Laporan Emulsi - Wawan
Laporan Emulsi - Wawan
2. Penimbangan
1. Parafin Likuidum = 140 ml
2. Na CMC = 5,25 gam
3. Asam Benzoat = 0,7 gram
4. Sorbitol = 14 ml
5. BHA = 0,175 gram
6. Tween 80 = 20,28 gram
7. Span 80 = 14,72 gram
8. Aquadest = ad 700 ml
PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan Emulsi
Aquadest yang akan digunakan sebagai fase pendispersi didihkan sebagian untuk
mengembangkan Na CMC sebanyak 140 ml. Semua bahan aktif ditiimbang
(parafin likuidum, span 80, tween 80, Na CMC, As. Benzoat, BHA, Sorbitol dan
aquadest). Na CMC dikembangkan menggunakan air panas sebanyak 140 ml,
lalu Na CMC yang telah mengembang dicampurkan ke dalam tween 80.
Kemudian dicampurkan span 80 dan parafin likuidum ad homogen, lalu
ditambahkan campuran span 80 dan parafin likuidum ke dalam campuran Na
CMC diaduk menggunakan lokal mixer (ke 1 = 600 rpm) sambil dipanaskan ad
homogen. Lalu ditambahkan BHA yang telah dilarutkan dalam sorbitol ad
homogen, ditambahkan lagi asam benzoat yang telah dilarutkan dalam aquadest
ad homogen. Kemudian di ad menggunakan aquadest sebanyak 700 ml. Lalu
dilakukan evaluasi.
2. Evaluasi
Organoleptis
Dilakukan pengujian organoleptis terlebih dahulu, sediaan di uji bentuk warna,
bau, rasa,dan kelarutannya (Teori sediaan, 174)
pH
Setelah di lakukan uji organoleptis di lakukan percobaan pH selama 3 hari.
Dalam pengujian pH ini dikalibrasi dengan buffer standar, kemudian diukur pH
cairan menggunakan pH meter pada suhu 25º, kemudian catat hasil (FI IV,
1039).
Massa jenis
Pengujian selanjutnya, di lakukan uji massa jenis selama 3 hari. Piknometer di
timbang (w1), kemudian diisi dengan air suling, bagian luar dilap lalu di
timbang (w2), kemudian dibuang air suling dan keringkan piknometer lalu diisi
dengan cairan yang akan diukur bobot jenisnya, lalu di timbang (w3) (FI IV,
1030).
Vikositas
Sediaan emulsi dimasukkan kedalam beaker glass, diatur kecepatan spindel dari
viskometer brookfield dan kemudian tekan tombol on. Dibaca hasil
viskositasnya. Kemudian dilakukan perhitungan (Teori Sediaan:198).
Volume terpindahkan
Sediaan, di tuang perlahan dari wadah ke gelas ukur dengan kapasitas gelas ukur
yang tidak lebih dari 2 setengah kali volume yang diukur. Di diamkan selama <
30 menit. Kemudian diukur volume dari tiap campuran (FI IV, 1089).
Volume Sedimentasi
Sediaan dimasukkan kedalam botol 100 ml. Kemudian dimati volume
sedimentasi selama 1 hari, 2 hari, dan 3 hari. Dihitung volume sedimentasi
menggunakan rumus (Anjani, et al, 2011).
Tipe Emulsi
Sediaan ditetesi zat warna kemudian di aduk, dilihat hasil dan dicocokkan
dengan literatur. Jika m/a zat warna akan menyebar pada sediaan dan jika a/m
zat warna akan membentuk tetesan kecil (Teori Sediaan:180).
Uji Sentrifugasi
Sediaan emulsi dimasukkan kedalam tabung sentrifugasi sebanyak 5 ml.
Kemudian dilakukan uji, dilihat hasil yang terjadi (Anjani, et al, 2011).
HASIL EVALUASI
Hari
Evaluasi Persyaratan
1 2 3
1. Organoleptis
a. Bau Tidak Bau Bau Tidak Berbau
Berbau parafin parafin
b. Bentuk Putih Putih Putih Putih
2. Massa Jenis /Bj 1,05 g/ml 1,4 g/ml 1,53 g/ml 0,95-0,97 g/ml
3. Viskositas 800 cp 2700 cp 2900 cp 110 - 230 cp
4. pH 4,62 5,04 4,82 6–7
5. Volume 99 % 98,9 % 96, 9% Volume rata-rata larutan yang
Terpindahkan diperoleh dari wadah tidak
kurang dari 95% dari volume
yang tertera pada etiket
6. Volume 1 0,85 0,82 F = 1 Baik
Sedimentasi
7. Sentrifugasi Terdapat Tidak ada endapan
endapan
8. Tipe Emulsi Biru, m/a m/a metilen blue warna
menyebar
a/m metilen blue membentuk
tetesan kecil
Perhitungan hari Ke-1
2. Perhitungan Viskositas
Dial reading x Factor
= 4 x 200
= 800 mpass
4. Volume Sedimentasi
𝑉 68
𝐹 = 𝑉𝑜𝑢 = 68
𝐹=1
𝑊3−𝑊1 41,10−16,98
= = 1,4 𝑔/𝑚𝑙
𝑊1 16,98
2. PerhitunganViskositas
Dial reading x Factor
= 13,5 x 200
= 2700 mpass
4. Volume Sedimentasi
𝑉 58
𝐹 = 𝑉𝑜𝑢 = 68
𝐹 = 0,85
2. Perhitungan Viskositas
Dial reading x Factor
= 14,5 x 200
= 2900 mpass
3. Perhitungan Volume Terpindahkan
Volume awal = 98 ml
Volume akhir = 95 ml
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑥 100
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙
95
𝑥 100 % = 96,9%
98
4. Volume Sedimentasi
𝑉 56
𝐹 = 𝑉𝑜𝑢 = 68
𝐹 = 0,82