Anda di halaman 1dari 5

MENGKAJI TERMINOLOGI EVALUASI DAN PENILAIAN SECARA ONTOLOGIS DAN

AKSIOLOGIS

Adib Budi Darma


18020074132
Sutron: adib.18132@mhs.unesa.ac.id

ABSTRAK

Ontologi dan aksiologi merupakan cabang ilmu dari filsafat ilmu.


Ontologi dapat diartikan ilmu yang mempelajari hakikat sesuatu
yang sudah ada berdasarkan logika. Ontologi bisa juga diartikan
mempelajari sesuatu yang sudah ada dari prinsip yang paling
dasar berdasarkan logika. Sedangkan aksiologi adalah ilmu yang
mempelajari kegunaan atau manfaat dari pengetahuan.

Kata Kunci : ontologi, aksiologi, evaluasi, penilaian.

Filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang ilmu pengetahuan untuk


mencari kebenaran ilmu. Filsafat adalah pikiran secara mendalam tentang
sesuatu sampai ke akar-akarnya. Filsafat tidak melakukan kegiatan eksperimen
tetapi dengan mengatakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, serta
memberikan argumentasi yang tepat untuk solusi itu. Pembahasan filsafat ilmu
juga mencakup sistematika, permasalahan, keragaman pendekatan dan
paradigma dalam pengkajian dan pengembangan ilmu dan dimensi ontologis,
epistomologis dan aksiologis.
Ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat yang sudah ada
berdasarkan logika. Dalam ontologis pengetahuan dapat dikatakan pengetahuan
dengan kebenaran jika terdapat persyaratan ontologi, yaitu mengandung
substansi, esensi, eksistensi dan juga aktualisasi. Substansi adalah hakikat atau
inti dari pengetahuan tersebut. Esensi adalah suatu yang membedakan dengan
yang lain, hal ini karena jika esensi tidak ada maka sebuah pengetahuan tidak
ada. Eksistensi yaitu segala sesuatu yang menyakini tentang suatu keberadaan
dimana eksistensi adalah perwujudan dari esensi dan substansi. Aktualisasi
berasal dari kata aktual yang merupakan suatu pernyataan yang menunjukkan
sesuatu yang benar keberadaannya. Sedangkan Aksiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang kegunaan dari pengetahuan. Ada tiga teori kebenaran yang
bisa digunakan yaitu teori kebenaran semantik, teori kebenaran korespondensi
dan teori nonrealis.
1. Pengkajian Secara Ontologi
Di bawah ini merupakan tabel yang menampilkan terminologi evaluasi dan
penilaian yang dikaji secara ontologis.

Tabel :

Istilah/
No. Substansi Esensi Eksistensi Aktualisasi
Terminologi

Dapat
Kumpulan Pengukuran
1 Evaluasi Keputusan mengambil
informasi hasil belajar
keputusan

Pertumbuhan dan Program Mengetahui dan


2 Penilaian Informasi perkembangan kegiatan mengumpulkan
yang telah dicapai belajar informasi

Ontologi adalah ilmu yang mempelajari hakikat yang ada berdasarkan


logika. Dalam ontologis pengetahuan dapat dikatakan pengetahuan dengan
kebenaran jika memenuhi persyaratan ontologi, yaitu mengandung substansi,
esensi, eksistensi dan juga aktualisasi. Terminologi pertama yang dikaji adalah
evaluasi. Subtansi dari evaluasi yaitu keputusan. Esensi yang berada di dalam
evaluasi adalah beberapa informasi yang dikumpulkan. Eksistensi di dalam
evaluasi adalah pengukuran hasil belajar dan aktualisasinya adalah dapat
mengambil keputusan berdasarkan informasi yang didapatkan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa evaluasi adalah keputusan yang diambil berdasarkan
beberapa informasi yang dikumpulkan dan didapat melalui pengukuran hasil
belajar.
Terminologi yang dikaji adalah penilaian. Penilaian memiliki substansi
yaitu informasi. Esensi dalam penilaian adalah pertumbuhan dan perkembangan
yang telah dicapai. Eksistensinya yaitu program kegiatan belajar. Sedangkan
aktualisasinya yaitu mengetahui pertumbuhan dan perkembangan yang bisa
dicapai. Sehingga penilaian merupakan informasi yang diketahui berdasarkan
pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai melalui kegiatan belajar.
Evaluasi dan penilaian seringkali diartikan sama. Biasanya evaluasi dianggap
sama saja dengan penilaian. Akan tetapi evaluasi dan penilaian jika dikaji dengan
prespektif ontologis memiliki perbedaan. Dilihat dari substansi, esensi, eksistensi
dan aktualisasi masing-masing sudah berbeda. Jika evaluasi adalah keputusan
yang diambil melalui informasi yang dikumpulkan melalui pengukuran hasil
belajar. Sedangkan penilaian adalah informasi yang diketahui berdasarkan
pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai melalui kegiatan belajar.

2. Pengkajian Secara Aksiologis


Sedangkan Aksiologi adalah ilmu yang mempelajari manfaat dari
pengetahuan. Aspek aksiologi adalah aspek yang membahas untuk apa ilmu itu
digunakan. Setiap ilmu bisa mengatasi masalah sosial golongan ilmu. Namun,
salah satu tanggungjawab seorang ilmuan adalah melakukan sosialisasi tentang
penemuannya, sehingga tidak ada penyelewengan hasil temuan tersebut.
Objek material aksiologi adalah tingkah laku manusia secara sadar dan bebas.
Pada hakikatnya aksiologi erat kaitannya dengan kelakuan manusia. Karena
kekomplekan kajian etika, maka terdapat beberapa aliran dalam aksiologi yaitu
naturalisme, hedonisme, idealisme, dan eksternalisme. Naturalisme merupakan
aliran yang beranggapan bahwa kebahagiaan manusia diperoleh sesuai dengan
fitrah manusia. Sedangkan aliran hedonisme adalah aliran yang berpendapat
bahwa kebaikan yang paling utama dan kewajiban sesorang adalah mencari
kesenangan sebagai tujuan hidupnya. Aliran ketiga idealisme yaitu aliran yang
menilai baik buruknya perbuatan manusia yang didasarkan atas prinsip
kerohanian yang lebih tinggi. Aliran terakhir yaitu aliran eksternalis, merupakan
aliran yang memandang kebenaran didapatkan melalui pengamatan, dan
pengalaman.
a. Evaluasi
Evaluasi adalah keputusan yang diambil berdasarkan beberapa
informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar. Jika diuji
dengan kebenaran menggunakan teori kebenaran semantik Alferd Tarski,
evaluasi merupakan suatu kebenaran informasi yang didapat melalui tolak
ukur hasil belajar. Jika diuji dengan teori kebenaran korespondensi definisi
evaluasi benar karena sesuai dan terbukti dengan fakta secara alamiah
yang baru belum pernah terdengar dan khusus. Dan jika diuji dengan teori
kebenaran nonrealis evaluasi benar karena memuat pemgambilan
keputusan yang sudah dipertimbangkan.
b. Penilaian
Penilaian adalah informasi yang dikumpulkan berdasarkan
pertumbuhan berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai
melalui kegiatan belajar. Pengertian penilaian jika diuji kebenarannya
menurut teori kebenaran semantik Alfers Tarski, penilaian merupakan
suatu kebenaran jika didefinisikan informasi yang diketahui berdasarkan
pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai melalui kegiatan
belajar. Sedangkan, jika diuji menggunakan teori kebenaran
korespondensi, penilaian benar karena berkorespondensi dengan
kenyataan dan fakta yang ada bahwa informasi yang didapatkan bukan
hanya argumen sementara saja tetapi pengamatan pertumbuhan dan
perkembangan selama proses belajar. Dan definisi roman jika diuji
kebenarannya menggunakan teori kebenaran nonrealis akan benar karena
memuat perolehan informasi yang didapatkan berdasarkan pengamatan
pertumbuhan dan perkembangan melalui kegiatan belajar.
Definisi evaluasi dan penilaian memang berbeda akan tetapi
keduanya memiliki persamaan yaitu membutuhkan informasi yang akurat
untuk mengetahui sesuatu.

1.1 Pengkajian Data Berdasarkan Perspektif Epistemologi

Pengujian secara Epistemologi dapat dilakukan melalui pembuktian


kebenaran ilmu pengetahuan (validitas), logika dalam berpikir (logikalitas), dan
posisi dalam bidang ilmu (disiplineritas).

Evaluasi merupakan sebuah kegiatan penilaian mengenai program yang sudah


dijalankan sebagai bentuk pengukuran keberhasilan suatu hal guna perbaikan
menjadi lebih baik lagi.

Secara validitas, evaluasi dilakukan setelah terselenggaranya suatu acara yang


dilakukan oleh orang-orang yang terlibat dalam acara tersebut. Contohnya yaitu
rapat evaluasi kinerja panitia dalam suatu kegiatan.

Secara logikalitas, evaluasi perlu dilakukan untuk mengukur keberhasilan suatu


kegiatan guna menjadi perbaikan di kegiatan serupa yang dilakukan di lain waktu.
Contohnya yaitu tanggapan mengenai kekurangan pada kegiatan untuk
perbaikan kegiatan yang akan datang.

Secara disiplineritas, evaluasi adalah kegiatan yang bertujuan sebagai


pengukuran tingkat keberhasilan kegiatan guna adanya suatu perbaikan.

Penilaian merupakan kegiatan penentuan hasil dari proses yang dijalankan guna
mendapatkan suatu hasil atau nilai

Secara validitas, penilaian dilakukan setelah adanya kegiatan ujian atau tes yang
bertujuan mengukur kemampuan siswa terhadap bab yang akan diakumulasikan
dalam bentuk nilai. Contohnya ulangan harian, ujian sekolah, dan ujian nasional.

Secara logikalitas, penilaian dilakukan seseorang melalui proses pembelajaran


ataupun proses yang lainnya. Contohnya siswa yang mendapatkan mata
pelajaran Matematika diberikan penilaian dalam proses belajarnya berupa ujian
seperti ulangan harian baik tentang sub bab tertentu maupun secara
menyeluruh.
Secara disiplineritas, penilaian termasuk dalam suatu kegiatan yang bertujuan
sebagai pengukuran kemampuan tentang suatu hal yang telah ditempuh yang
menghasilkan suatu hasil atau nilai.

Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa dalam ontologi pengetahuan dapat dikatakan
pengetahuan denga kebenaran jika memenuhi persyaratan ontologi, keberadaan,
yang membedakan keberadaan, tujuan keberadaan, serta bukti nyata
keberadaan. Sedangkan aksiologi adalah kajian mengenai kebernilaian suatu
pengetahuan. Sesuatu dikatakan ada apabila memiliki perbedaan yang satu
dengan yang lain. Seperti perbedaan antara evaluasi dan penilaian. Evaluasi
adalah keputusan yang diambil berdasarkan beberapa informasi yang
dikumpulkan dan didapat melalui pengukuran hasil belajar. Sedangkan penilaian
adalah informasi yang diketahui dan dikumpulkan berdasarkan pertumbuhan
berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai melalui
kegiatan belajar. Selain itu juga perlu adanya keterlibatan dari epistemologi agar
menambah kuat bukti mengenai kebenaran suatu hal.

Daftar Acuan
Suriasumantri, Jujun S. 2009. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Kirkham, Richard L. 2013. Teori-teori Kebenaran:Pengantar Kritis dan
Komprehensif. Bandung: Penerbit Nusa Media

Anda mungkin juga menyukai