Anda di halaman 1dari 28

Pedoman Editorial, Bisnis, dan

Karyawan KG Media
dalam masa Pemilu 2024

H a l a m a n 1 | 28
Untuk Internal KG Media

H a l a m a n 2 | 28
PENGANTAR

Pemilu adalah peristiwa vital dalam kehidupan demokrasi suatu


negara. Bagi KG Media, peliputan Pemilu secara beretika,
berkeadilan, dan independen merupakan sebuah pembuktian akan
falsafah, nilai-nilai jurnalisme, dan moralitas yang ditanam oleh para
pendiri. Hasil dari peliputan yang baik soal Pemilu diharapkan
memberikan kontribusi pada pembangunan demokrasi dan
kemanusiaan yang lebih baik di Indonesia. Oleh karena itu, kami di
KG Media merasa perlu untuk membuat sebuah pedoman bagi
karyawan KG Media dalam menghadapi masa Pemilu 2024.
Pedoman ini disusun secara sistematis, dan dimulai dari
penjabaran falsafah Kompas Gramedia yang mendasari segala
keberadaan kita sebagai sebuah media dan institusi bisnis, dan
berlanjut ke penjelasan mengenai peran pers dan misi KG Media
dalam Pemilu 2024. Bagian berikutnya memuat pedoman yang
spesifik mengenai aktivitas dan perilaku untuk editorial, bisnis, dan
segenap karyawan KG Media, dan diikuti dengan konsekuensi atas
pelanggaran atas pedoman tersebut.
Sebagai warga negara, karyawan KG Media memiliki hak politik,
termasuk haknya dalam menentukan pilihan di kotak suara. Namun
sebagai warga Kompas Gramedia, terdapat hal-hal yang spesifik yang
harus diketahui dan dipatuhi dalam hal kita bersikap di tahun politik.
Pedoman ini disusun dengan mempertimbangkan hak politik sekaligus
kewajiban tersebut, dan diharapkan menjadi sebuah “kompas” bagi
jurnalis, wartawan, dan seluruh karyawan KG Media dalam
menavigasi kompleksitas sebuah pemilihan umum.
Mari kita jalankan sekaligus berkontribusi pada demokrasi dan
kemanusiaan yang lebih baik.

Andy Budiman
Chief Executive Officer KG Media

H a l a m a n 3 | 28
PENDAHULUAN

Tanggal 28 Juni 1965 Harian Kompas didirikan dengan sejumlah


nilai dan falsafah yang melingkupinya. Kini, perusahaan ini telah
berbuah dan tumbuh berkembang menjadi puluhan media dalam
berbagai platform. Koran, online, radio, dan televisi serta berbagai
media sosial.
Dalam perjalanan jurnalistiknya, Kompas selalu menjadi kawan
dalam perubahan, termasuk perubahan-perubahan politik. Pada akhir
Orde Lama, Orde Baru, era Reformasi serta pasca Reformasi. Kompas
terus mengawal perjalanan negeri. Perubahan politik regular terjadi
melalui pemilihan umum.
Di tengah perubahan lanskap media, kian berkembangnya
platform media, kian banyaknya wartawan/karyawan yang bergabung
dalam KG Media, dibutuhkan pedoman editorial, bisnis dan panduan
perilaku karyawan KG Media secara tertulis. Pedoman tertulis itu
diharapan menguatkan korelasi antar nilai yang dibangun pendiri
dengan perubahan industri di zaman yang terus berubah.
Pedoman editorial akan mencakup bagaimana mekanisme
jurnalistik bekerja di tengah berbagai platform dengan tetap menjaga
kepatuhan pada hukum, ketaatan pada kode etik serta keperpihakan
kepada publik. Terdapat 30 klausul aturan yang menyertainya.
Pedoman bisnis dibutuhkan agar fungsi ekonomi media bisa
dijalankan secara optimal dengan tetap menjaga etika dan
kemandirian editorial. Terdapat 13 klausul aturan yang berkaitan
dengan sumber-sumber penghasilan baik dari sisi kerja sama usaha
dan periklanan sepanjang Pemilu.
Sedang pedoman perilaku karyawan disusun dengan tetap
memandang bahwa karyawan punya hak individu. Namun pada sisi
lain, hak karyawan itu harus tetap diletakkan dengan nilai-nilai
perusahaan. Terdapat 20 klausul yang menyelaraskan persoalan ini.
Pedoman ini adalah ikhtiar bersama untuk memandu KG Media
memasuki Pemilu, baik sejak tahapan praPemilu, Pemilu, hingga
pascaPemilu.

Budiman Tanuredjo
Vice President National News

H a l a m a n 4 | 28
1

FALSAFAH KG MEDIA

1.1. LANDASAN FALSAFAH

Sejak didirikan tahun 1963, fondasi perusahaan pers dalam


lingkungan KG Media bersandar pada rumusan keyakinan (credo)
bahwa “Manusia dari hakekatnya terpanggil untuk bersama dengan
sesamanya berkarya demi pengembangan diri serta lingkungannya ke
arah kebaikan dan kesempurnaan yang bersumber pada Tuhan Yang
Maha Esa.”
Bersandar pada credo tersebut, (1) penghargaan terhadap nilai-
nilai kepribadian yang positif (watak yang baik); (2) profesionalisme;
(3) menghargai karyawan pada harkatnya sebagai manusia, dan; (4)
tanggung jawab sosial, menjadi basis falsafah KG Media.
Falsafah “Nilai-nilai Kepribadian yang Positif” merupakan
kesadaran setiap insan KG Media yang menyadari bahwa dirinya
merupakan sambungan langsung Ilahi. Nilai-nilai kepribadian positif
ini terpancarkan dalam sikap dan perilaku ke segala arah yang
terwujud dalam: kejujuran (integritas); proaktif; disiplin;
kebersamaan dalam sinergi; keterbukaan; dan kesetiaan pada
lembaga.
Falsafah “Profesionalisme” merupakan komitmen dan tindakan
setiap insan KG Media dalam membuahkan hasil kerja dan layanan
optimal pada para stake holder; melaksanakan tugasnya secara
tuntas; mengedepankan prinsip prioritas; dan perbaikan terus-
menerus pada kemampuan dan profesinya.
Falsafah “Hakekatnya Karyawan sebagai Manusia” merupakan
komitmen KG Media pada kepedulian atas kepentingan dan
kesejahteraan karyawan; penghargaan atas prestasi; pengembangan
potensi karyawan; sikap partisipatif; dan sandaran prinsip solusi
“menang-menang”.
Falsafah “Tanggung Jawab Sosial” merupakan landasan sikap
KG Media dengan asas solidaritas dan kemanusiaan yang senantiasa
peka terhadap kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Tanggung
jawab sosial KG Media terujud dalam partisipasi atas kebutuhan dan

H a l a m a n 5 | 28
penderitaan masyarakat; menjalankan etik usaha yang bersih;
perluasan lapangan kerja tanpa memandang perbedaan latar
belakang suku, agama, ras, kelompok, maupun golongan; serta
memperhatikan lingkungan hidup.
Segenap rumusan falsafah di atas menjadi landasan visi
maupun misi KG Media dalam melihat diri serta perannya di tengah
masyarakat dan bangsanya. Dalam visinya, KG Media berupaya
menjadi agen pembaharu dalam rangka turut serta menciptakan
masyarakat baru Indonesia. Adapun, misi yang dijalankan berupaya
“Menjadi perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu, dan tersebar di
Asia Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang
menciptakan masyarakat terdidik, tercerahkan, menghargai
kebhinekaan, dan adil sejahtera.”

1.2. NILAI-NILAI EDITORIAL

Dalam menjalankan misi menciptakan masyarakat terdidik,


tercerahkan, menghargai kebhinekaan, dan adil sejahtera, dalam
setiap unit usaha berbasis pengetahuan (media) yang dikelolanya, KG
Media memegang teguh dan menjalankan fungsi sosial dan
ekonominya dalam sandaran nilai-nilai falsafah editorial perusahaan.
Nilai-nilai falsafah editorial yang dimaksud, adalah:
Pertama, “Integritas”. Menjunjung dan menjaga integritas
merupakan cerminan dari nilai moral kejujuran dan perilaku lurus
editorial KG Media dalam sikap maupun pola kerja editorialnya, baik
produksi, distribusi, maupun konsumsi informasi.
Kedua, “Independen”. Independensi posisi dan sikap editorial
KG Media didasarkan pada kemandirian, terbebaskan dari intervensi
kekuatan politik dan ekonomi pihak lain, terlebih paksaan.
Ketiga, “Berkeadilan”. Menjunjung keadilan tanpa melupakan
kalangan tertindas dan terpinggirkan menjadi orientasi nilai editorial
KG Media. Keadilan ditopang sikap non-partisan pada kekuasaan dan
tidak membeda-bedakan perbedaan latar belakang suku, agama, ras,
kelompok, maupun golongan.
Keempat, “Proaktif”. Proaktif menjadi sikap dan tindakan
profesional editorial KG Media yang menempatkan diri sebagai
pelopor dan inisiator setiap aktifitas editorial, tidak hanya menunggu
perintah untuk bertindak.

H a l a m a n 6 | 28
Kelima, “Pencerahan”. Upaya mencerahkan masyarakat,
audiens, dan konsumen melalui produk informasi yang tepat, akurat,
dan benar, yang dihasilkan dari fakta obyektif dalam sentuhan
pemaknaan subyektif KG Media, menjadi keutamaan dalam segenap
kerja editorial.
Keenam, “Empati”. Memosisikan diri berada dalam pikiran,
perasaan, dan kondisi yang sama dengan setiap lapisan masyarakat,
termasuk pada kalangan yang secara sosial terpinggirkan, menjadi
prinsip dan orientasi editorial KG Media dalam menjalankan kerja
editorialnya.
Ketujuh, “Tanggung Jawab Sosial”. Kepekaan pada kebutuhan
dan kepentingan masyarakat menjadi orientasi kerja Editorial KG
Media, yang dijalankan dengan etik usaha yang bersih, tidak
merugikan pihak lain, dan perhatian pada kelestarian lingkungan
hidup.
Seluruh nilai-nilai editorial falsafah KG Media yang terurai di atas
menjadi prinsip dan pedoman baku bagi perilaku segenap jajaran
editorial dalam memproduksi dan pengelolaan informasi.

H a l a m a n 7 | 28
2

KG MEDIA & PEMILU 2024

2.1. PERS DAN PEMILU

Pers dan Pemilu merupakan dua entitas sosial yang saling


berkait dan tidak terpisahkan dalam menegakkan kedaulatan rakyat
berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi
hukum.
Pertautan Pers dan Pemilu tersurat pada masing-masing produk
undang-undang yang mendasari peran keduanya, yaitu: Undang-
undang (UU) Nomer 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Undang-undang
(UU) Nomor 7 Tahun 2023, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Dalam UU tentang Pemilu, disebutkan bahwa Pemilu
merupakan perwujudan kedaulatan rakyat untuk memilih anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah,
Presiden dan Wakil presiden, dan untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Keberhasilan peran Pemilu sebagai perwujudan kedaulatan
rakyat tidak terlepas dengan kehadiran pers dalam menjalankan
fungsi dan peran idealnya. Dalam UU tentang Pers, dinyatakan bahwa
kemerdekaan pers menjadi sandaran pers menjalankan peran dalam
upaya memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui; menegakkan
nilai-nilai dasar demokrasi; mengembangkan pendapat umum
berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar.
Dalam menjalankan perannya itu, kerja profesional Pers
dilandasi pula oleh sekumpulan prinsip moral etik (Kode Etik
Jurnalistik) sebagai pedoman perilaku yang wajib dipatuhi. Begitu
pula secara khusus, dalam ajang Pemilu kali ini, terkait dengan seruan
Dewan Pers (Surat Edaran Dewan Pers) bagi komunitas pers dalam

H a l a m a n 8 | 28
menjalankan kemerdekaan pers yang bertanggung jawab untuk
Pemilu 2024 yang berkualitas.

2.2. MISI DALAM PEMILU 2024

Dibandingkan dengan ajang Pemilu sebelumnya, Pemilu 2024


memiliki derajat kompleksitas yang lebih tinggi. Dari sisi jumlah dan
sebaran lokasi daerah pemilihan, jumlah pemilih, dan jabatan publik
yang diperebutkan lebih besar. Terlebih semua pelaksanaan
pemungutan suara dilakukan secara serentak.
Tingginya kompleksitas Pemilu potensial melahirkan beragam
persoalan dalam setiap langkah penyelenggaraan, baik pada tahapan
pra Pemilu, Pemilu hingga pasca Pemilu. Institusi Pers dalam upaya
memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui, menegakkan nilai-nilai
dasar demokrasi, mengembangkan pendapat umum berdasarkan
informasi yang tepat, akurat dan benar dalam Pemilu pun dihadapkan
pada kerumitan dan potensi persoalan yang sama.
Kendati demikian, sejalan dengan misi yang diembannya, KG
Media tetap berkomitmen dalam menjalankan kemerdekaan pers
yang bertanggung jawab untuk Pemilu 2024 yang berkualitas. Dalam
Pemilu kali ini, dengan falsafah dan nilai-nilai editorial yang
dijunjungnya, beragam media pers dalam jajaran KG Media, baik surat
kabar, televisi, radio, maupun media-media digital online, tetap
berupaya menjadi agen pembaharu dalam rangka turut serta
menciptakan masyarakat baru Indonesia.
Mewujudkan Pemilu 2024 yang berkualitas, editorial KG Media
menyajikan informasi yang tepat, akurat, dan benar. Tidak hanya
sebatas itu saja, kemasan dan bobot informasi mencerahkan yang
mampu membangkitkan harapan semangat baru ke-Indonesiaan
yang lebih baik tanpa melupakan kalangan yang kerap terpinggirkan,
menjadi sasaran.
Semua ini dilakukan pada berbagai hasil kreasi jurnalistik
Pemilu, antara lain reportase, pemberitaan, dan penyiaran peristiwa
Pemilu yang komprehensif, analisis mendalam, investigasi kasus-
kasus Pemilu, survei opini publik dan pemantauan pemilih, opini
pakar, ataupun berbagai model kreasi jurnalistik yang melekat dengan
kepentingan maupun kebutuhan masyarakat, audiens, dan
konsumen.

H a l a m a n 9 | 28
Pengalaman-pengalaman Pemilu sebelumnya, terutama dari sisi
keberhasilan mewujudkan kreasi jurnalistik Pemilu yang berkualitas
dan bersandar pada falsafah dan nilai-nilai editorial KG Media, dapat
menjadi pijakan dan modal keyakinan dalam melangkah.
Begitu pula, berbagai persoalan-persoalan dan kendala yang
sempat dialami, baik ekspresi ketidakpuasan dan protes keberatan
sejumlah kalangan, serta tuntutan dan sengketa akibat kreasi
jurnalistik Pemilu yang pernah dialami, menjadi pelajaran yang
mendewasakan sikap dan tindakan sepanjang Pemilu ini. ∞

H a l a m a n 10 | 28
3

PEDOMAN EDITORIAL
KG MEDIA DALAM PEMILU 2024

3.1. SASARAN DAN SIKAP EDITORIAL

Pemilu 2024 menjadi ajang pembuktian bagaimana kreasi


jurnalistik KG Media yang dipraktikan dengan landasan falsafah dan
nilai-nilai editorial yang dianutnya, mampu berperan optimal dalam
mewujudkan kedaulatan rakyat Indonesia yang lebih berkualitas.
Basis falsafah KG Media yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kepribadian yang positif (watak yang baik), profesionalisme,
menghargai karyawan pada harkatnya sebagai manusia, dan
tanggung jawab sosial, menjadi cerminan nilai-nilai editorial yang
dipraktikkan.
Dalam ajang Pemilu 2024 inilah nilai-nilai editorial yang
teroperasionalisasikan dalam integritas bersikap, pilihan posisi
editorial yang independen, berkeadilan, proaktif, mencerahkan,
empati, dan bertanggung jawab sosial, terangkum dalam setiap kerja
jurnalistik seluruh media dalam naungan KG Media.
Basis falsafah dan nilai-nilai editorial di atas bersanding dengan
koridor profesionalisme jurnalistik yang terangkum dalam serangkaian
kode etik jurnalis, aturan perundangan Pers, serta seperangkat aturan
yang menjaminkan pelaksanaan Pemilu 2024 berlangsung secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, mengikat segenap
kerja editorial dalam memproduksi informasi Kepemiluan.
Dalam memproduksi informasi Kepemiluan, editorial KG Media
berkomitmen menghasilkan informasi yang tidak hanya tepat, akurat,
dan benar, namun mengusung makna yang mampu mencerahkan
dan menjawab setiap kepentingan maupun kebutuhan masyarakat,
audiens, ataupun konsumen, tanpa memandang perbedaan latar
belakang suku, agama, ras, kelompok, maupun golongan.

H a l a m a n 11 | 28
Mewujudkan komitmen sikap editorial KG Media, seperangkat
panduan dan aturan dalam Pedoman Peliputan dan Publikasi berikut
ini dirangkai yang sekaligus menjadi pedoman bersikap dan bertindak
bagi setiap jajaran editorial pada semua media dalam lingkungan KG
Media.

3.2. PEDOMAN PELIPUTAN & PUBLIKASI

Mewujudkan komitmen sikap editorial KG Media dalam


berpartisipasi menjadikan Pemilu 2024 menjadi lebih berkualitas,
diperlukan kerja jurnalistik profesional yang terhindar dari potensi
ancaman persoalan praktik jurnalistik, etik jurnalistik, maupun konflik
kepentingan. Seperangkat aturan yang memosisikan jurnalis/
wartawan dan jajaran editorial, pola kerja peliputan, maupun
publikasi informasi Kepemiluan berikut dapat dijadikan pedoman.

1. Setiap upaya dan tindakan editorial yang terkait dengan Pemilu,


mengacu pada aturan main yang ada, antara lain yaitu: Peraturan
KPU (PKPU) tentang Kampanye Pemilu, Peraturan Bawaslu
(Perbawaslu) tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum,
Surat Edaran Dewan Pers Nomor 01/SE-DP/XII/2022 Tentang
Kemerdekaan Pers yang Bertanggung Jawab, dan Pedoman Komisi
Penyiaran Indonesia tentang Pengawasan dan Pemantauan
Pemberitaan, Penyiaran, Iklan Kampanye Pemilu di Lembaga
Penyiaran, dan berbagai aturan turunannya, serta aturan-aturan
sejenis yang telah dirumuskan dalam Peraturan Perusahaan di
lingkungan KG Media.

2. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial dilarang menjadi


pengurus dan atau anggota dari Partai Politik, Ormas underbouw
partai politik atau yang sejenisnya.

3. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial yang telah dan


bermaksud akan menjadi pengurus maupun anggota dari sebuah
organisasi kemasyarakatan, keagamaan, nirlaba, maupun profesi,
terlebih dahulu harus men-declare dan mendapat verifikasi dari
atasan langsung. Jurnalis yang bersangkutan tidak boleh
memberitakan organisasinya, kecuali penugasan.

H a l a m a n 12 | 28
4. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial dilarang
menggunggah konten terkait pandangan, sikap, dan preferensi
politik dirinya ataupun rencana tindakan yang dikaitkan dengan
pandangan, sikap, preferensi politik dirinya di media sosial.

5. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial dilarang menjadi


calon atau dicalonkan sebagai anggota legislatif di tingkat daerah
(DPRD) Kabupaten/Kota, Provinsi, hingga nasional (DPR RI) &
Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Bupati dan Wakil Bupati,
Walikota dan Wakil Walikota, Gubernur dan Wakil Gubernur,
Presiden dan Wakil Presiden.

6. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial dilarang menjadi


pengurus dan atau anggota tim pemenangan maupun relawan bagi
partai politik, calon kepala daerah, calon anggota legislatif,
maupun calon Presiden dan Wakil Presiden.

7. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial dilarang berperan


sebagai konsultan politik yang memberikan data, analisis, maupun
rekomendasi politik kepada setiap institusi politik dan tokoh-tokoh
politik, ataupun pihak yang terkait dalam Pemilu.

8. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial dilarang menjadi


anggota/komisioner lembaga negara penyelenggara dan
pengawas Pemilu, baik KPU Pusat, KPU Provinsi, KPU
Kota/Kabupaten, maupun Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu
Kota/Kabupaten, serta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
(DKPP).

9. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial dilarang


berpartisipasi dalam penyelenggaraan dan pengawasan Pemilu,
seperti menjadi anggota tim seleksi, anggota tim kerja KPU,
Bawaslu, DKPP di semua tingkatan atau bentuk kerja-kerja lainnya
tanpa izin tertulis perusahaan.

10. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial tanpa seizin atasan


dilarang menjadi pembicara/narasumber terkait pemilu di media
massa dan forum lainnya di luar KG Media. Mereka yang atas seizin

H a l a m a n 13 | 28
atasan menjadi pembicara/narasumber, pendapat yang
disampaikan di setiap media atau forum lainnya di dalam ataupun
luar KG Media tidak boleh bertentangan dengan kebijakan editorial.

11. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial dalam orientasi


kerjanya harus mengembangkan kepekaan pada kepentingan dan
kebutuhan setiap lapisan masyarakat dalam Pemilu.

12. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial dalam mewujudkan


kreasi jurnalistik Pemilu yang bersinggungan dengan persoalan-
persoalan kalangan yang secara sosial, ekonomi, dan politik
termarjinalkan, harus mengedepankan sisi empati dan
keberpihakan, tidak justru mengeksploitasi persoalan kalangan ini.

13. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial loyal pada


institusinya dan dilarang memberikan atau membocorkan
informasi, data, ataupun segenap rencana editorial dirinya ataupun
institusinya pada pihak lain.

14. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial yang ditugaskan


melakukan peliputan melekat (embedded) atau melakukan
pertemuan khusus dengan capres-cawapres, calon kepala daerah,
dan atau kandidat lainnya harus memiliki surat penugasan resmi
dari pimpinan unit.

15. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial yang ditugaskan


peliputan melekat, dalam mewujudkan pilihan topik dan angle
persoalan yang diangkat serta rencana publikasi/penayangannya
harus sesuai dengan agenda setting editorial, bukan agenda nara
sumber. Prinsip keseimbangan terhadap materi publikasi/
penayangan peliputan melekat setiap tokoh politik/partai politik
harus diwujudkan.

16. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial yang ditugaskan


melakukan peliputan dan penulisan Pemilu, berintegritas dan
bertindak profesional. Dilarang menerima kompensasi material
maupun non material, janji-janji imbalan, dari partai politik,
pasangan capres-cawapres, calon kepala daerah, dan atau
kandidat lainnya.

H a l a m a n 14 | 28
17. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial yang melakukan
perjalanan dinas luar kota/luar negeri atas undangan nara sumber
politik ataupun partai politik, termasuk perjalanan peliputan
melekat, selain tanggungan akomodasi dan transport perjalanan
dilarang menerima kompensasi material maupun non material,
janji-janji imbalan dari pihak nara sumber pengundang.

18. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial dalam menyiapkan


materi pemberitaan harus melakukan seleksi ketat terhadap rilis-
rilis yang dikirimkan relawan, tim sukses, maupun kelompok
kepentingan lainnya. Seleksi rilis terutama didasarkan pada news
value, kelayakan berita, dan mempertimbangkan kapasitas
pembuat rilis.

19. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial dilarang mengutip


dan menampilkan isi konten dari setiap tokoh ataupun institusi
politik yang berkompetisi dalam Pemilu dari selebaran, media
massa, website, sosial media, sebagai sumber pemberitaan tanpa
adanya verifikasi langsung kepada sumber ataupun institusi
bersangkutan.

20. Setiap jurnalis/wartawan serta jajaran editorial harus memahami


dan melakukan verifikasi/ pengecekan ulang terhadap kelayakan
berbagai data sekunder, kelayakan hasil penelitian/survei, dan
informasi sekunder yang diproduksi oleh lembaga negara atau
lembaga lainnya, sebagai dukungan materi pemberitaan Pemilu.

21. Setiap jurnalis serta jajaran editorial harus melakukan seleksi ketat
terhadap kelayakan nara sumber pemberitaan Pemilu. Pemilihan
nara sumber semata-mata didasarkan kualifikasi kapasitas,
kredibilitas, dan kewenangan nara sumber.

22. Setiap jurnalis serta jajaran editorial menjunjung tinggi


profesionalisme dengan tidak melakukan plagiarisme dan kloning.

23. Hasil reportase, wawancara, dan analisis yang siap terpublikasikan


pada setiap medium pemberitaan, harus memberi proporsi yang

H a l a m a n 15 | 28
berimbang kepada setiap pasangan capres-cawapres, partai politik
peserta Pemilu dan calon kepala daerah.

24. Setiap kreasi jurnalistik yang siap terpublikasikan, perlu


memperhatikan azas kewajaran dalam pemberitaannya sehingga
tidak terkesan pencitraan dan advertorial terselubung.

25. Dalam setiap kreasi jurnalistik, tidak memasukkan unsur sensitif


dalam pemberitaan, di antaranya isu SARA, ujaran kebencian,
black campaign (kampanye hitam), kesan mengadu domba, serta
menista lawan politik.

26. Setiap kreasi jurnalistik harus mencantumkan nara sumber secara


jelas. Apabila berasal dari rilis, harus jelas identitas, kapasitas, dan
otoritas pembuat rilis.

27. Setiap kreasi jurnalistik Pemilu siap publikasi/tayang yang


dihasilkan merupakan kerja otentik jurnalis, tidak dilakukan dari
hasil kreasi Artificial Intelligent (AI), seperti Chat GPT, Bing Chat,
Google Bard, dan sejenisnya. Pemanfaatan AI sebatas pencarian
dan pengkayaan informasi yang harus diverifikasi ulang. Informasi
yang dihasilkan AI belum sepenuhnya sahih.

28. Dalam setiap kreasi jurnalistik Pemilu yang menampilkan hasil


survei opini publik, jajak pendapat, hitung cepat (quick count), exit
poll, harus menampilkan standar metodologi, antara lain rumusan
populasi-sampel, potensi margin of error, rumusan pertanyaan,
metode wawancara, waktu penyelenggaraan, dan identitas
sponsor berikut pengakuan sumber pendanaannya. Hindari hasil
survei yang dirilis lembaga-lembaga survei tidak terdaftar resmi
dalam KPU dan atau lembaga survei yang tidak jelas track record-
nya.

29. Dalam setiap kreasi jurnalistik yang didasarkan pada isu persoalan,
terlebih yang bermuara persoalan konflik Pemilu, penjelasan duduk
perkara atau ihwal permasalahan yang lengkap dan mendalam,
jernih dan tidak berprasangka, seimbang, harus dilakukan.

H a l a m a n 16 | 28
30. Berbagai pedoman maupun aturan keredaksian berkaitan dengan
Pemilu 2024 yang belum terangkum di atas, sepanjang tidak
bertentangan substansinya, menjadi aturan khusus masing-masing
redaksi media dalam KG Media. ∞

H a l a m a n 17 | 28
4

PEDOMAN KERJA BISNIS


KG MEDIA DALAM PEMILU 2024

4.1. SASARAN PELUANG DAN SIKAP

Pemilu 2024 tidak hanya menjadi ajang pembuktian bahwa


kreasi jurnalistik KG Media berperan optimal dalam mewujudkan
kedaulatan rakyat Indonesia yang lebih berkualitas. Namun, pada
momen Pemilu serentak ini terbuka peluang besar peningkatan nilai
tambah ekonomi yang dapat dimanfaatkan bagi tujuan pemenuhan
fungsi ekonomi korporasi KG Media.
Pengoptimalan fungsi ekonomi dilakukan pada setiap rangkaian
tahapan Pemilu. Berdasarkan besaran anggaran yang telah disetujui
DPR, rangkaian pelaksanaan Pemilu 2024 akan menghabiskan biaya
penyelenggaraan (KPU dan Bawaslu) sedikitnya sebesar Rp 100
triliun. Jumlah tersebut menjadi lebih berlipat ganda jika ditambahkan
oleh segenap biaya yang dikeluarkan oleh partai politik dan kandidat
di berbagai jenjang pemilihan.
KG Media dalam menjalankan fungsinya sebagai institusi
ekonomi, menyikapi hal ini sebagai peluang meningkatkan nilai
tambah ekonomi dari segenap unit usaha produksi informasinya tanpa
mengorbankan fungsi sosial pers yang diwujudkan dalam setiap
kebijakan editorial kepemiluan.
Dalam menjalankan fungsi ekonominya, KG Media sebagai
korporasi media dengan landasan falsafah dan nilai-nilai perusahaan
yang kokoh, secara khusus memiliki komitmen tanggung jawab
sosialnya yaitu menjalankan etik usaha yang bersih, mengacu pada
aturan main yang ada, dan tidak melakukan bisnis yang merugikan
pihak lain. Oleh karena itu, segenap strategi dan upaya penciptaan
nilai tambah ekonomi yang dilakukan harus diselaraskan dengan
landasan falsafah dan nilai-nilai perusahaan.
Menjaga agar segenap upaya penciptaan nilai tambah ekonomi
perbisnisan berjalan sesuai dengan etik usaha bersih dan

H a l a m a n 18 | 28
terhindarkan dari berbagai potensi persoalan, maka pedoman kerja
perbisnisan dalam praktik bisnis kerja sama usaha dan periklanan
dalam masa Pemilu disusun.

4.2. PEDOMAN PERBISNISAN DAN PERIKLANAN

Sesuai dengan falsafah dan nilai-nilai perusahaan, dalam


menjalankan bisnis KG Media berkomitmen pada nilai tanggung jawab
sosialnya yaitu menjalankan etik usaha yang bersih, mengacu pada
aturan main yang ada, dan tidak melakukan bisnis yang merugikan
pihak lain. Ada pun aturan yang dirangkai berikut ini perlu dijadikan
pedoman kerja sama usaha dalam bisnis dan periklanan.

1. Setiap upaya penciptaan nilai tambah ekonomi yang


menguntungkan berkaitan dengan Pemilu, harus mengacu pada
aturan main yang ada, antara lain yaitu: Peraturan KPU (PKPU)
tentang Kampanye Pemilu, Peraturan Bawaslu (Perbawaslu)
tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum, Surat Edaran
Dewan Pers Nomor 01/SE-DP/XII/2022 Tentang Kemerdekaan
Pers yang Bertanggung Jawab, dan Pedoman Komisi Penyiaran
Indonesia tentang Pengawasan dan Pemantauan Pemberitaan,
Penyiaran, dan Iklan Kampanye Pemilu di Lembaga Penyiaran,
dan Etika Pariwara Indonesia 2020, berikut segenap aturan
turunannya serta aturan-aturan sejenis yang telah dirumuskan
dalam Peraturan Perusahaan di lingkungan KG Media.

2. Kemandirian editorial dan pemilahan tegas dengan sisi bisnis


harus tetap terjaga. Menjaga hal ini berlangsung, setiap upaya
penciptaan nilai tambah ekonomi yang menguntungkan
berkaitan dengan Pemilu, khususnya dalam berbagai bentuk
kerja sama usaha dan periklanan politik, perlu sepengetahuan
dan persetujuan kesepakatan pihak editorial.

3. Setiap upaya penciptaan nilai tambah ekonomi yang


menguntungkan berkaitan dengan Pemilu, khususnya dalam
berbagai bentuk kerja sama usaha dan periklanan politik,
dilakukan dengan memberikan keadilan dan kesempatan yang
sama pada setiap kalangan, baik institusi politik, tokoh-tokoh

H a l a m a n 19 | 28
politik, ataupun pihak lain yang berkaitan dengan
penyelenggaraan Pemilu.

4. Setiap upaya penciptaan nilai tambah ekonomi yang


menguntungkan berkaitan dengan Pemilu, khususnya dalam
berbagai bentuk kerja sama usaha dan periklanan politik, tidak
boleh bersinggungan dengan sentimen suku, agama, ras,
kelompok, maupun golongan.

5. Setiap upaya penciptaan nilai tambah ekonomi yang


menguntungkan berkaitan dengan Pemilu, khususnya dalam
periklanan politik tidak boleh menggunakan tokoh agama atau
kutipan ayat-ayat kitab suci dari agama ataupun kepercayaan
manapun.

6. Setiap upaya penciptaan nilai tambah ekonomi yang


menguntungkan berkaitan dengan Pemilu, khususnya dalam
periklanan politik tidak boleh bermuatan kampanye hitam (black
campaign) dan hindarkan upaya kampanye negative (negative
campaign) yang memojokkan dan mengecilkan pihak lain
seperti menggunakan prestasi atau kegagalan untuk
kepentingan sesuatu kelompok.

7. Setiap upaya penciptaan nilai tambah ekonomi yang


menguntungkan berkaitan dengan Pemilu, khususnya dalam
periklanan politik, tidak mendorong atau memicu timbulnya rasa
cemas, takut atau ketidaknyamanan.

8. Setiap upaya penciptaan nilai tambah ekonomi yang


menguntungkan berkaitan dengan Pemilu, khususnya dalam
periklanan politik, tidak boleh memberi kesan yang
merendahkan kaum marjinal yang secara sosial, ekonomi,
maupun politik terpinggirkan, termasuk kaum dengan
kebutuhan khusus (difabel), membiaskan kesetaraan gender,
pengeksploitasian anak.

9. Penerimaan iklan display, content marketing, seperti


advertorial, unbranded advertorial atau apapun bentuk

H a l a m a n 20 | 28
kampanye dari pihak yang tidak jelas identitas dan kapasitasnya
dalam Pemilu harus dihindari.

10. Muatan iklan politik yang mengaitkan klaim dukungan dari pihak
tertentu, atau melibatkan pihak lain (lembaga, individu) di luar
pembuat iklan, seperti pengutipan wawancara tokoh, sikap
institusi, hasil survei, dan sejenisnya harus dikonfirmasikan
kepada pihak yang bersangkutan, untuk menghindari komplain
dan masalah.

11. Setiap upaya penciptaan nilai tambah ekonomi yang


menguntungkan berkaitan dengan Pemilu, khususnya dalam
periklanan politik dalam wujud content marketing, seperti
advertorial, unbranded advertorial, harus diberi penanda yang
jelas yang membedakan dengan artikel editorial (tampil jelas
sebagai suatu iklan).

12. Pemasangan iklan dalam bentuk content marketing, seperti


advertorial, unbranded advertorial maupun bentuk lainnya
sebelum masa kampanye resmi yang jadwalnya ditentukan oleh
KPU, menyesuaikan dengan SOP yang sudah dipraktikkan
selama ini.

13. Berbagai macam kreasi kerja sama usaha dan periklanan


masing-masing media yang belum terangkum di atas,
sepanjang tidak bertentangan substansinya, menjadi aturan
khusus masing-masing institusi media dalam KG Media. ∞

H a l a m a n 21 | 28
5

PEDOMAN PERILAKU
KARYAWAN KG MEDIA DALAM
PEMILU 2024

5.1. KARYAWAN, INDIVIDU, DAN HAK POLITIK

Sebagaimana landasan falsafah dan visinya: berupaya menjadi


agen pembaharu dalam rangka turut serta menciptakan masyarakat
baru Indonesia, KG Media mengakui, menghormati, dan menjunjung
tinggi keberadaan hak-hak politik individu setiap karyawan, termasuk
hak memilih dan hak dipilih dalam Pemilu, yang dijamin konstitusi
(UUD 1945, UU Nomor 30/1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM),
Pasal 43).
Wujud pengakuan dan penghormatan terhadap hak-hak politik
individu yang dimiliki setiap karyawan, KG Media membebaskan dan
mendorong setiap karyawan untuk memanfaatkan hak-hak politik
yang dimilikinya, secara khusus pada Pemilu, guna perbaikan kualitas
kepemimpinan negeri.
Pada sisi lain, KG Media dalam kapasitasnya sebagai badan
usaha yang bergerak dalam bidang pemroduksian informasi, Pers,
prinsip-prinsip korporasi yang tertuang dalam rumusan nilai-nilai
editorialnya, antara lain bersifat independen, berkeadilan, berdiri di
atas semua kelompok masyarakat, dan tanggung jawab sosial yang
diembannya, menjadi dasar pijakan operasional kerja yang mengikat,
termasuk oleh karyawan.
Dalam praktik kerja, konflik kepentingan antara posisi karyawan
sebagai individu dengan berbagai hak-hak politik yang dimilikinya dan
karyawan sebagai bagian dari proses produksi informasi potensial
terjadi. Begitu pula, potensi gangguan aktivitas kerja setiap karyawan
dan kondisi lingkungan kerja dapat terjadi. Mencegah hal tersebut,
berbagai regulasi yang tertuang dalam setiap aturan perusahaan pada
setiap media dalam lingkungan KG Media disusun. Dalam Pemilu 2024

H a l a m a n 22 | 28
kali ini, dipandang perlu menegaskan kembali setiap aturan yang ada
dalam rumusan pedoman perilaku karyawan berikut ini.

5.2. PEDOMAN PERILAKU KARYAWAN MASA PEMILU 2024

KG Media mengakui, menghormati, dan menjunjung tinggi hak-


hak politik individu yang dimiliki setiap karyawan. Namun, dalam
posisi sebagai karyawan, guna mencegah terjadinya konflik
kepentingan, potensi gangguan pekerjaan dirinya dan lingkungan
kerjanya, terutama dalam Pemilu 2024, baik pada masa praPemilu,
Pemilu, maupun pascaPemilu, maka panduan berikut harus dipatuhi.

1. Setiap karyawan turut serta mewujudkan Pemilu 2024 yang


berkualitas dengan menjunjung tinggi asas Pemilu: langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

2. Setiap karyawan memiliki kebebasan menggunakan hak memilih


dalam Pemilu 2024 sesuai dengan ketentuan amanat konstitusi.

3. Setiap karyawan dalam menggunakan hak pilihnya, wajib menjaga


nama baik, reputasi, dan independensi perusahaan.

4. Setiap karyawan dalam menggunakan hak pilihnya dilarang untuk


mengasosiasikan pilihan politik pribadi menjadi pilihan perusahaan.

5. Setiap karyawan dilarang menggunakan atribusinya (posisi


kekaryawanannya) untuk berbicara terkait dengan pilihan
politiknya dengan pihak lain (internal maupun eksternal
perusahaan).

6. Setiap karyawan dilarang menjadi pengurus dari Partai Politik,


Ormas underbouw partai politik atau yang sejenisnya.

7. Setiap karyawan dilarang menjadi calon atau dicalonkan sebagai


anggota legislatif di tingkat daerah (DPRD) hingga nasional (DPR
RI), Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Bupati dan Wakil Bupati,
Wali kota dan Wakil Wali kota, Gubernur dan Wakil Gubernur,
Presiden dan Wakil Presiden.

H a l a m a n 23 | 28
8. Setiap karyawan dilarang menggunakan atribusi perusahaan yang
melekat untuk berbicara mewakili partai politik, calon kepala
daerah, calon Presiden dan Wakil Presiden, calon anggota legislatif.

9. Setiap karyawan dilarang menjadi anggota permanen


penyelenggara dan pengawas Pemilu (KPU, KPUD Bawaslu, dan
DKPP).

10. Setiap karyawan yang dalam Pemilu menjadi bagian Kelompok


Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) bersifat ad hoc, wajib
mendapat izin tertulis dari perusahaan.

11. Setiap karyawan dilarang menjadi tim seleksi komisioner KPU dan
Bawaslu dan atau bentuk kerja-kerja lainnya tanpa sepengetahuan
dan izin tertulis perusahaan.

12. Setiap karyawan dilarang melakukan propaganda atau kegiatan


kampanye politik baik lisan maupun tertulis di dalam ruang kerja,
waktu kerja, ataupun saat menjalani penugasan pekerjaan di luar
ruang dan waktu kerja perusahaan.

13. Setiap karyawan dilarang membuat, menggunakan, dan ikut


menyebarkan atribut partai politik di dalam ruang kerja, waktu
kerja, dan saat penugasan kerja.

14. Setiap karyawan dilarang memberikan dukungan secara lisan dan


tertulis dengan menggunakan atribusi, fasilitas, aset dan identitas
perusahaan kepada para peserta Pemilu, calon anggota legislatif,
dan kepala daerah.

15. Setiap karyawan harus bijak menggunakan media sosial milik


pribadi selama masa Pemilu 2024 berlangsung dan wajib
memperhatikan hal hal yang dilarang oleh undang undang dan
aturan perusahaan. Setiap sanksi ataupun akibat atas pelanggaran
yang berlaku menjadi tanggung jawab pribadi karyawan.

16. Setiap karyawan dilarang menggunakan nama, logo, simbol dan


identitas perusahaan sebagai foto profil pada akun media sosial
pribadi, kecuali atas seizin atau penugasan perusahaan.

H a l a m a n 24 | 28
17. Setiap karyawan yang menggunakan dan mencantumkan identitas
kekaryawanan dan perusahaannya pada biodata media sosial
pribadi wajib menjaga nama baik serta independensi perusahaan.

18. Setiap karyawan dalam mengunggah konten, terkait pandangan,


sikap, preferensi ataupun rencana tindakan dirinya terhadap
sesuatu hal yang bermuatan politik di sosial media ataupun
berbagai medium publikasi harus menyatakan (men-declare)
semua itu merupakan pandangan pribadi, bukan perusahaan.

19. Setiap karyawan loyal pada institusi kerjanya, dilarang memberikan


atau membocorkan informasi, data, ataupun segenap kondisi kerja
yang berlangsung di dalam institusinya kepada pihak lain.

20. Berbagai aturan kekaryawanan berkaitan dengan Pemilu 2024


yang belum terangkum di atas, sepanjang tidak bertentangan
substansinya, menjadi aturan khusus masing-masing institusi
media dalam KG Media. ∞

H a l a m a n 25 | 28
6

SANKSI PELANGGARAN

Pedoman Editorial, Bisnis, dan Karyawan KG Media dalam masa


Pemilu 2024 ini dirangkai guna memastikan segenap insan KG Media
bersama perusahaan dalam mewujudkan fungsi sosial dan fungsi
ekonomi Pers-nya tetap berkomitmen dan bertanggung jawab
menciptakan Pemilu 2024 yang berkualitas.
Oleh karena itu, berbagai pelanggaran yang terbukti secara sah
dan meyakinkan terhadap ketentuan pedoman sebagaimana yang
telah diatur, serta mempertimbangkan keputusan-keputusan Dewan
Etik Karyawan dan Profesi atau Perusahaan, akan dijatuhkan sanksi
sesuai dengan aturan yang berlaku dalam KG Media, berupa:

1. Teguran dan Peringatan tertulis


2. Skorsing dalam jangka waktu
3. Demosi atau Mutasi
4. Pemotongan hak-hak Karyawan
5. Pemutusan Hubungan Kerja

H a l a m a n 26 | 28
RUJUKAN
Pedoman Editorial, Bisnis, dan Karyawan KG Media pada
masa Pemilu 2024

1. Undang-undang (UU) Nomor 7 Tahun 2023, tentang Penetapan


Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2022 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
2. Undang-undang (UU) Nomer 40 Tahun 1999 tentang Pers.
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2022
Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun
2024.
4. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomer 1 Tahun
2023 Pemantauan Pemilihan Umum.
5. Kode Etik Jurnalistik ditetapkan Dewan Pers melalui Peraturan
Dewan Pers Nomor: 6/Peraturan-DP/V/2008 Tentang
Pengesahan Surat Keputusan Dewan Pers Nomor 03/SK-
DP/III/2006 tentang Kode Etik Jurnalistik Sebagai Peraturan
Dewan Pers.
6. Surat Edaran Dewan Pers Nomor 01/SE-DP/XII/2022 Tentang
Kemerdekaan Pers yang Bertanggung Jawab.
7. Pedoman Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) No. 01/P/KPI/2019
Tentang: Pengawasan dan Pemantauan Pemberitaan,
Penyiaran, dan Iklan Kampanye Pemilihan Umum Tahun 2019
di Lembaga Penyiaran tentang Pengawasan dan Pemantauan
Pemberitaan, Penyiaran, dan Iklan Kampanye Pemilu di
Lembaga Penyiaran.
8. Pedoman terpadu tata krama (code of conducts) dan tata cara
(code of practices) Periklanan Indonesia (Etika Pariwara
Indonesia, 2020).
9. Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran
(P3&SPS)
10. Pedoman Pemberitaan Media Siber, Dewan Pers dan Komunitas
Pers 2012
11. Aturan-aturan Internal KG Media: Peraturan Perusahaan, Kode
Etik Wartawan, Surat Edaran, Panduan Media Sosial, dll.

H a l a m a n 27 | 28
TIM PROYEK PENYUSUNAN
Pedoman Editorial, Bisnis, dan Karyawan KG Media pada
masa Pemilu 2024

NO NAMA NIK JABATAN TANDA TANGAN

1 Juli Bestian Nainggolan 2035 Researcher III

2 Marcellus Hernowo 4641 Deputy Managing


Editor I

3 J Heru Margianto 4319 Managing Editor


Solo

4 Abie Besman 26826 Executive


Producer

5 Febby Mahendra Putra 6581 News Director

6 Domu Ambarita 6601 News Vice


Director

7 Muhammad Arrozi 27832 Public Relation


Asisten Manager

8 Albertus Subur 3568 Editorial


Tjahjono Secretary

H a l a m a n 28 | 28

Anda mungkin juga menyukai