Anda di halaman 1dari 3

http://www.mb.ipb.ac.

id

RINGKASAN EKSEKUTIF

lrva Afrian'l, 2000, Analisis Strategi Distribusi Tepung Terigu Pada


PT lndafood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills, Jakarta
Dibawah Bimbingan Ujang Sumarwan dan Agus Maulana

Deregulasi kebijakan pemerintah tentang tataniaga impor gandum


dan tepung terigu, yang dikeluarkan pada tanggat 3 November 1997 dan
mulai diberlakukan pada IJanuari 1998, telah merubah pola tataniaga
tepung terigu di Indonesia. Jika sebelumnya tataniga gandum dan tepung
terigu dikuasai oleh Badan Urusan Logistik (BULOG), sedangkan
pengolahan gandurn menjadi tepung terigu dilakukan oleh beberapa
x produsen saja yaitu PT Bagasari Jakarta, PT Bogasari Surabaya dan
erdikari Makassar, maka setelah adanya kesepakatan untuk
uka monopoli dan hambatan perdagangan sejak perundingan
n Uruguay hingga munculnya Organisasi Perdagangan Dunia
0), akhirnya harus berakhir.
Kebijakaan ini, menyebabkan munculnya pemain baru dalam
aturan bisnis tepung terigu, yang memaksa pemain lama untuk
pertahankan posisinya. Selain PT Bogasari Jakarta dan Surabaya
PT Berdikari Makassar, maka industri tepung terigu Indonesia telah
asuki oleh para produsen lokal yaitu PT Sriboga Ratu Raya di
rang dan PT Panganmas Inti Persada di Cilacap. Pesaing musiman
cukup rnerepotkan para produsen tepung terigu IokaI adalah para
ir tepung terigu. Dengan tarif bea masuk impor O%, menyebabkan
ir tepung terigu ini dapat rnenjual produknya dengan harga yang
rnurah dari para produsen IokaI. Namun, sejalan dengan
melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar, maka kuantitas impor
tepung terigu menjadi menurun, sehingga menyebabkan harga juai
dipasaran naik.
PT Bogasari Flour Mills, Jakarta sebagai pelopor serta leader
dalam industri tepung terigu, tidak terlepas pula dari dampak
meningkatnya persaingan. Hal ini ditandai dengan rnenurunnya pangsa
pasar PT Bogasari sebesar 353%. Namun dengan berbagai keunggulan
yang dimilikinya PT Bogasari berusaha untuk merebut kembali pangsa
pasar yang hilang tersebut. selain menghadang tepung impor dengan
a: g.:
.a
.
meluncurkan produk baru dengan harga murah, PT Bogasari juga
--ranfaatkan kelemahan pesaingnya yaitu ketersediaan produk pesaing
m
, lancar yang dikarenakan letak perusahaan yang jauh dari daerah
asaran utama PT Bogasari, dengan memperkuat jaringan
tribusinya, serta berusaha untuk meningkatkan loyalitas distributor
rnernpraduksi tepung terigu yang berkualitas dan marketable.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah
penelitian ini adalah : {I) Bagairnana strategi distribusi yang

...
http://www.mb.ipb.ac.id

.
oleh PT. Bogasari flour Mills dalam memasarkan produk
tepung terigu (2) Bagaimana efektifitas dari strategi distribusi tepung
terigu yang diterapkan PT. Bogasari Flour Mills (3) Bagaimana strategi
pemasaran tepung terigu yang dilakukan oleh para pesaing PT. Bogasari
Flour Mills.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab semua
permasalahan yaitu (I) Mengetahui strategi distribusi yang diterapkan oleh
PT Bogasari Flour Mills dalam memasarkan produk tepung terigu,
(2) Mengetahui efektifitas strategi distribusi tepung terigu yang diterapkan
PT Bogasari Flour Mills, (3) Mengidentifikasi strategi pemasaran tepung
terigu yang dilakukan oleh para pesaing PT Bogasari Flour Mills, serta (4)
Merekomendasikan alternatif strategi distribusi yang tepat bagi
PT Bogasari Flour Mills .
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Tehnik
pengambilan contoh menggunakan tehnik purposive sampling , baik untuk
Pz responden distributor yaitu sebanyak 30 responden .yang terdiri dari
distributor resmi PT Bogasari, distributor besar, distributor kecil, grosir dan
5 responden internal perusahaan
yang terdiri dari p a n pakar dan
produk tepung terigu.Pengumputan
dengan menggunakan cara observasi, kuesioner,
awancara, dan studi pustaka. Tehnik pengolahan data menggunakan
hnik (I) Uji Validitas Alat Ukur, (2) Tabulasi Deskriptif, (3) Analisis
Berpasangan, dan (5) Uji Nilai

distribusi tepung terigu


berbagai tehnik pengolahan data,
maka secara keseluruhan dari strategi distribusi yang diterapkan oleh PT
Bogasari , secara keseluruhan dinyatakan efektif dan efisien. Hal ini
terbukti dari hasil uji nilai tengah (t), yang menunjukkan adanya
keseragaman harga iberbagai tingkatan distributor.
Selain itu, strategi distribusi yang diterapkan oleh PT Bogasari
3 masih relevan dei-lgan kondisi persaingan industri tepung terigu di
Z == Indonesia. Hasil dari matriks eksternal terboboti sebesar 2.68 yang
1 X3
1 ;F-. termasuk dalam bobot rata-rata (2.00-2.99) untuk faktor eksternal,
e menunjukkan bahwa faktor eksternal ini memiliki kekuatan sedang dalam
z i pelaksanaan strategi distribusi tepung terigu PT Bogasari. Bobot ini juga
+- EE'
mJ
=I

m4
menunjukkan bahwa fa ktor eksternal cukup berpengaruh dalam
pelaksanaan strategi distribusi tepung terigu pada PT Bogasari.
i. = Sedangkan hasil dari matriks internal terboboti sebesar 2.49 yang
termasuk dalam bobot rata-ra2a (2.00-2.99), yang menunjukkan indikasi
fng sama dengan faktor eksternal.
Y
E
Dari kedua nilai yang diperoleh, terlihat jelas bahwa pengaruh
eksternal lebih besar dibandingkan pengaruh faktor internal dalam
elaksanaan strategi distribusi tepung terigu PT Bogasari. Sedangkan
pelaksanaannya terletak .pads tahap pertumbuhan dan stabilitas.
ari hasil tersebut , maka posisi kondisi internal dan eksternal daiam
enelitian analisis strategi distribusi tepung terigu PT Bogasari terletak di

Y U
http://www.mb.ipb.ac.id

dran V yang menunjukkan posisi sebenarnya dari penerapan strategi


ribusi tepung .terigu PT Bogasari, yaitu posisi strategi yang berada
pada tahap pertumbuhan dan stabilitas . Posisi ini menunjukkan bahwa
strategi distribusi tepung terigu yang saat ini diterapkan oleh PT Bogasari ,
masih relevan dengan kondisi persaingan dalam industri tepung terigu di

Perbandingan berpasangan sebagai salah satu alat yang


digunakan dalam mengolah data, pada akhirnya menghasilkan bobot bagi
faktor-faktor yang menjadi kekuatan {sfrenght), kelemahan (weaknesses),
pakan variabel internal, peluang (oppodmityl, serta ancaman
(threaf),yang merupakan variabel eksternal, dimana dalam penentuan
variabel-variabel ini didasarkan pada studi empiris dan pengamatan
maka diperoleh alternatif-alternatif strategi yang merupakan
kombinasi dari keempat faktor tersebut.
Adapun alternatif-alternatif tersebut adalah sebagai berikut
katkan kualitas dan kuantitas produk dengan memanfaatkan
rusahaan dengan bobot 1.80, (2) Meningkatkan kualitas
yanan purna jual (service after sales) terhadap konsumen untuk
ingkatkan kualitas penjualan dengan bobot 1.47, (3) Menjamin
n kontinuitas ketersediaan barang dipasaran dengan bobot
(4) Mengembangkan target pasar baru dengan rnelakukan
,dengan bobot 1.35, (5) Meningkatkan daya saing
kualitas sumber daya manusia dengan bobot 1.26,
Meningkatkan volume 'penjualan dengan pemberian fasititas
pembayaran kepada konsumen dengan bobot 1.15,
atkan loyalitas distributor dengan produk yang berkualitas dan
erkesinarnbungan dengan bobot 1.03, (8) Melakukan
untuk rnenyiasati kernungkinan berkurangnya bahan
dengan bobot 0.90, (9) Meningkatkan daya saing produk
rian pelayanan yang unggul dengan bobot 0.79, serta (10)
bilan kualitas produk untuk rnemenuhi harapan konsumen
akan produk tepung terigu dengan bobot 0.74. Alternatif-alternatif ini
diharapkan dapat memberi masukan bagi PT Bogasari dalam
pengembangan strategi distribusinya kearah yang lebih baik untuk rnasa

Kata Kunci Tepung Terigu, PT ISM Bogasari Flour Mills, Jakarta, Strategi
Distribusi, Manajemen Pemasaran, Uji Nilai Tengah, Analisa
SWOT, Perbandingan Berpasangan, Metode Survey.

Anda mungkin juga menyukai