Strategi
Strategi
Dosen pengampuh :
OLEH :
03101711048
V/A
2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjat kehadirat Tuhan Yang Maha Esa .Karena atas berkat dan
rahmat Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI”. Makalah ini berisi temtang beberapa materi
yaitu teori pembelajaran, pendekatan pembelajaran, model-model pembelajan, metode
pembelajaran, serta taktik dan teknik dalam pembelajaran.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
dapat bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan ktitik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
a. Teori Behaviorisme
Teori belajar behavioristik menyatakan bahwa belajar itu merubah tingkahlaku. Para
ahli-ahli behavioristik mengatakan bahwa proses belajar ituterjadi apabila tingkah laku siswa
sudah berubah,apabila siswa belum merespon, maka tingkah laku siswa tidak berubah maka
belum dikatakan belajar. Dan di teori belajar behavioristik, apabila tingkah lakusiswabelum
berubah maka akan berlaku sistem hukuman. Apabila belajar tidak bisa terus, dan diajarkan
lagi, tidak bisa lagi, maka akan berlaku sistem hukuman dan dengan hukuman itu dapat
membuat siswa jera dan akan membuat siswa unntuk belajar lebih giat lagi.
b. Teori Kognitivisme
c. Teori Humanistik
d. Teori Konstruktivisme
Pendekatan (Approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Pendekatan Pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
b. Pendekatan Tematik
Pendekatan tematik sebagai suatu pembelajaran di mana materi yang akan dipelajari oleh
peserta didik disampaikan dalam bentuk topik-topik dan tema yang dianggap relevan.
Pembelajaran dengan pendekatan tematik dapat dilaksanakan untuk satu disiplin ilmu atau
multidisiplin ilmu.
b. Pendekatan Kelompok
Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang menggunakan
pendekatan lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekataan kelompok memang suatu waktu
diperlukan dan perlu digunakan untuk membina anak didik adalah sejenis mahluk homo
socius, yakni mahluk yang berkecenderungan untuk hidup bersama.
Dengan pendekatan kelompok, diharpkan dapay ditumbuh-kembangkan rasa sosial yang
tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada
dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas.
c. Pendekatan Bervariasi
Ketika guru dihadapkan kepada permasalahan anak didik yang bermasalah, maka guru
akan berhadapan dangan permasalahan anak didik bervariasi. Setiap masalah yang dihadapi
oleh anak didik tidak selalu sama, terkadang ada perbedaan.
Dalam belajar, anak didik mempunyai motivasi yang berbeda. Pada satu sisi amak didik
motivasi yang rendah, tetapi pada saat lain anak didik mempunyai motivasi yang tinggi. Anak
didik yang satu bergairah belajar, anak didik yang lain kyrang bergairah belajar. Semetara
sebagian besar anak belajar, satu atau dua rang anak tidak ikut belajar.mereka dudukdan
berbicara (berbincang-bincang) satu sama lain tentang hal-hal yang terlepas dari masalah
pelajaran.
d. Pendekatan Edukatif
Apapun yang guru lakukan dalam pendidikan dan pengajaran dengan tujuan umtuk
mendidik, bukan karena motif motif lain, seperti dendam, gengsi, ingin takuti, dan
sebagainya.Anak didik yang telah melakukan kesalahan, yakni membuat keributan di kelas
ketika sedang memberikan pelajaran, misalnya tidak tepat diberikan sanksi hukum dengan
cara memukul badannya hingga luka atau cidera. Ini adalah tindakan sanksi hukum yang
tidak bernilai pendidikan.
Guru telah menggunakan teori power, yakni teori kekuasaan untuk menundakkan orang
lain. Dalam pendidiakan, guru akan kurang tarif dan bijaksana bila menggunakan kepribadian
anak didik. Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan edukatif.
Setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan
tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum, norma susila, norma
moral, norma sosial, dan norma agama.
e. Pendekatan Pengalaman
Experience is the best teacher, pengalaman adalah guru yang terbaik. Pengalaman adalah
guru yang tanpa jiwa, namun selalu dicari oleh siapa pun juga. Belajar dari pengalaman
adalah lebih baik dari pada sekedar berbicara, dan tidak pernah berbuat sama sekali. Belajar
adalah kenyataan yang ditunjukkan dengan fisik.
f. Pendekatan Pembiasaan
Pembiasaan adalah alat pendidikan. Bagi anak yang masih kecil pembiasaan ini sangat
penting. Karena dengan pembiasaan itulah akhirnya suatu akan menjadi milik anak di
kemudain hari. Pembiasaan yang baik akan membentuk suatu sosok manusia yang
berkepribadian yang baik pula. Sebaliknya, pembiasaan yang buruk akan membentuk sosok
manusia yang berkepribadian buruk pula.
g. Pendekatan Emosional
Emosi adalah gejala kejiwaaan yang ada di dalam diri seseorang. Emosi berhubungan
dengan masalah perasaan. Seseorang yang mempunyai perasaan pasti dapat merasakan
sesuatu, baik perasaan intelektual, perasaan rohaniah. Perasaan rohaniah di dalamnya ada
perasaan intelektual, perasaan estetis, perasaan etis, perasaan sosial, dan perasaan harga diri.
h. Pendekatan Rasional
Manusia adalah mahluk yang diciptakan oleh sang Maha Pencipta. Manusia adalah
mahluk yang sempurna yang diciptakan manusia berbeda dengan mahluk lainnya yang
diciptakan oleh Tuhan perbedaanya terletak pada akal. Di sekolah anak didik dengan
berbagai ilmu pengetahuan. Perkembangan berpikir anbak dibimbing ke arah yang lebih baik,
sesuai dengan tingkat usia anak. Karena keampuhan akal itulah akhirnya dijadikan
pendekatan yang disebut rasional guna kepentingan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
i. Pendekatan Fungsional
Ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh anak di sekolah bukanlah hanya sekedar pengisi
otak, tetapi diharapkan berguna bagin kehidupan anak, baik sebagai individu maupun mahluk
sosial. Pelajaran yang diberikan di kelas bukan hanya untuk memberantas kebodohan dan
pengisi intelektual, tetapi untuk implementasi ke dalam kehidupan sehar-hari. Pendekatan
fungsional yang diterapkan di sekolah diharapkan dapat menjembatani harapan tersebut.
Untuk memperlicin jalan ke arah itu tentu saja diperlukan penggunaan metode mengajar.
j. Pendekatan Keagamaan
Pendidikan dan pengajaran di sekolah tidak hanya memberikan satu atau dua macam
mata pelajaran, tatpi terdiri dari banyak mata pelajaran. Khusunyanya mata pelajaran umum
sangat berkepentingan dengan keagamaan. Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ilmun itu
tidak sekuler, tetapi menyatu dengan nilai agama. Dengan penerepan prinsip-prinsip
mengajar seperti prinsip korelasi dan sosialisasi guru dapat menyisipkan pesan-pesan
keagamaan untuk semua mata pelajaran umum. Tentu saja guru harus menguasai ajaran-
ajaran agama yang sesuai dengan mata pelajaran yang dipegang. Akhirnya, pendekatan
agama dapat membantu guru untuk memperkecil kerdilnya jiwa agama di dalam diri siswa,
yang pada akhirnya nilai-nilai agama tidak dicemoohkan dan dilecehkan.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk
di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran dan pengelolaan kelas (Arends, 1997: 7). Hal inisesuai dengan pendapat Joyce
(1992: 4) bahwa setiap model mengarahkan kita dalam merancang pembelajaran untuk
membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat digunakan untuk
mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas atau mengatur tutorial, dan
untuk menentukan material atau perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya, buku, film,
program-program media komputer, dan kurikulum.Setiap model mengarah kan kita untuk
mendesain pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai berbagai tujuan.
5. Think-pair- share
Beri kesempatan siswa untuk mencari jawaban tugas secara mandiri, kemudian bertukar
pikiran dengan teman sebangku, setelah itu berdiskusi dengan pasangan lain.
c. Menjelaskan (Explain)
Jika prediksi atau dugaan yang dibuat siswa ternyata terjadi dalam eksperimen, maka
guru tinggal merangkum dan memberi penjelasan untuk menguatkan hasil eksperimen yang
dilakukan. Namun jika dugaan siswa tidak terjadi dalam eksperimen, maka guru membantu
peserta didik mencari penjelasan mengapa dugaannya tidak benar.
d. Menulis (Write)
Aktifitas menulis sebagaimana dalam Strategi TTW dinilai sangat baik diterapkan dalam
pembelajaran. Menulis dapat membantu merealisasikan salah satu tujuan pembelajaran, yaitu
pemahaman siswa tentang materi yang ia pelajari
1. Metode Ceramah
Dalam metode ceramah guru menyampaikan materi secara lisan dan peserta didik
mendengarkan. Keunggulan metode ceramah adalah, dapat digunakan untuk mengajar dalam
jumlah peserta didik yang banyak, tujuan pembelajaran dapat disampaikan dengan mudah,
dll. Sedangkan kekurangannya adalah, Komunikasi cenderung hanya satu arah, sangat
tergantung pada kemampuan komunikasi verbal guru, dll.
7. Metode Tutorial
Metode tutorial adalah metode pembelajaran dengan mana seorang guru memberikan
bimbingan belajar kepada peserta didik secara individual. Keunggulan metode tutorial adalah,
peserta didik memperoleh pelayanan pembelajaran secara individual sehingga permasalahan
spesifik yang dihadapinya dapat dilayani secara spesifik pula, seorang peserta didik dapat
belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan kemampuannya tanpa harus dipengaruhi oleh
kecepatan belajar peserta didik yang lain. Sedangkan kelemahannya adalah, memerlukan
waktu yang lama karena guru harus melayani peserta didik dalam jumlah banyak,
memerlukan kesabaran dan keluasan pemahaman guru tentang materi yang dipelajari siswa.
Taktik pembelajaran merupakan cara pembelajaran yang hanya cocok untuk satu mata
pelajaran yang dikehendakinya. Perbedaan taktik dengan metode yaitu metode pembelajaran
dapat diaplikasikan pada semua pelajaran, namun taktik hanya dapat diterapkan di satu mata
pelajaran saja.Pengertian taktik pembelajaran menurut Nurmawati (2014) adalah gaya atau
pembawaan seseorang guru dalam menyampaikan pembelajaran.
Taktik tiap guru akan berbeda walaupun metode yang digunakan sama. Contohnya, guru
A dan B sama-sama menggunakan metode ceramah, namun guru A menyelingi humor saat
menyampaikan materi, sedangkan guru B lebih sering menggunakan media elektronik saat
menyampaikan materi. Taktik guru akan berbeda dikarenakan kepribadian dan seni
mendidiknya pun berbeda.
Contoh taktik pembelajaran di prodi Pendidikan Teknik Bangunan yaitu dengan metode
pembelajaran ceramah, dosen yang mengajar mata kuliah perhitungan akan menggunakan
taktik dengan penyampaian yang serius dengan ceramah yang sedikit, berbeda dengan dosen
mata kuliah yang mengajar mata kuliah tentang teori, maka dosen akan lebih banyak ceramah
dan kadang diselingi humor maupun cerita tentang pengalaman dosen yang berkaitan dengan
mata kuliah tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Teori belajar akan terkaitdengan pembuatan kurikulum atau perancangan kurikulum. Dengan
mempelajari teori belajar ini,dengan memahami maka dengan itu bisa mencermati perilaku-
perilaku peserta didik.ada perbedaan antara teori belajar dan pembelajaran yaitu dekriptif dan
preskriptif.
Pendekatan (Approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Pendekatan Pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.
Metode merupakan langkah dan cara yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran.
Metode biasanya dipadukan dengan metode lainnya saat implementasinya, ini dikarenakan
tidak ada metode pembelajaran yang sempurna jika hanya bersifattunggal.
Taktik pembelajaran merupakan cara pembelajaran yang hanya cocok untuk satu mata
pelajaran yang dikehendakinya. Perbedaan taktik dengan metode yaitu metode pembelajaran
dapat diaplikasikan pada semua pelajaran, namun taktik hanya dapat diterapkan di satu mata
pelajaran saja.
DAFTAR PUSTAKA
Suyono, & Hariyanto. (2015). Implementasi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Siregar, eveline dan hartin. Teori Belajarda dan Pemebeljaran.2010. Bogor: ghalia
indonesia.
Alma, Buchari, DKK. 2009. Guru Profesional: Menguasai Metode dan Terampil
Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Mustakim, Zaenal. 2009. Strategi Dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Press.