Anda di halaman 1dari 6

PESTISIDA ORGANIK RAMAH LINGKUNGAN PEMBASMI

HAMA TANAMAN SAYUR

Widi Astuti, Catur Rini Widyastuti

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Abstract. One of the problems often faced by farmers, especially vegetable


growers are pests that can damage to crops. Farmers using chemical pesticides to
control pests such as chemical pesticides sold in the market and is very effective
in killing pests. However, the use of chemical pesticides, especially in the
long term and constantly very dangerous. Alternative use of organic pesticides
are much more environmentally friendly and non-toxic is a better solution to
replace chemical pesticides. The specific objectives of this service activity is to
provide adequate knowledge to vegetable farmers about the dangers of chemical
pesticides and excess organic pesticides as well as to develop the potential of
natural materials as raw material for making organic pesticides that can increase
crop yield and economic value of vegetables. The results of this activities showed
the public were keen to use organic pesticides instead of chemical pesticides.

Keywords: organic pesticides, pests, plant vegetables

Abstrak. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh para petani, terutama
petani sayuran adalah serangan hama yang dapat menggagalkan panen. Petani
pada umumnya menggunakan pestisida kimia untuk membasmi hama tersebut
karena pestisida kimia banyak dijual di pasaran dan sangat efektif dalam
membasmi hama. Namun, penggunaan pestisida kimia, apalagi pada jangka
waktu yang lama dan terus-menerus sangat berbahaya. Alternatif penggunaan
pestisida organik yang jauh lebih ramah lingkungan dan tidak beracun merupakan
solusi yang lebih baik untuk menggantikan peran pestisida kimia. Tujuan spesifik
kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan yang memadai kepada
petani sayur mengenai bahaya pestisida kimia dan kelebihan pestisida organik
serta untuk mengembangkan potensi bahan-bahan alam sebagai bahan baku
pembuatan pestisida organik sehingga dapat meningkatkan hasil panen dan nilai
ekonomi sayuran. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan masyarakat
sangat antusias untuk menggunakan pestisida organik sebagai pengganti pestisida
kimia.

Kata kunci : pestisida organik, hama, tanaman sayur

115
116

PENDAHULUAN petani sehingga menghemat pengeluaran bi-


aya produksi. Keempat, penggunaan pestisida
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh organik yang diintegrasikan dengan konsep
para petani, terutama petani sayuran adalah se- pengendalian hama terpadu tidak akan me-
rangan hama, baik berupa nematoda, ulat, lalat nyebabkan resistensi pada hama.
buah maupun antraknosa. Serangan hama ini Namun demikian, berdasarkan survey
seringkali menggagalkan panen sehingga me- lapangan yang telah dilakukan, terungkap
nyebabkan kerugian yang sangat besar. Petani bahwa belum banyak petani yang menyadari
pada umumnya menggunakan pestisida kimia bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan
untuk membasmi hama tersebut karena pesti- pestisida kimia dalam jangka waktu yang
sida kimia banyak dijual di pasaran dan san- lama. Mereka juga belum mengetahui adanya
gat efektif dalam membasmi hama. Mereka pestisida organik yang jauh lebih murah dan
tidak mengerti jika akibat yang ditimbulkan tidak berbahaya dimana proses pembuatannya
dari penggunaan pestisida kimia, apalagi pada sangat mudah. Dengan demikian, maka perlu
jangka waktu yang lama dan terus-menerus dilakukan sosialisasi dan pemberian ketrampi-
sangat berbahaya. Pestisida kimia ini tidak lan pembuatan pestisida organik yang ramah
dapat terurai di alam sehingga residunya akan lingkungan untuk mengatasi serangan hama
terakumulasi dalam tanah, selain menempel pada tanaman sayur. Melalui pelatihan ini,
di sayuran. Jika senyawa ini ikut terkonsumsi diharapkan nilai jual sayuran organik dapat
bersama sayuran yang kita makan maka akan meningkat sehingga dapat meningkatkan taraf
sangat berbahaya karena sifatnya yang toksik hidup petani sayur, pencemaran lingkungan
dan dapat menyebabkan berbagai penyakit de- berkurang dan timbulnya penyakit-penyakit
generatif seperti kanker. Sementara, pestisida degeneratif yang disebabkan oleh penggunaan
yang terakumulasi dalam tanah dapat menye- pestisida kimia dapat dicegah.
babkan resistensi pada hama selain kerusakan
tanah itu sendiri. Hama Tanaman
Alternatif penggunaan pestisida organik
yang jauh lebih ramah lingkungan dan tidak Istilah hama dan penyakit sering
beracun merupakan solusi yang lebih baik un- dianggap sama, karena keduanya sama-sama
tuk menggantikan peran pestisida kimia. Jika dapat merugikan bagi tanaman dan manusia.
dibandingkan dengan pestisida kimia, pesti- Tetapi sebenarnya keduanya berbeda. Hama
sida organik mempunyai beberapa kelebihan. merupakan binatang yang merusak tanaman
Pertama, lebih ramah terhadap alam, karena dan umumnya merugikan manusia dari segi
sifat material organik mudah terurai menjadi ekonomi. Kerugian tersebut dihubungkan
bentuk lain sehingga dampak racunnya tidak dengan nilai ekonomi, karena apabila tidak
menetap dalam waktu yang lama di alam be- terjadi penurunan nilai ekonomi, maka
bas. Kedua, residu pestisida organik tidak ber- kehadiran hama tersebut pada tanaman
tahan lama pada tanaman, sehingga tanaman tidak perlu dikendalikan atau diberantas.
yang disemprot lebih aman untuk dikonsumsi. Sementara, penyakit tanaman dapat berupa
Ketiga, dilihat dari sisi ekonomi, penggunaan bakteri, jamur, ganggang dan virus. Serangga
pestisida organik memberikan nilai tambah yang menjadi hama penting pada tanaman
pada produk yang dihasilkan. Produk pangan sayuran diantaranya adalah ulat tritip (Plutella
non-pestisida harganya lebih baik dibanding xylostella), ulat krop (Crocidolomia binotalis
produk konvensional. Selain itu, pembuatan Zell.), ulat tanah (Agrotis ipsilon), dan ulat
pestisida organik bisa dilakukan sendiri oleh grayak (Spodoptera litura) untuk tanaman

Rekayasa Vol. 14 No. 2, Desember 2016


117

sayuran famili brassicaceae, sedangkan pada keberadaan dan tingkat keracunannya, diman
family cucurbitaceae hama utamanya antara kemapuannya untuk diangkut adalah fungsi
lain adalah lalat buah (Dacus cucurbitae dari kelarutannya dan kemampuan diserap
Coq.), lalat pengkorok daun (Liriomyza oleh partikel-partikel tanah. Berdasarkan data
huidobrensis), oteng-oteng atau kutu kuya yang diperoleh Theresia dalam Said (1994),
(Aulocophora similis Oliver), dan siput di Indonesia kasus pencemaran oleh pestisida
(Achatina fulica) (Esti, 2010). menimbulkan berbagai kerugian. Di Lembang
dan Pengalengan tanah di sekitar kebun wor-
Pestisida Kimia tel, tomat, kubis dan buncis telah tercemar
oleh residu organoklorin yang cukup tinggi.
Pestisida kimia adalah bahan-bahan kim- Beberapa sungai di Indonesia seperti Cimanuk
ia yang tidak terlepas dari penggunaannya un- juga telah ditemukan tercemar organoklorin
tuk mengendalikan hama dan jasad penggang- selain tercemarnya produk-produk pertanian.
gu lainnya. Pestisida ini tidak saja membawa
dampak yang positif terhadap peningkatan Pestisida Organik
produk pertanian tetapi juga membawa dam-
pak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Pestisida organik merupakan ramuan
Pestisida kimia yang paling banyak menye- obat-obatan untuk mengendalikan hama dan
babkan kerusakan lingkungan dan mengan- penyakit tanaman yang dibuat dari bahan-
cam kesehatan manusia adalah pestisida sin- bahan alami. Bahan-bahan untuk membuat
tetik yaitu golongan organoklorin. Tingkat pestisida organik diambil dari tumbuhan-tum-
kerusakan yang disebabkan oleh senyawa or- buhan, hewan dan mikroorganisme. Karena
ganoklorin lebih tinggi dibandingkan senyawa dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di alam
lain karena senyawa ini peka terhadap sinar bebas, pestisida jenis ini lebih ramah lingkun-
matahari dan tidak mudah terurai. gan dan lebih aman bagi kesehatan manusia.
Penyemprotan dan pengaplikasian bahan Bila dibandingkan dengan pestisida
kimia pertanian selalu berdampingan den- kimia, pestisida organik mempunyai bebera-
gan masalah pencemaran lingkungan sejak pa kelebihan. Pertama, lebih ramah terhadap
bahan-bahan kimia tersebut dipergunakan alam, karena sifat material organik mudah
di lingkungan. Sebagian besar bahan kimia terurai menjadi bentuk lain. Sehingga dampak
pertanian yang disemprotkan jatuh ke tanah racunnya tidak menetap dalam waktu yang
dan didekomposisi oleh mikroorganisme. Se- lama di alam bebas. Kedua, residu pestisida
bagian menguap dan menyebar di atmosfer organik tidak bertahan lama pada tanaman,
dimana akan diuraikan oleh sinar ultraviolet sehingga tanaman yang disemprot lebih aman
atau diserap hujan dan jatuh ke tanah (Uehara, untuk dikonsumsi. Ketiga, dilihat dari sisi eko-
1993). Pestisida bergerak dari lahan pertanian nomi penggunaan pestisida organik memberi-
menuju aliran sungai dan danau yang dibawa kan nilai tambah pada produk yang dihasilkan.
oleh hujan dan penguapan, tertinggal atau Produk pangan non-pestisida harganya lebih
larut pada aliran permukaan, terdapat pada baik dibanding produk konvensional. Selain
lapisan tanah dan larut bersama dengan aliran itu, pembuatan pestisida organik bisa dilaku-
air tanah. Penumpahan yang tidak disengaja kan sendiri oleh petani sehingga menghemat
atau membuang bahan kimia yang berlebi- pengeluaran biaya produksi. Keempat, peng-
han pada permukaan air akan meningkatkan gunaan pestisida organik yang diintegrasikan
konsentrasi pestisida di air. Kualitas air di- dengan konsep pengendalian hama terpadu ti-
pengaruhi oleh pestisida berhubungan dengan dak akan menyebabkan resistensi pada hama.

Pestisida Organik Ramah Lingkungan... (Widi Astuti, Catur Rini Widyastuti)


118

Namun ada beberapa kelemahan dari


pestisida organik, antara lain kurang praktis. 2. Pengorganisasian
Pestisida organik tidak bisa disimpan dalam Langkah ini meliputi negosiasi dengan
jangka lama. Setelah dibuat harus segera diap- pihak-pihak terkait, pengurusan ijin, pene-
likasikan sehingga kita harus membuatnya se- tapan waktu, tempat, pembiayaan, peserta,
tiapkali akan melakukan penyemprotan. Dari materi dan peralatan yang berkaitan den-
sisi efektifitas, hasil penyemprotan pestisida gan program pengabdian.
organik tidak secepat pestisida kimia sintetis.
Perlu waktu dan frekuensi penyemprotan yang 3. Penyuluhan dan pelatihan
lebih sering untuk membuatnya efektif. Selain Metode penyuluhan digunakan untuk
itu, pestisida organik relatif tidak tahan terha- memberi wawasan yang bersifat teoritis
dap sinar matahari dan hujan. Namun seiring dan praktis tentang materi pengabdian yai-
perkembangan teknologi pertanian organik tu proses pembuatan pestisida organik. Se-
telah banyak inovasi-inovasi yang ditemukan dangkan pelatihan diberikan dalam bentuk
dalam menanggulangi hambatan itu. variatif yaitu ceramah, diskusi dan tanya
Bagian tumbuhan yang diambil untuk ba- jawab, demonstrasi dan praktek pengola-
han pestisida organik biasanya mengandung han yang terintegrasi dalam suatu unit per-
zat aktif dari kelompok metabolit sekunder contohan. Selain praktek pengolahan, juga
seperti alkaloid, terpenoid, fenolik dan zat-zat dilakukan pembekalan mengenai penggu-
kimia lainnya. Bahan aktif ini bisa mempenga- naan pestisida organik.
ruhi hama dengan berbagai cara seperti peng-
halau (repellent), penghambat makan (anti 4. Program aksi
feedant), penghambat pertumbuhan (growth Merupakan kegiatan penerapan Teknologi
regulator), penarik (attractant) dan sebagai ra- Tepat Guna (TTG) yaitu peserta pelatihan
cun mematikan. Sedangkan, pestisida organik bersama tim pengabdian masyarakat ter-
yang terbuat dari bagian hewan biasanya ber- libat langsung dalam proses pengolahan.
asal dari urin. Beberapa mikroorganisme juga Alokasi waktu dalam program aksi dibuat
diketahui bisa mengendalikan hama yang bisa porsi yang paling besar.
dipakai untuk membuat pestisida. Berikut ini
beberapa bahan yang sering digunakan untuk 5. Evaluasi
membuat pestisida organik. Evaluasi dilakukan terhadap keseluru-
han pelaksanaan program. Pada kegiatan
METODE ini juga akan dievaluasi kelebihan dan
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat kekurangan, evaluasi Break Event Point
ini akan dilakukan dengan melakukan langkah (BEP) serta mempertimbangkan masukan-
metodologis yang meliputi identifikasi, peng- masukan dari peserta pelatihan yang bersi-
organisasian, penyuluhan, pelatihan, program fat konstruktif.
aksi dan evaluasi. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Identifikasi Analisis Hasil Evaluasi


Langkah ini diperlukan untuk melakukan Evaluasi pelatihan ini dilakukan dari dua
pendataan terhadap petaniBandunganyang segi yaitu evaluasi terhadap proses pelatihan
potensial dilibatkan dalam program peng- dan evaluasi terhadap hasil pelatihan. Evaluasi
abdian masyarakat ini. terhadap proses pelatihan mendapatkan hasil

Rekayasa Vol. 14 No. 2, Desember 2016


119

sebagai berikut baik secara individual maupun secara kelom-


Sebelum kegiatan sosialisasi, dilakukan pok. Berdasarkan hasil evaluasi tim pengab-
observasi untuk mengetahui tingkat pengeta- dian, terlihat bahwa para peserta pelatihan
huan yang dimiliki oleh para peserta penyulu- sudah dapat mempraktekkan cara-cara peny-
han tentang pengertian pestisida kimia dan ba- iapan bahan baku untuk pembuatan pestisida
hayanya. Metode yang dilakukan adalah tanya organikdan memahami langkah kerjapembua-
jawab, hasilnyahampir 90% peserta belum tannya.
memahami bahaya pestisida kimia. Mereka Berdasarkan evaluasi angket yang diberi-
kebanyakan masih menggunakan pestisida kan pada peserta pelatihan, dapat diketahui
kimia karena mudah ditemukan da efektif kelebihan dan kekurangan cara pembuatan
membasmi hama. Selain itu, lebih dari 90% pestisida organik. Masyarakat dapat mengeta-
peserta mempunyai keinginan untuk mencoba hui cara pembuatan dan penggunaan pestisida
membuat dan memanfaatkan pestisida or- organik yang lebih murah, ramah lingkungan
ganik yang lebih ramah lingkungan dan tidak dan tidak beracun. Masyarakat mengharap-
beracun. kan ada tindak lanjut dari usaha ini, misalnya
Sosialisasi yang kedua dilakukan dengan bagaimana cara pemasaran produk yang telah
penyuluhan dan pelatihan tentang proses pem- dibuat.
buatan pestisida organik. Penyampaian ma- Kegiatan pengabdian ini keberhasilannya
teri pelatihan dilakukan secara terpadu yaitu dipengaruhi oleh adanya faktor pendorong
metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan dan penghambat sebagai berikut. Kesunggu-
praktek. Setelah kegiatan penyampaian materi han dan antusias masyarakat terhadap keg-
dilaksanakan, diadakan evaluasi untuk menge- iatan ini, sehingga tim penyuluh merasa tidak
tahui seberapa jauh peserta menyerap materi sia-sia dalam melaksanakan kegiatan pengab-
yang disajikan tim pengabdian. Berdasarkan dian ini.Adanya keinginan peserta untuk me-
hasil evaluasi lisan yang dilakukan menunjuk- minta diadakan lagi penyuluhan semacam ini
kan bahwa para peserta sangat antusias sekali dengan materi yang lain. Adanya keinginan
untuk membuat pestisida organik.Kegiatan ini peserta untuk mencoba membuat pestisida
dilanjutkan dengan uji coba untuk memprak- organikyang dapat dikembangkan untuk me-
tekkan proses pembuatan pestisida organik. nambah pendapatan keluarga. Kendala yang
Pada pelaksanaan uji coba ini para peserta dihadapi hanya mengenai waktu pelaksanaan,
pelatihan menunjukkan semangat yang tinggi yang akhirnya dapat diatasi dengan baik ber-
dan sikap yang serius dalam mengikuti keg- kat pendekatan dengan ibu-ibu peserta pe-
iatan. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya nyuluhan.
pertanyaan yang muncul dari peserta pelatihan
dan keinginan untuk menerapkannya. SIMPULAN DAN SARAN
Evaluasi ini dilakukan setelah program Simpulan
pelatihanpembuatan pestisida organik terlak-
sana. Kegiatan ini dilakukan bersama antara Berdasarkan hasil kegiatan ini dapat di-
para peserta pelatihan dengan tim pengabdian simpulkan bahwa ada keberhasilan dalam
masyarakat. Alokasi waktu yang diperlukan kegiatan ini yang dapat dilihat dari relevansi
untuk program ini lebih besar daripada untuk penyuluhan, akseptabilitas dan ketepatgunaan
program sosialisasi. Hal ini dimaksudkan agar yang mencapai prosentase 90%. Keberhasilan
para peserta betul-betul dapat mempraktekkan lain yang tidak dapat diabaikan adalah ter-
cara membuat pestisida organik. Evaluasi di- jadinya hubungan yang baik antara UNNES
lakukan pada hasil kerja para peserta pelatihan dengan ibu-ibu anggota PKK dan petani sayur

Pestisida Organik Ramah Lingkungan... (Widi Astuti, Catur Rini Widyastuti)


120

di Kecamatan Bandungan.

Saran
Tindak lanjut yang harus dilakukan
adalah perlu adanya proyek pembuatan pes-
tisida organik yang ditangani oleh PKK dan
dicarikan pemasaran yang luas. Jadi tidak
hanya untuk pemenuhan kebutuhan sendiri
tetapi juga bisa untuk peningkatan pendapatan
keluarga.

DAFTAR PUSTAKA
Pracaya. 1993. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Haryanto, H. 2007. Pengendalian Hama Pada
Ekosistem Sayuran Organik Di Lombok
Barat Melalui Pemanfaatan Insektisida
Non Kimiawi Sintesis Dan Pengelo-
laan. Laporan Penelitian, Universitas
Mataram.

Rekayasa Vol. 14 No. 2, Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai