Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

Sudah bertahun-tahun para ahli meneliti dan menciptakan berbagai macam pendekatan mengajar.
Salah satunya dikembangkan oleh para ahli di bidang pembelajaran, menelaah bagaimana pengaruh
tingkah laku mengajar tertentu terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Joyce dan Weil (1996) dan Joyce, Weil, dan Shower (1992), setiap pendekatan yang
ditelitinya dinamakan model pembelajaran, meskipun salah satu dari beberapa istilah lain digunakan
seperti strategi pembelajaran, metode pembelajaran, atau prinsip pembelajaran.

Setiap model pembelajaran memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit
berbeda. Setiap pendekatan memberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan
pada sistem sosial kelas. Arends (1997), dan para pakar pembelajaran lainnya berpendapat bahwa
tidak ada model pembelajaran yang lebih baik daripada model pembelajaran yang lain. Guru perlu
menguasai dan dapat menerapkan berbagai model pembelajaran, agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang beranekaragam dan lingkungan belajar yang menjadi ciri sekolah pada dewasa
ini. Menguasai sepenuhnya model-model pembelajaran yang banyak diterapkan merupakan proses
belajar sepanjang hayat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan model belajar itu dan apa saja tipe model belajar?

2. Apakah yang dimaksud dengan rumpun model mengajar?

C. Tujuan

1. Mengatahui apa itu model belajar dan tipe model belajar.

2. Mengetahui apa itu rumpun model mengajar dan bagaimana penerapannya.

BAB II

PEMBAHASAN

A. MODEL-MODEL BELAJAR

Belajar Kolaboratif

1. Hakikat Belajar Kolaboratif

Dua unsur yang penting dalam belajar koaboratif adalah (1) adanya tujuan yang sama dan (2)
ketergantungan yang positif.

Pertama ,dalam mencapai tujuan tertentu siswa bekerja ama dengan teman untuk menentukan
strategi pemecahan masalah yang ditugaskan oleh guru.Dua orang siswa atau sekelompok kecil
siswa berdiskusi untuk mencari jalan keluar ,menetapkan keputusan bersama.Diskusi para pelajar
menimbulkan perasaan bahwa persoalan yang sedang didiskusikan bersama adalah milik bersama.

Kedua ,ketergantungan yang positif maksudnya adalah setiap anggota kelompok hanya dapat
berhasil mencapai tujuan apabila seluruh anggota bekerja sama.Dengan demikian ,dalam belajar
kolaboratif ketergantungan individu sangat tinggi.Ketergantungan individu dapat dibantu dengan
sejumlah cara ,antara lain :
a. Beri peran khusus setiap anggota kelompok untuk memainkan peran sebagai
pengamat,pengklarifikasi,perekam dan pendorong.

b. Bagilah tugas menjadi sub-subtugas yang diperlukan untuk melengkapi keberhasilan


tugas.Setiap anggota diberi suatu subtugas.Hasilnya kemudian diputuskan bersama.

Prinsip-Prinsip Belajar Kolaboratif :

a. Mengajarkan keterampilan kerjasama ,mempraktikkan dan balikan diberikan dalam hal


seberapa baik keterampilan-keterampilan digunakan.

b. Kegiatan kelas ditingkatkan untuk melaksanakan kelompok yag kohesif.

c. Individu-individu diberi tanggungjawab untuk kegiatan belajar dan perilaku masing-masing.

2.Manfaat Belajar Kolaboratif

a. Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok karena interaksi dalam kelompok merupakan


faktor berpengaruh terhadap penguasaan konsep.

b. Pelajar belajar memecahkan masalah bersama dlam kelompok.

c. Memupuk rasa kebersamaan antarsiswa,setiap indivdu tidak dapat lepas dari kelomponya
,mereka perlu mengenali sifat,pendapat yang berbeda dan mampu mengelolanya.

d. Eningkatan keneranian memunculkan ide atau pendapat untuk pemecahan masalah bagi setiap
individu yang diarahkan untuk mengajarkan aatau memberi tahu kepada teman kelompoknya jika
mengetahui dan menguasai permasalahan.

e. Memupuk rasa tanggung jawab individu dalam mencapai suatu tujuan bersama dalam bekerja
agar tidak terjadi tumpang tindih atau perbedaan pendapat.

f. Setiap anggota memiliki dirinya sebagai milik kelompok yang merasa memiliki tanggung jawab
karena kebersamaan dalam belajar menyebabkan mereka juga sangat memperhatikan kelompok.

Belajar Kuantum

1.Hakikat Belajar Kuantum

Model belajar ini muncul untuk menangglangi masalah yang paling sukar di sekolah,yaitu
“kebosanan”.Istilah kuantum secara harfiah berarti “kualitas sesuatu”,mekanis (yang berkenaan
dengan gerak).Kuantum mekanis merupakan suatu studi tentang gerakan-gerakan partikel-partikel
subatomic (Shelton ,1999).Quantum learning merupakan seperangkat metode dan falsafah belajar.

Quantum Learning baerakar dari upaya Lozanov dengan eksperimennya tentang


suggestopedia.Prinsipnya bahwa sugesti dapat mempengaruhi hasil belajar dan setiap detail apapun
memberikan sugesti positif atau negatif.Beberapa teknik yang digunakan untuk memberikan sugesti
positif adalah sebagai berikut :

a. Mendudukkan siswa secara nyaman.


b. Memasang musik latar didalam kelas.

c. Meningkatkan partisipasi individu.

d. Menggunakan poster untuk memberikan kesan besar sambil menunjukkan informasi.

e. Menyediakan guru-guru yang terlatih dalam seni pembelajaran sugesti.

.Prinsip-prinsip Belajar Kuantum

a. Segalanya berbicara ,segala sesuatu,lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru,dari kertas
yang dibagikan sampai rancangan pembelajaran,semuanya mengirim pesan tentang belajar.

b. Segalanya bertujuan,semua yang terjadi dalam pengubahan mempunyai tujuan,yaitu para


siswa mengembangkan kecakapan dalam mata pelajaran.

c. Berkat dari pengalaman,proses belajar saling baik terjadi ketika siswa telah mengalami
informasi sebelum memperoleh label untuk sesuatu yang dipelajari.

d. Hargai setiap usaha,belajar mengandung risiko,belajar berarti melangkah ke luar dari


kenyamanan,saat siswa mengambil langkah ini,mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan
dan kepercayaan dirinya.

e. Rayakan setiap keberhasilan,perayaan memberikan umpan balik tentang kemajuan belajar dan
meningkatkan asosiasi emosi yang positif.sebagai guru,kita layak menanampak bibit kesuksesan dan
selalu menghubungkan belajar dengan perayaan karena perayaan membangun keinginan untuk
sukses.

3. Manfaat Belajar Kuantum

a. Suasana kelas menyenangkan sehingga siswa bergairah belajar.

b. Siswa dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya sebagai pendorong
belajar.

c. Siswa belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing.

d. Apa pun yang dilakukan oleh siswa sepatutnya dihargai.

Belajar Kooperatif

1. Hakikat Belajar Kooperatif

Kooperasi berarti bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tujuan.dalam kegiatan


kooperatif,seseorang mencari hasil yang menguntungkan bagi dirinya dan menguntungkan pula bagi
seluruh anggota sekelompok.belajar kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok
kecil sehingga siswa bekerja bersama untuk memasimalkan kegiatan belajarnya sendiri dan anggota
yang lain.

2. Prinsip Belajar Kooperatif dan Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif

Prinsip Dasar Dan Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif


Menurut Nur (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam
kelompoknya.
b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota
c. Kelompok mempunyai tujuan yang sama.
d.Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara
anggota kelompoknya.
e.Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
f.Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk
belajar bersama selama proses belajarnya.
g.Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi
yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Sedangkan ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:

a. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi
dasar yang akan dicapai.

b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat
kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya,
suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.

c. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.Dalam


pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling
berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi
kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan
peranan diri sendiri maupun teman lain

Perbedaan antara belajar kooperatif dengan belajar kelompok dapat dilihat dalam tabel berikut :

Belajar Kooperatif Belajar Kelompok

Memiliki beragam model dan Hanya memiliki satu model yaitu


teknik beberapa siswa tergabung dalam
satu kelompok

Memiliki struktur,jumlah,dan Memiliki satu cara yaitu


teknik tertentu menyelesaikan tugas tertentu
bersama-sama

Mengaktifkan semua anggota Menimbulkan gejala


kelompok untuk berperan serta ketergantungan antaranggota
dalam penyelesaian tugas tertentu kelompok

Bbelajar kooperatif menggalang Sangat tergantung dariniat baik


potensi sosialisasi diantara setiap anggota kelompok
anggotanya

3.Manfaat Belajar Kooperatif

a. Meningkatkan hasil belajar pelajar.

b. Meningkatkan hubungan antar kelompok.


c. Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar.Belajar kooperatif dapat membina sifat
kebersamaan ,peduli satu sama lain.

d. Menumbuhkan ealisasi kebutuhan pelajar untuk belajar berpikir.

e. Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan.

f. Meningkatkan perilaku dan kehadiran dikelas.

g. Relatif murah karena tidak memerlukan biaya khusus utuk menerapkannya.

4.Keterbatasan Pembelajaran Kooperatif

a. Memerlukan waktu yang cukup bagi setiap siswa untuk bekerja dalam tim.

b. Memerlukan latihan agar siswa terbiasa belajar dalam tim.

c. Model belajar koopertif yang diterapkan harus sesuai dengan pembahasa materi ajar,materi
ajar harus dipilih sebaik-baiknya agar sesuai misi belajar kooperatif.

d. Memerlukan format penilaian belajar yang berbeda.

e. Memerlukan kemampuan khusus pada guru untuk mengkaji berbagai teknik pelaksanaan
belajar kooperatif.

Belajar Tematik

1. Hakikat Belajar Tematik

Belajar tematik didefinisikan sebagai suatu kegiatan belajar yang dirancang sekitar ide pokok
(tema),dan melibatkan beberapa bidang studi (mata pelajaran) yang berkaitan dengan
tema.Pendekatan ini dilakukan oleh guru dalam usahanya untuk menciptakan konteks dalam
berbagai jenis pengembangan yang terjadi sehingga apa yang dipelajari atau dibahas disajikan secara
utuh dan menyeluruh,bukan bagian-bagian dari satu konsep yang utuh.Pappas (1995) mengatakan
bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang digunakan guru untuk mendorong
partisipasi aktif pelajar dalam kegiatan-kegiatan yang difokuskan pada suatu topik yang disukai
pelajar dan diilih untuk belajar.

2.Prinsip Belajar Tematik

Belajar tematik menggunakan tema sentral dalam kegiatan belajar yang berlangsung.Semua
kegiatan belajar dipusatkan sekitar tema tersebut.Meinbach (1995) mengatakan bahwa
pembelajaran tematik mengombinasikan struktur,urutan,dan strategi yang diorganisasikan dengan
baik.Kegiatan-kegiatan,bacaan,dan bahan-bahan digunakan untuk mengembangkan konsep-konsep
tertentu.

Para ahli mengansumsikan bahwa belajar tematik merupakan suatu cara untuk mencapai
kepertaduan kurikulum.Meinbach (1995) mengatakan dalam pembelajaran bahasa,unit tematik
merupakan suatu epitome (kerangka isi) pembelajaran bahasa secara keseluruhan
(membaca,menulis,menyimak dan berbicara).Pappas (1995) mengatakan bahwa belajar tematik
mencerminkan pola-pola berpikir ,tujuan dan konsep-kosep umum bidang ilmu.

3.Karakteristik Pembelajaran Tematik


a. Memberikan pengalaman langsung dengan objek-objek yang nyata bagi pembelajar untuk
menilai dan memanipulasinya.

b. Menciptakan kegiatan dimana anak meggunakan semua pemikirannya.

c. Membangun kegiatan sekitar minat-minatumum pembelajar.

d. Membantu pembelajar menegembangkan pengetahuan dan keterampilan baru yang


didasarkan pada apa yang telah mereka ketahui dan kerjakan.

e. Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yang menghubungkan semua aspek perkembangan


kognitif ,emosi ,sosial dan fisik.

f. Mengakomodasi kebutuhan pebelajar untuk bergerak dan melakukan kegiatan fisik ,interaksi
sosial ,kemandiriandan harga yang positif.

g. Memberikan kesempatan bermain untuk menerjemahkan pengalaman dalam pengertian.

h. Menghargai perbedaan individu ,atar belakang budaya ,dan pengalaman di keluarga yang
dibawa pebelajar ke kelasnya.

i. Menemukan cara-cara untuk melibatkan anggota keluarga pebelajar.

4.Perlunya Pembelajaran Tematik

a. Pada dasarnya siswa SD kelas awal memahami suatu konsep secara utuh ,global ,tematis
,makin meningkatnya kecerdasan dan makin terperinci serta spesifik pemahamannya terhadap
konsep tertentu.

b. Siswa SD kelas awal mengembnagkan kecerdasannya secara komprehensif ,semua unsur


kecerdasan ingin dikembangkannya sehinnga muncul konsep pentingnya multiple intelligent utuk
dikembangkan.

c. Kenyataan hidup sehari-hari menampikan fakta yang utuh dan teatis.

d. Ada konteksnya.

e. Guru Sd adalah guru kelas ,akan lebih mudah mengajar satu konsep secra utuh.

5.Manfaat Belajar Tematik

a) Dengan menggabungkan kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi
penghematan,karena tumpang tindih materi dapat di kurangi bahkan dihilangkan.

b) Siswa mampu melihat hubungan yang bermakna sebab isi/materi sebagai sarana atau
alatbukan tujuan akhir.

c) Pembelajarn menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan
materi yang tidak terpecah- pecah.

d) Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik
dan meningkat.

B. RUMPUN MENGAJAR

1. Rumpun Model Sosial


Model pembelajaran sosial (Sosial Famly) menekankan pada usaha mengembangkan kemampuan
peserta didik agar memiliki kecakapan untuk berhubu-ngan dengan orang lain sebagai usaha
membangun sikap peserta ddik yang demokratis dengan menghargai setiap perbedaan dalam
realitas social. Inti dari model sosial ini adalah konsep “synergy” yaitu energy atau tenaga yang
terhimpun melalui kerjasama sebagai salah satu fenomena kehidupan masyarakat. Dengan
menerapkan model sosial pembelajaran diarahkan pada upaya melibatakn peserta didik dalam
menghayati, mengkaji, menerapkan dan menerima fungsi dan peran social. Model sosial ini
dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerjasama, membimbing peserta didik mendefinisikan
masalah, mengeksplorasi berbagai cakrawala mengenai masalah, mengumpukan data yang relevan,
dan mengembangkan serta menguji hipotesis. Karena itu guru seyogyanya mengorganisasikan
belajar melalui kerja kelompok dan mengarahkannya.

Jenis model pembelajaran

a. Partner in learning / kerja kelompok

Model ini dirancang untuk memberikan bimbingan kepada siswa untuk mendefinisikan/ menemukan
masalah, menggali berbagai pandangan terhadap masalah, dan belajar bersama untuk menguasai
informasi, ide, dan keterampilan yang secara simultan mengembangkan kompetensi.

b. Jurisprudential

Model ini dirancang untuk melatih kemampuan mengolah informasi dan menyelesaikan isu
kemasyarakatan dengan kerangka acuan atau cara berfikir jurisprudential (ilmu tentang hukum-
hukum manusia).

c. Role Playing (bermain peran)

Model ini dirancang untuk mengajak siswa dalam menyelidiki nilai-nilai pribadi dan sosial melalui
tingkah laku mereka sendiri dan nilai-nilai yang menjadi sumber dari penyelidikan itu. Bermain peran
juga membantu siswa mengumpulkan dan menata informasi mengenai isu-isu sosial,
mengembangkan rasa empati kepada teman, dan mengembangkan keterampilan-keterampilan
sosial siswa.

d. Kepribadian dan Gaya Belajar

Dalam model ini dikemukakan adanya gaya belajar pembelajar dan guru yakin bahwa semua
itudapat berkembang. Perkembangan dapat terjadi sercra optimal apabila lingkungan menyediakan
cara kerja konseptual yang diperlukan untuk kebutuhan konseptual seseorang.

2. Rumpun Model Pemprosesan Informasi


Model-model pembelajaran dalam rumpun ini bertitik tolak dari prinsip-prinsip pengolahan
informasi yaitu cara-cara manusia menanggapi rangsangan dari lingkungan, mengorganisasikan data,
mengenali masalah dan mencoba mencari solusinya, serta mengmebangkan konsep-konsep dan
bahasa untuk menangani masalah tersebut. Model dalam rumpun ini berhubungan dengan
kemampuan pemecahan masalah, kemampuan intelektual secara umum, dan penekanan konsep
serta informasi yang berasal dar disiplin ilmu secara akademis.

Jenis mode-model pembelajaran yang termasuk rumpun pengolahan informasi:

a) Berfikir Induktif

Model ini merupakan cara belajar pebelajar untuk mendapatkan dan mengorganisasikan informasi
,serta menciptakan dan menguji hipotesis yang mendeskripsikan hubungan diantara serangkaian
data.Model ini dapat digunakan untukberbagai jenis kurikulum secara luas dan dengan pebelajar
semua umur misalnya studi tentang masyarakat ,bangsa ,dan sejarah yang memerlukan belajar
konsep.

b) Pencapaian Konsep

Model ini memberikan cara yang efektif untuk penyajian informasi yang terorganisasi dan topik-
topik yang berskala luas kepeda pebelajar pada setiap tahap perkembangan.

c) Latihan Inkuiri

Dirancang untuk melibatkan siswa berpikir sebab-akibat dan melatih mengajukan pertanyaan secara
lancar dan tepat.

d) Mnemonik

Mnemonik merupakan suatu strategi unuk mengingat dan maneasimilasi informasi. Guru dapat
menggunakan mnemonik untuk membimbing penyajian materi. Disini guru mengajar dengan suatu
cara sehingga pembelajar dapat dengan mudah menyerap informasi.

e) Sinektik

Model ini dirancang untuk membantu pembelajar memecahkan masalah dan menulis kegiatan-
kegiatan serta menambahkan pandangan – pandangan baru pada topik-topik dari suatu bidang ilmu
yang luas.

f) Pengorganisasian Awal

Model ini dirancang untuk memberikan struktur kognitif kepada pembelajar untuk memahami
materi.

Rumpun Model Personal

Model-model pembelajaran yang tergolong rumpun ini menekankan pada pengembangan pribadi.
Model-model ini menekankan pada proses membangun /mengkonstruksi dan mengorganisasi
realiata, yang memandang manusia sebagai pembuat makna. Seringkali, model-model pembelajaran
rumpun ini memberikan banyak perhatian pada kehidupan emaosional. Fokus model pembelajaran
ditekankan untuk membantu individu dalam mengembangkan hubungan produktif dengan
lingkungannya dan untukmelihat dirinya sendiri.
Jenis-jenis rumpun model personal

1. Pengajaran Nondirectif

Model ini menekankan pada kemitraan antara siswa dan guru. Guru berusaha membantu siswa
memahami perannya dalam pendidikan mereka sendiri. Pada kesempatan untuk mencapai tujuan ,
guru menyediakan informasi tentang seberapa jauh kemajuan yang dicapai dan membantu
pembelajar memecahkan masalah.

2. Peningkatan Harga Diri

Guru menggali prinsip-prinsip yang dapat membimbing kegitan-kegiatan kerjasama dengan


pembelajar untuk meyakinkan dan memberikan gambaran tentang pribadi si pembelajar sebaik
mungkin.

4. Rumpun Model Sistem Perilaku

Semua model pembelajaran rumpun ini didasarkan pada suatu pengetahuan yang mengacu pada
teori perilaku, seperti teori belajar perilaku, teori belajar sosial, modifikasi perilaku, atau perilaku
terapi. Model-model pembelajaran rumpun ini mementingkan penciptaan lingkungan belajar yang
memungkinkan manipulasi penguatan perilaku secara efektif sehingga terbentuk pola perilaku yang
dikehendaki.

Jenis-jenis rumpun model sistem perilaku

1. Belajar Tuntas dan Pembelajaran Terprogram

Aplikasi teori sistem perilaku untuktujuan akademik tanpak dalambentuk yang disebut belajar tuntas
atau mastery learning. Pertama , materi yang dipelajaridipecah menjadi unit-unit dari yang
sederhana sampai ke komlpeks. Pembelajar mengerjakan bagian demi bagian dengan cara maju
berkelanjutan.

2. Pembelajaran langsung

Pernyataan tujuan pembelajaran disampaikan secara langsung kepada siswa, serangkaian kegiata
yang jelasberkaitan dengan tujuan , monitoring yang cermat dari kemajuan – kemajuan belajar,
balikan tentang hasil belajar serta taktik-taktik unk penilaian yang lebih efektif dikaitkan dengan
serangkaian panduan untuk memperoleh kegiatan belajar.

3. Belajar Melalui simulasi : Latihan dan Latihan Mandiri

Dua jenis latihan pendekatan dikembangkan dari teori perilaku kelompok cybernetic (cabang
psikologi). Menurut prinsip ini, semua perilaku manusia melibatkan suatu pola gerak yang tampak.
Perilaku tersebut meliputi perilaku yang tidak terlihat, seperti berpikir dan perilaku yang tampak.
Dalam situasi tertentu, individu akan memodifikasi perilakunya sesuai dengan masukan yang mereka
terima dari lingkungan. Mereka akan menata perilakunya dan pola-pola responnya sesuai dengan
masukan-masukan dari lingkungan. Peran guru dalam model ini sebagai fasilitator dan melalui
simulasi siswa, guru hendaknya mempertahankan perannya sebagai pendukung sikap-sikap siswa
yang diperankannya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam proses belajar tenyata terdapat bermacam-macam model belajar, sesuai dengan materi yang
akan disampaikan inilah yang perlu diketahui oleh pendidik, dalam hal ini seorang guru untuk
memperoleh hasil yang maksimal dalam belajar.

Disaamping itu ada rumpun model mengajar yang lebih menekankan pada cara membelajarkan
sebuah materi terhadap siswa.

Saran

Model belajar dan rumpun model pengajaran sangatlah penting dalaam dunia pendidikan karena ini
menyangkut berhasil atau tidaknya pembelajaran yang disampaikan.

Oleh karena itu bagi calon pendidik ataupun yang sudah memiliki anak didik perlu mengetahui serta
memraktekannya dalam proses belajar.

DAFTAR PUSTAKA

http://kumpulan-artikel.blogspot.com/2012/07/tentang-model-pembelajaran.html

http://etika-mutiara.blogspot.com/2010/12/manfaat-pembelajaran-tematik.html

http://studifisika.blogspot.com/2011/01/tugas-rumpun-model-pembelajaran.html

Anitah W.,Sri dkk.2007.Strategi Pembelajaran di SD.Jakarta:UT

Anda mungkin juga menyukai