Anda di halaman 1dari 3

4.

Perencanaan Akuntansi Data & Pelaporan Berdasarkan Pertanggungjawaban


Setelah struktur jaringan pertanggungjawaban ditetapkan maka dilakukan perencanaan,
akumulasi data, dan pelaporan. Elemen biaya dan pendapatan terdapat dalam anggaran dan dalam
akumulasi hasil aktual.
a. Anggaran Pertanggungjawaban
Secara kronologis kita akan membandingkan antara anggaran yang telah ditetapkan dengan
pendapatan dalam segmen. Hal ini akan menjadi dasar untuk mengevaluasi kinerja karyawan
dengan unit organisasi.
Karakteristik dari anggaran pertanggungjawaban adalah tujuan kinerja pusat
pertanggungjawaban hanya untuk mengontrol biaya dan pendapatan yang bisa dikontrol,
setelah mempertimbangkan controllable cost yang spesifik dalam pusat pertanggungjawaban.
Proses anggaran yang efektif dimulai dari level yang paling bawah dalam organisasi untuk
memperbandingkan antara anggaran yang diestimasikan untuk semua biaya yang diestimasi
untuk semua biaya yang dikontrolnya. Untuk otoritas yang lebih tinggi kemudian melakukan
review terhadap estimasi tersebut, koordinasi, dan modifikasi bila diperlukan, sampai pada
akhirnya mengkombinasikan semua anggaran untuk tingkat top manajemen.
b. Akumulasi Data
Akumulasi data merupakan fasilitas perbandingan secara periodik dari berbagai macam
rencana anggaran. Akumulasi dari laba aktual dan beban sangat perlu untuk bentuk dari
jaringan pertanggungjawaban. Terdapat tiga dimensi dari pengklasifikasian antara biaya dan
pendapatan selama proses akumulasi data, yaitu biaya diklasifikasikan berdasarkan pusat
pertanggungjawaban, biaya diklasifikasikan berdasarkan pusat yang lainnya yang terdiri dari
controllable dan noncontrollable, serta biaya diklasifikasikan berdasarkan tipe biaya seperti
gaji, perlengkapan, bahan baku dan sewa.
c. Pelaporan Pertanggungjawaban
Hasil akhir dari sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah pelaporan
pertanggungjawaban secara periodik atau laporan kinerja. Laporan merupakan media untuk
melaporkan biaya yang dikontrol, pengukuran efisiensi manajemen serta pencapaian tujuan.

Untuk efisiensi laporan hendaknya berbentuk pyramid, artinya manajer


pertanggungjawaban menerima hanya satu laporan, dimana laporan yang sifatnya detail ada
pada level tingkat paling bawah yang diterbitkan pertama, lalu yang dilaporkan pada level yang
lebih tinggi, hasil yang dilaporkan pada level yang lebih tinggi isinya semakin ringkas.
Akuntansi pertanggungjawaban memberikan kontribusi bagi manajemen dalam mengontrol
biaya dan efisiensi dari pertanggungjawaban yang telah ditetapkan

5. Asumsi Keperilakuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban


Perencanaan pertanggungjawaban, akumulasi data, dan sistem pelaporan didasarkan pada beberapa asumsi
yang berkenaan dengan operasi dan perilaku manusia, meliputi:
aManajemen berdasarkan perkecualian (MBE) adalah mencukupi untuk mengendalikan operasi secara
efektif.

a. Manajemen berdasarkan tujuan (MBO) akan menghasilkan anggaran, biaya standar, tujuan organisasi,
dan rencana praktis untuk mencapainya yang disetujui bersama.
b. Struktur pertanggungjawaban dan akuntabilitas mendekati struktur hierarki organisasi.
c. Para manajer dan bawahannya rela menerima pertanggungjawaban dan akuntabilitas yang
dibebankan kepada mereka melalui hierarki organisasi.
d. Sistem akuntansi pertanggungjawaban mendorong kerja sama dan bukan persaingan.

Manajemen Berdasarkan Perkecualian


Manajemen berdasarkan perkecualian mengasumsikan bahwa untuk mengelola dan
mengendalikan aktivitas organisasi dengan paling efektif, manajer sebaiknya mengonsentrasikan
perhatian mereka pada bidang-bidang di mana hasil aktual menyimpang secara substansial dari tujuan yang
dianggarkan atau standar. Para pendukung pendekatan ini mengklaim bahwa pendekatan ini menghasilkan
penggunaan waktu manajemen yang langka secara paling efisien, berkonsentrasi pada perbaikan inefisiensi,
dan mendorong tindakan yang diinginkan. Karakteristik pelaporan periodik dari akuntansi pertanggungjawaban
secara ideal adalah sesuai untuk menarik perhatian manajemen pada bidang-bidang yang menyimpang dari
norma-norma awal yang telah ditentukan sebelumnya dan mendorong tindakantindakan perbaikan yang segera
guna mendorong atau mengoreksi perilaku.
Manajemen Berdasarkan Tujuan
Akuntansi pertanggungjawaban memfasilitasi manajemen berdasarkan tujuan atau manajemen
berdasarkan pengendalian diri. Sejarah menunjukkan bahwa banyak dari pencapaian yang paling signifikan telah
dicapai ketika individu-individu bertindak tanpa dibatasi, dimotivasi, dan dibimbing hanya oleh kemuliaan
tujuan dan cita-cita mereka. Sebagai teknik pengendalian manajemen berdasarkan tujuan memfasilitasi
keinginan akan pengendalian diri dengan memberikan kesempatan kepada para manajer dab bawahannya
untuk memformulasikan tujuan dan aktivitas secara bersama-sama bagi pusat pertanggungjawaban mereka.
Tujuan subunit ini harus selaras dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai