Anda di halaman 1dari 42

Ekonomi dan

Penguasaan Media
Alvin, Erika, Gaby, Jane, Reina, Steven
Media ‘Bukan Bisnis Biasa’
Media sebagai titik pusat
Perspektif Teoretis Alternatif
1. Perspektif ekonomis/industry, meninjau beragam karakteristik yang berbeda dari
media sebagai perusahaan ekonomi, antara media yang berbeda-beda dan konteks yang
juga berbeda-beda.
2. Perspektif politik-ekonomi kritis, menyediakan konsep yang mengkritik kapitalisme
dengan rujukan pada proses konsentrasi dan komersialisasi.
3. Perspektif kepentingan publik atau perspektif kebijakan, mempertimbangkan kriteria
perilaku normative dan kinerja.
4. Perspektif internal/professional media.
Perspektif ini akan dijadikan sumber bagi media.
Pertanyaan Utama yang harus dijawab oleh Teori
1. Apa akibat yang mungkin dari konsentrasi media dan apakah tren yang ditunjukan
dijalankan atas nama kepentingan public? Hary Tanoesoedibyo pemilik MNC Group (RCTI, MNC TV,
Global TV) yang bergabung ke partai Hanura, Aburizal Bakrie pemilik TVOne dan ANTV yang sekaligus menjabat
posisi sebagai Ketua Umum Partai Golkar, maupun Surya Paloh sang pemilik Media Group (Metro TV dan Media
Indonesia) yang kini juga sebagai Ketua Umum Partai Nasdem. Dengan adanya konsentrasi hilangnya ruang
public, Kebangkitan infotainment, turunnya jurnalisme investigasi dan Tendensi.

2. Apa konsekuensi internasionalisasi media bagi masyarakat? tujuan memperkuat daya saing
bangsa di dunia internasional

3. Seberapa jauh perubahan media digerakan oleh teknologi dan seberapa jauh kekuatan
ekonomi politik dan social? Digital, interaktif.
4. Apa bobot relative dari penggabungan teknologi (khususnya system telekomunikasi)
sebagai kekuatan perubahan media?
Basis Struktur Media dan Tingkat Analisis
Media Film →

Berkembang menjadi :
Produk Media berdasarkan Genre tertentu
Misalnya, genre Romantis.
Beberapa Prinsip Ekonomi Struktur
Media
Pasar Media Yang Berbeda dan Sumber Pemasukan
Apa itu Pasar?
● Pasar “terdiri atas penjual yang menyediakan barang atau layanan yang
sama, atau barang-barang dan layanan yang hampir dapat saling
menggantikan, kepada sekelompok konsumen yang sama”
● Dikelompokkan berdasarkan: tempat, orang-orang, jenis pemasukkan,
sifat produk dan layanan
Pasar Media yang Berbeda dan Sumber Pemasukan
● 2 golongan Pasar: Pasar Konsumen dan Iklan
● Golongan tersebut sebenarnya terkadang juga tidak jelas: Koran, dll
● Produk dalam pasar konsumen: produk satuan dan berkelanjutan
● Sponsor, PR, penempatan produk, dan lainnya sebagai sumber pendapatan
lainnya
● Media baru: Kerumitan baru?
● Konten gratis tanpa bayaran
● Rentan akan pembajakan
● Koran dll sebagai korban dari media baru
Iklan Versus Pendapatan (dari) Konsumen: Implikasi
● Media: Cocok atau tidak untuk iklan?
● Semakin media bergantung pada iklan, semakin terikat dan rendah
kebebasan konten yang ada
● Perspektif ekonomi: pengoperasian di pasar membangkitkan pertimbangan
lain
1. Pendanaan: Dengan iklan dan tradisional
2. Kriteria dan metode berbeda untuk menilai kinerja pasar, dilihat dari
tingkat kepuasan khalayak akan media tersebut
Jangkauan dan Keragama Pasar Media
● Logika media berbasis iklan: mendukung bercampurnya pola cita rasa media
dan konsumsi (keragaman yang lebih rendah)
● Masyarakat yang homogen lebih cost effective bagi pengiklan

● Internet: Apakah masalah ini berlaku?


Bersaing Demi Pendapatan
● “Persaingan demi sumber pendapatan tunggal mengakibatkan
keseragaman yang mengikuti”-Turnstall
● Hal ini alasan bagi kualitas yang dianggap ‘bercita rasa rendah’
● Kontra, karena tidak mungkin semua bersaing yang sama, pada
akhirnya semua konten akan menjadi beragam dan bervariasi
● Internet menjadi sarana baru sebagai penempatan iklan yang
lebih menarik dan merugikan media seperti koran (lowongan
pekerjaan, properti, dll)
Struktur Biaya Media
● Kekhususan media lama adalah bisa timbul ketidakseimbangan antara biaya tetap
dan variabel.
● Semakin tinggi biaya tetap, semakin rentan terhadap lingkungan pasar yang
berubah
● Sifat media biasanya adalah bahwa produk memiliki biaya salinan pertama yang
tinggi, kemudian menurun
● Hal ini mengakibatkan lebih rentan terhadap fluktuasi permintaan dan pendapatan
iklan
● Media baru: membuka ketidakpastian baru bagi media pasar
● Lebih murah dari media tradisional, namun tetap ada biaya yang
dipertimbangkan untuk mempertahankan kualitas
Prinsip Ekonomi Pasar Media
- Media masih dibedakan menurut kepemilikan struktur biaya tetap dan variable
- Pasar media memiliki karakter pemasukan yang berlipat ganda, khususnya
internet
- Media yang berpendapatan iklan lebih rentan terhadap pengaruh eksternal yang
tidak diinginkan konten
- Media berbasis pendapatan konsumen rentan terhadap menipisnya dana
- Sumber pendapatan yang berbeda membutuhkan pengukuran kinerja pasar
yang berbeda
Prinsip Ekonomi Pasar Media
- Dimana pasar majemuk berlaku, kinerja satu pasar dapat memengaruhi
kinerja yang lain
- Iklan dalam media khusus dapat mempromosikan keberagaman suplai
- Jenis iklan tertentu mendapatkan manfaat dari konsentrasi pasar khalayak
- Persaingan demi sumber pendapatan yang sama berujung pada keseragaman
● Dampak positif dari pers : memberi ruang kepada publik untuk
menginformasikan segala sesuatu yang berguna untuk
khalayak umum dari semua golongan

● Dampak negatif yang ditimbulkan oleh Pers : mempengaruhi


tingkah laku, pola pikir seseorang secara tidak sadar dan dapat
menimbulkan ketagihan akan hal yang disenangi pemirsa,
kebebasan pers yang sudah tersentuh arus globalisasi dapat
menimbulkan pola konsumtif seseorang
Kepemilikan dan Kontrol Media
Kepemilikan dan Kontrol
3 Kategori Kepemilikan Media

Perusahaan Lembaga Swasta


Sektor Publik
Komersial Non Provit
(media publik)
(media privat) (media komunitas)

TVRI
Efek Kepemilikan Media

Kontrol Editorial
Decisions
Kompetisi dan Konsentrasi
Kompetisi dan Konsentrasi

Kompetisi Kosentrasi
Konsentrasi Horizontal Vs. Vertikal
Jenis lain dari Konsentrasi

Pemilik Editorial Audience


Derajat Konsentrasi
Munculnya Isu-Isu Kebijakan
Isu Kebijakan Publik
Konsentrasi dapat dilawan dengan aturan dan mendorong
masuknya pendatang baru ke pasar. Tiga isu kebijakan publik,
yaitu:
1. Harga untuk melindungi konsumen dari monopoli,
2. Dari segi produk, agar konten media tidak disuplai satu sumber,
3. Dari segi kompetitor, posisi pesaing terkait keuntungan iklan
yang merusak kompetisi.
PENGATURAN MEDIA MASSA
Kontrol pemerintah terhadap media massa memang perlu ada,
namun prinsip-prinsip kebebasan juga harus tetap dijaga.
Pemerintah menetapkan standar atau tujuan, beberapa prosedur.

Tujuan dan Bentuk Pengaturan


1. Perlindungan kepentingan negara dan publik,
2. Melindungi kepentingan dan hak azasi individu
3. Mempertemukan kebutuhan industri media
4. Mempromosikan kebebasan, mendorong inovasi teknologi dan
pertumbuhan ekonomi,
5. Mengatur standar teknik dan infrastruktur,
6.Mempertemukan kewajiban internasional seperti mematuhi hak
azasi manusia,
7. Mendorong akuntabilitas media
8. Media yang berbeda membutuhkan bentuk pengaturan yang
berbeda.
MODEL-MODEL ALTERNATIF: REGULASI
MEDIA MASSA
● Model Kebebasan Pers, yaitu jaminan kebebasan dari aturan
pemerintah yang bisa menyebabkan sensor atau pembatasan
pubikasi. Kebebasan pers diabadikan dalam konsitusi atau
piagam internasional, seperti Piagam PBB (Pasal 19).
Model Penyiaran
- Dibatasi oleh pemerintah karena alasan teknis atau memastikan alokasi
yang adil, spectrum yang terbatas, dan mengendalikan monopoli.

- Keuntungannya adalah jaminan atas akses yang layak dan adil pada semua
partai politik.
Model Angkutan Biasa
- Berhubungan dengan layanan komunikasi seperti surat, telepon, dan
telegraf.

- Melibatkan peraturan mengenai infrastruktur dan eksploitasi ekonomi,


hanya sedikit mengenai konten
Status Hibrida Internet
- Internet bebas dari segala bentuk
kendali, tetapi masih minim
perlindungan hukum.

- Internet dan media lama menyatu ,


media lama mengikuti struktur
internet.

- Internet bukan medium tunggal dan


membutuhkan banyak regulasi.
PERGESERAN PARADIGMA KEBIJAKAN MEDIA
Menurut van Cuilenburg dan McQuail, kita dapat mengenali 3 fase utama
kebijakan komunikasi.
- Munculnya kebijakan industri
komunikasi : melindungi kepentingan
pemerintah dan bangsa

- Layanan Publik : ada kesadaran


manfaat media bagi politik

- Internasionalisasi, digitalisasi, dan


konvergensi : orang-orang mulai
menonton acara televisi melalui
siaran langsung di komputer bukan
televisi
SISTEM MEDIA DAN POLITIK
Hubungan sistem media dan politik seringkali disimbolkan dengan konflik dan kecurigaan.

Hubungan keduanya juga menunjukkan perbedaan yang sangat besar. Tapi, dalam setiap
kasus, hubungannya terkait dengan struktur, pengelolaan, dan tampilan.

Selalu ada aturan di setiap negara yang bisa dinegosiasikan dengan sistem politik.

Pemilik media biasanya berani mengeluarkan uang dan strategi untuk memengaruhi
pembuatan keputusan.

Mereka juga memiliki dari ideologi dan ambisi tertentu. Pada level tampilan, konten media
didominasi masalah politik.
Tiga model dasar hubungan antara sistem media nasional dan sistem politik,
yaitu liberal atau Amerika Utara, korporasi yang demokratis atau Eropa Utara,
dan pluralis yang terpolarisasi atau Mediterania.

paralelism: media cenderung menjadi terstruktur dan berjajar penurut partai2


dan ideolog yang saling bersaing dalam negara yang bersangkutan

clientelisme: media dimasuki kepentingan luar dan bekerja untuk tujuan tersebut
secara sukarela atau demi uang sehingga menjauh dari norma-norma perilaku
legal-rasional.
mengapa para jurnalistik siap memeraknkan 'pengendali sosial'?

bukannya peran mereka hanya sebagai watchdog?

yang hilang adalah peran media untuk berbicara atas nama publik atau memberikan
informasi secara independen karena hal itu merupakan ketergantungan jurnalis terhadap
praktik objektivitas yang memerlukan keseimbangan dan akses mudah pada
sumber-sumber yang dapat dipercaya dan pihak yang berwenang.

Teori jurnalistik di AS: jurnalis harus membatasi pemahaman mereka tentang hubungan
dengan negara saat ada isu-isu politis, supaya dapat menyajikan pandangan aktor-aktor
politik lainnya. mereka tidak punya kewajiban untuk menyajikan sudut pandang minoritas,
ekstrim, atau mencerminkan opini publik yang independen.

Contoh: channel TV saat pemilu.


Kesimpulan
Ekonomi dan pengaturan media menunjukan kekhasan industri media. Media
memiliki karakter komersial dan juga berperan dalam politik, budaya, dan sosial.
Pemerintah hanya bisa membuat regulasi media massa dengan pembatasan yang
sangat minim atau tidak langsung. walaupun trennya adalah menuju kebebasan
yang lebih besar, akan ada batasan untuk tindakan mereka.

Anda mungkin juga menyukai