Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JURNAL REVIEW

MK. FILSAFAT PENDIDIKAN PRODI


S1 PENDIDIKAN KEPELATIHAN
OLAHRAGA

SKOR NILAI:

PERAN FILSAFAT ILMU BAGI PERKEMBANGAN PSIKOLOGI


Suatu tinjauan menurut aliran psikologi modern
Anna Febriyanti Setianingtyas
2013

NAMA MAHASISWA : FEBRI REDIUS SIHOMBING

NIM :6193321026

DOSEN PENGAMPU :Drs.Demmu karo-karo,M.PD.

MATA KULIAH :FILSAFAT PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Oktober 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Ridhonya saya dapat menyusun laporan “Critical Journal Review” ini.
Saya berharap bahwa laporan yang saya tuliskan ini dapat saya
pertanggung- jawabkan sebagai mana adanya kebenaran antara teori tertulis
dengan apa yang akan menjadi realisasi aksi. Laporan ini saya susun dengan
desain dan settingan yang sederhana, semoga isinya dapat memberi pengetahuan
baru atau motivitas.
Saya menyadari dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami berharap adanya kritikan dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini, terutama kami sangat berharap
sumbang saran dari Ibu Dosen Pengampu mata kuliah ini.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah
membantu, sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

Medan, Oktober 2019


Hormat Saya ,

Febri Redius Sihombing

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Identitas Jurnal ........................................................................................ 1

BAB II : PEMBAHASAN REVIEW JURNAL


A. Ringkasan Jurnal ..................................................................................... 2
B. Analisis jurnal ........................................................................................... 5

BAB 1II : PENUTUP


A. Kesimpulan .............................................................................................. 7
B. Saran ......................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Identitas Jurnal

A.1. Judul :Peran Filsafat Ilmu Bagi Perkembangan Psikologi


(Suatu Tinjauan Menurut Aliran Psikologi
Modern)
A.2. Penulis : Anna Febrianty Setianingtyas
A.3. Vol/No : 25/ 86
A.4. ISSN : 0215-9511
A.5. Penerbit : Magistra
A.6. Tahun terbit : 2013

1
BAB II

PEMBAHASAN REVIEW JOURNAL

A. Ringkasan jurnal

Filsafat ilmu saat ini mendapat perhatian yang sangat besar dari para
ilmuwan. Keterlibatan umat manusia dengan dunia filsafat sudah ada sejak
manusia mulai bertanya dan mengagumi apa arti makna sesuatu beserta asal
mulanya yang ultimate. Berpangkal dari pertanyaan tentang suatu fenomena yang
muncul dalam kehidupan sehari-hari dimulailah filsafat itu. Thales (624 – 546
SM) orang Yunani pertama yang menggunakan akal secara serius dalam
mempersoalkan sesuatu masalah yang digelari Bapak Filsafat (tafsir, 1993).
Menurut Wibisono (2001) ketiga bidang filsafat tersebut secara terperinci dapat
dibagi lagi berdasarkan pembahasannya yaitu : bidang ontology, bidang
epistomoligo dan bidang aksiologi. Dengan perbedaan tersebut filsafat mencoba
menunjukkan bagaimana upaya manusia yang tidak pernah menyerah untuk
menentukan kebenaran atau kenyataan secara kritis.

Filsafat sebagai bagian dari kebudayaan manusia yang amat menakjubkan,


lahir di Yunani dan dikembangkan sejak awal abad ke-6 SM (Rapar, 1996).
Filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang paling luas cakupannya, oleh karena
itu titik tolak untuk memahami dan mengerti filsafat adalah meninjau dari segi
etimologi.
Menurut Plato, Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih
keb enaran yang asli dan murni. Menurut Aristoteles, Filsafat adalah ilmu
pengetahuan yang senantiasa berupaya mencari prinsip-prinsip dan penyebab-
Penyebab dari realitas yang ada. Menurut Rene Descartes, filsafat adalah
himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal penyelidikannya adalah
mengenai Tuhan, alam dan manusia. Menurut William James, filsafat adalah suatu
upaya yang luar biasa hebat untuk berpikir yang jelas dan terang. Menurut R.F

2
Beerling, Filsafat adalah mengajukan pertanyaan tentang kenyataan seluruhnya
atau tentang hakikat, asas, prinsip dari kenyataan.

Pemahaman tentang filsafat dapat kita lihat dari berbagai sisi diantaranya
adalah (Mudhofir, 2001): filsafat sebagai duatu sikap, filsafat sebagai suatu
metode, filsafat sebagai kelompok persoalan, filsafat sebagai sekelompok teori
atau sistem pemikiran, filsafat sebagai analisa logis tentang bahasa dan penjelasan
makna istilah dan filsafat merupakan usaha untuk memperoleh pandangan yang
menyeluruh.

Filsafat ilmu sebenarnya baru dikenal pada awal abad ke-20 dimana
Francis Bacon sebagai peletak dasar filsafat ilmu dalam khasanah bidang filsafat
secara umum. Defenisi filsafat yang dihimpun oleh The Liang Gie yang dianggap
cukup representatif, yang salah satunya adalah Robert Ackermann menyatakan
bahwa filsafat ilmu adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat
ilmiah dewasa ini yang dibandingkan dengan pendapat-pendapat terdahulu yang
telah dibuktikan.

Dari tahun 1960-1995 filsafat ilmu berkembang sangat pesat. Sementara


beberapa ahli menunjuk peristiwa tersebut sebagai indikator matinya positivisme
logik. Perkembangan tersebut sebenarnya lebih menumbuhkan upaya telaah dari
pengukuran kuantitatif ke meta-science. Pada era mutakhir sampai tahun-tahun
sekarang, filsafat ilmu berkembang dalam konteks postmodernisme dimana
konstruk, struktur dan paradigma menjadi berkembang dan berkelanjutan.
Secara ringkas pada zaman pra Yunani Kuno ditandai oleh lima
kemampuan sebagai berikut: pertama, know how dalam kehidupan sehari-hari
yang didasarkan pada pengalaman; kedua, pengetahuan yang berdasarkan
pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap receptive mind, keterangan
masih dihubungkan dengan kekuatan magis; ketiga, kemampuan menemukan
abjad dan system bilangan alam sudah menampakkan perkembangan pemikiran
manusia ketingkat abstraksi; keempat, kemampuan menulis, berhitung, menyusun
kalender yang didasarkan atas sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan;

3
kelima, kemampuan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwa-peristiwa
sebelumnya yang pernah terjadi, misalnya gerhana bulan dan matahari. Ciri yang
menonjol dari filsafat Yunani Kuno diawal kelahirannya adalah ditunjukkannya
perhatian terutama pada pengamatan gejala kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna
menemukan sesuatu asal mula(arche) yang merupakan unsure awal terjadinya
segala gejala (Mustansyir & Munir, 2002). Filsuf dan beberapa pemikirannya
yang telah memberikan sumbangsih dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
seperti Thales ( 640-550 SM),. Anaximander (611-545 SM), Anaximenes (588-
524 SM), Pytagoras (580-500 SM), Herakleitos (540-475 SM) dan Parmenides
(540-475 SM), Demokritos (460-370 SM), Socrates (470-399 SM), Plato (428-
348 SM ), Aristoteles (384-322 SM). Zaman Pertengahan (middle age) ditandai
dengan tampilnya para theolog dilapangan ilmu pengetahuan, sehingga aktivitas
ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan atau dengan kata lain, kegiatan ilmiah
diarahkan untuk mendukung kebenaran agama. Renaissance ialah zaman
peralihan ketika kebudayaan abad Tengah mulai berubah menjadi suatu
kebudayaan modern. Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam
bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan yang secara garis besar
dipaparkan adalah rasionalisme, empirisme, kritisme, idealisme, positivisme,
marxisme.
Ontologi, Menurut Koento Wibosono Siswomihardjo (2001:) menyatakan
bahwa ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan
kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak lepas dari persepsi
filsafat tentang apa dan bagaimana (yang) “ada” itu (being sein, het zijn).
Epistomologi, Menurut Koento Wibosono Siswomihardjo (2001) menyatakan
bahwa Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tatacara menggunakan
sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Aksiologi, Istilah aksiologi
berasal dari kata axios dan logos. Axios berarti nilai atau sesuatu yang berharga,
sedangkan logos berarti akal.

Ditinjau dari segi ilmu bahasa, perkataan psikologi merupakan naturalisasi


dari kata psychology. Psikologi berasal dari kata psyche yang diartikan dengan

4
jiwa, dan perkataan logos yang diartikan ilmu atau ilmu pengetahuan (science).
Sehingga psikologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan mengenai jiwa atau
ilmu jiwa (Diahsari, 2001; Walgito, 2001:). Psikologi sebagai suatu ilmu
merupakan ilmu yang relatif masih muda dibanding dengan ilmu-ilmu yang lain.
Psikologi sebenarnya baru berkembang sekitar akhir abad ke-19 sebagai anak
kandung dari fisafat dan fisiologi eksperimental (Hall & Lindzey,1993). Psikologi
merupakan salah satu macam ilmu dari berbagai macam ilmu yang ada. Dalam
perbincangan psikologi metafisik dijelaskan apa dan siapa manusia dalam
konsentrasi telaah akan jiwa. Dengan kata lain akan bisa dimengerti apakah
hakekat jiwa manusia itu.

Perspektif psikologi, Menjelang abad ke-20, psikologi lmiah mulai


dilahirkan. Gagasan mendasar dibalik kelahirannya adalah bahwa pikiran dan
perilaku, seperti planet atau zat kimia atau organ manusia dapat menjadi subyek
analisis ilmiah. perspektif prilaku meliputi: perspektif prilaku, perspektif biologis,
perspektif kognitif, perspektif psikoanalitik, perspektif fenomenologi.
Metode metode dalam psikologi, terdiri atas metode eksperimental, metode
korelasional, metode observasi,

Berpikir merupakan ciri utama bagi manusia dan untuk membedakannya


dengan makhluk lain. Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang
membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh.

B. Analisis Review Journal

Jurnal milik Anna Febrianty Setianingtyas, yaitu “Peran Filsafat Ilmu Bagi
Pengembangan Psikologi ( Suatu Tinjauan Menurut Aliran Psikologi Modern )”
sangatlah menarik, memberikan informasi tentang filsafat ilmu secara mendalam
hingga yang masa kini, tetapi ketiadaan pembeda antara bahasa asing dengan
kalimat penting yang sama sama di garis miringkan bahkan yang bahasa tidak

5
digaris miringkan yang membuat pembaca sedikit bingung, dan terkadang
terdapat kalimat yang beda tipe font penulisannya.
Seharusnya penulis mereview kembali sebelum mempublikasikannya,
menurut saya bahasa asing sangatlah perlu di beripembeda seperti garis miring,
dan terhadap kalimat yang penting diberi tanda petik satu. Agar pembaca tidak
kebingungan membaca ketika kalimat sulit disandingkan dengan bahasa asing.
Dalam pendahuluannya, sang penulis menjabarkan intisari permulaan dari
keterlibatan manusia dalam berfilsafat dan hubungannya dengan ilmu psikologi.
Peristiwa penting dalam sejarah psikologi melibatkan banyak ahli filsafat terkenal.
Dalam kerangka pemikirannya, penulis menggunakan beberapa konsep
reception-studies yang dihubungkan dengan proses encoding-decoding terhadap makna
sebuah teks dan keaktifan khalayak mengkonsumsi pesan media.
Metodologi penyampaiannya informasi pada sebuah jurnal sangatlah kritis
karena menggunakan metode deksripsi yang menggambarkan keseluruhan dari
filsafat ilmu dan psikologi itu sendiri serta relevansinya dalam kehidupan modern.
Pada kesimpulan, yang paling penting adalah Dalam Pengembangan ilmu
psikologi harus berbangkal pada metode ilmiah dan pemikiran ilmiah agar dapat
menghasilkan psikolog-psikolog yang profesional dan handal dalam bidangnya.
Serta filsafat ilmu harus mendapatkan ruang dan tempat dalam kurikulum
universitas, karena filsafat ilmu merupakan syarat mutlak praktek dan pengolahan
ilmu yang semestinya bagi masyarakat ilmuan
Saya sangat antusias dan tertarik dalam membaca jurnal ini, walaupun
masih terdapat kesalahan dalam kaidah penulisan, karena jurnal ini memuat
informasi filsafat ilmu dan psikologi modern, serta relevansinya.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahwasanya filsafat ilmu sangat berperan dalam pengembangan psikologi


manusia. Karena perkembangannya yang pesat membuat individu semakin kritis
terhadap metode-metode dari filsafat ilmu. Bukan hanya bidang ilmu psikologi
saja yang dalam perkembangan sejarah perkembangannya banyak dipengaruhi
pola-pola pemikiran dari filsafat akan tetapi juga dari bidang ilmu lainnya yang
saling terkait.

B. Saran

Bagi penulis mungkin perlu pemberian tekanan yang dapat membedakan


mana yang kalimat penting dan bahasa asing, jangan di sama ratakan yang
membuat pembaca mengalami kebingungan.

Mungkin akan jauh lebih baik apabila sebagai periview mengunakan kata-
kata yang sederhana guna mencapai pemahaman yang lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai