Abstrak. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh para petani, terutama
petani sayuran adalah serangan hama yang dapat menggagalkan panen. Petani
pada umumnya menggunakan pestisida kimia untuk membasmi hama tersebut
karena pestisida kimia banyak dijual di pasaran dan sangat efektif dalam
membasmi hama. Namun, penggunaan pestisida kimia, apalagi pada jangka
waktu yang lama dan terus-menerus sangat berbahaya. Alternatif penggunaan
pestisida organik yang jauh lebih ramah lingkungan dan tidak beracun merupakan
solusi yang lebih baik untuk menggantikan peran pestisida kimia. Tujuan spesifik
kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan yang memadai kepada
petani sayur mengenai bahaya pestisida kimia dan kelebihan pestisida organik
serta untuk mengembangkan potensi bahan-bahan alam sebagai bahan baku
pembuatan pestisida organik sehingga dapat meningkatkan hasil panen dan nilai
ekonomi sayuran. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan masyarakat
sangat antusias untuk menggunakan pestisida organik sebagai pengganti pestisida
kimia.
115
116
sayuran famili brassicaceae, sedangkan pada keberadaan dan tingkat keracunannya, diman
family cucurbitaceae hama utamanya antara kemapuannya untuk diangkut adalah fungsi
lain adalah lalat buah (Dacus cucurbitae dari kelarutannya dan kemampuan diserap
Coq.), lalat pengkorok daun (Liriomyza oleh partikel-partikel tanah. Berdasarkan data
huidobrensis), oteng-oteng atau kutu kuya yang diperoleh Theresia dalam Said (1994),
(Aulocophora similis Oliver), dan siput di Indonesia kasus pencemaran oleh pestisida
(Achatina fulica) (Esti, 2010). menimbulkan berbagai kerugian. Di Lembang
dan Pengalengan tanah di sekitar kebun wor-
Pestisida Kimia tel, tomat, kubis dan buncis telah tercemar
oleh residu organoklorin yang cukup tinggi.
Pestisida kimia adalah bahan-bahan kim- Beberapa sungai di Indonesia seperti Cimanuk
ia yang tidak terlepas dari penggunaannya un- juga telah ditemukan tercemar organoklorin
tuk mengendalikan hama dan jasad penggang- selain tercemarnya produk-produk pertanian.
gu lainnya. Pestisida ini tidak saja membawa
dampak yang positif terhadap peningkatan Pestisida Organik
produk pertanian tetapi juga membawa dam-
pak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Pestisida organik merupakan ramuan
Pestisida kimia yang paling banyak menye- obat-obatan untuk mengendalikan hama dan
babkan kerusakan lingkungan dan mengan- penyakit tanaman yang dibuat dari bahan-
cam kesehatan manusia adalah pestisida sin- bahan alami. Bahan-bahan untuk membuat
tetik yaitu golongan organoklorin. Tingkat pestisida organik diambil dari tumbuhan-tum-
kerusakan yang disebabkan oleh senyawa or- buhan, hewan dan mikroorganisme. Karena
ganoklorin lebih tinggi dibandingkan senyawa dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di alam
lain karena senyawa ini peka terhadap sinar bebas, pestisida jenis ini lebih ramah lingkun-
matahari dan tidak mudah terurai. gan dan lebih aman bagi kesehatan manusia.
Penyemprotan dan pengaplikasian bahan Bila dibandingkan dengan pestisida
kimia pertanian selalu berdampingan den- kimia, pestisida organik mempunyai bebera-
gan masalah pencemaran lingkungan sejak pa kelebihan. Pertama, lebih ramah terhadap
bahan-bahan kimia tersebut dipergunakan alam, karena sifat material organik mudah
di lingkungan. Sebagian besar bahan kimia terurai menjadi bentuk lain. Sehingga dampak
pertanian yang disemprotkan jatuh ke tanah racunnya tidak menetap dalam waktu yang
dan didekomposisi oleh mikroorganisme. Se- lama di alam bebas. Kedua, residu pestisida
bagian menguap dan menyebar di atmosfer organik tidak bertahan lama pada tanaman,
dimana akan diuraikan oleh sinar ultraviolet sehingga tanaman yang disemprot lebih aman
atau diserap hujan dan jatuh ke tanah (Uehara, untuk dikonsumsi. Ketiga, dilihat dari sisi eko-
1993). Pestisida bergerak dari lahan pertanian nomi penggunaan pestisida organik memberi-
menuju aliran sungai dan danau yang dibawa kan nilai tambah pada produk yang dihasilkan.
oleh hujan dan penguapan, tertinggal atau Produk pangan non-pestisida harganya lebih
larut pada aliran permukaan, terdapat pada baik dibanding produk konvensional. Selain
lapisan tanah dan larut bersama dengan aliran itu, pembuatan pestisida organik bisa dilaku-
air tanah. Penumpahan yang tidak disengaja kan sendiri oleh petani sehingga menghemat
atau membuang bahan kimia yang berlebi- pengeluaran biaya produksi. Keempat, peng-
han pada permukaan air akan meningkatkan gunaan pestisida organik yang diintegrasikan
konsentrasi pestisida di air. Kualitas air di- dengan konsep pengendalian hama terpadu ti-
pengaruhi oleh pestisida berhubungan dengan dak akan menyebabkan resistensi pada hama.
di Kecamatan Bandungan.
Saran
Tindak lanjut yang harus dilakukan
adalah perlu adanya proyek pembuatan pes-
tisida organik yang ditangani oleh PKK dan
dicarikan pemasaran yang luas. Jadi tidak
hanya untuk pemenuhan kebutuhan sendiri
tetapi juga bisa untuk peningkatan pendapatan
keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Pracaya. 1993. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Haryanto, H. 2007. Pengendalian Hama Pada
Ekosistem Sayuran Organik Di Lombok
Barat Melalui Pemanfaatan Insektisida
Non Kimiawi Sintesis Dan Pengelo-
laan. Laporan Penelitian, Universitas
Mataram.