Anda di halaman 1dari 16

ETIKA DAN

REGULASI
PENYIARAN
HERY PAMUNGKAS S.S.M.I.KOM

DAFTAR PUSTAKA (BUKU)

Sudibyo, Agus. 2004.Ekonomi Politik Media


Penyiaran. LKIS. Yogyakarta.
Mufid, Muhamad. 2007.Komunikasi dan Regulasi
Penyiaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Morissan, M.A 2008. Manajemen Media Penyiaran
Strategi Mengelola Radio & Televisi. Kencana
Prenada Media Group

EUFORIA MEDIA

BENARKAH
MENONTON
TELEVISI ITU
GRATIS????

Ada harga yang harus dibayar oleh


masyarakat sebagai penontonnya.......
Yaitu:

1.Karakter
2. kepribadian
3.kemandirian

Pelanggaran Regulasi Penyiaran


KPI Tegur Mr Tukul Jalan-jalan
KPID Bali, menilai tayangan tersebut tidak mencerminkan
penghormatan terhadap suku, agama, ras, dan/atau antar
golongan serta tidak memperhatikan norma kesopanan
dan kesusilaan. (Tukul sebagai Host yang tidak
menggunakan pakaian yang pantas dan menggunakan
Pura sebagai tempat pengambilan gambar untuk tayangan
yang berbau mistik, horror, dan/atau supranatural).

KPI tegur Trans 7 dan SCTV, siaran


iklan On Clinic
Pelanggaran yang dilakukan SCTV adalah
penayangan materi dewasa berupa pengobatan
vitalitas seksual pada jam anak dan remaja.
Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai
pelanggaran atas perlindungan anak dan
remaja, penggolongan program siaran, dan
siaran iklan.

MACAM-MACAM SANKSI PENYIARAN


(UNDANG-UNDANG PENYIARAN NO. 32
TAHUN 2002)
a. Teguran Tertulis
b. Penghentian sementara mata acara yang
bermasalah setelah melalui tahap tertentu;
c. Pembatasan durasi dan waktu siaran;
d. Denda administratif;
e. Pembekuan kegiatan siaran untuk waktu
tertentu;
f. Tidak diberi perpanjangan izin
penyelenggaraan penyiaran;
g. Pencabutan izin penyelenggaraan
penyiaran.

KAJIAN TEORI
A. The Scarcity Theory (Joseph R. Dominick)
Bahwa jumlah frekuensi yang ada di muka bumi ini terbatas. Oleh karena itu, tidak
semua individu dapat menggunakannya. Meskipun demikian, pada dasarnya kita
memiliki hak yang sama untuk memanfaatkannya.
B.The Pervasive Presence Theory(Joseph R. Dominick)
Bahwa media penyiaran mempunyai pengaruh yang sangat besar dengan variasivariasi pesan yang dimilikinya. Dengan penetrasi yang besar bahkan menembus
pada wilayah pribadi, perlu diaturlah agar semua kepentingan masyarakat dapat
terlindungi dan terwadahi.
C. Agenda Setting (Mc Combs dan DL Shaw)
Asumsi dasarnya adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa,
maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi,
apa yang dianggap penting bagi media, maka penting juga bagi masyarakat. Peran
media massa cukup besar untuk mempengaruhi pikiran khalayak melalui penekanan
berita yang disampaikan.

Tiga Makna Etika


1. Nilai-nilai dan norma-norma moral yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya (sistem nilai)
2. Kumpulan asas atau normal moral (kode
etik)
3. Ilmu tentang yang baik atau buruk
(filsafat moral)
Moral sama dengan etika: Nilai-nilai dan
norma-norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya
Moralitas: sifat moral atau keseluruhan
asas dan nilai yang berkenaan dengan
baik dan buruk

REGULASI MEDIA
Regulasi Media adalah aturan-aturan dan
kebijakan yang berkaitan dengan yang
mengatur hubungan dan operasional
media massa. Regulasi sangat penting bagi
keteraturan dan keseimbangan hubungan
media dengan pemerintah, masyarakat,
sesama industri media dan global media.

ALASAN KENAPA KITA BUTUH REGULASI PENYIARAN??


1. MASALAH EKONOMI. Ekonomi pasar mempunyai dua asumsi, yaitu: kompetisi
akan menghasilkan sesuatu yang baik bagi masyarakat dan praktek bisnis yang tidak
adil tidak diizinkan karena akan mengurangi kadar kompetisi.
2. REGULASI DIPERUNTUKKAN BAGI USAHA-USAHA YANG MEMANG SECARA
NOTABENE MENGHASILKAN DAMPAK NEGATIF YANG LUAS DI MASYARAKAT.
Contoh yang pas untuk ini adalah peraturan mengenai rokok. Tembakau berdasarkan
riset, mempunyai dampak buruk bagi kesehatan, tetapi masih juga diperdagangkan.
Pemerintah membuat regulasi agar masyarakat lain bisa terjaga haknya untuk hidup
secara sehat.
3. REGULASI DIBUAT JIKA PRODUK ATAU PERUSAHAAN MENGHASILKAN
DAMPAK NEGATIF BAGI INDIVIDU YANG LEBIH BESAR DARIPADA MANFAATNYA
SECARA KESELURUHAN BAGI MASYARAKAT.
4. BAGI PEMBERLAKUAN REGULASI MENGENAI ARUS INFORMASI SELAMA
TERJADINYA PERANG. Adalah wajar jika selama perang, media lebih didominasi oleh
pemberitaan yang sifatnya propaganda. Ini dimaksudkan agar moral para tentara tetap
terjaga dan masyarakat mendukung pemerintah memenangkan peperangan tersebut.
5. YANG MEMBUAT PEMERINTAH UNTUK MEMBERLAKUKAN REGULASI ADALAH
ALASAN KEAMANAN DALAM NEGERINYA. Media dibatasi untuk meliput dan
mengungkap sebuah kasus jika itu dirasa mengancam stabilitas dan keamanan dalam
negeri.

MODEL-MODEL REGULASI PENYIARAN


Model Otoriter
Sebagai upaya menjadikan penyiaran sebagai alat negara. Radio dan televisi
sedemikian rupa diarahkan untuk mendukung kebijakan pemerintah dan
melestarikan kekuasaan. Ciri khas dari model ini kuatnya lembaga sensor
Model Komunis
Aspek yang membedakan model komunis dan model lainnya ialah dilarangnya
kepemilikan swasta, karena media dalam model ini dilihat sebagai milik kelas
pekerja dan media merupakan sarana sosialisasi, edukasi, informasi dan motivasi.
Model Barat- Paternalistik
Sifat dari penyiaran ini adalah top-down dimana kebijakan media bukan apa yang
audiens inginkan tapi lebih sebagai keyakinan penguasa
Model Barat- Liberal
Secara umum sama dengan model Paternalistik, hanya berbeda dalam fungsi
media komersialnya. Disamping sebgai media penyedia informasi dan hiburan,
media juga memiliki fungsi mengembangkan hubungan
Demokratis- Participan Model
Model ini dikembangkan oleh mereka yang memercayai sebagai powerful medium.
Termasuk dalam model ini adalah berbagai media penyiaran alternatif. Sifat
komunikasi dalam model ini adalah dua arah.

Apa Penyebab
lemahnya regulasi
penyiaran di
Indonesia????

1.

karena Kekuatan media yang dipercaya dan mampu


mempengaruhi masyarakat adalah salah satu faktor
utama mengapa beberapa media tidak dikontrol.

2.

Selain itu, alasan dengan dasar demokrasi dan


kebebasan berpendapat membuat banyak pihak
dengan bebas melakukan segala kepentingannya di
media miliknya. Contoh jelas dari kasus ini adalah
TvOne (yang dimiliki Aburizal Bakrie) dengan nuansa
ARB dan iklan politiknya yang kental.

CONCLUSION

Disinilah regulasi berperan untuk menjaga


kepentingan masyarakat dari kepentingankepentingan tertentu.
Tujuannya yaitu untuk meminimalisir masyarakat
yang memiliki potensi besar untuk menjadi
korban konvergensi media, khususnya generasi
muda yang dianggap memiliki akses terhadap
media konvergen dan rancunya batasan seberapa
jauh isi media konvergen dianggap melanggar
norma yang berlaku.

NEXT WEEKS..
1. Baca Undang-Undang Penyiaran No. 32
Tahun 2002
2. Mengenal Lembaga Komisi Penyiaran
Indonesia
3. Belajar tentang P3 & SPS

Anda mungkin juga menyukai