BY KELOMPOK 4
KELOMPOK 4
1. EFATTA T WATTIMURY (2018-30-047)
2. SAFITRI MAGRIB (2019-30-016)
3. SULKAN PUJIANTO (2019-30-046)
4. CLARITA TETELEPTA (2019-30-052)
5. IBNU S RUMAGIA (2019-30-084)
6. WULAN S NURAHMA (2019-30-119)
7. FAJAR R RAIS (2019-30-199)
8. CHRISTIN M HILEWE (2019-30-237)
9. ANA SEHAT LAITUPA (2019-30-297)
10.WIDYAWATI SUPRIHATIN (2019-30-301)
11.HAJRAH WOLIO (2019-30-311)
12.NURUL UMMI AHMAD (2019-30-354)
TUJUAN PEMBELAJARAN
• AKUNTANSI UNTUK ENTITAS PARTAI POLITIK: STUDI PARTAI
POLITIK DI INDONESIA.
1) PARTAI POLITIK SEBAGAI SEBUAH ENTITAS: PENGERTIAN, KARAKTERISTIK,
DAN LINGKUNGANNYA
2) AKUNTABILITAS KEUANGAN PARTAI POLITIK
3) PERAN DAN FUNGSI AKUNTANSI DALAM LINGKUNGAN PARTAI
POLITIK
4) TINJAUAN TERHADAP PSAK NOMOR 45 DAN KEBUTUHAN STANDAR
AKUNTANSI UNTUK PARTAI POLITIK
Dari tabel 25.1. Jelas bahwa karakteristik organisasi nirlaba tidak sama dengan
karakteristik partai politik, sehingga standar laporan keuangannya pun tidak bisa
sama.
Akuntabilitas dari partai politik diukur dari kepatuhannya terhadap undang-
undang dan peraturan yang mengaturnya, serta apakah ada konflik kepentingan di
dalam manajemen dan keuangan partai politik yang bersangkutan.
Selain informasi mengenai kemungkinan konflik kepentingan dan politik uang,
laporan keuangan partai politik juga menunjukkan apakah partai tersebut merupakan
partai yang patuh dan dan hormat terhadap aturan-aturan hukum yang mengaturnya.
Berdasarkan perbedaan karakteristik yang telah disebutkan di atas, perbedaan
kepentingan pemakai laporan keuangan dan adanya transaksi-transaksi khusus partai politik,
maka diperlukan standar akuntasi keuangan khusus yang mengatur pelaporan keuangan
partai politik. Dengan demikian laporan keuangan Partai politik dapat lebih mudah
dipahami, memiliki relevansi, dapat diandalkan, dan memiliki daya banding yang tinggi.
Dengan demikian pedoman akuntansi khusus untuk partai politik akan diperlukan,
terutama untuk mencatat pos-pos berikut:
1. Dana bantuan pemerintah
Dana bantuan yang berasal dari pemerintah sepenuhnya berlaku standar akuntasi
pemerintah (untuk pertanggungjawaban dan pengunaan dana pemilu yang diterima
melalui KPU). Karena sumber dari bantuan pemerintah cukup besar peranannya untuk
partai politik, maka perlu adanya penegasan bahwa prosedur anggaran dan
perbendaharaan berlaku penuh dalam pertanggungjawaban dan pengunaan dana
tersebut.
2. Laporan parpol
Laporan parpol tergantung peruntukannya, artinya parpol harus menyampaikan laporan
sesuai undang-undang yang berlaku, hal ini juga berlaku untuk dana kampanye,
bersumber dari APBD (pemda) dan APBN melalui KPU (pemerintah pusat). Dalam
laporan partai politik penyaluran dana dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ke Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) yang berasal dari sumber negara dalam laporan
pertanggungjawaban harus tergambar dengan jelas termasuk pengunaannya oleh DPD
(bukti disertakan) atau laporan keuangan konsolidasi.
AKUNTASI UNIVERSITAS
3. Aset Lain-Lain Kemitraan dengan SAP: kemitraan dengan pihak ketiga merupakan
Pihak Ketiga perjanjian antara BLU dengan satu pihak lain atau
lebih dengan pola bangun, kelola, serah, (BKS) dan
banguan serah kelola (BSK)
Dana kelolaan BLU SAP: dana kelolaan BLU merupakan dana untuk
Menampung dana antara lain: dana bergulir, dan atau
dana yang belum menjadi hak milik BLU.
Dana yang Dibatasi SAP: dana yang dibatasi penggunaanya merupakan
Penggunaannya kas atau dana yang alokasinya hanya akan
dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu,
contohnya bank garansi dana yang diperuntukan
untuk memabyar imbalan kerja termasuk dana abadi
(endowmend fund).
Aset Lain-Lain SAP, aset lain-lain merupakan aset yang merupakan
aset yang tidak dapat dikategorikan sebagai aset yang
disebutkan diatas. Termasuk aset lain-lain adalah:
a) Kumpulan dari aset tetap yang rusak dan untuk
dihapuskan di masa yang akan datang
b) Aset yang diperoleh dengan cara ansuran dicatat
sebagai aset lain-lain dan diakui utang jangka
panjangnya.
c) Aset yang diperoleh dengan cara leasing.
d) Piutang macet BLU yang dialihkan
penagihannya kepada kementrian keuangan cq.
Ditjen kekayaan negara
SAK, aset lain-lain:
Keempat akun yang ada di SAP tersebut diatas
semuanya masuk keakun aset lain-lain di SAK.
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
1. Utang Usaha Utang kepada pihak SAK dan SAP, utang berasal dari kontrak
ketiga BLU
2. Utang Pajak Utang kepada pihak SAP, tidak mencatat adanya utang yang timbul dari
ketiga lainnya transaksi pajak karena mencatat BUN.
SAK, mencatat transaksi yang timbul akibat belum
dilunasinya pajak.
3. Utang Jaminan Utang Lainnya SAK dan SAP sama, termasuk utang titipan.
4. Biaya yang Masih Belanja yang Masih SAK dan SAP, mencatat adanya utang kepada pihak
Harus Dibayar Harus Dibayar lain karena telah menerima manfaat ekonomis, tapi
belum melakukan pembayaran.
5. Pendapatan Pendapatan Diterima SAK dan SAP, mencatat adanya utang kepada pihak
Diterima di Muka di Muka ketiga karena telah menerima uang kas, tetapi belum
menerima jasa.
6. Bagian Lancar Bagian Lancar Utang SAK dan SAP, merupakan pembayaran angsuran
Utang Jangka Jangka Panjang yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan mendatang
Panjang
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (Dicatat pada BA. 999.)
UTANG JANGKA PANJANG
1. Utang Jangka Utang Jangka SAK dan SAP, merupakan utang yang akan dibayar
Panjang Panjang dalam jangka waktu lebih dari 12 bulan.
2. Utang Bersyarat - SAP, tidak mencatat adanya transaksi dengan syarat
– syarat tertentu karena tidak ada ketentuannya
dalam peraturan perundang- undangan.
SAK, mencatat jika tingkat keterjadiannya besar dan
nilainya andal (dapat diyakini), maka dapat diakui
sebagai utang bersyarat. Jika tidak dapat diyakini,
maka cukup diungkapkan saja dlam CaLK.
EKUITAS DANA LANCAR
1. - Cadangan Piutang SAP, merupakan jumlah dari akun piutang, bagian
lancar TPA, dan bagian lancar TGR.
SAK, tidak ada tranaksi dengan akun/rekening ini.
2. - Cadangan SAP, merupakan akun kontra dari total persediaan
Persediaan SAK, tidak ada transaksi dengan akun/ rekening ini.
3. - Dana Lancar BLU SAP, merupakan akun kontra dari total kas pada
BLU.
SAK, tidak ada transaksi dengan akun Dana Lancar
BLU.
EKUITAS DANA INVESTASI
1. - Diinvestasikan dalam SAP, merupakan akun kontra dari total aset tetap.
Aset Tetap SAK, tidak ada transaksi dengan akun/rekening ini.
2. - Diinvestasikan dalam SAP, merupakan akun kontra dari total aset lainnya.
Aset Lainnya SAK, tidak ada transaksi dengan akun/rekening ini
3. Ekuitas Tidak - SAP, tidak ada akun untuk ekuitas tidak terikat.
Terikat SAK, sumber daya yang penggunaannya tidak
dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber
daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali.
4. Ekuitas Terkait - SAP, tidak ada akun untuk ekuitas terkait.
SAK, sumber daya yang penggunaannya dibatasi
untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali. Ekuitas
terikat meliputi:
a) Tanah atau gedung/bangunan yang disumbangkan
untuk tujuan tertentu dan tidak untuk dijual;
b) Aset yang digunakan untuk investasi yang
mendatangkan pendapatan secara permanen;
c) Bantuan/sumbangan pemerintah atau pihak lain
yang mengikat secara permanen.