Anda di halaman 1dari 4

TUGAS I AKUNTANSI BIAYA

NAMA : FADLI
NIM : 030658763
UPBJJ : SAMARINDA

1. Berikut ini merupakan data yang berasal dari PT. EKMA4315 pada tahun 2017 sebagai berikut:
Bahan baku digunakan Rp. 500.000.000
Bahan penolong digunakan Rp. 50.000.000
Tenaga kerja langsung Rp. 350.000.000
Tenaga kerja tak langsung Rp. 150.000.000
Listrik pabrik Rp. 50.000.000
Penyusutan gedung pabrik Rp. 35.000.000
Pajak bumi dan bangunan gedung pabrik Rp. 20.000.000
Perawatan dan pemeliharaan gedung pabrik Rp. 15.000.000
Biaya penjualan Rp. 125.000.000
Biaya administrasi Rp. 50.000.000
Diminta:
a. Kos prima
b. Kos konversi
c. Kos produk
d. Kos periode

2. PT. EKMA4315 adalah perusahaan manufaktur yang berlokasi di Jakarta, data persediaan bahan
baku (raw material inventory) yang ada dalam catatan perusahaan adalah sebagai berikut :
Persediaan (inventory) tanggal 1 Januari 2017 = 200 Kg @ Rp 100,00
Pembelian:

Tanggal Jumlah(Kg) Harga / Kg


12 Jan 2017 400 Rp 120
26 Jan 2017 500 Rp 90
31 Jan 2017 100 Rp 110
Pemakaian :
Tanggal Jumlah
16 Jan 2017 500
28 Jan 2017 300
Catatan:
29 Jan 2017 dikembalikan ke supplier sebanyak 100 Kg berasal dari pembelian tanggal 26 Januari
2017.

30 Jan 2017 Diterima oleh gudang bahan sebanyak 50 Kg dari bahan yang diminta tanggal 28
Januari dan berasal dari persediaan awal (beginning inventory)

Perhitungan fisik 31 Jan 2017 sebanyak 350 Kg

Dari data di atas diminta menghitung bahan baku yang dipakai (raw material used )selama bulan
Jan 2017 dengan memilih salah satu metode penilaian persediaan :

a. Metode FIFO

b. Metode LIFO
c. Metode Average

3. PT. EKMA4315 mempunyai dua departemen produksi Departemen I dan II, serta dua departemen
pembantu, yaitu departemen A dan B. Berikut ini sebagai ringkasan data untuk tahun 2017:

Departemen Produksi Departemen Pembantu

I II A B
Jumlah karyawan (orang)
60 190 20 28

500 500
Luas lantai (m2) 5.000 3.000

Jam kerja langsung 35.000 100.000

Anggaran BOP (Rp) 346.000.000 368.000.000 100.000.000 50.000.000

Berdasarkan data tersebut, hitunglah besarnya alokasi overhead pabrik departemen pembantu ke
departemen produksi dan tarif overhead pabrik di departemen produksi I dan II jika alokasi
dilakukan dengan metode langsung

Pembahasan :

1. a. Kos Prima =

Bahan baku digunakan Rp. 500.000.000

Tenaga kerja langsung Rp. 350.000.000

Total Rp. 850.000.000

b. Kos Konversi =

Bahan penolong digunakan Rp. 50.000.000

Tenaga kerja langsung Rp. 350.000.000

Tenaga kerja tak langsung Rp. 150.000.000

Listrik pabrik Rp. 50.000.000

Penyusutan gedung pabrik Rp. 35.000.000

Pajak bumi bangunan gedung pabrik Rp. 20.000.000

Perawatan dan pemeliharaan gedung pabrik Rp. 15.000.000

Total Rp. 670.000.000


c. Kos Produk =

Bahan baku digunakan Rp. 500.000.000

Bahan penolong digunakan Rp. 50.000.000

Tenaga kerja langsung Rp. 350.000.000

Tenaga kerja tak langsung Rp. 150.000.000

Listrik pabrik Rp. 50.000.000

Penyusutan gedung pabrik Rp. 35.000.000

Pajak bumi bangunan gedung pabrik Rp. 20.000.000

Perawatan dan pemeliharaan gedung pabrik Rp. 15.000.000

Total Rp. 1.170.000.000

d. Kos Periode =

Biaya penjualan Rp. 125.000.000

Biaya administrasi Rp. 50.000.000

Total Rp. 175.000.000

2. Metode FIFO

PT. EKMA4315

KARTU PEREDIAAN BARANG

JANUARI 2017

Tgl Pembelian Pemakaian Persediaan

Biaya Jlh. Biaya Jlh. Biaya Jlh.


Unit Unit
Unit (Kg) Satuan Biaya Satuan Biaya Satuan Biaya
(Kg) (Kg)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 Jan 200 100 20.000

200 100 20.000


12 Jan 400 120 48.000
400 120 48.000

200 100 20.000 - - -


16 Jan
300 120 36.000 100 120 12.000
100 120 12.000
26 Jan 500 90 45.000
500 90 45.000

100 120 12.000 - - -


28 Jan
200 90 18.000 300 90 27.000

29 Jan 100 90 9.000 200 90 18.000

200 90 18.000
30 Jan 50 100 5.000
50 100 5.000

200 90 18.000

31 Jan 100 110 11.000 50 100 5.000

100 110 11.000


Jumlah bahan baku yang dipakai sebanyak 900 Kg dengan rincian nilai =

Rp. 20.000 + Rp. 36.000 + Rp. 12.000 + Rp. 18.000 + Rp. 9.000 = Rp. 95.000,-

3. - Tarif alokasi Departemen A = Rp. 100.000.000/250 pekerja = Rp. 400.000 per pekerja
Teralokasi ke Departemen I = 60 x Rp. 400.000 = Rp. 24.000.000
Teralokasi ke Departemen II = 190 x Rp. 400.000 = Rp. 76.000.000

- Tarif alokasi Departemen B = Rp. 50.000.000/8.000 m2 = Rp. 6.250 m2


Teralokasi ke Departemen I = 5.000 x Rp. 6250 = Rp. 31. 250.000
Teralokasi ke Departemen II = 3.000 x Rp. 6.250 = Rp. 18.750.000

- Tarif Overhead Pabrik Departemen I = Rp. 346.000.000 + Rp. 24.000.000 + Rp 31.250.000


35.000 JKL
= Rp. 11.464,2 per JKL

- Tarif overhead pabrik Departemen II = Rp. 368.000.000 + Rp. 76.000.000 + Rp. 18.750.000
100.000 JKL
= Rp. 4.627,5 per JKL

Sekian dan Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai