--------------------------------------------------------------------------------------------------
Robbikal Muntaha Meliala
Dosen Komunikasi BSI Jakarta
(Naskah diterima: 20 Juni 2018, disetujui: 30 Juli 2018)
Abstract
One of the biggest 13 conglomerates that she mentioned in her researched is Media Group.
Media Group was known as partisan media by public which famous profile of owner is Surya
Paloh, leader of National Democrat Party (Nasdem). Metro TV as one of sub-unit business of
Media group strictly consistent with its vision to be “News of Television Station” in embracing
the competition. Then, providing its news by 3 languages, they are Indonesia, English and
Mandarin. Target audience from this television station is high class with segmentation male or
female, type of AB, 20 years old above, and has content 70% of hard news and 30% of
entertainment program. Metro TV still keep their broadcasting quality within 24 hours by 75%-
85% concept of in-house production, focus on news and life style program with educative
packaging and luxurius audio visual program. Research Methodology: Descriptive Qualitative
by Observations, Interviews, Study of Literature and Documentation. Summary:Today, Metro TV
highly focuses on Economic News, Entrepreneur Program and Government’s Supporter TV
Station of Joko Widodo’s Leadership.
Abstrak
Salah satu dari 13 konglomerasi media terbesar yang disebutkan adalah Media Group. Media
Group dikenal sebagai media partisan dengan profil pemilik Surya Paloh, pemimpin partai
Nasional Demokrat (Nasdem). Metro TV sebagai salah satu anak perusahaan dari Media Group
tetap konsisten dalam menghadapi persaingan dengan visi TV Berita-nya dan Stasiun TV 3
bahasa-nya yaitu Indonesia, Inggris dan Mandarin. Target penonton-nya kelas atas dengan
segmentasi pria/wanita, golongan AB, usia 20 tahun ke atas, dan terdiri atas konten 70% hard
news dan 30% program hiburan. Metro TV tetap menjaga kualitas siarannya selama 24 jam
dengan konsep acara 75%-85% in house production, fokus pada berita dan acara hiburan dan
gaya hidup yang edukatif dan tidak murahan. Metode Penelitian : Kualitatif Deskriptif dengan
Observasi,Wawancara, Studi Pustaka dan Dokumentasi. Kesimpulan : Metro TV semakin tinggi
focus pada berita ekonomi, program kewirausahaan dan stasiun televise pendukung kebijakan
pemerintahan Joko Widodo.
38
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
M
uhammad Budyatna (2006:42) institusi kemasyarakatan.
menjelaskan tentang kebe- Pernyataan ini menjadi penting
basan pers: Seperti yang diperhatikan penulis terkait adanya
dikemukakan Mitchel V. Charnley, kebe- perubahan struktur pasar media massa
basan pers itu bukan berarti ‘Government, Indonesia saat ini yang tidak “monopoli”
keep your hand-off!’(‘Hey Pemerintah, lagi layaknya di orde baru. Berbicara tentang
jangan ikut campur!’) tetapi artinya, ‘Keep struktur pasar ini berarti tak bisa dilepaskan
your hand-off so that media may help the dengan kajian sudut pandang ekonomi
people to preserve democratic system.’ didalamnya. Sistem ekonomi yang Indonesia
(Jangan ikut campur sehingga media dapat anut adalah “Demokrasi Pancasila”, dimana
membantu rakyat memelihara sistem kekuatan sektor perekonomian Indonesia
demokrasi). Menurut Charnley, kebebasan dikuasai dan diselenggarakan oleh pe-
pers adalah sarana, bukan tujuan ; merintah untuk sebesar-besarnya kemak-
pelindungnya adalah publik, bukan penerbit. muran rakyat sesuai dengan nilai Pancasila
Publik atau rakyat dalam hal ini diwakili sebagai dasar negara dan filosofis bangsa
oleh undang-undang dan aparat penegaknya. kita.
Sementara menurut Masduki Era konvergensi media yang
(2004:7), “Kebebasan pers adalah istilah melahirkan para konglomerat media me-
yang menunjuk jaminan atas hak-hak warga nyebabkan terjadinya pemusatan kepe-
memperoleh informasi sebagai dasar guna milikan media massa, dan timbulnya tarik
membentuk sikap dan pendapat dalam ulur antara idealisme pers, kepentingan
konteks sosial dan estetis yang untuk itu bisnis dan kepentingan politik. Industri
diperlukan media massa sebagai institusi media massa di Indonesia kini dikendalikan
kemasyarakatan.” sejumlah pemilik modal yang terkonsentrasi,
Berdasarkan dua referensi tersebut, yang mengarah ke oligopoli media, bahkan
penulis memahami kebebasan pers adalah monopoli kepe-milikan media (Supadiyanto,
suatu keadaan dimana jaminan atas hak-hak 2013).
warga memperoleh informasi sebagai dasar Berawal dari Penelitian Merliana
guna membentuk sikap dan pendapat dalam Lim, Nugroho Yanuar dan kawan-kawan
konteks sosial dan estetis ini telah terpenuhi serta paparan wacana dari Supadiyanto di
39
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
40
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
baik yang homogeny (sejenis) maupun yang ekonomi, keberhasilan diukur dari
terdiferensiasi, struktur pasar seperti ini banyaknya perusahaan terbesar yang
dijelaskan sebagai oligopoli. Dalam situasi mengendalikan produksi, pengusaha atau
ini, lebih banyak kendali dari kekuatan ukuran indikator lain suatu industri dalam
ekonomi yang mendominasi dibanding pasar. Dalam industri media tingkat
situasi pasar persaingan sempurna atau keberhasilan dalam isi produk atau tayangan
situasi persaingan monopolistik. diukur menggunakan sirkulasi atau
Pasar Monopoli diidentifikasikan informasi rating. (Picard, 1989 : 33).
sebagai situasi dimana terdapat satu penjual 2.1 Pasar Oligopoli
(produsen) dari produk atau jasa di dalam Menurut Rahardja dan Manurung
pasar dan punya mempunyai kendali besar (2004 : 221-223), Struktur pasar atau
untuk mempengaruhi fungsi ekonomi di industri oligopoli (oligopoly) adalah pasar
masyarakat. Picard (1989 : 33), tidak ada (industri) yang terdiri dari hanya sedikit
industri media beroperasi di situasi pasar perusahaan (produsen). Setiap perusahaan
persaingan sempurna karena kebanyakan memiliki kekuatan (cukup) besar untuk
media membedakan diri mereka masing- mempengaruhi harga pasar. Produk dapat
masing dan mencoba memisahkan target homogen atau terdiferensiasi. Perilaku setiap
penonton (audiences) mereka. Industri perusahaan akan mempengaruhi perilaku
Majalah menunjukkan yang paling bersaing perusahaan lainnya dalam industri. Dari
namun secara jelas masih beroperasi di definisi di atas, kondisi pasar oligopoli
struktur pasar persaingan monopolistik. mendekati kondisi pasar monopoli.
Picard (1989 : 32-33), menjelaskan 2.2 Karakteristik Pasar Oligopoli
kecenderungan struktur pasar media massa Dari definisi di atas kita dapat melihat
berdasarkan jenisnya, televisi kabel berada beberapa unsur penting (karakter) pasar
di struktur pasar monopoli, surat kabar oligopoli.
cenderung berada diantara pasar oligopoli a. Hanya sedikit perusahaan dalam
dan monopoli. Sedangkan program televisi industri (few number of firms)
bisa berada di oligopoli dan monopolistik. b. Produknya homogen atau
Pembagian struktur pasar ini terdiferensiasi (homogen or
ditentukan oleh ide keberhasilan produsen differentiated product)
atau penjual dalam pasar. Dalam ilmu
41
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
42
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
43
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
media massa cetak yaitu : surat kabar, berkeinginan realitas dapat diamati secara
majalah dan tabloid, dan media massa menyeluruh baik unsur dalam maupun luar
elektronik ialah media massa radio, televisi oleh semua orang, kasusnya dapat berupa
dan internet. Bahkan di negara-negara sosial kebudayaan, situasional dan
tertentu, buku pun digolongkan media massa kontekstual. Mereka meng-inginkan dapat
karena ada buku tertentu yang penye- menjelaskan kasus itu sebaik mungkin.
barluasan atau jumlah penerbitannya sangat Sementara, peneliti kuantitatif meng-
banyak dan dilakukan secara periodik setiap utamakan tentang perbedaan antara efek
hari atau setiap minggu atau setiap bulan. utama seperti kinerja antara laki-laki dan
Orang yang melakukan kegiatan jurnalistik perempuan, dengan membandingkan sub-
disebut: Jurnalis atau Wartawan atau populasinya. Demografi dan gender adalah
Reporter. efek utama yang akan diukurnya atau
III. METODE PENELITIAN diamatinya. Oleh karena itu, Penelitian
Menurut Pawito (2007:35) Penelitian pendekatan kualitatif biasanya tidak
komunikasi kualitatif biasanya tidak mendasarkan hasil penelitian dengan logika
dimaksudkan untuk memberikan penjelasan- matematik dan bukti empirik namun lebih
penjelasan (explanations), mengontrol mendasarkan diri pada hal-hal yang bersifat
gejala-gejala komunikasi, mengemukakan diskursif dan data yang bersifat non
prediksi-prediksi, atau untuk menguji teori diskursif. Dalam penyelesaian pertanyaan
apapun, tetapi lebih dimaksudkan untuk penelitian pada bab pendahuluan, maka
mengemukakan gambaran dan/atau pema- penulis melakukan teknik pengumpulan data
haman (understanding) mengenai bagaimana berupa observasi, wawancara, studi kepus-
dan mengapa suatu gejala atau realitas takaan dan dokumentasi.
komunikasi terjadi. IV. HASIL PENELITIAN
Penelitian pendekatan kualitatif Untuk memantau partisipasi dan
bertujuan untuk mengemukakan gambaran jangkauan pemirsanya, Metro TV meng-
mengapa sebuah gejala dan realitas dalam gunakan 2 cara :
komunikasi bisa terjadi. Menurut Meliala 1. Sistem Riset yang continue melalui
(2018 : 175) Perbedaan peneliti kualitatif penilaian “rating” yang dilakukan oleh
dan kuantitatif pada interaktivitas dengan konsultan internasional: AC Nielsen.
objek penelitiannya. Peneliti kualitatif
44
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
2. Sistem polling yang diadakan secara a. Untuk hari Senin s/d Jumat (hari
continue hampir setiap hari pada acara kerja) : 60% News : 40% Non News
“Metro Siang”, “Metro Hari Ini”, b. Untuk hari Sabtu dan Minggu
“Metropolitan”. (weekend) : 40% News : 60% Non
Dan untuk meningkatkan kedekatan Metro News.
TV dengan pemirsanya, Metro TV Profil Narasumber Elman Saragih
memberikan kesempatan kepada pemirsanya Elman Saragih adalah tokoh senior
untuk melakukan tanya- jawab secara media massa yang saat ini masih menjabat
langsung melalui telepon interaktif atau sebagai Dewan Redaksi Media Group (PT.
dialog interaktif. Media Televisi Indonesia (Metro TV) dan
Konsep Program Metro TV Surat Kabar Media Indonesia). Dahulu
1. Perencanaan pola program Metro TV pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi
didasari beberapa hasil riset. Media Group hingga pada Juni 2013, namun
Kegunaannya adalah untuk mendapatkan struktur tersebut harus diganti karena
audience sebanyak mungkin dan keterlibatannya sebagai pengurus partai
semajemuk mungkin pada setiap kurun Nasional Demokrat (Nasdem) atas mandat
waktu tertentu, agar dapat menarik dari Bapak Surya Paloh sebagai Pemilik dari
pemasang iklan. Media Group. Di kancah politik, beliau
2. Banyaknya audience per program setiap adalah mantan Calon Legislatif untuk Dapil
harinya dipantau oleh sebuah perusahaan Sumatera Utara dari partai Nasdem dengan
konsultan internasional yang khusus nomer urut 2 pada pemilu 2014 lalu, namun
mengadakan pemantauan dalam bentuk tidak berhasil terpilih. Kegagalannya itu
rating untuk dunia pertelevisian. Dengan tidak membuatnya sedih, karena sesung-
demikian dapat diketahui banyaknya guhnya beliau tidak begitu ambisius dalam
pemirsa yang menonton pada setiap mengejar posisi tersebut, pencalonannya ini
program di Metro TV maupun di TV sesungguhnya merupakan mandatori dari
lainnya (Competitor). Bapak Surya Paloh untuk membantu
3. Pembagian banyaknya program muatan mengembangkan partai Nasdem-nya.
berita (News) dan Entertainment (Non Pria kelahiran Pematang Siantar,
News) adalah Sumatera Utara, 15 Maret 1953 ini
merupakan lulusan Sarjana dari Universitas
45
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
Kristen Satya Wacana, Jawa Tengah tahun saat ini sebagai wartawan senior dan Dewan
1975. Beliau memulai karir sebagai Redaksi serta Redaktur Senior Media
wartawan sejak tahun 1976. Ketertarikannya Group.
di dunia Jurnalistik dilatarbelakangi karena Alasan beliau memilih Media Group
keaktifannya dulu saat mahasiswa untuk sebagai tempat media massa terlama untuk
menulis di Organisasi Pers Kampus. Dari bekerja sebagai jurnalis karena baginya di
dulu, beliau memang sudah jatuh cinta Media Group mempunyai ideologi yang
dengan dunia jurnalistik karena baginya sama dengan pribadinya dalam mengkritisi
“Wartawan” merupakan profesi menye- pemerintah. Selain itu, usia yang semakin
nangkan, karena orang pertama yang tua dan sudah mempunyai tanggungan anak
berpeluang besar untuk mengetahui cerita dan istri, kenyamanan dalam bekerja dan
sejarah dunia. Baginya wartawan adalah kemapanan ekonomi sudah didapatkannya
profesi yang dekat dengan kekuasaan pada tempat ini.
dimana tokoh publik dan pemerintahan dapat Pandangan Elman Saragih tentang
kita temui secara langsung dan mewa- Struktur Pasar Media Massa Indonesia
wancarainya, sehingga tidak berlebihan jika Tanggapan Elman Saragih sebagai
profesi ini merupakan bagian dari ukiran perwakilan Tokoh Senior Media di
sejarah dunia. penelitian ini menyetujui pada dasarnya
Beliau memulai karir jurnalistik di “Struktur Industri Pasar Media Massa” saat
surat kabar Sinar Pagi pada 1976 dan hanya ini cenderung bergerak ke arah “Oligopoli”.
bertahan setahun disana. Setelah itu pindah Namun baginya, tidak mungkin “Struktur
ke Majalah Prioritas hingga di-breidel Pasar Industri Media Massa” akan berubah
karena berani mengkritisi pemerintahan orde menjadi “Monopoli” seperti rezim “Orde
baru. Pengalaman berlanjut hingga beliau ke Baru” lagi ketika di zaman kepemimpinan
Surat Kabar Suara Karya, surat kabar Soeharto. Kekuatan rakyat akan bertindak
pemerintah kala itu dengan waktu yang jika itu benar terjadi, karena demokrasi kini
lama. Pada tahun 1986, akhirnya beliau sudah mengakar ke semua kalangan dan
memutuskan untuk pindah ke Media Group tidak mungkin kita kembali ke masa lalu
yaitu Media Indonesia dan Metro TV dengan sistem pers “orde baru”. Perma-
dengan awal posisi sebagai Redaktur. Inilah salahannya kini, mungkin masalah waktu
cikal bakal beliau untuk sampai pada posisi sikap pers saja berkembang menjadi
46
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
“Dewasa” akan lambat. Faktor yang siaran atau penerbitannya dan membiayai
mempengaruhinya karena masyarakat kita upah para karyawannya, jadi banyak nasib
juga belum “Informatif” dan masih orang ada di balik media massa jika dilihat
pragmatis. Faktor yang lain ketika “owner” dari komoditi bisnis. Disinilah pelaku bisnis
atau konglomerasi media massa masih media massa menemukan tantangan
banyak yang tergoda kekuasaan dan politik antara”untuk mempertahankan idealismenya
sehingga secara langsung maupun tidak sebagai Pers “atau “bernegosiasi dengan
langsung intervensi pada isi pemberitaan di kepentingan konglomerasi atau pengiklan”.
media massanya pasti terjadi. Akibatnya isi Kehadiran 13 Group konglomerasi
media massa bisa menjadi bias dan fungsi itulah yang menjadi bukti persaingan media
pers tidak independen lagi, begitu diakuinya. massa semakin ketat dan menjadi
Berbicara Industri Media Massa, permasalahan ketika sebagian pemilik media
sama halnya seperti berbicara bisnis di massa tersebut masih tergoda dengan
bidang produksi barang dan jasa lainnnya. kekuasaan dan politik sehingga fungsi dan
Dimana hukum “Supply” (Penawaran) dan peran pers menjadi terkhianati. Ideologi pers
“Demand”(Permintaan) juga berlaku. Perbe- secara teoritis haruslah jujur, informatif dan
daannya kami adalah industri yang bergerak media penyampai hiburan, secara praktis
di bidang Informasi dan Komunikasi Massa kini menjadi bias. Faktor yang
yang mempunyai efek tertentu kepada menyebabkannya adalah ketika sebagian
masyarakat. Sehingga harus hati-hati dalam oknum rela menggadaikan 100 persen
mengelolanya agar tidak membawa dampak idealismenya demi sebuah kekuasaan
buruk bagi perkem-bangan peradaban konglomerasi dan pengiklan.
masyarakat, untuk itulah kode etik Melihat fenomena ini, menurut
jurnalistik ada. Layaknya komoditi bisnis, Elman, perkembangan media massa saat ini
Industri media massa juga harus jeli melihat masih tersentral di Jakarta, belum merata di
celah pangsa pasar yang tersedia saat ini. seluruh wilayah Indonesia. Penyebab
Dimana ada minat audience atau utamanya karena Jakarta merupakan kota
pembacadisitulah media massa berdiri. pusat pemerintahan dan pembangunan
Industri media massa mustahil ekonomi. Selain itu, wilayah geografis yang
berdiri tanpa adanya Iklan. Dengan iklan cukup besar, kadang sulit bagi kita secara
ini, media massa bisa membiayai produksi infrastruktur menjangkau wilayah tersebut
47
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
untuk berdirinya suatu media dan beroperasi. menjalankan fungsi kontrolnya. Seharusnya
Apalagi wilayah perairan kita lebih luas Dewan Pers dan KPI dengan “Kacamata
dibanding daratan yang hanya (satu Kuda-nya” dapat membatasi media massa
pertiganya). yang “bandel” bukan hanya sekedar
Elman saragih tidak menyalahkan menimbulkan wacana dan membela “yang
pemerintah sebagai regulator dalam kasus bayar”.
ini. Sesungguhnya regulasinya sudah benar, Pandangan Elman Saragih tentang
namun ini kembali pada “Oknum” atau Persaingan Industri Media Massa kini
pelaku bisnis media massa itu sendiri yang Kehadiran 13 group konglomerasi
seharusnya menghayati dan mengerti fungsi media terbesar tersebut, membuat momok
dan peran ideal media massa itu sendiri. Jika tersendiri bagi media massa kecil dan media
berbicara motif politik, jangankan di bisnis massa yang baru berdiri dalam bersaing.
pers atau media massa, sesungguhnya di Menurut Elman Saragih, Persaingan Media
setiap lini baik pemerintah maupun swasta Massa saat ini seperti “Perang Bara-
diyakininya pasti ada motif politik dibalik tayudha” terutama untuk media cetak, jika
organisasinya. Jangan aneh melihat ini media massa tidak akurat dalam
karena di luar negeri khususnya Amerika menyampaikan pesannya kepada khalayak,
Serikat pun begitu, sebagai negara yang terlalu berpihak, tidak menjaga mutu nilai
terkenal dengan “demokrasinya” lebih dulu berita, maka akan mati dan berdarah-darah.
dibanding kita. Perkembangan teknologi dan
Pers atau media massa akan berperan digitalisasi yang pesat, membuat media
secara ideal ketika “Kita” menemukan massa khususnya cetak harus memutar otak,
konglomerasi media yang bisa benar-benar menemukan strategi untuk dapat menarik
menjadikan media massanya untuk perhatian pangsa pasarnya. Surat kabar atau
kepentingan publik, tidak tergoda untuk Koran ada kecenderungan lama-kelamaan
mengatasnamakan kepentingan kelompok akan ditinggalkan masyarakat karena
atau golongan dalam mengoperasionalkan dianggap kurang “Cepat” dan “Susah
media massanya. Terkait hal ini, Elman juga diakses” dalam menyampaikan beritanya.
mengungkapkan kekecewaannya terhadap Jika kita bandingkan, kini mana orang yang
fungsi “Dewan Pers” dan “Komisi Penyiaran lebih tertarik untuk membaca Koran atau
Indonesia” yang belum optimal dalam menonton berita di televisi? Maka
48
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
jawabannya, cenderung kebanyakan orang Sikap Media Massa yang dibutuhkan dalam
memilih menonton berita di televisi. Ala- persaingan ini adalah menjaga mutu konten
sannya adalah: beritanya dengan berpedoman pada :
1. Televisi mudah diakses dan tidak perlu 1. Independensi
membayar 2. Buat prioritas untuk menyuarakan
2. Sifat siarannya yang audio visual kepentingan publik bukan kepentingan
memudahkan penonton atau pemirsanya kelompok
untuk memahami isi berita dibanding 3. Akurasi atau ketepatan pesan yang
Koran. disampaikan dengan fakta berita yang
3. Koran sendiri susah untuk diakses dan ditemukan di lapangan kejadian perkara.
harus “membeli” terlebih dahulu, baru 4. Menjaga kecepatan atau nilai aktualitas
kita bisa menikmati berita itu, berbeda penyampaian berita kepada khalayak
dengan televisi. 5. Pemilihan Narasumber yang kredibel
4. Ditambah lagi dengan kehadiran media tidak boleh abal-abal
on-line yang bisa diakses kapan saja di 6. Bagi media televisi tidak boleh
mobile phone semua orang sungguh menayangkan kualitas gambar yang
membantu orang-orang yang sibuk tetap abal-abal. Tapi ibarat emas harus dengan
dapat mengakses berita. kualitas yang 24 karat.
Untuk menghadapi persaingan itu, waktunya 7. Saat ini, Metro TV berfokus pada
media massa cetak yaitu surat kabar tidak peningkatan kualitas publikasi berita
boleh lagi konvensional, harus dapat perkembangan ekonomi pemerintah
menceritakan lebih dalam lagi dibalik Indonesia dan penyaji program kreatif
peristiwa atau kejadian berita itu. Jangan entrepreneur dalam meghadapi era
hanya sekedar menginformasikan juga disruptif. Program tersebut dibentuk
seperti Radio atau Televisi yang sifatnya dalam talk show (in house production-
selintas dengar. Namun harus bisa membuat live show (siaran langsung) maupun
analisa yang mendalam seperti in-depth program berita regular.
reporting news. Disinilah kelebihan surat Menurut Elman Saragih, persaingan
kabar yang dapat kita mainkan untuk bisnis di industri media massa kini hanya
bersaing di industri media massa. dapat dimenangkan oleh media massa yang
berkualitas, mengedukasi masyarakat dan
49
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
50
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
51
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
Sumber Lain :
Lim,M.(2011)@crossroads:Democratization
&CorporatizationofMediainIndonesi
a.Participatorymedia.lab.asu.edu,htt
p://participatorymedia.lab.asu.edu/fil
es/Lim_Media_Ford_2011.pdf
52
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)
169