Anda di halaman 1dari 1

• Kelebihan

Protein secara berlebiha tidak menguntungkan bagi tubuh. Makanan yang tinggi
protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat dapat menyebabkanobesitas.

Kelebihan protein tidak baik, karena dapat mengganggu metabolisme protein yang
berada di hati. Ginjal pun akan terganggu tugasnya, karena bertugas membuang hasil
metabolisme protein yang tidak terpakai. Kadar protein yang tinggi bisa menyebabkan
kalsium keluar dari tubuh,hal ini dapat menyebabkan osteoporosis.

Protein merupakan makanan pembentuk asam, kelebihan asupan protein akan


meningkatkan kadar keasaman tubuh, khususnya keasaman darah dan jaringan. Kondisi ini
disebut asidosis. Gangguan pencernaan, seperti kembung, sakit mag, sembelit, merupakan
gejala awal asidosis.

Konsumsi protein hewani kususnya daging, secara berlebih dapat menyababkan


kangker. Karena setiap sel daging mengandung DNA (deoxyribonucleic acid ata asam
deoksiribonukleat), suatu zat kimia yang berisi peta tubuh dan fungsi-fungsinya. Produk
sampingan beracun dari pencernaan lemak dan protein hewani yang berlebihan dapat
merusak DNA, dan mengubah sel-sel menjadi sel kanker. Sel-sel kanker mulai berkembang
biak dengan sendirinya. Darah kita mengandung sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan
limfosit. Sel-sel darah putih dan limfosit menyerang musuh-musuh seperti bakteri dan virus,
menghancurkan mereka dan menjadikan mereka tidak berbahaya lagi. Jika sel-sel ini rusak,
mekanisme pertahanan garis depan tubuh akan berhenti berfungsi, serta dapat berkahir denan
infeksi dan munculnya sel-sel abnormal atau sel-sel kanker.

Protein yang belum diuraikan menjadi nutrisi memasuki peredaran darah melalui
dinding usus sebagai zat tak dikenal. Hal ini sering terjadi pada anak-anak yang masih kecil.
Tubuh bereaksi terhadapnya sebagai zat tak dikenal dan menimbulkan reaksi alergi. Alergi
protein seperti ini palng sering disebabkan oleh susu dan telur.

Anda mungkin juga menyukai