Disusun Oleh :
PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2023/2024
BAB 28
Karakter Aktivitas
Kegiatan politik adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh,
menguasai, dan mengatur kekuasaan pemilih secara demokratis
sebagai amanah dan amanah.Oleh karena itu, partai politik mempunyai
ciri-ciri penting: kekuasaan yang dimilikinya dan perannya dalam
mewakili rakyat.
Tujuan akhir partai politik adalah memperoleh amanah dari pemilih
untuk mempertahankan kekuasaan melalui cara-cara demokratis seperti
pemilihan umum (pemir). Partai politik perlu mengambil langkah dalam
pengambilan keputusan karena setiap keputusan yang mereka ambil
mempunyai dampak yang luas terhadap masyarakat. Keberhasilan
suatu partai politik dapat diukur dari jumlah suara yang diperolehnya
dalam pemilihan umum. Inilah salah satu ciri partai politik yang
membedakannya dengan organisasi nirlaba lainnya.
Struktur dan Mekanisme
Setiap partai politik memiliki kepengurusan yang tersebar di berbagai tingkat di
daerah. Pada tingkat ibukota negara RI terdapat Dewan Pengurus Pusat
(DPP). Lalu untuk tingkat provinsi terdapat Dewan Pengurus Wilayah (DPW).
Kemudian untuk tingkat kabupaten ataupun kota terdapat Dewan Pengurus
Cabang (DPC). Sedangkan untuk tingkat kecamatan disebut dengan pengurus
ranting dan untuk tingkat desa ataupun kelurahan disebut dengan anak ranting.
Sama seperti organisasi nirlaba, partai politik juga memiliki mekanisme
keorganisasian yang memerlukan mekanisme dan manajemen. Berikut
merupakan perangkat-perangkat organisasi serta kegiatannya, yaitu:
- Sekretariat terdapat di berbagai tingkat, dengan biaya-biaya yang keluar
untuk menjalankan sekretariat ini digolongkan dalam biaya rutin.
- Rapat-rapat yang diperlukan untuk mengambil keputusan dalampartai, guna
menentukan kepemimpinan.
- Kegiatan pencarian dana dikarenakan partai politik tidak diperbolehkan
memiliki badan usaha dan saham. Maka dapat diatasi dengan cara dana
sumbangan pribadi dari para anggota.
- Kegiatan kampanye yang mana antara lain perjalanan kampanye oleh calon
legislatif atau calon presiden, rapat akbar, iklan di media massa, dan lain-
lain.
- Kegiatan pendidikan politik seperti seminar, lokakarya, diskusi, maupun
pelatihan-pelatihan bagi anggota, pengurus, dan simpatisannya.
- Kegiatan partai politik di luar kampanye yang spontan dilakukan, baik oleh
calon legislatif maupun calon presiden.
- Partai membentuk yayasan atau think-tank guna menyebarluaskan ideologi
maupun pengaruhnya.
- Kekayaan partai yang bisa berupa gedung, kantor, kendaraan, alat-alat
kantor, dan lain-lain.
Keuangan
Kegiatan manajemen keuangan adalah terkait dengan cara memperoleh dana
dan menggunakan dana. Adapun sumber pendapatan dana diperoleh dari:
- Iuran anggota
- Sumbangan dari pihak lain yang sah menurut hukum
- Bantuan keuangan dari anggaran negara ataupun daerah
b. Pihak Eksternal
Donatur:
Ingin mengetahui laporan keuangan atas dana yang telah diberikan.
Supplier/Pemasok/Kreditur:
Tertarik dengan informasi akuntansi yang memungkinkannya untuk
memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dapat dibayar oleh
partai politik pada saat jatuh tempo.
Konstituen/Basis Massa
Adanya laporan keuangan partai yang transparan dan akuntabel
akan mengundang simpati masyarakat, dan akan dapat menepis isu
miring bahwa partai politik hanya aktif sewaktu pemilu dan setelah
pemilu kembali melupakan masyarakat.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Berkepentingan untuk memeriksa (mengaudit) laporan
pertanggungjawaban partai politik atas penggunaan dana bantuan
keuangan dari pemerintah (pusat atau daerah) sebagaimana
amanat dari PP Nomor 05 Tahun 2009 Pasal 14 Ayat (2)
Pemerintah (Pusat dan Daerah)
Berkepentingan untuk menerima laporan pertanggungjawaban partai
politik yang telah diaudit oleh BPK atas penggunaan dana bantuan
keuangan dari APBN atau APBD.
4. Tinjauan Terhadap PSAK Nomor 45 dan Kebutuhan Standar Akuntansi
Untuk Partai Politik
Organisasi partai politik adalah organisasi yang bertujuan untuk berjuang
dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa demi
mewujudkan cita-cita anggota partai yang tertuang dalam konstitusi, tanpa
mengejar keuntungan. Oleh karena itu, partai politik masuk dalam kategori
organisasi nirlaba. Oleh karena itu, akuntansi dan pelaporan keuangan
mengacu pada PSAK No.45 tentang Standar Akuntansi Organisasi Nirlaba.
Laporan keuangan yang disusun berdasarkan PSAK No. 45 antara lain:
- Laporan posisi keuangan
- Laporan aktivitas
- Laporan kekayaan bersih/perubahan modal
- Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan Namun berdasarkan
PP No. 05 tahun 2009
Terkait dukungan dana bagi partai politik Menurut Pasal 14, partai politik wajib
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan penggunaan dukungan
dana dan diperiksa oleh BPK. Namun laporan ini merupakan perintah
mengikat berdasarkan peraturan hukum dan wajib dilaksanakan oleh partai
politik. Jika hal ini tidak dilaksanakan, partai politik akan mendapat sanksi
hukum.
Sampai saat ini, terdapat tiga pernyataan mengenai penerapan PSAK No.45
sebagai standar akuntansi keuangan partai politik (Hafild, 2008).
1. Konsep LSM
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) telah berkembang sebagai sebuah entitas
yang memberikan ruang bagi kearifan lokal dan tradisi masyarakat. LSM memiliki
potensi untuk berperan dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan
memanfaatkan nilai-nilai dan tradisi tertentu. Contohnya, organisasi sosial
keagamaan bisa berfungsi sebagai agen pembina kerukunan umat beragama serta
menyediakan pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan. Kehadiran LSM
juga tercermin dari kebutuhan masyarakat akan jenis pendidikan tertentu yang tidak
terpenuhi oleh pemerintah, mendorong penyelenggaraan pendidikan tersebut secara
mandiri. Faktor pendorong lainnya adalah kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh
birokrasi pemerintah atau mekanisme pasar, mendorong munculnya kegiatan
sukarela.
Namun, meskipun LSM telah menjadi bagian baru dalam sistem politik,
perbincangan tentang akuntabilitas LSM masih kurang di Indonesia. Tema ini
tampaknya kurang menarik perhatian di kalangan LSM sendiri, sehingga jarang
dibahas dalam forum-forum diskusi mereka. Diskusi tentang akuntabilitas LSM
cenderung kurang populer dibandingkan dengan topik lain seperti penegakan hak
asasi manusia, demokrasi, atau pemberantasan korupsi. Meskipun demikian,
pemahaman tentang pentingnya akuntabilitas dalam menjaga integritas dan
kredibilitas LSM merupakan hal yang perlu ditingkatkan, untuk memastikan bahwa
LSM tetap berperan secara efektif dalam pelayanan publik dan advokasi
kepentingan masyarakat.
Pengertian LSM
Setiap jenis organisasi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan
kekurangan tersebut menunjukkan perbedaan karakteristik dengan jenis organisasi
lainnya. Kelebihan LSM akan menjadi kekuatan suatu organisasi LSM, yaitu antara
lain (Bastian. 2007:42):
1. kuatnya jalinan dengan grassroots;
2. keahlian pengembangan berdasarkan bidang.
3. kemampuan berinovasi dan beradaptasi:
4. pendekatan berorientasi proses pengembangait.
5. metodologi partisipasi dan peralatan:
6. komitmen jangka panjang dan menekankan keberlanjutan
7. efektivitas biaya
Fungsi LSM
Komunikator
Tugas LSM sebagai komunikator antara lain:
- Mengamati, mencatat dan mengkomunikasikan keinginan dan
kebutuhan masyarakat, lakukan seperti ini. Bahan yang dapat
digunakan untuk merumuskan pedoman dan merencanakan program
pembangunan.
- Pemantauan atau pengawasan terhadap pelaksanaan program
pengembangan masyarakat.
- Memberikan edukasi dan penjelasan program pengembangan dengan
bahasa dan gagasan yang mudah dipahami oleh khalayak sasaran
- Hal ini membantu membina hubungan dan kerjasama antar LSM
dengan kepentingan dan tujuan yang sama di masyarakat.
Dynamizer
LSM merumuskan strategi perintis, mengembangkan metodologi program,
memperkenalkan inovasi teknologi, dan mempromosikan inovasi yang
belum diketahui masyarakat lokal untuk mendorong perkembangan dan
kemajuannya, bertugas mengelola organisasi yang belum diketahui
masyarakat lokal.
Moderator
Disini LSM bertugas memberikan dukungan teknis dalam pelaksanaan
program, seperti pembiayaan modal kerja, peralatan, bahan baku, dan
saluran pemasaran. dan lebih banyak lagi kepada audiens yang diinginkan.
Berdasarkan peran tersebut, LSM berperan dalam pelaksanaan program
pembangunan dan lebih khusus lagi disebut sebagai mitra pemerintah
dalam pelaksanaan program pembangunan. Artinya, LSM telah menjadi
bagian dari departemen pemerintahan secara penuh dalam sistem
demokrasi. Dengan kata lain, sektor non-pemerintah (LSM) harus dilibatkan
dalam seluruh proses pengambilan keputusan
Struktur Organisasi LSM
Secara kelembagaan, organisasi LSM juga berbeda dengan organisasi
lainnya, walaupun sama- sama organisasi publiknya. Struktur organisasi
LSM tidak terlalu formal, namun biasanya ada seseorang atau aktivitas
senior yang memimpin. Pihak yang berpengaruh ini biasanya berpeluang
sangat besar dalam mengarahkan kebijakan dan pengelolaan organisasi.
Tipologi pemimpin atau tokoh termasuk pilihan dan orientasi kebijakannya,
akan sangat berpengaruh dalam memilih struktur organisasi.
Pengelolaan Keuangan LSM
Sebagai organisasi yang bergerak di sektor publik dan fokus pada
pemberdayaan masyarakat, LSM masuk dalam kategori organisasi nirlaba.
Ciri-ciri organisasi nirlaba adalah merupakan organisasi yang tujuan
utamanya menghasilkan keuntungan (profit) tanpa ada arah. Tetapi. Namun
bukan berarti aspek finansial tidak penting. Faktanya, inilah kelemahan
banyak LSM: mereka tidak dapat mempertahankan pendanaan sehingga
tidak dapat menjalankan fungsi dan perannya dalam masyarakat: dukungan
dan pemberdayaan.Tujuan finansial suatu organisasi LSM hendaknya dapat
menunjang dan menunjang kegiatannya dalam menjalankan fungsi dan
perannya sesuai dengan misi dan nilai-nilai yang diperjuangkannya.
Tujuan
Pada dasarnya akuntansi lembaga publik seperti berikut ini. Organisasi LSM
mempunyai tiga tujuan utama. Mereka adalah penyedia informasi keuangan,
pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi LSM berfungsi untuk
memberikan informasi bisnis kepada lembaga pendanaan dan masyarakat.
Tujuan utama akuntansi di LSM adalah untuk menyediakan informasi
keuangan yang berguna bagi manajemen LSM dan pemangku kepentingan
eksternal. Oleh karena itu, informasi tersebut dapat digunakan untuk tujuan
berikut (Bastian, 2007).
- Memberikan informasi yang diperlukan untuk pengelolaan kegiatan dan
alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi secara tepat,
efisien dan ekonomis.Tujuan ini adalah tentang manajemen bisnis.
- Mengenai pemenuhan tanggung jawab manajemen suatu organisasi untuk
mengelola penggunaan program dan sumber daya yang berada di bawah
wewenangnya secara cepat dan efektif, selain melaporkan kepada otoritas
publik dan lembaga pendanaan mengenai hasil operasi organisasi.
Informasi akuntansi berfungsi sebagai panduan pengambilan keputusan dan
sangat berguna bagi manajer organisasi dalam mengalokasikan sumber daya.
Informasi akuntansi juga dapat digunakan untuk menentukan biaya dan
kelayakan suatu program atau kegiatan.
Sistem Akuntansi LSM
LSM termasuk dalam kategori organisasi nirlaba. Oleh karena itu, akuntansi
dan pelaporan keuangan mengacu pada PSAK No. 45 tentang Standar
Akuntansi Organisasi Nirlaba.
LSM melakukan akuntansi terintegrasi berdasarkan peraturan akuntansi yang
berlaku. Selain itu, organisasi LSM perlu melakukan aktivitas akuntansi pada
tahap implementasi.
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, mencatat, dan
melaporkan transaksi keuangan suatu perusahaan, yang digunakan sebagai
informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak internal dan
eksternal (Halim.2010: 3).
Sistem akuntansi membentuk siklus akuntansi. Siklus akuntansi adalah
pencatatan sistematis transaksi keuangan, ringkasan, dan laporan keuangan.
Siklus akuntansi adalah proses yang menyediakan laporan keuangan
organisasi untuk jangka waktu tertentu. Siklus akuntansi dapat dibagi menjadi
tugas-tugas yang dilakukan selama periode tersebut: mencatat dan
mentransfer transaksi ke buku besar, dan menyiapkan laporan keuangan
pada akhir periode.