Anda di halaman 1dari 2

Jakarta, CNN Indonesia -- Enam dari sepuluh pegawai negeri sipil Pemerintah Kota Tual, Maluku,

menggugat putusan yang dikeluarkan Wali Kota Tual, Adam Rahayaan. Keenam PNS itu dikenai sanksi
pemberhentian tidak dengan terhormat (PTDH) karena terlibat kasus korupsi.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kota Tual, Muuti Matdoan mengatakan pemecatan tersebut menindaklanjuti
surat keputusan bersama (SKB) Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri PANRB Syafruddin dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana. Isinya terkait pemberhentian PNS yang terlibat korupsi
dan putusannya sudah inkrah pada 13 September 2018.

Menurut Muuti, surat keputusan PTDH sudah disampaikan kepada masing-masing oknum PNS tersebut.
Sebagai pejabat pembina kepegawaian (PPK), Wali Kota Tual juga telah melaporkan pemecatan tersebut
kepada Mendagri, MenPan-RB dan Kepala BKN.

Wali Kota Tual menerbitkan SK PTDH setelah mengkaji amar putusan para oknum PNS itu yang diberikan
Pengadilan Negeri setempat dengan mengacu kepada Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara.

Lihat juga:Pemerintah Pecat 3.240 PNS Terlibat Korupsi

Dia mempersilahkan mereka yang merasa tidak puas karena dipecat untuk memperkarakan SK PDTH
Wali Kota Tual melalui jalur hukum. Menurutnya, keputusan yang dilakukan sudah sesuai ketentuan yang
berlaku.

"Ada yang akan menggugat SK pemecatan yang dikeluarkan Wali Kota Tual. Kita taat pada aturan yang
berlaku karena jika tidak maka wali kota dan Sekda selaku pejabat pembina kepegawaian (PPK) akan
dinonaktifkan," kata Muuti di Ambon, dikutip Antara, Selasa (9/7).

Enam PNS Pemkot Tual yang telah dipecat karena keputusannya sudah inkrah yaitu Asis Fidmatan,
Abdillah Tamher, Akib Hanubun, Ade Ohoiwutun, Ganti Tamher dan Munce Renfan.

Sedangkan empat PNS terlibat korupsi lainnya hanya diberhentikan sementara. Mereka masih
menempuh upaya lanjutan berupa banding dan kasasi terhadap putusan pengadilan dan belum memiliki
keputusan tetap.
Lihat juga:Mendagri Tegur 11 Gubernur Lamban Pecat PNS Terlibat Korupsi

Menteri PANRB Syafruddin mengatakan sebanyak 3.240 PNS telah diberhentikan dengan tidak terhormat
karena terlibat korupsi. Menurutnya, pemberhentian tersebut berdasarkan keputusan bersama antara
Menpan-RB, Mendagri dan BKN.

"Ini bagian dari pemberian punishment, 3.240 ASN yang terlibat korupsi sudah diberhentikan tidak
dengan hormat," kata Syafruddin saat menjadi pembicara dalam Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota
Seluruh Indonesia (Apeksi) di Semarang, Rabu (3/7).

Sementara pada hari yang sama, Mendagri Tjahjo Kumolo telah memberikan teguran tertulis pertama
kepada 11 gubernur, 80 bupati dan 12 wali kota agar dalam waktu 14 hari segera melakukan PTDH
kepada PNS yang terlibat kasus korupsi.

"Per 1 Juli sudah diberikan teguran tertulis oleh Pak Mendagri kepada kepala daerah untuk segera PTDH
dalam waktu 14 hari ini," kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Akmal
Malik di Jakarta, dikutip dari situs setkab.go.id.

Anda mungkin juga menyukai