Anda di halaman 1dari 2

Poin-Poin

1. Umat Katolik memiliki tanggung jawab untuk terlibat dalam pemilu 2024.
Keikutsertaan umat Katolik dalam pemilu adalah bagian dari proses
berbangsa dan bernegara dalam upaya mencapai cita-cita mewujudkan
kesejahteraan bersama.
2. Dalam memilih partai atau calon, umat Katolik harus mempertimbangkan
rekam jejak mereka. Rekam jejak itu harus menyangkut beberapa kriteria,
apakah partai atau calon memiliki arah kebijakan mewujudkan
kesejahteraan bersama, menghargai martabat manusia dan prinsip-prinsip
solidaritas kepada kaum kecil, lemah, tersingkir, miskin dan disabilitas.
3. Umat Katolik juga harus terlibat dalam proses pasca pemilu, yaitu
mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang berpihak pada
kesejahteraan bersama. Hal ini penting untuk memastikan bahwa
kebijakan-kebijakan tersebut benar-benar diimplementasikan dan
memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut dari masing-masing poin tersebut:

Poin 1

Umat Katolik sebagai bagian dari bangsa Indonesia memiliki hak dan kewajiban
untuk terlibat dalam pemilu. Pemilu adalah sarana yang penting untuk memilih
pemimpin dan wakil rakyat yang akan memperjuangkan kepentingan rakyat.
Dalam konteks mewujudkan kesejahteraan bersama, pemilu menjadi sarana
untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat yang memiliki visi dan misi untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat.

Poin 2

Dalam memilih partai atau calon, umat Katolik harus mempertimbangkan rekam
jejak mereka. Rekam jejak tersebut dapat menjadi indikator apakah partai atau
calon tersebut memiliki komitmen untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
Beberapa kriteria yang dapat dipertimbangkan antara lain:
● Visi dan misi partai atau calon untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
● Kebijakan-kebijakan partai atau calon yang berpihak pada kesejahteraan
masyarakat.
● Riwayat kinerja partai atau calon dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.

Poin 3

Umat Katolik juga harus terlibat dalam proses pasca pemilu, yaitu mengawal
kebijakan-kebijakan pemerintah yang berpihak pada kesejahteraan bersama. Hal
ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan-kebijakan tersebut benar-benar
diimplementasikan dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.

Umat Katolik dapat mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah melalui berbagai


cara, antara lain:

● Mengikuti perkembangan kebijakan-kebijakan pemerintah melalui media


massa dan sumber-sumber informasi lainnya.
● Berdiskusi dan bertukar pikiran dengan sesama umat Katolik dan
masyarakat luas untuk merumuskan sikap terkait kebijakan-kebijakan
pemerintah.
● Menyalurkan aspirasi kepada pemerintah melalui perwakilannya di
lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Dengan terlibat aktif dalam pemilu dan mengawal kebijakan-kebijakan


pemerintah, umat Katolik dapat berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan
bersama di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai