Anda di halaman 1dari 16

SISTEM REPRODUKSI HEWAN

INVERTEBRATA

Oleh : Andi Saputra Hasrudin


Reproduksi Hewan

Reproduksi hewan Vertebrata Reproduksi Hewan Invertebrata

Reproduksi Secara Vegetatif


Reproduksi Secara Generatif
dan generatif

Ovipar Membelah Diri

Fragmentasi
Ovovivipar
Pembentukan Spora
Vivipar
Regenerasi

Tunas
Reproduksi Hewan Vertebrata


Ialah hewan yang meletakan
Ovipar telur di luar tubuhnya.

ovovivipa Ialah hewan yang menghasilkan telur yang


berada di dalam tubuh inang hingga embrio

r berkembang dan menetas keluar induk.


ialah hewan yang melahirkan
Vivipar anaknya.
Reproduksi hewan Invertebrata secara
Aseksual

Membelah Diri

Fragmentasi

Pembentukan Spora

Regenerasi

Tunas
Reproduksi hewan Invertebrata secara Aseksual

Membelah Diri

Membelah diri (pembelahan


biner),  yaitu pembelahan
diri dari satu sel menjadi
dua sel baru. Misalnya,
terjadi pada Protozoa

Protozoa
Reproduksi hewan Invertebrata secara Aseksual

Fragmentasi
Fragmentasi adalah
perkembangbiakan dengan
memotong bagian tubuh,
kemudian potongan tubuh
tersebut tumbuh menjadi
individu baru. Hewan yang
melakukan reproduksi secara
fragmentasi adalah cacing
Planaria.

Cacing Planaria
Reproduksi hewan Invertebrata secara Aseksual

Pembentukan Spora

Sporulasi adalah proses


pembelahan berganda
(pembelahan multipel) yang
menghasilkan spora. Hewan
yang melakukan reproduksi
dengan sporulasi adalah
Plasmodium sp (penyebab
malaria)
Plasmodium sp
Reproduksi hewan Invertebrata secara Aseksual

Regenerasi

Bintang Laut

Yaitu sebagian tubuh terpisah


dan selanjutnya bagian tadi
dapat tumbuh menjadi individu
baru yang lengkap. Misalnya
pada dan Bintang Laut        
Reproduksi hewan Invertebrata secara Aseksual

Tunas

Hydra berkembang biak


dengan mengembangkan
tunas, lalu tunas itu akan
lepas dari tubuh utamanya
(induk) dan tumbuh
menjadi Hydra yang baru.
 Pembentuhan tunas,
misalnya pada hewan
Hydra dan Porifera
Reproduksi hewan Invertebrata secara Seksual

Pada reproduksi seksual tidak selalu


terjadi pembuahan, namun kadang-
kadang dapat terbentuk individu baru
tanpa adanya pembuahan, sehingga
reproduksi secara kawin pada hewan
invertebrata dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
 Tanpa pembuahan, yaitu pada

peristiwa partenogenesis, sel telur


tanpa dibuahi dapat tumbuh menjadi
individu baru. Misalnya pada lebah
jantan dan semut jantan.
Next..
 Dengan pembuahan, dapat dibedakan
atas konjugasi dan anisogami.
 Konjugasi, ini terjadi pada
Paramecium invertebrata yang belum jelas alat
reproduksinya misalnya Paramecium.
 Anisogami, yaitu peleburan dua sel
kelamin yang tidak sama besarnya,
misalnya peleburan mikrogamet dan
makrogamet pada Plasmodium, dan
peleburan sperma dengan ovum di
dalam rahim.
Reproduksi hewan Invertebrata secara Seksual

Hydra

Cacing Pita

Cacing Tanah

Serangga
Reproduksi hewan Invertebrata secara Seksual

Hydra
Perkembangbiakan secara
seksual dilakukan dengan
pembentukan testis dan ovarium ,
yang terdapat pada satu tubuh
(hermafrodit).
Alat tersebut masing-masing
menghasilkan spermatozoid daun
ovum. Hasil pembuahannya adalah
zigot yang selajutnya akan
berkembang menjadi hewan baru
Reproduksi hewan Invertebrata secara Seksual

Tubuh cacing pita terdiri atas


Cacing Pita
segmen-segmen yang disebut
proglotid. Pada setiap proglotid
terdapat ovarium yang
menghasilkan ovum dan testis
yang menghasilkan sel sperma.
Bila sel telur dan sel sperma
sudah masak , maka terjadilah
pembuahan didalam proglotid
yang menghasilkan zigot.
Reproduksi hewan Invertebrata secara Seksual

 Dalam tubuh cacing tanah terdapat


Cacing Tanah
beberapa segmen yang kulitnya
menebal disebut klitelum. Dalam
segmen tersebut terdapat testis yang
membentuk spermatozoid, dan
ovarium yang membentuk ovum.
 Walaupun ovum dan spermatozoid
terdapat dalam satu tubuh, cacing
tanah tidak pernah mengadakan
pembuahan sendiri, tetapi
melakukan perkawinan dengan
mempertukarkan spermatozoid
(perkawinan silang).
Reproduksi hewan Invertebrata secara Seksual

 Pada beberapa jenis serangga, misalnya lebah


Serangga madu (Apis indica), terdapat koloni yang terdiri
atas ratu yang fertil, pejantan fertil dan mati
setelah kawin, dan  pekerja yang mandul (steril).
 Pada waktu kawin, sperma dari jantan disimpan

dalam kantung sperma di induk betina. Sperma


ini merupakan cadangan sperma selama ratu
hidup.
 Bila telur yang telah matang dibuahi oleh

sperma, telur tersebut akan berkembang menjadi


calon ratu, calon pekerja atau prajurit,
sedangkan yang tidak dibuahi (partenogenesis)
akan berkembang menjadi pejantan.
 Lebah pekerja dan prajurit menjadi mandul

(streril) karena pengaruh lingkungan, yaitu


kurang makan

Anda mungkin juga menyukai