Anda di halaman 1dari 3

Artikel 1:

Pemahaman Psikologi Pendidikan Bagi Guru

(Diposkan oleh Rina Maya Sari, S.Pd)


(Guru SMK N 1 Muntok)

Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi para
peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun
perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama perilaku peserta didik dengan
segala aspeknya, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang pada
gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.Di
sinilah arti penting Psikologi Pendidikan bagi guru. Penguasaan guru tentang psikologi
pendidikan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi
pedagogik, afektif dan psikomotorik. Muhibbin Syah (2003) mengatakan bahwa “diantara
pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru adalah pengetahuan psikologi
terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik” karena dengan
pengetahuan psikologi seorang guru dan calon guru akan mengetahui berbagai karakteristik yang
berbedah-bedah dalam setiap peserta didik bak dalam sifat, sikap maupun segala gerak geriknya
peserta didik tersebut. Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui
pertimbangan–pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat.
2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai.
3. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling.

1
4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif.
6. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.
7. Menilai hasil pembelajaran yang adil.
Dengan demikian banyak teori-teori yang menjelaskan tentang berbagai pembelajaran
seperti hanya teori pembelajaran behaviorisme yang berpendapat bahwa perilaku terbentuk
melelui perkaiatan antara rangsangan (stimulus) dengan tindak balas (respon). Perubahan
perilaku lebih banyak karena pengaruh lingkungan. Teori behaviorisme dibedakan antara teori
pelaziman klasik dan teori pelaziman operan. Teori pelaziman klasik dipelopori oleh Ivan
Pavlov, konsep atau prisip pembelajaran yaitu:
1. Excitation (pergetaran) yaitu suatu rangsangan tak terazim atau alami dapat
membangkitkanreaksi sel-sel tertentu, sehingga dapat menghasilkan tindak balas.
2. Irradiaton (penularan) yaitu terjadi reaksi dari sel-sel lain yang berbeda di sekitar
kawasann sl-sel yang bekenan debgan rangasangan tak terlazim.
3. Stimulus generalization (generalisasi rangsangan) yaitu keadaan dimana individu
memberika tindak balas yang sama terhadap ranggsangan tertentuu yang memiliki
kesamaan walaupun tidak serupa.
4. Extintion (penghapuan) yaitu suatu tidak balas akan hilang secarra perlahan-lahan apabila
makin berkurangnya keterkaitann dengan rangsangan tak terlazim.
Teori pelaziman operan yang tokohnya yaitu Throndike, pada dasarnya poses
pembelajaran merupakan pembinaan hubungan antara rangsangan tertentu dengan perilaku
tertentu. Semua pembelajaran dilakukan melalui suatu prroses coba-salah (trial and error). Ada
tiga hukum pembelajaran yaitu hukum hasil (law of effect) menyatakan bahwa hubungan antara
rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabila ada kepuasan, dan akan makin diperlemah
apabila terjadi ketidakpuasaan, hukum latihan (law of exercise) menyatakan suatu rangsangan
dan perilaku akan makin kukuh apabila sering dilakukan latihan, dan hukum kesiapan (law of
readiness) menyatakan bahwa hubungan rangsangan dan perilaku akan semakin kukuh apabila
disertai dengan kesiapan individu.

Komentar:

2
Memahami psikologi bukanlah hal mudah, karena membutuhkan tahapan-tahapan yang
harus dilewati oleh seorang yang ingin memahami tentang psikologi sesuatu. Salah satunya
adalah yang berkaitan dengan pendidikan. Dimulai dari pengertian psikologi pendidikan itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai