Anda di halaman 1dari 29

HIDROLISIS GARAM

Modul pembelajaran kimia


Untuk peserta didik kelas XI SMA/MA

OLEH : IRMI
HIDROLISIS
TERJADI PADA
PETA KONSEP

LARUTAN GARAM

DAPAT MENGALAMI

HIDROLISIS TOTAL TIDAK TERHIDROLISIS


HIDROLISIS SEBAGIAN
TERBENTUK DARI TERBENTUK DARI
PADA

ASAM LEMAH + BASA LEMAH ASAM KUAT + BASA KATION ANION

MENGGUNAKAN

Indikator
pH
BERSIFAT

ASAM BASA NETRAL NETRAL ASAM BASA


MEMILIKI MEMILIKI MEMILIKI MEMILIKI
MEMILIKI MEMILIKI

pH < pH > pH = 7 pH < pH <


7 pH =
7 7 7
7
CONTOH CONTOH CONTOH

NH4CN NaCl NH4Cl


KOMPETENSI

A. Kompetensi Inti

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.12 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan mengitung pH-nya
4.12 Melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat asam basa berbagai larutan garam

C. Tujuan Pmbelajaran

1. Mengetahui pengertian hidrolisis garam


2. Mampu menjelaskan keseimbangan ion dalam larutan garam
3. Mampu merancang percobaan untuk memprediksi pH larutan garam dengan menggunakan
kertas lakmus/indikator universal/pH meter.
4. Mampu melakukan percobaan untuk memprediksi pH larutan garam dengan menggunakan
kertas lakmus/indikator universal/pH meter.
5. Mampu mengamati dan mencatat data hasil percobaan untuk memprediksi pH larutan garam
6. Mampu menyusun laporan hasil percobaan/video untuk memprediksi pH larutan garam
yang dikemas dalam bentuk kode QR.
PENDAHULUAN

Reaksi asam dan basa membentuk garam disebut reaksi penetralan. Akan tetapi,

reaksi penetralan tidaklah berarti membuat larutan garam menjadi netral. Pembahasan

mengenai hidrolisis garam sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Apa saja

contoh-contohnya? Adapun contoh hidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari, dapat

dilihat pada gambar 1.

(a) Sabun (b) Penjernihan air (c) Pupuk

Sumber :

(a) https://pusatbekampadang.files.wordpress.com/2011/08/sejarah-sabun1.jpg

(b) https://www.rsadventbandung.com/page/pid=43&lang=id&title=Air+Jernih+yang+Cukup

(c) https://ilmubudidaya.com/macam-macam-pupuk-dan-manfaatnya-pada-tanaman
Sabun merupakan salah satu contoh garam yang bersifat basa. Selain itu pupuk

juga merupakan contoh larutan garam bersifat asam yang dapat menjaga pH tanah agar

tidak terlalu asam atau basa. Biasanya para petani menggunakan pellet padat (NH 4)2SO4

untuk menurunkan pH tanah yang bersifat basa.

MARI BERPIKIR

Bagaimanakah proses hidrolisis pada pembuatan sabun? Mengapa sabun bersifat basa?
Bagaimakah konsep hidrolisis pada penjernihan air? Bagaimakah sifatnya?
Bagaimanakn konsep hidrolisis pada pembuatan pupuk? Mengapa pupuk bersifat asam?
Bagaimakah menjelaskan ini semua? Untuk menjelaskan konsep hidrolisis, mari kita

pelajari pejelasan pada modul ini.


Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion sisa asam.

Kation garam yang dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal

dari suatu asam. Jadi setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan komponen asam

(anion) (Zumdahl, 2007).

Juga perlu anda ingat kembali, bahwa sebagian asam dan basa tergolong larutan

elektrolit kuat, sedangkan sebagian lainnya tergolong elektrolit lemah. Diantara asam dan

basa yang biasa kita temukan, yang tergolong elektrolit kuat adalah:

Asam kuat : H2SO4, HCl, HNO3, HI, HBr dan HClO4

Basa kuat : NaOH, KOH (semua basa logam alkali) dan Ca(OH)2 , Ba(OH)2 (semua
basa logam alkali, kecuali Be(OH)2.

(Sumber : Sudarmono, 2016)


KONSEP HIDROLISIS

Sifat larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep hidrolisis. Hidrolisis merupakan istilah
yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air (Hidrolisis berasal dari kata hydro yang
berarti air dan lysis yang berarti peruaraian). Menurut konsep ini, komponen garam (kation
atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis).
Hidrolisis kation menghasilkan ino H3O+ (H+), sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion
OH- (Ebbing dan Gammon, 2009).

a. Garam dari asam kuat dan basa kuat

Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat tidak
terhidrolisis.
Bersifat netral, pH = 7.

Contoh:
Natrium klorida (NaCl) terdiri dari kation Na+ dan anion Cl-. Ion Na+ dan Cl- berasal
dari elektrolit kuat sehingga keduanya tidak mengalami hidrolisis.

NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)


Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
Cl-(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)

Jadi, NaCl tidak mengubah perbandingan konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air, dengan
kata lain, larutan NaCl bersifat netral.

b. Garam dari basa kuat dan asam lemah

Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat


mengalami hidrolisis anion.
Bersifat basa, pH > 7.
Coba perhatikan gambar 2 berikut ini!

Contoh hidrolisis garam yang mengalami


hidrolisis parsial dan bersifat basa adalah proses
pembuatan sabun. Senyawa apakah yang
mengalami hidrolisis pada proses ini? Silahkan
cari informasinya…!

Gambar 2. Sabun
(Sumber : https://adevnatural.com/sabun-mandi-pemutih/)

Garam natrium stearat, C17H35COONa (sabun cuci) akan mengalami hidrolisis jika dilarutkan
dalam air , menghasilkan asam stearat dan basanya NaOH.
Reaksi: C 17H 35COONa + H 2O --> C 17H 35COOH + NaOH.

Natrium stearat terdiri dari kation Na+ dan anion C17H35COO-. Na+ berasal dari basa kuat
(NaOH), sehingga tidak bereaksi dengan air. Ion C17H35COO- berasal dari asam lemah
(C17H35COOH), sehingga bereaksi dengan air. Jadi, NaC17H35COO terhidrolisis sebagian
(parsial), yaitu hidrolisis anion C17H35COO-.

NaC17H35COO(aq) Na+(aq) + C17H35COO-(aq)


C17H35COO-(aq) + H2O(l) C17H35COOH(aq) + OH-(aq)
Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)

Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk mencuci, airnya harus bersih dan tidak
mengandung garam Ca 2+ atau Mg 2+. Garam Ca 2+ dan Mg 2+ banyak terdapat dalam air sadah.
2+
Jika air yang digunakan mengandung garam garam Ca , terjadi reaksi 2(C 17H 35COOH) +
2+ +
Ca --> (C 17H 35COO) 2 +H Sehingga buih yang dihasilkan sangat sedikit. Akibatnya,
cucian tidak bersih karena fungsi buih untuk memperluas permukaan kotoran agar mudah larut
dalam air.
c. Garam dari asam kuat dan basa lemah

Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah


mengalami hidrolisis kation.
Bersifat asam, pH < 7.

Coba perhatikan gambar 3 berikut!

Pernahkah kamu melihat petani menggunakan pupuk


pada tanaman? Pupuk yang digunakan bertujuan
agar tanaman tumbuh dengan baik, maka pH tanaman
harus dijaga. pH tanah di daerah pertanian harus
disesuaikan dengan pH tanamannya. Oleh karena itu
diperlukan pupuk yang dapat menjaga pH tanah agar
tidak terlalu asam atau basa.
Gambar 3. Pupuk
Sumber : https://agroprobiotik.com/kelebihan-pupuk-organik-dan-pupuk-hayati-dan-pupuk-
kimia/

Amonium klorida adalah sebagai sumber nitrogen pada pupuk (mencakup 90%
produksi amonium klorida dunia), misalnya kloroamonium fosfat. Tanaman
utamanya adalah padi dan gandum di Asia. Sumber (Karl-Heinz Zapp, 2012)

Amonium klorida (NH4Cl) terdiri dari kation NH4+ dan anion Cl-. Ion NH4+ berasal
dari basa lemah NH3, mengalami hidrolisis; sedangkan ion Cl-, berasal dari asam
kuat HCl, tidak terhidrolisis.
NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl-(aq)
NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+aq)
Cl-(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
d. Garam dari asam lemah dan basa lemah
Baik kation maupun anion dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah
terhidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisis total.

Contoh: Garam yang terbentuk


+ dari asam lemah dan
Amonium asetat (NH4CH3COO) terdiri dari kation NH4 dan
basa lemah mengalami
anion CH3COO- berasal dari elektrolit lemah, keduanya hidrolisis total.

terhidrolisis.
NH4CH3COO(aq) NH4+(aq) + CH3COO-(aq)
NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+aq)
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)

Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang bersangkutan. Jika
asam lebih lemah daripada basa (Ka < Kb), maka anion akan terhidrolisis lebih banyak dan
larutan akan bersifat basa. Jika basa lebih lemah dari asam (Ka > Kb), kation yang terhidrolisis
lebih banyak dan larutan akan bersifat asam. Sedangkan jika asam sama lemahnya dengan basa
(Ka=Kb), larutan akan bersifat netral.

Info Kimia

Air merupakan sumber utama kehidupan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat

yaitu untuk mandi,cuci, minum, dan lain sebagainya. Perlu dilakukan pengolahan air yang biasanya

dilakukan oleh pihak PDAM. Dalam pengolahannya, PDAM melakukan pengolahan air ini dengan

beberapa metode pengolahan yaitu pengolahan secarafisis, kimiawi dan biologis. Pada

pengolahansecara fisis, beberapa cara yang dilakukan adalah filtrasi, dan sedimentasi. Pada

pengolahan secara biologis biasanya dilakukan untuk membunuh mikroorganisme yang patogen

dengan pemberian bahan desinfektan.

Pada pengolahan secara kimiawi, pengolahannya dilakukan dengan cara menambah suatu senyawa

kimia yang biasanya disebut dengan koagulan dan flokulan di mana senyawa ini berfungsi sebagai

penjernih air(Eckenfelder, W.W, 2012).


Pada umumnya koagulan
yang paling sering digunakan adalah
Aluminium Sulfat atau biasanya sering
disebut tawas. Tetapi saat ini telah
ditemukan koagulan yang lebih baik
kinerjanya dari pada menggunakan
tawas yaitu Poly Aluminium Chloride
(PAC ). Jika dibandingkan dengan
penggunaan koagulan Aluminium Sulfat,
PAC memiliki beberapa keuntungan
yaitu korosivitasnya rendah, flok yang
dihasilkan lebih mudah untuk
dipisahkan,dan pH air hasil
pengolahannnya tidak terlalu rendah.
Budiman, dkk. (2008)

Dari hasil pembahasan di atas diperoleh bahwa sifat larutan garam bergantung
pada kekuatan relative asam basa penyusunnya.

 Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral


 Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam
 Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa
 Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung nilai tetapan ionisasi
asam dan ionisasi basanya (Ka dan Kb)

Sebagaimana kita ketahui bahwa jika larutan asam direaksikan dengan larutan
basa akan membentuk senyawa gaam. Jika kita melarutkan suatu garam kedalam
air, maka aka nada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu:

1. Ion-ion yang berasal dari asam lemah (misalnya CH3COO- , CN- , dan S2-)
atau ion-ion yang berasal dari basa lemah (misalnya NH4+, Fe2+ dan Al3+)
akan bereaksi dengan air. Rekasi suatu ion dengan air inilah yang disebut
hidrolisis. Berlangsungnya hidrolisis disebabkan adanya kecendrungan ion-
ion tersebut untukmembentuk asam atau basa asalnya.
Contoh:
2. Ion-ion yang berasal dari asam kuat (misalnya Cl-, NO3-, dan SO42-) atau
ion-ion yang berasal dari basa kuat (misalnya Na+, K+, dan Ca2+) tidak
bereaksi dengan air atau tidak terjadi hidrolisis. Hal ini dikarenakan tidak
ada kecendrungan untuk membentuk asam atau basa asalnya.
Untuk membuktikan hal ini, lakukan percobaan tentang hidrolisis garam
pada kegiatan 1 berikut ini !
Contoh:

Hidrolisis hanya dapat terjadi pada pelarutan senyawa garam yang terbentuk dari ion-
ion asam lemah dan ion-ion basa lemah. Jadi garam yang bersifat netral (dari asam kuat dan
basa kuat) tidak terjadi hidrolisis.
Contoh cara mengidentifikasi garam yang mengalami hidrolisis secara eksperimen
adalah sebagai berikut:

Larutan Garam
Diuji dengan menggunakan
indicator universal dan Kertas
lakmus merah biru

Garam + air

Indikator universal lakmus merah biru

Hasil pengujian dengan menggunakan Hasil pengujian dengan menggunakan


Indicator universal kertas lakmus merah biru
KEGIATAN 1.
HIDROLISIS GARAM

PETUNJUK PENGGUNAAN LKPD

1. Bacalah doa sebelum mulai kegiatan anda.


2. Lakukan scanner terhadap kode QR (barcode) dengan menggunakan menu QR &barcode
scanner pada android anda! Pahami isinya
3. Rancanglah prosedur kerja dan alat bahan yang digunakan sesuai dengan pemahaman anda
tentang hidrolisis garam berdasarkan kode QR anda.
4. Lakukan kegiatan eksperimen sesuai dengan prosedur kerja yang telah anda rancang.
5. Tanyakan kepada guru jika ada hal yang belum dipahami.
6. Catatlah hasil pengamatan anda pada tabel pengamatan yang telah disediakan.
7. Jawablah setiap pertanyaan yang terdapat dalam LKPD setelah eksperimen dilakukan
dengan baik dan benar.
8. Setelah mengetahui semua tentang materi yang telah diuji coba, masing-masing praktikan
dapat menyusun laporan dan mengkomunikasikannya.

TUJUAN

1. Mengetahui pengertian hidrolisis garam


2. Mampu menjelaskan keseimbangan ion dalam larutan garam
3. Mampu merancang percobaan untuk memprediksi pH larutan garam dengan menggunakan
kertas lakmus/indikator universal/pH meter.
4. Mampu melakukan percobaan untuk memprediksi pH larutan garam dengan menggunakan
kertas lakmus/indikator universal/pH meter.
5. Mampu mengamati dan mencatat data hasil percobaan untuk memprediksi pH larutan garam
6. Mampu menyusun laporan hasil percobaan/video untuk memprediksi pH larutan garam yang
dikemas dalam bentuk kode QR.

LANDASAN TEORI HIDROLISIS GARAM

Dalam mempelajari kosep hidrolisis garam, kamu akan berhubungan


reaksi dan prhitungan pH larutan, oleh karena itu kamu harus
mengembangkan sikap kritis, cermat dan pantang menyerah.
Disamping itu pengetahuan tentang asam basa akan sangat
membantu dalam memahami konsep hidrolisis garam.

Silahkan anda melakukan scanner terhadap kode QR berikut


untuk memahami kondep hidrolisis garam.
PERMASALAHAN

Terdapat beberapa jenis garam sebagai berikut!

Garam A Garam B Garam C Garam D

Berdasarkan gambar garam-garam di atas, garam manakah yang dapat mengalami hidrolisis
sempurna, terhidrolisis sebagian dan garam yang tidak terhidrolisis ! Buktikan dengan praktikum
dengan yang akan anda lakukan !

Untuk menyelesaika permasalahn ini, lihatlah contoh langkah-langkah eksperimen


mengidentifikasi hidrolisis garam pada halaman sebelumnya.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah cara mengidentfikasi garam-garam yang mengalami hidrolisis?


2. Garam manakah yang mengalami hidrolisis dan bersifat asam ?
3. Garam manakah yang mengalami hidrolisis dan bersifat basa ?
4. Garam manakah yang mengalami hidrolisis dan bersifat netral ?

Buatlah jawaban sementara (hipotesis) dari rumusan masalah yang telah dibuat!
MEMBUAT
Garam yang dapat mengalami hidrolisis dapat diidentifikasi dengan menggunakan
HIPOTESIS
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….

Tontolah video pembelajaran pada kode QR di


samping ini, kemudian rancanglah percobaan
berdasarkan permasalahan di atas.
.
ALAT DAN BAHAN

No Alat Dan Bahan Ukuran/satuan Jumlah Ket


1 Tabung reaksi - 6 buah

2 Rak tabung - 1 buah

2 Pipet tetes - 6 buah


3 Lakmus merah - 6 lembar
4 Lakmus biru - 6 lembar
5 Indikator Universal - 6 lembar
6 Larutan KI ……. M 5 mL
7 Larutan NH4Cl ……. M 5 mL
8 Larutan CH3COONa ……. M 5 mL
9 Larutan NH4CH3COO ……. M 5 mL
10 Larutan (NH4)2SO4 ……. M 5 mL

PROSEDUR KERJA

Susunlah prosedur kerja praktikum berdasarkan contoh identifikasi dan video yang telah
anda tonton !

1. Siapkan alah dan bahan yang diperlukan pada praktikum hari ini!
2. ........................................................................................... ................
...........................................................................................................
........................................................................................................
3. ...........................................................................................................
...........................................................................................................
.......................................................................................................
4. ...........................................................................................................
...........................................................................................................
........................................................................................................
5. ...........................................................................................................
...........................................................................................................
........................................................................................................
HASIL PENGAMATAN

Asam Basa Warna pada Sifat Larutan Jenis


Pembentuk Pembentuk (asam/Basa)/pH Hidrolisis
Garam
Lakmus Lakmus Indikator
Rumus Sifat Rumus Sifat
Merah Biru Universal

KI HI Asam KOH Basa ........... ....... ………… …………...


Kuat kuat
.........
CH3COONa ........... ........ ........... …….. …... ………… …………...

……
(NH4)2SO4 ........... ….. ........... ........... ....... ………… …………

……
CH3COONH4 ……… …… ........... …….. …... ………… …………

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum di atas maka garam yang mengalami hidrolisis
sebagian adalah ......................................................, hal disebabkan oleh
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
......................................................................................................................... .
Sedangkan garam yang mengalami hidrolisis total adalah .................................... hal ini terlihat
dari......................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..............................Garam yang tidak mengalami hidrolisis terjadi pada garam
......................................................................................, hal ini disebabkan
oleh.....................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
........................................................................................................... ...............
KESIMPULAN

Tuliskan kesimpulan yang Anda dapatkan dari praktikum hari ini !

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………

PERTANYAAN

Berdasarkan hasil percobaan diatas, jawablah pertanyaan berikut:


1. Apakah hubungan antara asam dan basa pembentuk suatu garam dengan sifat larutan
garam dalam air?

2. Apa yang menyebabkan suatu larutan garam bersifat asam, basa, atau netral?
Jelaskan!
3. Apa yang dimaksud dengan hidrolisis garam?

4. Apakah semua jenis garam dapat mengalami hidrolisis? Jelaskan!

5. Tuliskan reksi ionisasi dan reaksi hidrolisis dari larutan garam diatas!
PERHITUNGAN pH LARUTAN GARAM

Menurut Purba dan Sarwiyati (2013) menjelaskan bahwa pH larutan garam dapat
ditentukan melalui pengujian menggunakan indikator dan perhitungan dengan
persamaan pH berdasarkan asam basa penyusunnya.

MARI BERPIKIR

Anda sudah mengetahui bahwa reaksi asam & basa dapat


membentuk garam & air. Reaksi tersebut dinamakan reaksi
netralisasi. Tetapi, tidak semua garam yang terbentuk
memiliki pH yang netral. Ada garam yang bersifat asam, dan
bersifat basa,. Mengapa demikian ? Bagaimanakah cara
menentukan pH suatu larutan garam berdasakan konsentrasi
suatu garam?

1. pH Larutan Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat


Larutan garam yang berasal dari asam kuat & basa kuat memiliki pH 7 karena tidak
terhidrolisis sehingga bersifat netral.

2. pH Larutan Garam dari Basa Kuat dan Asam Lemah


Garam yang berasal dari basa kuat & asam lemah mengalami hidrolisis parsial, yaitu
hidrolisis anion
3. pH Larutan Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Garam yang berasal dari asam kuat & basa lemah mengalami hidrolisis parsial, yaitu
hidrolisis kation

4. pH Larutan Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam lemah & basa lemah mengalami hidrolisis total.
Adapun pH larutan, secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga K & K
a b
maupun dengan konsentrasi garam. pH larutan yang tepat hanya dapat ditentukan
melalui pengukuran. pH larutan dapat diperkirakan dengan rumus :
Contoh soal

1. Tentukan pH larutan NH4CL 0,1 M, Kb NH3 = 1,8 x 10 -5

2. Diketahui 100 mL larutan CH3COONa 0,1 M ; Ka CH3COOH = 10-5. Tentukan reaksi hidrolisis
yang terjadi & pH larutan
KEGIATAN 2 (NON LABORATORIUM)
PERHITUNGAN pH LARUTAN GARAM

TUJUAN

Menentukan pH larutan suatu garam yang terhidrolisis

RUMUSAN MASALAH

Larutan garam dapat berifat asam, basa dan netral, ditandai dengan
perubahan nilai pH. Oleh karenanya kita harus mampu membuktikan pH
masing-masing larutan berdasarkan jenis garamnya dan konsentrasi garam
tersebut. Bagaimanakah cara menentukan pH suatu larutan garam?

Untuk menacari solusi dari permasalahan di atas silahkan memindai Kode QR


berikut dengan menggunakan smartphone anda.

RUMUSAN MASALAH

Buatlah rumusan masalah berdasarkan permasalahan di atas!

……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

HIPOTESIS

Buatlah jawaban sementara (hipotesis) dari rumusan masalah di atas!

……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
PENGUMPULAN DATA

1. Hitung pH 1 liter larutan CH3COONa 0,01 M (Ka = 10-5)

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

2. Hitung pH larutan NH4Cl 0,1 M (Kw = 10-14, Kb = 10-5)

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

3. Hitung pH 1 Liter larutan CH3COONH4 0,1 M (Ka =2. 10-5, Kb = 10-5)

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

4. Hitung pH larutan (NH4)SO4 0,2 M (Kw = 10-14, Kb = 10-5)

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah dan pengolahan data di atas maka dapat disimplkan bahwa:

1.………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2.………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

3.………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PERHITUNGAN pH LARUTAN GARAM
4.………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Larutan garam dapat berifat asam, basa dan netral, ditandai dengan perubahan nilai pH (McMurry
dan Fay, 2012). Oleh karenanya anda harus mampu membuktikan pH masing-masing larutan
berdasarkan jenis garamnya dan konsentrasi garam tersebut.
RANGKUMAN

Setelah menpelajari modul ini, anda dinyatakan telah mampu menguasai materi dan konsep-konsep
hidrolisis garam. Selain menguasai materi, anda juga mengetahui sisi menarik dari belajar kimia
karena bersifat kontekstual yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari.

Rangkuman ini dapat dimanaatkan sebagai bahan untuk evaluasi pada akhir modul ini, oleh karena
itu mohon untuk dibaca dan diingat kembali.

1. Garam dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan bersifat

netral yang memiliki pH = 7

2. Garam dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial (sebagian) dan

bersifat asam dengan nilai pH < 7

3. Garam dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial (sebagian) dan

bersifat basa dengan nilai pH > 7

4. Garam dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total dengan nilai pH

(tergantuang dari harga ka dan kb)

- Jika ka = kb, maka pH = 7 (netral)

- Jika ka > kb, maka pH < 7 (asam)

- Jika ka < kb, maka pH > 7 (basa)


5.
6.
EVALUASI

A. PILIHAN GANDA
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, dan tuliskan pada lembar
jawaban anda!

1. Garam berikut yang dalam air tidak mengalami hidrolisis adalah …


A. CH3COOK
B. HCOONa
C. K3PO4
D. CaSO4
E. Al(CN)3

2. Persaman hidrolisis suatu senyawa adalah F- + H2O ⇌ HF + OH-. Rumus garam


yang mengalami hidrolisis seperti persamaan hidrolisis di atas adalah …
A. AlF3
B. NaF
C. BeF2
D. (CH3)2F
E. NH4F

3. Larutan NH4NO2 0,01 M mempunyai pH sebesar … (Kb NH4OH = 10-5 dan Ka


HNO2 = 10-4)
A. 9,5
B. 8,0
C. 6,5
D. 5,5
E. 4,0

4. Jika larutan garam KX 0,01 M mempunyai pH = 9, harga Ka asam HX sebesar …


A. 10-8
B. 10-7
C. 10-6
D. 10-5
E. 10-4

5. Larutan Ca(OH)2 0,30 M sebanyak 10 mL ditambahkan ke dalam 40 mL HF 0,15 M


(Ka = 10-4). Harga pH larutan campuran adalah …
A. 7,0 + log 3,5
B. 7,5 + log 3,5
C. 8,0 + log 3,5
D. 8,5 + log 3,5
E. 9,0 + log 3,5

6. Tersedia garam-garam 1 molar, yaitu Zn(NO3)2 (1), KBr (2), Na2HPO4 (3), dan
KNO2 (4). Di antara pernyataan-pernyataan berikut ini yang benar mengenai
larutan di atas adalah …
A. Semua larutan garam bersifat netral
B. Larutan (1), (3), dan (4) bersifat basa, sedangkan larutan (2) bersifat netral
C. Larutan (1) bersifat asam, sedangkan larutan (3) dan (4) bersifat basa
D. Larutan (1) dan (2) bersifat netral, sedangkan larutan (2) bersifat basa
E. Larutan (1) dan (2) bersifat netral, sedangkan larutan (3) dan (4) bersifat
asam

7. Di antara garam berikut ini yang larutannya dapat memerahkan kertas lakmus
biru adalah …
A. CH3COOHNa
B. NH4Cl
C. NaClO4
D. KI
E. CaS

8. Garam yang terhidrolisis sebagian dan bersifat basa dihasilkan dari pencampuran
dua senyawa dengan jumlah mol yang sama, yaitu antara …
A. NH3 dan HCl
B. NH3 dan HCN
C. KOH dan H2SO4
D. KOH dan HCN
e. NaOH dan H2SO4

9. Larutan garam berikut ini yang harga pH-nya tidak dipengaruhi oleh konsentrasi
molarnya adalah …
A. NH4NO3
B. Al2(SO4)3
C. HCOONa
D. MgCl2
E. CH3COONH4
10. Larutan kalsium asetat 0,01 M mengalami hidrolisis
CH3COO- + H2O ⇌ CH3COOH + OH-. Jika tetapan hidrolisis Kh = 10-9, maka
pH larutan tersebut sebesar …
A. 6,5 + log 1,4
B. 7,5 + log 1,4
C. 8,5 + log 1,4
D. 9,5 + log 1,4
E. 10,5 + log 1,4

B. SOAL URAIAN

Selesaikan soal-soal berikut dengan tepat!

1. Jika 50 mL CH3COOH 0,1 M direaksikan dengan 50 mL NaOH 0,1 M menghasilkan


garam. Harga pH larutan adalah … (Ka CH3COOH = 10-5)
2. Massa KOH yang diperlukan untuk bereaksi dengan 1 L CH3COOH 0,01 M agar
diperoleh larutan dengan pH 9 adalah … g. (dianggap tidak terjadi perubahan
volume, Ka = 10-5, Ar K = 39, Ar O = 16, dan Ar H = 1)
3. Sebanyak 5,50 gram garam K2S (Mr = 110) dilarutkan ke dalam air hingga volumenya
50 mL. Jika Ka H2S = 5 x 10-10, akan diperoleh larutan dengan pH …
4. Sebanyak 1,07 gram garam NH4Cl (Mr = 53,5) dilarutkan dalam air hingga
volumenya 100 mL. Jika Kb NH4OH = 2 x 10-5, pH larutan garam yang tersebut
sebesar …
5. Tentukan jenis hidrolisis dari campuran di bawah
A. 50 mL HCl 1 M + 50 mL NaOH 1 M
B. 50 mL HBr 1 M + 50 mL NH3 1 M
C. 50 mL HCN 1 M + 50 mL NH3 1 M
D. 50 mL CH3COOH 1 M + 50 mL NH3 1 M
E. 50 mL CH3COOH 1 M + 50 mL KOH 1 M
DAFTAR PUSTAKA

Budiman, A., Wahyudi, ., dan Irawati, W dan Hindarso, H. 2008. Kinerja


koagulan poly aluminium chloride(pac ) dalam penjernihan air sungai
kalimas surabayamenjadi air bersih WIDYA TEKNIK , 7(1): 25-34.
Ebbing, D.D., & Gammon, S.D. 2009. General Chemistry Ninth Edition. New York:
Houghton Mifflin Company
Eckenfelder, W.W. 2002. Industrial Water Pollution Control, Edisi Ketiga, McGraw-Hill
Inc., Sydney.
Karl-Heinz Zapp "Ammonium Compounds" in Ullmann's Encyclopedia of Industrial
Chemistry 2012, Wiley-VCH, Weinheim. doi:10.1002/14356007.a02_243)
Kitti, S. 2010. Kimia 2: Bahan Ajar Persiapan Menuju Olimpiade Sains
Nasional/Internasional SMA. Jakarta: PT. Graha Cipta Karya.
McMurry, J., & Fay, R.C. 2012. Chemistry Sixth Edition. New York: Pearson
Prentice Hall.
Purba, M., & Sarwiyati, E. 2013. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas XI: Berdasarkan
Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016. Jakarta: Erlangga.
Sufiaty, A., & Damari, A. 2014. Bupena Kimia SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga.
Sudarmo, U. 2013. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas XI Berdasarkan Kurikulum 2013
Revisi. Jakarta: Erlangga.
Sutardi. 2017. Cara Mudah Belajar Kimia. Yogyakarta: Deepublish.
Susilowati, E., & Harjani, T. 2013. Kimia 1 untuk Kelas XI SMA dan MA: Kelompok
Peminatan dan Ilmu Alam. Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari.
Watoni, A.H., Kurniawati, D., & Juniastri, M. 2016. Kimia untuk Siswa SMA/MA
Kelas XI: Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Bandung:
Yrama Widya.
Zumdahl, S.S. 2007. Chemistry Seventh Edition. New York: Houghton Mifflin
Company.

Anda mungkin juga menyukai