Fungsi pengendalian manajemen dalam suatu organisasi ada sejak organisasi tersebut
berdiri dan akan tetap ada seiring dengan keberlangsungan organisasi. Fungsi pengendalian
terbagi menjadi dua jenis, yaitu pengendalian formal dan informal. Pengendalian formal
dilakukan melalui saluran komunikasi formal berupa aktivitas-aktivitas resmi organisasi
yang bersifat rutin, seperti perumusan strategi, perencanaan strategis, penganggaran,
operasionalisasi anggaran, dan evaluasi kinerja. Pengendalian informal dilakukan melalui
jalur komunikasi langsung, pertemuan informal, diskusi, memo, observasi ke lapangan,
jamuan atau disebut juga melalui metode management by walking around. Desain sistem
pengendalian manajemen yang baik adalah desain yang mampu menyelaraskan antara
pengendalian manajemen formal dan informal. Dalam organisasi pemerintah, biasanya
menggunakan pengendalian formal. Namun, sejak adanya konsep New Public Management,
pendekatan pengendalian manajemen organisasi sektor publik, terutama pemerintahan,
menjadi fleksibel, yaitu kombinasi antara pengendalian formal dan informal.
Mengindentifikasi tujuan dilakukannya pengukuran kinerja pada organisasi sektor publik, yaitu:
e. Memotivasi pegawai;