“TUBERKULOSIS PARU”
OLEH :
(Kelompok 3)
A. TUJUAN
a) Tujuan umum
Dengan diadakannya penyuluhan berupa pengenalan Tuberkulosis Paru diharapkan
semua keluarga pasien dapat mengerti apa itu Tuberkulosis Paru?
b) Tujuan khusus
1. Keluarga mengerti tentang definisi Tuberkulosis Paru
2. Keluarga mengerti tentang penyebab dari Tuberkulosis Paru
3. Keluarga mengerti tentang gejala-gejala dari Tuberkulosis Paru
4. Keluarga mengerti tentang cara penularan dari Tuberkulosis Paru
5. Keluarga mengerti tentang pencegahan dan pengobatan Tuberkulosis Paru
B. MATERI ( Terlampir )
D. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab (diskusi)
E. KEGIATAN PENYULUHAN
Gejala utama pasien TBC paru yaitu batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih.
Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak
nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam
hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan. Pada pasien dengan HIV
positif, batuk sering kali bukan merupakan gejala TBC yang khas, sehingga gejala batuk
tidak harus selalu selama 2 minggu atau lebih. (Kemenkes,2018)
Menurut Marni 2014 Gejala pasa pasien TB Paru sbb:
1. Demam 40-41oC
2. Batuk atau batuk berdarah
3. Sesak napas
4. Nyeri dada
5. Malaise
6. Keringat malam
7. Suara khas pada perkusi dada
8. Peningkatan sel darah putih dengan dominasi limfosit
9. Pada anak :
a. Berkurangnya berat badan 2 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas atau
gagal tumbuh
b. Demam tanpa sebab jelas, terutama jika berlanjut sampai 2 minggu
c. Batuk kronik ≥ 3minggu, dengan atau tanpa wheezing
d. Riwayat kontak dengan pasien TB paru dewasa.
Penularan
1. Langsung
Kuman –kuman yang berasal dari pericikan ludah atau cairan hidung penderita
berpindah ke orang lain secara langsung pada waktu mereka berbicara berhadap-hadapan
berciuman atau bersin.
2. Tidak langsung
Pengobatan
Tujuan pengobatan pada penderita Tb Paru selain untuk megobati juga mencegah
kematian, mencegh kekambuhan atau resistensu terhadap OAT serta memutuskan mata rantai
penularan.
Pengobatan dilakukan dakan dua tahap, yaitu tahap awal dan tahap lanjutan. Lama
pengobatannya 6-8 bulan tergantung berat ringannya penyakit. Penderita harus minum obat
secara lengkap teratur sesuai jadwal berobat sampai dinyatakan sembuh. Dilkukan 3 kali
pemeriksaan ulang dahak untuk mengetahui perkembangan kemajuan pengobatan, yaitu pada
akhir pengobatan awal, sebulan sebelum akhir pengobatan dan pada akhir pengobatan.
(Nizar M,2017)
Pencegahan