Anda di halaman 1dari 5

IPA MASA DEPAN

“BIOSENSOR UNTUK MENDETEKSI KOLESTEROL”

OLEH :

AYU DEVI MERTANINGSIH (1923071021)

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
DENPASAR
2019
BIOSENSOR UNTUK MENDETEKSI KOLESTEROL

Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak steroid yang ditemukan


pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Steroid adalah lipid yang
memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon. Sebagian
besar kolesterol diproduksi oleh organ hati, juga bisa diperoleh melalui makanan yang
dikonsumsi. Dalam jumlah yang normal kolesterol melayani beberapa fungsi yang sangat
penting dalam tubuh.

Fungsi kolesterol antara lain sebagai prekursor sintesis untuk vitamin D dan
hormon- hormone steroid, termasuk kortisol, hormon kelenjar adrenal dan aldosterone serta
hormon seks, testosterone, progesteron dan estrogen, menjaga cairan sel membran, dan
berkontribusi terhadap pembentukan asam empedu yang membantu mencerna lemak. Di
dalam tubuh kolesterol dibawa dalam darah. Gabungan kolesterol di dalam darah disebut
lipoporetein.

Lipoprotein terdiri atas high density lipoprotein (HDL) dan low density lipoprotein
(LDL). HDL adalah lipoprotein berat dan bertanggung jawab untuk membawa kolesterol
dari berbagai organ dan jaringan kembali ke hati untuk didaur ulang atau degradasi. HDL
juga disebut sebagai kolesterol ‘baik’ dan berhubungan dengan kesehatan jantung karena
mereka membantu untuk membersihkan kelebihan kolesterol dari darah. LDL atau
kolesterol ‘jahat’, lebih ringan dibanding HDL dan bertanggung jawab untuk membawa
kolesterol dari hati ke organ dan jaringan tubuh. Lipoprotein ini kurang stabil karena
mengandung sedikit protein dan lebih banyak lipid, yang membuatnya lebih rentan
berantakan.Karena mereka tidak membawa kolesterol kembali ke hati, LDL cenderung
berkeliaran dalam darah, kadang-kadang menempel pada pembuluh yang meradang.
Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Beberapa bahaya
kolestrol sebagai berikut, a) memicu aterosklerosis, b) meningkatkan risiko stoke dan
serangan jantung, c) menganggung sistem pencernaan, d) sakit rahang akibat kurang
asupan oksigen, e) mati rasa di kaki, f) Tinja berdarah.
Banyaknya penyakit yang dapat disebabkan oleh kolesterol mendorong
pengembangan biosensor untuk mendeteksi kolesterol. Biosensor kolesterol didasarkan
pada enzim kolesterol oksidase (ChOx) yang termobilisasi pada nano partikel emas yang
difungsikan sebagai multiwalled-carbon nanotube (MWCNT)) polypyrrole (PPy)
nanocomposite modified electrode. Sensor dihasilkan melalui dua tahap di mana Au NPs-
f-MWCNT yang telah disiapkan dengan metode kimia diikuti oleh elektropolimerisasi
pirol. PPy bertindak sebagai matriks pendukung untuk menahan ChOx dan keberadaan Au-
f-MWCNT meningkatkan konduktivitas listrik. Cyclic voltammetry (CV) menunjukkan
penurunan arus dengan meningkatnya konsentrasi kolesterol yang timbul. Selanjutnya,
deteksi kolesterol menggunakan spektroskopi impedansi juga ditunjukkan.
Reproduksibilitas, stabilitas dan validitas sensor dalam sampel biologis juga diperiksa.

PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Apa yang dimaksud dengan kolesterol ?
Jawab : Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak steroid yang ditemukan
pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah.
2. Sebutkan fungsi kolesterol !
Jawab : Fungsi kolesterol antara lain sebagai prekursor sintesis untuk vitamin D dan
hormon- hormone steroid, termasuk kortisol, hormon kelenjar adrenal dan aldosterone
serta hormon seks, testosterone, progesteron dan estrogen, menjaga cairan sel membran,
dan berkontribusi terhadap pembentukan asam empedu yang membantu mencerna
lemak.
3. Jelaskan 2 jenis lipoprotein ?
Jawab :
 High density lipoprotein (HDL) adalah lipoprotein berat dan bertanggung jawab
untuk membawa kolesterol dari berbagai organ dan jaringan kembali ke hati untuk
didaur ulang atau degradasi. HDL juga disebut sebagai kolesterol ‘baik’ dan
berhubungan dengan kesehatan jantung karena mereka membantu untuk
membersihkan kelebihan kolesterol dari darah.
 Low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol ‘jahat’, lebih ringan dibanding HDL
dan bertanggung jawab untuk membawa kolesterol dari hati ke organ dan jaringan
tubuh. Lipoprotein ini kurang stabil karena mengandung sedikit protein dan lebih
banyak lipid, yang membuatnya lebih rentan berantakan.Karena mereka tidak
membawa kolesterol kembali ke hati, LDL cenderung berkeliaran dalam darah,
kadang-kadang menempel pada pembuluh yang meradang.
4. Bagaimana cara kerja biosensor untuk mendeteksi Kolesterol?
Jawab :
Biosensor kolesterol didasarkan pada enzim kolesterol oksidase (ChOx) yang
termobilisasi pada nano partikel emas yang difungsikan sebagai multiwalled-carbon
nanotube (MWCNT)) polypyrrole (PPy) nanocomposite modified electrode.
5. Sebutkan bahaya yang dapat diakibatkan oleh kolestrol !
Jawab : a) memicu aterosklerosis, b) meningkatkan risiko stoke dan serangan jantung,
c) menganggung sistem pencernaan, d) sakit rahang akibat kurang asupan oksigen, e)
mati rasa di kaki, f) Tinja berdarah.

Anda mungkin juga menyukai