Anda di halaman 1dari 4

PAPER KOMUNIKASI POLITIK

ILMU KOMUNIKASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah komunikasi politik

Disusun oleh :
Nama : Almeyda Senna Pratama
NIM : 41820180
Kelas : IK-5

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2022
KONGLOMERASI PENGUASAAN MEDIA GLOBALMEDIACOM
TERHAAP POLITIK DAN MEDIA MASYARAKAT DI INDONESIA

BAB 1 pendahuluan

Latar belakang

Zaman sekarang ini perkembangan teknologi sudah jauh lebih maju dari
sebelumnya. Seiring perkembangan zaman yang begitu cepat teknologi informasi
begitu mudah di dapat dan diakses dari berbagai belahan dunia melalui media
televisi ataupun media internet.

Tujuan

Pengaruh politik konglomerasi penguasaan media terhadap masyarakat di indonesia

BAB 2 dasar teori

Mengutip dari bukunya ross tapsell “Perusahaan-perusahaan media global belum


mendominasi pasar Indonesia dan bukan pendorong utama industri di Indonesia.
Sebaliknya, konglomerat media nasional yang punya kuasa dan pengaruh.”

Kalimat itu tertuang pada kesimpulan Bab II dalam Media Power in Indonesia:
Oligarchs, Citizens, and the Digital Revolution, yang terbit Juli tahun lalu. Buku
Tapsell adalah riset doktoralnya sekaligus jadi penelitian paling komprehensif
terbaru tentang media di Indonesia.

Kata Tapsell, stasiun televisi membuat kelompok pertama mampu lebih cepat
berinvestasi di platform-platform media yang sebelumnya tak mereka miliki.

BAB 3 Pembahasan

Globalmediacom

Saat ini media televisi malah terlihat seperti dikontrol oleh sejumlah para
konglomerat indonesia. Kultur berita yang ada saat ini lebih diarahkan sebagai alat
kekuasaan negara bahkan pemilik modal. Seharusnya kultur media dalam televisi
lebih diarahkan kepada promosi mengenai demokrasi dan pembentukan masyarakat
yang lebih bertangung jawab.

Bentuk-bentuk kepemilikan media ini terkait erat dengan masalah kebebasan pers.
Kebebasan pers mendukung hak kepemilikan untuk memutuskan isi media itu
sendiri. Dengan demikian bentuk-bentuk kepemilikan mempunyai pengaruh kepada
pembentukan dan produksi isi media.
Seperti Hary Tanoesoedibjo, memulai proses memantapkan juga meluaskan bisnis
media pada tahun 200-an. Selain punya tiga chanel televisi seperti MNCTV,RCTI
dan Global TV, Globalmediacom juga memiliki 34 radio lokal yang pindah
kepemilikan mulai sejak 2005. Koran sindo news dan Okezone juga masuk
kelompok Globalmediacom.

Saat ini media televisi hanya beberapa orang saja. Bahkan, 1 pengusaha media
dapat memiliki lebih dari 1 media sekaligus. Akibat memonopoli kepemilikan media
terhadap isi media pada dasarnya sulit untuk dibuktikan, dan monopoli media dari
pemilik media dikhawatirkan mampu mengancam kebebasan pers dan pilihan bagi
penonton.

Yang pada akhirnya, jika pemilik selalu mengintervensi isi medianya untuk tujuan
propaganda,maka akan muncul resiko media seperti kehilangan peminat dan
kredibilitasnya. Bahkan, bisa jadi masyarakat akan berbondong-bondong beralih dari
televisi dan lebih menggunakan platform media sosial,karena dianggap independen
serta kredibel.

Penutup

Dari pembahsan di atas dapat di simpulkan bahwa pengusaha media atau


konglomerat yang menguasai media televisi jangan sampai memonopoli dan
mempropagandakan media yang dapat mengancam para kebebasan pers dan
penonton. Karena seharusnya kultur media dalam televisi lebih diarahkan kepada
promosi mengenai demokrasi dan pembentukan masyarakat yang lebih bertangung
jawab.
Daftar pustaka

Andreas, A. A. (2018, februari 9). konglomerat media indonesia via jalur media TV & cetak. Retrieved
juli 7, 2022, from tirto.id: https://tirto.id/8-konglomerat-media-di-indonesia-via-jalur-media-
tv-cetak-cEv7

kompas.com. (2021, juni 3). 7 Konglomerat Pemilik Stasiun Televisi, dari RCTI hingga Indosiar.
Retrieved juli 5, 2022, from Kompas.com:
https://money.kompas.com/read/2021/06/03/163849626/7-konglomerat-pemilik-stasiun-
televisi-dari-rcti-hingga-indosiar?page=all

konglomerasi media di indonesia. (n.d.). Retrieved juli 7, 2022, from kongmedo:


https://kongmedo.weebly.com/contoh-konglomerasi-media.html

muldani, T. (2021, november 25). Konglomerasi Media Televisi, Keuntungan atau Kekhawatiran?
Retrieved juli 5, 2022, from industricoid:
https://www.industry.co.id/read/98010/konglomerasi-media-televisi-keuntungan-atau-
kekhawatiran

Anda mungkin juga menyukai