Mataku tiba-tiba berhenti sejenak tertuju pada sosok wanita yang berambut panjang yang
agak kemerah-merahan, kulit putih dan tingginya lebih pendek sedikit dari aku, aku malihat dia
dan aku lemparkan senyum manis kepadanya, dengan balasan senyum yang hangat membuat
jantungaku berdebar kencang, yang membuat aku tidak sadar menghambat langkah orang yang
di belakangaku.
Aku mengenal Christine salah satu teman dari cewek itu, aku mendekati cewek itu
melalui Christine. Aku mulai raih telepon genggamku dan mulai chat Christine berntanya
tentang cewek itu.
Hari demi hari aku makin kenal dan dekat dengan dia, aku dekati dia dengan dengan
jurus dewa yang biasa aku lakukan buat dekati cewek lain. Setiap hari aku pergi ke kampus
hanya untuk bisa lihat dia, hari-hariku semakin cerah setelah aku kenal dia.
Aku berlari meraih telepon genggamku yang berdering jauh dari aku, aku melihatnya
cepat berharap itu SMS dari Jesy cewek itu, ternya benar dengan hati yang gembira, wajah
berseri-seri membuka SMS dari dia.
Aku memaksakan untuk tetap perjuangakan cintaku padanya walaupun dia saudaraku,
tetapi dia malah tidak mau pacaran sama orang yang masih ada saudara yang sangat dekat
dengannya, apalagi kami sebenarnya masih satu darah. Dia hanya bisa menganggap aku sebagai
adiknya saja.
Sejak saat itu hidupku hampa seperti kapal yang tidak mempunyai tujuan, aku malas ke
kampus, dan ugal-ugalan. Hari demi hari aku jalani dengan membawa-bawa rasa kecewa yang
sangat menusuk hatiku yang membuat aku untuk sendiri dulu dan tidak mencari wanita lain.
Hari demi hari berganti hingga 6 bulan lamanya kejadian itu, memasuki semester baru
keaadaan sudah kembali seperti semula, aku rajin ke kampus dan meraih IP yang semester lalu
sempat menurun karena aku drop mata kuliahku karena aku malas, dan sekarang aku kembali
melirik-lirik wanita yang tepat di hatiku dan aku tidak mau salah untuk kedua kalinya.