Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 4

PENGAUDITAN 2
(AUDIT LAPORAN KEUANGAN PARTAI POLITIK)

D
I
S
U
S
U
N

OLEH

1. Cesia Berliana Hutabalian 2016031098


2. Gendut Bergentina Naibaho 2016031144
3. Ika Istikharoh 2016031036
PENGERTIAN PARTAI
POLITIK
Partai Politik adalah organisasi yang bersifat
nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara
Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak
dan citacita untuk memperjuangkan dan membela
kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan
negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
(UU no 2 Tahun 2011)
Fungsi Partai Politik
Dalam Negara demokrasi,Partai politik menyelenggarakan
beberapa fungsi:

1. Partai Politik Sebagai Komunikasi Politik : Menyalurkan aneka ragam


pendapat dan aspirasi masyarakat serta mengaturnya sedemikian rupa
sehingga kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat masyakat menjadi
berkurang.
2. Partai Politik sebagai Sarana Sosialisasi politik : diartikan sebagai
proses sikap dan orientasi seorang terhadap fenomena politik dalam
mengikuti kecenderungan masyarakatnya.
3. Partai Politik Sebagai Sarana Rekrutmen Politik : Untuk mencari dan
mengajak orang untuk turut aktif dalam kegiatan politik, Rekruitmen
anggota partai merupakan uapaya regenerasi kepemimpinan.
4. Partai Politik Sebagai Sarana Pengatur Konflik : Persaingan dan
perbedaan dalam masyarakat merupakan hal yang wajar. Jika sampai
terjadi konflik partai politik berusaha untuk mengatasinya.
Aturan yang mengatur Audit Partai Politik

Undang-Undang Nomor 2 tahun


2011tentang Partai Politik :
Keuangan partai politik
bersumber dari iuran anggota,
sumbangan, maupun bantuan
keuangan dari APBN/APBD.

Selain itu, disebabkan tidak adanya standar akuntansi keuangan


yang layak dan komprehensif untuk partai politik. Standar yang dipakai
saat ini yakni PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan untuk
Organisasi Nirlaba.
Laporan keuangan yang dibuat oleh Partai Politik adalah
laporan keuangan tahunan dan laporan dana kampanye. Penyusunan
Laporan Keuangan Tahunan Partai Politik mengacu pada PSAK
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 45 tentang akuntansi
untuk organisasi nirlaba, yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia dan terdiri atas laporan berikut ini:

Laporan Posisi
Laporan Aktivitas.
Keuangan.

Laporan Perubahan Catatan atas


Laporan Arus Kas. Laporan
dalam Aktiva
Neto/Ekuitas. Keuangan.
Dalam setiap proses audit yang dilaksanakan baik oleh
KAP maupun oleh BPK maka beberapa hal yang perlu
disiapkan adalah:

A. Kelengkapan laporan keuangan


Laporan keuangan atau laporan lainnya harus sudah tersedia dan
disiapkan sendiri oleh partai politik.

B. Tersedianya tenaga pendamping


Perlu tenaga pendamping bagi audit oleh KAP atau BPK. Tenaga
pendamping tersebut bertugas membantu proses pemeriksaan dan sebagai
jembatan komunikasi antara partai dengan auditor. Tenaga pendamping dapat
merupakan personel yang berbeda dari staf akuntansi.

C. Tersedianya ruangan/tempat bagi staf auditor


Karena auditor memerlukan pemeriksaan dokumen maka sebaiknya
partai menyediakan suatu ruangan khusus bagi auditor sehingga dokumen tidak
dibawa keluar kantor partai.
D. Tersedianya surat penugasan dari KAPatau BPK
Dalam setiap penugasan staf auditor harus di lengkapi dengan surat tugas dari
kantor masing-masing KAP atau BPK untuk memasti kan bahwa personel yang
ditugaskan adalah benar. Penugasan dipimpin oleh partner akuntan publik dari KAP atau
pejabat tertentu dari BPK. Partner akuntan publik dari KAP merupakan personel yang
memegang ijin Akuntan Publik dari Pemerintah. Memberikan penjelasan/ keterangan yang
relevan dalam setiap pertanyaan yang diajukan auditor.

E. Memfasilitasi kebutuhan konfirmasi kepada pihak ketiga sesuai kebutuhan


dari auditor.

F. Menyediakan dokumen-dokumen yang relevan dengan partai politik dan


dokumen keuangan seperti catatan akuntansi, bukti transaksi, kontrak-
kontrak, dokumen ketenagakerjaan, rekening Koran, akta pendirian partai
dan pengesahan oleh pemerintah serta dokumen relevan lainnya.

G. Memastikan keamanan dan kerahasiaan dokumen pada saat proses audit


yaitu dengan meminta KAP atau BPK menandatangani formulir kesepakatan
kerahasiaan. Meskipun kode etik KAP dan BPK rnengatur mengenai
kerahasiaan namun lebih baik jika partai membuat kesepakatan ini.
Audit Dana Kampanye Partai Politik
Prosedur Audit
Prosedur audit adalah sebagai berikut:

1. Penerapan Prosedur atas pembukaan Rekening khusus Dana Kampanye.


2. Penerapan Prosedur atas saldo awal penerimaan Kas.
3. Penerapan Prosedur atas Sumbang dari dana pasangan Calon Presiden dan Wakil
presiden.
4. Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan partai politik dan Gabungan Partai
politik.
5. Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan Perorangan.
6. Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan Perusahaan/badan usaha.
7. Penerapan Prosedur atas Penghasilan lain-lain.
8. Penerapan prosedur atas penerimaan Nonkas Saldo awal.
9. Penerapan prosedur atas penerimaan Nonkas dari pasangan calon presiden dan wakil
presiden.
10. Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan partai politik dan Gabungan partai
politik.
11. Penerapan Prosedur atas penerimaan sumbangan non kas dari perorangan.

12. Penerapan Prosedur atas sumbangan non kas dari perusahaan/badan usaha.

13. Penerapan Prosedur atas penerimaan Nonkas dari penghasilan lain-lain.

14. Penerapan prosedur atas pengeluaran kas saldo awal.

15. Penerapan Prosedur atas pengeluran kas operasi.

16. Penerapan Prosedur atas pengeluaran Kas-Modal (aktiva tetap)

17. Penerapan Prosedur atas pengeluaran kas lain-lain

18. Penerapan prosedur atas pengeluaran nonkas – saldo awal.

19. Penerapan Prosedur atas saldo dana kampanye.


Sumber Dana Partai Politik
PP No. 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Parpol. Juga dijelaskan
Permendagri No. 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran
dalam APBD, Pengajuan dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan
Parpol.
Perhitungan harusnya sesuai dengan Permendagri . Untuk nilai bantuan persuara,
digunakan perhitungan, jumlah anggota DPR dikali bantuan keuangan, kemudian dibagi jumlah
perolehan suara pemilu. Lalu untuk jumlah bantuan keuangan, dihitung dengan mengalikan
antara jumlah perolehan suara parpol danan nilai bantuan persuara.
Secara rinci perbandingan mengenai aturan-aturan keuangan partai politik dapat
dilihat di bawah ini:
a. Iuran Anggota
b. Sumbangan Perusahaan
c. Subsidi Dana Publik
d. Fasilitas Publik
e. Sumbangan Individual
f. Sumbangan Organisasi Buruh dan Sejenis
g. Sumbangan dari Pihak Asing
Kesimpulan
Partai politik adalah politik institusi politik yang berupa organisasi nonpemerintahan yang
didirikan untuk memperjuangkan hak dan kewajiban warga negara dalam rangka mencapai
kesejahteraan serta kedaulatan rakyat. Perbedaan partai politik dari lembaga sosial kemasyarakatan
lainya adalah bahwa partai politik dapat berperan dalam penentuan kebijakan publik dimana
kebijakan tersebut bisa membawa dampak kemaslahatan yang lebih luas bagi masyarakat dan
mengakibatkan resiko pertanggungjawaban publik menjadi lebih luas. Dalam Negara
demokrasi,Partai politik menyelenggarakan beberapa fungsi: Partai Politik Sebagai Komunikasi Politik
, Partai Politik sebagai Sarana Sosialisasi politik , Partai Politik Sebagai Sarana Rekrutmen Politik,
Partai Politik Sebagai Sarana Pengatur Konflik.

Keuangan partai politik bersumber dari: Iuran anggota, Sumbangan yang sah menurut
hukum dan bantuan dari anggaran negara, Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang,
barang, fasilitas, peralatan atau jasa, Bantuan dari anggaran negara (yang diatur dalam pemerintahan )
diberikan secara operasional kepada partai politik yang mendapat kursi dilembaga perwakilan
rakyat.

Penyusunan Laporan keuangan tahunan Partai politik mengacu pada PSAK no.45 tentang akuntansi
untuk organisasi nirlaba yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan terdiri atas laporan
berikut ini: Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Perubahan dalam aktiva
Neto/Ekuitas, Laporan arus kas, Cacatan atas laporan keuangan. Selain mengacu pada PSAK
No.45,Penyusunan Laporan keuangan Partai politik juga terikat pada ketentuan yang terdapat dalam
perundang-undangan RI mengenai Partai politik dan pemilu seperti UU No.31 Th.2002 tentang
partai politik dan UU No.12 th 2003 tentang pemilu.

Anda mungkin juga menyukai