Askep Mastitis PDF
Askep Mastitis PDF
Y P2 A0
DENGAN MASTITIS DI RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
Disusun oleh :
MEI IKA PURWANTIE
NIM B11 032
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Ny. Y
P2A0 dengan Mastitis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta ”. Karya Tulis Ilmiah ini
disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes
4. Dr. Basuki Soetarjo selaku Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang
telah bersedia memberikan ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal
5. Seluruh Dosen dan Staf Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
iv
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
v
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
Program Studi DIII Kebidanan
Karya Tulis Ilmiah, Mei 2014
Mei Ika Purwantie
B11 032
INTISARI
Latar Belakang: SDKI tahun 2012 AKI di Indonesia masih berada pada
angka 359 per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian ibu terbesar di
Indonesia adalah perdarahan (28%), infeksi (11%) dan eklamsi (24%). Salah
satu diantara infeksi pada ibu nifas adalah infeksi payudara. Mastitis
merupakan suatu proses peradangan pada satu atau lebih segmen payudara yang
mungkin disertai infeksi atau tanpa infeksi. Studi pendahuluan di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta pada bulan Januari - September 2014 didapatkan data jumlah
ibu nifas sebanyak 2494 orang. Jumlah tersebut terdiri dari ibu nifas normal 1986
(79,63%), ibu nifas dengan mastitis 130 (5,21%), ibu nifas dengan bendungan
ASI 128 (5,13%), ibu nifas dengan anemia 122 (4,89%), ibu nifas dengan infeksi
luka jahitan 128 (5,13%).
Tujuan: Mampu meningkatkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dan
pengalaman yang nyata untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas
Ny. Y P2 A0 dengan mastitis dengan menggunakan manajemen kebidanan
menurut Varney.
Metodologi: Jenis laporan studi kasus dengan metode deskriptif. Studi kasus ini
dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Subyek studi kasus P2A0
dengan mastitis. Waktu studi kasus pada tanggal 21 Januari – 25 Januari 2014.
Pada kasus ini instrument yang digunakan untuk mendapatkan data adalah format
asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan 7 langkah varney dan data
perkembangan dengan SOAP. Teknik pengumpulan data pada klien adalah
dengan cara mengambil data primer dan data sekunder.
Hasil Studi Kasus: Ny. Y P2A0 umur 30 tahun masa nifas dengan mastitis dapat
sembuh dan pulih dalam waktu 5 hari. Payudara yang nyeri tekan, bengkak,
memerah, luka pada putting susu telah sembuh, Ibu bersedia untuk melakukan
perawatan payudara dirumah, Ibu bersedia menyusui sesuai kebutuhan bayinya,
Ibu bersedia melanjutkan minum obat, Ibu bersedia kontrol ke poli obgyn.
Kesimpulan: Setelah diberikan asuhan kebidanan pasien Ny. Y dengan mastitis,
ada kesenjangan antara teori dan praktek yaitu pada perencanaan.
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Ø Allah akan mengangkat (derajat) orang – orang yang beriman diantaramu dan
orang – orang yang diberi ilmu beberapa derajat (QS. Al Mujadilah : 11)
Ø Sesungguhnya bersama kesukaran itu kemudahan (QS. Al-Insyiroh : 5)
Ø Kesehatan merupakan mahkota di atas kepala orang – orang yang sehat, tidak
dapat dilihat oleh siapapun kecuali mereka yang sakit (Pepatah Arab)
Ø Mengetahui kekurangan diri sendiri adalah tangga untuk mencapai cita – cita,
berusaha terus untuk mengisi kekurangan adalah keberanian yang luar biasa
(Prof. Dr. Buya Hamka)
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini
aku persembahkan :
1. Bapak Supardi dan Ibu Warsi tercinta yang
paling aku sayangi menjadi tumpuan hidup
yang selalu memberikan semangat dan
dukungan kepada penulis, terima kasih atas
doa restu selama ini.
2. Adikku Vivi terima kasih motivasi dan
doanya.
3. Kekasihku Aszwar yang selalu memberikan
semangat, motivasi, doa dan kasih sayang
yang tulus.
4. Sahabat – sahabatku (Kak Dina, Dek Deby,
Dek Leli) terimakasih atas support dan terima
kasih sudah menjadi sahabat yang baik.
Semoga persahabatan ini akan abadi.
5. Almamater ku tercinta.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ix
E. Instrumen Studi Kasus ......................................................................... 47
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 47
G. Alat-alat Yang Dibutuhkan .................................................................. 50
H. Jadwal Studi Kasus .............................................................................. 51
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus……………………………………………………… . 52
B. Pembahasan…………………………………………………………. . 78
1. Pengkajian………………………………………………………. . 78
2. Interpretasi Data……………………………………………….... . 79
3. Diagnosa Potensial…………………………………………….... . 79
4. Antisipasi………………………………………………………... 80
5. Rencana Tindakan……………………………………………….. 80
6. Pelaksanaan……………………………………………………... . 82
7. Evaluasi………………………………………………………..... . 82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………... . 83
B. Saran……………………………………………………………... 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2012, rata – rata angka kematian ibu (AKI) mencapai 359/100.000 kelahiran
hidup (Depkes RI, 2012). Sedangkan AKI di Provinsi Jawa Tengah tahun
laserasi, infeksi traktus urinerius, dan penyakit lain (Depkes RI, 2008). Untuk
menurunkan angka kematian ibu melalui MDG’s pada tahun 2015 AKI dapat
turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. Ada empat strategi utama
akses dan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang
melalui kerja sama lintas program, lintas sektor, dan mitra lainnya. Ketiga,
2
sangatlah penting. Pada masa ini terjadi beberapa perubahan, salah satunya
Kesulitan yang terjadi antara lain puting datar atau terbenam, puting
lecet, payudara bengkak, saluran susu tersumbat, mastitis dan abses pada
segmen payudara yang mungkin disertai infeksi atau tanpa infeksi. Mastitis
sekitar 3-20% ibu menyusui dapat mengalami mastitis. Terdapat dua hal
mastitis biasanya menurunkan produksi ASI dan menjadi alasan ibu untuk
minggu pertama setelah bayi lahir (paling sering pada minggu ke-2 dan ke-3),
(12-35 %) pada ibu yang puting susunya pecah-pecah dan tidak diobati
dengan antibiotik. Namun bila minum obat antibiotik pada saat putting
Kasus mastitis terjadi pada tahun pertama seusai persalinan yakni sekitar
3
(17,4%) dan sekitar (41%) kasus mastitis justru terjadi pada bulan pertama
setelah melahirkan. Masalah payudara yang sering terjadi pada masa nifas
hendaknya dimulai sedini mungkin yaitu 1- 2 hari setelah bayi dilahirkan dan
jumlah ibu nifas sebanyak 2494 orang. Jumlah tersebut terdiri dari ibu nifas
normal sebanyak 1986 (79,63%), ibu nifas yang mengalami kejadian mastitis
sebanyak 128 (5,13%), ibu nifas yang mengalami anemia sebanyak 122
(4,89%), dan ibu nifas yang mengalami infeksi luka jahitan sebanyak 128
”Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Ny. Y P2 A0 dengan Mastitis di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta”.
4
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu
dengan mastitis.
dengan mastitis.
mastitis.
dengan mastitis.
mastitis.
1. Bagi penulis
2. Bagi profesi
3. Bagi institusi
a. Rumah Sakit
6
b. Pendidikan
1. Tatik Setyowati (2009), dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas
kasus ini memerlihatkan adanya mastitis yang dialami oleh Ny. M dapat
payudara tidak bengkak lagi dan tidak ada infeksi, ASI keluar lancar.
2. Ika Yuliana (2010), dengan judul ”Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas
pada Ny. T dengan Mastitis di BPS Ulin Dwi Asih Sragen”. Hasil dari
studi kasus ini emperlihatkan adanya mastitis yang dialami oleh Ny. T
7
mengobservasi keadaan umum (KU) dan Vital Sign (VS) ibu, member
3. Fitri Jayanti (2012) dengan judul “Asuhan kebidanan pada Ibu Nifas Ny. P
memantau dan mengobservasi keadaan umum (KU) dan Vital Sign (VS)
subyek dan hasilnya yaitu pada Ny. Y P2A0 dapat disembuhkan selama 5
hari. Sedangkan persamaan dengan studi kasus ini terletak pada judul yaitu
8
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
hukum.
Dalam bab ini menguraikan jenis studi kasus, lokasi studi kasus,
studi kasus.
9
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Masa Nifas
a. Pengertian
pada keadaan yang normal. Dijumpai dua kejadian penting dalam masa
b. Periode nifas
1) Puerpurium dini
dianggap bersih.
2) Puerpurium intermedial
11
3) Remote puerpurium
bayi.
1) Kebersihan diri
12
luka.
2) Istirahat
memperbanyak perdarahan,
13
3) Latihan Kegel
14
4) Gizi
susu.
lecet.
sendok.
15
menuju puting.
tangan.
6) Senggama
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya
ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan
7) Keluarga Berencana
16
efektifitasnya,
(3) Kekurangannya,
17
e. Fisiologis nifas
1) Involusi Uterus
pada bekas implantasi plasenta. Otot rahim terdiri dari tiga lapis
bermuara.
18
rahim.
(Manuaba, 2007).
2) Luka-luka perineum
(Suherni, 2009).
3) Rasa sakit
19
4) Lochea
organism lebih cepat daripada kondisi asam yang ada pada vagina
b) Lochea sanguinolenta
Berwarna merah kuning berisi darah lender. Ini terjadi pada hari
ke 3 - 7 pasca persalinan.
c) Lochea serosa
Berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada hari ke
7 – 14 pasca persalinan.
20
d) Lochea alba
persalinan.
e) Lochea purulenta
f) Lochiotosis
5) Servik
6) Ligament-ligamen
7) Vagina
21
8) Abdomen (perut)
2) Perubahan Perkemihan
tergantung :
ektravasari.
22
3) Laktasi
ASI baru akan keluar setelah ari-ari atau plasenta lahir. Plasenta
(Saleha, 2009).
disebut involusi.
b) Suhu badan pasca persalinan dapat naik lebih dari 0,50 C dari
23
kencing.
e) Perawatan Payudara
nifas.
2. Mastitis
a. Pengertian Mastitis
b. Macam Mastitis
di tempat itu.
24
dibawahnya.
c. Patofisiologi Mastitis
putting susu yang luka atau lecet dan kuman tersebut berkelanjutan
d. Penyebab Mastitis
panas badan dan rasa sakit umum. Penderita merasa lemah dan sakit
25
pada otot seperti flu, sakit kepala, demam, nafsu makan menurun,
(Suherni, 2009)
f. Komplikasi
tidak sempurna, maka infeksi akan makin berat sehingga terjadi abses
saat baru terjadi radang, ibu merasa lebih sakit, benjolan lebih lunak
g. Penatalaksanaan mastitis
berikut:
payudara.
26
terhadap penisilin.
h. Pencegahan Mastitis
1. Pengertian
27
Langkah I: Pengkajian
a. Biodata
28
dalam berdoa.
kebiasaan sehari-hari.
pendidikannya.
b. Data Subyektif
suatu pendapat terhadap suatu situasi data kejadian. Data tersebut tidak
29
2) Keluhan
3) Riwayat penyakit
30
e) Riwayat operasi
(Sujiyatini, 2009).
4) Riwayat menstruasi
6) Riwayat perkawinan
Perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah, syah atau
tidak, karena bila tanpa status yang jelas akan berkaitan dengan
(Retna, 2008).
(2008), yaitu :
a) Riwayat Kehamilan
31
keadaan anak.
b) Persalinan
masa nifas.
c) Nifas
lecet atau tidak kemerahan atau tidak dan bila ada terjadi pada
hari ke berapa.
berapa minggu.
32
kalori, dan tinggi protein, porsi makan, dan ada pantangan atau
b) Eliminasi
c) Pola istirahat
d) Personal Hygiene
33
e) Keadaan Psikologis
f) Sosial Budaya
c. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
34
b) Kesadaran
(2) Suhu
(3) Nadi
(Varney, 2007).
35
(4) Respirasi
(Saifuddin, 2006).
d) Tinggi Badan
e) Berat Badan
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
(1) Rambut
(Nursalam, 2008).
(2) Muka
36
(Wiknjosastro, 2005).
(3) Mata
(4) Hidung
(5) Telinga
(Nursalam, 2008).
tidak, ada karang gigi atau tidak, gusi berdarah atau tidak
(Wiknjosastro, 2005).
b) Leher
(Nursalam, 2003).
ada benjolan atau tidak, ada nyeri atau tidak dan kolostrum/
ASI sudah keluar atau belum. Pada kasus ibu nifas dengan
mastitis yaitu ASI sudah keluar, ada nyeri tekan pada payudara
(Nursalam, 2003).
37
d) Ekstremitas
Ada cacat atau tidak oedema atau tidak terdapat varices atau
a) Abdomen
(1) Inspeksi
nigra, atau alba, ada luka bekas operasi atau tidak, ada
(2) Palpasi
kandung kencing.
b) Anogenital
atau tidak.
38
(2) Perineum
tidak.
(3) Anus
tidak.
(4) Inspekulo
4) Pemeriksaan Penunjang
39
a. Diagnosa Kebidanan
mastitis.
Data Dasar :
1) Dasar Subyektif
2) Data Obyektif
Kesadaran : Composmentis
c) Pemeriksaan payudara :
40
(Bahiyatun, 2008).
b. Masalah
c. Kebutuhan
41
yang aman. Diagnosa potensial yang sering terjadi pada ibu nifas
(Varney, 2007).
Langkah V: Perencanaan
date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau tidak
42
berikut :
bawahnya
43
mengarahkan penatalaksanaannya.
LangkahVII: Evaluasi
3. Data Perkembangan
perkembangannya:
44
S : Subyektif)
O : Obyektif)
A : Asessment
P : Plan
Varney.
C. Landasan Hukum
45
pelayanan yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa
pra hamil, kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua
46
BAB III
METODOLOGI
Laporan studi kasus ini dengan metode deskriptif yaitu suatu metode
gambaran tentang studi keadaan secara obyektif. Studi kasus adalah studi
proses yang terdiri dari unit tunggal, yaitu satu orang, sekelompok penduduk
yang terkena suatu masalah (Notoatmodjo, 2005). Pada studi kasus ini akan
Moewardi Surakarta
47
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
digunakan untuk mendapatkan data adalah format asuhan kebidanan pada ibu
1. Data primer
Data primer adalah data yang diambil secara langsung diambil dari
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
49
c. Pengamatan (Observasi)
antara lain : melihat, mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang
lochea.
2. Data Sekunder
a. Studi dokumentasi
data yang diambil dari catatan rekam medik klien di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
50
b. Studi kepustakaan
2013.
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengambilan kasus ini adalah:
Format Asuhan Kebidanan pada ibu nifas, buku tulis dan alat tulis
a. Alat observasi:
1) Tensimeter
2) Stetoskop
3) Thermometer
4) Jam Tangan
1) 2 buah kom
2) 2 buah Waslap
3) Handuk
5) Baby Oil
51
6) Kapas
7) Bengkok.
Buku kesehatan Ibu dan Anak untuk mengatahui riwayat kehamilan, alat
H. Jadwal Penelitian
52
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUS
Ruang : Bangsal Mawar 1
Tanggal masuk : 21 Januari 2014 Pukul : 14.30 WIB
No Register : 0091738514
payudaranya.
2. Keluhan
Ibu mengatakan pada payudara kanan terasa nyeri dan berat sejak 2 hari
yang lalu serta badannya juga terasa panas dan dingin dikarenakan
puting susu lecet. Ibu 2 hari yang lalu tetap menyusui bayinya dan ASI
53
3. Riwayat penyakit
1) Jantung
kiri dan tidak keluar keringat dingin pada telapak tangan saat
beraktivitas.
2) Ginjal
3) Asma/ TBC
4) Hepatitis
5) DM
54
6) Hipertensi
7) Epilepsi
8) Lain-lain
Ibu mengatakan dalam keluarga baik dari pihak suami maupun isteri
e. Riwayat operasi
4. Riwayat menstruasi
tahun
55
pembalut/ hari
saat haid
6. Riwayat perkawinan
Lamanya: 12 tahun
56
c. Keluhan-keluhan pada
bagian bawah
minggu
minggu
hamil.
f. Imunisasi TT
b. Penolong : Bidan
57
g. Perineum
b. Eliminasi
1) BAB
konsistensi padat.
58
lunak.
2) BAK
c. Istirahat/ tidur
d. Personal Hygiene
e. Keadaan psikologis
payudaranya terasa nyeri dan berat serta badannya juga terasa panas
dan dingin, selain itu ibu juga sulit tidur, merasa bersalah, mudah
59
1) Dukungan keluarga
orangtuanya.
3) Pantangan makanan
apapun.
g. Penggunaan obat-obatan/rokok
1. Status Generalis
b. Kesadaran : Composmentis
d. TB : 156 cm
60
e. BB sebelum hamil : 52 kg
f. BB saat hamil : 60 kg
g. BB sekarang : 55 kg
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
1) Rambut
2) Muka
3) Mata
c) Sklera : Putih
4) Hidung
5) Telinga
Bersih tidak ada stomatitis, tidak ada caries, dan gusi tidak
mudah berdarah
b. Leher
1) Kelenjar gondok
61
2) Tumor
1) Mammae
b) Pembengkakan
mengkilap.
c) Tumor
d) Simetris
Tidak simetris
e) Areola
Hiperpigmentasi
f) Puting susu
g) Kolostrum/ ASI
Sudah keluar
h) Nyeri tekan
2) Axilla
62
d. Ekstremitas
a. Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
b. Anogenital
1) Vulva Vagina
63
d) Lochea : Rubra
2) Perinium
3) Anus
4) Inspekulo
4. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
A. DIAGNOSA KEBIDANAN
mastitis.
64
Data Dasar :
Data Subyektif
Data Obyektif
Kesadaran : Composmentis
4) Lochea : Rubra
B. MASALAH
C. KEBUTUHAN
Beri dukungan moril pada ibu dan beri informasi pada ibu mengenai
65
V. RENCANA TINDAKAN
bawahnya.
5. Anjurkan ibu untuk menjaga payudaranya agar tetap bersih dan kering,
Infus RL : 20 tpm
66
VI. PELAKSANAAN
Vital Sign
Payudara kanan bengkak, memerah, dan terdapat luka pada putting susu.
bawahnya.
Infus RL : 20 tpm
67
VII. EVALUASI
baik.
3. Ibu telah mengerti penjelasan cara menyusui yang benar dan dapat
5. Ibu bersedia untuk menjaga payudaranya agar tetap bersih dan kering,
Infus RL : 20 tpm
68
DATA PERKEMBANGAN I
S : Subyektif
kanan.
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composmentis
S : 38 0C R : 24 x/ menit
5. Lochea : Rubra
susu.
69
A : Assessment
P : Planning
payudaranya.
70
Evaluasi
diberikan.
71
DATA PERKEMBANGAN II
S : Subyektif
kanannya.
menyusui bayinya.
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composmentis
S : 37,2 0C R : 24 x/menit
5. Lochea : Rubra
susu.
72
A : Assessment
P : Planning
73
Evaluasi
dengan baik.
4. Ibu sudah minum obat secara teratur, antara lain: Ceprofloxacim 500
diberikan
74
S : Subyektif
keadaannya.
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composmentis
S : 370 C R : 20 x/menit
5. Lochea : Rubra
membaik.
75
A : Assessment
P : Planning
Evaluasi
4. Infus sudah dilepas pada pukul : 09.45 WIB dan Injeksi Ranitidine
76
DATA PERKEMBANGAN IV
S : Subyektif
keadaannya.
payudara kanannya.
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composmentis
S : 36,5 0 C R : 24 x/menit
5. Lochea : Rubra
77
A : Assessment
P : Planning
tablet.
dokter
Evaluasi
2. Payudara yang nyeri tekan, bengkak, memerah, luka pada putting telah
sembuh.
78
79
B. PEMBAHASAN
meliputi :
1. Pengkajian
seluruh payudara atau nyeri lokal, kemerahan pada seluruh payudara atau
hanya lokal, payudara keras dan berbenjol-benjol, panas badan dan rasa
sakit umum dan biasanya ada peningkatan suhu tubuh 39,5 0C, respirasi
30x/menit, tekanan darah 120/80 mmhg dan nadi 100x/menit, ada luka lecet
Ny. Y P2 A0 umur 30 tahun masa nifas dengan mastitis. Data subyektif : Ibu
kemerahan dan badan terasa panas dingin. Ibu mengatakan khawatir tentang
memerah dan terdapat luka pada putting susu, pada saat dilakukan palpasi
didapatkan payudara teraba kenceng, terasa lebih padat dan ASI sudah
80
2. Interpretasi Data
tidak. Masalah bagi ibu nifas dengan mastitis adalah cemas, sulit tidur,
(Varney, 2007).
Ny. Y P2 A0 umur ibu 30 tahun, post partum hari ke-2 dengan mastitis.
Masalah yang muncul pada Ny. Y yaitu cemas, sulit tidur, merasa
Y yaitu memberi dukungan moril pada ibu dan beri informasi pada ibu
3. Diagnosa Potensial
81
dengan baik dan tepat, jadi tidak ada diagnosa potensial yang terjadi.
Sehingga dapat disimpulkan antara teori dan praktek tidak ada kesenjangan.
jika wanita alergi terhadap pinisilin (Varney, 2004). Sedangkan dalam kasus
terapi Infus RL 20 tpm, Injeksi Ranitidine 1 ampul per 12 jam secara IV,
antara teori dan praktek yaitu teori tidak diberikan terapi Infus RL 20 tpm
5. Rencana Tindakan
statis.
82
d. Anjurkan ibu mengompres dengan air hangat pada area yang efektif
dalam kehidupannya
bawahnya.
d. Anjurkan ibu untuk menjaga payudaranya agar tetap bersih dan kering,
teori dan praktek yang terjadi di lapangan yaitu menurut teori tidak diberi
83
6. Pelaksanaan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh bidan, pasien dan tim
kesehatan lainnya.
apa yang direncanakan kepada klien tanpa ada tindakan yang menyimpang
dari rencana yang telah disusun. Jadi pada kasus ini, tidak ditemukan
7. Evaluasi
tahun dengan mastitis dapat sembuh dan pulih dalam waktu 5 hari, yaitu
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yaitu:
memerah dan terdapat luka pada putting susu, pada saat palpasi
85
c. Pada kasus mastitis ini potensial terjadi abses payudara, namun pada
kasus ini tidak terjadi karena adanya penanganan yang baik dan tepat.
e. Perencanaan yang diberikan pada kasus ini yaitu anjurkan ibu untuk
payudara agar tetap bersih dan kering terutama pada puting susu,
cairan dan anjurkan ibu untuk minum obat secara teratur, antara lain:
86
tahun dengan mastitis dapat sembuh dan pulih dalam waktu 5 hari,
yaitu KU ibu menjadi baik, ASI sudah keluar lancar, ibu senang
B. Saran
1. Bagi Institusi
a. Pendidikan
b. Rumah Sakit
87
3. Bagi Pasien
DAFTAR PUSTAKA
Brayshaw. 2007. Senam Hamil & Nifas Pedoman Praktik Bidan. 2007. Jakarta:
EGC.
Depkes RI. 2009. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak (PWS-KIA). Jakarta: Depkes.
Maryunani, A, Sukaryati. 2011. Senam Hamil, Senam Nifas, dan Terapi Musik.
Jakarta: Trans Info Media.
Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.