2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Penyelenggaraan pendidikan menjadi sangat penting dan strategis dalam
menentukan masa depan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk itu
sejalan dengan peradigma baru penyelenggaraan otonomi daerah dengan tujuan
memungkinkan daerah yang bersangkutan untuk mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, maka daerah
memiliki kewenangan untuk mengelola urusan pemerintahan di daerah atas prakarsa
sendiri, termasuk di dalamnya pengelolaan penyelenggaraan di bidang pendidikan.
Dengan adanya permasalahan pendidikan yang dihadapi daerahnya, yaitu rendahnya
kualitas pendidikan pada setiap jenjang, maka daerah diharapkan mampu menunjukkan
peranannya dalam mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah daerah
tentu saja dapat memaksimalkan peran Kepala Sekolah dan Pengawas sekolah dalam
mengupayakan peningkatan mutu pendidikan melalui implementasi supervisi
akademik dan manajerial.
Supervisi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah secara
profesional dalam rangka membimbing, membina, memfasilitasi dan membantu Kepala
Sekolah, Guru dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan efektivitas dan mutu
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran pada satuan pendidikan. Fokus
supervisi pada satuan pendidikan ada dua aspek yaitu supervisi manajerial dan
supervisi akademik. Supervisi manajerial mencakup pembinaan dan fasilitasi berbagai
aspek pengelolaan sekolah dalam menerapkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan
yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran yang bermutu tinggi.
Sedangkan supervisi akademik mencakup pembinaan dan fasilitasi peningkatan kinerja
pendidik (guru) dalam pelaksanaan pembelajaran yang bermutu tinggi.
Dalam Panduan Pelaksanaan Tugas Pengawas Sekolah yang ditetapkan Direktorat
Tenaga Kependidikan dinyatakan bahwa supervisi manajerial adalah supervisi yang
berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan
peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi,
pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumberdaya manusia (SDM). Peran
pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi manajerial adalah a) sebagai
kolaborator dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan manajemen
sekolah; b) pusat informasi peningkatan mutu pendidikan pada satuan pendidikan
binaannya; c) sebagai asesor dalam menganalisis kekuatan dan kelemahan sekolah; dan
d) sebagai evaluator hasil pengawasan pada satuan pendidikan binaannya. Sedangkan
supervisi akademik lebih diarahkan untuk peningkatan kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran untuk mendukung terwujudnya sekolah yang bermutu tinggi.
Pada dasarnya, ada tujuh komponen yang harus diperhatikan Pengawas Sekolah
dalam proses supervisi manajerial dan supervisi akademik dalam mewujudkan sekolah
bermutu, sekaligus sebagai upaya penjaminan mutu pendidikan, yaitu sebagai berikut:
1. Supervisi tidak boleh bersifat otoriter, yaitu pengawas sekolah bersikap
sebagai atasan sedangkan kepala sekolah dan guru sebagai bawahan atau
subordinat;
2. Supervisi harus dapat menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis yang
bersifat kesetia kawanan, kolegialitas, terbuka dan informal;
3. Supervisi dilakukan dengan cara terus menerus bukan merupakan tugas
sambilan yang dilaksanakan jika ada waktu atau ada kesempatan;
4. Supervisi harus bersifat demokratis, sehingga supervisor bersikap demokratis
dan dilarang mendominasi tetapi harus aktif kolaboratif dan kooperatif;
5. Pelaksanaan supervisi harus bersifat integral, karena penyelenggaraan dalam
setiap organisasi pendidikan merupakan satu sistem yang bermacam-macam
perilaku dengan tujuan yang sama yaitu pencapaian tujuan pendidikan;
6. Supervisi harus bersifat komprehensif, yaitu harus mencakup keseluruhan
aspek-aspek yang satu terkait dengan aspek yang lain;
7. Supervisi bersifat konstruktif artinya supervisi bukan untuk mencari cari
kesalahan kepala sekolah ataupun guru. Supervisor harus obyektif dalam
menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi program. Penyusunan program
supervisi harus berdasarkan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi
masing-masing sekolah binaan.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun
2015 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang Guru.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 21
Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah Dan Angka
Kreditnya
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 tahun
2007 tentang Standar Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun
2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pandidikan.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.
BAB II
KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN
A. Prosedur Supervisi
Sejalan dengan konsep dasar supervisi pendidikan yang telah
dijelaskan terdahulu, yang menjadi fokus kegiatan supervisi selalu
mengacu pada kegiatan memperbaiki atau meningkatkan proses
pembelajaran. Supervisi manajerial yang ditujukan untuk meningkatkan
mutu sekolah dalam bidang pengelolaan dan penerapan 8 (delapan) standar
nasional pendidikan sesuai dengan target dan tujuan yang hendak dicapai
oleh sekolah model.
Fungsi komplementer kegiatan supervisi yang tidak kalah pentingnya
dengan supervisi manajerial adalah supervisi akademik dengan sasaran
utama adalah guru dan pembelajaran. Dengan pengelolaan sekolah yang
baik akan tercipta iklim yang memberi kemungkinan guru bekerja dengan
baik. Supervisi manajerial menekankan pengamatan pada aspek pengelolaan
sekolah yang fungsinya sebagai pendukung terlaksananya kegiatan
pembelajaran yang efektif di sekolah. Secara umum, proses pelaksanaan
supervisi manajerial maupun akademik dilaksanakan melalui tahap-tahap
berikut ini:
1) Perencanaan
Kegiatan perencanaan mengacu pada kegiatan identifikasi
permasalahan. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam
perencanaan supervisi adalah :
a) mengumpulkan data melalui kunjungan kelas, pertemuan
pribadi atau rapat staf,
b) mengolah data dengan melakukan koreksi kebenaran terhadap
data yang dikumpulkan,
c) mengklasifikasi data sesuai dengan bidang permasalahan,
d) menarik kesimpulan tentang permasalahan sasaran sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya,
e) menetapkan teknik yang tepat digunakan untuk memperbaiki
atau meningkatkan mutu sekolah dan mutu pembelajaran.
2) Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan nyata yang
dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan
kepala sekolah dan para pendidik. Kegiatan pelaksanaan merupakan
kegiatan pemberian bantuan dari supervisor kepada kepala sekolah
dan para pendidik. Agar dapat terlaksana dengan efektif, maka
pelaksanaan supervisi tersebut harus sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan dan adanya tindak lanjut untuk melihat
keberhasilan proses dan hasil pelaksanaan supervisi.
3) Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan,
hal-hal yang sudah dilakukan, dan hal yang belum dilaksanakan.
Refleksi dalam proses supervisi dilakukan untuk semua aspek,
meliputi evaluasi hasil, proses, dan pelaksanaan. Teknik evaluasi yang
dilakukan: wawancara, angket, observasi penampilan dan tingkah
laku kepala sekolah ataupun guru-guru, kunjungan kelas, dan
memperhatikan reaksi dan pendapat pihak ketiga seperti sesama
guru, pegawai, dan orang tua.
4) Tindak Lanjut
Tindak lanjut adalah bagian terakhir dari kegiatan supervisi
proses pembelajaran maupun pengelolaan sekolah. Tindak lanjut
merupakan jastifikasi, rekomendasi, dan eksekusi yang disampaikan
oleh pengawas sekolah dan kepala sekolah tentang pendidik yang
menjadi sasaran kepengawasannya. Ada tiga alternatif tindak lanjut
yang diberikan terhadap pendidik. Ketiga tindak lanjut itu adalah:
(1) Penguatan dan apresiasi diberikan kepada guru yang telah
memenuhi standar; (2) Teguran yang bersifat mendidik diberikan
kepada guru yang belum memenuhi standar; dan (3) Peningkatan
kemampuan professional Guru dengan cara diberi kesempatan untuk
mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut.
Tindak lanjut dalam supervisi adalah proses pengumpulan
informasi yang diperlukan untuk selanjutnya digunakan bagi upaya
perbaikan lebih lanjut. Bahan-bahan yang diperoleh tersebut
selanjutnya dimanfaatkan untuk menyusun kegiatan tindak lanjut
yang sekaligus menjadi masukan penyusunan program pembinaan
selanjutnya.
Berikut ini merupakan skema prosedur supervisi :
Penyusunan Instrumen:
1. Intsrumen Penilaian Penelahaan dan Pengkajian
Perencanaan 2. Instrumen Pemantauan Kondisi Sekolah
3. Instrumen Pembinaan
Sekolah Binaan
BAB IV
HASIL SUPERVISI PENDIDIKAN
A. Supervisi Akademik
1. Catatan
Hasil Pengamatan
………………….………………………………………………………………………………………….…………
……………………………………………………………………………….…………………………………………
……………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
a. Hasil Supervisi Akademik
1) Supervisi Administrasi Administrasi Pembelajaran
Nama Sekolah/Madrasah : SDN RENGED 2
Nama Guru : ASYIROTUR ROSYIDAH, S.Pd.I
Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I / III/b
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Jam Tatap Muka :6
Semester/Kelas : 1/1
KOMPONEN ADMINISTRASI Skor Keterangan
NO
PEMBELAJARAN 4 3 2 1 0 Ketercapaian
1 Kalender Pendidikan √
2 Program Tahunan √
3 Program Semester √
4 Silabus √
5 RPP √
9 KKM √
10 Daftar Nilai √
11 Agenda Harian √
12 Absensi Peserta Didik √
13 Buku Pedoman Guru √
Jumlah 8 33
Perolehan Skor Tot 41
Skor Perolehan
Keterangan : Nilai Akhir = 41 x 100% = 78,8
Skor Maksimal (52)
Ketercapaian : 91% - 100% = Sangat Baik
81% - 90% = Baik
71% - 80% = Cukup
Dibawah 71% = Kurang
2) Penelaahan Silabus
Nama Sekolah : SDN RENGED 2
Mata Pelajaran : TEMA 2
Kelas :1
Semester :1
Nama Guru : ASYIROTUR ROSYIDAH, S.Pd.I
Waktu Supervisi : 17 September 2019
Supervisor : AEP KARLAN, S.Pd
Penilaian Catatan
No Komponen /Indikator
Ya Tidak
A. Identitas Silabus
1 Mencantumkan: nama sekolah, mata pelajaran,
√
Kelas, Semester, dan Kompetensi Inti.
B Komponen Silabus
2 Silabus mencakup komponen: Kompetensi dasar
(KD), Materi Pembelajaran (MP), Kegiatan
Pembelajaran – (KP), Indikator Pencapaian √
Kompetensi (IPK), Penilaian (P), Alokasi Waktu
(AW) dan Sumber Belajar (SB).
C Rumusan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD)
3 Mencakup seluruh KD untuk kelas √
D Rumusan Materi Pembelajaran
4 Dikembangkan sesuai dengan tingkatan ranah
kognitif (pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural/operasional dan metakoqnitif), afektif √
(sikap/perilaku) dan psikhomotor (keterampilan)
pada setiap KD.
5 Urutan materi pembelajaran dikembangkan sesuai
IPK, dengan memperhatikan pendekatan √
prosedural dan hirarkis.
6 Mengintegrasikan potensi, keunggulan dan budaya √
daerah setempat
E Rumusan Kegiatan Pembelajaran
7 Menjabarkan aktifitas peserta didik dalam proses √
pembelajaran sesuai dengan IPK
8 Dikembangkan mengacu pada tingkatan √
kompetensi pada IPK (hasil pemetaan KD)
9 Urutan kegiatan pembelajaran sesuai dengan √
urutan tingkatan kompetensi pada IPK
10 Mencantumkan pembelajaran Tatap Muka,
Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri √
Tidak Tersetruktur sesuai dengan tuntutan KD
F Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
11 IPK sesuai dengan hasil pemetaan KD pada Standar √
Isi
12 Kata Kerja Operasional (KKO) pada IPK tidak √
melebihi tingkatan KKO dalam KD
13 Setiap KD dikembangkan menjadi IPK. √
14 KKO mencakup ranah kompetensi afektif, kognitif √
dan psikhomotor, sesuai tuntutan KD.
G Rumusan Penilaian
15 Mencantumkan bentuk dan jenis penilaian yang √
dikembangkan berdasarkan IPK.
16 Bentuk dan jenis penilaian mencakup ranah √
kompetensi afektif, kognitif dan psikhomotor,
Penilaian Catatan
No Komponen /Indikator
Ya Tidak
sesuai tuntutan KD.
Rekomendasi :
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
............................................................................…
1) Penelaahan RPP
Nama Sekolah : SDN RENGED 2
Nama Guru :. ASYIROTUR ROSYIDAH, S.Pd.I
Mata pelajaran : B INDONESIA DAN IPS
Tema : 2. Udara bersih bagi kesehatan
Sub Tema : 3. Cara tubuh mengolah udara bersih
Pembelajaran :3
Kelas/Semester : .5/1.
Waktu pelaksanaan supevisi : 17 September 2019
Kompetensi Dasar : 3.2 B INDONESIA
3.3 IPS
1 Kompetensi Inti √
2 Kompetensi Dasar √
Tidak Sesuai Sesuai
C. Perumusan Indikator
Sesuai Sebagian Seluruhnya
E Nilai Karakter
Komponen Rencana Pelaksanaan Hasil Penelaahan dan Skor
No Catatan revisi
Pembelajaran
1 2 3
Menuliskan nilai-nilai karakter yang akan
1 dimunculkan dalam pembelajaran √
N Pembelajaran Pengayaan
Jumlah Skor
Nilai Akhir : Skor Perolehan X 100 = 85,5 Predikat : SB / B/ C / K
Skor Maksimum (46x3) = 138
Keterangan :
Predikat Nilai
4) Mengolah informasi √
5) Mengkomunikasikan √
b. Discovery/Inquiry Learning
1) Merencanakan pertanyaan, masalah/
√
topik yang akan diselidiki
2) Merencanakan prosedur/ langkah
√
pengumpulan dan data analisis
3) Mengumpulkan dan menganalisis data √
4) Menarik simpulan (jawaban/ penjelasan
√
ringkas)
5) Berbagi informasi dan berdiskusi untuk
√
menemukan solusi penyelesaian masalah
6) Presentasi hasil penyelesaian masalah √
c. Problem-based Learning (PBL)
1) Orientasi peserta didik pada masalah √
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk √
belajar
3) Membimbing penyelidikan individu √
maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil √
karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses √
pemecahan masalah
Aspek yang diamati: Pelaksanaan
No Ya Tidak Catatan
Pembelajaran
1 2 3 0
d. Project-based Learning (PjBL)
1) Pertanyaan mendasar √
2) Mendesain perencanaan produk √
3) Menyusun jadwal pembuatan √
4) Memonitoring keaktifan dan √
perkembangan proyek
5) Menguji hasil √
6) Evaluasi pengalaman belajar √
b. Critical Thinking √
c. Communication √
d. Collaboration √
5 Dimensi Pengetahuan
a. Faktual √
b. Konseptual √
c. Prosedural √
d. Metakognitif √
Keterangan :
Predikat Nilai
3 Program Semester √
4 Silabus √
5 RPP √
9 KKM √
10 Daftar Nilai √
11 Agenda Harian √
12 Absensi Peserta Didik √
13 Buku Pedoman Guru √
Jumlah 8 33
Perolehan Skor Tot 41
Skor Perolehan
Keterangan : Nilai Akhir = 41 x 100% = 78,8
Skor Maksimal (52)
Ketercapaian : 91% - 100% = Sangat Baik
81% - 90% = Baik
71% - 80% = Cukup
Dibawah 71% = Kurang
Penilaian Catatan
No Komponen /Indikator
Ya Tidak
B. Identitas Silabus
1 Mencantumkan: nama sekolah, mata pelajaran,
√
Kelas, Semester, dan Kompetensi Inti.
B Komponen Silabus
2 Silabus mencakup komponen: Kompetensi dasar
(KD), Materi Pembelajaran (MP), Kegiatan
Pembelajaran – (KP), Indikator Pencapaian √
Kompetensi (IPK), Penilaian (P), Alokasi Waktu
(AW) dan Sumber Belajar (SB).
C Rumusan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD)
3 Mencakup seluruh KD untuk kelas √
D Rumusan Materi Pembelajaran
4 Dikembangkan sesuai dengan tingkatan ranah
kognitif (pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural/operasional dan metakoqnitif), afektif √
(sikap/perilaku) dan psikhomotor (keterampilan)
pada setiap KD.
5 Urutan materi pembelajaran dikembangkan sesuai
IPK, dengan memperhatikan pendekatan √
prosedural dan hirarkis.
6 Mengintegrasikan potensi, keunggulan dan budaya √
daerah setempat
E Rumusan Kegiatan Pembelajaran
7 Menjabarkan aktifitas peserta didik dalam proses √
pembelajaran sesuai dengan IPK
8 Dikembangkan mengacu pada tingkatan √
kompetensi pada IPK (hasil pemetaan KD)
9 Urutan kegiatan pembelajaran sesuai dengan √
urutan tingkatan kompetensi pada IPK
10 Mencantumkan pembelajaran Tatap Muka,
Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri √
Tidak Tersetruktur sesuai dengan tuntutan KD
F Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
11 IPK sesuai dengan hasil pemetaan KD pada Standar √
Isi
12 Kata Kerja Operasional (KKO) pada IPK tidak √
melebihi tingkatan KKO dalam KD
13 Setiap KD dikembangkan menjadi IPK. √
14 KKO mencakup ranah kompetensi afektif, kognitif √
Penilaian Catatan
No Komponen /Indikator
Ya Tidak
dan psikhomotor, sesuai tuntutan KD.
G Rumusan Penilaian
15 Mencantumkan bentuk dan jenis penilaian yang √
dikembangkan berdasarkan IPK.
16 Bentuk dan jenis penilaian mencakup ranah
kompetensi afektif, kognitif dan psikhomotor, √
sesuai tuntutan KD.
H Rumusan Alokasi Waktu
17 Mencantumkan alokasi KD untuk setiap KD sesuai
√
dengan hasil pemetaan KI/KD pada standar isi
18 Mengacu pada jumlah minggu efektif belajar dan √
alokasi yang tercantum dalam struktur kurikulum.
I Rumusan Sumber Belajar
19 Mencantumkan berbagai jenis sumber belajar
(buku, laporan hasil penelitian, jurnal, majalah
ilmiah, kajian pakar bidang studi, situs-situs √
internet, multimedia, lingkungan, dan
narasumber).
Mengacu pada hasil pemetaan KI/KD, materi √
20
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
Total Score
Rekomendasi :
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
............................................................................…
3) Penelaahan RPP
Nama Sekolah : SDN RENGED 2
Nama Guru :. IKA TUSLICHAH, S.Pd.
Mata pelajaran : IPS, SBDP, MATEMATIKA
Tema : 2. BERHEMAT ENERGI
Sub Tema : 3. ENERGI ALTERNATIF
Pembelajaran :3
Kelas/Semester : IV/1.
Waktu pelaksanaan supevisi : 24 Oktober 2019
Kompetensi Dasar : 3.5 MATEMATIKA
3.5 IPS
3.2 SBDP
1 Kompetensi Inti √
2 Kompetensi Dasar √
Tidak Sesuai Sesuai
C. Perumusan Indikator
Sesuai Sebagian Seluruhnya
E Nilai Karakter
Komponen Rencana Pelaksanaan Hasil Penelaahan dan Skor
No Catatan revisi
Pembelajaran
1 2 3
Menuliskan nilai-nilai karakter yang akan
1 dimunculkan dalam pembelajaran √
N Pembelajaran Pengayaan
Jumlah Skor
Nilai Akhir : Skor Perolehan X 100 = 85,5 Predikat : SB / B/ C / K
Skor Maksimum (46x3) = 138
Keterangan :
Predikat Nilai
f. Critical Thinking √
g. Communication √
h. Collaboration √
5 Dimensi Pengetahuan
e. Faktual √
f. Konseptual √
g. Prosedural √
h. Metakognitif √
Keterangan :
Predikat Nilai
ASYIROTUR ROSYIDAH,
1 cukup cukup baik tutor sebaya 16 Oktober 2019
S.Pd.I
2 IKA TUSLICHAH, S.Pd cukup cukup baik tutor sebaya 24 Oktober 2019
5. Aktivitas Pendampingan yang Dilakukan
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………………………
BAB V
KESIMPULAN DAN TINDAKLANJUT
A. Kesimpulan
B. Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil supervise yang dilakukan maka sebagai langkah selanjutnya
adalah hasil analisis yang telah didapatkan diidentifikasi sebagai bahan untuk
rencana dan pelaksanaan kegiatan supervise pada tahun yang akan datang sehingga
supervise yang akan datang betul-betul terarah, terencana dan memenuhi
kebutuhan semua guru yang dibutuhkan untuk memperbaiki proses kegiatan
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA