Anatomi Penyiksaan
karya Saut Situmorang
Mata
Jangan kau menangis
Walau tak henti sepatu-sepatu tentara itu
Menghajar dada
Mulut
Jangan kau mengeluh
Walau terbakar kulit daging
Disundut rokok-rokok itu
Kaki
Jangan kau goyah
Walau berjam-jam kau berdiri
Menahanku terpaksa
Perut
Bertahanlah
Rasa mual yang amis itu
Cuma listrik menggigit darah
Ah, dada
Jantungmu sudah tak tahan
Hampir pecah
Tegarlah, tegarlah
Jangan kau sampai berkhianat
Itu yang diinginkan mereka