Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL PENELITIAN FIKES Universitas Muhammadiyah Purwokerto

PEMBERIAN SALEP JINTAN HITAM (Nigella Sativa) 10%


PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA DIABETIK
BERDASARKAN BETES JENSEN SCALE

ABSTRAK
Mustiah Yulistiani
Dosen Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Latar Belakang : Inovasi dan kreatifitas kemampuan perawat khususnya dibidang woundcare terus
dikembangkan melalui penelitian sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pergeseran nilai
dan perubahan teknik pengobatan dari medical ke perawatan alternatif khususnya herbal salah satunya
adalah Jinten Hitam yang sering disebut dengan habbatusaudah atau dalam bahasa latinnya Nigella
sativa. Manfaat Jinten hitam antara lain sebagai anti parasit, anti mikroba, anti inflamasi, dan mengandung
thymoquinon.
Tujuan : untuk mengetahui efek pemberian salep jinten hitam (Nigella Sativa) 10% pada proses penyembuhan
luka diabetik, berdasarkan Betes Jensen Scale.
Metode : Penelitian ini dilakukan menggunakan metoda true eksperimental dengan pendekatan purposive
sampling, pada 31 responden.
Hasil : Uji statistik pada kelompok Pre intervensi salep jinten hitam (Nigella sativa) 10% dengan t-test
independent diperoleh hasil t = 3.285 (p=0.002) dimana p < 0.05, hal ini berarti menunjukan bahwa salep
jinten hitam (Nigella sativa)10% membantu mempercepat proses penyembuhan luka diabetik. Hasil uji statistik
Pre dan Post salep jinten hitam (Nigella sativa) 10% dengan t-test independent, diperoleh nilai t masing-
masing kelompok = 3.285 (p=0.002), dimana p < 0.05 hal ini menunjukkan bahwa pemberian jinten hitam
10% dapat mempercepat proses penyembuhan luka diabetik, berdasarkan Betes Jensen Scale.

Kesimpulan : Jintan Hitam (Nigella Sativa) 10% dapat mempercepat proses penyembuhan luka diabetik.

Kata Kunci : Salep Jinten Hitam (Nigella Sativa) 10% , penyembuhan luka, ulkus diabetik.

ABSTRACT

Background: Innovation and creativity of nurses especially in woundcare are developed continuously by
research along with the progress of science and technology. The value ​​and technique transitions on caring
from medical to alternative particularly herb occur in black cumin (Nigella sativa) or commonly called as
habbatusaudah. The benefits of black cumin are as an anti-parasitic, anti-microbial, anti-inflammatory, and
containing thymoquinon.
Objective: To identify the effectiveness of black cumin (Nigella sativa) ointments 10% on the wound healing
of diabetic ulcers.
Method: The research was conducted by true experimental method with Nonequivalent Time Sampel Design
approach on 31 respondents.
Result: Statistical test on Pre-intervention of black cumin (Nigella sativa) ointments 10% with t – test
independent obtained t = 3285 (p = 0.002) where P <0.05, this means shows that the ointment of black cumin
(Nigella sativa) 10% helpful accelerate the process of wound healing diabetic. The results of the statistical test
Pre and Post black cumin (Nigella sativa) 10% with independent t-test, t values obtained in each group = 3.285
(p = 0.002), where p <0.05 it indicates that administration of 10% black cumin can accelerate the process of
wound healing diabetic, based Betes Jensen Scale.

Conclusion: Black Cumin (Nigella Sativa) ointments 10% can accelerate wound healing diabetic.

Keywords: Black Cumin (Nigella sativa) Ointments 10%, wound healing, diabetic ulcer.

PENDAHULUAN pemahaman masyarakat semakin meningkat .

Perawat sebagai bagian dari profesi Pengembangan pengobatan dan perawatan


kesehatan mempunyai peran yang sangat penting alternatif dewasa ini terus dikembangkan, manfaat
dalam peningkatan kesehatan masyarakat. dan faedah herbal yang banyak tersedia di Indonesia
Perkembangan dinamika masyarakat Indonesia masih harus dilakukan penelitian sehingga manfaat
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan secara ilmiahnya bisa dikembangkan dengan
dan teknologi, pergeseran pola perilaku masyarakat penelitian lebih lanjut, salah satunya manfaat
yang buruk dapat mengakibatkan perubahan dan tumbuhan herbal yang banyak bermanfaat pada
dinamika perkembangan penyakit, sehingga angka kehidupan manusia sejak jaman Nabi Muhammad
kesakitan terutama akibat perilaku dan keterbatasan SAW adalah Jinten Hitam yang sering disebut

4 MEDISAINS
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, Vol. XIV No. 1 APRIL 2015
ARTIKEL PENELITIAN
ARTIKEL PENELITIAN FIKES
FIKES Universitas
Universitas Muhammadiyah
Muhammadiyah Purwokerto
Purwokerto

dengan habbatusaudah atau dalam bahasa latinnya sejak dahulu kala nenek moyang bangsa Indonesia
yaitu Nigella sativa, khasiat yang dikandungnya telah mengenal dan memanfaatkan khasiatnya
sudah banyak dikenal oleh masyarakat antara lain sebagai obat untuk menjaga kesehatan (Junaedi,
sebagai anti parasit, anti mikroba, anti inflamasi, 2006).
memperbaiki fungsi hepar dan ginjal, mengobati
gangguan pernafasan dan pencernaan, serta dapat Jinten hitam (Nigella sativa) merupakan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. tanaman herbal yang berpotensi memiliki aktifitas
biologis seperti antioksidan, anti-inflamasi, antikanker
Kandungan kimia yang dominan terkandung dan antimikroba. Penelitian ini menggunakan ekstrak
pada tanaman jinten hitam ini adalah thymoquinon dari eter yang paling efektif untuk mengurangi mitose
yang salah satu fungsinya adalah sebagai dalam sel meristem akar, terhadap bakteri Gram-
hepatoprotektor, dan merupakan salah satu positif (Ozmen, 2007 ). Jintan hitam (Nigella sativa)
komponen yang paling banyak ditemukan dalam yang diketahui mempunyai banyak khasiat seperti,
jintan hitam, memiliki beberapa khasiat antara lain menguatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan
aktivitas antioksidatif dan anti-inflamasi. Kandungan bioaktivitas hormon, meningkatkan daya ingat,
kimia jintan hitam terdiri dari minyak atsiri, minyak konsentrasi dan kewaspadaan, anti tumor (Andri,
lemak, asam lemak tak jenuh (omega 3 dan omega 2009 dalam Rahmi Annisa, 2011).
6) d-limonena, simena, glukosida, saponin, zat pahit,
jigelin, nigelon, dan timokuinon. Minyak jinten hitam Jintan hitam (Nigella sativa) memiliki
mengandung asam lemak yang terdiri dari: asam kemampuan sebagai hepatoprotektor. Biji jintan hitam
linoleat 56%; asam oleat 24,6%; asam palmitat 12%; mengandung senyawa thymoquinone, senyawa ini
asam stearat 3%; asam eikosadienoat 2,5%; asam sangat efektif dalam melindungi lipid, protein, DNA
linolenat 0,7%, dan asam miristat 0,16% (Aftab.A, mitokondria, dan DNA nukleus dari kerusakan, sebagai
2009). antiinflamasi dan antivirus, sehingga senyawa ini
memiliki kemampuan sebagai hepatoprotektor, anti
Pengembangan dan penelitian tentang metode inflamasi dan antivirus, (Winarsi, 2007 dalam Hasan
perawatan luka telah mengalami banyak perubahan N.A, 2011). Thymoquinone sangat efektif dalam
dari konsep tradisional berkembang mengalami melindungi lipid, protein, DNA mitokondria, dan DNA
perbaikan penambahan secara luas secara trial and nukleus dari kerusakan yang diakibatkan oleh radikal
error. Penerapan prinsip utama dalam perawatan bebas. Selain itu, thymoquinone juga mempunyai
luka utama dalam perawatan yang dari zaman Mesir kemampuan untuk mengaktifkan pertahanan imun
sampai sekarang tetap digunakan yaitu pembersihan dalam tubuh dengan merangsang proliferasi sel imun
luka (wound cleansing), penutupan luka ( wound dan juga bermanfaat sebagai anti kanker. (Hawsawi,
closure), dan perlindungan luka ( wound coverage). 2001 dalam Al-Jabre.S, 2003).
Pengetahuan tentang perawatan luka terutama
dari pengalaman empiris, membawa perubahan Survai data klinik perawatan luka Kitamura
perkembangan dari konsep tradisional menjadi Pontianak dari tahun 2008 sampai 2011 menunjukkan
modern dengan tidak meninggalkan fungsinya angka kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan
terus digali alternatip penggunaan produk untuk dengan berbagai jenis luka setiap bulan dari tahun
pengelolaan luka meliputi topical agent dan pembalut 2008 rata-rata jumlah kunjungan 524 pasien, tahun
(dressing). 2009 meningkat menjadi 1209 orang, pada tahun
2010 mengalami penurunan jumlah kunjungan yaitu
Pengembangan Topical agen melalui hanya 921 pasien, tahun 2011 meningkat jumlah
penelitian terutama yang berasal dari bahan alami junjungan menjadi 1681 pasien. Adapun yang
(herbal) sebagai terapi alternatif terus dilakukan termasuk pada kategori 5 besar kasus penyakit yang
yang berhubungan dengan material perawatan luka ada di Klinik Perawatan Luka Kitamura Pontianak
yang tersedia. Material perawatan luka meliputi dari tahun 2008 sampai dengan 2011 adalah sebagai
pembersihan, penutupan dan perlindungan terhadap berikut Diabetic Ulcer, Neuropatic Ulcer, Venous
luka. Hal tersebut mengupayakan terjadinya kondisi Ulcer, Chronic Wound dan Acute Wound. Rata-rata
ideal luka supaya proses penyembuhan luka tidak kunjungan rawat jalan Diabetic ulcer pada tahun
mengalami gangguan (Asmussen & Sollner (1995) 2012 sebanyak 60 orang perbulan.
dalam Perdanakusuma DS, 1998).
Melihat data kunjungan rawat jalan tersebut
Penyembuhan luka adalah suatu proses yang yang terus mengalami peningkatan jumlahnya,
kompleks dengan melibatkan banyak sel. Proses sehingga dibutuhkan bukan saja kemampuan
yang dimaksudkan disini karena penyembuhan serta keterampilan dari seorang perawat dalam
luka melalui beberapa fase. Fase tersebut meliputi; memberikan pelayanan perawatan luka seperti ganti
koagulasi, inflamasi, proliferasi, dan fase remodeling balutan/ganti perban akan tetapi dibutuhkan juga
(Suriadi, 2007). Terapi alternatif komplementer saat inovasi dan kreatifitas dari seorang perawat dengan
ini sudah diterima pada area pelayanan kesehatan melakukan penelitian dan telaah karya ilmiah dalam
dan sudah dibahas dalam literatur- literatur. Tanaman mengembangkan Ilmu Keperawatan khususnya untuk
berkhasiat yang mengandung antibodi yang saat ini perawatan luka, di tahap pembersihan luka (wound
menjadi fenomena dalam pengobatan alternatif salah cleansing), penutupan luka ( wound closure), dan
satunya adalah habbatussauda atau jintan hitam, perlindungan luka ( wound coverage), yang terbuat

MEDISAINS 5
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, Vol. XIV No. 1 APRIL 2015
ARTIKEL PENELITIAN FIKES Universitas Muhammadiyah Purwokerto

dari bahan dan metode alternatif sebagai dampak dari dengan pendekatan model sampling sistematis.
pengembangan pengobatan komplementer dengan Dimana Nonequivalent Time Sampel Design yaitu
mengoptimalkan fungsi kandungan zat-zat alami sampel pada penelitian ini diobservasi terlebih dahulu
yang belum banyak dilakukan kajian secara ilmiah sebelum dilakukan perlakuan, kemudian setelah
pada kandungan zat-zat herbal yang banyak tersedia diberikan perlakuan sampel tersebut diobservasi
didalamnya dan ada disekitar kita di bumi Indonesia kembali. Sedangkan teknik yang digunakan
yang memang merupakan bumi khatulistiwa. untuk pengambilan sampel menggunakan teknik
Nonprobability sampling adalah teknik pengampilan
METODOLOGI PENELITIAN sampel dengan tidak memberikan peluang yang sama
dari setiap anggota populasi, yang bertujuan tidak
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif untuk generalisasi, yang berasas pada probabilitas
menggunakan metoda Pra Eksperimental withdout yang tidak sama. Dengan pendekatan Sampling
control group, dengan menggunakan Nonequivalent Sistematis yaitu dimana pengambilan anggota sampel
Time Sampel Design, yang dilakukan pada pasien berdasarkan urutan anggota populasi yang telah
ulkus diabetik. (Hidayat .A.Aziz Alimul, 2007). diberi nomor urut nomor ganjil untuk sampel yang
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemberian skore luka menurut Bates Jensen ada direntang (13-
salep jinten hitam (Nigella Sativa) 10% pada proses 35) dan nomor urut genap untuk yang dengan skore
penyembuhan luka diabetik di Klinik Luka Kitamura (36-65), dengan sifat dari populasinya heterogen/
Pontianak Kalimantan Barat Tahun 2013. keadaan luka pada pasien dengan diabetik beragam
Besar sampel pada penelitian berdasarkan luas dan kedalamnya. (Hidayat.A.A.Alimul, 2007).
rumus Lemeshow yaitu sebesar 28 responden. HASIL
Untuk mengantisipasi adanya drop out sampel dari
populasi yang ada maka ditambahkan 10% sehingga Tabel 1. Distribusi Kelompok Umur dan Jenis
jumlah respondennya adalah 31 responden. Kelamin pada Pemberian Salep Jinten Hitam
Rancangan penelitian ini menggunakan (Nigella Sativa) 10% pada Proses Penyembuhan
pendekatan Nonequivalent Time Sampel Design, Luka Diabetik di Klinik Luka Kitamura Pontianak

Kelompok Umur (th) Jumlah (n) Prosentase (%)

31-40 3 9.6
41-50 7 22.6
51-60 15 48.4
61-70 6 19.4

Jumlah 31 100.0
Kelompok jenis kelamin
Laki-laki 10 32.3
Perempuan 21 67.7
Jumlah 31 100.0

Penelitian ini dilakukan di Klinik Luka Kitamura adalah sebanyak 15 orang (48.4%), dan 61-70 tahun
Pontianak. Dimana klinik luka tersebut merupakan adalah sebanyak 6 orang (19.4%). Dan menunjukkan
klinik rujukan luka. Dari hasil penelitian selama 2 bahwa responden pada kelompok pemberian salep
bulan yaitu tanggal 10 September sampai dengan 10 jintan hitam (Nigella sativa) 10% yang berjenis
Oktober 2013 didapatkan 31 pasien yang memenuhi kelamin laki-laki yaitu 10 orang (32.3%) dan yang
kriteria inklusi dan menjadi subyek penelitian. berjenis kelamin perempuan yaitu 21 orang (67.7%).
Tabel 1 menunjukkan bahwa responden pada Tabel 2 : Perbandingan Skor Luka Bates Jensen
kelompok pemberian salep jintan hitam (Nigella Pre dan Post Pemberian Salep Jinten Hitam
sativa) 10% yang berumur 31-40 tahun adalah 3 (Nigella sativa) 10% pada Proses Penyembuhan
orang (9.6%), kelompok umur 41 – 50 tahun sebanyak Luka Diabetik di Klinik Luka Kitamura Pontianak
7 orang (22.6%) dan kelompok umur 51 – 60 tahun

Skor Luka Mean Std. t – hitung P


Deviation

Pre pada kelompok salep jinten hitam 10 % 29.74 2.97 3.285 0.002
Post pada kelompok salep jinten hitam 10 % 23.16 1.70 3.243 0.002

6 MEDISAINS
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, Vol. XIV No. 1 APRIL 2015
ARTIKEL PENELITIAN
ARTIKEL PENELITIAN FIKES
FIKES Universitas
Universitas Muhammadiyah
Muhammadiyah Purwokerto
Purwokerto

Tabel 2 diatas dan grafik 1 menunjukkan dilakukan uji statistik dengan t-test independent
bahwa responden yang memiliki skor luka Bates diperoleh nilai t masing-masing kelompok = 3.285
Jensen rata-rata pada ulkus diabetik Pre adalah (p=0.002) dan 3.243 (p=0.002). Hal ini menunjukkan
29.74, dan rentang rata-rata skor Post yaitu 23.16 bahwa terdapat perbedaan proses penyembuhan
dari pemberian salep jinten hitam (Nigella sativa) luka kelompok salep jinten hitam (Nigella sativa)
10% pada penyembuhan ulkus diabetik. Perbedaan Pre dengan Post 10% pada ulkus diabetic secara
skor luka Pre dan Post pada kelompok pemberian bermakna (p < 0.05).
salep jinten hitam (Nigella sativa) 10% setelah

Grafik 1 : Perbandingan Skor Luka Bates Jensen Pre dan Post Pemberian
Salep Jinten Hitam (Nigella sativa) 10% pada Penyembuhan Ulkus Diabetik

DISKUSI umur ≥ 60 tahun merupakan faktor risiko terjadi ulkus


diabetika dan Penelitian oleh Robert menunjukkan
1. Karakteristik Responden bahwa umur penderita ulkus diabetika pada usia tua
≥ 60 tahun 3 kali lebih banyak dari usia muda < 55
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahun. Sejalan dengan penelitian Thamrin M.H.dan
efektifitas pemberian salep jinten hitam (Nigella sativa) Rabe.M (1995), bahwa Diabetes melitus merupakan
10% terhadap proses penyembuhan ulkus diabetik salah satu penyakit yang sering dijumpai pada usia
dilihat berdasarkan skore luka “Bates Jensen” dan lanjut. Hampir 50% pasien diabetes tipe 2 berusia
setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil bahwa 65 tahun ke atas serta Diabetes juga memberikan
kandungan zat yang terdapat pada pemberian salep komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular.
jinten hitam (Nigella sativa) 10% yang terprogram
diperoleh hasil terjadi proses penyembuhan luka Sugondo, Widyahening, Istantho dan Yunir
pada ulkus diabetik secara bermakna pada uji t (2011) berdasarkan penelitian cross-sectional
independent. pada populasi dewasa berusia 20 tahun ke atas di
kota Ternate Maluku Utara menemukan prevalensi
Karakteristik responden penelitian ini dilakukan diabetes sebesar 19,5% (gula darah >126 mg/dL).
di Klinik Luka Kitamura Pontianak yang merupakan Mereka menemuka empat faktor risiko diabetes
klinik rujukan khusus luka diabetik yang profesional adalah usia 45 tahun atau lebih (OR = 4,5), memiliki
dan memiliki standar perawatan luka yang baik. Hasil riwayat keluarga positif (OR = 2,4), indeks masa tubuh
penelitian selama 2 bulan yang dimulai dari tanggal (IMT) >23 kg/m2 (OR = 1,8) dan level trigliserida >200
10 September sampai dengan 10 November 2013 mg/dL (OR = 2,6).
didapatkan responden 31 pasien yang memenuhi
kriteria inklusi. Seluruh pasien yang digunakan Responden yang berjenis kelamin laki-laki
sebagai sampel pada penelitian ini adalah pasien yaitu 10 orang (32.3 %) dan yang berjenis kelamin
yang memiliki luka akibat diabetik (ulkus diabetik) perempuan yaitu 21 orang (67.7 %).
yang datang berkunjung di klinik luka di Kitamura
Pontianak. Sejalan dengan hasil survey yang dilakukan
Riskesdas (2007) dari 24417 responden DM lebih
Responden yang berumur 31-40 tahun adalah banyak ditemukan pada wanita dibanding dengan
3 orang (9.6 %), kelompok umur 41 – 50 tahun pria, pada daerah dengan angka penderita DM yang
sebanyak 7 orang (22.6 %) dan kelompok umur 51 tertinggi di Kalimantan Barat dan Maluku Utara, yaitu
– 60 tahun adalah sebanyak 15 orang (48.4%), dan 11.1% (Dep.Kes RI, 2007).
61-70 tahun adalah sebanyak 6 orang (19.4%).
Hal ini sesuai dengan karakteristik responden
Sesuai dengan hasil survey yang dilakukan berdasarkan jenis kelamin seperti dalam penelitian
Riskesdas (2007) dari 24417 responden DM, Adhita.P.M, dan Pramuningtyas.R, (2010),
kelompok usia terbanyak yang menderita DM adalah menyebutkan bahwa wanita dengan diabetes
diusia 55-64 tahun yaitu 13.5%, (Dep.Kes.RI, 2007). mempunyai resiko penyakit kardiovaskuler yang lebih
Dipertegas dengan hasil penelitian dari Hastuti.R.T tinggi dibandingkan dengan pria. Pada 658 pasien
(2008), bahwa faktor risiko umur terhadap kejadian Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM)
ulkus diabetika sesuai dengan teori yang menyatakan ditemukan 26,3% pada pria dan 32,6% pada wanita

MEDISAINS 7
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, Vol. XIV No. 1 APRIL 2015
ARTIKEL PENELITIAN FIKES Universitas Muhammadiyah Purwokerto

mengalami hipertensi yang merupakan salah satu dibandingkan dengan skrining berbasis populasi.
faktor resiko dari ulkus diabetik.
Di Mauritania, Meiloud et al. (2013) menemukan
Penelitian ini sejalan dengan hasil Penelitian prevalensi diabetes tipe 2 (T2D) tak terdiagnosis
dari Hastuti.R.T (2008), diperoleh data Jenis kelamin sebesar 4,7% +1,2% dari 1.278 populasi dewasa
pada subyek penelitian pada kasus kontrol sebanyak Mauritania (3,1% pada pria dan 6,4% pada wanita).
laki-laki 15 responden (42%) dan wanita sebanyak 21 27% pasien T2D melaporkan sedikitnya satu anggota
responden (58%). keluarganya mengalami diabetes. Hubungan antara
riwayat keluarga dengan diabetes lebih tinggi pada
Hal ini disebabkan karena adanya perubahan keturunan pertama dibandingkan generasi kedua.
metabolisme tubuh pada manusia dimana pada laki-
laki terjadi penurunan produksi hormon tertosteron Soebardi et al. (2009) menemukan dari 1.561
dan hormone esterogen pada perempuan, kondisi subyek penelitian (951 wanita dan 640 pria) prevalensi
seperti ini biasanya saat memasuki usia 45 tahun baru terdiagnosis DM (newly diagnosed DM—
keatas, dimana peningkatan gula darah dan kolesterol NDDM) sebesar 8,4% dan sudah terdiagnosis DM
yang akan diikuti dengan sindroma metabolik yakni (diagnosed DM--DDM) sebesar 3,8%. Hasil penelitian
terganggunya metabolisme tubuh yang dapat ini menunjukkan karakteristik tolerasi glukosa normal,
menimbulkan penyakit degeneratif seperti DM, NDDM dan DDM pada wanita masing-masing 58,4%,
(Tjokroprawiro.A, 2009). 64,7% dan 53,5%. Proporsi dislipidemia (peningkatan
kolesterol total, trigliserida, LDL kolesterol dan
Beberapa hasil penelitian menunjukkan penurunan HDL) pada mereka yang baru terdianosis
terdapat perbedaan prevalensi diabetes mellitus DM (NDDM) dibandingkan dengan toleransi glukosa
(DM) antara pria dan wanita. Beberapa di antaranya nomal (NGT) menunjukkan peningkatan dengan
membuktikan bahwa prevalensi pada wanita masing-masing odd rasio (OR) 2,82, 3,48, 2,52, dan
lebih tinggi dibandingkan prevelensi pada pria. Di 1,97 tersebut. Di antara mereka yang mengalami
Jerman misalnya, Rathmann, Scheidt-Nave, Roden dislipidemia tersebut, subyek dengan NDDM memiliki
dan Herder (2013) mencatat 7,2% diabetes yang prevalensi lebih tinggi hipertensi, obesitas (IMT >
terdiagnosis dari populasi berusia 18 sampai 79 25 kg/m2) dan obesitas sentral (lingkar abdomen
tahun (wanita 7,4% dan pria 7,0%) menurut The pria > 90 cm dan wanita > 80 cm menurut kriteria
German Health Interview and Examination Survey Adult Treatment Panel III—ATP III) masing-masing
for Adults, 2008-2011. Menurut peneliti, 2 sampai 7% 68,7%, 68,7% dan 63,4%. Masing-masing prevalensi
populasi dewasa diperkirakan mengalami diabetes hiperkolesterolemia, hiper- trigliserida dan kolesterol
tak terdiagnosis. Lebih lanjut peneliti menyimpulkan HDL rendah adalah 66,1% (OR = 2,28), 54,3% (OR =
bahwa saat ini terdapat lebih dari 60 varian gen 3,02) dan 38,6% (OR = 2,27). Prevalensi dislipidemia
yang secara statistik signifikan tetapi menunjukkan lebih tinggi pada subyek yang baru terdiagnosis DM
hubungan yang relatif lemah dengan risiko diabetes dibandingkan subyek tanpa DM.
tipe 2, sehingga peran komponen genetik terhadap
diabetes tipe 2 menurut mereka masih sangat Perbedaan prevalensi diabetes mellitus antara
sedikit dipahami dan data genetik tidak berkontribusi pria dan wanita. Terdapat kecenderungan prevalensi
signifikan terhadap perkiraan risiko diabetes tipe 2 pada wanita lebih tinggi dibandingkan denga
perorangan. prevalensi pada pria. Namun, mengapa perbedaan
ini terjadi masih belum terlalu jelas. Menurut hasil
Penelitian Adam, Adam, Pandeleki penelitian tersebut di atas, secara umum diabetes
dan Mappangara (2006) di Makassar yang terjadi karena beberapa faktor prediktor seperti usia,
membandingkan prevalensi diabetes antara skrining jenis kelamin, obesitas, obesitas sentral, kebiasaan
berbasis populasi (population-based) dengan di merokok, dislipidemia, riwayat keluarga positif, dan
klinik (office-based) menunjukkan dari 941 populasi faktor genetik yang berkaitan dengan resistensi
yang diskrining (290 wanita dan 651 pria) ditemukan insulin. Berkaitan dengan adanya perbedaan
51 mengalami diabetes, atau prevalensi 5,42%, 21 secara berdasarkan jenis kelamin, masih sangat
wanita atau 7,24% dari semua wanita dan 30 pria jarang penelitian yang menjelaskan secara spesifik
atau 4,60% dari semua pria. Di klinik, berdasarkan mengapa hal itu terjadi.
907 subyek yang diskrining (483 wanita dan 424
pria), menunjukkan 155 memenuhi kriteria diabetes, 2. Perbandingan Skor Luka Bates Jensen Pre dan
atau prevalansi 17,1%. Ditemukan 78 wanita Post Pemberian Salep Jinten Hitam (Nigella
diabetes (16,1%) dan 77 pria diabetes (18,2%). Pada sativa) 10% Pada Proses Penyembuhan Ulkus
penelitian ini, kriteria untuk skrining berbasis populasi Diabetik di Klinik Luka Kitamura Pontianak.
menggunakan 2 jam paska pemberian glukosa
(75 gram glukosa), sedangkan office-based atau Responden yang memiliki skor luka diabetik
penelitian di klinik menggunakan kriteria puasa dan 2 pada Pre pemberian salep jintan hitam (Nigella
jam paska pemberian 75 gram glukosa (Oral Glucose sativa) 10% memiliki rata-rata 29.74, dan Kelompok
Tolerance Test OGTT). Jika diagnosis diabetes di Post 10% memiliki rentang skore rata-rata 23.16.
klinik menggunakan kriteria 2 jam paska pemberian Pada penelitian ini dilakukan pemberian salep untuk
glukosa (seperti pada kriteria berbasis populasi) penyembuhan luka saat intervensi yang ditentukan
hasilnya masih lebih tinggi dengan prevalensi 7,7% dengan melihat secara langsung / observasi pada

8 MEDISAINS
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, Vol. XIV No. 1 APRIL 2015
ARTIKEL PENELITIAN
ARTIKEL PENELITIAN FIKES
FIKES Universitas
Universitas Muhammadiyah
Muhammadiyah Purwokerto
Purwokerto

pasien setiap dua – tiga hari sekali pada kelompok terdapat pada senyawa thymoquinone. Menurut Al-
A: dengan jinten hitam 10% pre dan post intervensi Jaber.S, (2009), beberapa kandungan Nigella sativa
sampai 14 hari secara makroskofis, menggunakan yang telah ditemukan antara lain adalah fixed oils,
format skore luka dari Bates Jensen. Perkembangan saponin, karbohidrat, air, minyak nabati, asam-asam
luka dilihat dari jumlah skore luka yang diperoleh, lemak jenuh seperti asam palmitat, asam stearat, dan
skore luka regenerasi adalah skore 1-13, dan skore asam miristat; asam lemak tak jenuh seperti asam
luka degenarasi yaitu 14-60, dimana skore maksimal arakidonat, asam linoleat, asam oleat, dan asam
yaitu 65 yang merupakan wujud proses penyembuhan almioleat; minyak atsiri yang mengandung nigellone,
luka kurang dari 50%. Peneliti membandingkan skore thymoquinone, thymohydroquinone, dithymoquinone,
luka yang diperoleh dari tiap kelompok intervensi thymol, carvacrol, d-limonene, d-citronellol, pcymene
dengan lamanya waktu penyembuhan luka antara 2 dan 2-(2-methoxypropyl)-5-methyl-1,4-benzenediol;
kelompok intervensi selama 14 hari. asam amino seperti arginin, lisin, leusin, metionin,
tirosin, prolin dan treonin; alkaloid seperti koumarin;
Ada perbedaan skor luka kelompok pemberian nigellicine, nigellidine, dan nigellimine-N-oxide;
salep jinten hitam (Nigella sativa) Pre 10%, koumarin; mineral seperti kalsium, pospat, natrium
dengan skor luka kelompok Post 10% pada proses dan zat besi; serat; dan air. Karena kandungan
penyembuhan ulkus diabetik, setelah dilakukan uji dalam jintan hitam ini diduga akan membantu
statistik dengan t-test independent diperoleh nilai proses penyembuhan luka yang akan terjadi secara
t masing-masing kelompok = 3.285 (p=0.002) dan signifikan sesuai dengan uji hipotesa yang dilakukan
3.243 (p=0.002). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pada kelompok intervensi Pre pemberian salep jintan
perbedaan proses penyembuhan luka kelompok hitam 10% dan kelompok intervensi post pemberian
Pre dengan kelompok post pemberian intervensi salep jintan hitam 10%.
menggunakan salep jinten hitam (Nigella sativa) 10%
pada proses penyembuhan ulkus diabetik secara Penyembuhan luka adalah suatu bentuk proses
bermakna (p < 0.05). Salep jinten hitam (Nigella usaha untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi.
sativa) merupakan sediaan topikal jenis salep yang Komponen utama dalam proses penyembuhan luka
dibuat dari biji jinten hitam yang diperoleh dari adalah kolagen. Fibroblas untuk memperbaiki adalah
pasaran sebagai bahan dasarnya yang kemudian sel yang bertanggung jawab untuk sintesa kolagen.
dilakukan ekstraksi dengan menggunakan teknik Fisiologis penyembuhan luka secara alami akan
maserasi dengan menggunakan larutan etanol 96% mengalami 3 tahapan / fase yaitu fase inflamasi,
dan rendaman ekstrak yang dipakai sebesar 12,30%. fase proliferasi dan fase maturasi (Perdanakusuma
Pada penelitian ini dilakukan intervensi dengan cara DS, 1998). Pemberian salep jinten hitam (nigella
mengolesi agen topikal salep pada luka dengan sativa) 10% ini membantu proses penyembuhan
menggunakan catton buth, dengan ketebalan salep luka terutama pada fase inflamasi, yaitu pada fase
(1mm) melingkar dari tengah keseluruh area luka inflamasi ini jintan hitam mampu berperan mengatasi
searah jarum jam. peradangan hal ini sama dengan pernyataan menurut
Labeb Salem Mohammaed (2005), bahwa Jintan
Ekstrak metanol suling (Nigella sativa) Hitam dapat menurunkan peradangan karena memiliki
menunjukkan aktivitas antimikroba yang signifikan kandungan Thymoquinine pada habbatussauda
terhadap strain klinis untuk menguji Gram-positif yaitu obat antiradang yang efektif. Selain itu dapat
Staphylococcus aureus dan Gram-negatif Escherichia juga menggunakan minyak habbatussauda sebagai
coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas obat oles pada acne/jerawat yang meradang dan
aeruginosa dan bakteri proteus mirabilis. Hasil berperan aktif dalam proses penyembuhan luka.
menunjukkan dalam aktivitas sehari-hari yang diamati Jintan hitam ini memungkinkan untuk mengatasi agar
pada pecambah berlangsung tergantung pada dosis tidak terjadi gangguan atau hambatan proses kerja
juga efek anti mikroba yang signifikan, Mohammad dari faktor-faktor yang membantu di fase inflamasi
H.I (2012). Penelitian Mohtashami R, (2011), tentang pada proses penyembuhan luka. Dimana hasil
Penurunan Glukosa Darah Efek dari Nigella Sativa penelitian ini memiliki penurunan score Betes Jensen
L. Dimana beberapa formulasi dari biji Nigella Pre dan Post dari salep jintan hitam (Nigella sativa)
sativa L (Habbatussauda) telah digunakan pada 10% pada proses penyembuhan luka diabetic secara
obat tradisional untuk pengobatan dan pencegahan bermakna hal ini dikarenakan kandungan zat yang
berbagai penyakit termasuk diabetes, pada sebuah terdapat pada jinten hitam adalah berespon sebagai
studi klinis diperoleh hasil penurunan glukosa darah anti peradangan/inflamasi.
yang merupakan efek dari minyak yang terkadung
didalamnya. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Menurut Bancham (2009), dalam Yuwono
N.S (2012), thymoquinone dapat bekerja langsung Berdasarkan uraian pada hasil penelitan dan
menstimulasi aktivitas beberapa enzim antioksidan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai
di dalam tubuh diantaranya superoxidedismutase berikut:
(SOD), gluthanione. Penelitiaan John dan Wilson
(2002) dalam Nergiz.C.Otles.S, (2013), menyajikan 1. Pemberian salep Jintan Hitam (Nigella sativa)
kedua peroxidase (GPx), dan catalase (CAT) juga 10% memberikan efek yaitu dapat menurunkan

MEDISAINS 9
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, Vol. XIV No. 1 APRIL 2015
ARTIKEL PENELITIAN FIKES Universitas Muhammadiyah Purwokerto

proses inflamasi dan mempercepat proses demicjournals.org/AJB DOI: 10.5897/AJB12.1346


penyembuhan luka pada ulkus diabetik secara ISSN 1684–5315 © 2012 Academic Journals
bermakna. Aisyah.N.H,et.al.(2011). Antimicrobial Activity
of Nigella sativa Seed Extract. Sains
2. Proses penyembuhan luka diabetik pada Malaysiana http://www.ukm.my/jsm/pdf_files/
kelompok Pre dan Post Pemberian salep SM-PDF-42-2-2013/04%20NorAishah.pdf .
Jintan Hitam (Nigella sativa) 10% memiliki Diakses 7 September 2013
perbedaan skore yang bermakna pada proses
penyembuhan ulkus diabetik, berdasarkan Arikuntoro, Suharsimi.(2010). Prosedur penelitian
skala Betes Jensen secara signifikan. suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta,
Jakarta.
B. Saran
Aspan R, dkk.(2004). Monografi Ekstrak Tumbuhan
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian Obat.Indonesia Volume I. Dep.Kes.RI. Badan
tersebut, maka dapat diberikan saran-saran sebagai Pengawasan Obat Dan Makanan. Jakarta
berikut:
Aftab.A, et.al.(2009). Revieuw on therapeutid
1. Pemberian salep jintan hitam (Nigella sativa) potencial of Nigella sativa: A miracle herb.
10% ini dapat digunakan sebagai alternatif Doi:10.1016/S2221-1691(13)60075-1-2003.
terapi untuk diterapkan secara kontinue sesuai Asian Pasific journal of Tropical Biomedicine.
dengan kebijakan Rumah Sakit / Klinik luka
karena berguna menurunkan peradangan Adhita.P.M dan Pramuningtyas.R, (2010). Perbedaan
pada ulkus diabetikum yang diakibatkan Angka Kejadian Hipertensi Antara Pria &
karena diabetes militus baik tipe 1 maupun Wanita , Penderita Diabetes Mellitus berusia
tipe 2. ≥ 45 Tahun. Biomedika Jurnal, Volume.2
No.2.Agustus 2010.
2. Hasil penelitian ini dapat dikembangkan lebih
lanjut untuk membuktikan keefektifan tindakan Astuti.I.Y, Sudirman.I, dan Hidayati.U ,(2007).
pemberian salep jintan hitam (Nigella sativa) Pengaruh Konsentrasi Adeps Lanae Dalam
10 % berdasarkan cara dan repetisi pemberian Dasar Salep Cold Cream Terhadap Pelepasan
dan dapat diterapkan pada penyakit selain Asam Salisilat. JURNAL PHARMACY, Vol 05
ulkus diabetik yang dilihat dari segi biokimia No 01 April 2007 ISSN 1693-3591 ISSN1693-
dari sudut yang berbeda misalnya dalam 3591
menurunkan kadar racun atau toksik pada luka
diabetikum. Al-Jabre S, et.al.(2003). Thymoquinone, an Active
Principle of Nigella sativa, Inhibite Aspergillus
3. Hasil penelitian ini dapat dipublikasikan niger. Pakistan Journal.Med.Res.
secara luas kepada pihak akademis dan
dapat dijadikan untuk mengembangkan Bates-Jensen, B. M., Vredevoe, D. L., & Brecht, M. L.
teknologi terapi dalam bidang komplemeter (1992). Validity and reliability of the Pressure
sehingga didapat acuan dalam menurunkan Sore Status Tool. Decubitus, 5(6), 20-28.
proses inflamasi dalam mempercepat proses
penyembuhan pada ulkus diabetikum. Bates-Jensen, B. M., & McNees, P. (1995). Toward an
intelligent wound assessment system. Ostomy
4. Diharapkan ada penelitian yang lebih lanjut Wound Manage, 41(7A Suppl), 80S-86S;
berhubungann dengan penatalaksanaan discussion 87S.
dalam mempercepat proses penyembuhan
luka kronik pada pasien ulkus diabetikum Bates-Jensen, B. (1990). New pressure ulcer status
dengan diabetes militus yang mengembangkan tool. Decubitus, 3(3), 14-15.
dan melihat perbedaan dari masing-masing
Bates-Jensen wound assessment tool: pictorial
komponen penilaian dari format Bates-Jensen
guide validation project. J Wound Ostomy
Scale.
Continence Nurs, 37(3), 253-259. doi: 10.1097/
DAFTAR PUSTAKA WON.0b013e3181d73aab

Al-Ameen NH, et.al.(2011). Effect of Nigella Sativa Burhan.B.M, (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif,
and Bee Honey On Pulmonary, Hematic and Kencana PrenadaMedia Group, Jakarta:
Renal Function in Sudanese in Khortoum
Bryan, A Ruth, et.al.(2007). Acute & Chronic Wounds
State. Journal of Medicinal plants Research.
Curent Management Concepts. United States
Ayman I. E,(2012). Crude extract of Nigella sativa inhib- of Amaerica
its proliferation and induces apoptosis in human
Barbara B.J.M, et.al.(2012). Wound Care, A
cervical carcinoma HeLa cells. African Journal
Colloborative Practice Manual for Health
of Biotechnology Vol. 11(64), pp. 12710-12720, 9
Professionals. Fourth Edition. Wouters Kluwer,
August, 2012 Available online at http://www.aca-

10 MEDISAINS
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, Vol. XIV No. 1 APRIL 2015
ARTIKEL PENELITIAN
ARTIKEL PENELITIAN FIKES
FIKES Universitas
Universitas Muhammadiyah
Muhammadiyah Purwokerto
Purwokerto

Lippincott Williams & Wilkins . Philadelphia. Moines University, Iowa.

Baranoski S, et.al.(2012). Wound Care Essentials, Hermansyah.A,(2012). Efektivitas antara madu dan
Practice Principles. Third Edition. Wouters jintan hitam (Nigella Sativa) serta Nacl terhadap
Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins . proses penyembuhan luka pada tikus (Ratus
Philadelphia. novergicus)”. STIK Muhammadiyah Pontianak.
Tidak dipublikasikan.
Bergam,R.A., et.al.(1996). Histologi, Sounders Text
and Review Series.Philadelphia. Haryanto dkk.(2001). Wound Healing diabetic care.
Jurnal keperawatan dan kesehatan, Vol. II, No.
Brunner and Suddarth.(2007). Textbooks of Medical 02, Maret 2001. Pontianak.
Surgical Nursing. 10ͭ ͭEdition. F.A Davis
Company. Philadelphia Hutten Locher,A., & Horwitz,A.R,(2007).Wound
Healing With Electric Potential. N.Engl.J.Med
Bozkur.F, et.el, (2011).. Comparison of microbiological
results of deep tissue biopsy and superficial swab Hutapea, JR.(1994). Inventaris Tanaman Obat
in diabetic foot infections. Journal of Microbiol- Indonesia (III): Badan Penelitian dan
ogy and Infectious Diseases / 2011; 1 (3): 122-127 Pengembangan Kesehatan. DepKes RI.
JMID doi: 10.5799/ahinjs.02.2011.03.0028
Corwin, J.E.(2009). Buku Saku Patofisiologi. EGC : Hasan.N.A, et.al.(2011). Antimicrobial Activity of
Jakarta Nigella sativa Seed Extract . Sains Malaysiana
42(2)(2013): 143–147 http://www.ukm.my/
Dewi N.(2012). Dahsyatnya jintan hitam untuk jsm/pdf_files/SM-PDF-42-2-2013/04%20
pengobatan berbagai penyakit. Pustaka baru NorAishah.pdf
press, Yogyakarta.
Hidayat.A.Aziz.Alimul.(2007). Metode Penelitian
Dahlan,M.S.(2004). Statistik Untuk Kedokteran & Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Kesehatan , PT.Arkon. Jakarta Penerbit Salemba Medika. Jakarta.

Dahlan,M.S.(2009). Penelitian Diagnosis Seri EBM , Hastuti.R.T,(2008). Faktor-faktor Resiko Ulkus


Salemba Medika. Jakarta Diabetik pada Penderita Diabetes Millitus
(Studi kasus di RSUD Dr.Moewardi Surakarta).
Dahlan,M.S.(2004). Besar Sampel dan cara Program Studi Magister Epidemiologi Program
Pengambilan sampel dalam Penelitian Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Tidak
Kedokteran & Kesehatan , PT.Arkon. Jakarta dipublikasikan.

Diane L.K, et.al.(2007). Chronic Wound Care . A Iwan Ariawan.(1998). Besar dan Metode Sampel
Clinical Source Book for Healthcare Profesional pada Penelitian Kesehatan. Fakultas
.4th edition . HMP Communications 83 General Kesehatan Masyarakat Jurusan Biostatistik
Warran Blvd. Malvern,PA 19355. dan Kependudukan, Uiversitas Indonesia .
Jakarta.
Djokomoeljanto, (2007).Tinjauan Umum
tentang Kaki Diabetes Patogenesis dan Joko W. (2009).Diabetes Melitus dan Infeksi. Dalam :
Penatalaksanaannya, Badan Penerbit Noer, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I,
Universitas Diponegoro Semarang. Edisi ketiga, Penerbit FK UI, Jakarta.

Departemen Kesehatan R.I,(2010). Permenkes No Junaedi, (2006).Habbatussauda habasyah obat


148 tentang praktek mandiri perawat,Peraturan herbal jintan hitam segala penyakit http://
Menteri Kesehtan RepublikIndonesia Nomor herbalmabruuk.com, diakses tanggal 19
HK. 02.02/MENKES/142/2010 : Tentang Oktober 2013.
Izin Dan penyelenggaraan Praktek Perawat.
Jakarta. Jesada, E. C., Warren, J. I., Goodman, D., Iliuta, R.
W., Thurkauf, G., Mc.Laughlin, M.
Fred N. Kerlinger,( 1996). Asas-Asas Penelitian
Behavioral , terjemahan Landung K., Strassner, L. (2013). Staging and defining
R.Simatupang, Gajah Mada University Press, characteristics of pressure ulcers using
Yogyakarta. photographs by staff nurses in acute care
settings. J Wound Ostomy Continence
Falabella.A.F, Kirsner.(2005).Wound Healing. Basic Nurs, 40(2), 150-156. doi: 10.1097/
and Clinical Dermatology. Taylor & Francis WON.0b013e31828093a4
Group, Boca Raton.London . New York.
Singapura. Kurniawan.I,(2010), Diabetus Melitus Tipe 2 pada
Usia Lanjut. Majalah Kedokteran Indonesia.
Frykberb Robert G.(2007). Risk Factor, Pathogenesis Volume : 60, Nomor : 12 . Desember 2010.
and Management of Diabetic Foot Ulcers, Des

MEDISAINS 11
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, Vol. XIV No. 1 APRIL 2015
ARTIKEL PENELITIAN FIKES Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Kusuma.AW,(2005). Hubungan antara terjadinya Mackawy, A. M. (2013). Association of the + 45T.G


neuropati diabetika dengan lamanya menderita adiponectin gene polymorphism with insulin
DM di RSUD DR. Moewardi Surakarta. resistance in non-diabetic Saudi women.
Fakultas Kedokteran Surakarta. (unpublished). Gene, 530(1), 158-163. doi: 10.1016/j.
gene.2013.07.003.
Kaleem.M. et.al, (2006). Biochemical effect of Nigella
sativa.L seed in diabetic mellitus rat. Indian Marcadenti, A., Fuchs, F. D., Matte, U., Sperb, F.,
Journal of September 2006.pp.745 – 748. Moreira, L. B., & Fuchs, S. C. (2013). Effects
Indian. of FTO RS9939906 and MC4R RS17782313
on obesity, type 2 diabetes mellitus and
Katzung BG.(2009). Farmakologi dasar dan Klinik. blood pressure in patients with hypertension.
Ed ke 3. Jakarta , EGC Cardiovasc Diabetol, 12(1), 103. doi:
10.1186/1475-2840-12-103
Luknis.S dan Sutanto.P.H, (2010). Statistik
Kesehatan. Rajawali Press, PT.Raja Gravindo Mihardja, L., Delima, Manz, H. S., Ghani, L., &
Persada. Jakarta. Soegondo, S. (2009). Prevalence and
determinants of diabetes mellitus and impaired
Labib S.M,(2005), Elaborated on the glucose tolerance in Indonesia (a part of
Immunomodulatory and therapeutic properties basic health research/Riskesdas). Acta Med
of the Nigella sativa seeds Lien. Indones, 41(4), 169-174.
MbarekL.A.H.A.M, et al.(2007). Anti-tumor properties Muhlenbruch, K., Jeppesen, C., Joost, H. G., Boeing,
of blackseed (Nigella sativa L.) extracts. H., & Schulze, M. B. (2013). The value of
Brazilian Journal of Medical and Biological genetic information for diabetes risk prediction
Research http://journals.sbmu.ac.ir/cp/article/ - differences according to sex, age, family
viewFile/2391/2068 history and obesity. PLoS One, 8(5), e64307.
doi: 10.1371/journal.pone.0064307
Diakses 7 September 2013
Meral.I.N.D. et.el.(2004). Effect of Nigella sativa.L on
Mohammad H.I, et.al.(2013). Antibacterial activity of
heart rate and some haemotological Values
Nigella sativa seed in various germination phases
of alloxan-induced diabetic rabbits. Scand
on clinical bacterial strains isolated from human
Journal.Lab.Anim.Sci.No.1.2004.Vol.31
patients. Journal of Biotechnology and Phar-
maceutical Research Vol. 4(1), pp. 8-13, Janu- Nugroho, I.A., (2012). Habbatussauda obat segala
ary 2012 http://www.e3journals.org/cms/ar- penyakit. Visi Media, Surakarta.
ticles/1360737713_Islam%20et%20al.pdf
Diakses tanggal 8 Februari 2013 Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi penelitian
Mansjoer, dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
Edisi 3.Media Aesculapius, Jakarta.
Nergiz C, Otles S.(2003). Chemical Composition of
Meslem A, et.al.(2012). Antibacterial activity of honey Nigella satival seed. J.Food Chem .
alone and in combination with Nigella sativa
seeds against Pseudomonas aeruginosa infection. Nagari,B.P. & Salonki.P,(2011). Role of Medicinal
Asian Pacific Journal of Tropical Disease. journal Plant in Wound Healing. Journal of Medical
homepage:www.elsevier.com/locate/apjtd http:// Plants. 5(4): 392-405
www.apjtcm.com/zz/2012s1/85.pdf. Diakses
tanggal 7 Februari 2013 Nasir. Abd, et.al.(2011). Buku Ajar : Metodologi
Mohtashami.R.A.N, et.al.(2011). Blood Glucose Penelitian Kesehatan. Mulia Medika,
Lowering Effect Of Nigella sativa.L Seeds Yogyakarta.
Oil in Healthy: a Randomized, Double-Blind,
Placebo-Controlled Clinical Trial. Journal of Noviani Dika,( 2012). Pengobatan Tradisional dan
Medicinal Plants. Archive of SID. manfaat Jinten Hitam. http://repository.pdf.
com, diakses tanggal 19 Oktober 2012.
Maryunani, Anik.(2010). Kamus Perawat Definisi,
Istilah dan Singkatan Kata-Kata Dalam Nickavar.B, et.al.(2003), Chemical Composition of the
Keperawatan. Trans Info Media, Jakarta. Fixed and Volatile Oils of Nigellasativa.L.from
Iran. Department of Medicinal Chemistry,
Miguel de-Yanes, J. M., Porneala, B., Pencina, M. Faculty of Pharmacy, Shiraz University of
J., Fox, C. S., Florez, J. C., Siscovick, D. S., Medical Sciences, Shiraz, Iran. Z.Naturforsch.
Meigs, J. B. (2013). Lack of interaction of 58c, 629-631(2003); received February 18/
beta-cell-function-associated variants with March 31, 2003. http://www.idosi.org/wjfms/
hypertension on change in fasting glucose and wjfms4%285%2912/13.pdf diakses pada
diabetes risk: the Framingham Offspring Study. tanggal 10 Februari 2013
J Hypertens, 31(5), 1001-1009. doi: 10.1097/
HJH.0b013e32835f5a83 Ozmen.A.G.B, et.al.(2007). Antimitotic and

12 MEDISAINS
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, Vol. XIV No. 1 APRIL 2015
ARTIKEL PENELITIAN
ARTIKEL PENELITIAN FIKES
FIKES Universitas
Universitas Muhammadiyah
Muhammadiyah Purwokerto
Purwokerto

antibacterial effect of the Nigella sativa.L Universitas Diponegoro Semarang.


Seed. CARYOLOGIA.Vol.60, no.3:270-272.
Turkey.M.D.M.A. Rahmi.Annisa, (2011). Pengaruh Pemberian Ekstrak
Minyak Jinten Hitam (Nigella sativa) Terhadap
Osama A.A.Z, (2011). Using Nigella sativa Oil to Treat Gambaran Hispatologi Organ Testis Mencit
and Heal Chemical Induced Wound of Rabbit (Musmusculus). Fakultas Kedokteran Hewan
Skin. JKAU: Sci., Vol. 21 No. 2, pp: 335-346 Institut Pertanian Bogor. Tidak dipublikasikan.
(2009 A.D. / 1430 A.H.); DOI: 10.4197 / Sci.
21-2.11. Jeddah. Saudi Arabia Rathmann, W., Scheidt-Nave, C., Roden, M., &
Herder, C. (2013). Type 2 diabetes: prevalence
Potter.A.P,&Perry,G.A,(2010). Fundamental of and relevance of genetic and acquired factors
Nursing. Edisi 7. Alih bahasa.Monica Ester. for its prediction. Dtsch Arztebl Int, 110(19),
Penerbit EGC.Jakarta 331-337. doi: 10.3238/arztebl.2013.0331

Permata.M.K, (2009). Pengaruh Pemberian Ektrak Soebardi, S., Purnamasari, D., Oemardi, M.,
Jinten Hitam (Nigella sativa) Terhadap Soewondo, P., Waspadji, S., & Soegondo,
Perubahan Hispatologik Hepar Mencit Balb/C S. (2009). Dyslipidemia in newly diagnosed
Yang di Infeksi Salmonella Typhimurium. diabetes mellitus: the Jakarta primary non-
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro communicable disease risk factors surveillance
Semarang. Tidak dipublikasikan. 2006. Acta Med Indones, 41(4), 186-190.

Prince,A.S., Wilson,L.M,(2005). Patofisiologi Konsep Soegondo, S., Widyahening, I. S., Istantho, R., &
Klinis Proses-proses Penyakit . Edisi 4 Alih Yunir, E. (2011). Prevalence of diabetes among
bahasa Ni Luh Gede Yasmin Penerbit EGC. suburban population of Ternate—A small
Jakarta remote island in the eastern part of Indonesia.
Acta Med Indones, 43(2), 99-104.
Prasetyo. A,(2010). Permasalahan kaki diabetika dan
upaya penanggulangannya, diakses tanggal Sheikh .T.J,.et.al, (2013). Protective role of Nigella
01 Oktober 2013. http://www.horizon.int/. sativa against experimentally induced type-
II diabetic nuclear damage in Wistar rats.
Pramono, L. A., Setiati, S., Soewondo, P., Subekti, Veterinary World, EISSN: 2231-0916 Available
I., Adisasmita, A., Kodim, N., & Sutrisna, at www.veterinaryworld.org/Vol.6/Sept-
B. (2010). Prevalence and predictors of 2013/22.pdf
undiagnosed diabetes mellitus in Indonesia.
Acta Med Indones, 42(4), 216-223. Sapico F.L. Food Ulcer in Patients with Diabetes
Mellitus, Journal of American Podiatric Medical
Pueyo, N., Ortega, F. J., Mercader, J. M., Moreno- Association, Vol 79, Issue 482-485, diakses
Navarrete, J. M., Sabater, M., Bonas, S., tanggal 12 Oktober 2013. http://www.bmj.com/
Fernandez-Real, J. M. (2013). Common cgi/feedback.
genetic variants of surfactant protein-D (SP-
D) are associated with type 2 diabetes. PLoS Salem.M.L,(2005). And therapeutic properties
One, 8(4), e60468. doi: 10.1371/journal. of the Nigella sativa.L.Seed. ELSEVEIER.
pone.0060468 International Immunopharmacology.5 (2005),
1749– 1770.
Purnamasari, D., Soegondo, S., Oemardi, M., &
Gumiwang, I. (2010). Insulin resistance profile Suriadi. (2007). Manajemen luka. STIKEP
among siblings of type 2 diabetes mellitus MUHAMMADIYAH, Pontianak.
(preliminary study). Acta Med Indones, 42(4),
204-208. Sugiyono, (2008) .Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Perdanakusuma.D.S, (1998). Luka dan
Penanganannya. Materi Pelatihan CSCW Sastroasmoro.S, dkk, (2011). Dasar-dasar
Angkatan Kelima. Pontianak. Tidak Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-4 .
dipublikasikan. Sagung Seto. Jakarta.

Ritiasa Ketut, dkk.(2000). Parameter Standar Umum Shabeer A.N, et.al, (2011). Aicataract Activity
Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan Pertama. Of Ethanolic Extract Of Nigella sativa On
Dep.Kes.RI. Rektorat Jenderal POM. Direktorat Glucose Induced Cataract In Goat Eye Lens.
Pengawasan Obat Tradisional. Jakarta International Journal Of Apllied Biology and
Pharmaceutical Technology (IJABPT). Volume
Riyanto.B, (2007). Infeksi pada Kaki Diabetik. Dalam : 2 : ISSUE-4: Oct – Des 2011. ISSN 0976-
: Darmono, dkk, editors. Naskah Lengkap 4550.
Diabetes Mellitus Ditinjau dari Berbagai Aspek
Penyakit dalam dalam rangka Purna Tugas Tarigan,R.& Pamila.U,(2007). Perawatan Luka Moist
Prof Dr.dr.RJ Djokomoeljanto. Badan Penerbit Wound Healing. Penerbit Percetakan FKUI.

MEDISAINS 13
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, Vol. XIV No. 1 APRIL 2015
ARTIKEL PENELITIAN FIKES Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Jakarta

Taylor.C, et.al.(2005). Fundamental of Nursing.


Five edition. Lippincott Williams & Wilkins.
Philadelphia.

Thomas,G.W, et.al, (2009). Mechanism of Deleyed


Wound Healing by Combination Used
Antisepticts. The Journal of Trauma, Injury,
Infection, and Critical Care. 66 : 82-91.

Tjokroprawiro.A,(2009). Angiopati Diabetik :


Makroangiopati-Mikroangipati. Dalam : Noer,
dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi
ketiga, Penerbit FK.UI, Jakarta.

Taskim.M.K, et.al, (2005).Tritorpene Saponin from


Nigella sativa.L. Turki Journal. Chem 29,(2005),
561-569.TUBITAK. Turki.

Yulianti, Sufrida dan Edi Junaedi, (2006). Sembuhkan


penyakit dengan habbatussauda’ (Jintan
Hitam). Agro Media pustaka, Jakarta.

Yuwono.N.S,(2012). Pengaruh Pemberian Ekstrak


Jinten Hitam (Nigella sativa) Terhadap
Gambaran Hispatologi Hepar Tikus Putih
(Rattus novergicus) Penderita Diabetus
Mellitus Tipe II. Penerbit Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.

Yudha.S.T, (2010). Kejadian Ulkus Diabetes pada


penderita DM tipe 2 dengan dan tanpa
dislipidemia di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Fakultas Kedokteran Undip Semarang tidak
dipublikasikan.

Waspadji S, (2006). Kaki Diabetes. Dalam : Aru W,


dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III,
Edisi keempat, Penerbit FK UI, Jakarta.

William.C,(2008). The Diabetic Foot, In ( Ellenberg,


Rifkin’s, eds), Diabetes Mellitus, Sixth Edision,
USA.

Zins,S.R.,& Amare,M.F,(2010). Wound Trauma


Mediated Inflamatory Signali Attenuates a
Tissue Regenerative Responce in MRL/MpJ
Mice. Journal Inflamatory.

14 MEDISAINS
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, Vol. XIV No. 1 APRIL 2015

Anda mungkin juga menyukai