Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“CSR DAN KONTRAK HUKUM”


“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah aspek hukum dalam
ekonomi”

DISUSUN OLEH:
AULIA KHASANAH PUTRI
PUTRI KHODDIJAH

DOSEN PENGAMPU:
Muhammad ilham, MH

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKALIS
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Muhammad ilham,
MH sebagai dosen pengampu mata kuliah “ASPEK HUKUM DALAM
EKONOMI” yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam
penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan karena keterbatasan kami.
Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.

Bengkalis, 31 maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...............................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................4
C. TUJUAN....................................................................................................4

PEMBAHASAN CSR
1. PENGERTIAN CSR..................................................................................5
2. MODEL PELAKSANAAN CSR..............................................................6
3. TUJUAN DAN MANFAAT.....................................................................7

PEMBAHASAN HUKUM KONTRAK


1. PENGERTIAN HUKUM KONTRAK.....................................................8
2. SYARAT SAH HUKUM KONTRAK. ...................................................8

PENUTUP
1. KESIMPULAN........................................................................................10
2. DAFTAR PUSTAKA................................................................................11

3
BAB II
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Corporate social responsibility merupakan sebuah gerakan baru
dalam etika bisnis. Di Indonesia, dasar hukum adanya corporate social
responsibility di Indonesia antara lain Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4756), Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724), Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297) dan Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4152).
Ekonomi syariah adalah satu kesatuan tak terpisahkan dengan
ajaran islam yang komprehenshif dan universal, sifat dab cakupannya
yang luas serta fleksibel khususnya dibidang mu’amalah sehingga dapat
diterapkan pada komunitas termasuk non muslim. secara historis
eksistensis ekonomi syariah telah ada dan dipraktikkan sejak eksisnya
islam di nusntara. Sedangkan secara yuridis formal ekonomi syariah
diakui sejak 26 tahun silam, ditandi dengan berdirinya Bank Muamalah
Indonesia tanggal 1 mei 1992, Merupakan Bank Islam pertama
diindonesia berbasis syariah sebagai salah satu bagian dari lembaga
pengelola kegiatan ekonomi syariah.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan CSR?
2. Apa yang dimaksud dengan kontrak hukum?

C. TUJUAN
Agar dapat memahami apa itu CSR dan kontrak hukum dalam
ekonomi syariah.

4
BAB III
PEMBAHASAN
CSR
A. PENGERTIAN CSR
CSR adalah suatu bentuk pertanggung jawaban sosial yang harus
dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk semua stakeholder dan
juga semua pihak yang mempunyai kepentingan. Berbagai macam pihak
yang dimaksud di atas adalah karyawan perusahaan, pemegang saham
perusahaan, konsumen, pihak pemerintah, dan masayarakat yang ada di
ruang lingkup perusahaan tersebut.

Bentuk tanggung jawab yang harus ada di dalam CSR adalah


sebuah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh manajemen perusahaan
sebagai salah satu bentuk rasa tanggung jawabnya sebagai perusahaan
kepada masyarakat sosial serta lingkungan sekitar. Dimana perusahaan itu
melakukan segala aktivitas operasionalnya.

Sehingga bisa kita simpulkan bhawa CSR adalah sebuah


pertanggungjawabn sosial yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk
memberikan suatu manfaat kepada pihak yang ada di dalam dan sekitar
perusahaan dengan melakukan suatu program yang bermanfaat. Perlu
Grameds pahami bahwa sebuah bisnis memang mempunyai tanggung
jawab kepada masayarakat secara umum dan lingkungan tempat mereka
berdiri.

Sifat dari tanggung jawab tersebut adalah wajib. Jika tidak


dilakukan, maka bisnis tersebut akan terancam mendapatkan sanksi. Hal
tersebut berlaku untuk bisnis yang sudah besar ataupun bisnis yang masih
kecil ya. Selagi bisnis tersebut memang berkaitan dengan kenyamanan
masyrakat yang ada di sekitarnya.

Adapun pengertian lain CSR menurut para ahli. Yang pertama


adalah CSR menurut Kotler dan Nancy. Dimana CSR merupakan sebuah
komitmen suatu perusahaan yang bertujuan untuk membantu dalam
meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik.

Yang kedua adalah CSR menurut Kast. Dimana dalam Kas (2003,
212) mengungkapka bahwa pengertian dari CSR adalah suatu bentuk
keterlibatan sebuah organisasi dalam upaya mengatasi kemiskinan dan
juga kelaparan.

5
B. MODEL PERLAKSANAAN CSR
A. Keterlibatan langsung
Model pelaksanaan yang pertama yaitu model keterlibatan
langsung. Ini adalah sebuah metode dimana perusahaan akan melakukan
CSR secara langsung pada masyarakat umum. Misalnya, perusahaan
menyediakan bantuan berupa uang tunai dan dibagikan kepada masyarakat
sekitar yang kurang mampu. Kemudian bantuan tersebut diserahkan
langsung oleh pihak perusahaan kepada masyarakat.
B. Melalui yayasan atau organisasi sosial
Model selanjutnya yaitu dengan melalui sebuah yayasan atau pihak
perusahaan membangun yayasan sosial sendiri. Metode yang satu ini
hampir sama dengan yang dilakukan oleh perusahaan di berbagai negara
maju. Tujuan dari model CSR ini yaitu untuk membangun yayasan sosial
yang menyediakan bantuan untuk masyarakat sosial secara berkelanjutan.

Berikut ini adalah contoh-contoh yayasan yang didiran oleh


perusahaan yang kemudian digunakan sebagai media untuk memberikan
bantuan kepada masyarakat umum:

1. Yayasan Coca Cola Company


2. Sahabat Aqua
3. Dharma Bhakti Astra

C. Menjalin Kemitraan

Selain dua model CSR seperti di atas, banyak perusahaan di


Indonesia yang menggunakan model CSR ketiga yaitu Menjalin
Kemitraan. Model yang satu ini dilakukan dengan cara menjalin kemitraan
dengan pihak luar atau pihak lainnya. Mitra yang diajak bekerjasama
biasanya adalah mitra yang memang sudah mempunyai fokus utama di
dalam bidang kegiatan sosial. Entah itu lembaga sosial yang dikelola oleh
swasta maupun pemerintah, dan lainnya. Berikut adalah contohnya:

1. PMI (Palang Merah Indonesia): dengan mengandeng PMI, perusahaan


bisa melakukan acara donor darah yang dapat diikuti oleh karyawan
maupun masyarakat secara umum. Sehingga hal tersebut akan
mendorong siapapun untuk ikut menolong sesama melalui donor
darah.
2. Dompet Duafa: melalui lembaga ini, perusahaan bisa menyediakan
jasa atau layanan pengelolaan dana sosial. Misalnya, dana
kemanusiaan, sedekah, zakat, dan lainnya.

6
C. TUJUAN DAN MANFAAT

Dimana tujuan tersebut harus tetap berkaitan dengan kesejahteraan


dan kebermanfaatan untuk masyarakat dan pihak-pihak yang ada di
perusahaan. Berikut ini adalah tujuan dari program CSR secara umum:

1. Nama baik dan citra perusahaan


2. Menjaga hubungan baikndengan stakeholder
3. Solusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di sekitar
lingkungan

Adapun manfaat dalam CSR adalah:

1. Untuk perusahaan

Manfaat CSR bagi perusahaan yang perlu Grameds ketahui yaitu


ada tiga. Pertama yaitu untuk membuka peluang kerja secara luas bagi
pihak lain. Kedua yaitu sebagai sebuah media promosi untuk
perusahaan itu sendiri. Kemudian yang ketiga adalah untuk membuat
suatu inovasi baru dalam bentuk sebuah program tertentu.

2. Untuk masyarakat umum

Sedangkan manfaat yang akan didapatkan oleh masyarakat umum


yaitu meningkatnya kesejahteraan dalam berbagai aspek. Dimana
masyarakat yang ada disekitar perusahaan menjadi lebih diperhatikan
dan juga terjaga. Kemudian mereka juga dapat merasakan keuntungan
dari program CSR secara langsung. Baik itu program pemberdayaan
dan pengembangan yang disediakan oleh pihak perusahan.

3. Untuk pihak lainnya

Program CSR yang dilakukan oleh perusahaan tidak hanya bisa


memberikan manfaat bagi perusahaan dan juga masyarakat saja. Tetapi
juga bisa memberikan manfaat bagi pemegang saham, pemerintah, dan
juga konsumen. Manfaat yang akan didapatkan oleh para pemegang
saham antara lain perusahaan akan mendapatkan citra yang baik.
Sehinnga dapat menambah kemungkinan adanya investor tambahan.
Sedangkan untuk konsumen, mereka akan semkain percaya kepada
perusahaan tersebut. Kemudian manfaat untuk pemerintah adalah
mereka akan merasa terbantu dengan adanya program CSR. Mulai dari
pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan juga lingkungan.

7
KONTRAK HUKUM

1. PENGERTIAN KONTRAK HUKUM

Kontrak atau perjanjian adalah kesepakatan antara dua orang


atau lebih tentang hal-hal tertentu yang telah mereka sepakati.
Ketentuan umum tentang kontrak diatur dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata Indonesia.

Perjanjian tanpa akibat hukum bukanlah suatu kontrak. Dasar


untuk menentukan apakah suatu kontrak mempunyai akibat hukum
yang mengikat atau hanya merupakan suatu kontrak yang
berkonsekuensi moral timbul dari kehendak dasar para pihak yang
berkontrak.

Hukum perjanjian meliputi pengertian umum dari asas-asas


hukum yang mengatur hubungan-hubungan hukum antara dua pihak
atau lebih berdasarkan perjanjian yang sah. Hukum kontrak
Indonesia tetap menggunakan ketentuan pemerintah kolonial
Belanda yang tertuang dalam Buku III KUH Perdata.

2. SYARAT SAH HUKUM KONTRAK

Untuk dapat dianggap sah secara hukum, ada 4 syarat yang


harus dipenuhi sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia yaitu:

 Persetujuan para pihak


 Kapasitas para pihak
 Dari hal-hal tertentu yang dapat ditentukan dengan jelas
 Alasan Hukum.

Kesepakatan kontrak mengandung arti bahwa kehendak para


pihak yang membuat kesepakatan adalah konsisten, sehingga tidak
boleh ada paksaan, penguasaan dan penipuan (dwang, dwaling,
bedrog) dalam pelaksanaan kesepakatan.

Kecakapan hukum sebagai salah satu syarat sahnya suatu


perjanjian mengandaikan bahwa para pihak dalam perjanjian itu
harus dewasa, sehat jasmani dan cakap hukum.

Menurut Pasal 1330 BW juncto Pasal 47 Undang-Undang


Nomor 1 Tahun 1974 , seseorang dianggap sudah dewasa, yaitu.
dia berusia 18 tahun atau sudah menikah. Jika seseorang yang
belum cukup umur ingin membuat perjanjian, dia atau walinya
yang sah dapat mewakilinya. Sedangkan orang yang dinyatakan

8
sehat jiwanya tidak dikenakan perwalian menurut Pasal 1330 dan
Pasal 433 BW.

Penyandang disabilitas intelektual dapat diwakili oleh


pengawas atau walinya. Sebaliknya, orang yang tidak dilarang oleh
undang-undang berarti orang tersebut tidak pailit dalam arti Pasal
1330 BW Kitab Undang-Undang Kepailitan. Ada hal khusus yang
terkait dengan subjek kontrak, yang berarti bahwa subjek kontrak
harus jelas, berbeda dan terukur sifat dan jumlahnya, diperbolehkan
oleh undang-undang dan dalam batas-batas para pihak.

9
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Penyandang disabilitas intelektual dapat diwakili oleh pengawas atau
walinya. Sebaliknya, orang yang tidak dilarang oleh undang-undang berarti orang
tersebut tidak pailit dalam arti Pasal 1330 BW Kitab Undang-Undang Kepailitan.
Ada hal khusus yang terkait dengan subjek kontrak, yang berarti bahwa subjek
kontrak harus jelas, berbeda dan terukur sifat dan jumlahnya, diperbolehkan oleh
undang-undang dan dalam batas-batas para pihak.

10
DAFTAR PUSTAKA
Absori, 2014, Hukum Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup : Sebuah Model
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup dengn Pendekatan
Partisipatif, Surakarta, Muhammadiyah University Press.
Absori, 2014, Hukum Ekonomi Indonesia : Beberapa Aspek Pengembangan pada
Era Liberalisasi Perdagangan, Surakarta, Muhammadiyah University
Press.
Absori, Kelik Wardiono, dan Natangsa Surbakti, 2010, Pedoman Penyusunan
Skripsi, Surakarta: Fakultas Hukum UMS.
Ali, Zainudin. 2017, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika.
Angin, Christian Orchard Perangin. 2017. Nasionalisme di Perusahaan
Nasionalisasi: Menuju Profesionalisme Perusahaan BUMN
Perkebunan. Jakarta: Penerbit Bhuana Ilmu Populer.
Asiki, Zaenal & Amirudin. 2012, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta:
Rajawali Pers.
Azheri , Busyra. 2012, Corporate Social Responsibility: Dari Voluntary Menjadi
Mandatory. Jakarta: Rajawali Pers.
Dharma, Surya. 2012. Manajemen Kinerja,Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Dimyati, Khudzaifah dan Kelik Wardiono. 2004, Metode Penelitian Hukum,
Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dullah, Philips, dan Suratman H. 2013, Metode Penelitian Hukum, Bandung: CV.
Alfabeta.
Hadi, Nor. 2011, Corporate Social Responsibility, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Harun, Enggarani, Nuria Siswi dan Taufani, Galang. 2018. Hukum Administrasi
Negara DI Era Citizen Fiendly, Surakarta, Muhammadiyah University
Press.
Ibrahim, Johny. 2006, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif,
Malang:Banyumedia Publishing.
Ismail Solihin, 2011. Corporate Social Responsibility: From Charity to
Sustainability. Jakarta: Salemba Empat.

11

Anda mungkin juga menyukai