Anda di halaman 1dari 8

Meningkatkan Kemampuan Mencuci Tangan melalui Metode Demonstrasi pada Kelompok B

di TK Unggulan Terpadu Al Kautsar Mojokerto

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCUCI TANGAN MELALUI


METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B
DI TK UNGGULAN TERPADU AL KAUTSAR
MOJOKERTO

Nur Aisah
Mahasiswa Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
(nuraisah_paud@yahoo.com)

Muhammad Reza, S.Psi., M.Psi.


Dosen Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
(mrezt@yahoo.co.uk)

Abstrak

Berdasarkan observasi pada anak kelompok B TK Unggulan Terpadu Al Kautsar Mojokerto.


Diketahui dari 20 anak terdapat 6 anak yang memiliki kemampuan mencuci tangan sesuai dengan tahapan
7 langkah mencuci tangan yang efektif, selebihnya anak masih tergesa-gesa dan kurang detail dalam
mencuci tangan. Hal ini disebabkan guru tidak memberikan contoh cara mencuci tangan yang benar pada
anak. Kondisi ini disebabkan karena mencuci tangan merupakan pembiasaan/kegiatan rutin yang biasa
dan kurang bermakna walaupun dilakukan setiap hari. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan
aktivitas pembelajaran mencuci tangan melalui metode demonstrasi dan mendeskripsikan tingkat
efektivitas metode demonstrasi dalam pembelajaran mencuci tangan pada kelompok B di TK Unggulan
Terpadu Al Kautsar Mojokerto.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dirancang dalam bentuk siklus berulang,
yang terdiri dari 4 tahapan yaitu ; perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek
penelitian adalah anak kelompok B di TK Unggulan Terpadu Al Kautsar Mojokerto dengan jumlah 20
anak terdiri dari 18 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis datanya menggunakan statistik deskriptif.
Hasil analisis data peningkatan kemampuan mencuci tangan melalui metode demonstrasi pada
siklus I diperoleh data 75%. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas pada siklus I belum
tercapai oleh karena target yang ditentukan adalah ≥85%. Pada Siklus II hasil analisis data diperoleh
92,5%, maka sudah mencapai target pencapaian tindakan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
penggunan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan mencuci tangan pada kelompok B TK
Unggulan Terpadu Al Kautsar Mojokerto.

Kata kunci : kemampuan mencuci tangan, metode demonstrasi

Abstract

Based of the observation at group B TK Unggulan Terpadu Al Kautsar Mojokerto. Known from 20
child there are 6 child owning ability clean hand as according to step 7 step clean effective hand, child
rest still hurried and less detail in cleaning hand. This matter is caused the teacher do not exemple the
way of cleaning real correct hand at child. This condition is caused by to clean hand represent activity of
ordinary routine and less having a meaning of although done every day. Target of this research is study
activity clean hand method demonstrate is effectiveness demonstrate in study clean hand in group B
TK Unggulan Terpadu Al Kautsar Mojokerto.
This Research use research of designed class action in the form of recuring cycle, consisting of 4
step that is; planning, execution of action, observation, and refleksi. Research in group B TK Unggulan
Terpadu Al Kautsar Mojokerto with amount 20 child consist of 18 boy and 2 daughter. Techniq collecting
use documentation and observation, while techniq analys is use descriptive statistic.
Result of analysis is make-up of ability clean hand demonstrate method at cycle I obtained by
75%. This matter indicate that research of class action in cycle I not yet been reached because of goals
the determined is ? 85%. At cycle II result of analysis obtained 92,5%, have reached goals attainment of
action. Of this research can be concluded that demonstration method clean hand can improve ability
clean hand in group of B I TK Unggulan Terpadu Al Kautsar Mojokerto.

Keyword : ability clean hand, demonstration method

1
Meningkatkan Kemampuan Mencuci Tangan melalui Metode Demonstrasi pada Kelompok B
di TK Unggulan Terpadu Al Kautsar Mojokerto

PENDAHULUAN
Depdiknas (2007:1) fisik/motorik anak metode demonstrasi (Gunarti, Winda, 2008).
berkembang dengan baik apabila anak mampu Hal ini sesuai dengan karakteristik anak usia
menirukan dan melakukan gerakan-gerakan dini secara umum adalah (1) suka meniru (2)
dasar dengan sempurna sesuai dengan model ingin mencoba (3) spontan (4) jujur (5) riang (6)
yang memberikan contoh gerakan tersebut. suka bermain (7) ingin tahu/suka bertanya (8)
Begitu pula sebaliknya, apabila umpan balik banyak gerak (9) suka menunjukkan akunya
anak ketika meniru belum sempurna maka perlu (10) unik dan lain-lain (Santoso, 2002:53).
bimbingan dalam pengembangan Berdasarkan latar belakang di atas, maka
fisik/motoriknya. Tugas guru adalah rumusan masalah yang akan dipecahkan dalam
membimbing gerak fisik/motorik anak agar penelitian tindakan kelas ini adalah “Apakah
menjadi sempurna dalam perkembangannya . penggunaan metode demonstrasi dapat
Dalam Permendiknas Nomor 58 Tahun meningkatkan kemampuan mencuci tangan
2009 disebutkan bahwa tingkat pencapaian pada kelompok B di TK Unggulan Terpadu Al
perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 Kautsar Mojokerto?“
tahun diantaranya adalah melakukan kegiatan Adapun tujuan penelitian tindakan kelas
kebersihan diri, indikatornya antara lain ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas
mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan misal pembelajaran mencuci tangan melalui metode
mencuci dan melap tangan. Pada buku Pedoman demonstrasi dan mendeskripsikan tingkat
Pembinaan Kesehatan Anak Didik Taman efektivitas metode demonstrasi dalam
Kanak-Kanak (Depkes RI, 2008) disebutkan pembelajaran mencuci tangan pada kelompok B
bahwa salah satu pelayanan kesehatan rutin di TK Unggulan Terpadu Al Kautsar
anak TK adalah cuci tangan sebelum dan Mojokerto.
sesudah makan. Selain itu pada Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas ini bermanfaat
UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di TK, cuci untuk guru, anak dan sekolah. Bagi guru untuk
tangan sebelum dan sesudah makan merupakan memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses
salah satu prinsip hidup sehat yang diajarkan dan hasil pembelajaran mencuci tangan dan
melalui pola pembiasaan. Melaksanakan membiasakan melaksanakan penelitian tindakan
perilaku hidup bersih dan sehat dengan bentuk kelas. Bagi anak untuk meningkatkan
kegiatan membiasakan cuci tangan sebelum kemampuan mencuci tangan melalui metode
makan merupakan pembinaan kualitas jasmani, demonstrasi, memberikan arahan untuk
kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang berperilaku hidup sehat dan meningkatkan
terdiversifikasi pada Pembinaan Kesiswaan TK. kesehatan fisik. Manfaat bagi sekolah adalah
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan merupakan salah satu pedoman untuk
pada semester I tahun pelajaran 2013/2014 merencanakan program pembelajaran dan
selama 3 bulan berturut-turut pada bulan menjadi acuhan dalam melengkapi sarana dan
Agustus sampai dengan Oktober 2013 terhadap prasarana pembelajaran. Sedangkan manfaat
kegiatan belajar di TK kelompok B, masih bagi peneliti lain yaitu menjadi acuhan dalam
banyak ditemukan adanya pembelajaran penelitian berikutnya guna memperoleh
mencuci tangan pada anak hanya merupakan perbandingan sebagai bahan untuk
kegiatan yang rutin, karena tanpa diberikan penyempurnaan.
contoh/diperagakan cara mencuci tangan yang Menurut Buku Pedoman Pengembangan
benar. Sehingga masih ditemukan rendahnya Program Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak
pemahaman anak terhadap cara mencuci tangan 2010, pengembangan fisik bertujuan untuk
yang benar, hal ini dapat dilihat dari aktifitas memperkenalkan dan melatih gerakan kasar dan
anak saat mencuci tangan yang terburu-buru dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola,
tidak detail dalam membersihkan tangan. mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi serta
Kegiatan mencuci tangan hanya menjadi meningkatkan ketrampilan tubuh dan cara hidup
pembiasaan yang biasa dan kurang bermakna sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan
bagi anak meskipun selalu dilakukan setiap hari. jasmani yang kuat, sehat dan terampil. Adapun
Dalam penguasaan 7 langkah mencuci lingkup perkembangan fisik meliputi motorik
tangan, anak lebih mudah mempelajarinya kasar, motorik halus dan kesehatan fisik.
dengan cara menirukan seperti apa yang Pada aspek perkembangan motorik kasar
dilakukan oleh guru. Dalam hal ini, guru tingkat pencapaian perkembangan anak usia 5-6
menunjukkan, mengerjakan, dan menjelaskan tahun antara lain melakukan kegiatan
apa yang sedang dilakukannya (showing, doing, kebersihan diri dengan indikator mengurus diri
telling). Tiga macam perbuatan guru ini sendiri tanpa bantuan, misal mandi, menyisir
merupakan komponen yang utama dalam

2
Meningkatkan Kemampuan Mencuci Tangan melalui Metode Demonstrasi pada Kelompok B
di TK Unggulan Terpadu Al Kautsar Mojokerto

rambut, memasang kancing, mencuci dan melap pesan kesehatan untuk mencuci tangan dengan
tangan, mengikat tali sepatu. 7 langkah, sebagai berikut :
Mencuci tangan adalah proses yang secara 1. Gosok telapak tangan yang satu dengan
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari telapak tangan satunya bergantian
kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa 2. Gosok punggung tangan yang satu dengan
dan air mengalir (Depkes, 2007:15). Tujuan telapak tangan satunya bergantian
mencuci tangan adalah merupakan salah satu 3. Gosok sela-sela jari dengan tangan saling
unsur pencegahan penularan infeksi. menyilang
Membiasakan mencuci tangan sejak dini 4. Gosok punggung jari dengan tangan saling
merupakan langkah awal untuk mencegah mengunci
masuknya kuman dan resiko tertularnya 5. Putar jempol jari dengan telapak tangan
penyakit (Depkes, 2007:16). yang berlawanan mengatup bergantian
Berikut ini adalah gambar langkah- 6. Putar ujung-ujung jari pada telapak tangan
langkah mencuci tangan yang efektif yaitu : yang berlawanan bergantian
7. Pegang pergelangan tangan dengan tangan
yang berlawanan dengan gerakan memutar
secara bergantian
Dalam kegiatan mencuci tangan, anak
telah mengembangkan aspek perkembangan
motorik kasar. Secara umum pembelajaran
mencuci tangan memiliki beberapa fungsi
antara lain : ekspresi budaya, media
komunikasi, salah satu bentuk penerapan
kesehatan, dan alat sosialisasi. Secara spesifik
mengajarkan mencuci tangan pada anak usia
dini akan membawa banyak manfaat, antara lain
yaitu :
1. Melatih berkomitmen dan disiplin
Mencuci tangan menjadi pola kebiasaan
hidup yang baik bagi anak sampai dewasa
nanti. Anak akan belajar untuk memiliki
komitmen dan dedikasi yang kuat, serta
disiplin berlatih dan membiasakan diri
mencuci tangan dengan benar
2. Kesehatan fisik.
Dengan melakukan dan membiasakan diri
mencuci tangan dengan benar, anak terbiasa
berpola perilaku hidup bersih dan
meningkatkan kesehatannya.
Untuk menjadikan anak usia dini mampu
Gambar 1
Cara mencuci tangan yang efektif mencuci tangan dengan terampil melakukan 7
(Sumber : Depkes, 2007:17) langkah mencuci tangan, maka harus dikenalkan
dan dibiasakan dimulai sejak dini mungkin.
Zat pembersih berbentuk sabun baik yang Dalam penguasaan keterampilan, anak lebih
padat maupun cair membantu proses pelepasan mudah mempelajarinya dengan cara menirukan
kotoran dan kuman yang menempel di seperti apa yang dilakukan oleh guru (Suryani,
permukaan luar kulit tangan dan kuku. kriteria 2008). Dalam hal ini, guru menunjukkan,
air jernih, tidak berwarna dan tidak berbau mengerjakan, dan menjelaskan apa yang sedang
sudah cukup, dengan mencuci tangan dengan air dilakukannya (showing, doing, telling). Tiga
mengalir maka kotoran dan kuman akan luruh macam perbuatan guru ini merupakan
terbawa air. Untuk hasil yang maksimal komponen yang utama dalam metode
disarankan mencuci tangan dengan baik, tidak demonstrasi.
terburu-buru, serius dan teliti yaitu minimal
dilakukan selama 20 detik. WHO sebagai
Organisasi Kesehatan Dunia telah
merekomendasikan tentang pentingnya mencuci
tangan. WHO pada tahun 2005 mengeluarkan

3
Meningkatkan Kemampuan Mencuci Tangan melalui Metode Demonstrasi pada Kelompok B
di TK Unggulan Terpadu Al Kautsar Mojokerto

Langkah-langkah metode demonstrasi METODE


dengan showing, doing, telling adalah sebagai Penelitian ini menggunakan rancangan
berikut : dari Arikunto (2006:92) yaitu berbentuk spiral
1. Memperagakan (Showing) dari siklus satu ke siklus berikutnya, yang
Guru mendemonstrasikan kemampuan yang dimulai dengan planning (perencanaan), action
ditujukan untuk dicapai anak. Agar jelas, (tindakan), observation (obsrvation) reflection
rangkaian kegiatan perlu dipecah menjadi (refleksi).
beberapa langkah yang berurutan dan dapat
diamati (observable). Guru perlu
memperagakan setiap langkah/gerakan
beberapa kali, agar anak jelas saat
mengamati dan dapat menirukannya
2. Melakukan (Doing)
Pengulangan tindakan oleh anak seperti
yang dicontohkan guru dengan mengikuti
prosedur yang didemonstrasikan. Oleh
karena itu, guru perlu memperagakan
tindakan sedemikian rupa agar anak dapat
mengulangi langkah-langkah
tindakan/gerakan yang dilakukan guru
3. Menjelaskan (Telling)
Sambil memperagakan gerakan, guru perlu
menjelaskan gerakan apa yang tengah ia Gambar 2
lakukan secara rinci dan operasional. Hal Model Penelitian Tindakan
ini akan mempermudah anak menangkap (Sumber : Arikunto Suharsimi, 2010 : 16
maksud gerakan yang diperagakan guru
Metode demonstrasi mempunyai makna Instrumen penelitian merupakan alat yang
penting bagi anak usia dini antara lain yaitu : digunakan untuk mengukur variabel dalam
1. Dapat memperlihatkan secara konkret apa rangka mengumpulkan data (Sandjaja,
yang dilakukan atau diperagakan 2006:139). Instrumen yang digunakan dalam
2. Dapat mengkomunikasikan gagasan, penelitian tindakan kelas ini antara lain lembar
konsep, prinsip dengan peragaan observasi aktivitas guru, lembar observasi
3. Membantu mengembangkan kemampuan aktivitas anak dan lembar analisis data
mengamati secara teliti dan cermat pencapaian kemampuana anak. Adapun format
4. Membantu mengembangkan kemampuan masing-masing instrumen adalah sebagai
anak untuk melakukan segala pekerjaan berikut :
secara teliti, cermat dan tepat 1. Lembar observasi aktivitas guru
Tabel 1
5. Membantu mengembangkan kemampuan Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam
peniruan dan pengenalan secara tepat Pembelajaran Mencuci Tangan melalui
Adapun fungsi metode demonstrasi bagi Metode Demonstrasi
anak usia dini antara lain adalah :
1. Dapat dipergunakan untuk memberikan No Aspek Yang Diamati Nilai Skor
1 2 3 4
ilustrasi dalam menjelaskan informasi 1. Menunjukkan (showing)
kepada anak. Bagi anak, melihat a. Guru mengajak
bagaimana suatu peristiwa berlangsung, anak-anak duduk di
lebih menarik, dan merangsang perhatian luar kelas dengan
rapi sesuai
serta lebih menantang daripada hanya kelompok
mendengar penjelasan guru b. Guru
2. Dapat membantu meningkatkan daya pikir menyampaikan
anak dalam peningkatan kemampuan appersepsi tentang
macam-macam
mengenal, mengingat, berfikir konvergen, kuman yang dapat
dan berfikir evaluatif menempel di tangan
menggunakan media
gambar
c. Guru menunjukkan
peralatan yang akan
digunakan untuk
mencuci tangan

4
Meningkatkan Kemampuan Mencuci Tangan melalui Metode Demonstrasi pada Kelompok B
di TK Unggulan Terpadu Al Kautsar Mojokerto

d. Guru 2. Anak dapat √


memperagakan melaksanakan
langkah-langkah unjuk kerja
mencuci tangan dengan
dengan menunjukkan
menyanyikan lagu (showing),
cuci tangan mengerjakan
2. Mengerjakan (doing) (doing) dan
a. Guru menyiapkan menjelaskan
anak-anak untuk (telling),
berbaris berderet ke 4 dari 7
belakang sesuai langkah
dengan mencuci
kelompoknya tangan secara
b. Guru mengamati urut
dan menyemangati 3. Anak dapat √
dalam melaksanakan
melaksanakan unjuk unjuk kerja
kerja mencuci dengan
tangan secara satu menunjukkan
persatu anak (showing),
3. Menjelaskan (telling) mengerjakan
a. Guru memberikan (doing) dan
penilaian terhadap menjelaskan
unjuk kerja anak (telling),
yang telah berhasil 6 dari 7
sesuai dengan langkah
kriteria 7 langkah mencuci
mencuci tangan tangan secara
b. Guru memberi urut
penghargaan 4. Anak dapat √
terhadap hasil unjuk melaksanakan
kerja mencuci unjuk kerja
tangan anak dengan
Jumlah menunjukkan
Nilai rata-rata pengelolaan pembelajaran (showing),
mengerjakan
Keterangan : (doing) dan
Nilai 1 : guru kurang berkompetensi dalam pengelolaan menjelaskan
pembelajaran (telling),
Nilai 2 : guru cukup berkompetensi dalam pengelolaan 7 langkah
pembelajaran mencuci
Nilai 3 : guru berkompetensi dalam pengelolaan tangan secara
pembelajaran berurutan
Nilai 4 : guru sangat berkompetensi dalam pengelolaan Total
pembelajaran Ketuntasan Belajar

Kategori Penilaian :
2. Lembar observasi aktivitas anak Bintang 1 : belum mampu mencuci tangan
Tabel 2 Bintang 2 : mampu mencuci tangan dengan dibantu
Lembar Observasi Aktivitas Anak Usia Dini Bintang 3 : mampu mencuci tangan secara mandiri
Kelompok B dalam Pembelajaran Mencuci Tangan Bintang 4 : sangat mampu mencuci tangan
melalui Metode Demonstrasi
3. Lembar analisis data pencapaian kemampuan
No Aspek Yang Penilaian Jumlah Pro
Diamati Bintang Anak sen
anak
tase Tabel 3
1 2 3 4
Lembar Analisis Data Pencapaian Kemampuan
1. Anak dapat √
Anak Usia Dini Kelompok B dalam
melaksanakan
Pembelajaran Mencuci Tangan
unjuk kerja
melalui Metode Demonstrasi
dengan
menunjukkan
(showing), No Nama Bintang Jumlah Ket
mengerjakan Anak 1 2 3 4 Skor
(doing) dan (Disingkat)
menjelaskan 1. Di
(telling), 2. Tih
2 dari 7 3. Fah
langkah 4. Al
mencuci 5. Rei
tangan secara 6. Bin
urut 7. Fad

5
Meningkatkan Kemampuan Mencuci Tangan melalui Metode Demonstrasi pada Kelompok B
di TK Unggulan Terpadu Al Kautsar Mojokerto

8. Ub 2. Ketuntasan belajar
9. Har ∑ anak yang tuntas belajar
10. Ka
11. Put
P= x 100%
12. Alf ∑ anak
13. Ud Keterangan :
14. Fat P : Prosentase
15. Rmz ∑ : Jumlah dari
16. Aik
17. Alp
18. Tgr HASIL DAN PEMBAHASAN
19. Ary Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru
20. Shif dalam pembelajaran mencuci tangan melalui
Jumlah Ketuntasan metode demonstrasi dengan showing, doing,
Belajar :
telling, oleh teman sejawat pada penelitian
T (Tuntas)
= … anak tindakan kelas siklus I dapat disimpulkan bahwa
Nilai rata-rata hasil belajar TT (Tidak guru berkompetensi dalam pengelolaan
Tuntas) pembelajaran. Namun guru dalam membagi
= … anak kelompok unjuk kerja mencuci tangan terlalu
Prosentase ketuntasan belajar
banyak, anak-anak yang menunggu giliran
Keterangan : unjuk kerja mencuci tangan terlalu lama
Bintang 1 : Anak dapat melaksanakan unjuk kerja dengan
menunjukkan (showing), mengerjakan (doing) dan
sehingga anak-anak menjadi gaduh. Penilaian
menjelaskan (telling), 2 dari 7 langkah mencuci tangan terhadap unjuk kerja anak yang telah berhasil
secara urut sesuai dengan kriteria 7 langkah mencuci tangan
Bintang 2 : Anak dapat melaksanakan unjuk kerja dengan
menunjukkan (showing), mengerjakan (doing) dan dan penghargaan terhadap hasil unjuk kerja
menjelaskan (telling), 4 dari 7 langkah mencuci tangan mencuci tangan anak belum tersampaikan
secara urut
Bintang 3 : Anak dapat melaksanakan unjuk kerja dengan dengan baik karena keterbatasan waktu.
menunjukkan (showing), mengerjakan (doing) dan Sedangkan hasil observasi dan analisa data
menjelaskan (telling), 6 dari 7 langkah mencuci tangan
secara urut
tindakan pembelajaran mencuci tangan melalui
Bintang 4 : Anak dapat melaksanakan unjuk kerja dengan metode demonstrasi dengan showing, doing,
menunjukkan (showing), mengerjakan (doing) dan telling pada siklus II, maka dapat diambil
menjelaskan (telling), 7 langkah mencuci tangan secara
berurutan kesimpulan sebagai berikut :
1. Guru membagi anak menjadi 2 kelompok
Penelitian ini menggunakan teknik unjuk kerja, lalu guru memberitahukan
pengumpulan data observasi. Teknik analisis kelompok yang baik dalam melaksanakan
data dengan proses penggelompokan dan unjuk kerja mencuci tangan mendapat
menstabilasikan data dalam penyajian untuk reward stiker bergambar. Anak-anak lebih
menjawab rumusan masalah yang diajukan antusias dan bersungguh-sungguh baik
dalam penelitian (Sugiyono, 2004:109) pada saat menunggu giliran unjuk kerja
Teknik analisis data yang digunakan adalah maupun saat melaksanakan unjuk kerja
analisis deskriptif, yaitu menganalisa data mencuci tangan melalui metode
dengan cara mendeskripsikan atau demonstrasi dengan showing, doing, telling
menggambarkan data yang telah terkumpul 2. Guru mengganti lagu cuci tangan yang
sebagaimana adanya. mudah dihafal dan dimengerti anak-anak,
Selanjutnya data dianalisis dengan rumus sehingga anak-anak dalam memperagakan
sabagai berikut : 7 langkah mencuci tangan semakin tanggap
1. Nilai rata-rata dan lancar. Guru mempunyai cukup waktu
∑x untuk memberikan penilaian dan memberi
M = penghargaan terhadap unjuk kerja anak
N yang telah berhasil sesuai dengan kriteria 7
Keterangan : langkah mencuci tangan
M : Mean
∑ : Jumlah dari
x : Nilai anak
N : Jumlah anak (Hadi, 2001:37)

6
Meningkatkan Kemampuan Mencuci Tangan melalui Metode Demonstrasi pada Kelompok B
di TK Unggulan Terpadu Al Kautsar Mojokerto

Keterampilan motorik anak dapat PENUTUP


diperoleh dengan cara belajar dengan pelatihan Simpulan
yaitu belajar secara terencana, dengan Dari hasil penelitian tindakan kelas dalam
bimbingan orang dewasa yang sengaja pembelajaran mencuci tangan melalui metode
mengarahkan pembentukan perilaku dan demonstrasi dengan showing, doing, telling
ketrampilan anak (Hurlock,1996). Jika yang telah dilakukan selama 2 siklus dapat
prosentase rata-rata perolehan bintang 3 dan disimpulkan sebagai berikut :
bintang 4 pada siklus I dan siklus II 1. Aktivitas dari observasi yang telah dianalisis
dibandingkan, didapat ketuntasan belajar siklus ketercapaiannya adalah :
I dan siklus II. Pencapaian ketuntasan belajar a. Memperoleh bintang 4, jika anak mampu
dalam pembelajaran mencuci tangan melalui melakukan unjuk kerja mencuci tangan
metode demonstrasi dengan showing, doing, sesuai urutan 7 langkah
telling siklus I dan siklus II disajikan dalam b. Memperoleh bintang 3, jika anak mampu
grafik berikut ini : melakukan unjuk kerja 6 dari 7 langkah
mencuci tangan secara urut
c. Memperoleh bintang 2, jika anak mampu
melakukan unjuk kerja 4 dari 7 langkah
100% mencuci tangan secara urut
90% d. Memperoleh bintang 1, jika anak mampu
80% melakukan unjuk kerja 2 dari 7 langkah
70% mencuci tangan secara urut
Siklus I 2. Tingkat efektifitas metode demonstrasi
60%
Siklus II terhadap peningkatan kemampuan mencuci
50% tangan mencapai ketuntasan belajar pada :
40% a. Siklus I sebesar 75%
30% b. Siklus II meningkat 17,5% menjadi 92,5%
20% Saran
10%
.Dari hasil penelitian tindakan kelas ini,
dapat disampaikan saran sebagai berikut :
0%
Ketuntasan Belajar
1. Metode demonstrasi dengan memperagakan,
melakukan, menjelaskan (showing, doing,
telling) ini sesuai untuk kegiatan yang
mengembangkan aspek fisik pada anak usia
dini diantaranya motorik kasar dalam
Grafik 1 melakukan kegiatan kebersihan diri mencuci
Prosentase Ketuntasan Belajar Pembelajaran tangan
Mencuci Tangan melalui Metode Demonstrasi
pada Siklus I dan Siklus II
2. Peningkatan kemampuan dan ketuntasan
belajar dalam pembelajaran mencuci tangan
Grafik tersebut menunjukkan pada anak usia dini dapat dicapai melalui
perbandingan prosentase ketuntasan belajar metode demonstrasi dengan showing, doing,
dalam pembelajaran mencuci tangan melalui telling
metode demonstrasi dengan showing, doing,
telling pada siklus I mencapai 75%, sedangkan
pada siklus II meningkat menjadi 92,5%. DAFTAR PUSTAKA
Prosentase ketuntasan belajar antara siklus I dan Amanah, Amamul. 2010. Penerapan Metode
siklus II meningkat sebesar 17,5%. Demonstrasi dalam Meningkatkan
Motorik Anak Usia Dini pada Kelompok
Ketuntasan belajar mencuci tangan pada B di TK Karna Duta Tangkil Bantul
anak kelompok B di TK Unggulan Terpadu Al Yogyakarta. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Kautsar Mojokerto semakin meningkat pada Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
setiap siklus. Dengan demikian anak dapat Bandung : Yrama Widya.
memahami dan dapat melakukannya dengan Chotidjah. 2010. Meningkatkan Kemampuan
benar. Hal ini senada dengan teori belajar Dalam Mengenal Bilangan Melalui
bahwa sesuatu hal yang baru jarang sekali dapat Metode Bermain Kartu Angka Pada
dipelajari secara efektif dalam sekali jalan Siswa Kelompok A Tk Tunas Jepara
(Arsyad, 2009). Kec. Bubutan Surabaya. Skripsi Tidak
Diterbitkan.

7
Meningkatkan Kemampuan Mencuci Tangan melalui Metode Demonstrasi pada Kelompok B
di TK Unggulan Terpadu Al Kautsar Mojokerto

Depdiknas. 2006. Panduan Pengelolaan Taman Suliatun. 2014. Peningkatan Kemampuan


Kanak-Kanak. Jakarta : Depdiknas. Bahasa Melalui Bercerita Dengan
Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Media Boneka Tangan Di Kelompok B
Bidang Pengembangan Fisik/Motorik Di TK Darul Ilmi Surabaya. Skripsi Tidak
Taman Kanak-Kanak. Jakarta : Diterbitkan.
Depdiknas. Sulistyowati, Ika. 2010. Upaya Meningkatkan
Depdiknas. 2008. Pengembangan Model Kemampuan Berbahasa Anak Didik
Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak. Melalui Story Reading Kelompok A TK
Jakarta : Depdiknas. Hang Tuah 9 Surabaya. Skripsi Tidak
Depdiknas. 2009. Pembinaan Kesiswaan Anak Diterbitkan.
TK. Jakarta : Depdiknas. Suryani, Lilis. 2008. Metode-metode
Depkes RI. 2008. Pedoman Pembinaan Pembelajaran. Jakarta : Universitas
Kesehatan Anak Didik Taman Kanak- Terbuka.
Kanak. Jakarta : Depdiknas. Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD.
Dispendik. 2010. Peraturan Menteri Pendidikan Yogyakarta : Pedagogia
Nasional Republik Indonesia Nomor 58 ____________ . 2006. Panduan Penulisan dan
Tahun 2009 Tentang Standart Penilaian Skripsi Universitas Negeri
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Surabaya. Surabaya : Universitas Negeri
Surabaya : Dispendik Surabaya
Kemendiknas. 2010. Pedoman Pengembangan ________ . 2009. Taman Kanak-Kanak dan
Program Pembelajaran Di Taman PAUD. Malang : Universitas
Kanak-Kanak. Jakarta : Kemendiknas. Muhammadiyah Malang (Pendidikan
Mustaji dan Soeprajitno. 2012. Pelatihan dan Pelatihan Profesi Guru).
Penulisan PTK Bagi Guru-Guru SD __________ . 2010. Buku Panduan Praktis
Selingkung UPTD-BPS Kecamatan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT.
Gayungan Kota Surabaya. Surabaya : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Universitas Negeri Surabaya (Seminar __________ . 2010. Modul Guru Taman Kanak
Penelitian Tindakan Kelas). -Kanak. Surabaya : Universitas Negeri
Rahayuningrum, Yuli. 2012. Meningkatkan Surabaya (Pendidikan dan Pelatihan
Pemahaman Konsep Bentuk Geometri Profesi Guru).
Melalui Media Barang Bekas Pada __________ . 2013. Mencuci tangan. Mojokerto
Siswa Kelompok A TK Al-Falaq : Dispendik (Seminar Pendidikan Kreatif
Mojoanyar Mojokerto. Skripsi Tidak dan Menjadi Fasilitator Untuk Anak
Diterbitkan. Usia Dini)
Santoso, Soegeng. 2002. Pendidikan Anak Usia __________ . 2013. Metode Pembelajaran Di
Dini. Jakarta : Yayasan Citra Pendidikan TK. Surabaya : Dispendik (Workshop
Indonesia (CPI). Pengembangan Metodologi
Setyowati, Sri. 2012. Teknik Penulisan Karya Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak
Ilmiah. Surabaya : Universitas Negeri Tingkat Propinsi Jawa Timur Tahun
Surabaya (Seminar Penelitian Tindakan 2013).
Kelas).

Anda mungkin juga menyukai