Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Anemia pada Kehamilan


Sub Pokok Bahasan : Dampak Anemia pada Kehamilan
Sasaran : Ibu Hamil

Waktu : 30 menit
Tanggal : 25 September 2019
Tempat : Poltekkes Aisyiyah Banten
Pelaksana : Rina Lestari

A. Tujuan instruktur umum


Setelah dilakukan penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil diharapkan ibu-ibu
hamil dapat mengetahui akan pentingnya dampak anemia pada kehamilan.

B. Tujuan instruktur khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, ibu diharapkan mampu memahami tentang :
1. Macam-macam anemia
2. Dampak anemia pada kehamilan
3. Cara pencegahan dan penanggulangan agar terhindar dari anemia

A. Materi
1. Pengertian anemia
2. Klasifikasi anemia
3. Dampak anemia pada ibu hamil
4. Pencegahan dan penanggulangan anemia pada ibu hamil

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
Leaflet
Power point
F. Kegiatan penyuluhan

No. Langkah Kegiatan Waktu


Penyuluh Sasaran
1. Pendahuluan 1. Mengucapkan salam  Menjawab salam 5 Menit
2. Memperkenalkan diri  Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan  Menyimak
4. Apersepsi  Mendengarkan & &
Menjawab
2. Pelaksanaan 1. Menyampaikan materi  Mendengarkan dengan 20 Menit
penuh perhatian
2. Memberi kesempatan  Menanyakan hal-hal
peserta untuk bertanya yang belum jelas
3. Menjawab pertanyaan peserta  Memperhatikan jawaban
dari penyuluh
4. Evaluasi  Menjawab pertanyaan
3. Penutup 1.Menyimpulkan materi Mendengarkan 5 Menit
2.Mengucapkan salam Menjawab salam

G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara lisan mengenai materi
1. Pengertian anemia pada kehamilan
2. Dampak terjadinya anemia pada kehamilan

H. Daftar Pustaka
Masrizal. 2007. “Anemia Defisiensi Besi”. Jakarta: Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Salmariatity. 2012. “Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil
Diwilayah Kerja Puskesmas Gajah Mada Tahun 2012”. Skripsi S1. Jakarta: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
MATERI
Anemia pada Kehamilan
1. Pengertian anemia pada kehamilan
Menurut WHO anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
(Hb) dalam darahnya kurang dari 11,0gr% sebagai akibat ketidakmampuan jaringan
pembentuk sel darah merah (erytrhropoetic) dalam produksinya untuk mempertahankan
kosentrasi Hb pada tingkat normal.
Anemia pada kehamilan adalah suatu kondisi ibu dengan kadar nilai Hb di bawah 11
gr% pada trimester I dan III, atau kadar nilai Hb kurang dari 10,5 gr% pada trimester II.
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11 gr/dl pada
trimester I dan II, kadar Hb <10,5 gr/dl pada trimester ke II. Nilai batas tersebut terjadi
karena hemodialisis terutama pada trimester II (Salmariantity, 2012).

2. Klasifikasi anemia dan tanda gejala anemia


Berdasarkan WHO, kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat di bagi menjadi 3 kategori
sebagai berikut :
1) Normal : >11 gr%
2) Anemia Ringan : 8-10 gr%
3) Anemia Berat : <8 gr%

Klasifikasi anemia pada ibu hamil menurut Prawirohardjo yaitu:


1) Anemia defisiensi besi
Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah anemia akibat
kekurangan zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam makanan, gangguan
penyerapan, peningkatan kebutuhan zat besi atau karena terlampau bayaknya zat besi
yang keluar dari tubuh, misalnya perdarah. Anemia ini mempunyai ciri yaitu ukuran
sel darah merah lebih dari ukuran normal dan warna coklat, yang disebabkan
kekurangan ion Fe komponen Hb dan disertai dengan penurunan kuantatif pada
sintesa Hb. Patofisiologi simpanan zat besi habis, kadar serum menurun, dengan
gejala klinis timbul karena jumlah Hb tidak adekuat untuk mengangkat oksigen ke
jaringan tubuh. Manifestasi klinik pucat, vertigo, keletihan, sakit kepala, deprsi,
takikardi, dan amenorhe
2) Anemia Haemolitik
Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang
lebih cepat dari pembiatannya. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan
gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan
pada organ-organ vital. Wanita dengan anema hemolitik sukar menjadi hamil, apabila
hamil maka aneminya biasanya menjadi berat
3) Anemia Megaloblastik
Sekelompok anemia yang ditandai oleh adanya eritoblas yang besar yang terjadi
akibat gangguan maturasi inti sel yang dinamakan megaloblas, anemia megaloblas
disebabkan oleh difisiensi B12, asam folat, gangguan metabolism vitamin B12 dan
asam folat, gangguan sintesis DNA akibat dari defisiensi enzim congenital dan
didapat setelah pemberian obat sitostatik tertentu, patofisiologinya defisiesi asam folat
dan vitamin B12 jelas akan menganggu sintesis DNA higga terjadi gangguan maturasi
inti sel dengan akibat timbulnya sel-sel megaloblas
4) Anemia Hipoplastik
Anemia hipoplastik dalam kehamilan terjadi karena sumsum tulang tidak
mampu membuat sel-sel darah baru. Penyebab anemia hingga kini belum diketahui
dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar rontgen, racun dan obat-
obatan.

Menurut Sohimah, tanda dan gejala anemia pada kehamilan yaitu:


a) Lemah, letih, lesu, muda lelah dan lalai
b) Wajah tampak pucat
c) Sering pusing
d) Mata berkunang-kunang
e) Nafsu makan berkurang
f) Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa
g) Sering sakit
h) Nafas pendek (pada anemia berat)
i) Keluhan mual mutah lebih hebat pada kehamilan muda
3. Dampak anemia pada kehamilan
1) Bahaya Selama Kehamilan
a) Dapat terjadi abortus
b) Persalinan prematuritas
c) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
d) Mudah terjadi infeksi
e) Ancaman decompensasi cordis atau payah jantung (Hb<6gr%)
f) Molahidatidosa (hamil anggur)
g) Hipermisis gravidarum (mual muntah saat hamil muda)
h) Perdarahan antepartum (sebelum melahirkan)
i) Ketuban Pecah Dini (KPD) sebelum proses melahirkan

2) Bahaya Saat Persalinan


a) Gangguan his-kekuatan mengejam
b) Kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlatar
c) Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan
tindakan operasi kebidanan
d) Kala uri dapat diikuti retensi placenta (plasenta tidak terlepas dengan spontan), dan
perdarahan postpartum (setelah melahirkan) karena atonia uteri (rahim tidak
berkontraksi)

3) Bahaya pada Kala Nifas


a) Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum
b) Memudahkan infeksi puerperium (daerah di bawah geniatalia)
c) Pengeluaran ASI berkurang
d) Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
e) Anemia kala nifas (masa setelah melahirkan hingga 42 hari)
f) Mudah terjadi infeksi mamae (payudara)
4) Bahaya pada Janin
a) Abortus
b) Terjadi kematian intrauterine (dalam rahim)
c) Persalinan prematuritas tinggi
d) Berat badan lahir rendah
e) Kelahiran dengan anemia
f) Dapat terjadi cacat bawaan
g) Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
h) Intelegensia rendah

4. Pencegahan dan penanggulangan anemia pada ibu hamil


Upaya yang dilakukan dalam pencegahan dan penanggulangan anemia :

1. Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber anemia melalui penyuluhan,


terutama makanan sumber hewani yang mudah diserap.
2. Minum 1 tablet tambah darah setiap hari bagi ibu hamil, minimal 90 tablet
selama kehamilan.
3. Atur jarak kehamilan dan batasi kehamilan dengan menjadi peserta Keluarga
Berencana (KB).
4. Jarak kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan sehingga tubuh tidak
kemasukan cacing atau parasit lainnya.

Anda mungkin juga menyukai