io r a v s e c ;
p o in t dan/atau posisi-posisi
lainnya; dan
8) mampu menangani
permasalahan dan insiden
yang terjadi dalam
pelaksanaan pemeriksaan dan
pengendalian keamanan
penerbangan di s e c u rity c h e c k
p o in t dan/atau posisi-posisi
lainnya.
-7-
tra in in g );
B a s e d T ra in in g ).
- 8 -
o n lin e ).
b) Kesamaptaan (Pembentukan
Mental, Fisik dan Disiplin);
c) Pengenalan, Pemeriksaan, dan
Perlindungan Keamanan Pesawat
Udara;
d) Pemeriksaan Keamanan Katering
Pesawat Udara;
e) Pengenalan Bandar Udara;
f) Peraturan-peraturan Keamanan
Penerbangan;
g) Pengenalan Peralatan S e c u rity ;
i) Pemeriksaan penumpang/orang
perorangan (s c r e e n in g of
p a s s e n g e r s a n d p e r s o n s );
j) Pemeriksaan manual
bagasi/barang (m a n u a l se a rch
p r o c e d u r e s );
b a g g a g e );
re s tric te d a re a s w h e re h o ld b a g g a g e
is h a n d le d )]
re c o n c ilia tio n )
In tr o d u c tio n );
r e c o g n itio n a n d p r o filin g );
G o o d s );
e q u ip m e n t); dan
h) Praktek kerja fasilitas keamanan
penerbangan, pemeriksaan orang
dan barang.
- 14 -
P la n ).
In tr o d u c tio n );
a n d p r o filin g );
e q u ip m e n t)
P la n ).
re q u irin g s p e c ia l s c re e n in g
c o n s id e ra tio n s );
m a n a g e m e n t );
m a n a g e m e n t );
Pasal II
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Juli 2016
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
IGNASIUS JONAN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 5 Agustus 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA