Anda di halaman 1dari 43

KONSOLIDASI DEN-

GAN AKUSISI PADA


NILAI TERCATAT
EKUITAS
Kelompok 6
KARAKTERISTIK KONSOLIDASI DENGAN AKUISISI PADA NILAI TERCATAT EKUITAS

PROSEDUR KONSOLIDASI
Berdasarkam PSAK 65 (2014) laporan keuangan konsolidasi di sebutkan “bahwa investor mengen-
dalikan investee ketika investor ter-ekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterli-
batanya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk memengaruhi imbal hasil tersebut melalui
kekuasaanya atas investee”
Menurut PSAK 65 (2014), prosedur laporan keuangan konsolidasian adalah :

1. Menggabungkan Aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas sejenis dari entitas
induk dengan entitas anaknya
2. Mengeliminasi jumlah tercatat dari investasi entitas induk pada setiap entitas anak dan bagian
entitas induk pada ekuitas setiap entitas anak
3. Mengeliminasi secara penuh aset & liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban & arus kas dalam in-
tra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam keompok usaha.
Akuisisi Dengan Kepemilikan Sebagian

Menurut PSAK 65 (2014) disebutkan beberapa faktor yang dapat menjadi pertimbangan dalam
menentukan apakah suatu entitas (investor) memiliki pengendalian atas entitas lain (investee), an-
tara lain :
1. Tujuan dan desain investee
2. Aktivitas relevan bagi investee yakin yang secara signifikan memengaruhi imbal hasil investee,
serta bagaimana keputusan mengenai aktivitas tersebut dibuat
3. Kemampuan kini yang dimiliki investor untuk mengarahkan aktivitas relevan investee
4. Ketereksposan investor atau dimilikinya hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya den-
gan investee

5. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaanya atas investee untuk memengaruhi jumlah imbal
hasil investor.
JURNAL ELIMINASI

Jurnal elminasi dibutuhkan karena proses konsolidasi tidak dapat serta merta
hanya menjumlahkan seluru saldo yang dimiliki masing masing entitas terpisah.
Hal ini dikarenakan biasanya setiap entitas terpisah memiliki perlakuan yang
sama terhadap setiap transaksi, baik yang dilakukan dengan pihak berelasi
maupun pihak tidak berelasi walaupun dapat saja entitas tersebut memisahkan
akun yang di gunakan ataupun pencatatan yang di lakukan.
AKUISISI DENGAN KEPEMILIKAN PENUH
KONSOLIDASI SESAAT SETELAH AKUISISI SELURU KEPEMILIKAN ENTITAS ANAK
PSAK 65 (2014) menyatakan bahwa entitas induk mengonsolidasi dari entitas anak dari tanggal di perolehnya dari tanggal
perolehan sampai tanggal hilang nya pengendalian entitas induk atas entitas anak tersebut.
CONTOH SOAL :

PT Nusantara membeli seluru saham PT Andalas seharga Rp. 1.200.000.000 pada saat di lakukan akuisisi di ketahui pula
bahwa nilai wajar dari aset dan liabilitas PT Andalas dama dengan nilai tercatat nya. Nilai tercatat dari seluru ekuitas PT An -
dalas adalah Rp. 1.200.000.000 sehingga nilai investasi yang di keluarkan oleh PT Nusantara sama dengan nilai tercatat dari
seluru saham yang di peroleh :
Nilai Akuisisi dan Nilai wajar KNP Rp. 1.200.000.000
Nilai tercatat aset bersih PT Andalas
saham biasa Rp. 800.000.000
saldo Laba Rp. 400.000.000

Total Nilai Tercatat Aset Bersih (Rp. 1.200.000.000)


Selisih Diferensial Rp. 0
Laporan Posisi keuangan PT Nusantara Dan PT Andalas Per 1 Januari 2015 sesaat sebelum
Kombinasi Bisnis

    PT Nusantara PT Andalas
Aset
kas & setara kas   1.600.000.000 600.000.000
piutang usaha   600.000.000 250.000.000
Persediaan   400.000.000 350.000.000
Tanah   1.500.000.000 500.000.000
Bangunan & Peralatan   3.000.000.000 400.000.000
Akumulasi Penyusutan   -500.000.000 -100.000.000
Merek Dagang   400.000.000 400.000.000
Total Aset   7.000.000.000 2.000.000.000
       
Liabilitas & Ekuitas
Utang Usaha   1.000.000.000 300.000.000
Utang Obligasi   1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa   3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba   1.500.000.000 400.000.000
Total Liabilitas dan ekuitas   7.000.000.000 2.000.000.000
Jurnal transaksi :

1 Januari 2015
Investasi Pada PT Andalas 1.200.000.000
Kas 1.200.000.000
(mencatat pembelian saham PT Andalas)
Laporan keuangan PT Nusantara & PT Andalas Setelah Akuisisi
    PT Nusantara PT Andalas
Aset
kas & setara kas   400.000.000 600.000.000
piutang usaha   600.000.000 250.000.000
Persediaan   400.000.000 350.000.000
Tanah   1.500.000.000 500.000.000
Bangunan & Peralatan   3.000.000.000 400.000.000
Akumulasi Penyusutan   -500.000.000 -100.000.000
Merek Dagang   400.000.000 0
Investasi Pada PT Andalas   1.200.000.000 0
Total Aset   7.000.000.000 2.000.000.000
       
Liabilitas & Ekuitas
Utang Usaha   1.000.000.000 300.000.000
Utang Obligasi   1.500.000.000 500.000.000
Saham Biasa   3.000.000.000 800.000.000
Saldo Laba   1.500.000.000 400.000.000
Total Liabilitas dan ekuitas   7.000.000.000 2.000.000.000

Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa tidak terdapat perbedaan laporan posisi keuangan milik PT An-
dalas, sedangkan Laporan keuangan milik PT Nusantar Menunjukan Sedikit Perubahan yakni Berku-
rangnya saldo kas Sejumlah Rp. 1.200.000.000 .
KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN

Untuk memperoleh Laporan keuangan Konsolidasian Kedua PT


sesaat setelah transaksi akuisisi ini, kita dapat menggunakan
bantuan kertas kerja yang telah di jelaskan pada bagian sebelum
nya.
Jurnal eliminasi

Jurnal
Saham Biasa- PT Adalas 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Investasi Pada PT Andalas 1.200.000.000
(mengeliminasi ekuitas entitas anak)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi

PT Nusantara & Entitas anak


Laporan posisi keuangan konsolidasian
per 01 Januari 2015
Aset Liabilitas

Kas dan Setara kas 1.000.000.000 Utang Usaha 1.300.000.000

Piutang usaha 850.000.000 Utang Obligasi 2.000.000.000


Persediaan 750.000.000
Tanah 2.000.000.000 Ekuitas

Bangunan & Peralatan 3.400.000.000 Saham Biasa 3.000.000.000

Akumulasi Penyusutan -600.000.000 2.800.000.000 Saldo Laba 1.500.000.000


Merek dagang 400.000.000

Total Aset
Pada bagian ekuitas dapat7.800.000.000
dilihat bahwa tidakTotal
adaLiabilitas
perbedaan& Ekuitas 7.800.000.000
antara ekuitas konsolidasi
dengan ekuitas yang di miliki PT Nusantar. Hal ini di sebabkan sesaat setelah Kombinasi
bisnis tidak ada aktivitas operasi yang diperhitungkan dalam laporan keuangan Konsoli-
dasian
Konsolidasian pada periode setelah terjadinya Akuisisi

Kombinasi Bisnis Melalui Pengakuisisi saham sala satu Perusahaan oleh


perusahaanlai memperkenankan setiap perusahaanyang terlibat dalam
proses akuisisi untuk tetap berdiri secara badan hukum dan melanjutkan
aktivitas operasional seperti biasa setelah terjadinya akuisisi. Hal ini
bereda dengan kombinasibisnis melalui peleburan usaha yang mungkin
menyebabkan salah satu seluru entitas yang terlibat dibubarkansecara
Hukum.
Laba Rugi bersih konsolidasi
Konsep pertama yang akan di jelaskan pada bagian ini adalah lapo-
ran laba rugi konsolidasian. Menghitung laba rugi bersih konsolidasian
pada prinsipnya sama dengan menghitung laba rugi bersih konsolidasian
pada prinsipnya sama dengan menghitungkan laba rugi bersih entitas
individu, yaitu selisih antar seluru pendapatan dan seluru beban.
Saldo Laba dan Deviden konsolidasian
Sama halnya dengan saldo laba pada laporan keuangan entitas
individu, saldo laba konsolidasian merupakan bagian laba yang tidak
di distribusikan kepada pemilik entitas dalam hal kombinasi bisnis
adalah pemegang saham entitas induk. Saldo laba di peroleh dengan
menjumlahkan saldo laba awal periode di tambah (dikurangi) dengan
laba rugi bersi konsolidasian serta di krangi dengan deviden konsoli-
dasian.

Kertas kerja konsolidasian


Proses konsolidasi pada periode setelah terjadinya Akusisi juga
dapat menggunakan alat bantu kertas kerja konsolidasian seperti
yang ditunjukan pada bagian pada bagian sebelumnya. Hanya
yangmembedakan kertas kerja konsolidasian setelah terjadi nya
akuisisi setidaknya memiliki tiga bagian utama yakni Laporan laba
rugi, laporan saldo laba dan bagian laporan posisi keuangan.
Bagian awal dari kertas kerja konsolidasian ini dimulai dengan
menyiapkan laporan laba rugi konsolidasian. Untuk menyiapkan
nya di dahului dengan menyajikan akun akun bersaldo kredit ter-
lebih dahulu, seperti pendapatan atau keuntungan, kemudian
menyajikan akun akun bersaldo debit seperti beban beban atau
kerugian.
Bagian selanjutnya adalah laporan saldo laba. Format laporan
saldo laba pada kertas kerja konsolidasian mirip dengan laporan
saldo laba pada umunya, yaitu terdiri dari saldo laba awal di tam-
bah (dikurangi) dengan laba rugi bersih, dikurangi deviden se-
hingga di peroleh saldo untuk saldo laba di akhir periode. Nilai
Laba rugi bersih pada bagian saldo laba di perpleh dari nilai yang
muncul pada akhir bagian.
Bagian paling bawah dalam kertas kerja konsolidasian ini
adalah bagian laporan posisikeuangan yang menyajikan informasi
asset, liabilitas, dan ekuitas dari entitas entitas yang di konsoli-
dasikan. Ketika menyajikan saldo laba pada bagian ekuitas, saldo
yang di gunakan adalah berasal dari saldo yang sebelumnya telah
di perhitungkan.
Konsolidasi setelah terjadinya Akuisisi
Konsolidasi pada akhir tahun Akuisisi
Selama tahun berjalan PT Nusantara mengumumkan dan membagikan Deviden sebesar
Rp. 300.000.000 sedangkan PT Andalas mengumumkan dan membagikan deviden
sebesar Rp. 50.000.000. PT Nusantara, kemudian PT Andalas akan mencatat transak-
sisebagai berikut:

31 Desember 2015
Kas 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 50.000.000
(mencatat penerimaan deviden dari PT Andalas Rp. 50.000.000 X 100%)

Selain itu selama tahun berjalan PT Andalas melaporkan pelaporan laba bersih sebesar
Rp. 200.000.000 yang dapat di hitung dari penjumlahan seluru pendapatan di kurangi
seluru beban yang di laporkan.PT Nusantara selaku pemilik dapat mengakui perolehan
pendapatan sebesar kepemilikan atas PT Andalas yang di hitung berdasarkan metode
ekuitas.

31 Desember 2015
Investasi pada PT Andalas 200.000.000
Bagian laba atas PT Andalas 200.000.000
 (mencatat pengakuan penghasilan dari PT Andalas Rp. 200.000.000 X 100%)

Pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasian, baik transaksi terkait pembagian
deviden oleh entitas anak kepada entitas induk, maupun transaksi terkait pengakuan
Perhitungan Jurnal eliminasi per 31 Desember 2015

Rasio Investasi Nonpengendali = Modal Saham Salo Laba


Saldo 1 Januari 2015 1.000 1.200.000.000 800.000.000 400.000.000
Laba Bersih 200.000.000 200.000.000
Deviden   - 50.000.000     - 50.000.000
Saldo 31 Desember 2015 1.350.000.000 800.000.000 550.000.000

Jurnal eliminasi pertama untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian PT Nusantara


dan entitas anak Pada Akhir tahun terjainya akuisisi adalah :

Bagian Laba Atas PT Andalas 200.000.000

Deviden di umumkan 50.000.000

Investasi Pada PT Andalas 150.000.000


(mengeliminasi pengakuan penghasilan dari PT Andalas)

Jurnal eliminasi ini perlu di buat untuk menghindari perhitungan ganda karena pada saat
pengonsolidasian pendapatan dan beban dari entitas anak akan di gabungkan dengan milik
entitas induk
Jurnal eliminasi lainya yang perlu di buat adalah jurnaluntuk mengha-
puskan kepemilikan PT Nusantara (entitas induk) atas PT Andalas (enti-
tas anak) serta ekuitas aset bersih dari PT Andalas pada awal periode
Konsolidasi.
Saham Biasa – PT Andalas 800.000.000
Saldo Laba 400.000.000
Investasi pada PT Andalas
1.200.000.000
Jurna ini mengkreditkan akunInvestasi untuk menghapuskan saldo awal
investasi entitas induk pada entitas anak.
Perhitungan laba bersih konsolidasian untuk PT Nusantara dan
entitas anak adalah sebagai berikut

Laba bersih PT Nusantara 800.000.000


Di kurangi penghasilan dari PT Andalas (200.000.000)
Ditambah Laba Bagian atas PT Andalas 200.000.000
Laba Rugian Konsolidasian 800.000.000

Berdasarkan perhitungan Tersebut dapat di lihat bahwa ketika enti-


tas anak di miliki sepenuhnya oleh entitas induk serta tidak ada
penyesuaiankomponen komponen tertentu,laba rugi konslidasian
sama dengan laba rugi yang di laporkan oleh entitas induk.
Laporan posisi Keuangan konsolidasi PT Nusantara dan Entitas Anak Per 31 Desember 2016
Aset Kewajiban
Kas dan Setara kas 1.400.000.000 Utang Usaha 1.500.000.000
Piutang Usaha 1.175.000.000 Utang Obligasi 2.000.000.000
Persedian 1.050.000.000
Tanah 2.000.000.000 Ekuitas
Bangunan dan peralatan 3.400.000.000 Saham Biasa 3.000.000.000
Akumulasi penyusutan - 875.000.000 2.525.000.000 Saldo Laba 2.000.000.000
Merek dagang 400.000.000
Akumulasi Amortisasi - 50.000.000 350.000.000  
Total Aset 8.500.000.000 Total Liabilitas dan ekuitas 8.500.000.000

Dari tabel di atas tampak laporan posisi keuangan konsolidasian milik PT Nusan-
tara dan Entitas Anak. dapat terlihat bahwa keseluruan saldo merupakan nilai yang
di peroleh dari kertas kerja konsolidasian yang sebelumnya.
Konsolidasi pada periode setelah Akuisi

Pada prinsipnya prosedur yang dijalankan untuk menyusun laporan keuan-


gan konsolidasian pada tahun setelah Akuisisi tahun kedua setelah akuisisi dan
selanjutnya adalah sama dengan prosedur yang di lakukan pada saat menyusun
laporan keuangan konsolidasian pada akhir tahun terjadinya akuisisi

 
Selama periode berjalan, PT Nusantara akan mencatat jurnal-jurnla berikut ini, yakni untuk
mengakui dividen yang dibagikan oleh PT Andalas

31 Desember
Kas 100.000.000
Investasi pada PT Andalas 100.000.000

Selain itu selama tahun berjalan, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar
Rp. 250.000.000. Atas laba bersih yang dilaporkan ini, PT Nusantara sebagai pemilik, da-
pat mengakui perolehan pendapatan sebesar porsi kepemilikan atas PT Andalas
berdasarkan metode ekuitas sebagai berikut:

31 Desember
Investasi pada PT Andalas 100.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 100.000.000
‘Mencatat penerimaan dividen dari PT Andalas (Rp 100.000.000 x 100%)
Perhitungan eliminasi untuk proses konsolidasi laporan keuangan milik PT Nusantara
atas akuisisi seluruh kepemilikan PT Andalas untuk tahun kedua setelah pengakuisisian

Bagian Laba atas PT Andalas 250.000.0000


Dividen diumumkan 100.000.000
Investasi pada PT Andalas 150.000.000

‘Mengeliminasi pengakuan penghasilan dari PT Andalas

Saham Biasa PT Andalas 800.000.0000


Saldo Laba 550.000.000
Investasi pada PT Andalas 1.350.000.000

‘Mengeliminasi saldo awal investasi


Perhitungan Laba bersih konsolidasi untuk PT Nusantara dan
entitas

Laba Bersih PT Nusantara 1.000.000.000


Dikurangi Pengasilan PT Andalas (250.000.000)
Ditambah Bagian atas Laba PT Andalas 250.000.000
Laba Rugi Konsolidasian 1.000.000.000
Akuisisi Dengan Kepemilikan Sebagian
Menurut PSAK 65 (2014), suatu entitas dianggap memiliki pengendalian pada entitas lain jika
dan hanya jika memiliki seluruh hal berikut:
1. Kekuasaan atas investee.kekuasaan
2. Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee
3. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk memengaruhi
keputusan.
Lebih lanjut, dalam PSAK 65 (2014) juga disebutkan beberapa faktor yang dapat menjadi
pertimbangan dalam menentukan apakah suatu entitas (investor) memiliki pengendalian atas
entitas lain (investee), antara lain:
4. tujuan dan desain investee
5. aktivitas relevan bagi investee yakin yang secara signifikan memengaruhi imbal hasil in-
vestee, serta bagaimana keputusan mengenai aktivitas tersebut dibuat
6. kemampuan kini yang dimiliki investor untuk mengarahkan aktivitas relevan investee
7. ketereksposan investor atau dimilikinya hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya
dengan investee
8. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk memengaruhi jum-
lah imbal hasil investor.
Kepentingan Nonpengendali
PSAK 65 (2014) memberikan definisi kepentingan nonpengendali sebagai ekuitas entitas
anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung kepada entitas in-
duk.
PSAK 65 (2014) mensyaratkan entitas induk untuk menyajikan secara terpisah bagian dari
kepentingan nonpengendali pada ekuitas dalam laporan posisi keuangan.
Konsolidasi dengan Kepemilikan Sebagian Sesaat Setelah Akuisisi
Untuk ilustrasi konsolidasian atas kepemilikan sebagian ini, kita kembali menggunakan ilus-
trasi akuisisi yang dilakukan PT Nusantara atas PT Andalas. Merujuk kembali Gambar 3.1
dengan modifikasi informasi sebagai berikut yakni PT Nusantara membeli 75% saham PT
Andalas sehargaRp900.000.000. Pada saat dilakukan akuisisi, diketahui pula bahwa nilai
wajar dari aset dan liabilitas PTAndalas adalah sama dengan nilai tercatatnya seperti yang
ditampilkan pada Gambar 3.1. Nilai tercatatdari seluruh ekuitas PT Andalas adalah
Rp1.200.000.000 sehingga nilai investasi yang dikeluarkan oleh PT Nusantara sama den-
gan nilai tercatat dari bagian saham yang diperoleh. Sebagai gambaran,transaksi akuisisi
PT Nusantara terhadap PT Andalas ditunjukkan pada skema berikut ini.
Dapat terlihat bahwa sama seperti yang ter-
lihat ketika dilakukan akuisisi atas kepemi-
likan penuh, dalam pengakuisisian sebagian
pun tidak terdapat perbedaan laporan posisi
keuangan milik PT Andalas, sedangkan la-
poran posisi keuangan milik PT Nusantara
menunjukkan sedikit perubahan yakni berku-
rangnnya saldo kas sejumlah
Rp900.000.000 serta munculnya akun baru
Investasi pada PT Andalas pada jumlah
yang sama.
Kertas Kerja Konsolidasian
Adapun satu-satunya jurnal eliminasi yang perlu dibuat untuk tujuan
penyusunan laporankeuangan konsolidasian adalah:

Saham biasa PT Andalas 800.000.000


Saldo Laba 400.000.000
Investasi pada PT Andalas 900.000.000
Kepentingan Nonpengendali 300.000.000
‘mengeliminasi saldo awal investasi
Konsolidasi dengan Kepemilikan Sebagian pada Tahun Pertama Setelah Akuisisi

Sesuai dengan informasi pada


Tabel 3.11, selama tahun
2015. PT Nusantara mengu-
mumkan dan membagikan div-
iden sebesar Rp300.000.000
sedangkan PT Andalas
mengumumkandan mem-
bagikan dividen sebesar
Rp50.000.000. PT Nusantara,
sebagai entitas yang memiliki
PT Andalasakan mencatat
transaksi terkait pendapatan
dividen dari entitas anak seba-
gai berikut:
31 Desember 2015
Kas 37.500.000
Investas pada PT Andalas 37.500.000
‘Mencatat penerimaan dividen dari PT Andalas (50.000.000 x 75%)

Selain itu selama tahun berjalan PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar
RP.200.000.000 yang kemudian diakui oleh PT Nusantara sebagai bagian laba atas entitas
anak sebesar porsi kepemilikan atas PT Andalas berdasarkan metode ekuitas:

31 Desember 2015
Investas pada PT Andalas 150.000.000
Bagian laba atas PT Andalas 37.500.000
‘Mencatat pengakuan penghasilan dari PT Andalas (200.000.000 x 75%)

Karena PT Nusantara hanya memiliki 75% kepemilikan atas PT Andalas, maka PT Nusan-
tara hanya berhak mengakui penghasilan maupun menerima dividen sebanyak 75% dari
laba bersih yang diperoleh maupun dividen yang diumumkan oleh PT Andalas. Sedangkan
porsi sisanya(25%) akan diakui oleh pihak non-afiliasi yang memiliki kepemilikan pada PT
Andalas. Dari sudut pandang PT Nusantara sebagai entitas induk, pihak non-afiliasi terse-
but disebut sebagai kepentingan nonpengendali.
Berdasarkan tabel 3.12 jurnal eliminasi pertama untuk penyususunan laporan keuangan konsoli -
dasian PT Nusantara dan entitas anak pada akhir tahun terjadinya akuisisi adalah:

Bagian Laba atas PT Andalas 150.000.000


Dividen Diumukan 37.500.000
Investasi pada PT Andalas 112.500.000
‘Mengeliminasi pengakuan penghasilan dari PT Andalas

Jurnal eliminasi ini perlu dibuat untuk menghindari perhitungan ganda karena saat pengonsolidasian
pendapatan dan beban dari entitas anak akan digabungkan dengan milikentitas induk. Pada jurnal di
atas, sisi debit adalah Pendapatan Investasi dari PT Andalas untuk menghapuskan akun yang sama
yang diakui oleh PT Nusantara ketika mengakui penerimaan dari entitas anak . Sedangkan pada sisi
kredit dieliminasikan terhadap akun dividen diumumkan yang merupakan pencatatan oleh PT Andalas
ketika melakukan pengumuman pembayaran dividen, serta akun Investasi pada PT Andalas yang meru -
pakan nilai bersih perubahan pada investasi milik PT Nusantara dari pengakuan penghasilan danpeneri -
maan dividen.
Selain itu, perlu juga dibuat jurnal eliminasi untuk menghapus pengakuan penghasilan-
dan penerimaan dividen yang dilakukan oleh kepentingan nonpengendali untuk kemu-
diandiakui sebagai bagian dari pengurang ekuitas pada saat penyajian di laporan posisi
keuangankonsolidasian.

Bagian Laba Kepentingan Nonpengendali 50.000.0000


Dividen untuk kepentingan nonpengendali 12.500.000
Kepentingan Nonpengendali (Ekuitas) 37.500.000
‘Mengeleminasi pengakuan penghasilan oleh kepentingan nonpengendali

Selanjutnya, jurnal eliminasi lainnya yang perlu dibuat adalah jurnal untuk mengha-
puskankepemilikan PT Nusantara (entitas induk) atas PT Andalas (entitas anak), serta
ekuitas (aset bersih) dari PT Andalas pada awal periode konsolidasi.

Saham Biasa PT Andalas 800.000.000


Saldo Laba 400.000.000
Investasi pada PT Andalas 900.000.000
Kepentingan Nonpengendali 300.000.000
‘mengeliminasi saldo awal investasi
Dapat terlihat bahwa dalam penyiapan kertas
kerja konsolidasian untuk akuisisi kepemi-
likan sebagian tidak jauh berbeda dengan
penyiapan kertas kerja konsolidasian kepemi-
likan penuh yang sebelumnya telah dije-
laskan. Hanya saja yang perlu diperhatikan di
sini adalah keberadaan kepentingan nonpen-
gendali akan muncul pada bagian laporan
laba rugi, pada bagian laporan perubahan
saldo laba, maupun laporan posisi
keuangan sebesar porsi kepentingan non-
pengendali atas komponen setiap la-
poran.
Isu Lain Seputar Konsolidasi

Konsolidasi dengan metode biaya


Ada kalanya suatu entitas induk memilih untuk menggunakan metode biaya untuk mencatat aktivitas
investasinya pada entitaslain. Perlu diperhatikan bahwa pilihan menggunakan metodebiaya atau
metode ekuitas oleh entitas induk tidak menjadikanlaporan keuangan konsolidasian yang dihasilkan
akan berbeda diantara kedua metode. Hal ini dikarenakan apa pun pilihan metodepencatatan yang
dipilih oleh entitas induk, seluruh transaksi terkaitinvestasi entitas induk pada entitas anak, transaksi
pengakuanpenghasilan dari entitas anak, maupun berbagai transaksi antar perusahaan lainnya an-
tara entitas induk dan entitas anak akan dieliminasikan. Perbedaanantara metode ekuitas dan
metode biaya hanyalah pada jurnal eliminasi yang perlu dibuat karenater dapat perbedaan dalam
pengakuan penghasilan oleh entitas induk. Dalam metode biaya,entitas induk tidak mengakui secara
langsung penghasilan yang dilaporkan oleh entitas anak sebagai kenaikan atas nilai investasi yang
dimiliki.
Sebagai ilustrasi, kita akan menggunakan kembali contoh kasus akuisisi PT Andalas oleh
PT Nusantara sebagai berikut.PT Nusantara membeli 75% saham PT Andalas seharga
Rp900.000.000. Pada saat dilakukan akuisisi, diketahui pula bahwa nilai wajar dari aset
dan liabilitas PT Andalas adalah sama dengan nilai tercatat seperti yang ditampilkan
pada Gambar 3.1. Nilai tercatat dari seluruh aset bersih PTAndalas adalah Rp 1.200.000
sehingga nilai investasi yang dikeluarkan oleh PT Nusantara sama dengan nilai buku dari
seluruh saham yang diperoleh. PT Nusantara menggunakan metode biaya dalam men-
catat transaksi terkait investasi pada perusahaan lain. Atas transaksi pengakuisisian
kepemilikan tersebut, jurnal yang dicatat oleh PT Nusantara

1 januari 2015
Investasi pada PT Andalas 900.000.000
Kas 900.000.000
‘Mencatat pembelian saham PT Andalas

Merujuk kembali kepada informasi pada Tabel 3.11, bahwa pada selama tahun 2015, PT
Andalas mengumumkan dan membagikan dividen sebesar Rp50.000.000. PT Nusantara,
sebagai perusahaan yang memiliki PT Andalas akan mencatat transaksi terkait penerimaan
dividen dari entitas anak sebagai berikut

31 Desember 2015
Kas 37.500.000
Penghasilan Dividen 37.500.000
‘Mencatat penerimaan dividen dari PT Andalas (Rp50.000.000 x 75%)
Adapun jurnal eliminasi yang akan disajikan oleh PT Nusantara untuk membuat laporan
keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut:

Jurnal eliminasi di atas pertama ditujukan untuk mengeliminasi pengakuan penghasilan


dividen yang dilakukan oleh entitas induk (jurnal 20). Jurnal (21) dilakukan untuk menga-
tribusikan bagian laba kepentingan nonpengendali dan pendapatan dividen.
Adapun kertas kerja untuk konsolidasian
laporan keuangan PT Nusantara dan PT
Andalas jika menggunakan metode
biaya adalah:

Berdasarkan tabel 3.14 kita dapat memband-


ingkan dengan kertas kerja konsolidasian
yang ditunjukan pada tabel 3.13. Dapat dilihat
bahwa dengan menggunakan metode
ekuitas maupun metode biaya, akan meng-
hasilkan laporan keuangan konsolidasian
yang sama
Penyajian dan Pengungkapan
Untuk tujuan meningkatkan kemampuan
1. Nama entitas anak
pembaca laporan keuangan dalam mema-
hami dan mengevaluasi informasi yang 2. Lokasi utama kegiatan usaha
disajikan dalam laporan keuangan konsoli- 3. Proporsi bagian kepemilikan yang dimiliki oleh
dasian. PSAK67 (2014) Pengungkapan Ke- kepentingan nonpengendali
pentingan pada Entitas lain telah menetap- 4. Proporsi hak suara yang dimiliki oleh ke-
kan sejumlah prinsipterkait pengungkapan pentingan nonpengendali jika berbeda dari
kepentingan entitas anak. Secara khusus, proporsi bagian kepemilikan
PSAK 67 (2014) menekankani nformasi ten- 5. Laba atau rugi yang diatribusikan kepada
tang komposisi kelompok usaha dan ke- kepentingan nonpengendali
pentingan yang dimiliki oleh kepentingan 6. Akumulasi kepentingan nonpengendali dari
nonpengendali dalam aktivitas dan arus kas entitas anak pada akhir periode pelaporan
kelompok usaha. Jika entitas induk men-
7. Ringkasan informasi keuangan mengenai
ganggap pada entitas anak terdapat ke-
entitas anak.
pentingan nonpengendali yang dianggap ma-
terial, maka dalam laporan keuangan konsol-
idasian perlu diungkapkan sebagai berikut:
Contoh Penyajian Kepentingan
NonPengendali
Contoh Penyajian Kepentingan
NonPengendali

Anda mungkin juga menyukai