Anda di halaman 1dari 16

YAYASAN AKRAB PEKANBARU

Jurnal AKRAB JUARA


Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

SIKAP METRO TV DALAM PERSAINGAN PASAR OLIGOPOLI

--------------------------------------------------------------------------------------------------
Robbikal Muntaha Meliala
Dosen Komunikasi BSI Jakarta
(Naskah diterima: 20 Juni 2018, disetujui: 30 Juli 2018)

Abstract
One of the biggest 13 conglomerates that she mentioned in her researched is Media Group.
Media Group was known as partisan media by public which famous profile of owner is Surya
Paloh, leader of National Democrat Party (Nasdem). Metro TV as one of sub-unit business of
Media group strictly consistent with its vision to be “News of Television Station” in embracing
the competition. Then, providing its news by 3 languages, they are Indonesia, English and
Mandarin. Target audience from this television station is high class with segmentation male or
female, type of AB, 20 years old above, and has content 70% of hard news and 30% of
entertainment program. Metro TV still keep their broadcasting quality within 24 hours by 75%-
85% concept of in-house production, focus on news and life style program with educative
packaging and luxurius audio visual program. Research Methodology: Descriptive Qualitative
by Observations, Interviews, Study of Literature and Documentation. Summary:Today, Metro TV
highly focuses on Economic News, Entrepreneur Program and Government’s Supporter TV
Station of Joko Widodo’s Leadership.

Keywords : Mass Media, Metro TV, Oligopoly Market

Abstrak
Salah satu dari 13 konglomerasi media terbesar yang disebutkan adalah Media Group. Media
Group dikenal sebagai media partisan dengan profil pemilik Surya Paloh, pemimpin partai
Nasional Demokrat (Nasdem). Metro TV sebagai salah satu anak perusahaan dari Media Group
tetap konsisten dalam menghadapi persaingan dengan visi TV Berita-nya dan Stasiun TV 3
bahasa-nya yaitu Indonesia, Inggris dan Mandarin. Target penonton-nya kelas atas dengan
segmentasi pria/wanita, golongan AB, usia 20 tahun ke atas, dan terdiri atas konten 70% hard
news dan 30% program hiburan. Metro TV tetap menjaga kualitas siarannya selama 24 jam
dengan konsep acara 75%-85% in house production, fokus pada berita dan acara hiburan dan
gaya hidup yang edukatif dan tidak murahan. Metode Penelitian : Kualitatif Deskriptif dengan
Observasi,Wawancara, Studi Pustaka dan Dokumentasi. Kesimpulan : Metro TV semakin tinggi
focus pada berita ekonomi, program kewirausahaan dan stasiun televise pendukung kebijakan
pemerintahan Joko Widodo.

Kata kunci : Media Massa, Metro TV, Pasar Oligopoli.

38
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

I. PENDAHULUAN melalui keberadaan media massa sebagai

M
uhammad Budyatna (2006:42) institusi kemasyarakatan.
menjelaskan tentang kebe- Pernyataan ini menjadi penting
basan pers: Seperti yang diperhatikan penulis terkait adanya
dikemukakan Mitchel V. Charnley, kebe- perubahan struktur pasar media massa
basan pers itu bukan berarti ‘Government, Indonesia saat ini yang tidak “monopoli”
keep your hand-off!’(‘Hey Pemerintah, lagi layaknya di orde baru. Berbicara tentang
jangan ikut campur!’) tetapi artinya, ‘Keep struktur pasar ini berarti tak bisa dilepaskan
your hand-off so that media may help the dengan kajian sudut pandang ekonomi
people to preserve democratic system.’ didalamnya. Sistem ekonomi yang Indonesia
(Jangan ikut campur sehingga media dapat anut adalah “Demokrasi Pancasila”, dimana
membantu rakyat memelihara sistem kekuatan sektor perekonomian Indonesia
demokrasi). Menurut Charnley, kebebasan dikuasai dan diselenggarakan oleh pe-
pers adalah sarana, bukan tujuan ; merintah untuk sebesar-besarnya kemak-
pelindungnya adalah publik, bukan penerbit. muran rakyat sesuai dengan nilai Pancasila
Publik atau rakyat dalam hal ini diwakili sebagai dasar negara dan filosofis bangsa
oleh undang-undang dan aparat penegaknya. kita.
Sementara menurut Masduki Era konvergensi media yang
(2004:7), “Kebebasan pers adalah istilah melahirkan para konglomerat media me-
yang menunjuk jaminan atas hak-hak warga nyebabkan terjadinya pemusatan kepe-
memperoleh informasi sebagai dasar guna milikan media massa, dan timbulnya tarik
membentuk sikap dan pendapat dalam ulur antara idealisme pers, kepentingan
konteks sosial dan estetis yang untuk itu bisnis dan kepentingan politik. Industri
diperlukan media massa sebagai institusi media massa di Indonesia kini dikendalikan
kemasyarakatan.” sejumlah pemilik modal yang terkonsentrasi,
Berdasarkan dua referensi tersebut, yang mengarah ke oligopoli media, bahkan
penulis memahami kebebasan pers adalah monopoli kepe-milikan media (Supadiyanto,
suatu keadaan dimana jaminan atas hak-hak 2013).
warga memperoleh informasi sebagai dasar Berawal dari Penelitian Merliana
guna membentuk sikap dan pendapat dalam Lim, Nugroho Yanuar dan kawan-kawan
konteks sosial dan estetis ini telah terpenuhi serta paparan wacana dari Supadiyanto di

39
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

Surat Kabar Republika, tentang perubahan Dalam menye-lesaikan makalah penelitian


struktur pasar industri media massa ini, penulis menggunakan teori ekonomi
Indonesia kini menjadi oligopoli, maka media yang dipelopori oleh “Robert G.
penulis tertarik untuk meneliti dan Picard” dengan berpendekatan pemikiran
menganalisa salah satu perusahaan atau kualitatif.
group dari 13 konglomerasi media massa II. KAJIAN TEORI
nasional terbesar di Indonesia tersebut. Menurut Picard (1989:31-32), Model
Penulis ingin menganalisa bagaimana organisasi industri menawarkan metode
seharusnya mereka bersikap dalam untuk menganalisa pasar berdasar 4 jenis
menghadapi persaingan bisnis ini pasca struktur pasar yaitu : pasar persaingan
perubahan struktur pasar media massa di sempurna, persaingan monopolistik, oligo-
Indonesia menjadi oligopoli. poli dan monopoli. Struktur tersebut
Penulis memilih Metro TV karena bergantung pada beberapa faktor termasuk
Metro TV merupakan sub-bisnis Media jumlah pembeli (konsumen) dan penjual
Grup yang disinyalir dimiliki oleh Surya (produsen) saat ini, perbedaan dalam produk
Paloh , Ketua Umum Partai Nasional mereka dan halangan untuk masuk bagi
Demokrat. Sejak pertama kali berdirinya kompetitor baru di dalam pasar tersebut.
konsisten dengan visi menjadi stasiun Pasar persaingan sempurna terjadi
televisi berita pertama di Indonesia di tengah ketika masih banyak penjual (produsen) dari
arus kemunculan stasiun televisi swasta barang atau jasa dimana tidak terdiferensiasi
lainnya dengan fokus 90 persen pada konten dan tidak ada badan usaha yang
hiburan dan hanya 10 persen untuk program mendominasi di dalam pasar. Dalam situasi
berita. Namun di era kontestasi pemilihan ini, kekuatan ekonomi dapat dikendalikan
presiden antara Prabowo dan Joko Widodo secara bebas. Persaingan monopolistik
pada tahun 2014, ditemukan beberapa gejala terjadi ketika terdapat beberapa penjual
pada Metro TV menjadi stasiun televisi yang (produsen) dari barang atau jasa tapi
kurang objektif dalam penyajian beritanya produknya terdiferensiasi dan setiap produk
kepada masyarakat. Hal ini terjadi karena tersedia hanya dari perusahaan tertentu yang
tak lepas dari profil dan ideologi Partai memproduksinya. Jika hanya terdapat sedikit
Nasional Demokrat dibaliknya yang penjual (produsen) di dalam pasar tapi masih
merupakan Partai pendukung Joko Widodo. terjadi persaingan untuk produk mereka,

40
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

baik yang homogeny (sejenis) maupun yang ekonomi, keberhasilan diukur dari
terdiferensiasi, struktur pasar seperti ini banyaknya perusahaan terbesar yang
dijelaskan sebagai oligopoli. Dalam situasi mengendalikan produksi, pengusaha atau
ini, lebih banyak kendali dari kekuatan ukuran indikator lain suatu industri dalam
ekonomi yang mendominasi dibanding pasar. Dalam industri media tingkat
situasi pasar persaingan sempurna atau keberhasilan dalam isi produk atau tayangan
situasi persaingan monopolistik. diukur menggunakan sirkulasi atau
Pasar Monopoli diidentifikasikan informasi rating. (Picard, 1989 : 33).
sebagai situasi dimana terdapat satu penjual 2.1 Pasar Oligopoli
(produsen) dari produk atau jasa di dalam Menurut Rahardja dan Manurung
pasar dan punya mempunyai kendali besar (2004 : 221-223), Struktur pasar atau
untuk mempengaruhi fungsi ekonomi di industri oligopoli (oligopoly) adalah pasar
masyarakat. Picard (1989 : 33), tidak ada (industri) yang terdiri dari hanya sedikit
industri media beroperasi di situasi pasar perusahaan (produsen). Setiap perusahaan
persaingan sempurna karena kebanyakan memiliki kekuatan (cukup) besar untuk
media membedakan diri mereka masing- mempengaruhi harga pasar. Produk dapat
masing dan mencoba memisahkan target homogen atau terdiferensiasi. Perilaku setiap
penonton (audiences) mereka. Industri perusahaan akan mempengaruhi perilaku
Majalah menunjukkan yang paling bersaing perusahaan lainnya dalam industri. Dari
namun secara jelas masih beroperasi di definisi di atas, kondisi pasar oligopoli
struktur pasar persaingan monopolistik. mendekati kondisi pasar monopoli.
Picard (1989 : 32-33), menjelaskan 2.2 Karakteristik Pasar Oligopoli
kecenderungan struktur pasar media massa Dari definisi di atas kita dapat melihat
berdasarkan jenisnya, televisi kabel berada beberapa unsur penting (karakter) pasar
di struktur pasar monopoli, surat kabar oligopoli.
cenderung berada diantara pasar oligopoli a. Hanya sedikit perusahaan dalam
dan monopoli. Sedangkan program televisi industri (few number of firms)
bisa berada di oligopoli dan monopolistik. b. Produknya homogen atau
Pembagian struktur pasar ini terdiferensiasi (homogen or
ditentukan oleh ide keberhasilan produsen differentiated product)
atau penjual dalam pasar. Dalam ilmu

41
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

c. Pengambilan keputusan yang saling maka dalam pasar oligopoli bentuk


mempengaruhi (interdependence persaingan antar per-usahaan adalah
decisions) persaingan harga (pricing strategy) dan non
d. Kompetisi non-harga (non pricing harga (nonpricing strategy). Contoh pasar
competition) oligopoli yang menghasilkan produk
Hanya Sedikit Perusahaan diferensiasi adalah industri mobil, rokok,
Dalam Industri (Few Number of Firms) film kamera. Sedangkan yang menghasilkan
Secara teoritis sulit sekali untuk produk homogen adalah industri baja, pipa
menetapkan berapa jumlah perusahaan di peralon, seng dan kertas.
dalam pasar, agar dapat dikatakan oligopoli. Penggolongan ini mempunyai arti
Namun untuk dasar analisis, biasanya penting dalam menganalisis pasar oligopo-
jumlah perusahaan diasumsikan kurang dari listik. Semakin besar tingkat dife-
sepuluh. Dalam kasus tertentu hanya rensiasinya, perusahaan makin tidak ter-
terdapat dua perusahaan (duopoli). Kekuatan gantung pada kegiatan perusahaan-
perusahaan-perusahaan dalam industri dapat perusahaan lainnya. Berarti oligopoli dengan
diukur dengan rasio konsentrasi (con- produk diferensiasi dapat lebih mudah
centration ratio). memprediksi reaksi-reaksi dari perusahaan-
Produk Homogen atau Terdiferensiasi perusahaan lawan.
(Homogen or Differentiated Product) Pengambilan Keputusan yang Saling
Dilihat dari sifat output yang Mempengaruhi (Interdependence
dihasilkan, pasar oligopoli merupakan Decisions)
peralihan antara persaingan sempurna Keputusan perusahaan dalam
dengan monopoli. Perbedaan sifat output menentukan harga dan jumlah output akan
yang dihasilkan akan mempengaruhi mempengaruhi perusahaan lainnya, baik
perilaku perusahaan dalam upaya mencapai yang sudah ada (existing firm) maupun yang
kondisi optimal (laba maksimum). Jika masih di luar industri (potential firms).
dalam pasar persaingan sempurna per- Kompetisi Non Harga (Non Pricing
usahaan mengatur jumlah output (output Competition)
strategy) untuk mengatur tingkat laba, dalam Dalam upayanya mencapai kondisi
pasar monopoli hanya satu perusahaan yang optimal, perusahaan tidak hanya bersaing
mampu mengendalikan harga dan ouput, dalam harga, namun juga non harga (non

42
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

pricing competition). Bentuk-bentuk Terkait judul penelitian kajian yang


kompetisi non harga antara lain adalah dilakukan penulis yaitu “Struktur Pasar
pelayanan purna jual serta iklan untuk Industri Media Massa di Indonesia dan
memberikan informasi, membentuk citra Sikap Media Group dalam Menghadapi
yang baik terhadap perusahaan dan merek, Persaingan”, maka dapat diidentifikasikan
serta mempengaruhi perilaku konsumen. bahwa struktur pasar media massa Indonesia
Keputusan investasi yang akurat diperlukan saat ini telah mendekati kondisi pasar
agar perusahaan dapat berjalan dengan oligopoli.
tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Tidak 2.3 Media Massa
tertutup kemungkinan perusahaan mela- Menurut Bungin (2009:72) media
kukan kegiatan intelijen industri untuk massa adalah media komunikasi dan
memperoleh informasi (mengetahui) ke- informasi yang melakukan penyebaran
adaan, kekuatan dan kelemahan pesaing informasi secara massal dan dapat diakses
nyata maupun potensial. Informasi-informasi oleh masyarakat secara massal pula.
ini sangat penting agar per-usahaan dapat Informasi massa adalah informasi yang
memprediksi reaksi pesaing terhadap setiap diperuntukkan kepada masyarakat secara
keputusan yang diambil. massal, bukan informasi yang hanya boleh
Jika dikaitkan dengan penelitian ini, dikonsumsi oleh pribadi. Dengan demikian,
penulis memahami dan menyimpulkan maka informasi massa adalah milik
bahwa struktur pasar itu adalah struktur dari publik,bukan ditujukan kepada individu
tempat bertemunya kegiatan penawaran dan masing-masing. Dari penjelasan di atas,
permintaan yang dilakukan oleh produsen penulis memahami bahwa media massa
dan konsumen, dimana dalam ilmu ekonomi, adalah media komunikasi dan informasi
“pasar” sendiri lebih diartikan sebagai yang ditujukan kepada massa, sifatnya
mekanisme suatu kegiatan bukan hanya bukan untuk dikonsumsi pribadi dan dapat
tempat secara “fisik” untuk dilihat dari kasat diakses oleh masyarakat secara massal pula.
mata. Berbicara tentang struktur pasar dilihat Menurut Yosef (2009:7) nama dan
dari sudut pandang ilmu ekonomi, struktur jenis media massa dapat berkembang terus
pasar tersebut dibagi menjadi 4 yaitu; Pasar sejalan dengan perkembangan teknologi
Persaingan Sem-purna, Pasar Monopoli, komunikasi dan informasi. Saat ini, misalnya
Pasar Monopolistik dan Pasar Oligopoli. yang disebut dengan media massa ialah

43
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

media massa cetak yaitu : surat kabar, berkeinginan realitas dapat diamati secara
majalah dan tabloid, dan media massa menyeluruh baik unsur dalam maupun luar
elektronik ialah media massa radio, televisi oleh semua orang, kasusnya dapat berupa
dan internet. Bahkan di negara-negara sosial kebudayaan, situasional dan
tertentu, buku pun digolongkan media massa kontekstual. Mereka meng-inginkan dapat
karena ada buku tertentu yang penye- menjelaskan kasus itu sebaik mungkin.
barluasan atau jumlah penerbitannya sangat Sementara, peneliti kuantitatif meng-
banyak dan dilakukan secara periodik setiap utamakan tentang perbedaan antara efek
hari atau setiap minggu atau setiap bulan. utama seperti kinerja antara laki-laki dan
Orang yang melakukan kegiatan jurnalistik perempuan, dengan membandingkan sub-
disebut: Jurnalis atau Wartawan atau populasinya. Demografi dan gender adalah
Reporter. efek utama yang akan diukurnya atau
III. METODE PENELITIAN diamatinya. Oleh karena itu, Penelitian
Menurut Pawito (2007:35) Penelitian pendekatan kualitatif biasanya tidak
komunikasi kualitatif biasanya tidak mendasarkan hasil penelitian dengan logika
dimaksudkan untuk memberikan penjelasan- matematik dan bukti empirik namun lebih
penjelasan (explanations), mengontrol mendasarkan diri pada hal-hal yang bersifat
gejala-gejala komunikasi, mengemukakan diskursif dan data yang bersifat non
prediksi-prediksi, atau untuk menguji teori diskursif. Dalam penyelesaian pertanyaan
apapun, tetapi lebih dimaksudkan untuk penelitian pada bab pendahuluan, maka
mengemukakan gambaran dan/atau pema- penulis melakukan teknik pengumpulan data
haman (understanding) mengenai bagaimana berupa observasi, wawancara, studi kepus-
dan mengapa suatu gejala atau realitas takaan dan dokumentasi.
komunikasi terjadi. IV. HASIL PENELITIAN
Penelitian pendekatan kualitatif Untuk memantau partisipasi dan
bertujuan untuk mengemukakan gambaran jangkauan pemirsanya, Metro TV meng-
mengapa sebuah gejala dan realitas dalam gunakan 2 cara :
komunikasi bisa terjadi. Menurut Meliala 1. Sistem Riset yang continue melalui
(2018 : 175) Perbedaan peneliti kualitatif penilaian “rating” yang dilakukan oleh
dan kuantitatif pada interaktivitas dengan konsultan internasional: AC Nielsen.
objek penelitiannya. Peneliti kualitatif

44
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

2. Sistem polling yang diadakan secara a. Untuk hari Senin s/d Jumat (hari
continue hampir setiap hari pada acara kerja) : 60% News : 40% Non News
“Metro Siang”, “Metro Hari Ini”, b. Untuk hari Sabtu dan Minggu
“Metropolitan”. (weekend) : 40% News : 60% Non
Dan untuk meningkatkan kedekatan Metro News.
TV dengan pemirsanya, Metro TV Profil Narasumber Elman Saragih
memberikan kesempatan kepada pemirsanya Elman Saragih adalah tokoh senior
untuk melakukan tanya- jawab secara media massa yang saat ini masih menjabat
langsung melalui telepon interaktif atau sebagai Dewan Redaksi Media Group (PT.
dialog interaktif. Media Televisi Indonesia (Metro TV) dan
Konsep Program Metro TV Surat Kabar Media Indonesia). Dahulu
1. Perencanaan pola program Metro TV pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi
didasari beberapa hasil riset. Media Group hingga pada Juni 2013, namun
Kegunaannya adalah untuk mendapatkan struktur tersebut harus diganti karena
audience sebanyak mungkin dan keterlibatannya sebagai pengurus partai
semajemuk mungkin pada setiap kurun Nasional Demokrat (Nasdem) atas mandat
waktu tertentu, agar dapat menarik dari Bapak Surya Paloh sebagai Pemilik dari
pemasang iklan. Media Group. Di kancah politik, beliau
2. Banyaknya audience per program setiap adalah mantan Calon Legislatif untuk Dapil
harinya dipantau oleh sebuah perusahaan Sumatera Utara dari partai Nasdem dengan
konsultan internasional yang khusus nomer urut 2 pada pemilu 2014 lalu, namun
mengadakan pemantauan dalam bentuk tidak berhasil terpilih. Kegagalannya itu
rating untuk dunia pertelevisian. Dengan tidak membuatnya sedih, karena sesung-
demikian dapat diketahui banyaknya guhnya beliau tidak begitu ambisius dalam
pemirsa yang menonton pada setiap mengejar posisi tersebut, pencalonannya ini
program di Metro TV maupun di TV sesungguhnya merupakan mandatori dari
lainnya (Competitor). Bapak Surya Paloh untuk membantu
3. Pembagian banyaknya program muatan mengembangkan partai Nasdem-nya.
berita (News) dan Entertainment (Non Pria kelahiran Pematang Siantar,
News) adalah Sumatera Utara, 15 Maret 1953 ini
merupakan lulusan Sarjana dari Universitas

45
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

Kristen Satya Wacana, Jawa Tengah tahun saat ini sebagai wartawan senior dan Dewan
1975. Beliau memulai karir sebagai Redaksi serta Redaktur Senior Media
wartawan sejak tahun 1976. Ketertarikannya Group.
di dunia Jurnalistik dilatarbelakangi karena Alasan beliau memilih Media Group
keaktifannya dulu saat mahasiswa untuk sebagai tempat media massa terlama untuk
menulis di Organisasi Pers Kampus. Dari bekerja sebagai jurnalis karena baginya di
dulu, beliau memang sudah jatuh cinta Media Group mempunyai ideologi yang
dengan dunia jurnalistik karena baginya sama dengan pribadinya dalam mengkritisi
“Wartawan” merupakan profesi menye- pemerintah. Selain itu, usia yang semakin
nangkan, karena orang pertama yang tua dan sudah mempunyai tanggungan anak
berpeluang besar untuk mengetahui cerita dan istri, kenyamanan dalam bekerja dan
sejarah dunia. Baginya wartawan adalah kemapanan ekonomi sudah didapatkannya
profesi yang dekat dengan kekuasaan pada tempat ini.
dimana tokoh publik dan pemerintahan dapat Pandangan Elman Saragih tentang
kita temui secara langsung dan mewa- Struktur Pasar Media Massa Indonesia
wancarainya, sehingga tidak berlebihan jika Tanggapan Elman Saragih sebagai
profesi ini merupakan bagian dari ukiran perwakilan Tokoh Senior Media di
sejarah dunia. penelitian ini menyetujui pada dasarnya
Beliau memulai karir jurnalistik di “Struktur Industri Pasar Media Massa” saat
surat kabar Sinar Pagi pada 1976 dan hanya ini cenderung bergerak ke arah “Oligopoli”.
bertahan setahun disana. Setelah itu pindah Namun baginya, tidak mungkin “Struktur
ke Majalah Prioritas hingga di-breidel Pasar Industri Media Massa” akan berubah
karena berani mengkritisi pemerintahan orde menjadi “Monopoli” seperti rezim “Orde
baru. Pengalaman berlanjut hingga beliau ke Baru” lagi ketika di zaman kepemimpinan
Surat Kabar Suara Karya, surat kabar Soeharto. Kekuatan rakyat akan bertindak
pemerintah kala itu dengan waktu yang jika itu benar terjadi, karena demokrasi kini
lama. Pada tahun 1986, akhirnya beliau sudah mengakar ke semua kalangan dan
memutuskan untuk pindah ke Media Group tidak mungkin kita kembali ke masa lalu
yaitu Media Indonesia dan Metro TV dengan sistem pers “orde baru”. Perma-
dengan awal posisi sebagai Redaktur. Inilah salahannya kini, mungkin masalah waktu
cikal bakal beliau untuk sampai pada posisi sikap pers saja berkembang menjadi

46
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

“Dewasa” akan lambat. Faktor yang siaran atau penerbitannya dan membiayai
mempengaruhinya karena masyarakat kita upah para karyawannya, jadi banyak nasib
juga belum “Informatif” dan masih orang ada di balik media massa jika dilihat
pragmatis. Faktor yang lain ketika “owner” dari komoditi bisnis. Disinilah pelaku bisnis
atau konglomerasi media massa masih media massa menemukan tantangan
banyak yang tergoda kekuasaan dan politik antara”untuk mempertahankan idealismenya
sehingga secara langsung maupun tidak sebagai Pers “atau “bernegosiasi dengan
langsung intervensi pada isi pemberitaan di kepentingan konglomerasi atau pengiklan”.
media massanya pasti terjadi. Akibatnya isi Kehadiran 13 Group konglomerasi
media massa bisa menjadi bias dan fungsi itulah yang menjadi bukti persaingan media
pers tidak independen lagi, begitu diakuinya. massa semakin ketat dan menjadi
Berbicara Industri Media Massa, permasalahan ketika sebagian pemilik media
sama halnya seperti berbicara bisnis di massa tersebut masih tergoda dengan
bidang produksi barang dan jasa lainnnya. kekuasaan dan politik sehingga fungsi dan
Dimana hukum “Supply” (Penawaran) dan peran pers menjadi terkhianati. Ideologi pers
“Demand”(Permintaan) juga berlaku. Perbe- secara teoritis haruslah jujur, informatif dan
daannya kami adalah industri yang bergerak media penyampai hiburan, secara praktis
di bidang Informasi dan Komunikasi Massa kini menjadi bias. Faktor yang
yang mempunyai efek tertentu kepada menyebabkannya adalah ketika sebagian
masyarakat. Sehingga harus hati-hati dalam oknum rela menggadaikan 100 persen
mengelolanya agar tidak membawa dampak idealismenya demi sebuah kekuasaan
buruk bagi perkem-bangan peradaban konglomerasi dan pengiklan.
masyarakat, untuk itulah kode etik Melihat fenomena ini, menurut
jurnalistik ada. Layaknya komoditi bisnis, Elman, perkembangan media massa saat ini
Industri media massa juga harus jeli melihat masih tersentral di Jakarta, belum merata di
celah pangsa pasar yang tersedia saat ini. seluruh wilayah Indonesia. Penyebab
Dimana ada minat audience atau utamanya karena Jakarta merupakan kota
pembacadisitulah media massa berdiri. pusat pemerintahan dan pembangunan
Industri media massa mustahil ekonomi. Selain itu, wilayah geografis yang
berdiri tanpa adanya Iklan. Dengan iklan cukup besar, kadang sulit bagi kita secara
ini, media massa bisa membiayai produksi infrastruktur menjangkau wilayah tersebut

47
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

untuk berdirinya suatu media dan beroperasi. menjalankan fungsi kontrolnya. Seharusnya
Apalagi wilayah perairan kita lebih luas Dewan Pers dan KPI dengan “Kacamata
dibanding daratan yang hanya (satu Kuda-nya” dapat membatasi media massa
pertiganya). yang “bandel” bukan hanya sekedar
Elman saragih tidak menyalahkan menimbulkan wacana dan membela “yang
pemerintah sebagai regulator dalam kasus bayar”.
ini. Sesungguhnya regulasinya sudah benar, Pandangan Elman Saragih tentang
namun ini kembali pada “Oknum” atau Persaingan Industri Media Massa kini
pelaku bisnis media massa itu sendiri yang Kehadiran 13 group konglomerasi
seharusnya menghayati dan mengerti fungsi media terbesar tersebut, membuat momok
dan peran ideal media massa itu sendiri. Jika tersendiri bagi media massa kecil dan media
berbicara motif politik, jangankan di bisnis massa yang baru berdiri dalam bersaing.
pers atau media massa, sesungguhnya di Menurut Elman Saragih, Persaingan Media
setiap lini baik pemerintah maupun swasta Massa saat ini seperti “Perang Bara-
diyakininya pasti ada motif politik dibalik tayudha” terutama untuk media cetak, jika
organisasinya. Jangan aneh melihat ini media massa tidak akurat dalam
karena di luar negeri khususnya Amerika menyampaikan pesannya kepada khalayak,
Serikat pun begitu, sebagai negara yang terlalu berpihak, tidak menjaga mutu nilai
terkenal dengan “demokrasinya” lebih dulu berita, maka akan mati dan berdarah-darah.
dibanding kita. Perkembangan teknologi dan
Pers atau media massa akan berperan digitalisasi yang pesat, membuat media
secara ideal ketika “Kita” menemukan massa khususnya cetak harus memutar otak,
konglomerasi media yang bisa benar-benar menemukan strategi untuk dapat menarik
menjadikan media massanya untuk perhatian pangsa pasarnya. Surat kabar atau
kepentingan publik, tidak tergoda untuk Koran ada kecenderungan lama-kelamaan
mengatasnamakan kepentingan kelompok akan ditinggalkan masyarakat karena
atau golongan dalam mengoperasionalkan dianggap kurang “Cepat” dan “Susah
media massanya. Terkait hal ini, Elman juga diakses” dalam menyampaikan beritanya.
mengungkapkan kekecewaannya terhadap Jika kita bandingkan, kini mana orang yang
fungsi “Dewan Pers” dan “Komisi Penyiaran lebih tertarik untuk membaca Koran atau
Indonesia” yang belum optimal dalam menonton berita di televisi? Maka

48
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

jawabannya, cenderung kebanyakan orang Sikap Media Massa yang dibutuhkan dalam
memilih menonton berita di televisi. Ala- persaingan ini adalah menjaga mutu konten
sannya adalah: beritanya dengan berpedoman pada :
1. Televisi mudah diakses dan tidak perlu 1. Independensi
membayar 2. Buat prioritas untuk menyuarakan
2. Sifat siarannya yang audio visual kepentingan publik bukan kepentingan
memudahkan penonton atau pemirsanya kelompok
untuk memahami isi berita dibanding 3. Akurasi atau ketepatan pesan yang
Koran. disampaikan dengan fakta berita yang
3. Koran sendiri susah untuk diakses dan ditemukan di lapangan kejadian perkara.
harus “membeli” terlebih dahulu, baru 4. Menjaga kecepatan atau nilai aktualitas
kita bisa menikmati berita itu, berbeda penyampaian berita kepada khalayak
dengan televisi. 5. Pemilihan Narasumber yang kredibel
4. Ditambah lagi dengan kehadiran media tidak boleh abal-abal
on-line yang bisa diakses kapan saja di 6. Bagi media televisi tidak boleh
mobile phone semua orang sungguh menayangkan kualitas gambar yang
membantu orang-orang yang sibuk tetap abal-abal. Tapi ibarat emas harus dengan
dapat mengakses berita. kualitas yang 24 karat.
Untuk menghadapi persaingan itu, waktunya 7. Saat ini, Metro TV berfokus pada
media massa cetak yaitu surat kabar tidak peningkatan kualitas publikasi berita
boleh lagi konvensional, harus dapat perkembangan ekonomi pemerintah
menceritakan lebih dalam lagi dibalik Indonesia dan penyaji program kreatif
peristiwa atau kejadian berita itu. Jangan entrepreneur dalam meghadapi era
hanya sekedar menginformasikan juga disruptif. Program tersebut dibentuk
seperti Radio atau Televisi yang sifatnya dalam talk show (in house production-
selintas dengar. Namun harus bisa membuat live show (siaran langsung) maupun
analisa yang mendalam seperti in-depth program berita regular.
reporting news. Disinilah kelebihan surat Menurut Elman Saragih, persaingan
kabar yang dapat kita mainkan untuk bisnis di industri media massa kini hanya
bersaing di industri media massa. dapat dimenangkan oleh media massa yang
berkualitas, mengedukasi masyarakat dan

49
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

melawan pemerintah tidak selalu dengan Entertainment. Metro TV tetap menjaga


cara yang ekstrem, karena masyarakat sudah siarannya selama 24 jam dengan konsep
muak dengan hal kritik yang terlalu ekstrem acara 75-85% In HouseProduction, fokus
tanpa penyediaan solusi yang jelas dan pada penyajian berita dan pengemasan
kongkret. program hiburan serta gaya hidup yang
V. KESIMPULAN edukatif dengan cara tidak murahan.
Dari sudut pandang ekonomi, Penyajian program berita/ news dengan 3
Industri media massa layaknya sebuah bahasa yaitu Indonesia, Inggris dan
perusahaan produk atau jasa lainnya Mandarin menjadi ciri khas Metro TV
merupakan komoditas atau entitas bisnis dibanding stasiun TV lainnya.
yang tak terpisahkan dari kepentingan. Menurut Elman Saragih sebagai
Hukum ekonomi tentang “Supply” dan tokoh senior Metro TV sebagai analis media
“Demand” pun berlaku padanya dimana ada dan praktisi, kekhawatiran struktur pasar
pangsa pasar atau permintaan pasti disitulah media massa Indonesia ini akan kembali
penawaran media massa akan berdiri. Selain menjadi “Monopoli” seperti Rezim Orde
itu, setiap media massa mempunyai Baru dulu mustahil terjadi, karena mereka
karyawan yang perlu dihidupinya, digajinya mempercayai kekuatan rakyat masih ada
dan selalu ada biaya operasional untuk disini dan sesungguhnya masyarakat masih
penerbitan atau penyiaran informasi yang punya pilihan.
diperlukan setiap harinya. Oleh karena itu, Hal yang harus dijaganya agar tetap bertahan
tidak munafik media massa juga butuh iklan, dalam persaingan di Industri Media yang
investor dan dana dari konglomerasi media. semakin ketat adalah :
Metro TV merupakan salah satu 1. Meningkatkan Independensi dalam
sampel yang diambil penulis dalam pelaporan Informasi dan Berita.
melakukan penelitian di Media Groupini, 2. Membuat prioritas untuk menyuarakan
tetap bersikap konsisten sebagai stasiun TV kepentingan publik bukan kepentingan
berita untuk menghadapi persaingan industri kelompok
media massa di Indonesia. Target Audience- 3. Meningkatkan akurasi atau ketepatan
nya kelas atas dengan segmented M/F, AB, pesan yang disampaikan dengan fakta
20 +, dan strategi muatan berita/ informasi berita yang ditemukan di lapangan
yang dipilihnya 70% Hard News dan 30% kejadian perkara.

50
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

4. Mengutamakan kecepatan atau nilai Bungin, Burhan. 2009. Sosiologi


Komunikasi-Teori,Paradigma, dan
aktualitas penyampaian berita kepada
Diskursus TeknologiKomunikasi di
khalayak. Masyarakat. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
5. Menentukan pemilihan narasumber yang
kredibel dan tidak boleh abal-abal. Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja.
2004. TeoriEkonomi Mikro Suatu
6. Sebagai media televisi, Metro TV tidak
Pengantar. Jakarta : Penerbitan
boleh menayangkan kualitas gambar Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
yang abal-abal. tapi ibarat emas harus
dengan kualitas yang 24 karat. Masduki. 2004. Kebebasan Pers dan Kode
Etik Jurnalistik. Yogyakarta : UII
7. Metro TV mengkritisi pemerintah tidak
Press.
dengan ekstrem karena mereka
Meliala, R.M. 2018. Analisis Model Super
mempercayai bahwa masyarakat kini
“A” pada Iklan Promosi Kampus di
sudah muak dengan cara frontal Televisi. Jurnal Studi
Komunikasi,2(2).doi:10.25139/jsk.v2
mengkritisi pemerintah tanpa
i2.397
menyajikan solusi dan inovasi yang
Nugroho, Y., Putri, DA., Laksmi, S. 2012.
tepat.
Memetakan Lansekap Industri Media
8. Saat ini, Metro TV berfokus pada Kontemporer di Indonesia (Edisi
Bahasa Indonesia). Laporan.
peningkatan kualitas publikasi berita
Bermedia,Memberdayakan
perkembangan ekonomi pemerintah Masyarakat: Memahami kebijakan
dan tata kelola media di Indonesia
Indonesia dan penyaji program kreatif
melalui kacamata hak warga negara.
entrepreneur dalam meghadapi era Riset kerjasama antara Centre for
Innovation Policy and Governance
disruptif. Program tersebut dibentuk
dan HIVOS KantorRegional Asia
dalam talk show (in house production- Tenggara, didanai oleh Ford
Foundation. Jakarta: CIPG dan
live show (siaran langsung) maupun
HIVOS.
program berita regular.
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi
Kualitatif. Yogyakarta : Lkis Pelangi
DAFTAR PUSTAKA Aksara Yogyakarta.
Budyatna, Muhammad, dkk. 2006.
Picard, Robert. 1989. Media Economics-
Jurnalistik Teori dan Praktik.
Concepts and Issues. California :
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sage Publication, Inc

51
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

Yosef, Jani. 2009. ToBe A Journalist –


Menjadi Jurnalis TV, Radio dan
Surat Kabar yangProfesional.
Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sumber Lain :

Company Profile PT Media Televisi


Indonesia.

Lim,M.(2011)@crossroads:Democratization
&CorporatizationofMediainIndonesi
a.Participatorymedia.lab.asu.edu,htt
p://participatorymedia.lab.asu.edu/fil
es/Lim_Media_Ford_2011.pdf

Supadiyanto, Harian Umum Koran Jakarta


Edisi 27 Februari 2013
(Kompasiana.com)
www.metrotvnews.com

52
YAYASAN AKRAB PEKANBARU
Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 3 Edisi Agustus 2018 (38-52)

169

Anda mungkin juga menyukai