Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PENILAIAN STATUS GIZI

NAMA : NURHAWA TUASIKAL

NIM : P07131018066

TINGKAT : II. B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES MALUKU

PRODI GIZI

AMBON

2019
1. Alat pengukuran berat badan untuk bayi dan dewasa

Jawab:

Alat ukur bayi

a. Nama alat: Timbangan bayi

Fungsi: untuk mengukur berat badan bayi

Cara penggunaan:

1) Letakkan timbangan pada alas yang rata dan kuat.


2) Beri alas tipis yang bersih, misalnya selimut tipis atau tisu lebar.
3) Pastikan bahwa jarum berada pada angka nol (0)
4) Sebelum ditimbang, lepaskan alas kaki, baju dan topi bayi. Bayi sebaiknya ditimbang tanpa
pakaian.
5) Pengukur berdiri di depan skala timbangan
6) Bayi ditidurkam pada timbangan.
7) Ketika menimbang, tangan petugas diletakkan diatas tubuh bayi ( tidak menempel ) untuk
mencegah bayi jatuh saat ditimbang
8) Tentukan hasil berat badan bayi sesuai dengan jarum petunjuk pada timbangan, kemudian catat
hasil pengukurannya.

b. Nama alat: dacin

Fungsi: untuk mengukur berat badan bayi dan balita


Cara penggunaan:

1) Menggantungkan dacin pada :


2) Dahan pohon; b. Palang rumah, atau penyangga kaki tiga
3) Memeriksa apakah dacin sudah tergantung kuat. Tarik batang dacin ke bawah kuat-kuat.
4) Letakkan bandul geser pada angka 0 (nol) sebelum dipakai. Batang dacin dikaitkan dengan tali
pengaman
5) Pasanglah celana timbang, kotak timbang atau sarung timbang yang kosong pada dacin. Ingat
bandul geser pada angka 0 (nol)
6) Seimbangkan dacin yang sudah dibebani celana timbang, sarung timbang atau kotak timbangan
dengan cara memasukkan pasir ke dalam kantong plastik.
7) Anak atau bayi ditimbang, dan seimbangkan dacin. Saat ditimbang, pakaian dibuat seminim
mungkin, sepatu, baju/pakaian yang cukup tebal harus ditanggalkan kantong celana timbang
tidak dapat digunakan.
8) Geser bandul sampai tercapai keadaan seimbang, kedua ujung jarum terdapat pada satu titik.

9) Tentukan berat badan anak atau bayi, dengan membaca angka di ujung bandul geser.
10) Catat hasil penimbangan diatas dengan secarik kertas. Catat berat badan dengan teliti sampai
satu angka desimal,misalnya 7,5 kg
11) Geserlah bandul ke angka 0 (nol), letakkan batang dacin dalam tali pengaman, setelah itu bayi
atau anak dapat diturunkan.

Alat ukur dewasa

c. Nama alat: Timbangan camry

Fungsi: untuk mengukur berat badan


Cara penggunaan:

1) Letakkan alat timbangan berat badan di tempat yang datar.


2) Sebelum melakukan
penimbangan, hendaknya
timbangan digital/jarum
dikalibrasi terlebih dahulu
menggunakan berat standar.
Jika hasilnya sesuai maka alat
timbang dapat digunakan.
Berat standar dapat menggunakan
air mineral dalam botol 1,5 L
sebanyak 4 buah (Berat jenis
air adalah 1 gram /ml) sehingga hasil pengukuran yang dihasilkan akan menunjukkan nilai 6 kg
ataupun menggunakan benda lain yang memiliki berat standar seperti dumbbell 5 kg.

3) Setelah alat siap. Mintalah subjek untuk melepaskan alas kaki (sepatu dan kaos kaki), asesoris
yang digunakan (jam, cincin, gelang kalung, kacamata, dan lain-lain yang memiliki berat maupun
barang yang terbuat dari logam lainnya) dan pakaian luar seperti jaket. Saat menimbang
sebaikya subjek menggunakan pakaian seringan mungkin untuk mengurangi bias / error saat
pengukuran.
4) Setelah itu mintalah subjek untuk naik ke atas timbangan, kemudian berdiri tegak pada bagian
tengah timbangan dengan pandangan lurus ke depan.
5) Pastikan pula subjek dalam keadaan rileks / tidak bergerak-gerak.
6) Catat hasil pengukuran dalam satuan kilogram (Kg).

2. Alat pengukuran tinggi badan dan panjang badan

Jawab:

Nama alat: infantometer

Fungsi: untuk mengukur panjang badan bayi.

Cara penggunaan:

1) Sebelum
mengukur panjang
bayi letakkanlah
alat pada
permukaan yang
rata dengan
ketinggian yang nyaman untuk mengukur dan cukup kuat.
2) Beri alas yang tidak terlalu tebal, bersih, dan nyaman misalnya selembar selimut tipis atau kertas
tisu yang lebar.
3) Sebelum megukur tinggi badan bayi lepaskan tutup kepala bayi misalnya topi, hiasan rambut,
dan kaos kaki bayi
4) Kemudian pengukur berdiri pada salah satu sisi. Sebaiknya sisi yang paling dekat dengan skala
pengukur
5) Letakkan bayi dengan kepala menempel pada bagian kepala atau head
board
6) Posisikan kepala bayi
sehingga sudut luar mata
dan sudut atas liang telinga
berada pada garis yang tegak
lurus dengan bidang
infantometer.
7) Usahana dapat
mempertahankan kepala bayi pada posisi
8) Luruskan tubuh bayi sejajar dengan bidang infantometer
9) Luruskan tungkai bayi bila perlu salah satu tangan pengukur menahan
agar lutut bayi lurus
10) Tangan pengukur menekan lutut bayi kebawah dengan lembut
11) Dengan tangan yang lain pengukur mendorong atau menggerakkan bagian kaki atau foot board
sehingga menempel dengan tumit bayi.
12) Posisi kaki bayi adalah jari kaki menunjuk ke atas
13) Baca ukuran panjang badan bayi sampai 0,1 cm terdekat. Pengukuran dapat dilakuakan pada
satu atau dua kaki bayi.

Nama alat: Microtoise

Fungsi: untuk mengukur tinggi badan


1) Pilih bidang vertikal yang datar (misalnya tembok/ bidang pengukuran lainnya) sebagai tempat
untuk meletakkan
2) Pasang Microtoise pada bidang tersebut dengan kuat dengan cara meletakkannya di dasar
bidang / lantai), kemudian tarik ujung meteran hingga 2 meter ke atas secara vertikal / lurus
hingga Microtoise menunjukkan angka nol.
3) Pasang penguat seperti paku dan lakban pada ujung Microtoise agar posisi alat tidak bergeser
(hanya berlaku pada Microtoise portable).
4) Cara memasang Microtoise
5) Mintalah subjek yang akan diukur untuk melepaskan alas kaki (sepatu dan kaos kaki) dan
melonggarkan ikatan rambut (bila ada)
6) Persilahkan subjek untuk berdiri tepat di bawah Microtoise.

7) Pastikan subjek berdiri tegap, pandangan lurus ke depan, kedua lengan berada di samping, posisi
lutut tegak / tidak menekuk, dan telapak tangan menghadap ke paha (posisi siap).
8) Setelah itu pastikan pula kepala, punggung, bokong, betis dan tumit menempel pada bidang
vertikal / tembok / dinding dan subjek dalam keadaan rileks.
9) Turunkan Microtoise hingga mengenai / menyentuh rambut subjek namun tidak terlalu menekan
(pas dengan kepala) dan posisi Microtoise tegak lurus.
10) Catat hasil pengukuran

3. Alat LILA

Jawab:

Nama alat: pita LILA


Fungsi: untuk mengukur lingkar lengan atas

Cara penggunaan:

1) Tetapkan posisi bahu (acromion) dan siku (olecranon), tangan harus ditekuk 90 derajat.
2) Letakkan pita pengukur antara bahu dan siku
3) Tetukan titik tengah lengan

4) Lingkarkan pita LILA tepat


pada titik tengah lengan
5) P ita jangan terlalu ketat,
jangan pula terlalu longgar
6) Pembacaan skala yg tertera
pada pita dalam cm (centi
meter), posisi tangan
lurus

4. Alat ukur lingkar kepala

Jawab:

Nama alat: Onemedic

Fungsi: untuk mengukur lingkar kepala


Cara penggunaan:

1) Beri posisi bayi atau anak yang akan diukur


2) Lilitkan pengukur untuk mendapatkan lingkaran ukuran keliling letak puncak
kepala.
3) Letakkan dahi dan letak belakang bayi lihat pada alat pengukur dan besarnya
lingkar kepala
4) Ikat alat pengukur dan gulungkan kembali baringkan bayi/ anak pada posisi
semula.
5) Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala

5. Alat pengukuran panjang tungkai

Jawab:

Ada 3 (tiga) macam pengukuran yaitu : true length, bone length dan appearence length.

 True length : SIAS ke maleolus medialis melalui patela.


 Bone length : trochantor mayor ke epikondilus lateralis femur; epikondilus medialis tibiae ke
maleolus medialis.
 Appearence length : umbilikus ke maleolus lateralis melalui patela.

langkah-langkahnya

1. Persiapan Klien

Meminta izin dan jelaskan pada pasien bahwa anda akan mengukur panjang tungkainya.

2. Persiapan Alat

 Meteran
 Buku catatan
 Pulpen

3. Langkah Pelaksanaan

1) Atur posisi klien pada tempat tidur/ tempat yang rata


2) Mintalah pasien untuk baring (telentang)
3) Palpasi klien pada bagian SIAS (Spina Illiaca Anterior Superior)
4) Ukur klien mulai dari SIAS hingga Maleolus Lateral (mata kaki); kaki kanan dan kiri
5) Baca angka yang ditunjukkan pada meteran
6) Catat hasil

Anda mungkin juga menyukai