Anda di halaman 1dari 108

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DECEMBER 2014 DAN 2013

NO. URUT REF ANGGARAN REALISASI (%) REALISASI


URAIAN
2014 2014 2013

1 PENDAPATAN VI.A.1 555.854.280.401.38 551.282.687.024.19 99.18 519.385.809.516.22

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH VI.A.2


VI.A.1.a 35.946.668.105.33 32.566.078.104.19 90.60 25.096.920.202.22
1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah VI.A.1.a.1 5.727.024.000.00 5.297.828.968.32 92.51 4.834.395.414.00
1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah VI.A.1.a.2 11.894.332.525.00 11.386.899.077.77 95.73 8.352.872.655.22
1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan VI.A.1.a.3 1.113.666.461.00 1.113.666.461.00 100.00 636.618.721.00
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah VI.A.1.a.4 17.211.645.119.33 14.767.683.597.10 85.80 11.273.033.412.00
1.2 PENDAPATAN TRANSFER VI.A.1.b 518.162.917.296.05 515.961.450.420.00 99.58 493.121.789.314.00
1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan VI.A.1.b.1 478.108.576.705.05 474.271.101.429.00 99.20 458.319.753.037.00
1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak VI.A.1.b.1 17.391.221.894.05 15.092.979.473.00 86.79 22.911.660.899.00
1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) VI.A.1.b.1 3.086.681.811.00 1.547.448.956.00 50.13 917.729.138.00
1.2.1.3 Dana Alokasi Umum VI.A.1.b.1 399.953.093.000.00 399.953.093.000.00 100.00 376.516.763.000.00
1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus VI.A.1.b.1 57.677.580.000.00 57.677.580.000.00 100.00 57.973.600.000.00
1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya VI.A.1.b.2 34.597.859.000.00 34.597.859.000.00 100.00 28.693.254.000.00
1.2.2.2 Dana Penyesuaian VI.A.1.b.2 34.597.859.000.00 34.597.859.000.00 100.00 28.693.254.000.00
1.2.3 Transfer Pemerintah Provinsi VI.A.1.b.3 5.456.481.591.00 7.092.489.991.00 129.98 6.108.782.277.00
VI.A.1.b.3
1.2.3.1 Pendapatan Bagi Hasil Pajak VI.A.1.b.3 5.456.481.591.00 7.092.489.991.00 129.98 6.108.782.277.00
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH VI.A.1.c 1.744.695.000.00 2.755.158.500.00 157.92 1.167.100.000.00
1.3.1 Pendapatan Hibah VI.A.1.c 0.00 2.000.000.000.00 0.00 0.00
1.3.3 Pendapatan Lainnya VI.A.1.c 1.744.695.000.00 755.158.500.00 43.28 1.167.100.000.00
2 BELANJA VI.A.2 599.361.617.541.55 534.732.090.767.25 89.22 518.049.928.211.66

2.1 BELANJA OPERASI VI.A.2.a 468.359.912.201.80 416.048.754.830.50 88.83 411.733.349.543.66


2.1.1 Belanja Pegawai VI.A.2.a.1 293.171.891.604.80 263.313.889.093.50 89.82 245.914.980.327.00
2.1.2 Belanja Barang VI.A.2.a.2 136.632.723.097.00 108.613.808.361.00 79.49 105.292.142.764.94
2.1.3 Belanja Bunga VI.A.2.a.3 61.666.667.00 61.666.667.00 100.00 0.00
2.1.5 Belanja Hibah VI.A.2.a.4 21.240.096.947.00 25.307.578.293.00 119.15 30.380.599.279.00
2.1.6 Belanja Bantuan Sosial VI.A.2.a.5 1.045.000.000.00 5.398.166.698.00 516.57 18.866.725.064.72
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan VI.A.2.a.6 16.208.533.886.00 13.353.645.718.00 82.39 11.278.902.108.00
2.2 BELANJA MODAL VI.A.2.b 130.404.705.339.75 118.483.335.936.75 90.86 106.119.464.505.00
2.2.1 Belanja Tanah VI.A.2.b 10.200.000.000.00 9.533.432.720.00 93.47 3.433.795.575.00
2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin VI.A.2.b 15.417.618.648.00 13.806.657.786.00 89.55 22.637.604.567.00
2.2.3 Belanja Bangunan dan Gedung VI.A.2.b 40.272.976.790.00 35.344.498.800.00 87.76 33.078.396.374.00
2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan VI.A.2.b 62.161.294.901.75 57.519.772.630.75 92.53 46.163.676.989.00
NO. URUT REF ANGGARAN REALISASI (%) REALISASI
URAIAN
2014 2014 2013
2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya VI.A.2.b 2.352.815.000.00 2.278.974.000.00 96.86 805.991.000.00
2.3 BELANJA TAK TERDUGA VI.A.2.c 597.000.000.00 200.000.000.00 33.50 197.114.163.00
2.3.1 Belanja Tak Terduga VI.A.2.c 597.000.000.00 200.000.000.00 33.50 197.114.163.00
SURPLUS / (DEFISIT) VI.A.3 -43.507.337.140.17 16.550.596.256.94 -38.04 1.335.881.304.56

3 PEMBIAYAAN

3.1 PENERIMAAN DAERAH VI.A.4 58.507.337.140.17 58.282.382.757.17 99.62 59.921.455.835.61


3.1.1 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) VI.A.4 58.507.337.140.17 58.282.382.757.17 99.62 47.921.455.835.61
3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah VI.A.4 0.00 0.00 0.00 12.000.000.000.00
3.2 PENGELUARAN DAERAH VI.A.4
VI.A.4 15.000.000.000.00 14.000.000.000.00 93.33 2.750.000.000.00
3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah VI.A.4 3.000.000.000.00 2.000.000.000.00 66.67 2.750.000.000.00
3.2.3 Pembayaran Pokok Utang VI.A.4 12.000.000.000.00 12.000.000.000.00 100.00 0.00
PEMBIAYAAN NETTO VI.A.4
VI.A.4 43.507.337.140.17 44.282.382.757.17 101.78 57.171.455.835.61

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) VI.A.4 0.00 60.832.979.014.11 0.00 58.507.337.140.17

Langgur, 27 Maret 2015


BUPATI MALUKU TENGGARA

ANDERIAS RENTANUBUN
NERACA
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA
Per 31 December 2014 dan 2013

(Dalam Rupiah)

URAIAN REF 2014 2013

ASET
ASET LANCAR
Kas Di Kas Daerah VI.B.1..a.1 60.835.387.730.44 57.899.181.672.94
Kas Di Bendahara Penerimaan VI,B,1.a.3 144.472.312.00 30.276.500.00
Kas Di Bendahara Pengeluaran VI.B.1..a.2 180.458.939.00 1.016.973.605.56
Kas Di Badan Layanan Umum Daerah 0.00 0.00
Kas di Deposito 0.00 0.00
Investasi Jangka Pendek 0.00 0.00
Piutang Pajak VI.B.1.b.1 8.164.599.197.84 6.038.581.568.81
Piutang Retribusi VI.B.1.b.2 1.306.168.220.05 1.237.109.041.87
Piutang Dana Bagi Hasil VI.B.1.b.3 4.000.362.296.93 2.616.480.965.00
Piutang Dana Alokasi Umum 0.00 0.00
Piutang Dana Alokasi Khusus 0.00 0.00
Piutang Lain-lain VI.B.1.b.4 307.317.021.16 2.193.503.967.51
Persediaan VI.B.1.c 8.323.034.402.41 13.826.606.400.26
Penyisihan Piutang VI.B.1.b.5 -1.214.975.616.57 -766.308.915.37
JUMLAH ASET LANCAR 82.046.824.503.26 84.092.404.806.58
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen VI.B.2.a
Pinjaman Kepada Perusahaan Negara 0.00 0.00
Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 0.00 0.00
Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah Lainnya 0.00 0.00
Investasi Dalam Surat Utang Negara 0.00 0.00
Investasi Non Permanen Lainnya 0.00 0.00
JUMLAH Investasi Non Permanen 0.00 0.00
Investasi Permanen
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah VI.B.2.b 8.543.658.366.91 7.097.897.158.16
Penyertaan Modal Dalam Proyek Pembangunan 0.00 0.00
Penyertaan Modal Perusahaan Patungan 0.00 0.00
Invertasi Permanen Lainnya 0.00 0.00
JUMLAH Investasi Permanen VI.B.2.b 8.543.658.366.91 7.097.897.158.16

JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG VI.B.2.b 8.543.658.366.91 7.097.897.158.16


ASET TETAP
Tanah VI.B.3 94.329.265.367.00 54.089.875.407.00
Peralatan dan Mesin VI.B.3 161.347.865.767.58 143.603.026.959.84
Gedung dan Bangunan VI.B.3 237.821.856.359.34 199.092.088.764.95
Jalan, irigasi dan Jaringan VI.B.3 448.518.873.773.72 405.321.051.581.87
Aset Tetap Lainnya VI.B.3 9.695.929.021.09 7.188.130.021.09
Konstruksi Dalam Pengerjaan VI.B.3 34.872.187.940.00 36.226.305.936.39
Akumulasi Penyusutan 0.00 0.00
JUMLAH ASET TETAP VI.B.3 986.585.978.228.73 845.520.478.671.14
DANA CADANGAN
Dana Cadangan 0.00 0.00
JUMLAH DANA CADANGAN 0.00 0.00
ASET LAINNYA
Tagihan Piutang Penjualan Angsuran VI,B,4 3.393.910.375.10 3.457.791.230.10
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah VI,B,4 2.363.537.066.09 1.467.029.705.06
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 0.00 0.00
URAIAN REF 2014 2013
Aset Tidak Berwujud 0.00 0.00
Aset Lain-lain VI,B,4 60.879.129.377.84 225.499.562.012.62
JUMLAH ASET LAINNYA VI,B,4 66.636.576.819.03 230.424.382.947.78

JUMLAH ASET 1.143.813.037.917.93 1.167.135.163.583.66


KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) VI,B.5 327.339.967.33 408.818.138.33
Utang Bunga 0.00 0.00
Utang Pajak 0.00 0.00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Bank 0.00 0.00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Obligasi 0.00 0.00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Pemerintah Pusat 0.00 0.00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Pemerintah 0.00 0.00
Provinsi
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - Utang Pemerintah 0.00 0.00
Kabupaten/Kota
Pendapatan Diterima Dimuka 0.00 0.00
Utang Jangka Pendek Lainnya VI,B.5 13.174.179.013.75 36.884.284.273.75
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK VI,B.5 13.501.518.981.08 37.293.102.412.08
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Dalam Negeri-Sektor Perbankan 0.00 0.00
Utang Dalam Negeri-Obligasi 0.00 0.00
Utang Pemerintah Pusat 0.00 0.00
Utang Pemerintah Provinsi 0.00 0.00
Utang Pemerintah Kabupaten/Kota VI,B.5 22.857.792.000.00 389.237.500.00
Utang Luar Negeri-Sektor Perbankan 0.00 0.00
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG VI,B.5 22.857.792.000.00 389.237.500.00

JUMLAH KEWAJIBAN 36.359.310.981.08 37.682.339.912.08


EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) VI.B.6.a 60.832.979.014.11 58.507.337.140.17
Cadangan Untuk Piutang VI.B.6.a 12.563.471.119.41 11.319.366.627.82
Cadangan Untuk Persediaan VI.B.6.a 8.323.034.402.41 13.826.606.400.26
Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka VI.B.6.a -13.174.179.013.75 -36.884.284.273.75
Pendek
Pendapatan yang Ditangguhkan 0.00 30.276.500.00
JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR VI.B.6.a 68.545.305.522.18 46.799.302.394.50
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang VI.B.6.b 8.543.658.366.91 7.097.897.158.16
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap VI.B.6.b 986.585.978.228.73 845.520.478.671.14
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya (Tidak Termasuk Dana VI.B.6.b 66.636.576.819.03 230.424.382.947.78
Cadangan)
Dana yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka VI.B.6.b -22.857.792.000.00 -389.237.500.00
Panjang VI.B.6.b
JUMLAH EKUITAS DANA INVESTASI VI.B.6.b 1.038.908.421.414.67 1.082.653.521.277.08
EKUITAS DANA CADANGAN
Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan 0.00 0.00
JUMLAH EKUITAS DANA CADANGAN 0.00 0.00

JUMLAH EKUITAS DANA 1.107.453.726.936.85 1.129.452.823.671.58

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.143.813.037.917.93 1.167.135.163.583.66


DANA

Langgur, 27 Maret 2015


BUPATI MALUKU TENGGARA

ANDERIAS RENTANUBUN
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA
LAPORAN ARUS KAS

Per 31 December 2014 dan 2013


(Dalam Rupiah)

URAIAN REF 2014 2013

Arus Kas dari Aktivitas Operasi VI.C


Arus Kas Masuk
Pendapatan Pajak Daerah VI.C.1.1 5.297.828.968.32 4.834.395.414.00
Hasil Retribusi Daerah VI.C.1.2 11.386.899.077.77 8.352.872.655.22
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan VI.C.1.3 1.113.666.461.00 636.618.721.00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah VI.C.1.4 14.703.802.742.10 11.273.033.412.00
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak VI.C.1.5 16.640.428.429.00 23.829.390.037.00
Dana Alokasi Umum VI.C.1.6 399.953.093.000.00 376.516.763.000.00
Dana Alokasi Khusus VI.C.1.7 57.677.580.000.00 57.973.600.000.00
Pendapatan Hibah VI.C.1.8 2.000.000.000.00 0.00
Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya VI.C.1.9 7.092.489.991.00 6.108.782.277.00
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus VI.C.1.10 34.597.859.000.00 28.693.254.000.00
Bantuan Keuangan Dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya VI.C.1.11 755.158.500.00 1.167.100.000.00
Jumlah Arus Kas Masuk VI.F.1.12 551.218.806.169.19 519.385.809.516.22
Arus Kas Keluar
Belanja Pegawai VI.C.1.12 263.313.889.093.50 245.914.980.327.00
Belanja Bunga VI.C.1.13 61.666.667.00 0.00
Belanja Hibah VI.C.1.14 25.307.578.293.00 30.380.599.279.00
Belanja Bantuan Sosial VI.C.1.15 5.398.166.698.00 18.866.725.064.72
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan VI.C.1.16 13.353.645.718.00 11.278.902.108.00
Desa
Belanja Tidak Terduga VI.C.1.17 200.000.000.00 197.114.163.00
Belanja Barang dan Jasa VI.C.1.18 108.613.808.361.00 105.292.142.764.94
Jumlah Arus Kas Keluar 416.248.754.830.50 411.930.463.706.66
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi VI.C.1 134.970.051.338.69 107.455.345.809.56

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan


Arus Kas Masuk
Pendapatan Penjualan Cicilan/Angsuran Rumah VI.C.2 63.880.855.00 0.00
Jumlah Arus Kas Masuk 63.880.855.00 0.00
Arus Kas Keluar
Belanja Modal Pengadaan Tanah VI.C.3 9.533.432.720.00 3.433.795.575.00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Berat VI.C.3 25.500.000.00 0.00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Bermotor VI.C.3 2.033.246.178.00 5.920.338.000.00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Di Atas Air Bermotor VI.C.3 511.593.093.00 0.00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Bengkel VI.C.3 36.600.000.00 1.313.642.000.00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Pengolahan Pertanian Dan Peternakan VI.C.3 526.904.200.00 193.297.250.00
Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor VI.C.3 41.857.376.00 151.889.840.00
Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor VI.C.3 1.392.185.412.00 591.282.985.60
Belanja Modal Pengadaan Komputer VI.C.3 1.950.044.368.00 2.046.196.650.00
Belanja Modal Pengadaan Mebeulair VI.C.3 3.335.308.087.00 2.030.810.295.00
Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur VI.C.3 351.985.027.00 99.412.075.00
Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga VI.C.3 575.725.016.00 2.400.000.00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Studio VI.C.3 285.350.205.00 646.206.459.40
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Komunikasi VI.C.3 353.106.501.00 148.129.706.00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Ukur VI.C.3 17.610.000.00 270.301.182.00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Kedokteran VI.C.3 286.550.000.00 561.490.243.00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Laboratorium VI.C.3 1.946.968.840.00 8.367.207.881.00
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan VI.C.3 45.248.902.792.75 34.757.860.189.00
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan VI.C.3 5.389.862.000.00 5.650.209.250.00
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air VI.C.3 6.076.624.938.00 4.702.931.450.00
URAIAN REF 2014 2013
Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman Dan Hutan Kota VI.C.3 0.00 17.400.000.00
Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik Dan Telepon VI.C.3 211.017.900.00 353.927.100.00
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian*) Bangunan VI.C.3 35.284.498.800.00 33.078.396.374.00
Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan VI.C.3 2.278.974.000.00 756.991.000.00
Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan VI.C.3 0.00 49.000.000.00
Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kesehatan VI.C.3 0.00 150.000.000.00
Belanja Modal Pengadaan dan Pemasangan Pagar Pengaman Jalan VI.C.3 393.365.000.00 411.800.000.00
Belanja Modal Pembangunan Talud Pengaman Pantai VI.C.3 0.00 269.549.000.00
Belanja Modal Pengadaan Taman Kota VI.C.3 60.000.000.00 0.00
Belanja Modal Pengadaan Bendera dan Umbul - Umbul VI.C.3 27.378.483.00 0.00
Belanja Modal Pengadaan Peralatan Pabrik VI.C.3 108.745.000.00 145.000.000.00
Belanja Modal Pembangunan Pengolahan Air Limbah VI.C.3 200.000.000.00 0.00
Jumlah Arus Kas Keluar VI.C.3
VI.C.3 118.483.335.936.75 106.119.464.505.00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non Keuangan VI.C.3
VI.C.3 -118.419.455.081.75 -106.119.464.505.00

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan


Arus Kas Masuk VI.C.3
Penerimaan Pinjaman Daerah VI.C.3 0.00 12.000.000.000.00
Jumlah Arus Kas Masuk VI.C.3
VI.C.3 0.00 12.000.000.000.00
Arus Kas Keluar VI.C.3
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah VI.C.3 2.000.000.000.00 2.750.000.000.00
Pembayaran Utang VI.C.3 12.000.000.000.00 0.00
Jumlah Arus Kas Keluar VI.C.3
VI.C.3 14.000.000.000.00 2.750.000.000.00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan VI.C.3
VI.C.3 -14.000.000.000.00 9.250.000.000.00

Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran


Arus Kas Masuk
Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) VI.C.4 43.179.784.369.23 44.792.648.096.89
Saldo Sisa UP TA 2013 VI.C.4 926.271.076.56 203.102.115.00
Jumlah Arus Kas Masuk VI.C.4
VI.C.4 44.106.055.445.79 44.995.750.211.89
Arus Kas Keluar VI.C.4
Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) VI.C.4 43.190.568.132.23 45.202.815.511.89
Saldo Sisa UP TA 2014 VI.C.4 529.877.513.00 926.271.076.56
Jumlah Arus Kas Keluar VI.C.4
VI.C.4 43.720.445.645.23 46.129.086.588.45
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran VI.C.4
VI.C.4 385.609.800.56 -1.133.336.376.56

Kenaikan / (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode 2.936.206.057.50 9.452.544.928.00


Saldo Awal Kas di BUD 57.899.181.672.94 48.446.636.744.94
Saldo Akhir Kas di BUD 60.835.387.730.44 57.899.181.672.94

Kas Di Bendahara Penerimaan 144.472.312.00 30.276.500.00


Kas Di Bendahara Pengeluaran 180.458.939.00 1.016.973.605.56
Kas Di Badan Layanan Umum Daerah 0.00 0.00
Kas di Deposito 0.00 0.00
Saldo Akhir Kas 61.160.318.981.44 58.946.431.778.50

Langgur, 27 Maret 2015


BUPATI MALUKU TENGGARA

ANDERIAS RENTANUBUN
BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini akan diuraikan tentang maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan,
Landasan Hukum penyusunan Laporan Keuangan, dan sistimatika penyusunan Catatan atas
Laporan Keuangan.
A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan
sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Maluku
Tenggara Tahun Anggaran 2014 sebagai bentuk Laporan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014.
Laporan Keuangan yang disusun ini meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.Laporan Keuangan dimaksud
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah sebagaimana yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
Pada dasarnya Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Maluku
Tenggara Tahun Anggaran 2014 disusun dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari Stakeholders (antara lain Masyarakat, DPRD, Lembaga Pengawas,
Lembaga Pemeriksa, dan Pemerintah Pusat) yang relevan mengenai posisi keuangan
dan seluruh transaksi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara selama
Tahun Anggaran 2014
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014
disusun dengan tujuan untuk menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para
pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan dengan menyediakan
informasi mengenai pendapatan, belanja, dana cadangan, pembiayaan, aset, kewajiban,
ekuitas dana, dan arus kas. Informasi ini disajikan agar pengguna memiliki pengetahuan
mengenai:
1. Kecukupan penerimaan periode berjalan membiayai seluruh pengeluaran.
2. Kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran
yang telah ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan.
3. Jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara serta hasil-hasil yang dicapai.
4. Usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam
mendanai seluruh kegiatannya dan mencakupi kebutuhan kas.
5. Posisi Keuangan dan kondisi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara berkaitan
dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang,
termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; dan
6. Perubahan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sebagai akibat
pelaksanaan kegiatan selama Tahun Anggaran 2014.

1|P age
B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
1. Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4266);
2. Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tangungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
104. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang RI
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun
2014 Nomor 244. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
6. Undang-undang RI Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4575);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang PelaporanKeuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

2|P age
14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503 );
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah Revisi
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 08Tahun 2013 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Maluku Tenggara tahun
2014;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 06 Tahun 2014 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kebupaten Maluku Tenggara
Tahun 2014;
19. Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 2.a Tahun 2010 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara;
20. Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 2.b Tahun2010yang telah diubah
dengan Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 2.b Tahun2013 tentang Sistem
dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;
21. Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 1.a Tahun 2013 tentang Sistem
Akuntansi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.

C. Pendekatan dan Penyusunan Laporan Keuangan


1. Unsur Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun Anggaran 2014 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan
yang dikelola oleh seluruh entitas dalam Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
yang terdiri dari PPKD (BUD) dan SKPD (dinas/badan/kantor). Penyusunan LKPD
Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 terdiri dari:
a) Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) memuat informasi mengenai Pendapatan,
Belanja, dan Pembiayaan Daerah. Data/informasi keuangan mengenai
Pendapatan Asli Daerah, Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja
Modal didasarkan pada LRA SKPD dan data/informasi keuangan mengenai
Pendapatan dana transfer, Lain-lain Pendapatan yang Sah, Belanja Hibah,
Belanja Bunga, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bantuan Keuangan, Belanja
Tak Terduga, dan Pembiayaan (penerimaan dan Pengeluaran) didasarkan pada
LRA PPKD (BUD).
b) Neraca
Data mengenai Kas Umum Daerah, Investasi Daerah, Dana Cadangan,
Tuntutan Perbendaharaan, Piutang Dana Perimbangan,Investasi Non
Permanen, Aset Tetap, Utang Bunga, dan Utang Luar Negeri (jangka pendek

3|P age
dan jangka panjang), Pendapatan di terima dimuka berdasarkan pada Neraca
PPKD (BUD). Sedangkan data mengenai Kas di Bendahara Penerimaan, Kas
di Bendahara Pengeluaran, Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Tuntutan Ganti
Rugi, Persediaan, Aset Tetap, Aset Lainnya, didasarkan pada Neraca SKPD.
c) Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas disusun berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran Kas
yang dikelola PPKD sebagai Bendahara Umum Daerah (BUD) selama Tahun
Anggaran 2014.
d) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan penjelasan mengenai kondisi
umum Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, penjelasan dan daftar
mengenai suatu pos yang disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran, Neraca
dan Laporan Arus Kas dalam rangka pengungkapan yang memadai.
2. Entitas
Untuk Tahun Anggaran 2014, entitas dalam Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara yang dicakup dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara meliputi:
a) Dinas Pendidikan
b) Dinas Kesehatan
- Puskesmas Debut
- Puskesmas Rumat
- Puskesmas Ohoira
- Puskesmas Watdek
- Puskesmas Ohoijang
- Puskesmas Ibra
- Puskesmas Danar
- Puskesmas Elat
- Puskesmas Wakol
- Puskesmas Mun
- Puskesmas Larat Kei
- Puskesmas Weduar
- Puskesmas Matahollat
- Puskesmas Banda Ely
- Puskesmas Hollat
c) Rumah Sakit Umum Daerah
d) Dinas PUP2E
e) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
f) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi
g) Badan Lingkungan Hidup
h) Dinas kependudukan dan catatan sipil
i) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana

4|P age
j) Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
k) Dinas koperasi Usaha Kecil dan Menengah
l) Dinas Kebudayaan dan pariwisata
m) Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas
n) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
o) Sekretariat Daerah
- Bagian Pemerintahan
- Bagian Organisasi
- Bagian Hukum dan HAM
- Bagian Ekonomi dan Pembangunan
- Bagian Kesejahteraan Rakyat
- Bagian Umum dan Humas
p) Sekretariat DPRD
q) Inspektorat
r) Badan Kepegawaian Daerah
s) Kelurahan
t) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
u) Kecamatan Kei Kecil
v) Kecamatan Kei Kecil Barat
w) Kecamatan Kei Kecil Timur
x) Kecamatan Kei Besar
y) Kecamatan Kei Besar Utara Timur
z) Kecamatan Kei Besar Selatan
aa) Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu
bb) Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan
cc) Badan Penanggulangan Bencana Daerah
dd) Kecamatan Mayeuw
ee) Kecamat Hoat Sorbay
ff) Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan
gg) Kecamatan Kei Besar Selatan Barat
hh) Kecamatan Kei Besar Utara Barat
ii) Badan Ketahanan Pangan
jj) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa
kk) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
ll) Dinas Pertanian dan Peternakan
mm) Dinas Perkebunan dan Kehutanan
nn) Dinas Kelautan dan Perikanan
oo) Dinas Perindustrian dan Perdagangan

5|P age
3. Kebijakan Konversi
Penyusunan dan penyajian APBD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran
2014 dan pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah mengacu kepada Peraturan
Menteri Dalam Negari Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah direvisi dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, maka untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, serta Peraturan Pemerintah Nomor 58
Tahun 2005 bahwa LKPD sebagai Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, maka
penyusunan dan penyajian LKPD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran
2014 dilakukan dengan konversi kepada Standar Akuntansi Pemerintahan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 yang ditindaklanjuti
kebijakan akuntansi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sebagaimana termuat
dalam Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 2.a Tahun 2010
Konversi yang dilakukanmencakup jenis laporan, basis akuntansi, pengungkapan
pos-pos laporan keuangan, struktur APBD (Pendapatan, belanja dan Pembiayaan),
klasifikasi anggaran (pendapatan, belanja dan pembiayaan), aset, kewajiban,
ekuitas, arus kas, serta catatan atas laporan keuangan, konversi dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan dilakukan dengan cara penyesuaian kembali pos-
pos laporan keuangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dengan pos-pos laporan keuangan
menurut Standar Akuntansi Pemerintahan. Pelaksanaan konversi pos-pos laporan
keuangan didasarkan pada Buletin Nomor 3 Tahun 2006 tentang penyajian
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan dengan konversi dan khusus untuk penyajian belanja daerah
didasarkan pada Buletin Teknis Nomor 4 Tahun 2006 tentang Penyajian dan
Pengungkapan Belanja Pemerintah, dimana dilakukan reclass untuk belanja
pegawai, barang dan jasa, dan belanja modal.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun
Anggaran 2014 ini disusun berdasarkan Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor
2.a Tahun 2010 tentang Kebijakan Akuntansi yang mengacu kepada Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan
kinerja Instansi Pemerintah, sehingga LKPD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun
Anggaran 2014 disusun berdasarkan penggabungan antara Laporan Keuangan
SKPD dengan Laporan Keuangan BUD. Laporan Keuangan SKPD yang
merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan sedangkan
Laporan Keuangan BUD yang merupakan pertanggungjawaban pengelolaan
perbendaharaan terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus
Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
D. Sistimatika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara disajikan
dengan urutan sebagai berikut :

6|P age
Bab 1 Pendahuluan.
Bab ini menguraikan tentang maksud dan tujuan penyusunan Laporan
Keuangan, Landasan Hukum penyusunan Laporan Keuangan, dan
sistimatika penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan
Bab II Ekonomi Makro
Bab ini menguraikan tentang Kebijakan Keuangan Daerah, Indikator
Pencapaian Kinerja Fiskal Pemerintah Kabupaten Maluku
TenggaraIndikator Pencapaian Kinerja Program Pemerintah Kabupaten
Maluku Tenggara.
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Fiskal
Bab ini menguraikan tentang Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran
Kinerja Fiskal dan Faktor Pendukung dan Penghambat pencapaian
Kinerja
Bab IV Ikhtisar Pencapaian Kinerja Fiskal
Bab ini menguraikan tentang Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran
Kinerja Fiskal, Faktor Pendukung dan Penghambat Kinerja.
Bab V Kebijakan Akuntansi
Bab ini menguraikan tentang Entitas Pelaporan, Basis Akuntansi yang
mendasari Penyusunan Pelaporan Keuangan dan Kebijakan Akuntansi
Bab VI Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan.
Bab ini menguraikan tentang Pendapatan, Belanja, Suplus/Defisit,
Pembiayaan, Neraca dan Komponen-komponen Arus Kas
Bab VII Penjelasan atas Informasi Non Keuangan
Bab VIII Penutup

7|P age
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN
DAN TARGET KINERJA APBD

A. Ekonomi Makro
Kemampuan suatu daerah/region untuk mengelola potensi ekonominya dapat
tergambar dengan penggunaan indikator-indikator ekonomi makro. Indikator yang sering
digunakan dalam mengevaluasi pembangunan sektor ekonomi adalah :
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kinerja perekonomian Kabupaten Maluku Tenggara dari tahun ketahun terus
meningkat. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan total nilai PDRB Kabupaten
Maluku Tenggara baik yang dihitung berdasarkan Harga Berlaku maupun harga
konstan. Selama tahun 2013, nilai PDRB Kabupaten Maluku Tenggara atas dasar Harga
berlaku tercatat sebesar 780.222,24 juta rupiah, bila dibandingkan dengan tahun 2012
tercatat sebesar 587.002,31 juta rupiah atau naik sebesar 14,22 persen dari keadaan
perekonomian tahun 2012, sedangkan PDRB Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2014
atas dasar Harga Konstan 2000 tercatat sebesar 269.081,51 juta rupiah, bila
dibandingkan dengan tahun 2012 tercatat sebesar 252.454.35 juta rupiah atau naik
sebesar 6,59 persen dari keadaan perekonomian tahun 2012.
Perkembangan PDRB Atas Harga Berlaku dan Harga Konstan dapat diikuti pada Grafik
berikut ini :
Grafik1
Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Maluku Tenggara (Juta Rupiah)
2010 – 2013

2. Pertumbuhan Ekonomi Daerah

8|P age
Perkembangan ekonomi Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2013 diketahui dari
tingkatpertumbuhan ekonomi yang digambarkan dengan peningkatan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan sebesar 6,59 persen
dibandingkantahun 2012
Perdapatan Perkapita Penduduk Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2012 adalah
sebesar 5.445.228 rupiah naik menjadi 6.368.966 rupiah pada tahun 2013 atau terdapat
perubahan sebesar 16,96 persen. Pendapatan Perkapita menurut harga konstan 2000
tahun 2012 tercatat sebesar 2.276.202 rupiah naik menjadi 2.474.182 rupiah pada
tahun2013 atau naik sebesar 8,70 persen
Grafik 2
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun 2009– 2013

3. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral


Aggregasi dari lajupertumbuhan ekonomi tiap-tiap sektor menggambarkan laju
pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan. Laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2013 yang sebesar 6,59 persen tersebut memiliki
pertumbuhan sektoral dengan kisaran antara 2,82 – 7,87 persen dan secara rata-rata laju
pertumbuhannnya cukup stabil. Pertumbuhan yang cukup besar tersebut menunjukkan
bahwa ada beberapa sektor yang tumbuh cukup pesat sementara ada sektor lain yang
pertumbuhannya lambat meskipun
secara agregat pertumbuhan ekonominya relatif stabil. Secara rinci Pertumbuhan
Ekonomi Sektoral Kabupaten Maluku Tenggara ada pada Tabel A. Sektor Perdagangan,
Hotel dan Restoran, meningkat sekalipun mengalami perlambatan dari tahun
2012.Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Kabupaten
Maluku Tenggara didorong oleh pertumbuhan sektor tersebut. Hal ini dikarenakan
kontribusi (ADHK) sektor ini yang sebesar 32,01 persen, yang berarti bahwa kenaikan
sebesar 7,87 persen secara riil menambah nilai PDRB Konstan secara signifikan (Rp.
3.806,67 juta). Sementara itu rata-rata pertumbuhan sektor-sektor Primer, Sekunder dan
Tersier pada tahun 2013 mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan tahun 2012.
Sekalipun demikian ada beberapa sektor yang memberikan kontribusi bagi
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Maluku Tenggara, diantaranya Sektor Pertanian,
Peternakan, Kehutanan dan Perikanan bertumbuh sebesar 0,8 persen, Sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran melambat 1,1 persen dari tahun 2012, Sektor
Pengangkutan dan Komunikasi bertumbuh sebesar 0,14 persen, Sektor Keuangan,
Persewaan dan Jasa Perusahaan bertumbuh 2,02 persen dan Sektor Jasa-jasa melambat
3,31 persen dari tahun 2012.

9|P age
Pertumbuhan sektor – sektor dtahun 2012 dan Tahun 2013 dapat dilihat pada tember
dibawah ini:
Tabel 1
Pertumbuhan Ekonomi Sektoral
Kabupaten Maluku Tenggara

2012 2013*)

Laju
Lapangan Usaha
Pertumbuhan Peringkat Laju Pertumbuhan Peringkat

1. Pertanian 4,44 8 5,24 4


2. Pertambangan dan Penggalian 8,51 4 2,82 9
3. Industri Pengolahan 10,17 2 3,15 8
4. Listrik dan air bersih 5,65 7 4,63 6
5. Bangunan 7,08 5 4,61 7
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 8,97 3 7,87 1
7. Angkutan dan komunikasi 7,02 6 7,16 3
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa 2,84 9 4,86 5
Perusahaan
9. Jasa-Jasa 11,71 1 7,73 2

Total 6,59 6,59

Sumber : BPS Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2013

4. Pendapatan Perkapita
Keberhasilan pembangunan tidak cukup hanya memperhatikan perkembangan PDRB
secara total, tetapi juga dilihat perkembangan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku
dan atas dasar harga konstan. Pendapatan Regional Perkapita Penduduk Kabupaten
Maluku Tenggara tahun 2012 tercatat sebesar Rp. 5.445.228 dan tahun 2013 sebesar
Rp. 6.368.966 atau naik 16,96 persen. Sedangkan Pendapatan Regional Perkapita riil
tanpa dipengaruhi kenaikan harga barang dan jasa dapat diketahui dari Pendapatan
Regional Perkapita atas dasar harga konstan tahun 2000 yang pada tahun 2012 sebesar
Rp. 2.276.202 meningkat menjadi Rp. 2474.182 atau naik 8,70 persen pada Tahun
2013.
Grafik 3
Tingkat Pendapatan Perkapita Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun 2009 - 2013

10 | P a g e
5. Kestabilan Harga
Indeks Harga Implisit PDRB merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui
tingkat inflasi/deflasi suatu daerah pada suatu periode tertentu. Indeks Harga Implisit
Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2013 sebesar 249,17 persen dan tahun 2012
sebesar 232,52 persen. Dari angka indeks implisit tersebut dapat dihitung Laju Inflasi
Harga Produsen Barang dan Jasa di Kabupaten Maluku Tenggara yaitu sebesar 10,30
persen pada tahun 2012 dan 7,16 persen pada tahun 2013.
6. Tingkat Pengangguran
Berbagai pendekatan program pemberdayaan maupun kegiatan – kegiatan yang
menjurus pada perbaikan perekonomian daerah berpengaruh langsung kepada
perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Angka pengangguran di Kabupaten
Maluku Tenggara pada Tahun 2009 sebesar 8,68 persen dan Tahun 2012 sebesar 6,45
persen dan pada tahun 2013 menurun menjadi 6,22 persen.

B. Kebijakan Keuangan
Kebijakan Keuangan daerah tidak saja ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi daerah dengan cepat, namun juga diperlukan untuk meningkatkan target
pendapatan dan pengefektifkan belanja serta efsiensi pembiayaan.
1. Kebijakan Pendapatan Daerah
Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Daerah pada Tahun 2014, dilakukan melalui :
a) Intensifikasi Pungutan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah yang sesuai dengan
paket regulasi Pajak dan Retribusi Daerah berdasarkan Undang – Undang Nomor 28
Tahun 2009;
b) Kebijakan pengenaan Pajak dan Retribusi Daerah dengan tidak memberatkan
masyarakat dan dunia usaha.
c) Rasionalitas hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan atas penyertaan
modal atau investasi daerah lainnya, dengan memperhitungkan nilai kekayaan
daerah yang dipisahkan, baik dalam bentuk uang maupun barang sebagai penyertaan
modal (investasi daerah) sesuai dengan tujuan penyertaan modal dimaksud.
d) Penerimaan bunga dari deposito insedentil dianggarkan pada jenis pendapatan Lain-
lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah.
e) Memperjuangkan Peningkatan Alokasi Dana Perimbangan ke Pemerintah Pusat baik
berupa DAU dan DAK serta dana – dana penyesuaian dan lain sebagainya.
2. Kebijakan Belanja Daerah
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat sebagai
hakekat Otonomi Daerah, maka kebijakan Belanja Daerah Kabupaten Maluku Tenggara
untuk tahun 2014, masih sejalan dengan kebijakan-kebijakan yang selama ini telah
ditempuh adalah sebagai berikut:
a) Penekanan dan efisiensi akan tetap dilakukan terhadap belanja non program
(Belanja Tidak Langsung) sehingga diharapkan Belanja Langsung yang
mendukung pelaksanaan program-program akan mendapat alokasi yang
proprosional sesuai kebutuhan.

11 | P a g e
b) Penekanan dan efisiensi juga dilakukan terhadap Belanja Pegawai dalam
komponen Belanja Langsung sehingga lebih banyak alokasi belanja langsung dapat
diarahkan pada belanja Modal dan Belanja Barang dan Jasa.
c) Untuk belanja program dan kegiatan senantiasa diarahkan pada kegiatan yang
secara langsung menyentuh kepentingan dan kebutuhan masyarakat, terutama
kegiatan penunjang dan kegiatan inti pemberdayaan masyarakat, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada gilirannya akan
berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
d) Mempertajam prioritas pembangunan daerah, berdasarkan arahan RPJPD dan
RKPD untuk mencapai sasaran-sasaran peningkatan kesejahteraan rakyat.
Seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya, Kebijakan Umum Belanja Daerah untuk
tahun 2014, terbagi kedalam dua Bagian Belanja yang digunakan dalam struktur APBD,
yaitu :
a) Kebijakan untuk Belanja Tidak Langsung, meliputi :
1) Belanja tidak langsung diarahkan dengan prinsip efisiensi pada seluruh kegiatan
dan diupayakan untuk mendorong tercapainya efektivitas kegiatan yang makin
meningkat dan memberi nilai tambah bagi kualitas pelayanan umum dan
administrasi pemerintahan.
2) Selalu diupayakan agar belanja tidak langsung diarahkan pada kegiatan yang
memenuhi kriteria-kriteria : masukannya proporsional dengan daya dukung
yang tersedia pada setiap unit kerja; keluarannya dapat dihitung secara akurat;
hasilnya dapat tergambarkan; manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat, dan
dampaknya memberikan nilai tambah bagi kemajuan daerah.
3) Belanja tidak langsung juga diharapkan mampu mendorong efektivitas
organisasi Pemerintah Daerah. Untuk itu diharapkan kegiatan-kegiatan aparatur
dapat dibiayai sepanjang memenuhi kriteria : sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi unit kerja, tidak terjadi tumpang tindih, dan dapat mendorong sinergitas
tindakan antar unit.
b) Kebijakan Belanja Langsung
Dalam rangka mengejar target-target dan sasaran RPJMD, maka komposisi APBD
harus diupayakan untuk dapat memperkuat alokasi anggaran di sektor publik. Oleh
sebab itu, pada belanja daerah telah dilakukan peningkatan secara proporsional
antara jumlah alokasi belanja tidak langsung dan belanja langsung. Kebijakan
belanja langsung diarahkan pada :
1) Percepatan operasionalisasi capaian visi daerah Maluku Tenggara, terutama
menjadikan bidang-bidang unggulan sebagai pendorong kapasitas daerah serta
menunjang perkuatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
2) Meningkatkan kapasitas peranan bidang-bidang penentu yang meliputi
peningkatan sarana dan prasarana wilayah/perhubungan, penguatan bidang
umum pemerintahan dan peningkatan pendapatan daerah.
3) Mendukung upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia masyarakat
melalui penyediaan layanan pendidikan, kesehatan dan mendorong peningkatan
aktivitas perekonomian masyarakat.
4) Memberikan perhatian yang proporsional dalam hal pembiayaan untuk
peningkatan akses pelayanan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat

12 | P a g e
serta peningkatan kapasitas infrastruktur daerah dalam rangka pengentasan
kemiskinan.
Arah dan kebijakan umum belanja daerah sebagaimana diuraikan di atas, maka
strategi dan prioritas belanja daerah pada belanja tidak langsung guna menjamin
kelangsungan pelaksanaan dan atau penyelengaraan roda pemerintahan dan
pelayanan kepada masyarakat, juga diimbangi dengan strategi dan prioritas yang
mengarah pada pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui belanja langsung.
3. Kebijakan Pembiayaan
Kebijakan Pembiayaan pada Tahun Anggaran 2014 lebih ditekankan kepada upaya
menutupi perkiraan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada
tahun 2014 melalui upaya peningkatan penerimaan pembiayaan sampai dengan 100%
dan/atau penurunan pengeluaran pembiayaan sampai dengan 99,99%.
a) Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Daerah
1) Peningkatan/penambahan penerimaan pembiayaan daerah untuk menutupi
defisit APBD melalui berbagai pos penerimaan pembiayaan (penggunaan
SiLPA, dana cadangan, serta berbagai penerimaan pembiayaan lainnya) yang
masih memungkinkan untuk ditingkatkan/ditambah/digunakan sampai dengan
100%.
2) Perlunya kebijakan lebih lanjut yang berkaitan dengan
peningkatan/penambahan penerimaan pembiyaaan daerah pada tiap-tiap pos
penerimaan pembiayaan daerah;
3) Perlunya pengkajian lebih lanjut tentang alokasi penggunaan dana cadangan
yang sebelumnya diperuntukan bagi pembangunan sarana dan prasarana
pendidikan.
b) Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Daerah
1) Penurunan/pengurangan pengeluaran pembiayaan daerah untuk menutupi
defisit APBD melalui berbagai pos pengeluaran pembiayaan yang
diperkirakan masih memungkinkan untuk diturunkan/dikurangi sampai
dengan 50%
2) Perlunya Kebijakan lebih lanjut yang berkaitan dengan
penurunan/pengurangan pengeluaran pembiayaan daerah pada tiap-tiap
pengeluaran pembiayaan daerah.
C. Indikator Pencapaian Kinerja Fiskal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
Kebijakan Keuangan Daerah sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, dijabarkan
lebih lanjut dalam indikator pencapaian kinerja fiskal daerah, sehingga Pemerintah
Kabupaten Maluku Tenggara memiliki sasaran dan tujuan yang pasti mengenai apa yang
ingin dicapai dalam Tahun Anggaran 2014. Penetapan capaian kinerja fiskal untuk Tahun
Anggaran 2014 dilaksanakan sebanyak 2 (dua) Kali, yang pertama adalah melalui Peraturan
Daerah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Tahun Anggaran 2014 dan yang kedua adalah melalui penetapan Perda Nomor 8Tahun 2014
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014.
Terjadinya Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 ini lebih disebabkan karena adanya
perubahan asumsi yang mendasari perhitungan target penerimaan pendapatan Daerah dan
alokasi Belanja Daerah. Terjadinya Perubahan Anggaran pada Tahun 2014, disebabkan oleh
Faktor-faktor berikut ini :

13 | P a g e
1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum anggaran (KUA)
APBD Tahun 2014, antara lain :
a) Pendapatan Daerah diperkirakan akan mengalami peningkatan terutama pada
beberapa komponen pendapatan asli daerah seperti pajak daerah, Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang dapat dipisahkan, Lain – Lain Pendapatan Asli Daerah
Yang Sah.
b) Perkiraan tidak tercapainya beberapa target sumber pendapatan daerah;
Beberapa target sumber pendapatan daerah yang diperkirakan tidak akan tercapai
pada akhir tahun anggaran sehingga perlu dilakukan yaitu Komponen Retribusi
Daerah.
c) Penyesuaian terhadap Belanja Daerah;
Sebagai akibat dari bertambahnya pendapatan daerah, maka dipandang perlu untuk
menganggarkan kegiatan – kegiatan baru yang sifatnya mendesak dan prioritas,
yang disingkronkan dengan Prioritas Pembangunan Nasional, Sasaran dan Prioritas
RPJMD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2013 – 2018 serta kebutuhan Belanja
Pembangunan yang lebih mengutamakan keberpihakan untuk kepentingan publik.
d) Penggunaan Pembiayaan Daerah;
Kebijakan Pembiayaan Daerah digunakan untuk menampung transaksi keuangan
guna menutupi defisit anggaran pendapatan dan belanja daerah atau pemanfaatan
dana apabila terjadi surplus / defisit anggaran melalui penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan.
2. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran;
Pergeseran – pergeseran yang dimaksud yaitu pergeseran antar kegiatan untuk
mempertajam prioritas dan pencapaian kinerja sasaran dan pergeseran antar jenis
belanja dilakukan dalam rangka efisiensi atau rasionalisasi penggunaan anggaran
3. Keadaan yang menyebabkan Saldo Anggaran Tahun sebelumnya harus dimanfaatkan,
dan Saldo atau SiLPA tersebut adalah nilai SiLPA Tahun Anggaran 2013 berdasarkan
hasil Audit BPKRI.
Tabel berikut ini menyajikan Indikator Kinerja Fiskal Daerah Tahun Anggaran 2014.
Tabel 2
Indikator Kinerja Fiskal Daerah Tahun Anggaran 2014
Bertambah/
Uraian APBD Perubahan %
Berkurang

Pendapatan 537.448.890.805,00 555.854.280.401,38 18.405.309.596,38 3,42


PendapatanAsli Daerah 23.176.969.800,00 35.946.668.105,33 12.769.698.305,33 55,10
Dana Perimbangan 480.725.592.390,00 478.108.576.705,05 2.617.015.684,95,00 0,54
Lain-Lain PAD yg Sah 33.546.328.615,00 41.799.035.591,00 8.252.706.976,00 24,60
Belanja 555.713.829.265,00 599.361.617.541,55 43.647.788.276,55 7,85
Belanja Tdk Langsung 287.674.197.994,00 298.810.613.521,80 11.136.415.527,80 3,87
Belanja Langsung 268.039.631.271,00 300.551.004.019,75 32.511.372.748,75 12,13

Surplus/Defisit (18.264.938.460,00) (43.507.337.140,17) (25.242.398.680,17) 138,20

Pembiayaan 18.264.938.460,00 43.507.337.140,17 25.242.398.680,17 138,20


Penerimaan 33.564.938.460,00 58.507.337.140,17 24.942.398.680,17 74,31
Pengeluaran 15.300.000.000,00 15.000.000.000,00 300.000.000,00 2,44

SiLPA Tahun Berjalan 0,00 0,00

14 | P a g e
D. Indikator Pencapaian Kinerja Program Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2014 mengangkat isu
pembangunan Kabupaten Maluku Tenggara sebagai berikut :
Tabel 3
Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun 2014

Prioritas SKPD
Sasaran Pembangunan
No Pembangunan Nama Program Pagu Indikatif Penanggung
Daerah
Daerah jawab

1 Penanggulangan Menurunkan angka kemiskinan 1. Program Pemenuhan 400.000.000,00 BPMPD


Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok
Pengangguran Masyarakat Miskin di
Pedesaan

Terwujudnya Rumah Layak 2. Program Pengembangan 1,160,000,000.00 PUP2E


Huni bagi Keluarga/Rumah Perumahan
Tangga Miskin yang
mempunyai Anak Usia
Sekolah.

Tersedianya lapangan 3. Program Peningkatan 182,225,000.00 DINSOSNAKER


pekerjaan yang luas dan Kualitas dan produktivitas TRANS
beragam dengan angka tenaga kerja DINSOSNAKER
pengangguran tidak lebih dari 100,000,000.00
4. Program Perluasan dan TRANS
10 % pengembangan
kesempatan kerja.

terwujudnya Penanganan dan 5. Program Pemberdaan 125,000,000.00 DINSOSNAKER


pemberdayaan para Kelembagaan TRANS
penyandang masalah Kesejahteaan Sosial
kesejahteraan sosial 6. Program Perlindungan dan
190,000,000.00 DINSOSNAKER
Pengembangan Lembaga TRANS
Ketenagakerjaan

Tercapainya angka harapan 7. Program Pelayanan 60,000,000.00 RSUD dan


hidup Kab. Malra 72 Tahun di Kesehatan Penduduk DINKES
Tahun 2013 Miskin

Tercapainya Pertumbuhan 8. Program Pelayanan 50,000,000.00 BPPKB


Jumlah peserta KB Baru dan Kontrasepsi
KB Mandiri 9. Program Peningkatan 200,000,000.00 BPPKB
Menurunnya angka Keluarga Peran Serta dan
Miskin/Pra Sejahtera Kesetaraan Jender Dalam
Pembangunan
10. Program Penyiapan 147,000,000.00 BPPKB
Tenaga Pendamping
Kelompok Bina Keluarga
Balita

Terwujudnya klaster industri 11. Program Optimalisasi 391,705,000.00 DKP


pengolahan komoditas rumput pengelolaan dan
laut di Kei Kecil dan Kei Besar. pemasaran produksi
perikanan

Tercapainya pengembangan 12. Program Pemberdayaan 570,000,000.00 DKP


sarana prasarana pendukung Ekonomi Masyarakat
serta pemanfaatan ilmu Pesisir
pengetahuan dan teknologi
tepat guna.

15 | P a g e
Prioritas SKPD
Sasaran Pembangunan
No Pembangunan Nama Program Pagu Indikatif Penanggung
Daerah
Daerah jawab

Tercapainya peningkatan 13. Program pengembangan 225,000,000.00 DKP


usaha dan produksi perikanan perikanan tangkap.
tangkap dan budi daya serta 14. Program Pengembangan
pengembangan sentra-sentra 216,162,500.00 DKP
Budidaya Perikanan
pengembangan usaha
perikanan 15. Program Pemberdayaan
Masyarakat Dalam 471,665,500.00 DKP
Pengawasan dan
Pengendalian Sumberdaya
Kelautan

Tercapainya peningkatan 16. Program Pengembangan 288,456,000.00 DINAS


kemampuan manajemen usaha Kewirausahaan dan KOPERASI DAN
dan peningkatan kemampuan Keunggulan Kompetitif UKM
pengelola koperasi, usaha kecil Usaha Kecil Menengah
dan mikro 17. Program Pengembangan DINAS
Sistem Pendukung Usaha 265,000,000.00 KOPERASI DAN
Bagi Usaha Mikro Kecil UKM
Menengah
18. Program Penciptaan Iklim
Usaha Usaha Kecil 378,524,000.00 DINAS
Menengah yang Konduksif KOPERASI DAN
UKM

Berubahnya pola pikir 19. Program Peningkatan 88,210,000.00 DINAS


petani/peternak untuk Kesejahteraan Petani PERTANIAN DAN
menjadikan pertanian dan PETERNAKAN
peternakan sebagai usaha
produktif.

Terwujudnya sistem 20. Revitalisasi Penyuluhan 65,472,800.00 KANTOR


penyuluhan yang efektif dan 21. Program Pemberdayaan 170,305,000.00 PENYULUHAN
berkualitas ditandai dengan Penyuluh
meningkatnya jumlah Petani,
Peternak, dan Nelayan yang
trampil dan berkualitas serta
mampu menerapkan teknologi
pra dan pasca panen

2 Peningkatan Tercapainya nilai APK, APM 1. Program Pendidikan Wajib 1,364,551,187.00 DINAS
Akses dan SD/MI, SMP/MTS, dan Belajar Pendidikan Dasar PENDIDIKAN
Kualitas SMA/SMK/MA Sembilan Tahun DINAS
Pendidikan 246,175,000.00
2. Program Pendidikan Anak PENDIDIKAN
Usia Dini DINAS
3. Program Peningkatan 58,700,000.00 PENDIDIKAN
Peran Serta Kepemudaan
4. Program Pendidikan 1,116,153,049.00 DINAS
Menengah PENDIDIKAN
5. Program Peningkatan 279,322,700.00 DINAS
Upaya Penumbuhan PENDIDIKAN
Kewirausahaan dan
Kecakapan Hidup Pemuda
6. Program Peningkatan 199,920,000.00 DINAS
Sarana dan Prasarana Olah PENDIDIKAN
Raga

Meningkatnya kuantitas, 7. Program Peningkatan Mutu 1,071,475,000.00 DINAS


kualitas, dan distribusi pendidik Pendidik dan Tenaga PENDIDIKAN
dan tenaga kependidikan yang kependidikan
merata ditandai dengan
persentase guru yang
memenuhi standar Kompetens

16 | P a g e
Prioritas SKPD
Sasaran Pembangunan
No Pembangunan Nama Program Pagu Indikatif Penanggung
Daerah
Daerah jawab

Tersedianya layanan 8. Program Pendidikan Non 190,769,500.00 DINAS


pendidikan non formal yang Formal PENDIDIKAN
berkualitas dan dapat diakses 9. Program Pendidikan Luar
secara luas 39,770,000.00
Biasa

Terwujudnya manajemen 10. Program Manajemen 3,130,081,764.00 DINAS


sekolah berbasis Manajemen Pelayanan Pendidikan PENDIDIKAN
Berbasis Sekolah (MBS) untuk
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang
konsisten sesuai dengan
tuntutan kebutuhan daerah

3 Peningkatan Tercapainya Angka Harapan 1. Promosi Kesehatan dan 190,000,000.00 DINAS


Kualitas dan Hidup Kabupaten Maluku Pemberdayaan Masyarakat KESEHATAN
Akses Kesehatan Tenggara

Meningkatnya kualitas 2. Upaya Kesehatan 150,000,000.00 DINAS


pelayanan kesehatan gratis Masyarakat KESEHATAN
bagi masyarakat yang kurang 3. Pengawasan Obat dan
mampu 340,000,000.00
Makanan

Menurunnya angka kematian 4. Program peningkatan 175,000,000.00 DINAS


bayi dan ibu melahirkan keselamatan ibu melahirkan KESEHATAN
dan anak

Tercapainya prevalensi Gizi 5. Program Perbaikan Gizi 150,000,000.00 DINAS


buruk dan Gizi kurang Masyarakat KESEHATAN

Menurunnya prevalensi 6. Program Pencegahan dan 423,000,000.00 DINAS


penyakit menular penanggulangan penyakit KESEHATAN
menular

Terwujudnya Pembangunan 7. Program Pengadaan, 150,000,000.00 DINAS


dan peningkatan kapasitas Peningkatan, dan KESEHATAN
prasarana dan sarana Perbaikan Sarana dan
kesehatan yang memadai Prasarana Puskesmas/
termasuk fasilitas Pustu dan jaringannya
pendukungnya

Meningkatnya kuantitas, 8. Program Standarisasi 445,000,000.00 DINAS


kualitas dan distribusi tenaga pelayanan kesehatan KESAHATAN
medis dan para medis yang
sesuai dengan tuntutan
kebutuhan dan karakteristik
daerah

Meningkatnya kualitas 9. Program Kemitraan 350,000,000.00 DINAS


pelayanan kesehatan gratis Peningkatan Pelayanan KESAHATAN
bagi masyarakat kurang Kesehatan
mampu, melalui pelayanan
jaminan kesehatan dan
asuransi kesehatan

4 Peningkatan Terwujudnya pembangunan 1. Program pembangunan 15,530,820,000.00 PUP2E


Kapasitas jaringan infrastruktur jalan dan jembatan
Infrastruktur

Terwujudnya Rumah Guru dan 2. Program Pembangunan 3,509,000,000.00 PUP2E

17 | P a g e
Prioritas SKPD
Sasaran Pembangunan
No Pembangunan Nama Program Pagu Indikatif Penanggung
Daerah
Daerah jawab

Balai Ohoi Infrastruktur Perdesaan

Terwujudnya peningkatan jalan 3. Program 180,000,000.00 PUP2E


aspal ke jalan hotmix rehabilitasi/pemeliharaan
jalan dan jembatan

Terwujudnya 4. Program Penyediaan dan 341,500,000.00 PUP2E


pembangunan/Pemeliharaan Pengelolaan Air Baku
prasarana dan sarana Irigasi 5. Program Pengembangan
dan Air bersih dan 932,850,000.00 PUP2E
dan Pengelolaan Jaringan
Pembangunan jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
drainase Kota Langgur Pengairan Lainnya

Terlaksananya relokasi 6. Program Sarana dan 3,889,200,000.00 PUP2E


pembangunan prasarana dan Prasarana Aparatur
sarana pemerintahan

Terwujudnya peningkatan 7. Program Pembangunan 1,015,000,000.00 DPK


kapasitas sarana prasarana Sarana dan Prasarana
perhubungan yang memadai, Perhubungan
handal, dan terintegrasi satu
sama lain

Terwujudnya Pengawasan dan 8. Program Peningkatan 321,255,000.00 DPK


penertiban perizinan jasa Pelayanan Angkutan
angkuta dan jalan raya 9. Program Peningkatan 122,400,000.00 DPK
Kelaikan Pengoperasian
Kendaraan Bermotor

Tersedianya prasarana dan 10. Program Pengembangan 178,930,000.00 DPK


sarana serta admini jaringan Komunikasi, Informasi, dan
telekomunikasi terutama Media Massa
telepon yang dapat 11. Program Kerjasama
menjangkau kota‐kota Informasi Dengan Mas 86,062,500.00 DPK
kecamatan Media

5 Mewujudkan Tata Terbentuknya organisasi 1. Program Peningkatan 140,000,000.00 BAG. ORTALA


Kelola perangkat daerah yang rasional Kapasitas Kelembagaan SETDA
Pemerintahan dan efektif dalam mendukung Pemerintah Daerah
Yang Baik peningkatan kinerja 2. Program Peningkatan
penyelenggaraan 225,000,000.00 BAG. ORTALA
Kualitas Pelayanan Publik
pemerintahan, pelaksanaan SETDA
pembangunan, dan pelayanan
masyarakat

Terwujudnya Peningkatan 3. Program Pendidikan 1,020,820,000.00 BKD


kualitas dan kompetensi Kedinasan
aparatur pemerintah daerah 4. Program Peningkatan
dalam penyelenggaraan 1,195,200,000.00 BKD
Kapasitas Sumber Daya
pemerintahan, pelaksanaan Aparatur
pembangunan, dan pelayanan 2,548,937,650.00 BKD
masyarakat 5. Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
6. Program Fasilitas pindah / 129,915,000.00 BKD
Purna Tugas
7. Program Peningkatan 325,000,000.00 BKD
Disiplin Aparatur
8. Program Penataan Sistem
Informasi Manajemen 240,000,000.00 BKD
Kepegawaian

18 | P a g e
Prioritas SKPD
Sasaran Pembangunan
No Pembangunan Nama Program Pagu Indikatif Penanggung
Daerah
Daerah jawab

Terwujudnya peningkatan 9. Program Penataan 1,048,954,000.00 SETDA


kapasitas regulasi daerah Peraturan Perundang-
undangan

Terwujudnya administrasi 10. Program Peningkatan 287,055,660.00 SETDA


pengelolaan keuangan daerah Pengembangan Sistem
yang efisien, transparan, dan Pelaporan Capaian Kinerja
akuntabel berupa: dan Keuangan
a. Penyampaian Laporan
Keuangan tepat waktu setiap
bulan
b. Penyampaian
pertanggungjawaban
Keuangan Daerah tepat
waktu
c. Pencapaian Opini Badan
Pemeriksa Keuangan Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP)

Terwujudnya mekanisme dan 11. Program Peningkatan dan 1,590,397,650.00 DPPKAD


siklus penganggaran daerah Pengembangan
yang konsisten dan tercermin Pengelolaan Keuangan
dari proses penyusunan, Daerah
pembahasan dan penetapan
APBD, perubahan APBD, serta
laporan pelaksanaan APBD
tepat waktu sesuai ketentuan
peraturan perundangan yang
berlaku

Tercapainya peningkatan PAD 12. Program intensifikasi, 272,080,000.00 BAG. EKBANG


sebesar rata‐rata tidak kurang ekstensifikasi dan SETDA
dari 15 persen setiap tahun diversifikasi Pendapatan
melalui kebijakan‐kebijakan daerah
intensifikasi, ekstensifikasi, dan 13. Program Intensifikasi,
diverifikasi pengelolaan Ekstensifikasi dan 79,133,000.00 KTSP
sumber‐sumber PAD sehingga Diversifikasi Pendataan
tingkat ketergantungan perizinan
pembiayaan pembangunan
daerah pada pemerintah 14. Program Peningkatan DPPKAD
Pendapatan Daerah 527,185,625.00

Meningkatnya kualitas 15. Program Perencanaan 1,608,895,500.00 BAPPEDA


kajian/perumusan kebijakan Pembangunan Daerah
dan dokumen perencanaan
pembangunan daerah

Tersedianya data dan informasi 16. Program Pengembangan 407,858,000.00 BAPPEDA


yang lengkap dan akurat Data/Informasi
mengenai potensi
pembangunan daerah serta
berbagai lingungan
administrasi yang
mempengaruhi pelaksanaan
tugas pembangunan kedepan

Terwujudnya peningkatan 17. Program Perencanaan 46,963,000.00 BAPPEDA


efektivitas koordinasi dalam Pembangunan Ekonomi
proses perencanaan 18. Program Perencanaan
pembangunan daerah 129,963,000.00 BAPPEDA
Sosial Budaya

19 | P a g e
Prioritas SKPD
Sasaran Pembangunan
No Pembangunan Nama Program Pagu Indikatif Penanggung
Daerah
Daerah jawab

Tercapainya peningkatan 19. Program Peningkatan 1,788,410,000.00 INSPEKTORAT


kualitas pengawasan aparat Sistem Pengawasan
pengawasan fungsional internal Internal dan Pengendalian
pemerintah daerah dalam Pelaksanaan Kebijakan
mewujudkan akuntabilitas KDH
pemerintah daerah dimana
tingkat penyelewengan dan
penyalagunaan kewenangan
berada dibawah 0,25 persen
dari total nilai APBD setiap
tahun serta menurunnya angka
kewajiban setor kepada
administrasi tidak lebih dari
Rp. 50.000.000

Meningkatnya Pengawasan 20. Program peningkatan 350,000,000.00 INSPEKTORAT


Program Pemberdayaan dan administrasi pengawasan
Pelaksanaan ADD internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan
Kepala

Tercapainya efektivitas 21. Program koordinasi 244,015,000.00 INSPEKTORAT


pembinaan dan tindak lanjut pelaksanaan tindak lanjut
hasil pemeriksaan aparat hasil pemeriksaan aparat
pengawasan fungsonal dimana Pengawasan
pelaksanaan tindak lanjut
secara administrative 100
persen per tahun serta
pelaksanaan tindak lanjut
penarikan kerugian daerah
diharapkan mencapai 50
persen dan kewajiban setor 90
persen per tahun

Terwujudnya peningkatan 22. Program peningkatan 410,440,000.00 INSPEKTORAT


kualitas dan profesionalisme profesionalisme tenaga
sumber daya aparat pemeriksa dan aparatur
pengawasan. pengawasan

Terbangunnya pangkalan data 23. Program Penataan 695,000,000.00 DINAS DUKCAPIL


kependudukan (data base) Administrasi Kependudukan
yang handal 24. Program Administrasi 387,980,000.00
Pencatatan Sipil

Tercapainya Kehidupan 25. Program Peningkatan dan 934,700,000.00 BADAN


Masyarakat yang aman dengan Kenyamanan Lingkungan KESBANGPOL
semangat toleran yang tinggi 26. Program Pengembangan
terhadap prularitas serta 349,300,000.00
Wawasan Kebangsaan
pemahaman dan kesadaran
nilai-nilai Luhur Pancasila

Tercapainya peningkatan 27. Program Pemeliharaan 149,800,000.00 KANTOR


pemahaman dan kesadaran Trantibmas dan SAT POL-PP
masyarakat terhadap Pencegahan Tindak
pelaksanaan berbagai Kriminal
272,750,000.00 KESBANGPOL
peraturan daerah dan 28. Program Pendidikan Politik
peraturan perundangan lainnya Masyarakat

Pembentukan kelembagaan 29. Program Peningkatan 65,000,000.00 KANTOR


yang bertanggung jawab Kualitas Pelayanan PERPUSATAKAA
terhadap pengelolaan, Informasi N DAN
penyelamatan dan pelestarian 30. Program Penyelamatan dan KEARSIPAN
arsip daerah dan Pelestarian Dokumen/Arsip 27,000,000.00
pengembangan perpustakaan Daerah
daerah

20 | P a g e
Prioritas SKPD
Sasaran Pembangunan
No Pembangunan Nama Program Pagu Indikatif Penanggung
Daerah
Daerah jawab

Terbangunnya System Data 31. Program Pengembangan 198,350,000.00 KANTOR


Base Arsip dan Perpustakaan Budaya Gemar Membaca PERPUSATAKAA
Daerah dan Pembinaan N DAN
Perpustakaan KEARSIPAN

6 Pemantapan Terwujudnya Pemerintahan 1. Program Pemasyarakatan 100,000,000.00 BPMPD


Penyelenggaraan Ohoi yang kuat, efisien, dan dan Pendayagunaan TTG
Pemerintahan mendapat legitimasi yang kuat
Ohoi dari rakyat

Terwujudnya Peningkatan 2. Program Peningkatan 40,000,000.00 BPMPD


Kapasitas kelembagaan Kapasitas Aparatur
Pemerintahan Ohoi Pemerintahan Ohoi

Terwujudnya peningkatan 3. Program Peningkatan 975,000,000.00 BPMPD


kapasitas kelembagaan Partisipasi Masyarakat
pemerintah Kelurahan dan Dalam Membangun Ohoi
Ohoi

7 Ketahanan Meningkatnya produksi 1. Program Peningkatan 664,535,000.00 DINAS


Pangan pertanian dan peternakan Produksi Hasil Pertanian PERTANIAN
dan Peternakan.
2. Program Pengembangan
Sistim Distribusi Pangan 117,740,000.00

Terwujudnya pengembangan 3. Program Peningkatan 386,820,000.00 BADAN


KSP Pertanian Tanaman Ketahan Pangan KETAHANAN
Pangan Jagung di Kei Kecil (Pertanian/Perkebunan) PANGAN
dan Kei Kecil Timur dan KSP 4. Program Pemantapan DAERAH
Pertanian Holtikultura Tanaman Ketersediaan Pangan dan 115,000,000.00 BADAN
Cabe di Kei Kecil dan Kei Kerawanan Pangan KETAHANAN
Besar serta Ohoi Mandiri PANGAN
Pangan sesuai potensi sumber DAERAH
daya alam dan kemampuan
sumber daya manusianya;

8 Pengembangan Terciptanya iklim Penanaman 1. Program Peningkatan 98,640,000.00 DINKOP


Investasi Dan Iklim Modal yang kondusif yang Kualitas Kelembagaan
Usaha ditandai dengan Koperasi
meningkatkannya investasi ke
daerah

Terwujudnya iklim Penanaman 2. Program Peningkatan Iklim 275,000,000.00 PERINDAG


Modal yang kondusif yang Investasi dan Realisasi
ditandai dengan Meningkatnya Investasi
investasi keDaerah

9 Pengembangan Meningkatnya pengadaan 1. Program Pengembangan 1,463,540,000.00 PUP2E


Sarana-Prasarana tenaga listrik di: Listrik Pedesaan /
Energi  Kecamatan Kei Besar Perkotaan
 Kecamatan Kei Besar Utara
Timur
 Kecamatan Kei Besar
Selatan

10 Lingkungan Hidup Terupdatenya data dan 1. Peningkatan Kualitas dan 111,760,000.00 BLH
informasi lingkungan Akses Informasi SDA dan
LH
2. Program Perlindungan dan
Konservasi SDA 60,000,000.00 BLH

21 | P a g e
Prioritas SKPD
Sasaran Pembangunan
No Pembangunan Nama Program Pagu Indikatif Penanggung
Daerah
Daerah jawab

Tercapainya peningkatan 3. Program Pengendalian 528,240,000.00 BLH


luasan dan kualitas ruang Pencemaran dan
terbuka hijau seluas 30 persen Perusakan Lingkungan
wilayah perkotaan dan Hidup
peningkatan kualitas
pengelolaan persampahan
perkotaan

Tercapainya percepatan 4. Program Rehabilitasi Hutan 130,000,000.00 DINHUTBUN


rehabilitasi lahan kritis dalam dan Lahan
Kawasan Hutan
dan Luar Kawasan Hutan pada
DAS Kei Besar dan Kei Kecil

Tercapainya penegakan hukum 5. Pemanfaatan Potensi 180,000,000.00 DINHUTBUN


dan pengamanan/perlindungan Sumber Daya Hutan
hutan dan hasil hutan secara
terpadu

11 Pengembangan Meningkatnya apresiasi dan 1. Program pengembangan 326,519,200.00 DINAS


Kebudayaan, partisipasi masyarakat dalam nilai budaya KEBUDAYAAN
Kepariwisataan pengembangan seni dan DAN
kebudayaan daerah sebagai PARIWISATA
asset sekaligus atraksi wisata
yang mempunyai nilai
ekonomis

Meningkatnya kualitas promosi 2. Program Pengembangan 259,497,500.00 DINAS


potensi pariwisata daerah baik Pemasaran Pariwisata KEBUDAYAAN
untuk kebutuhan sebagai 3. Program Pengembangan DAN
tujuan wisata maupun sebagai Destinasi Pariwisata PARIWISATA
tujuan investasi 650,000,000.00

Meningkatnya kuantitas dan 4. Program Pengembangan 305,983,300.00 DINAS


kualitas sumberdaya aparatur Kemitraan KEBUDAYAAN
dan pelaku usaha wisata yang DAN
profesional serta partisipasi PARIWISATA
masyarakat bagi
pengembangan pariwisata
daerah

12 Penataan ruang Diterbitkannya Perda RTRW 1. Program Perencanaan Tata 1,884,528,500.00 PUP2E DAN
dan Pertanahan Kabupaten Maluku Tenggara Ruang BAPPEDA
serta Rencana Rinci Tata
Ruang Kota Langgur dan Kota
Elat, termasuk pemanfaatan
dan pengendalian pemanfaatan
ruang

Terciptanya sistem informasi 2. Program Penataan 860,000,000.00 SETDA


dan administrasi pertanahan penguasaan, pemilikan (BAG.
yang berbasis budaya dan adat penggunaan, dan PEMERINTAHAN)
lokal, guna tertatanya sistem pemanfaatan tanah
sertifikasi kepemilikan tanah
masyarakat dan aset
Pemerintah Daerah

22 | P a g e
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA FISKAL
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA

A. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Fiskal


Anggaran Daerah pada hakekatnya merupakan salah satu alat untuk meningkatkan
pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang
luas,nyata dan bertanggungjawab. Penyelenggaraan fungsi pemerintah daerah akan
terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintah diikuti dengan
pemenuhan sumber-sumber keuangan daerah. Pada Tahun Anggaran 2014 Belanja Daerah
Kabupaten Maluku Tenggara ditetapkan sebesar Rp599.361.617.541,55 dan didanai melalui
penerimaan pendapatan yang bersumber pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar
Rp35.946.668.105,33, Pendapatan Dana Perimbangan yang berasal dari Pemerintah Pusat,
sebesar Rp478.108.576.705,05, Transfer Pemerintah Pusat Lainnya sebesar
Rp34.597.859.000,00, Transfer Pemerintah Propinsi sebesar Rp5.456.481.591,00 dan Lain-
lain Pendapatan Daerah Yang Sah Rp1.744.695.000,00 sehingga terjadi defisit anggaran
sebesar Rp43.507.337.140,17 yang ditutupi dengan Silpa Tahun sebelumnya sebesar
Rp58.507.337.140,17.
Realisasi sasaran kinerja fiskal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara selama
Tahun 2014 dapat dilihat secara ringkas pada tabel 4 berikut ini :
Tabel 4
Ikhtisar Target dan Realisasi Kinerja Fiskal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
Tahun Anggaran 2014
Uraian Target Realisasi Selisih %

Pendapatan 555.854.280.401,38 551.282.687.024,19 (4.571.593.377,19) 99,18


Pendapatan Asli 35.946.668.105,33 32.566.078.104,19 (3.380.590.001,14) 90,60
Daerah
Dana 478.108.576.705,05 474.271.101.429,00 (3.837.475.276,05) 99,20
Perimbangan
Lain-Lain
Pendapatan yang 41.799.035.59100 44.445.507.491,00 2.646.471.900,00 106,33
Sah

Belanja 599.361.617.541,55 534.732.090.767,25 (64.629.526.774,30) 89,22


Belanja Tidak 298.810.613.521,80 278.036.297.799,50 (20.774.315.722,30) 93,05
Langsung
Belanja Langsung 300.551.004.019,75 256.695.792.967,75 (43.855.211.052,00) 85,41

Surplus/Defisit (43.507.337.140,17) 16.550.569.256,94 60.057.933.397,11 (38,04)

Pembiayaan 43.507.337.140,17 44.282.382.757,17 775.045.617,00 101,78


Penerimaan 58.507.337.140,17 58.282.979.014,11 (224.954.383,00) 99,62
Pembiayaan
Pengeluaran 15.000.000.000,00 14.000.000.000,00 (1.000.000.000,00) 93,33
Pembiayaan

Sisa lebih/kurang
Pembiayaan 0,00 60.832.979.014,11
Tahun Berkenaan

23 | P a g e
Tabel di atas memperlihatkan bahwa secara umum realisasi Pendapatan Daerah
sebesar Rp551.282.687.024,19 dengan target yang ditetapkan sebesar Rp555.854.280.401,38
atau 99,18%, Realisasi Belanja Daerah sebesar Rp534.732.090.767,25 atau 89,22% dari
target yang ditetapkan sebesar Rp599.361.617.541,55, serta Realisasi Pembiayaan daerah
sebesar Rp44.282.382.757,17 atau 101,78% dari target sebesar Rp43.507.337.140,17,
sehingga menghasilkan silpa tahun berkenan sebesar Rp60.688.506.702,11.
Untuk melihat perkembangan target dan realisasi penerimaan PAD dari tahun 2010
sampai dengan 2014 secara jelas dapat terlihat pada tabel 3 dan grafik 4 berikut ini:
Tabel 5
Perkembangan PAD dari Tahun 2010 s.d 2014

No Tahun Target Realisasi


Anggaran

1 2010 26.476.095.523,25 18.977.931.576,33

2 2011 37.152.614.916,38 17.106.208.750,36

3 2012 20.642.155.452,80 14.012.252.210,02

4 2013 28.178.639.716,48 25.096.920.202,22

5 2014 35.946.668.105,33 32.421.605.792,19

Grafik 4
Perkembangan Target dan Realisasi PAD
Tahun 2010 – 2014

40
35
30
25
20 Target
Realisasi
15
10
5
0
2010 2011 2012 2013 2014

Secara Keseluruhan dari tahun 2010 sampai dengan Tahun Anggaran 2014 baik target
maupun realisasi PAD Kabupaten Maluku Tenggara mengalami kenaikan, hanya pada
Tahun 2011 s.d 2013 mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan karena daerah
melakukan penyesuaian terhadap amanat Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak dan Retribusi Daerah sehingga Pemerintah Daerah tidak diperkenankan melakukan
pemungutan sebelum Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi ditetapkan.
Dilihat dari sisi target anggaran, pada tahun anggaran 2010 sampai dengan tahun
anggaran 2011 taget PAD mengalami kenaikan sebesar Rp10.676.519.393,13 atau sekitar

24 | P a g e
29% dari tahun 2011, pada tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun anggaran 2012 target
PAD mengalami penurunan sebesar Rp16.510.459.463,58 atau sekitar 0,79% dari tahun
2012, pada tahun anggaran 2012 sampai dengan Tahun Anggaran 2013 target PAD
mengalami kenaikan sebesar Rp7.536.484.263,68 atau sekitar 27% dari tahun 2013, pada
tahun anggaran 2013 sampai dengan Tahun Anggaran 2014 target PAD mengalami kenaikan
sebesar Rp7.768.028.388,85 atau sekitar 27,57% dari tahun 2014.
Kemudian apabila dilihat dari sisi realisasi penerimaan PAD, pada tahun anggaran
2010 sampai dengan tahun anggaran 2011 realisasi PAD mengalami penurunan sebesar
Rp1.871.722.825,97 atau sekitar 11% dari tahun 2011, pada tahun anggaran 2011 sampai
dengan tahun anggaran 2012 realisasi PAD mengalami penurunan sebesar
Rp3.093.956.540,34 atau sekitar 22% dari tahun 2012, pada tahun anggaran 2012 sampai
dengan Tahun Anggaran 2013realisasi PAD mengalami kenaikan sebesar
Rp11.084.667.992,20 atau sekitar 44% dari tahun 2013, pada tahun anggaran 2013 sampai
dengan Tahun Anggaran 2014 realisasi PAD mengalami kenaikan sebesar
Rp7.469.157.901,97 atau sekitar 23% dari tahun 2014.
Untuk Dana Perimbangan realisasi penerimaan adalah sebesar Rp474.271.101.429,00
atau sebesar 99,20% dari target yang ditetapkan sebesar Rp478.108.576.705,05.
Perkembangan target dan realisasi penerimaan yang berasal dari Dana Perimbangan dari
tahun 2010 sampai tahun 2014 secara jelas dapat dilihat pada tabel 6 dan grafik 5 berikut:
Tabel 6
Perkembangan Dana Perimbangan
Tahun Anggaran 2010 s.d 2014
No Tahun Anggaran Target Realisasi

1 2010 319.079.033.601,91 309.938.792.929,00

2 2011 328.344.737.553,21 322.786.246.181,00

3 2013 382.569.808.278,00 380.708.606.181,00

4 2013 457.138.921.157,00 458.319.753.037,00

5 2014 478.108.576.705,05 474.271.101.429,00

Grafik 5 Perkembangan Target dan Realisasi


Dana Perimbangan Tahun 2010 s.d 2014

600

500

400

300 Target
Realisai
200

100

0
2010 2011 2012 2013 2014

25 | P a g e
Realisasi Dana Perimbangan sejak tahun 2010 sampai dengan 2014 mengalami
peningkatan. Realisasi Dana Perimbangan Tahun 2014 mengalami penurunan sebesar
Rp3.837.475.276,05 atau 0,80% dari yang ditargetkan sebesar Rp478.108.576.705,05.
Untuk pos Lain-lain pendapatan yang sah dari target penerimaan sebesar
Rp41.799.035.591,00 dapat direalisasikan sebesar Rp44.445.507.491,00 atau 106,33 %.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, Lain-lain pendapatan yang sah dibagi menurut jenis
pendapatan yang mencakup :
1. Hibah berasal dari Pemerintah, Pemerintah Daerah lainnya badan/lembaga/organisasi
swasta dalam negeri, kelompok masyarakat/perorangan, dan lembaga luar negeri yang
tidak mengikat.
2. Dana darurat dari Pemerintah dalam rangka penanggulangan korban/kerusakan akibat
bencana alam;
3. Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi khusus yang ditetapkan pemerintah ; dan
4. Bantuan Keuangan dari propinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.
Dalam kaitannya dengan anggaran dan realisasi Belanja Daerah pada Tahun
Anggaran 2014, belanja daerah dialokasikan sebesar Rp599.361.617.541,55 dan terealisir
sebesar Rp534.732.090.767,25. Sesuai tabel dibawah ini,Alokasi belanja tidak langsung
lebih besar dibandingkan dengan belanja langsung, dengan Prosentase Belanja Tidak
Langsung 51% dan Belanja Langsung 49% dari total APBD Tahun Anggaran 2014.
Grafik 6
Perbandingan Belanja Tidak Langsung dengan Belanja Langsung

Perbandingan

Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung

49%
51%

Belanja tidak langsung dianggarkan sebesar Rp298.810.613.521,80dan terealisir


sebesar Rp278.036.297.799,50 atau sebesar 93,05%. Rincian Anggaran dan Realisasi
Belanja Tidak Langsung seperti tabel dibawah:
Tabel 7
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja tidak Langsung Tahun Anggaran 2014

NO JENIS BELANJA TARGET REALISASI %

1 Belanja Pegawai 259.658.316.021,80 233.715.240.423,50 90,01

2 Belanja Bunga 61.666.667,00 61.666.667,00 100,00

3 Belanja Hibah 21.240.096.947,00 25.307.578.293,00 119,15

4 Belanja Bantuan Sosial 1.045.000.000,00 5.398.166.698,00 516,57

26 | P a g e
NO JENIS BELANJA TARGET REALISASI %

5 Belanja Bantuan Keuangan 16.208.533.886,00 13.353.645.718,00 82,39


kepada Desa

6 Belanja Tidak Terduga 597.000.000,00 200.000.000,00 33,50


JUMLAH 298.810.613.521,80 278.036.297.799,50 93,05

Pada Tahun Anggaran 2014, Belanja Langsung yang diperuntukan membiayai


pelaksanaan program dan kegiatan mendapat alokasi anggaran sebesar
Rp300.551.004.019,75 dan terealisir sebesar Rp256.695.792.967,75 atau 85,41%. Dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 8
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2014
No Jenis Belanja Target Realisasi %

1 Belanja Pegawai 33,513,575,583.00 29,598,648,670.00 88.32

2 Belanja Barang dan Jasa 136,632,723,097.00 108,613,808,361.00 79.49


3 Belanja Modal 130,404,705,339.75 118,483,335,936.75 90.86

Jumlah 300,551,004,019.75 256,695,792,967.75 85.41

Target Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp58.507.337.140,17 dapat direalisasikan


sebesar Rp58.282.382.757,17 atau 99,62%, realisasi penerimaan ini berasal dari SiLPA
Tahun Anggaran sebelumnya sebesar Rp58.507.337.140,17 dan Koreksi Kas di Bendahara
Pengeluaran sebesar Rp224.954.383,00.
Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp15.000.000.000,00 dan
terealisasi sebesar 93,33%. Realisasi pengeluaran pembiayaan ini ditujukan untuk penyertaan
modal pada PT. Bank Maluku sebesar Rp2.000.000.000,00 dan Pembayaran Pokok Hutang
sebesar Rp12.000.000.000,00
Defisit anggaran tahun 2014 ditargetkan sebesar (Rp43.507.337.140,17) dan teralisir
dalam APBD Kabupaten Maluku Tenggara sebesar Rp16.550.596.256,94 dan Pembiayaan
Netto sebesar Rp43.507.337.140,17 serta ditambah dengan Realisasi pembiayaan Netto
sebesar Rp44.282.382.757,17. Dengan demikian Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berkenaan
sebesar Rp60.832.979.014,11.

B. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pencapaian Kinerja


Secara umum faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pencapaian kinerja
keuangan Tahun 2014 masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya:
1. Masih kurang optimalnya pengelolaan potensi pendapatan pajak dan retribusi yang ada
di Kabupaten Maluku Tenggara;
2. Masih terbatasnyakesadaran wajib pajak dan retribusi dalam memenuhi kewajiban
membayar pajak dan retribusi daerah;
3. Situasi perekonomian menurun akibat adanya krisis keuangan global,dengan adanya
kenaikan beberapa komponen penting, yang diperkirakan akan berdampak kepada
berkurangnya daya beli pada masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara;
4. Masih adanya kebutuhan yang belum terakomodir disebabkan keterbatasan sumber
daya yang tersedia;

27 | P a g e
Sedangkan Faktor Penunjang pencapaian kinerja adalah:
1. Adanya perbaikan sistim dan prosedur kerja serta sarana dan prasarana yang
mendukung pencapaian target kinerja
2. Adanya peningkatan kapasitas sumber daya aparatur baik melalui pembinaan dan
pelatihan internal, ataupun melalui peningkatan jenjang pendidikan;
3. Peningkatan koordinasi antara SKPD pengelola pendapatan asli daerah dan;
4. Peningkatan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Propinsi.

28 | P a g e
BAB IV
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

A. Strategi dan Sumber Daya Pencapaian Tujuan


Arah kebijakan tahunan selama kurun waktu Tahun 2013-2018 yang digunakan untuk
mengarahkan strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Maluku
Tenggara adalah.
1. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2014 diarahkan untuk menuntaskan program-
program pada tahun sebelumnya dengan lebih menekankan pada penuntasan
pencapaian sasaran-sasaran RPJMD periode sebelumnya.
2. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2015 diarahkan untuk mempertajam program-
program prioritas guna melanjutkan pencapaian sasaran tahun sebelumnya dengan tetap
menekankan pemerataan pembangunan di Pulau Kei Besar.
3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2016 memastikan kesinambungan program-
program yang telah dilaksanakan pada tahun pertama dan tahun kedua serta
melanjutkan penguatan terhadap program-program tersebut sekaligus mempercepatnya
dengan tetap menekankan pemerataan pembangunan.
4. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2017 merupakan tahun pemantapan program-
program yang telah dilaksanakan sekaligus memperbaiki dan menyempurnakan
program-program pada tahun-tahun sebelumnya.
5. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2018 merupakan tahun terakhir untuk mencapai
terwujudnya Kabupaten Tenggara sejahtera. Pada tahun ini diharapkan masyarakat di
Kabupaten Maluku Tenggara telah dapat menikmati hasil pembangunan ekonomi
secara berkelanjutan dalam tatanan kehidupan yang aman, damai, dan harmonis.
Capaian pembangunan daerah pada tahun kelima menjadi dasar untuk penyusunan
rencana dan kebijakan pembangunan jangka menengah pada periode keempat
pelaksanaan RPJPD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2005-2025.
Berdasarkan arah kebijakan tahunan di atas, maka strategi dan arah kebijakan yang
akan dilaksanakan selama 5 tahun (2013-2018) untuk mencapai tujuan dan sasaran setiap
misi pembangunan Kabupaten Maluku Tenggara sebagai berikut :
Tabel 9
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan Arah Kebijakan Misi Akselerasi Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara Tahun
2013-2018

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

1. Meningkatk Meningkatnya penduduk di 1. Mendorong pemenuhan hak 1. Penyediaan beasiswa bagi siswa miskin
an atas garis kemiskinan dasar
kemampuan 2. Penyediaan jaminan kesehatan masyarakat
dan miskin
keberdayaa
3. Penyediaan pangan bagi masyarakat miskin.
n
masyarakat 4. Rehabilitasi serta penyediaan rumah layak huni
bagi masyarakat miskin

2. Meningkatkan pendapatan Pengembangan program-program pro masyarakat


masyarakat miskin miskin

3. Meningkatkan upaya Pengembangan dan pengembangan sistem


perlindungan dan jaminan perlindungan dan jaminan social
social

29 | P a g e
2. Meningkatk Meningkatnya kualitas Meningkatkan partisipasi lembaga Pengembangan kerja sama, dialog dan kemitraan
an fungsi kemitraan dan kerjaama adat pemerintah dengan lembaga adat
dan peran dengan lembaga adat
kelembagaa
n adat

3. Mewujudkan Meningkatnya pembinaan Mengembangkan kerjasama dan 1. Pengembangan kerjasama, dialog dan kemitraan
tatanan politik bagi pemenuhan hak- kemitraan antarpelaku politik pemerintah, partai politik dan masyarakat sipil
politik yang hak sipil dan politik rakyat
bertumpu 2. Peningkatan peran masyarakat sipil
pada
penghormat
an terhadap
hak asasi
manusia

4. Meningkatk 1. Berkembangnya kegiatan Mengembangkan organisasi dan 1. Peningkatan peran pemuda dalam pembangunan
an peran kepemudaan lembaga kepemudaan
pemuda dan 2. Penumbuhan jiwa kewirausahaan dan kecakapan
perempuan pemuda
dalam
3. Pembinaan pamuka dan karang taruna
pembangun
an 4. Pengembangan bakat olahraga pemuda
2. Berkembangnya lembaga Mengembangkan lembaga dan 1. Pengembangan kapasitas organisasi perempuan
dan organisasi perempuan organisasi perempuan

2. Pengembangan forum dialog dan kerjasama


perempuan

5. Meningkatk 1. Meningkatnya dialog Mengembangkan doalog 1. Peningkatan pemahaman tentang toleransi


an tata antarumat beragama yang antartokoh agama kehidupan beragama
kehidupan harmonis, rukun dan damai
masyarakat
yang
harmonis
danberbuda
ya

2. Pengembangan forum dialog bersama antar


pemeluk agama

2. Meningkatnya prestasi Mengembangkan semangat dan 1. Peningkatan prasarana dan sarana seni dan
bidang seni, budaya dan apresiasi seni, budaya dan budaya
olahraga olahraga
2. Pengembangan festival seni dan budaya

3. Peningkatan prasarana dan sarana olahraga

4. Pengembangan kegiatan olahraga

Strategi dan Arah Kebijakan Misi Peningkatan Pelayanan Masyarakat


Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2013-2018
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

1. Meningkatkan Terwujudnya peningkatan 1. Melaksanakan/mengikutkan 1. Pelaksanaan pendidikan dan


kapasitas kompetensi dan kualitas aparatur aparatur dalam Diklat dan pelatihan berbasis kompetensi
sumberdaya Bimtek
aparatur 2. Pengembangan pengelolaan diklat
satu pintu

2. Mendorong terciptanya 1. Penataan system rekrutmen


reformasi birokrasi yang bersih aparatur sipil Negara
dan melayani.
2. Peningkatan kesejahteraan
aparatur
3. Peningkatan disiplin pegawai

4. Penataan dan distribusi aparatur


sesuai kebutuhan dan kompetensi
jabatan

2. Meningkatkan 1. Meningkatnya akuntabilitas Meningkatkan kinerja birokrasi dan 1. Penataan dan penguatan Unit
kualitas dan kinerja pemerintah daerah layanan publik yang responsif, Kerja Pelayanan Satu Pintu

30 | P a g e
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
akuntabilitas transparan, dan akuntabel 2. Penguatan kecamatan dalam
pelayanan pelayanan publik
publik
3. Penataan dan penguatan
kelembagaan SKPD

4. Peningkatan koordinasi antar


SKPD
5. Peningkatan kualitas fungsi
hubungan masyarakat

6. Peningkatan kualitas pengadaan


tanah sesuai kebutuhan daerah

7. Peningkatan koordinasi
kesejahteraan rakyat

8. Penguatan koordinasi
pengembangan ekonomi daerah

9. Peningkatan kualitas evaluasi dan


pengendalian administrasi
pembangunan daerah

10. Peningkatan kualitas pengolaan


kearsipan

11. Penyediaan sarana dan prasarana


aparatur
2. Meningkatnya akuntabilitas Meningkatkan kualitas pengelolaan 1. Pengembangan sistem
pengelolaan keuangan daerah keuangan daerah, optimalisasi perencanaan dan penganggaran
pemanfaatan aset daerah, dan berbasis kinerja
optimalisasi pendapatan daerah.
2. Peningkatan pendapatan daerah

3. Revitalisasi pengelolaan keuangan


SKPD

4. penataan pengelolaan aset daerah

3. Terwujudnya sistem Mengembangkan sistem 1. Peningkatan mutu laporan kinerja


pengawasan dan pengendalian dan evaluasi kinerja keuangan daerah
pengendalian internal yang yang maju berbasis teknologi
berkualitas informasi 2. Peningkatan kualitas sistem
pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan
kebijakan

3. Peningkatan profesionalisme
tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan

4. Terwujudnya sistem Mengembangkan sistim dan 1. Peningkatan kualitas data dan


perencanaan pembangunan mekanisme perencanaan informasi berdasarkan penelitian
daerah yang terpadu dan pembangunan daerah dan pengembangan
berkelanjutan
2. Peningkatan kualitas dokumen
perencanaan pembangunan
3. Peningkatan kualitas perencanaan
pembangunan ekonomi daerah

4. Peningkatan kualitas perencanaan


pembangunan Sosial Budaya

5. Peningkatan kualitas perencanaan


pembangunan prasarana wilayah
dan sumber daya alam

6. Peningkatan kapasitas
kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah

5. Terwujudnya peningkatan Meningkatkan kualitas kerangka Pemantapan kapasitas legislasi


kualitas regulasi daerah regulasi daerah daerah
3. Meningkatkan 1. Meningkatnya Kualitas Melaksanakan/mengikutsertakan Pelaksanaan Diklat/ Bimtek
kapasitas Sumberdaya Aparatur Aparatur pemerintahan ohoi dalam Pemerintahan Ohoi
kelembagaan Pemerintahan Ohoi Diklat dan Bimtek

31 | P a g e
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
pemerintah 2. Tersedianya sarana Mendorong penyediaan sarana Penyediaan sarana pendukung
ohoi pemerintahan ohoi yang pemerintahan ohoi pemerintahan ohoi
memadai

3. Meningkatnya kualitas Meningkatkan kualitas Peningkatan kapasitas pemerintah


perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan ohoi ohoi dalam perencanaan,
ohoi penganggaran, pelaksanaan, serta
pengendalian dan evaluasi
pembangunan ohoi

4. Terwujudnya lembaga Meningkatkan kelembagaan 1. Pembentukan LPMO (lembaga


pemberdayaan masyarakat ekonomi ohoi Pemberdayaan Masyarakat Ohoi)
ohoi yang berkualitas.
2. Peningkataan pemanfaatan
teknologi tepatguna

4. Meningkatkan Meningkatnya perlindungan Melindungi kaum perempuan dan Penanganan masalah kekerasan
perlindungan perempuan dan terpenuhinya dan anak dari tindakan kekerasan dalam rumahtangga
terhadap hak – hak dasar anak
perempuan
dan anak

5. Meningkatkan 1. Terwujudnya peningkatan 1. Meningkatkan akses pendidikan 1. Pengembangan pendidikan dasar


mutu dan layanan pendidikan dasar dan dasar dan menengah dan menengah
keterjangkaua menengah
n pelayanan 2. Pengembangan pendidikan
pendidikan kejuruan

3. Pengembangan pendidikan luar


biasa
4. Pengembangan pendidikan Paket
Kejar lembaga pendidikan lainnya

5. Penyediaan prasarana dan sarana


pendidikan

2. Meningkatkan mutu layanan dan 1. Peningkatan kompetensi pendidik


tata kelola Pendidikan dasar dan dan tenaga pendidikan
menengah
2. Perbaikan manajemen pendidikan

2. Terwujudnya peningkatan Meningkatkan akses pendidikan 1. peningkatan pembinaan pendidikan


layanan pendidikan anak usia anak usia dini anak usia dini
dini

3. Terwujudnya peningkatan Mengembangkan budaya membaca Pengembangan perpustakaan daerah


minat baca masyarakat

6. Meningkatkan 1. Meningkatnya angka harapan 1. Meningkatkan kemudahan dan 1. Pengintegrasian jaminan


mutu dan hidup kemampuan mengakses kesehatan masyarakat daerah
keterjangkaua kesehatan bagi masyarakat (Jamkesda) dengan Jaminan
n pelayanan Kesehatan Nasional (JKN)
kesehatan dan 2. Penyediaan prasarana dan sarana
keluarga Puskemas dan jaringannya
berencana
2. Meningkatkan pemahaman dan 1. Peningkatan pelayanan Pos
pengetahuan masyarakat tentang Pelayanan Terpadu
gizi
2. Peningkatan peran kader
kesehatan Ohoi

3. Mengembangkan pola hidup Peningkatan pemahaman dan


sehat dan bersih kesadaran tentang perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS)

4. Meningkatkan jangkauan dan 1. Pengembangan fasilitas dan


mutu layanan kesehatan rujukan pelayanan kesehatan RSUD
2. Peningkatan kerjasama dengan
swasta
2. Terwujudnya peningkatan Meningkatkan jumlah, mutu layanan 1. Revitalisasi Pos Pelayanan
jangkauan dan mutu layanan dan jaringan keluarga berencana Keluarga Berencana
kesehatan reproduksi dan
keluarga berencana 2. Peningkatan peran penyuluh
lapangan dan kader
3. Peningkatan mutu dan layanan

32 | P a g e
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
kesehatan reproduksi

7. Meningkatkan Terwujudnya peningkatan Mengembangkan kerja sama 1. Peningkatan kualitas pelayanan


kualitas pelayanan administrasi pelayanan administrasi administrasi kependudukan
pelayanan kependudukan dan catatan sipil kependudukan dan catatan sipil
administrasi dengan kecamatan 2. Peningkatan kualitas pelayanan
Kependuduka administrasi pencatatan sipil
n dan catatan
3. Pengembangan data dan informasi
sipil
kependudukan

8. Miningkatkan Terwujudnya peningkatan Meningkatkan pengawasan barang Peningkatann kualiatas pengawasan


kualitas pengawasan dan perlindungan dan jasa yang beredar dan barang dan jasa
pengawasan konsumen pelaksanaan tera-tera ulang UTTP
dan
perlindungan
konsumen

Strategi dan Arah Kebijakan Misi Peningkatan Kapasitas Infrastruktur Kabupaten Maluku
Tenggara Tahun 2013-2018
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

1. Meningkatkan 1. Tersedianya jaringan jalan Membangun, meningkatkan, dan 1. Pembangunan dan perbaikan
kapasitas dengan kualitas yang memelihara jaringan jalan dan trase jalan dan jembatan dari
infrastruktur dasar mantap untuk melayani pendukungnya dan ke pusat kegiatan serta
berbasis mitigasi pergerakan orang dan jalan lingkar Pulau Kei Besar
barang
2. Peningkatan kualitas jaringan
jalan baik dari aspek
aksesibilitas, mobilitas, dan
keselamatan
3. Pembangunan jalan poros ohoi
secara bertahap

4. Pembangunan jalan
lingkungan pemukiman
perkotaan

2. Tersedianya jaringan Mengembangkan system 1. Peningkatan cakupan layanan


penyediaan air minum yang pelayanan air minum perkotaan jaringan air minum perkotaan
melayani perkotaan dan dan ohoi dan ohoi
ohoi
2. Pengembangan dan
pengolahan air baku

3. Berkurangnya jumlah titik Mengurangi jumlah titik genangan Pembangunan saluran drainase
genangan air akibat kurang air akibat kurang optimalnya /gorong-gorong
optimalnya drainase di drainase
wilayah perkotaan

4. Tersedianya sistem Mengembangkan sistem 1. Pembangunan sarana dan


pengelolaan prasarana pengelolaan prasarana prasarana publik dalam
lingkungan permukiman permukiman perkotaan yang sehat, lingkungan permukiman
perkotaan bersih, dan nyaman perkotaan

2. Peningkatan pelayanan sistem


prasarana persampahan

3. Pembangunan sistem
pengolahan air limbah

5. Terbangunnya jaringan Mengembangkan jaringan irigasi Pembangunan dan pengelolaan


irigasi dan pengelolaan dan pengelolaan irigasi dan jaringan irigasi
irigasi, rawa dan jaringan jaringannya
pengairannya

6. Tercapainya peningkatan Membangun dan merehabilitasi Pembangunan, peningkatan,


pemenuhan perumahan perumahan layak huni penataan permukiman dan
layak huni penyediaan rumah layak huni
yang terjangkau

7. Tercapainya peningakatan Membangun jaringan listrik 1. Pembangunan jaringan listrik


pemenuhan jaringan listrik pada daerah-daerah yang

33 | P a g e
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
perdesaan perdesaan belum terjangkau layanan
listrik
2. Peningkatan pemanfaatan
sumberdaya energi alternatif
untuk pembangkit listrik (surya,
mikrohidro, dll)
8. Tersedianya sistem Mengembangkan sistem 1. Pembangunan dan
transportasi antarmoda dan transportasi terpadu pengembangan sarana dan
antarpulau yang memadai prasarana transportasi
untuk melayani pergerakan
orang dan barang 2. Peningkatan, pengawasan dan
pengendalian lalu lintas

3. Pengembangan pelabuhan
komersial/container Uf-Maar
9. Meningkatnya jangkauan Memperluas jangkauan jaringan 1. Pengembangan kerjasama
jaringan telekomunikasi dan telekomunikasi dan informasi kemitraan dengan penyedia
informasi jasa

2. Pengembangan sistem
jaringan informasi
Pemerintahan Daerah

10. Terwujudnya pemanfaatan Melaksanakan Rencana Tata 1. Penguatan kelembagaan dan


dan pengendalian Ruang Wilayah secara konsisten pengembangan sistem
pemanfaatan ruang dan informasi berbasis spasial
lahan sesuai RTRW dan
RDTR 2. Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam penataan
ruang

3. Meningkatkan kualitas
pemanfaatan ruang

4. Pencegahan penyalahgunaan
tata ruang

11. Tersedianya infrastruktur Membangun infrastruktur Pembangunan dan revitalisasi


pencegahan bencana dan pencegahan bencana dan sarana dan prasarana
perubahan iklim perubahan iklim Penanggulangan bencana

2. Memperluas Terbangunnya prasarana dan Mengembangkan sarana dan 1. Pembangunan dan


penyediaaninfrastr sarana ekonomi berbasis prasarana ekonomi pemeliharaan pasar
uktur ekonomi Pengembangan klaster
2. Pengembangan kemitraan dan
pelayanan perbankan/lembaga
keuangan non bank

3. Meningkatkan 1. Terjaganya fungsi dan 1. Membangun sistem 1. Pengembangan sistem


pengelolaan kelestarian sumberdaya pengelolaan sumberdaya alam informasi sumber daya alam
sumberdaya alam alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan dan lingkungan hidup secara
dan lingkungan terpadu
hidup secara
efektif, efisien dan 2. Penguatan kelembagaan
ramah lingkungan

2. Mempertahankan daya dukung 1. Peningkatan partisipasi


lingkungan hidup masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup

2. Penanganan lahan kritis

3. Pengembangan dan
pelestarian kawasan
konservasi

4. Mitigasi atas perubahan iklim

2. Menurunnya beban Meningkatkan pengendalian dan Peningkatan kualitas lingkungan


pencemaran lingkungan pengawasan terhadap sumber hidup dengan upaya pencegahan
pencemaran dan pengendalian

4. Meningkatkan Tersedianya sarana dan Mempercepat penyediaan sarana Pembangunan kantor pemerintah
penyediaanprasara prasarana pemerintahan dan prasarana pemerintahan kabupaten
na pemerintahan

34 | P a g e
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

5. Meningkatkan Tersedianya sarana dan Mempercepat penyediaan sarana Pembangunan balai dan kantor
pembangunan prasarana Ohoi dan prasarana pemerintahan Ohoi ohoi
Ohoi

Strategi dan Arah Kebijakan Misi Peningkatan Daya Saing Daerah


Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2013-2018

Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

1. Memantapka 1. Meningkatnya pendapatan 1. Mengembangkan usaha industri 1. Pengembangan Klaster-klaster


n perkapita masyarakat kerajinan masyarakat industri masyarakat
pertumbuhan
ekonomi 2. Penguatan permodalan usaha-
daerah usaha produktif masyarakat

3. Pengembangan pendidikan dan


pelatihan wirausaha

4. Peningkatan akses pasar

2. Mendorong investasi di bidang 1. Pengembangan informasi


industri pengolahan komoditas investasi daerah
unggulan daerah (rumput laut
dan enbal) 2. Peningkatan promosi dan kerja
sama investasi

3. Pemberian kemudahan perijinan


investasi

4. Peningkatan standar mutu produk


industri pengolahan

3. Mendorong penciptaan lapangan 1. Pengembangan perluasan


kerja baru kesempatan memperoleh
pekerjaan

2. Pengembangan system informasi


bursa kerja

3. Peningkatan kualitas tenaga kerja

4. Perlindungan dan pengawasan


tenaga kerja
2. Meningkatnya Koperasi Dan Mendorong pertumbuhan koperasi 1. Pengembangan kerjasama dan
UKM dan UKM kemitraan strategis antara
UMKMK dan pengusaha besar

2. Pengembangan usaha koperasi


dan UKM

2. Meningkatkan Tercapainya peningkatan Meningkatkan daya saing produk Penyediaan prasarana dan sarana
pemerataan pemerataan pembangunan unggulan daerah pendukung investasi
pembanguna antarwilayah
n
antarwilayah
3. Meningkatkan 1. Terwujudnya peningkatan 1. Mengembangkan agribisnis 1. Pengembangan produksi
Produktivitas produktivitas pertanian berbasis komoditas unggulan pertanian
Sektor
Unggulan 2. Perbaikan dan peningkatan
Daerah infrastruktur

3. Pengembangan pusat
pembibitan dan perbenihan

4. Peningkatan Rehabilitasi
sumberdaya hutan dan lahan,
dan penanganan perlindungan
hutan

2. Meningkatkan kapasitas petani 1. Peningkatan keterampilan petani

2. Pengembangan kelompok petani

3. Revitalisasi penyuluhan
pertanian

35 | P a g e
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

2. Terwujudnya peningkatan Meningkatkan produksi peternakan Pengembangan produksi


produktivitas peternakan peternakan

3. Terwujudnya peningkatan 1. Mengembangkan minapolitan 1. Pengembangan produksi


produktivitas perikanan dan berbasis komoditas unggulan kelautan dan perikanan
kelautan serta pengembangan
kawasan konservasi perairan 2. Perbaikan dan peningkatan
yang berkelnajutan infrastruktur

3. Pengembangan pusat
pembibitan dan perbenihan

4. Pengadaan peralatan budidaya


perikanan

2. Meningkatkan kapasitas nelayan 1. Peningkatan keterampilan


nelayan

2. Pengembangan kelompok
nelayan

3. Revitalisasi penyuluhan
perikanan dan Kelautan

4. Pengembangan pusat-pusat
pendidikan dan latihan

1. Meningkatkan kualitas 1. Pengelolaan kawasan konservasi


pengelolaan laut dan perairan kelautan secara berkelanjtan

4. Terwujudnya peningkatan 2. Mendorong pengembangan 2. Penataan dan pengembangan


produktivitas jasa pariwisata destinasi dan obyek wisata obyek-obyek dan atraksi wisata

3. Pengembangan Sarana dan


Prasarana Wisata

3. Mendorong investasi di bidang Pengembangan kerjasama dan


parwisata kemitraan strategis antara UMKMK
dan pengusaha Pariwisata
4. Meningkatkan mutu layanan Pengembangan pengetahuan dan
wisata keterampilan pelaku wisata

4. Meningkatkan Terwujudnya peningkatan Memantapkan ketersediaan pangan 1. Peningkatan Ketahanan Pangan


ketahanan ketahanan pangan daerah daerah
pangan 2. Pengembangan system distribusi
daerah pangan

3. Pengendalian ketahanan pangan

5. Meningkatkan Terwujudnya penegakan hukum 1. Mengoptimalkan pencegahan Peningkatan pemahaman


tata secara adil, konsisten dan tindakan pelanggaran hukum masyarakat tentang hokum
kehidupan bertanggung jawab
masyarakat 2. Melaksanakan pemberian sangsi Peningkatan koordinasi dan
yang aman, dan advokasi hukum secara kerjasama dalam pembinaan dan
tertib, dan tegas, konsisten, adil dan penegakan hokum
taat hukum bertanggung jawab

B. Realisasi dan Rencana Kinerja Keuangan


Realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Maluku Tenggara tahun
2014 dapat diikhtisarkan seperti pada tabel sebagai berikut:
Tabel 10
Ikhtisar Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2014

No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Pendapatan 555.854.280.401,38 551.282.687.024,19 99,18

2 Belanja 599.361.617.541,55 534.732.090.767,25 89,22

3 Surplus/defisit (43.507.337.140,17) 16.550.596.256,94 (38,04)


4 Penerimaan Pembiayaan 58.507.337.140,17 58.282.382.757,17 99,62

36 | P a g e
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

5 Pengeluaran Pembiayaan 15.000.000.000,00 14.000.000.000,00 93,33

6 Pembiayaan Netto 43.507.337.140,17 44.282.382.757,17 101.78

7 SiLPA/SiKPA 0,00 60.832.979.014,11

Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2014 sebesar


Rp551.282.687.024,19 atau 99,18% dibandingkan target sebesar Rp555.854.280.401,38
yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan
Asli Daerah Yang Sah. Realisasi pendapatan daerah tidak mencapai targetdisebabkan karena
komponen Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan tidak teralisir 100%.
Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2014 sebesar
Rp534.732.090.767,25 atau 89,22% dari target sebesarRp599.361.617.541,55. Hal tersebut
terutama disebabkan efisiensi belanja daerah dan beberapa kegiatan yang sampai dengan 31
Desember 2014 belum selesai sehingga diluncurkan ke tahun anggaran 2015.Dengan
demikian APBD Kabupaten Maluku Tenggara mengalami Surplus sebesar
Rp16.550.596.256,94.
Realisasi Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp58.282.382.757,17 atau 99,62%, dan
Realisasi Pengeluaran Pembiayaan sebesar Rp14.000.000.000,00 atau 93,33%.Dengan
kondisi penerimaan dan pengeluaran pembiayaan di atas, maka realisasi pembiayaan netto
tercapai sebesar Rp44.282.382.757,17 atau 101,78%.
Secara keseluruhan, maka kinerja keuangan dari aktivitas normal Pemerintah
Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2014 memperoleh Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SiLPA) sebesar Rp60.832.979.014,11.

C. Prosedur Pelaporan Pencapaian Kinerja Keuangan


Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2014 dilaksanakan
secara komputerisasi dengan menggunakan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
(SIMDA Keuangan dan SIMDA BMD) sehingga memudahkan dalam memproses data
mulai dari proses penganggaran, penatausahaan sampai dengan proses pelaporan sebagai
bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah. Penggunaan SIMDA dirasakan
sangat membantu Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara untuk menghasilkan data-data
keuangan yang akurat, handal dan dapat dipertanggungjawabkan.

37 | P a g e
BAB V
KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan Akuntansi digunakan sebagai dasar pengakuan, pengukuran, dan pelaporan


ataspendapatan, belanja, pembiayaan,aset, kewajiban, ekuitas serta penyusunan laporan
keuangan.
A. Entitas Pelaporan Dan Entitas Akuntansi Keuangan Daerah
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan
laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
Entitas pelaporan keuangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara adalah Bupati.
Dalam pelaksanaannya Bupati sebagai entitas pelaporan melimpahkan wewenangnya kepada
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Maluku
Tenggara sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) yang mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah.
Entitas akuntansi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pengguna
anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan
menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya
yang ditujukan kepada entitas pelaporan.

B. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan


Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas
untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam laporan Realisasi Anggaran
dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.
Basis kas untuk laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan penerimaan
pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas
pelaporan dan belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari
Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan
dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
berpengaruh pada keuangan pemerintah tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar.

C. Basis Pengukuran Yang Digunakan Dalam Penyusunan Laporan Keuangan


Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan Pemerintah
Kabupaten Maluku Tenggara berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2011 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, yaitu berdasarkan nilai perolehan (Historical
Cost) dengan menggunakan mata uang rupiah untuk semua transaksi yang dilakukan.

38 | P a g e
D. Kesesuaian Kebijakan-Kebijakan Akuntansi yang Diterapkan Dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sejak tahun 2008 telah mengatur Kebijakan
Akuntansi yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 08 Tahun
2008, tanggal 20 Oktober 2008 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintahan Kabupaten
Maluku Tenggara yang mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dan
ketentuan peraturan lainnya yang relevan. Dalam perjalanan pemberlakuan Kebijakan
Akuntansi tersebut masih terdapat kekurangan dan sesuai dengan Hasil Pemeriksaan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Maluku atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2009 direkomendasikan agar Peraturan
Bupati tentang Kebijakan Akuntansi tersebut perlu direvisi kembali dan disesuaikan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Berdasarkan hal tersebut,
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara telah menetapkan Peraturan Bupati Maluku
Tenggara Nomor 2.a tanggal 26 Januari 2010 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Kabupaten Maluku Tenggara menggantikan Peraturan Bupati Nomor 08 Tahun 2008 tentang
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.
Kebijakan akuntansi tersebut mencakup prinsip, dasar, konversi, aturan, dan praktik
spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan.

E. Kebijakan Akuntansi Tertentu Yang Diperlukan


1. Kebijakan akuntansi lainnya dalam Laporan Realisasi Anggaran dapat diungkapkan
sebagai berikut :
a) Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah dengan
menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah Bank Indonesia
pada tanggal transaksi.
b) Transaksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam bentuk barang dan jasa
harus dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran dengan cara menaksir nilai
barang dan jasa tersebut pada tanggal transaksi. Di samping itu, transaksi semacam
ini juga harus diungkapkan sedemikian rupa pada Catatan atas Laporan Keuangan
sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari
pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang diterima. Contoh transaksi berwujud
barang dan jasa adalah hibah dalam wujud barang, barang rampasan, dan jasa
konsultasi.
2. Peristiwa Luar Biasa
Peristiwa luar biasa harus memenuhi seluruh persyaratan berikut:
a) Tidak merupakan kegiatan normal dari entitas;
b) Tidak diharapkan terjadi dan tidak diharapkan terjadi berulang;
c) Berada di luar kendali atau pengaruh entitas;
d) Memiliki dampak yang signifikan terhadap realisasi anggaran atau posisi
aset/kewajiban.
Pada Tahun 2013, dalam wilayah Pemerintahan Kabupaten Maluku Tenggara dan
Kota Tual terjadi Kejadian Luar Biasayaitu endemik Demam Berdarah Dengue yang
mengakibatkan pemakaian Dana Tak terduga untuk mengatasi masalah tersebut.

39 | P a g e
3. Penerapan Kebijakan Akuntansi dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Maluku Tenggara tahun 2014 adalah sebagai berikut :
a) Pendapatan
1) Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah atau
oleh entitas pelaporan.
2) Pendapatan yang diterima oleh Bendahara Penerima di SKPD yang belum
disetorkan ke Kas Daerah diakui sebagai Pendapatan Ditangguhkan.
3) Transfer masuk dicatat sebesar penerimaan uang dari entitas pelaporan lain,
misalnya penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan dana bagi
hasil dari pemerintah provinsi.
4) Penerimaan pendapatan dalam bentuk barang dan jasa diakui pada saat serah
terima barang dan jasa dilakukan (BA serah terima barang dan jasa) sebesar
nilai yang tercantum dalam BA serah terima. Apabila dalam BA serah terima
tidak dicantumkan nilai barang dan jasa tersebut, maka dapat dilakukan
penaksiran atas nilai barang dan jasa yang bersangkutan.
5) Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
6) Dalam hal badan layanan umum daerah (BLUD), pendapatan diakui dengan
mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai BLUD.
7) Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan
pendapatan pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya
dibukukan sebagai pengurang pendapatan.
8) Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas
pendapatan, yang terjadi pada periode berjalan, baik yang mempengaruhi
posisi kas atau tidak, dibukukan sebagai pembetulan pada akun yang
bersangkutan pada periode yang sama.
9) Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas
pendapatan, yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, yang menambah
saldo kas, dibukukan sebagai penambah saldo kas dan ekuitas dana lancar
pada periode ditemukannya koreksi kesalahan tersebut.
10) Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas
pendapatan, yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, yang mengurangi
saldo kas, dibukukan sebagai pengurang saldo kas dan ekuitas dana lancar
pada periode ditemukannya koreksi kesalahan tersebut.
11) Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi pendapatan menurut jenis
pendapatan dalam Laporan Realisasi Anggaran, dan rincian lebih lanjut jenis
pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan.
b) Belanja
1) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Daerah.
2) Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran, pengakuannya terjadi
pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit
yang mempunyai kuasa BUD.

40 | P a g e
3) Belanja diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan, fungsi, organisasi,
program dan kegiatan, kelompok, dan ekonomi (jenis belanja).
4) Entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja menurut jenis belanja dalam
Laporan Realisasi Anggaran. Klasifikasi belanja menurut organisasi disajikan
dalam Laporan Realisasi Anggaran atau di Catatan atas Laporan Keuangan.
Klasifikasi belanja menurut fungsi disajikan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
5) Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang
ditetapkan dalam dokumen anggaran.
6) Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas belanja,
yang terjadi pada periode berjalan, baik yang mempengaruhi posisi kas atau
tidak, dibukukan sebagai pembetulan pada akun yang bersangkutan
(pengurang belanja) pada periode yang sama.
7) Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas belanja,
yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, yang menambah saldo kas dan
tidak mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan
keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dibukukan sebagai penambah
saldo kas dan pendapatan lain-lain pada periode ditemukannya koreksi
kesalahan tersebut.
8) Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas belanja,
yang terjadi pada periode-periode sebelumnya, yang mengurangi saldo kas
dan tidak mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan
keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dibukukan sebagai pengurang
saldo kas dan ekuitas dana lancar pada periode ditemukannya koreksi
kesalahan tersebut.
9) Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas belanja
(mengakibatkan penerimaan kembali belanja), yang terjadi pada periode-
periode sebelumnya, yang mempengaruhi saldo kas, serta mempengaruhi
secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode
tersebut sudah diterbitkan, dibukukan sebagai pembetulan pada akun
pendapatan lain-lain, akun aset, serta akun ekuitas dana yang terkait pada
periode ditemukannya koreksi kesalahan tersebut.
10) Pengeluaran belanja dalam bentuk barang dan jasa diakui pada saat serah
terima barang dan jasa dilakukan (BA serah terima barang dan jasa) sebesar
nilai yang tercantum dalam BA serah terima. Apabila dalam BA serah terima
tidak dicantumkan nilai barang dan jasa tersebut, maka dapat dilakukan
penaksiran atas nilai barang dan jasa yang bersangkutan.
c) Surplus atau defisit
Surplus/Defisit dicatat sebesar selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja
selama satu periode pelaporan.
d) Pembiayaan
1) Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum
Daerah.

41 | P a g e
2) Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
3) Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas
Umum Daerah.
4) Pembiayaan Neto dicatat sebesar selisih lebih/kurang antara penerimaan dan
pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan.
e) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SILPA / SIKPA)
SiLPA/SiKPA dicatat sebesar selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan
pengeluaran selama satu periode pelaporan.
f) Aset Lancar.
1) Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual
dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau
2) Berupa kas dan setara kas. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang
sangat likuid yang siap dijabarkan menjadi kas serta bebas dari risiko
perubahan nilai yang signifikan. Setara kas pemerintah ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau untuk tujuan lainnya. Untuk
memenuhi persyaratan setara kas, investasi jangka pendek harus segera dapat
diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui tanpa ada risiko
perubahan nilai yang signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi disebut setara
kas kalau investasi dimaksud mempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau
kurang dari tanggal perolehannya. Mutasi antar pos-pos kas dan setara kas
tidak diinformasikan dalam laporan keuangan karena kegiatan tersebut
merupakan bagian dari manajemen kas dan bukan merupakan bagian aktivitas
operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran.
3) Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan
persediaan. Pos-pos investasi jangka pendek antara lain deposito berjangka 3
(tiga) sampai 12 (dua belas) bulan, surat berharga yang mudah
diperjualbelikan. Pos-pos piutang antara lain piutang pajak, retribusi, denda,
penjualan angsuran, tuntutan ganti rugi, dan piutang lainnya yang diharapkan
diterima dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan serta
penyisihan piutang. Metode Penyisihan Piutang dengan presentase sebagai
berikut:
Tabel 11
Metode Penyisihan Piutang
No. Umur Piutang Prosentase

1 Piutang Tahun 2014 5%


2 Piutang Tahun 2013 5%

3 Piutang Tahun 2012 10%

4 Piutang Tahun 2011 10%

5 Piutang Tahun 2010 20%

6 Piutang Tahun 2006 – 2009 20%

Persediaan mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan


untuk digunakan, misalnya barang pakai habis seperti alat tulis kantor, barang

42 | P a g e
tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai
seperti komponen bekas Metode Persediaan yang digunakan adalah Metode
Sistem Periodik, Maka pengukuran pemakaian persediaan dihitung
berdasarkan Inventarisasi Fisik.
g) Investasi Jangka Panjang
1) Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
lebih dari 12 (dua belas) bulan.
2) Investasi Jangka Panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya
menjadi investasi nonpermanen dan investasi permanen.
h) Investasi Permanen
1) Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara pada perusahaan
Negara/Daerah dinilai sebagai berikut:
(a) Jika kepemilikan kurang dari 20 % dan tidak memiliki kendali yang
signifikan dicatat sebesar nilai perolehan menggunakan metode biaya.
(b) Jika kepemilikan 20 % sampai 50 % atau kurang dari 20 % tetapi
memiliki kendali yang signifikan dan kepemilikan lebih dari 50 % dicatat
secara proporsional dari nilai ekuitas yang tercantum dalam laporan
keuangan perusahaan. Nilai penyertaan modal pemerintah dihitung dari
nilai ekuitas yang ada di laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan
dikalikan dengan persentase kepemilikan.
2) Investasi Permanen Lainnya dinilai berdasarkan harga perolehan termasuk
biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah
atas investasi tersebut.
3) Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset pemerintah,
maka nilai investasi yang diperoleh pemerintah adalah sebesar biaya
perolehan, atau nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak
ada.
4) Harga perolehan investasi dalam valuta asing harus dinyatakan dalam mata
uang rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs tengah BI) yang berlaku
pada tanggal transaksi.
5) Dengan menggunakan Metode Ekuitas Pemerintah Daerah mencatat investasi
awal sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba
atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan.Bagian Labakecuali Deviden
dalam bentuk Saham yang diterima Pemerintah Daerah akan mengurangi nilai
investasi dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan.Penyesuaian terhadap nilai
investasi dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan.Penyesuaian terhadap nilai
investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi
Pemerintah Daerah,misalnya adanya perubahan yang timbul akibat perubahan
valuta asing serta revaluasi aset tetap.
6) Pengelola Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara adalah
Sekretariat Daerah atau unit lain yang ditunjuk.
7) Jenis masing-masing penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

43 | P a g e
i) Aset Tetap
1) Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau
diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah.
2) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
3) Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi
biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung
termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik,
sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan
pembangunan aset tetap tersebut.
4) Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar
nilai wajar pada saat aset tersebut diperoleh.
5) Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya,
termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat
bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
6) Jika penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap melebihi dan atau melewati satu
periode tahun anggaran, maka aset tetap yang belum selesai tersebut
digolongkan dan dilaporkan sebagai konstruksi dalam pengerjaan sampai
dengan aset tersebut selesai dan siap dipakai.
7) Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan.
8) Nilai konstruksi yang dikerjakan secara swakelola antaralain:
(a) biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi;
(b) biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat
dialokasikan ke konstruksi tersebut; dan
(c) biaya lain yang secara khusus dibayarkan sehubungan konstruksi yang
bersangkutan.
8) Nilai konstruksi yang dikerjakan oleh kontraktor melalui kontrak konstruksi
meliputi:
(a) Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan
tingkat penyelesaian pekerjaan;
(b) Kewajiban yang masih harus dibayar kepada kontraktor berhubung
dengan pekerjaan yang telah diterima tetapi belum dibayar pada tanggal
pelaporan;
(c) Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan
dengan pelaksanaan kontrak konstruksi.
9) Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman maka biaya pinjaman yang timbul
selama masa konstruksi dikapitalisasi dan menambah biaya konstruksi,
sepanjang biaya tersebut dapat diidentifikasikan dan ditetapkan secara andal.
10) Suatu entitas harus mengungkapkan informasi mengenai Konstruksi Dalam
Pengerjaan pada akhir periode akuntansi:
(a) Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian
dan jangka waktu penyelesaiannya;

44 | P a g e
(b) Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaanya;
(c) Jumlah biaya yang telah dikeluarkan;
(d) Uang muka kerja yang diberikan;
(e) Retensi.
11) Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara
gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut
berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan.
12) Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atau pertukaran sebagian
aset tetap yang tidak serupa atau aset lainnya. Biaya dari pos semacam itu
diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh yaitu nilai ekuivalen atas
nilai tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas
atau setara kas yang ditransfer/diserahkan.
13) Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas suatu aset yang serupa
yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai wajar yang serupa.
Suatu aset tetap juga dapat dilepas dalam pertukaran dengan kepemilikan aset
yang serupa. Dalam keadaan tersebut tidak ada keuntungan dan kerugian yang
diakui dalam transaksi ini. Biaya aset yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai
tercatat (carrying amount) atas aset yang dilepas.
14) Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai
wajar pada saat perolehan.
15) Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya tidak
diperkenankan karena SAP menganut penilaian aset berdasarkan biaya
perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin
dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional.
Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan
dari konsep biaya perolehan di dalam penyajian aset tetap serta pengaruh
penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan suatu entitas. Selisih
antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap dibukukan dalam ekuitas
dana pada akun Diinvestasikan pada Aset Tetap.
16) Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara
permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomisdi masa
yang akan datang.
17) Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dihapuskan
dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
18) Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak memenuhi
definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan
nilai tercatatnya.
19) Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap dibagi kedalam :
(a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin yang nilainya sama
dengan atau lebih dari Rp500.000 (limaratus ribu rupiah), dan
(b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau
lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
20) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi
tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,

45 | P a g e
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan
barang bercorak kesenian.
21) Aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional pemerintah tidak
memenuhi aset tetap dan harus disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan
nilai tercatatnya.
j) Dana Cadangan
1) Pembentukan dan peruntukkan dana cadangan diatur dengan peraturan daerah
tersendiri.
2) Dana Cadangan dinilai sebesar nilai nominal Dana Cadangan yang dibentuk.
3) Hasil yang diperoleh dari pengelolaan dana cadangan akan menambah dana
cadangan yang bersangkutan, dan biaya yang timbul atas pengelolaan dana
cadangan akan mengurangi dana cadangan yang bersangkutan.
4) Pengelola Dana Cadangan adalah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(PPKD) selaku BUD.
5) Jenis dan peruntukkan Dana Cadangan diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
k) Aset Lainnya
1) Aset tak berwujud dinilai sebesar nilai perolehan dikurangi dengan biaya-
biaya yang tidak dapat dikapitalisasi.
2) Tagihan penjualan angsuran dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita
acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran
yang telah dibayarkan oleh pegawai ke kas Negara/kas daerah.
3) Setiap akhir periode akuntansi, tagihan penjualan angsuran yang akan jatuh
tempo 12 (dua belas) bulan ke depan, direklasifikasi menjadi akun bagian
lancar tagihan penjualan angsuran (aset lancar).
4) Tuntutan Perbendaharaan dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Ketetapan
Tuntutan Perbendaharaan dikurangi dengan setoran yang telah dilakukan oleh
bendahara yang bersangkutan ke kas Negara/kas Daerah.
5) Tuntutan Ganti Rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Ketetapan
Tanggung jawab Mutlak (SKTJM) dikurangi dengan setoran yang telah
dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan ke kas Negara/Daerah.
6) Setiap akhir periode akuntansi, TP-TGR yang akan jatuh tempo 12 (dua
belas) bulan ke depan, direklasifikasi menjadi akun bagian lancar TP-TGR
(aset lancar).
7) Bangun Kelola Serah (BKS) dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan oleh
pemerintah kepada pihak ketiga untuk membangun aset BKS tersebut.
8) Penyerahan dan pembayaran aset Bangun Kelola Serah (BKS) harus diatur
dalam kontrak kerjasama tersendiri.
9) Aset yang berada dalam Bangun Kelola Serah (BKS) disajikan terpisah dari
aset tetap.
10) Bangun Serah Kelola (BSK) dicatat sebesar nilai perolehan aset yang
dibangun yaitu sebesar nilai aset yang diserahkan pemerintah ditambah
dengan jumlah aset yang dikeluarkan pihak ketiga untuk membangun aset
tersebut.

46 | P a g e
l) Kewajiban Jangka Pendek
1) Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterimadan/atau pada saat
kewajiban timbul.
2) Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang
asing menggunakan kurs tengah Bank Indonesiapada tanggal neraca.
3) Pada saat pemerintah menerima hak atas barang, termasuk barang dalam
perjalanan yang telah menjadi haknya, pemerintah harus mengakui kewajiban
atas jumlah yang belum dibayarkan untuk barang tersebut.
4) Utang bunga atas utang pemerintah harus dicatat sebesar biaya bunga yang
telah terjadi dan belum dibayar. Bunga dimaksud dapat berasal dari utang
pemerintah baik dari dalam maupun luar negeri. Utang bunga atas utang
pemerintah yang belum dibayar harus diakui pada setiap akhir periode
pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang berkaitan.
5) Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan berupa PFK yang
belum disetorkan kepada pihak lain harus dicatat pada laporan keuangan
sebesar jumlah yang masih harus disetorkan.
6) Nilai yang dicantumkan dalam laporan keuangan untuk bagian lancar utang
jangka pendek adalah jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
7) R/K Pusat diakui pada saat diterima di Bendahara Pengeluaran. Pada akhir
periode akuntansi R/K Pusat dieliminasi dengan S/K SKPD di SKPKD.
m) Kewajiban Jangka Panjang
1) Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterimadan/atau pada saat
kewajiban timbul.
2) Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang
asing menggunakan kurs tengah Bank Indonesiapada tanggal neraca.
3) Utang kemitraan disajikan pada neraca sebesar dana yang dikeluarkan investor
untuk membangun aset tersebut. Apabila pembayaran dilakukan dengan bagi
hasil, utang kemitraan disajikan sebesar dana yang dikeluarkan investor
setelah dikurangi dengan nilai bagi hasil yang dibayarkan.
n) Ekuitas Dana Lancar
Merupakan selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek. Kelompok
ekuitas dana lancar terdiri dari:
1) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) adalah selisih
lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran APBN/APBD
selama satu periode pelaporan
2) Pendapatan yang Ditangguhkan, merupakan akun lawan untuk menampung
kas di Bendahara Penerimaan.
3) Cadangan Piutang, merupakan akun lawan yang dimaksudkan untuk
menampung piutang lancar.
4) Cadangan Persediaan, merupakan akun lawan untuk menampung persediaan.

47 | P a g e
5) Dana yang harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka
Pendekmerupakan akun lawan kewajiban jangka pendek.
o) Ekuitas Dana Investasi
Mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi jangka
panjang, aset tetap, dan aset lainnya dikurangi dengan kewajiban jangka panjang.
Pos ini terdiri dari;
1) Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang, merupakan akun lawan dari
Investasi Jangka Panjang.
2) Diinvestasikan dalam Aset Tetap, merupakan akun lawan dari aset tetap.
3) Diinvestasikan dalam Aset Lainnya, merupakan akun lawan Aset Lainnya.
4) Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang,
merupakan akun lawan dari seluruh utang jangka panjang.
p) Ekuitas Dana Cadangan
Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan Pemerintah yang dicadangkan
untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Akun yang
terdapat dalam pos ini adalah Diinvestasikan dalam Dana Cadangan, yang
merupakan akun lawan dari Dana Cadangan.
q) Laporan Arus Kas
1) Laporan Arus Kas disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct
method).
2) Jika suatu entitas pelaporan mempunyai surat berharga yang sifatnya sama
dengan persediaan, yang dibeli untuk dijual, maka perolehan dan penjualan
surat berharga tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
3) Jika entitas pelaporan mengotorisasikan dana untuk kegiatan suatu entitas lain,
yang peruntukannya belum jelas apakah sebagai modal kerja, penyertaan
modal, atau untuk membiayai aktivitas periode berjalan, maka pemberian dana
tersebut harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Kejadian ini
dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
4) Arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing harus dibukukan dengan
menggunakan mata uang rupiah dengan menjabarkan mata uang asing tersebut
ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi.
5) Arus kas yang timbul dari aktivitas entitas pelaporan di luar negeri harus
dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal
transaksi.
6) Arus kas dari transaksi penerimaan pendapatan bunga dan pengeluaran belanja
untuk pembayaran bunga pinjaman serta penerimaan pendapatan dari bagian
laba perusahaan negara/daerah harus diungkapkan secara terpisah. Setiap akun
yang terkait dengan transaksi tersebut harus diklasifikasikan ke dalam
aktivitas operasi secara konsisten dari tahun ke tahun.
7) Investasi pemerintah dalam perusahaan negara/ daerah dan kemitraan dicatat
dengan menggunakan metode biaya, yaitu sebesar nilai perolehannya.
8) Entitas melaporkan pengeluaran investasi jangka panjang dalam perusahaan
negara/daerah dan kemitraan dalam arus kas aktivitas pembiayaan.

48 | P a g e
9) Arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan perusahaan negara/daerah
dan unit operasional lainnya harus disajikan secara terpisah dalam aktivitas
pembiayaan.
10) Aset dan utang selain kas dan setara kas dari perusahaan negara/daerah dan
unit operasi lainnya yang diperoleh atau dilepaskan perlu diungkapkan hanya
jika transaksi tersebut telah diakui sebelumnya sebagai aset atau utang oleh
perusahaan negara/daerah dan unit operasi lainnya.
11) Transaksi investasi dan pembiayaan yang tidak mengakibatkan penerimaan
atau pengeluaran kas dan setara kas tidak dilaporkan dalam Laporan Arus Kas.
Transaksi tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
12) Entitas pelaporan mengungkapkan komponen kas dan setara kas dalam
Laporan Arus Kas yang jumlahnya sama dengan pos terkait di Neraca.
13) Entitas pelaporan mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang
signifikan yang tidak boleh digunakan oleh entitas. Hal ini dijelaskan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.

49 | P a g e
BAB VI
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

A. Laporan Realisasi Anggaran


Laporan Realisasi Anggaran disajikan sedemikian rupa sehingga menunjukan berbagai
unsur pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan yang diperlukan untuk
penyajian secara wajar. Disamping itu Laporan Realisasi Anggaran menyandingkan realisasi
pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan dengan anggarannya serta
dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013. Selanjutnya Laporan Realisasi
Anggaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendapatan Rp551.282.687.024,19
Pada Tahun Anggaran 2014 Pendapatan Daerah dianggarkan sebesar
Rp555.854.280.401,38 dan dapat direalisasikan sebesar Rp551.282.687.024,19 atau
99,18% dari target yang ditetapkan. Pendapatan Daerah untuk Tahun Anggaran 2014
terdiri dari:
Tabel 12
Pendapatan Daerah Tahun 2014
Anggaran Realisasi Realisasi
No Uraian %
2014 2014 2013

1 Pendapatan Asli 35.946.668.105,33 32.566.078.104,19 90,60 25.096.920.202,22


Daerah
2 Pendapatan Transfer 518.162.917.296,05 515.961.450.420,00 99,58 493.121.789.314,00

3 Lain-lain Pendapatan 1.744.695.000,00 2.755.158.500,00 157,92 1.167.100.000,00


yang Sah

Jumlah 555.854.280.401,38 551.282.687.024,19 99,18 519.385.809.516,22

Berdasarkan rincian Pendapatan Daerah pada tabel 12 diatas, terlihat bahwa pos
Pendapatan Daerah jika dibandingkan dengan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun
Anggaran 2013, maka realisasi Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar
Rp31.896.877.507,97 atau 5,79%. Meningkatnya Pendapatan Daerah tersebut terjadi
karena Peningkatan dari Pendapatan Pajak, Retribusi, Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang dipisahkan, Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan
yang Sah.
Grafik 7 Perbandingan pos-pos Pendapatan Tahun Anggaran 2014

Lain-lain
Pendapatan Pendapatan
yang Sah Asli Daerah
0.5% 5%

Pendapatan
Transfer
94%

50 | P a g e
Grafik tersebut menggambarkan perbandingan capaian realisasi pendapatan asli daerah,
pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah terhadap total realisasi, masing-
masing sebesar 5%, 94% dan 0,5%.Selengkapnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pendapatan Asli Daerah Rp32.566.078.104,19
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Maluku TenggaraTahun Anggaran 2014
sebagai berikut :
Tabel 13
Pendapatan Asli Daerah
No Uraian Anggaran 2014 Realisasi 2014 % Realisasi 2013

1 Pajak Daerah 5.727.024.000,00 5.297.828.968,32 92,51 4.834.395.414,00

2 Retribusi Daerah 11.894.332.525,00 11.386.899.077,77 95,73 8.352.872.655,22

3 Hasil Pengelolaan 1.113.666.461,00 1.113.666.461,00 100,00 636.618.721,00


Kekayaan Daerah yang
dipisahkan

4 Lain-lain Pendapatan Asli 17.211.645.119,33 14.767.683.597,10 85,80 11.273.033.412,00


Daerah yang Sah

Jumlah 35.946.668.105,33 32.566.078.104,19 90,60 25.096.920.202,22

Berdasarkan rincian Pendapatan Asli Daerah di atas terlihat bahwa realisasi


penerimaan pendapatan asli daerah mencapai 99,15%,dan jika dibandingkan
dengan realisasi penerimaan PAD Tahun Anggaran 2013, terjadi peningkatan
sebesar Rp7.469.157.901,97 atau 23%. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1) Pendapatan Pajak Daerah Rp5.297.828.968,32
Pendapatan Pajak Daerah adalah pos untuk menampung pendapatan yang
berasal dari pajak daerah yang ditetapkan sesuai dengan undang-undang
Nomor 28 Tahun 2009 yang terdiri dari :
Tabel 14
Pendapatan Pajak Daerah
Realisasi
No Uraian Anggaran 2014 % Realisasi 2013
2014

1 Pajak Hotel 300.000.000,00 213.967.000,00 71,32 295.193.600,00

2 Pajak Restoran 600.000.000,00 923.929.597,00 153,99 588.155.121,00

3 Pajak Hiburan 360.000.000,00 310.777.600,00 86,33 193.285.750,00

4 Pajak Reklame 200.000.000,00 117.258.477,00 58,63 195.134.770,00

Pajak Penerangan
5 1.200.000.000,00 1.116.285.132,00 93,02 1.137.438.987,00
Jalan

6 Pajak Parkir 17.024.000,00 1.200.000,00 7,05 -

7 Pajak Galian C - (54,671,014.32)

Pajak Mineral bukan


8 2.500.000.000,00 2.421.463.998,64 96,86 2.318.116.536,00
logam dan batuan

Bea Perolehan Hak atas


9 200.000.000,00 77.213.750,00 38,61 107.070.650,00
Tanah dan Bangunan

Pajak Bumi dan


10 350.000.000,00 170.404.428,00 48,69 -
bangunan

Jumlah 5.727.024.000,00 5.297.828.968,32 92,51 4.834.395.414,00

51 | P a g e
Berdasarkan rincian penerimaan Pajak Daerah di atas terlihat bahwa pos Pajak
Restoran, melampaui dari target penerimaan yang ditetapkan, dengan
pelampauan target tertinggi pada Realisasi Penerimaan Pajak Restoran sebesar
153,99% atau melebihi target sebesar Rp.323.929.597,00.
Grafik 8 Perbandingan Realisasi Pajak Daerah TA 2013 – 2014

2013 2014

2421,46
2318,11

1137,441116,28
923,93
588,15 310,77 195,13
295,19 193,28 107,07
213,97 117,25 77,21
1,2 0

Grafik di atas menunjukkan secara umum komponen Pajak Daerah pada


Tahun Anggaran 2014 memiliki realisasi penerimaan lebih besar
dibandingkan dengan realisasi pada Tahun Anggaran 2013.
2) Pendapatan Retribusi Daerah Rp11.386.899.077,77
Retribusi Daerah merupakan pos untuk menampung pendapatan yang berasal
dari retribusi daerah sebagaimana yang ditetapkan dengan Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Jumlah Retribusi
Daerah yang dipungut dan disetor ke Kas Daerah selama Tahun Anggaran
2014 terdiri dari:
Tabel 15
Pendapatan Retribusi Daerah

No Uraian Anggaran 2014 Realisasi 2014 % Realisasi 2013

I Retribusi Jasa Umum 10.782.617.525,00 10.198.571.208,77 94,58 7.776.315.015,22

1 Pelayanan Kesehatan 9.846.723.525,00 9.419.966.208,77 95,67 7.015.505.515,22

2 Pelayanan 63.044.000,00 48.430.000,00 76,82 55.692.000,00


Persampahan/Kebersihan

3 Pelayanan Pemakaman 17.850.000,00 17.100.000,00 95,80 30.200.000,00


4 Pelayanan Pasar 850.000.000,00 713.075.000,00 83,89 672.567.500,00

52 | P a g e
No Uraian Anggaran 2014 Realisasi 2014 % Realisasi 2013

5 Pelayanan Tera Ulang 5.000.000,00 - 0,00 2.350.000,00


II Retribusi Jasa Usaha 430.600.000,00 476.850.499,00 110,74 183.098.000,00

1 Pemakaian Kekayaan 145.600.000,00 121.793.999,00 83,65 43.100.000,00


Daerah

2 Terminal 50.000.000,00 65.127.000,00 130,25 -

3 Tempat Khusus Parkir 30.000.000,00 62,962,500.00 209,88 4.277.000,00

4 Pelayanan Kepelabuhan 200.000.000,00 203,504,000.00 101,75 135.721.000,00

5 Labuh Tambat - - -
6 Pelayanan Parkir Tepi Jalan 5.000.000,00 23.463.000,00 469,26 -
Umum
III Retribusi Perizinan 681.115.000,00 711.477.370,00 104,46 393.459.640,00
Tertentu

1 Izin Mendirikan Bangunan 100.000.000,00 115.126.000,00 115,13 30.056.000,00

2 Izin Tempat Penjualan 30.000.000,00 26.800.000,00 89,33 1.500.000,00


minuman beralkohol

3 Izin Ganguan (HO) 401.115.000,00 421.162.500,00 105,00 272.305.000,00

4 Izin Usaha Perikanan 100.000.000,00 105.998.870,00 106,00 89.598.640,00

5 Izin Usaha Jasa Kontruksi 50.000.000,00 42.390.000,00 84,78 -


JUMLAH 11.894.332.525,00 11.386.899.077,77 95,73 8.352.872.655,22

Tabel diatas memperlihatkan bahwa dari 16 jenis retribusi yang dikelola pada
Tahun Anggaran 2014, hampir seluruhnya memiliki realisasi dibawah 100%.
Adapun yang direalisasikan diatas 100% terjadi pada retribusi Jasa Usaha dan
Retribusi Perizinan tertentu. Perbandingan antara realisasi penerimaan
retribusi daerah pada tahun anggaran 2013 dengan 2014 menunjukkan
kenaikan sebesar Rp2.889.594.110,55 atau 34,59%.
3) Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkanRp1.113.666.461,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan
pos untuk menampung pendapatan yang berasal dari deviden/bagian laba
penyertaan modal. Realisasi Tahun Anggaran 2014 mencapai 100,00% yang
berasal dari deviden PT Bank Maluku dengan nilai sebesar
Rp1.113.666.461,00dan realisasi di tahun 2013 sebesar
Rp636.618.721,00,terjadi kenaikan sebesar Rp477.047.740,00 atau 42,83%.
4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Rp14.767.683.597,10
Pos lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah merupakan kelompok
penerimaan yang tidak dapat diklasifikasi baik ke dalam pajak daerah,
Retribusi Daerah, maupun Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 16
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
No Uraian Anggaran 2014 Realisasi 2014 % Realisasi 2013

Penerimaan Jasa
1 808.000.000,00 720.738.506,21 89,20 646.183.531,96
Giro

53 | P a g e
No Uraian Anggaran 2014 Realisasi 2014 % Realisasi 2013

Penerimaan Bunga
2 5.400.000.000,00 8.079.917.023,52 149,63 4.224.301.360,46
Deposito

Tuntutan Ganti
3 3.552.92.343,99 1.535.925.175,13 43,23 245.683.332,32
Kerugian Daerah

Pendapatan Denda
Keterlambatan
4 Pelaksanaan - 89.452.705,00 301.202.290,00
Pekerjaan

Pendapatan Denda
5 - - -
Pajak

Pendapatan dari
6 284.801.712,54 523.986.240,92 183,98 5.317.250.251,76
pengembalian

Pendapatan dari
7 Angsuran/Cicilan 175.000.000,00 63.880.855,00 36,50 183.112.233,50
Penjualan

Pendapatan Piutang
8 2.720.721.062,80 604.504.014,32 22,22 355.300.412,00
Pajak

Pendapatan Lain-
9 - 35,352,000.00 -
Lain PAD

Penerimaan Dana
10 Kapitasi Jaminan 4.270.220.000,00 3.113.927.077,00 72,92
Kesehatan Nasional

Jumlah 17.211.645.119,33 14.767.683.597,10 85,80 11.273.033.412,00

Rincian penerimaan diatas memperlihatkan bahwa pada Tahun Anggaran


2014, pos lain-lain pendapatan asli daerah yang sah mengalami peningkatan
jika dibandingkan dengan tahun anggaran 2013 sebesar Rp3.439.939.170,78
atau 23,38%.

b. Pendapatan Transfer Rp515.961.450.420,00


Pendapatan Transfer merupakan pos untuk menampung penerimaan transfer yang
berasal dari Pemerintah Pusat dalam bentuk Dana Perimbangan, transfer dana
lainnya, dan transfer dari Pemerintah Propinsi.Untuk Tahun Anggaran 2014
Pendapatan Transfer yang telah diterima oleh Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara melalui Kas Daerah terdiri dari :
Tabel 17
Pendapatan Transfer

NO URAIAN ANGGARAN 2014 REALISASI 2014 % REALISASI 2013

Transfer Pemerintah
1 Pusat – Dana 478.108.576.705,05 474.271.101.429,00 99,20 458.319.753.037,00
Perimbangan

Transfer Pemerintah
2 34.597.859.000,00 34.597.859.000,00 100,00 28.693.254.000,00
Pusat – Lainnya

Transfer Pemerintah
3 5.456.481.591,00 7.092.489.991,00 129,98 6.108.782.277,00
Propinsi

JUMLAH 518.162.917.296,05 515.961.450.420,00 99,58 493.121.789.314,00

54 | P a g e
Tabel diatas terlihat bahwa pada Tahun Anggaran 2014 realisasi pendapatan
transfer memiliki realisasi sebesar 99,58% dan jika dibandingkan dengan
tahun anggaran 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp22.839.661.106,00 atau
4,42%.
1) Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan
Rp474.271.101.429,00
Merupakan pos untuk menampung penerimaan yang berasal dari Dana
Bagi HasilPajak dan Bukan Pajak Pemerintah Pusat sesuai Peraturan
Menteri Keuangan, tentang alokasi Dana Bagi Hasil(DBH) dari
pemerintah pusat, untuk DBH PBB Nomor 77/PMK.07/2013, DBH PPH
psl 21 Nomor 202/PMK.07/2013, DBH PPH psl 25 kab/kota Nomor
202/PMK.07/2013, DBH Kehutanan Nomor 79/PMK.07/2014, DBH
Pertambangan Umum Nomor 82/PMK.07/2014, DBH Perikanan Nomor
207/PMK.07/2013, DAU Kab/Kota sesuai Peraturan Presiden Nomor 02
Tahun 2014, dan DAK sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor
180/PMK.07/2013dalam bentuk dana perimbangan, untuk Tahun
Anggaran 2014 realisasi penerimaan dari pos ini terdiri dari:
Tabel 18
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan
No Uraian Anggaran 2014 Realisasi 2014 % Realisasi 2013

I Dana Bagi Hasil 17.391.221.894,05 15.092.979.473,00 86,79 22.911.660.899,00


Pajak

1 PBB 15.019.059.057,05 12.275.492.780,00 81,73 20.926.147.777,00

2 Pajak Penghasilan 2.267.923.528,00 2.734.592.242,00 120,58 1.830.097.609,00


PPH psl 21

3 Pajak Penghasilan 104.239.309,00 82.894.451,00 79,52 155.415.513,00


Psl 25

II Dana Bagi Hasil 3.086.681.811,00 1.547.448.956,00 50,13 917.729.138,00


Pajak SDA

1 Iuran Hasil Hutan 1.510.883.325,00 1.063.446.042,00 70,39 532.142.030,00


Propinsi

2 Iuran Eksplorasi - 13.948.148,00 -


dan Iuran
Eksplotasi
(Royalti)

3 Iuran Pungutan 402.414.486,00 383.182.410,00 95,22 347.408.873,00


Hasil Perikanan

4 Iuran 1.173.384.000,00 86.872.356,00 7,40 38.178.235,00


Pertambangan
Minyak Bumi

III Dana Alokasi 399.953.093.000,00 399.953.093.000,00 100,00 376.516.763.000,00


Umum

IV Dana Alokasi 57.677.580.000,00 57.677.580.000,00 100,00 57.973.600.000,00


Khusus

Jumlah 478.108.576.705,05 474.271.101.429,00 99,20 458.319.753.037,00

Dari tabel diatas terlihat bahwa penerimaan dari Pendapatan Transfer


Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan sebesar Rp474.271.101.429,00
atau 99,20% dari anggaran yang ditetapkan sebesar

55 | P a g e
Rp478.108.576.705,05 jika dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2013
mengalami kenaikan sebesar Rp15.951.348.392,00 atau 3,36%.
2) Transfer Pemerintah Pusat –Lainnya Rp34.597.859.000,00
Pos Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya merupakan pos untuk
menampung penerimaan yang berasal dari Dana Penyesuaian, yang dapat
dirincikan sebagai berikut:
Tabel 19
Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya
No Uraian Anggaran 2014 Realisasi 2014 % Realisasi 2013

1 Tunjangan Sertifikasi
31.255.109.000,00 31.255.109.000,00 100,00 23.872.754.000,00
Tenaga Pendidik

2 Tambahan
3.342.750.000,00 3.342.750.000,00 100,00 4.820.500.000,00
Penghasilan Guru

Jumlah 34.597.859.000,00 34.597.859.000,00 100,00 28.693.254.000,00

Dari tabel diatas terlihat bahwa penerimaan dari Pos Transfer Pemerintah
Pusat– Lainnya sebesar Rp34.597.859.000,00 atau 100% dari anggaran
yang ditetapkan sebesar Rp34.597.859.000,00 jika dibandingkan dengan
Tahun Anggaran 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp5.904.605.000,00
atau 17,06%.
3) Transfer Pemerintah Provinsi Rp7.092.489.991,00
Pos Transfer Pemerintah Provinsi merupakan pos untuk menampung
penerimaan yang berasal dari bagi hasil pajak. Untuk realisasi
penerimaan Tahun Anggaran 2014 sepenuhnya berasal dari bagi hasil
pajak dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 20
Transfer Pemerintah Provinsi
No Uraian Anggaran 2014 Realisasi 2014 % Realisasi 2013

1 PKB 630.386.238,00 1.088.703.844,00 172,70 1.004.131.748,00

2 PKDA 389.557,00 247.877,00 63,63 294.525,00


3 BBNKB 3.585.292.507,00 1.193.740.976,00 33,30 1.452.736.068,00

4 BBNKDA 185.054,00 80.310,00 43,40 -

5 PBBKB 1.240.228.235,00 4.809.716.984,00 387,81 3.651.619.936,00


Jumlah 5.456.481.591,00 7.092.489.991,00 129,98 6.108.782.277,00

Tabel di atas memperlihatkan bahwa realisasi penerimaan untuk pos Bagi


Hasil Pajak dari Pemerintah Provinsi Maluku mengalami kenaikan
sebesar Rp7.092.489.991,00 atau 129,98 dari anggaran yang ditetapkan
sebesar Rp5.456.481.591,00, jika di bandingkan dengan realisasi Bagi
Hasil Pajak dari Provinsi Maluku Tahun 2013 mengalami kenaikan
sebesar Rp983.707.714,00 atau 13,87%.

c. Lain-lain Pendapatan yang Sah Rp2.755.158.500,00


Lain-lain Pendapatan yang Sah merupakan pos untuk menampung penerimaan
yang berasal dari pendapatan lainnya.Realisasi penerimaan pada Tahun Anggaran

56 | P a g e
2014 berasal dari pendapatan lainnya yang merupakan bantuan keuangan bersifat
khusus dari Pemerintah Provinsi Maluku dengan realisasi 2014 sebesar
Rp755.158.500,00 dari target sebesar Rp1.744.695.000,00 atau 43,28%
dibandingkan anggaran, dan Pendapatan Hibah untuk air minum sebesar
Rp2.000.000.000,00. Jika dibandingkan Tahun 2013 sebesar
Rp1.167.100.000,00mengalami peningkatan sebesar Rp1.588.058.500,00 atau
136,06%.

2. Belanja Daerah Rp534.732.090.767,25


Belanja daerah pada Tahun Anggaran 2014 dialokasikan sebesar Rp599.361.617.541,55
dan terealisir sebesar Rp534.732.090.767,25 atau 89,25%.Jika dibandingkan dengan
realisasi belanja Tahun 2013 sebesar Rp518.049.928.211,66 mengalami peningkatan
sebesar Rp16.682.162.555,59 atau 3,22%. Rincian mengenai alokasi Belanja Daerah
dan realisasi pengeluaran yang telah dilakukan baik melalui Kas Daerah maupun
Bendahara Pengeluaran SKPD adalah sebagai berikut:
Tabel 21
Belanja Tahun 2014
No Uraian Anggaran 2014 Realisasi 2014 % Realisasi 2013

1 Belanja Operasi 468.359.912.201,80 416.048.754.830,50 88,83 411.733.349.543,66

2 Belanja Modal 130.404.705.339,75 118.483.335.936,75 90,86 106.119.464.505,00


3 Belanja Tak
597.000.000,00 200.000.000,00 33,50 197.114.163,00
Terduga
Jumlah 599.361.617.541,55 534.732.090.767,25 89,22 518.049.928.211,66

Tabel realisasi di atas, terlihat bahwa realisasi Belanja Operasi, Belanja Modal dan
Belanja tak Terduga masih dibawah alokasi anggaran yang tersedia sehingga terdapat
selisih kurang sebesar Rp64.404.572.391,30 atau 12,03%.
a. Belanja Operasi Rp416.048.754.830,50
Belanja Operasi merupakan pos pengeluaran anggaran untuk Program dan kegiatan
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara yang memberikan manfaat jangka
pendek. Pos Belanja operasi terdiri dari :
Tabel 22
Belanja Operasi
No Uraian Anggaran 2014 Realisasi 2014 % Realisasi 2013

1 Belanja Pegawai 293.171.891.604,80 263.313.889.093,50 89,82 245.914.980.327,00

2 Belanja Barang 136.632.723.097,00 108.613.808.361,00 79,49 105.292.142.764,94

3 Belanja Bunga 61.666.667,00 61.666.667,00 100,00


4 Belanja Hibah 21.240.096.947,00 25.307.578.293,00 119,15 30.380.599.279,00

Belanja Bantuan
5 1.395.916.086,00 5.708.911.316,00 408,97 18.866.725.064,72
Sosial

Belanja Bantuan
6 15.857.617.800,00 13.042.901.100,00 82,25 11.278.902.108,00
Keuangan

Jumlah 468.359.912.201,80 416.048.754.830,50 88,83 411.733.349.543,66

57 | P a g e
Tabel tersebut menunjukkan bahwa realisasi pengeluaran Tahun Anggaran
2014untuk Belanja Operasi adalah sebesar Rp416.048.754.830,50atau mencapai
88,83% dari anggarannya sebesar Rp468.359.912.201,80 dan jika dibandingkan
dengan realisasi anggaran belanja operasi tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar
Rp4.315.405.286,84 atau1,04%. Secara rinci realisasi belanja operasi dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Realisasi Belanja Pegawai tahun 2014 sebesar Rp263.313.889.093,50 atau
89,82% dari anggarannya sebesar Rp293.171.891.604,80 dan jika
dibandingkan dengan realisasi anggaran tersebut dalam tahun 2013 mengalami
kenaikan sebesar Rp17.398.909.766,50 atau 6,61%. Kenaikan tersebut
diakibatkan oleh pembayaran kenaikan gaji pokok sebesar 6% dan lain
sebagainya pada tahun 2014, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 23 Belanja Pegawai

Anggaran Realisasi % Realisasi


No Uraian
2014 2014 2013

1 Gaji dan Tunjangan 217.968.387.197,80 198.042.473.151,00 90,86 189.332.528.164,00

2 Tambahan Penghasilan
39.535.635.654,00 33.829.887.680,00 85,57 29.634.574.920,00
PNS

3 Pimpinan dan Anggota


1.560.000.000,00 1.555.800.000,00 99,73 1.539.000.000,00
DPRD dan KDH/WKDH

4 Biaya Pemungutan Pajak 277.338.113,00 251.084.654,00 90,53 417.591.352,00

5 Insentif Pemungutan
316.955.057,00 35.994.938,50 11,36 42.035.000,00
Pajak Daerah
6 Insentif Pelampauan
- - 48.118.109,00
Target Retribusi Daerah
7 Honorarium PNS 18.508.445.551,00 16.460.412.970,00 88,93 11.727.026.000,00

8 Honorarium Non PNS 13.620.624.032,00 11.945.202.200,00 87,70 11.937.676.282,00

9 Uang Lembur 1.315.006.000,00 1.123.533.500,00 85,44 1.163.980.500,00

10 Honorarium Pengelola
- - 25,800,000.00
Dana Bos

11 Uang Yang diberikan


kepada Masyarakat/Pihak 69.500.000,00 69.500.000,00 100,00 46.650.000,00
ketiga
JUMLAH 293.171.891.604,80 263.313.889.093,50 89,82 245.914.980.327,00

Dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2014 Belanja Pegawai pada Kantor
Kecamatan Kei Kecil Timur terjadi perampokan sebesar Rp327.055.084,00
yang merupakan kelalaian dari Bendahara Pengeluaran dan Pembantu
Bendahara Pengeluaran. Berdasarkan SP2D No.156/GJ/SP2D/2014/MT
tanggal 4 Maret 2014 untuk pembayaran Gaji Pegawai kantor Kecamatan Kei
Kecil Timur, bulan Maret sebesar Rp712.602.500,00 dan telah dicairkan oleh
Bendahara Pengeluaran pada tanggal 4 Maret 2014 Dipotong oleh bendahara
Pengeluaran sebesar Rp368.531.621 atas potongan kredit Bank Maluku dan
Bank Modern, Pegawai yang telah mengambil Gaji sebanyak 8 Orang sebesar
Rp17.015.795,00 sisa yang hilang sebesar Rp327.055.084,00 terdiri dari gaji
212 Orang sebesar Rp305.665.984,00 dan kredit BRI sebesar

58 | P a g e
Rp21.389.100,00, sehingga mengakibatkan 212 orang yang belum menerima
Gaji. Terhadap permasalahan tersebut Pemerintah Daerah telah melaporkan ke
Kepolisian untuk diproses secara hukum, dan sambil menunggu proses
tersebut Pemerintah Daerah akan menganggarkan pada APBD Perubahan
Tahun Anggaran 2015. Tetapi tidak mengabaikan hasil dari putusan hukum.
2) Realisasi Belanja Barang tahun 2014 sebesar Rp108.613.808.361,00 atau
mencapai 79,49% dari anggarannya sebesar Rp136.632.723.097,00 dan jika
dibandingkan dengan realisasi anggaran tersebut dalam tahun 2013,mengalami
kenaikan sebesar Rp9.688.964.996,06 atau8,42% Dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 24
Belanja Barang
Realisasi Realisasi
No Uraian Anggaran 2014 %
2014 2013

I Bahan Pakai Habis 6.312.878.690,40 5.913.945.289,40 93,68 6.724.508.306,00


Kantor

1 Alat Tulis Kantor 3.919.663.987,40 3.636.244.291,40 92,77 3.724.577.915,00

2 Alat Listrik dll 130.134.986,00 123.575.108,00 94,96 131.383.568,00

3 Perangko Materai dll 96.691.150,00 82.325.667,00 85,14 61.729.700,00


4 Peralatan Kebersihan 372.666.567,00 338.056.180,00 90,71 222.180.310,00

5 BBM 1.776.010.000,00 1.716.632.043,00 96,66 2.569.374.813,00

6 Dekorasi 17.712.000,00 17.112.000,00 96,61 25.262.000,00


II Bahan Material 26.827.556.741,00 13.407.297.688,00 49,98 13.424.829.691,94

1 Bahan Baku Bangunan 4.609.479.825,00 3.989.672.461,00 86,55 964.816.000,00

2 Bahan/Bibit Tanaman 1.749.248.000,00 0,00 0,00 232.829.136,28

3 Bibit Ternak 337.000.000,00 0,00 0,00 81.500.000,00

4 Bahan Obat-obatan 6.152.442.767,00 5.882.622.247,00 95,61 8.729.683.855,66

5 Bahan Kimia dan Pupuk 140.840.000,00 0,00 100 15.300.000,00

6 Bahan Baku Pengecatan 107.222.600,00 102.870.100,00 95,94 469.358.100,00

7 Material Peralatan Kerja 671.467.800,00 293.059.415,00 187.485.000,00


43,64

8 Pemeliharaan 1.763.671.786,00 1.687.215.000,00 95,66 1.575.382.500,00


9 Bahan 1.570.239.400,00 423.218.200,00 26,95 503.753.500,00
Praktek/Pameran/Percont
ohan

10 Alat-alat Olaraga 180.642.000,00 0,00 0,00 198.735.000,00


11 Bahan Pelaksana 218.213.265,00 209.026.265,00 95,79 251.695.500,00
Kegiatan

12 Bendera Umbul-umbul 0,00 0,00 0,00 0,00


Hias

13 Buku ttg Perundang- 23.726.400,00 3.000.000,00 12,64 0


undagan

14 Mesin/Peralatan Pertanian 1.360.795.898,00 0,00 0,00 0,00

15 Jalan Usaha Tani 0,00 0,00 0,00 00,00

16 Pembangunan Sumur 0,00 0,00 0,00 (156.500.000,00)

17 Mesin Penepungan 0,00 0,00 0,00 142.680.600,00

18 Beras Raskin 381.552.000,00 381.552.000,00 100 772.656.000,00

59 | P a g e
Realisasi Realisasi
No Uraian Anggaran 2014 %
2014 2013

19 Kitab Suci 0,00 0,00 0,00 100.000.000,00


20 Mesin Tempel/Jonson 0,00 0,00 0,00 384.000.000,00

21 Sembilan Bahan Pokok 39.000.000,00 35.062.000,00 0,00 106.000.000,00

22 Belanja 400.000.000,00 400.000.000,00 100


Bangunan/Gedung
23 Peralatan Perikanan 6.666.823.000,00 0,00 0,00 0,00

24 Gerobak Pertanian 0,00 0,00 0,00 0,00

25 Belanja Peralatan Air 455.192.000,00 0,00 0,00


Minum dan Sanitasi
III Jasa Kantor 6.757.866.063,00 5.546.988.086,00 82,08 4.938.495.985,00

1 Telepon 977.108.704,00 589.122.694,00 60,29 718.180.833,00

2 Air 496.162.000,00 306.382.447,00 61,75 278.816.892,00

3 Listrik 2.922.756.000,00 2.598.230.413,00 88,90 2.280.424.894,00


4 Jasa Pengumuman 654.800,00 652.400,00 99,63 350.000,00

5 Surat Khabar/Majalah 193.308.262,00 185.525.000,00 95,97 190.643.000,00

6 Kawat/Faksimili/Internet 566.193.128,00 524.606.428,00 92,66 408.208.833,00


7 Paket/Pengiriman 151.910.171,00 140.223.211,00 92,31 124.370.073,00

8 Sertifikasi 301.550.000,00 299.389.240,00 99,28 111.312.000,00

9 Jasa Adm/Konsultasi 629.650.000,00 529.395.000,00 84,08 345.163.177,00

10 Pemeliharaan 326.055.000,00 230.553.905,00 70,71 273.388.733,00


perlengkapan

11 Dokumentasi Reklame 192.367.998,00 142.757.348,00 74,21 207.637.550,00

12 Jasa Kebersihan 150.000,00 150.000,00 100 0,00


IV Premi Asuransi 1.000.000.000,00 999.840.000,00 99,98 918.995.000,00

V Perawatan Kendaraan 2.949..443.000,00 1.778.755.601,00 60,31 2.021.551.168,00


bermotor

VI Cetak dan Penggandaan 7.508.169.884,00 6.702.239.065,60 89,27 6.258.762.376,00


VII Sewa Rmh/Ged.Parkir 1.384.380.800,00 871.185.800,00 62,93 1.091.944.000,00

VIII Sewa Sarana Mobilitas 2.155.275.240,00 1.414.046.940,00 65,61 3.599.294.178,00

IX Sewa Perlengkapan dan 110.140.000,00 82.340.000,00 74,76 172.743.500,00


Peralatan Ktr

X Makan dan Minum 15.518.208.227,00 14.268.824.703,00 91,95 14.671.098.214,00

XI Pakaian Dinas dan 3.867.232.450.00 3.648.609.500,00 94,35 986.209.800,00


Atribut

XII Pakaian kerja 377.280.000,00 351.380.000,00 93,14 279.265.000,00

XII Pakaian khusus 416.825.000,00 291.825.000,00 70,01 447.765.000,00

XIII Perjalanan Dinas 50.694.732.724,00 44.007.475.065,00 86,81 41.253.955.014,00

XIV Beasiswa Pendidikan 1.941.894.000,00 1.846.179.000,00 95,07 1.201.630.000,00


PNS

XVI Kursus dll 2.594.637.000,00 2.280.590.900,00 87,90 1.187.977.600,00

XVII Pemulangan Pegawai 584.000.000,00 550.000.000,00 94,18 382.308.000,00

XVIII Pemeliharaan 1.794.515.659,00 1.526.648.105,00 85,07 522.656.632,00

XIX Jasa Konsultasi 3.369.287.618,00 3.125.637.618,00 92,77 4.063.607.800,00

XX Brg yg diserahkan kpd 468.400.000,00 0,00 28,30 1.571.871.855,00


Masyarakat
XXI Perjalan Wisata 0 0 0 0

60 | P a g e
Realisasi Realisasi
No Uraian Anggaran 2014 %
2014 2013

XXII Kegiatan Keagamaan 0,00 0,00 0 0,00

XXIII Bangunan Gedung 0,00 0,00 0 0,00


Jumlah 136.632.723.097,00 108.613.808.361,00 79,49 105.292.142.764,94

Adapun kenaikan realisasi belanja barang dapat dijelaskan sebagai berikut :


a) Belanja Bahan Material jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013
mengalami kenaikan sebesar Rp6.309.767.396,06 atau sebesar 47%.
Diantara Belanja Bahan Material tersebut, termasuk Barang yang akan
diserahkan ke Masyarakat sebesar Rp11.563.366.098,00, sesuai dengan
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 sebagaimana
diubah dengan Permendagri Nomor 39 tahun 2013 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial bahwa penyajian Belanja Barang
di Serahkan ke Masyarakat dalam Laporan Realisasi Anggaran sesuai
Standar Akuntansi Pemerintahan adalah pada akun Belanja Bantuan
Sosial. Hal ini menyebabkan penyajian Belanja Bahan Material
berkurang sebesar Rp11.563.366.098,00 yang dikonversikan ke Belanja
Bantuan Sosial sebesar Rp3.934.766.698,00 dan Belanja Bantuan Hibah
sebesar Rp7.628.599.400,00.
b) Belanja Jasa Kantor jika dibandingkan dengan realisasi tahun
2013mengalami kenaikan sebesar Rp608.492.101,00 atau sebesar 12,32%
antara lain disebabkan adanya peningkatan pada belanja
Telepon,Air,Listrik,Jasa Pengumuman lelang,Surat Kabar,internet,paket
pengiriman,sertifikasi,pemeliharaan peralatan dan perlengkapan
kantor,dokumentasi dan reklame.
c) Belanja Premi Asuransijika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013
mengalami kenaikan sebesar Rp80.845.000,00 atau mencapai 8,79%.
d) Belanja Cetak dan Penggandaan jika dibandingkan dengan realisasi
tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp443.476.689,60 atau
mencapai 7% adalah disebabkan karena frekuensi kenaikan Belanja
Cetak, Penggandaan, Pelaporan dan Spanduk/Dekorasi di tahun 2014.
e) Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya jika dibandingkan dengan realisasi
tahun 2013mengalami kenaikan sebesar Rp2.662.399.700,00 atau
mencapai 269,56% adalah disebabkan karena dalam tahun 2014 adanya
kenaikan pada belanja Pakaian Dinas KDH/WKDH,Belanja Pakaian Sipil
Harian dan Belanja Pakaian Dinas Harian untuk semua pegawai dan Guru
pada kabupaten Maluku Tenggara.
f) Belanja Pakaian kerja jika dibandingkan dengan realisasi tahun
2013mengalami kenaikan sebesar Rp72.115.000,00 atau mencapai
25,82%.adalah disebabkan karena adanya kenaikan pada belanja pakaian
kerja lapangan dan belanja pakaian kegiatan.
g) Belanja Pakaian khusus dan hari-hari tertentu jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp208.175.000,00 atau
mencapai 248,86% adalah disebabkan karena adanya kenaikan pada

61 | P a g e
belanja Pakaian Adat Daerah,Belanja Pakaian Batik Tradisional dan
Belanja Pakaian Olahraga.
h) Belanja Perjalanan Dinas jika dibandingkan dengan realisasi tahun
2013mengalami kenaikan sebesar Rp2.753.520.051,00 atau mencapai
6,67% adalah disebabkan karena adanya peningkatan atas Belanja
Perjalanan Dinas dalam Daerah dan Belanja Perjalanan Dinas luar daerah
sesuai dengan kegiatan di SKPD.
i) Belanja Beasiswa Pendidikan PNS jika dibandingkan dengan realisasi
tahun 2013mengalami Kenaikan sebesar Rp644.549.000,00 atau
mencapai 53,64%, hal ini disebabkan karena peningkatan pendidikan
formal bagi Pegawai Negeri Sipil.
j) Belanja Kursus,Pelatihan,Sosialisasi Dan Bimbingan Teknis PNS jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2013mengalami kenaikan sebesar
Rp1.092.613.300,00 atau mencapai 91,97% adalah disebabkan karena
adanya peningkatan pada Belanja kursus-kursus singkat/pelatihan,
Sosialisasi, dan Belanja Bimbingan Teknis.
k) Belanja Pemulangan Pegawai jika dibandingkan dengan realisasi tahun
2013mengalami kenaikan sebesar Rp167.692.000,00 atau mencapai
43,86% adalah disebabkan karena adanya Belanja Pemulangan Pegawai
yang pensiun dan Belanja Pemulangan Pegawai yang meninggal dunia
dalam melaksanakan tugas.
Sedangkan khusus untuk belanja barang yang mengalami penurunan yang
cukup signifikan dalam tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013
adalah pada:
a) Belanja Bahan Pakai Habis Kantor jika dibandingkan dengan realisasi
tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp810.563.016,60 atau sebesar
12% disebabkan karena adanya efisiensi terhadap kebutuhan Bahan
Pakai habis Kantor dari masing-masing SKPD.
b) Belanja Perawatan Kendaraan bermotor jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2013mengalami penurunan sebesar Rp412.717.847,00
atau mencapai 20% adalah disebabkan karena efisiensi Belanja jasa
servis, penggantian suku cadang, bahan bakar minyak di tahun 2014.
c) Belanja Jasa Sewa Rumah/Gedung/Parkir jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2013mengalami penurunan sebesar Rp220.758.200,00
atau mencapai 20% disebabkan karena beberapa kegiatan di SKPD
menggunakan biaya sewa gedung/rumah di bawah anggaran yang telah
ditetapkan.
d) Belanja Sewa Sarana mobilitas jika dibandingkan dengan realisasi tahun
2013mengalami penurunan sebesar Rp2.185.247.238,00 atau mencapai
61% disebabkan karena adanya efisiensi atas belanja sewa sarana
mobilitas darat dan mobilitas air.
e) Belanja Sewa Perlengkapan dan peralatan Kantor jika dibandingkan
dengan realisasi tahun 2013mengalami penurunan sebesar
Rp90.403.500,00 atau mencapai 52% karena berkurangnya kegiatan

62 | P a g e
rapat-rapat dan pertemuan yang membutuhkan sewa perlengkapan dan
peralatan kantor.
f) Belanja Makanan dan minuman jika dibandingkan dengan realisasi tahun
2013 mengalami penurunan sebesar Rp402.273.511,00 atau mencapai
2,74% adalah disebabkan karena efisiensi biaya makan dan minum yang
terjadi di tahun 2014.
g) Belanja Pemeliharaan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013
mengalami penurunan sebesar Rp130.554.027,00 atau mencapai 7,88%.
h) Belanja Barang yang diserahkan kepada Masyarakat/Pihak Ketiga jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2013mengalami penurunan sebesar
100%. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 32
Tahun 2011 sebagaimana diubah dengan Permendagri Nomor 39 tahun
2013tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial bahwa
penyajian Belanja Barang di Serahkan ke Masyarakat dalam Laporan
Realisasi Anggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan bahwa
barang yang diserahkan ke masyarakat dikonversikan keBelanja Bantuan
Sosial pada SKPKD. Hal ini menyebabkan penyajian belanja barang yang
diserahkan ke masyarakat berkurang sebesar Rp418.400.000,00 dan
Belanja Bantuan Sosial bertambah sebesar Rp418.400.000,00.
i) Belanja Jasa Konsultasi jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013
mengalami penurunan sebesar Rp937.970.182,00 atau mencapai 23,08%
adalah disebabkan karena adanya penurunan pada Belanja jasa
konsultansi penelitian,jasa konsultansi perencanaan dan jasa konsultansi
pengawasan.
3) Belanja Bunga
Realisasi Belanja Bunga dalam tahun 2014 sebesar Rp61.666.667,00 atau
mencapai 100% dari anggarannya sebesar Rp61.666.667,00merupakan
pembayaran bunga atas Pinjaman Pemerintah Daerah pada PT.Bank Maluku.
4) Belanja Hibah
Realisasi Belanja Hibah dalam tahun 2014 sebesar Rp25.307.578.293,00 atau
mencapai 119,15% dari anggarannya sebesar Rp21.240.096.947,00 dan
mengalami penurunan sebesar Rp5.073.020.986,00 atau 16,70% dari realisasi
anggaran tersebut di tahun 2013. Penyajian Belanja Bahan Material yang
diserahkan ke masyarakat dan Belanja Barang yang diserahkan ke Masyarakat
sebesar Rp7.628.599.400,00 dalam LRA pada Belanja Hibah. Hal ini sesuai
dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 sebagaimana
diubah dengan Permendagri Nomor 39 tahun 2013 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial bahwa penyajian Belanja Barang di
Serahkan ke Masyarakat dalam Laporan Realisasi Anggaran sesuai Standar
Akuntansi Pemerintahan adalah pada akun Belanja Hibah dan Bantuan Sosial.
Hal ini menyebabkan penyajian Belanja Bahan Material dan Belanja Barang
yang Diserahkan ke Masyarakat yang berada pada SKPD berkurang sebesar
Rp7.628.599.400,00 dan Belanja Hibah pada SKPKD bertambah sebesar
Rp7.628.599.400,00.

63 | P a g e
5) Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Sosial merupakan pemberian bantuan yang bersifat sosial
kemasyarakatan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada organisasi sosial
kemasyarakatan, kelompok masyarakat dan perorangan.Dalam tahun 2014
realisasi Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp5.398.166.698,00 atau mencapai
516,57% dari anggarannya sebesar Rp1.045.000.000,00 Terdapat penurunan
sebesar Rp13.468.558.366,72 atau 71,39% dibandingkan Tahun 2013 yang
disebabkan oleh penyajian Belanja Bahan Material yang diserahkan ke
masyarakat sebesar Rp3.934.766.698,00 dan Belanja Barang yang diserahkan
ke Masyarakat sebesar Rp418.400.000,00 dalam LRA pada Belanja Bantuan
Sosial. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 32
Tahun 2011 sebagaimana diubah dengan Permendagri Nomor 39 tahun 2013
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial bahwa penyajian
Belanja Barang di Serahkan ke Masyarakat dalam Laporan Realisasi
Anggaran sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan adalah pada akun Belanja
Hibah dan Bantuan Sosial. Hal ini menyebabkan penyajian Belanja Bahan
Material sebesar Rp3.934.766.698,00 dan Belanja Barang yang Diserahkan ke
Masyarakat yang berada pada SKPD berkurang sebesar Rp418.400.000,00
dan Belanja Bantuan Sosial pada SKPKD bertambah sebesar Rp
4.353.166.698,00.
6) Belanja Bantuan Keuangan
Realisasi Belanja Bantuan Keuangan dalam tahun 2014 sebesar
Rp13.353.645.718,00 atau mencapai 82,39% dari anggarannya sebesar
Rp16.208.533.886,00 dan mengalami kenaikan sebesar Rp2.074.743.610,00
atau 18,39% jika dibandingkan dengan realisasi anggaran tersebut di tahun
2013.

b. Belanja Modal Rp118.483.335.936,75


Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset
lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja Modal
meliputi antara lain : belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan,
peralatan dan mesin, jalan dan jaringan, aset tetap lainnya dan aset tak berwujud.
Rincian Belanja Modal dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 25
Realisasi Belanja Modal Per 31 Desember 2014
Tahun 2014 Tahun 2013 Naik/(Turun)
Jenis Belanja Modal
(Rp) (Rp) (%)

Belanja Tanah 9.533.432.720,00 3.433.795.575,00 177,64

Belanja Mesin & Peralatan 13.806.657.786,00 22.637.604.567,00 (39,01)

Belanja Gedung & Bangunan 35.344.498.800,00 33.078.396.374,00 6,85

Belanja Jalan, Irigasi, & Jaringan 57.519.772.630,75 46.163.676.989,00 24,60

Belanja Aset Tetap Lainnya 2.278.974.000,00 805.991.000,00 182,75

Belanja Aset Lainnya - -


Jumlah 118.483.335.936,75 106.119.464.505,00 11,65

64 | P a g e
Realisasi Belanja Modal dalam tahun 2014 seperti tertera dalam tabel tersebut di
atassebesarRp118.483.335.936,75 atau mencapai90,86% dari anggarannya
sebesar Rp130.404.705.339,75 dan mengalami kenaikan sebesar
Rp12.363.871.431,75 atau11,65%, jika dibandingkan dengan realisasi Belanja
Modal di tahun 2013. Selanjutnya rincian belanja modal per rincian objek dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 26
Rincian Belanja Modal per Rincian Objek
Per 31 Desember 2014
Naik/
Tahun 2014 Tahun 2013
Belanja Modal Per Rincian Objek (Turun)
(Rp) (Rp)
(%)

Belanja Modal Pengadaan Tanah


9,533,432,720.00 3,433,795,575.00 177.64

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat berat 25,500,000.00 100


Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat 2,033,246,178.00 5,920,338,000.00 (65,65)
Angkutan Darat Bermotor

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat 511,593,093.00 - 100


Angkutan di atas Air Bermotor
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat - - 0,00
Angkutan di atas Air Tidak Bermotor

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat 36,600,000.00 1,313,642,000.00 (97.21)


Bengkel

Belanja Belanja Modal Pengadaan Alat- 526,904,200.00 - 100


Alat Pengolahan Pertanian dan
Peternakan

Belanja Modal Pengadaan Peralatan 41,857,376.00 98,768,370.00 (57.62)


Kantor

Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan 1,392,185,412.00 644,404,455.60 116.04


Kantor
Belanja Modal Pengadaan Komputer 1,950,044,368.00 2,046,196,650.00 (4.70)

Belanja Modal Pengadaan Mebeuler 3,335,308,087.00 2,030,810,295.00 64.24


Belanja Modal Pengadaan peralatan 351,985,027.00 99,412,075.00 254.07
Dapur

Belanja Modal Pengadaan Penghias 575,725,016.00 2,400,000.00 23,888.54


Ruangan Rumah Tangga

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat 285,350,205.00 646,206,459.40 (55.84)


Studio

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat 353,106,501.00 148,129,706.00 138.38


Komunikasi

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Ukur 17,610,000.00 270,301,182.00 (93.49)


Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat 286,550,000.00 211,490,243.00 35.49
Kedokteran

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat 1,946,968,840.00 8,367,207,881.00 (76.73)


Laboratorium

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi 45,248,902,792.75 34,757,860,189.00 30.18


jalan

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi 5,389,862,000.00 5,650,209,250.00 (4.61)


Jembatan

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi 6,076,624,938.00 4,702,931,450.00 29.21


Jaringan Air

Belanja Modal Pengadaan Penerangan - 17,400,000.00 (100.00)


Jalan, Taman, & Hutan Kota

65 | P a g e
Naik/
Tahun 2014 Tahun 2013
Belanja Modal Per Rincian Objek (Turun)
(Rp) (Rp)
(%)

Belanja Modal Pengadaan Instalasi 211,017,900.00 353,927,100.00 (40.38)


Listrik & Telepon

Belanja Modal Pengadaan 35,284,498,800.00 33,078,396,374.00 6.67


Konstruksi/Pembelian Bangunan

Belanja Modal Pengadaan 2,278,974,000.00 756,991,000.00 201.06


Buku/Kepustakaan

Belanja Modal Pengadaan Barang - 49,000,000.00 (100.00)


Bercorak Kesenian & Kebudayaan

Belanja Modal Pengadaan - -


Hewan/Ternak & Tanaman

Belanja Modal Peralatan Kesehatan - 500,000,000.00 (100.00)

Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat - 0.00


Persenjataan/Keamanan

Belanja Modal Pemasangan Pagar 393,365,000.00 411,800,000.00 (4,47)


Pengaman

Belanja Modal Pengadaan Pagar Taman 60,000,000.00 0 100.00


Kota

Belanja Modal Pembangunan Talud - 269,549,000.00 (100.00)


Pantai
Belanja Modal Pengadaan Bendera dan 27,378,483.00 0 100.00
Umbul-Umbul

Belanja Modal Pengadaan Peralatan 0,00 193,297,250.00 100.00


Pengelolaan Rmp

Belanja Modal Pembangunan 200,000,000.00 0 100.00


Pengelolaan air limbah

Belanja Modal Pengadaan Peralatan 108,745,000.00 145,000,000.00 (25.00)


Pabrik
Jumlah 118.483.335.936,75 106,119,464,505.00 11.55

c. Belanja Tak Terduga Rp200.000.000,00


Belanja Tak Terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya
tidak biasa dan tidak diharapkan berulang, seperti penanggulangan bencana alam,
bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan
dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah. Realisasi belanja
Tak Terduga dalam tahun 2014 adalah sebesar Rp200.000.000,00 atau mencapai
33,50% dari anggarannya sebesar Rp597.000.000,00. Jika dibandingkan dengan
realisasi belanja tersebut di tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar
Rp2.885.837,00 atau mencapai 1,44%.Dapat dijelaskan bahwa Belanja Tak
Terduga pada tahun 2014 diperuntukan untuk, Pencegahan Konflik sebesar
Rp200.000.000,00.

3. Surplus/Defisit Rp16.550.596.256,94
Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan
dicatat dalam pos Surplus/Defisit. Dalam tahun 2014 Anggaran Pemerintah Kabupaten
Maluku Tenggara mengalami Surplus sebesar Rp16.550.596.256,94 dengan perhitungan
seperti tertera dalam tabel berikut:

66 | P a g e
Tabel 27

Surplus/Defisit Anggaran Per 31 Desember 2014


Naik/ (Turun)
No Uraian 2014 2013
(%)

1 Pendapatan Daerah 551.282.687.024,19 519.385809.516,22 6,14


2 Belanja Daerah 534.732.090.767,25 518.049.928.211,66 3,22

Defisit Anggaran (1-2) 16.550.596.256,94 1.335.881.304,56 1,138,93

4. Pembiayaan Netto Rp44.282.382.757,17


Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan
maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau diterima kembali, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau
memanfaatkan surplus anggaran. Jumlah realisasi pembiayaan dalam tahun 2014 adalah
sebesar Rp44.507.337.140,17 yang merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan
sebesar Rp58.282.382.757,17 (Pengunaan Silpa tahun lalu sebesar
Rp58.507.337.140,17, pengunaan Silpa tahun lalu dikoreksi sebesar Rp224.954.383,00
yang merupakan kas di Bendahara Pengeluaran yang telah ditetapkan SKTJM, yang
dapat dirinci sebagai berikut: Kas Bendahara Pengeluaran DPPKAD sebesar
Rp17.183.367,00, Kas Bendahara Pengeluaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
sebesar Rp200.916.400,00 dan Koreksi Kas karena PFK dapat dirinci sebagai berikut:
Kas Bendahara Pengeluaran RSUD sebesar Rp5.285.596,00 dan Kas Bendahara
Pengeluaran Dinas Kesehatan Rp1.569.020,00) dengan pengeluaran pembiayaan
sebesar Rp14.000.000.000,00 (Penyertaan Modal sebesar Rp2.000.000.000,00 kepada
PT. Bank Maluku dan Pembayaran Hutang sebesar Rp12.000.000.000,00 dapat
dijelaskan bahwa pinjaman sebesar Rp12.000.000.000,00 disebabkan adanya
penambahan anggaran belanja pada tahun 2013 dalam rangka menunjang pelaksanaan
program dan kegiatan dinas dan bantuan hibah kepada KPUD dalam pelaksanaan
PemiluKada) selama tahun 2014 atau mencapai 93,33% dari target penerimaan
pembiayaan sebesar Rp58.507.337.140,17 dan target pengeluaran pembiayaan tahun
2014 sebesar Rp15.000.000.000,00.
Tabel 28
Realisasi Pembiayaan Netto Per 31 Desember 2014
Tahun 2014 Tahun 2013 Naik/(Turun)
No Uraian
(Rp) (Rp) (%)

1. Penerimaan Pembiayaan 58.282.382.757,17 59.921.455.835,61 (2,74)


2. Pengeluaran Pembiayaan 14.000.000.000,00 2.750.000.000,00 409,09

Pembiayaan Netto (1-2) 44.282.382.757,17 57.171.455.835,61 (22,54)

B. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai Aset,
Kewajiban, dan Ekuitas Dana pada tanggal tertentu.Posisi Aset, Kewajiban dan Ekuitas
Dana yang disajikan dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara adalah sebagai
berikut :

67 | P a g e
1. Aset Lancar Rp82.046.824.503,26
Aset Lancar terdiri dari kas dan setara kas, dan aset yang diharapkan untuk segera
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu 12 (dua belas)
bulan sejak tanggal pelaporan. Dalam tahun 2014 Aset Lancar yang dimiliki oleh
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara per 31 Desember 2014 sebesar
Rp82.046.824.503,26 yang terdiri atas : Kas di Kas Daerah, Kas di Bendahara
Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, Investasi Jangka Pendek, Piutang-Piutang
Lainnya, dan persediaan. Selengkapnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kas Rp61.160.318.981,44
Kas adalah Uang Tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan Pemerintahan. Saldo Kas sebesar
Rp61.160.318.981,44 merupakan saldo kas per 31 Desember 2014 yang meliputi
Kas di Kas Daerah, Kas di Bendahara Pengeluaran dan Kas di Bendahara
Penerimaan.
1) Kas di Kas Daerah Rp60.835.387.730,44
Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh
Bendahara Umum Daerah untuk menampung seluruh penerimaan dan
pengeluaran pemerintah daerah. Saldo Kas di Kas Daerah sebesar
Rp60.835.387.730,44 merupakan saldo kas dan bank yang dikelola oleh
Bendahara Umum Daerah (BUD) Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
per 31 Desember 2014, yang terdiri dari:
- Rekening PT.Bank Maluku No.0201016657 Rp10.835.387.730,44
Sesuai Rekening Koran pada PT.Bank Maluku per 31 Desember 2014
sebesar Rp10.832.387.730,44, terdapat selisih kurang sebesar
Rp3.000.000,00 bila dibandingkan dengan Saldo Buku Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Daerah, hal ini disebabkan karena kesalahan
pembukuan oleh PT. Bank Maluku dan telah dikoreksi pada tanggal 5
Januari 2015.
- Deposito pada PT. BRI Cabang Tual Rp50.000.000.000,00

2) Kas di Bendahara Pengeluaran Rp180.458.939,00


Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan pos untuk menampung sisa kas
belanja, kas pajak pemerintah pusat yang dipungut, dan saldo kas yang berasal
dari jasa giro atau rekening Koran Bendahara Pengeluaran yang masih berada
di Bendahara Pengeluaran dan belum disetor ke Kas Daerah sampai dengan
tanggal 31 Desember 2014. Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran tersebut
merupakan saldo kas dan bank yang masih dikelola oleh Bendahara
Pengeluaran pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) per 31 Desember
2014, yang belum disetorkan kembali ke Kas Daerah. Untuk lebih jelas dapat
dilihat dalam tabel berikut:

68 | P a g e
Tabel 29
Rincian Kas Di Bendahara Pengeluaran Per 31 Desember 2014
Saldo Awal Saldo Akhir
Rincian Tahun 2014 Mutasi (+) Mutasi (-) Tahun 2014
(Rp) (Rp)

Tahun 2010
Dinas 16.183.367,00 16.183.367,00
Pendapatan

Tahun 2011

Dinas 34.499.492,00 34.499.492,00


Pendapatan

Tahun 2013

Dinas Kesehatan 31.968.938,00 7.890.319,00 31.968.938,00 7.890.319,00

Askesos 985.435,62 985.435,62


Kesehatan

Jamkesmas 1.569.020,00 1.569.020,00


Kesehatan

RSUD
Askesos RSUD 16.922.375,21 16.922.375,21

Jamkesmas 641.497.955,00 641.497.955,00


RSUD
Jamkesda RSUD 1.382.670,73 1.352.670,73 30.000,00

Badan 510.000,00 510.000,00


Lingkungan
Hidup

Dinas 200.916.400,00 7.094.538,00 200.916.400,00 7.094.538,00


Kebudayaan dan
Pariwisata

Bagian Hukum 16.914.815,00 1.000.000,00 16.914.815,00 1.000.000,00


dan Ham

Bagian Kesra 3.677.420,00 3.677.420,00


Bagian Umum 21.944.860,00 21.944.860,00
dan Humas
Kecamatan Kei 37,00 37,00
Besar Selatan

Kecamatan Kei 8.313.495,00 8.313.495,00


Besar Selatan
Barat
Kecamatan Kei 135.000,00 135.000,00
Kecil Timur
Dinas Kelautan 1.688.232,00 155.561.550,00 1.629.232,00 155.620.550,00
dan Perikanan

Dinas Koperasi 1.484.909,00 1.484.909,00


dan UKM

Inspektorat 16.659.116,00 16.659.116,00

Ketahanan 8.543.600,00 8.543.600,00


Pangan

Jumlah 1.016.973.605,56 180.369.939,00 1.016.884.605,56 180.458.939,00

Kas di Bendahara Pengeluaran dalam tahun 2014 sebesar Rp180.458.939,00


jika dibandingkan dengan sisa kas di Bendahara Pengeluaran dalam tahun
2013 mengalami penurunan sebesar Rp836.514.666,56 atau 82,25% ( Saldo

69 | P a g e
sebesar Rp1.016.973.605,56 dalam tahun 2014 telah disetor dalam tahun
2014 sebesar Rp758.519.730,56 (Setor ke kas Daerah sebesar
Rp701.316.693,56 dan penyetoran PFK sebesar Rp57.203.037,00), kas di
Bendahara Pengeluaran yang telah ditetapkan SKTJM sebesar
Rp251.599.259,00, (yang dapat dirinci sebagai berikut: Kas Bendahara
Pengeluaran DPPKAD sebesar Rp 50.682.859,00 (Rp33.499.492,00 atas PFK
dan Rp17.183.367,00 atas Kas Tunai), Kas Bendahara Pengeluaran Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp200.916.400,00) dan Koreksi Kas
karena PFK sebesar Rp6.854.616,00 dapat dirinci sebagai berikut: Kas
Bendahara Pengeluaran RSUD sebesar Rp5.285.596,00 dan Kas Bendahara
Pengeluaran Dinas Kesehatan Rp1.569.020,00), dapat diuraikan pula bahwa
yang dikoreksi dari Silpa Tahun Lalu adalah sebesar Rp224.954.383,00.
Penjelasan atas penurunan saldo kas di Bendahara Pengeluaran per 31
Desember 2014 antara lain, saldo kas per 31 Desember 2014 di Bendahara
Pengeluaran sebesar Rp180.458.939,00, sisa kas murni tahun 2013 sebesar
Rp92.000,00 dan Saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp180.366.939,00.
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 desember Dalam tahun 2015 telah
disetor ke Kas Daerah dapat di rinci sebagai berikut:
Daftar Saldo Kas Bendahara Pengeluaran SKPD Tahun 2014

No SKPD Saldo UP PFK Saldo Kas Keterangan


1 2 3 4 5=3+4 6

1 Dinas Kesehatan - 7.874.819,00 7.874.819,00 15-Jan-15

2 Puskesmas Hollat - 15.500,00 15.500,00 29-Jan-15

3 Rumah Sakit Umum Daerah 30.000,00 - 30.000,00 6-Jan-15

4 Badan Lingkungan Hidup 510.000,00 - 510.000,00 13-Jan-15

5 Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata - 7.094.538,00 7.094.538,00 23-Jan-15

6 Bagian Hukum Dan Ham 1.000.000,00 - 1.000.000,00 7-Jan-15

7 Kecamatan Kei Besar Selatan 37,00 - 37,00 12-Jan-15

8 Kecamatan Kei Besar Selatan Barat 5.613.495,00 2.700.000,00 8.313.495,00 5-Jan-15

9 Dinas Kelautan Dan Perikanan 153.297.286,00 2.323.264,00 155.620.550,00 2/5/2015


pembayaran
Rp100.000.000,00
setor tgl 3/17/2015
Rp.8.000.000,00
dan Setoran tgl
5/15/2015
Rp20.000.000,00
dan PFK sisa
Rp25.389.286,00

Jumlah 160.450.818,00 20.008.121,00 180.458.939,00

3) Kas di Bendahara Penerimaan Rp144.472.312,00


Kas di Bendahara Penerimaan merupakan pos untuk menampung saldo kas di
Bendahara Penerimaan yang berasal dari penerimaan pendapatan daerah yang
belum disetor ke Kas Daerah sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.Saldo
Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp144.472.312,00 adalah merupakan

70 | P a g e
saldo kas Bendahara Penerimaan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) per 31 Desember 2014 yang belum disetorkan kembali ke Kas Daerah
Tabel 30 Rincian Kas Di Bendahara Penerimaan Per 31 Desember 2014

Mutasi 2014 Saldo Akhir


Saldo Awal 2014
Rincian 2014
(Rp) Masuk (Rp) Keluar (Rp) (Rp)

RSUD
- - - -

Dinas Kesehatan 110.277,812,00


- 110.277.812,00 -

Dinas Perhubungan, 23.276.500,00 - 34.154.500,00


Komunikasi dan 10.878.000,00
Informatika

Dinas Pendapatan 7.000.000,00 - 6.960.000,00 40.000,00

Jumlah 30.276.500,00 121.155.812.00 6.960.000,00 144.472.312,00

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp144.472.312,00 dapat


dijelaskan sebagai berikut :
(a) Saldo Awal Kas di Bendahara Penerimaan Dinas Kesehatan per 31
Desember 2014 sebesar Rp110.277.812,00 yang merupakan saldo JKN
yang masih tercatat pada rekening Pengelola JKN yang seharusnya
disetor ke Kas Daerah.
(b) Saldo Awal Kas di Bendahara Penerimaan Dinas
Perhubungan,Komunikasi dan Informatika per 1 Januari 2014 sebesar
Rp23.276.500,00merupakan bawaan dari tahun 2011,dan penambahan
dalam tahun 2014sebesar Rp10.878.000,00, sehingga Saldo Akhir Kas
per 31 Desember 2014 di Bendahara Penerimaan sebesar
Rp34.154.500,00.
(c) Saldo Awal Kas di Bendahara Penerimaan DPPKAD per 1 Januari 2014
sebesar Rp7.000.000,00(DPPKAD sebesar Rp6.960.000,00 dan Dinas
Pariwisata sebesar Rp40.000,00)dalam tahun 2014 sudah disetorkan ke
Kas Daerah sebesarRp6.960.000,00.sehingga Saldo Akhir Kas per 31
Desember 2014 di Bendahara Penerimaan Dinas Pendapatan
Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah sebesar Rp40.000,00 (telah
disetor ke Kas Daerah pada tahun 2015, bukti terlampir).
Tabel 31 Daftar Saldo Pendapatan Ditangguhkan

Pendapatan
No SKPD Keterangan
Ditangguhkan

1 Dinas Kesehatan 110.277.812,00

Dinas Kesehatan 33.300.000,00 27 Maret 2015

Puskesmas Ohoira 16.812,00 27 Maret 2015

Puskesmas Elat 600.000,00 27 Maret 2015

Puskesmas Mun 22.751.000,00 27 Maret 2015

Puskesmas Badan Ely 2.075.000,00 27 Maret 2015


Puskesmas Rumat 51.535.000,00 27 Maret 2015

71 | P a g e
2 Dinas Perhubungan 34.154.500,00 Rp10.878.000,00,
disetor thn 2015

3 Dinas Pendapatan Pengelolaan 40.000,00 21 Januari 2015


Keuangan dan Aset Daeah

Jumlah 144.472.312,00

b. Piutang Rp12.563.471.119,41
Saldo Piutang tersebut merupakan saldo piutang pajak daerah dan retribusi daerah,
Piutang Dana Bagi Hasil dan Piutang lain-lain per 31 Desember 2014, yaitu
tagihan pajak daerah dan retribusi daerah yang telah dikeluarkan surat
penetapannya, namun belum dibayarkan oleh Wajib Pajak dan Wajib Retribusi
yang bersangkutan.
Saldo Piutang sebesar Rp12.563.471.119,41 adapun Saldo Piutang terdiri dari
Saldo Piutang Pajak sebesar Rp8.037.281.480,84, pajak Penerangan Jalan sebesar
Rp127.317.717,00,Saldo Piutang Retribusi sebesar Rp1.306.168.220,05, Saldo
Piutang Bagi Hasil Pajak sebesar Rp.4.000.362.296,93 dengan
(Rp1.904.591.714,00 berdasarkan SK Pemda Propinsi Maluku Nomor 973/91/SK-
BPPKAD/I/2015 Bagi Hasil Pajak Propinsi Triwulan IV Tahun Anggaran 2014
dan Bagi Hasil Penerimaan Rokok sebesar Rp2.095.770.582,93), Piutang Lain-
Lain TPTGR Lancar sebesar Rp307.317.021,16 pada Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, dan Penyisihan Piutang atas Piutang
Pajak dan Retribusi sebesar (Rp1.214.975.616,57) Secara rinci dapat dijelaskan
sebagai berikut :

Tabel 32 Rincian Piutang Per 31 Desember 2014

Mutasi Keluar
Rincian Piutang
Saldo Awal Mutasi Masuk Saldo Akhir 2014
Lain-Lain
Setor Tahun 2014 Koreksi

Piutang Pajak 6.038.581.568,81 2.958.844.889,00 614.298.260,32 345.846.716,65 8.037.281.480,84

Piutang Pajak 127.317.717,00 127.317.717,00


PPJ

Piutang Retribusi 1.237.109.041,87 266.050.000,00 42.997.500,00 153.993.321,82 1.306.168.220,05

Piutang Pihak -
Ketiga

Piutang Bagi 2.616.480.965,00 4.000.362.296,93 2.616.480.965,00 4.000.362.296,93


Hasil Pajak
Piutang Ganti 141.701.502,91 165.615.518,25 307.317.021,16
Rugi Kerugian
Daerah

Piutang Klaim 2.051.802.464,60 2,051,802,464.60 -

Penyisihan (766.308.915,37) (448,666,701.20) (1,214,975,616.57)


Piutang
Jumlah 11.319.366.627,82 7.069.523.719,98 5.325.579.189,92 499.840.038,47 12.563.471.119,41

72 | P a g e
1) Piutang Pajak Rp8.164.599.197,84
Piutang Pajak sebesar Rp8.164.599.197,84 jika dibandingkan dengan saldo
Awal Piutang Pajak sebesar Rp6.038.581.568,81 mengalami kenaikan sebesar
Rp2.264.488.427,03 atau sebesar 37,50% hal ini disebabkan karena
Pengakuan Pajak Penerangan Jalan oleh PT PLN Persero atas bulan Desember
2014 sebesar Rp127.317.717,00, Mutasi Tambah Piutang Pajak sebesar
Rp2.958.844.889,00, pembayaran piutang pajak ke kas daerah sebesar
Rp614.298.260,32, koreksi lebih saji piutang yang telah dilakukan
pembayaran (Tanda Bukti Bayar) tetapi masih tercatat sebesar
Rp345.846.716,65.
Tabel 33 Rincian Piutang Pajak Per 31 Desember 2014

Rincian Mutasi Keluar


Piutang Lain- Saldo Awal Mutasi Masuk Saldo Akhir 2014
Lain Setor Tahun
Koreksi
2014

Piutang Pajak 6.038.581.568,81 3.086.162.606,00 614.298.260,32 345,846,716.65 8.164.599.197,84

Pajak Hotel 132.826.700,00 21.646.000,00 3.844.000,00 60,574,000.00 90.054.700,00

Pajak 438.742.592,30 219.565.850,00 31.347.500,00 35,877,884.00 591.083.058,30


Restoran
Pajak Hiburan 761.334.672,00 31.430.000,00 4.817.000,00 21,004,700.00 766,942,972.00

Pajak 123.897.585,00 3.205.575,00 1.518.075,00 8,694,678.00 116.890.407,00


Reklame

Pajak Galian 4.550.211.749,36 7.753.000,00 572.771.685,32 216,319,454.65 3.768.873.609,39


C

Pajak Parkir 3.614.000,00 - - 3,376,000.00 238.000,00

Pajak BPHTB 27.954.270,15 - - - 27.954.270,15

Pajak PBB - 2.675.244.464,00 - - 2.675.244.464,00

PPJ - 127.317.717,00 - - 127.317.717,00

Jumlah 6.038.581.568,81 3.086.162.606,00 614.298.260,32 345.846.716,65 8.164.599.197,84

2) Piutang Retribusi Rp1.306.168.220,05


Piutang Retribusi tersebut merupakan retribusi yang telah diterbitkan SKRD-
nya namun belum dilunasi sebesar Rp1.306.168.220,05 jika dibandingkan
dengan saldo awal piutang Retribusi sebesar Rp1.237.109.041,87 mengalami
kenaikan sebesar Rp69.059.178,18 atau5,58%, hal ini disebabkan karena
adanya mutasi masuk sebesar Rp266.050.000,00 penyetoran sebesar
Rp42.997.500,00 dan koreksi atas lebih saji piutang retribusi yang sudah
dibayarkan dengan tanda bukti bayar sebesar Rp153.993.321,82.

73 | P a g e
Tabel 34 Rincian Piutang Retribusi Per 31 Desember 2014

Rincian Piutang Mutasi Keluar


Saldo Awal Mutasi Masuk Saldo Akhir 2014
Lain-Lain
Setor Tahun 2014 Koreksi
Piutang Retribusi 1.237.109.041,87 266.050.000,00 42.997.500,00 153.993.321,82 1.306.168.220,05

Retribusi Alat Berat 87.080.000,00 - - - 87.080.000,00

Retribusi IMB 119.536.791,87 - - 1.668.321,82 117.868.470,05

Retribusi Sampah 11.880.000,00 2.520.000,00 1.560.000,00 2.280.000,00 10.560.000,00


Usaha

Retribusi - 7.670.000,00 - - 7.670.000,00


Kepelabuhanan

Retribusi Sewa 1.018.612.250,00 255.860.000,00 41.437.500,00 150.045.000,00 1.082.989.750,00


Lokal

Jumlah 1.237.109.041,87 266.050.000,00 42.997.500,00 153.993.321,82 1.306.168.220,05

3) Piutang Dana Bagi Hasil Rp4.000.362.296,93


Piutang Dana Bagi Hasil per 31 Desember 2013 sebesar Rp4.000.362.296,93
terdiri dari Piutang Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi sebesar
Rp1.904.591.714,00 sesuai SK Pemerintah Provinsi SK Pemda Propinsi
Maluku Nomor 973/91/SK-BPPKAD/I/2015 (telah ditransfer ke Kas Daerah
tanggal 02 Maret 2015) dan Piutang Dana Bagi Hasil Propinsi atas
Penerimaan Rokok sebesar Rp2.095.770.582,93 (ditransfer ke Kas Daerah
tanggal 20 April 2015 sebesar Rp1.758.310.523,09 dan sebesar
Rp337.460.059,84 belum di transfer ke Kas Daerah).

4) Piutang Lain-lain Rp307.317.021,16


Piutang Lain-lain per 31 Desember 2014sebesar Rp307.317.021,16dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 35 Rincian Piutang per 31 Desember 2014

Mutasi Keluar
Saldo Awal Mutasi Masuk Saldo Akhir
Rincian Setor Tahun Koreksi
2014 (Rp) (Rp) 2014 (Rp)
2014 (Rp) 2014 (Rp)

Bagian Lancar
141.701.502,91 165.615.518,25 0,00 0,00 307.317.021,16
TPTGR

Piutang Klaim 2.051.802.464,60 0,00 2.051.802.464,60 0,00 0,00


Jumlah 2.193.503.967,51 165.615.518,25 2.051.802.464,60 0,00 307.317.021,16

Penjelasan Piutang Lain-lain sesuai tabel di atas sebagai berikut :


 Saldo awal TPTGR sebesar Rp141.701.502,91 dan penambahan di Tahun
2014sebesar Rp165.615.518,25 sehingga saldo akhir TPTGR adalah
sebesar Rp307.317.021,16

74 | P a g e
5) Penyisihan Piutang Rp1.214.975.616,57
Piutang yang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net
realizable value), oleh karena terhadap piutang yang diperkirakan tidak dapat
tertagih dilakukan penyisihan.
Penyisihan piutang tidak tertagih dilakukan melalui estimasi berdasarkan
umur piutang (aging schedule).
Piutang yang telah dilakukan penyisihan piutang yaitu pada piutang pajak dan
retribusi, penyisihan piutang sebesar (Rp1.214.975.616,57) dapat dirincikan
sebagai berikut:
Tabel 36 Rincian Penyisihan Piutang Pajak dan Retribusi Per 31 Desember 2014

2014 2013 2012 2011 2010 2006-2009 Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pajak Hotel 20.821.000,00 566.000,00 250.000,00 5.671.000,00 47.194.000,00 16.118.700,00 90.620.700,00

2 Pajak 218.713.850,00 33.549.700,00 22.391.440,00 164.788.750,00 59.402.200,00 96.930.528,30 595.776.468,30


Restoran

3 Pajak 30.980.000,00 3.700.000,00 - 79.165.859,00 62.167.500,00 593.089.613,00 769.102.972,00


Hiburan

4 Pajak 2.868.075,00 - 114.022.332,00 - - - 116.890.407,00


Reklame
5 Pajak Galian 7.753.000,00 535.809.611,50 12.893.724,00 2.800.293.889,73 367.665.491,00 175.509.281,16 3.899.924.997,.39
C
6 Pajak Parkir - - - 238.000,00 - - 238.000,00

7 BPHTB - - 27.954.270,15 - - - 27.954.270,15

8 PBB 341.277.201,00 - 479.800.401,00 306.997.760,00 212.316.747,00 1.334.852.355,00 2.675.244.464,00

9 Retribusi Alat - - - - - 87.080.000,00 87.080.000,00


Berat

10 Retribusi - - - - 117.868.470,05 - 117.868.470,05


IMB

11 Retribusi 2.280.000,00 - 8.280.000,00 - - - 10.560.000,00


Sampah
12 Retribusi 252.305.000,00 175.185.000,00 58.740.000,00 285.779.750,00 134.140.000,00 178.540.000,00 1.084.689.750,00
Pasar

13 Retribusi 7.670.000,00 7.670.000,00


Pelabuhan
Elat

Jumlah 884.668.126,00 748.810.311,50 724.332.167,15 3.642.935.008,73 1.000.754.408,05 2.482.120.477,46 9.483.620.498,89

Taksiran
Piutang Tak 5% 5% 10% 10% 20% 20%
Tertagih

Penyisihan
Piutang Tak 44.233.406,30 37.440.515,58 72.433.216,72 364.293.500,87 200.150.881,61 496.424.095,49 1.214.975.616,57
Tertagih

c. Persediaan Rp8.323.034.402,41
Saldo Persediaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp8.323.034.402,41 adalah
merupakan sisa barang habis pakai yang masih ada di gudang masing-masing
SKPDberdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal 31 Desember 2014 dengan
rekapan seperti tertera pada tabel berikut ini:

75 | P a g e
Tabel 37 Rincian Persediaan Per 31 Desember 2014

Naik/
Tahun 2014 Tahun 2013
Rincian (Turun)
(Rp) (Rp)
(%)

Alat Tulis Kantor 61.879.210,00 64.644.918,17 (4,28)

Obat-Obatan/ Alkes/ Alkon 5.704.784.933,41 4.427.077.527,57 28,86

Bahan Percontohaan/Mesin 2.406.401.900,00 8.932.211.395,72 (73,06)


Bahan Makanan 27.072.089,00 23.432.585,00 15,53

Bibit Tanaman 88.818.770,00 187.738.382,80 (52,69)

Barang Cetak Habis Pakai 34.077.500,00 100.592.500,00 (66,12)

Bahan Habis Pakai 0,00 - 100

Buku 0,00 90.909.091,00 (100)


Jumlah 8.323.034.402,41 13.826.606.400,26 (66,12)

Tabel 38 Rincian Persediaan Per 31 Desember 2014 Per SKPD

Naik/
Tahun 2014 Tahun 2013
SKPD (Turun)
(Rp) (Rp)
(%)

Dinas Pendidikan 660.000,00 725.000,00 (8,97)

Dinas Kesehatan 3.245.318.548,00 2.472.972.810,93 31,23

RSUD 2.297.288.969,41 1.822.568.330,82 26,05

Dinas PUP2E - -
BAPPEDA - 471.350,00 (100,00)

Dinas Perhubungan 1.642.500,00 2.072.500,00 (20,75)

Badan Lingkungan Hidup 34.017.500,00 80.230.000,00 (57,60)

Dinas Kependudukan dan


31.820.000,00 95.975.000,00 (66,85)
Capil

Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga 243.442.475,00 208.232.508,82 16,91
Berencana

Dinas Koperasi UKM - 177.300,00 (100,00)


Dinas Kebudayaan dan
- 102.899,00 (100,00)
Pariwisata

Bagian Kesejahtraan
- 90.909.091,00 (100,00)
Rakyat

Bagian Umum dan Humas 2.479.000,00 6.164.841,17 (59,79)

Inspektorat 147.000,00 620.000,00 (76,29)

Kelurahan - 368.675,00 (100,00)

Dinas PPKAD 750.000,00 3.621.100,00 (79.29)

Kecamatan Kei Kecil Timur - 526.000,00 (100,00)

Kecamatan Kei Besar UT B 2.676.000,00 - 100,00


Kecamatan Kei Kecil Barat - 194.000,00 (100,00)

Badan Penyuluh P3K - 340.215,00 (100,00)

Badan Ketahanan Pangan 1.075.334.800,00 142.680.600,00 653,67

Perpustakaan dan Arsip 554.000,00 - 100,00

Dinas Kelautan dan 1.297.049.600,00 8.716.678.928,52 (85,12)

76 | P a g e
Naik/
Tahun 2014 Tahun 2013
SKPD (Turun)
(Rp) (Rp)
(%)
Perikanan

Dinas Perkebunan dan


88.818.770,00 13.200.000,00 572,87
Kehutanan

Dinas Pertanian - 167.775.250,00 (100,00)


BPB 1.035.240,00 - 100,00
Jumlah 8.323.034.402,41 13.826.606.400,26 (39,80)

2. Investasi Jangka Panjang


Investasi Jangka Panjang dalam tahun 2014 sebesar Rp8.543.658.366,91 terdiri dari:
a. Investasi Non Permanen Rp0,00
Jumlah saldo investasi jangka panjang Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
per 31 Desember 2014 dari Investasi Non Permanen adalah Rp0,00
b. Investasi Permanen Rp8.543.658.366,91
Investasi Permanen sebesar Rp8.543.658.366,91 adalah merupakan saldo investasi
jangka panjang per 31 Desember 2014yang berupa penyertaan modal Pemerintah
Kabupaten Maluku Tenggara pada PT. Bank Maluku dan PDAM Kabupaten
Maluku Tenggara dengan rincian sebagai berikut :
1) PT. Bank Maluku Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp3.850.341.019,15.
2) PT. Bank Maluku Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp250.000.000,00.
3) PT. Bank Maluku Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp750.000.000,00
4) PT. Bank Maluku Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp2.000.000.000,00
5) PDAM Kabupaten Maluku Tenggara sebesar Rp1.693.317.347,74
Sesuai Laporan Keuangan PDAM Tahun 2014 (unaudited) jumlah Ekuitas
PDAM sebesar Rp3.391.597.392,51 dengan prosentase kepemilikan oleh
Pemerintah Daerah sebesar 49,92 %. Perhitungan kepemilikan Penyertaan
Modal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara pada PDAM Maluku
Tenggara menggunakan Metode Ekuitas. Dengan demikian kepemilikan
penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara adalah sebesar
Rp1.693.317.347,74 (prosentase kepemilikan sebesar 49,92% dikalikan
dengan Ekuitas PDAM Tahun 2013 sebesar Rp3.391.597.392,51) yang
penyertaan modal pada PDAM sama dengan tahun 2014.

3. Aset Tetap Rp986.585.978.228,73


Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam tahun 2014 melakukan Pemutahiran
aset sampai dengan posisi aset per 31 Desember 2014. Dengan demikian, maka aset
yang disajikan dalam Neraca ini telah mengacu pada Laporan Hasil Pemutahiran Aset
tersebut dan Laporan Barang Pengguna Tahun 2014. Berdasarkan kedua jenis dokumen
tersebut, maka Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam tahun 2014
per 31 Desember 2014 berjumlah sebesar Rp986.585.978.228,73 dengan rincian seperti
tertera pada tabel dibawah ini:

77 | P a g e
Tabel 39 Rincian Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 2013

Mutasi Saldo per 31


Saldo per 1 Desember 2014
Uraian
Januari 2014 (Rp)
Penambah LRA Koreksi Tambah Koreksi kurang (Rp)

Tanah 54.089.875.407,00 9.533.432.720,00 30.805.957.240,00 100.000.000,00 94.329.265.367,00

Peralatan dan
143.603.026.959,84 13.806.657.786,00 7.777.677.993,33 3.839.496.971,59 161.347.865.767,58
Mesin
Gedung dan
199.092.088.764,95 35.344.498.800,00 18.444.886.164,39 15.059.617.370,00 237.821.856.359,34
Bangunan

Jalan, Irigasi
405.321.051.581,87 57.519.772.630,75 5.672.058.920,00 19.994.009.358,90 448.518.873.773,72
dan Jaringan

Aset Tetap
7.188.130.021,09 2.278.974.000,00 228.825.000,00 - 9.695.929.021,09
Lainnya

Konstruksi
Dalam 36.226.305.936,39 - 18.219.616.420,00 19.573.734.416,39 34.872.187.940,00
Pengerjaan
Akumulasi
- - - - -
Penyusutan

Jumlah 845.520.478.671,14 118.483.335.936,75 81.149.021.737,72 58.566.858.116,88 986.585.978.228,73

Saldo mutasi Aset Tetap seperti tertera dalam tabel tidak sama dengan jumlah belanja
modal karena :
 Terdapat penambahan kapitalisasi, penambahan aset karena Konstruksi Dalam
Pengerjaan yang sudah selesai dan adanya kurang pencatatan dan lebih
pencatatanserta kesalahan pengklasifikasian terhadap aset dan telah dilakukan
reklasifikasi Aset Tetap pada tahun 2014.
 Dari hasil Pemutahiran aset tersebut ditemukan beberapa aset dalam kondisi rusak
berat dan tidak jelas keberadaannya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Aset
tersebut direkasifikasi ke Aset Lainnya yang nantinya dalam tahun 2014 akan
ditindak lanjuti dengan dinilai kembali apakah barang tersebut layak untuk dihapus
dengan ketentuan penghapusan yang sesuai dengan prosedur dan untuk barang-
barang yang berada dipihak ke III ( Pegawai yang Pindah ke Kabupaten/Kota
lainnya dan pegawai yang pensiun) untuk ditarik kembali atau dimutasikan.
Selanjutnya komponen Aset Tetap tentang Rekapitulasi Mutasi Aset Pemerintah
Kabupaten Maluku Tenggara Dalam Tahun 2014 dan dapat dijelaskan secara rinci
sebagai berikut :
a. Tanah Rp94.329.265.367,00
Saldo Tanah sebesar Rp94.329.265.367,00adalah merupakan saldo aset tetap tanah
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara per 31 Desember 2014 yang mencakup
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap tanah sampai dengan
tanah tersebut siap dipakai yang meliputi antara lain harga pembelian dan biaya
untuk memperoleh hak yang berhubungan dengan pengukuran. Selanjutnya rincian
tentang saldo aset tetap tanah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

78 | P a g e
Tabel 40 Rincian Saldo Aset Tetap Tanah Per 31 Desember 2014

Mutasi Saldo per 31


Saldo per 1
Uraian Desember 2014
Januari 2014 (Rp) Penambah LRA Koreksi Tambah Koreksi kurang
(Rp)

Tanah 54.089.875.407,00 9.533.432.720,00 30.805.957.240,00 100.000.000,00 94.329.265.367,00

Jumlah 54.089.875.407,00 9.533.432.720,00 30.805.957.240,00 100.000.000,00 94.329.265.367,00

Aset Tetap Tanah Per 31 Desember 2014 jika dibandingkan dengan saldo Aset
Tetap Tanah mengalami kenaikan sebesar Rp40.339.389.960,00 atau mencapai
74,58% yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Terdapat penambahan nilai aset tetap tanah dalam tahun 2014
sebesarRp40.339.389.960,00 yang berasal dari :
(a) Realisasi Belanja Modal Tanah dalam tahun 2014 sebesar
Rp9.533.432.720,00 yang berada di Bagian Pemerintahan.
(1) Penambahan Aset Tetap Tanah sebesar Rp30.805.957.240,00 pada
Bagian Pemerintahan
(2) Pada Bagian Pemerintahan terjadi kenaikan Aset Tanah sebesar
Rp30.805.957.240,00, yang dapat dirinci sebagai berikut:Aset Tanah
sebesar Rp30.477.056.000,00 sesuai MOU
Nomor:592.2/3705/SETDA Kesepakatan antara Masyarakat Pemilik
Tanah dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara tentang
Tatacara Pembayaran Tanah Kantor Bupati Maluku Tenggara,
Tanah sebesar Rp30.477.056.000,00 akan dibayarkan secara
bertahap dari Tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018,yang setiap
tahun dibayarkan sebesar Rp7.619.264.000,00 sehingga Nilai Tanah
sebesar Rp30.477.056.000,00 diakui sebagai asset dan
pembayarannya sebagai hutang Jangka panjang dan Hutang Jangka
Pendek, Penambahan Aset tetap tanah Karena adanya Biaya
Sertifikat sebesar Rp217.839.240,00, dan KDP selesai sebesar
Rp111.062.000,00.
2) Pengurangan Terhadap Aset Tetap Tanah Pada Bagian Pemerintahan sebesar
Rp100.000.000,00 disebabkan karena pendouble pencatatan tanah LPTQ
masih tercatat di Bagian Umum dan Humas.

b. Peralatan dan Mesin Rp161.347.865.767,58


Saldo Peralatan dan Mesin sebesar Rp161.347.865.767,58 adalah merupakan saldo
Aset Tetap Peralatan dan Mesin Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara per 31
Desember 2014 yang mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
Aset Tetap Peralatan dan Mesin sampai dengan aset tersebut siap dipakai yang
tersebar di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara. Rincian aset tetap peralatan dan
mesin per 31 Desember 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

79 | P a g e
Tabel 41 Rincian Saldo Aset Tetap Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2014

Mutasi Saldo per 31


Saldo per 1
Uraian Desember 2014
Januari 2014 (Rp) Penambah LRA Koreksi Tambah Koreksi kurang
(Rp)

Peralatan dan
143.603.026.959,84 13.806.657.786,00 7.777.677.993,33 3.839.496.971,59 161.347.865.767,58
Mesin

Jumlah 143.603.026.959,84 13.806.657.786,00 7.777.677.993,33 3.839.496.971,59 161.347.865.767,58

Saldo Aset Tetap Peralatan dan Mesin per 31 Desember2014 mengalami kenaikan
sebesar Rp17.744.838.807,74 atau mencapai 12% bila dibandingkan dengan saldo
awal Tahun 2014, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Terdapat penambahan nilai aset tetap peralatan dan mesin dalam tahun 2014
sebesar Rp22.256.544.402,27 yang berasal dari :
(a) Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin dalam tahun 2014 sebesar
Rp13.806.657.786.00
(b) Penambahan Aset Tetap Peralatan dan Mesin selain Belanja Modal tahun
2014, juga adalah Akibat adanya belanja dari barang dan jasa, yang dapat
dikategorikan sebagai aset tetap, reklas dari Aset Lain-lain yang kondisi
masih baik dan reklas dari Aset Tetap Bangunan dan Gedung atau dari
Jalan Jaringan dan irigasi sebesar Rp7.777.677.993,33 dengan rincian
per Dinas sebagai berikut :
- Dinas Pendidikan Rp676.253.107,00 merupakan reklasifikasi
sebesar Rp366.000.000 dari aset tetap Gedung dan Bangunan dan
Reklas dari Aset Lainnya sebesar Rp310.253.107,00.
- Dinas Kesehatan Rp199.529.000,00 penambahan dari Barang dan
Jasa
- Dinas Pendustrian Perdagangan sebesar Rp20.000.000,00
penambahan dari Barang dan Jasa
- RSUD Reklas dari Aset Lainnya ke Aset Tetap Peralatan dan Mesin
sebesar Rp68.000.000,00
- Dinas PUP2E sebesar Rp900.000.000,00 reklas dari Aset Lainnya
- Bappeda sebesar Rp69.887.972,00 reklasa dari Aset lainnhya
- Dinas Perhubungan sebesar Rp192.663.250,00 reklas dari Aset
Lainnya
- Badan Lingkungan hidup sebesar Rp33.280.180,00 terdiri dari Aset
sebesar Rp28.544.530,00 yang merupakan penambahan atas barang
dan jasa dan sebesar Rp4.735.650,00 reklas dari asset lainnya
- BP3AKB sebesar Rp39.877.576,00 mereklas Aset lainnya
- Dinas Sosial sebesar Rp39.998.250,00 reklas dari Aset Lainnya
- Dinas Koperasi,Usaha Kecil dan Menengah sebesar
Rp285.781.450,00
- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp116.439.850,00 reklas
dari Aset Lainnya ke Aset Tetap

80 | P a g e
- Kantor Satuan Polisi Pamong Praja sebesar Rp88.939.850,00 reklas
dari Aset Lainnya
- Bagian Pemerintahan sebesar Rp72.056.540,00 reklas dari Aset
Lainnya
- Bagian Organisasi sebesar Rp126.250.000,00 reklas dari Aset
Lainnya
- Bagian Umum dan Humas sebesar Rp3.099.178.850,00 reklas dari
Aset Lainnya
- Inspektorar sebesar Rp20.000.000,00 reklas dari asset lainnya
- Kelurahan Mutasi Aset Lainnya dari Bappeda sebesar
Rp16.372.000,00
- Bagian Hukum sebesar Rp217.297.000,00 Reklas dari Aset Lainnya
- Dinas Pertanian sebesar Rp121.923.133,33 Reklas dari Aset Lainnya
- Dinas Perkebunan sebesar Rp1.005.114.985,00 Reklas dari Aset
Lainnya
- Dinas Kelautan Perikanan Rp368.835.000,00 reklas dari Aset
Lainnya
2) Pengurangan nilai Aset Tetap Peralatan dan Mesin dalam Tahun 2014 adalah
sebesar Rp3.839.496.971,59 yang disebabkan oleh:
- Bappeda SK Penghapusan dari Aset Tetap sebesar Rp192.310.326.65
- Dinas Perhubungan sebesar Rp12.187.880,00 direklas ke Aset Lainya
- Badan Lingkungan Hidup Rp112.000.000,00 Aset Tetap yang akan
diHibahkan ke Masyarakat
- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Rp77.357.600,00 SK
Penghapusan Nomor 378 tanggal 29 Desember 2014
- BP2KB Rp581.212.345,50 (Pendoubolan Pencatatan sebesar
Rp269.370.000,00,SK Penghapusan Nomor 368 tanggal 29 Desember
2014 sebesar Rp679.128,50 dan Mereklas Aset Tetap Peralatan dan
Mesin ke Aset Lainnya sebesar Rp311.163.217,00)
- Dinas Sosial sebesar Rp128.899.200,00 SK Penghapusan Nomor 375
tanggal 29 Desember 2014
- Badan Kesbang Pol Rp54.893.332,03 Sk Penghapusan Nomor 374
tanggal 29 Desember 2014
- Kantor Pol PP Rp2.777.600,00 SK Penghapusan Nomor 376 tanggal 29
Desember 2014
- Bagian Umum dan Humas sebesar Rp997.800.000,00 dengan rincian
sebesar Rp13.200.000,00 SK Penghapusan Nomor 367 tanggal 29
Desember 2014 dan Koreksi atas Pendoublean Pencatatan Aset
Kendaraan Bermotor yang telah dicatat sebagai piutang angsuran
kendaraan bermotor sebesar Rp984.600.000,00
- BKD Sk Penghapusan Nomor 367 tanggal 29 Desember 2014
Rp98.725.000,00

81 | P a g e
- Kelurahan Rp4.900.000,00 SK Penghapusan Nomor 370 tanggal 29
Desember 2014
- DPPKAD sebesar Rp652.243.222,41 SK Penghapusan Nomor 378
tanggal 29 Desember 2014 sebesar Rp143.284.223,41 dan Reklas ke
Aset lainnya sebesar Rp508.959.000,00
- Badan Ketahanan Pangan Rp506.904.200,00 merupakan barang yang
akan diserahkan ke masyarakat
- Dinas Pertanian Rp29.042.250,00 SK Penghapusan Nomor 372 tanggal
29 Desember 2014
- Dinas Perkebunan dan Kehutanan Rp279.499.015,00 mereklas aset Tetap
ke Aset Lainnya
- Dinas Pendustrian dan Perdagangan Rp108.745.000,00 mereklas Aset
Tetap Peralatan dan Mesin Ke Aset Tetap Jalan Jaringan dan Irigasi.

c. Gedung dan Bangunan Rp237.821.856.359,34


Saldo Gedung dan Bangunan sebesar Rp237.821.856.359,34 adalah merupakan
saldo Aset Tetap Gedung dan Bangunan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
per 31 Desember 2014 yang mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh Aset Tetap Gedung danBangunan sampai dengan aset tersebut siap
dipakai dan tersebar di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara. Rincian Aset Tetap
Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 2014 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 42 Rincian Saldo Aset Tetap Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 2014

Mutasi Saldo per 31


Saldo per 1
Uraian Desember 2014
Januari 2014 (Rp) Penambah LRA Koreksi Tambah Koreksi kurang
(Rp)

Gedung dan
199.092.088.764,95 35.344.498.800,00 18.444.886.164,39 15.059.617.370,00 237.821.856.359,34
Bangunan

Jumlah 199.092.088.764,95 35.344.498.800,00 18.444.886.164,39 15.059.617.370,00 237.821.856.359,34

Saldo Aset Tetap Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2014 mengalami
kenaikan sebesar Rp38.729.767.594,39 atau mencapai 19,45% bila dibandingkan
dengan saldo awal tahun 2013 maka dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Terdapat penambahan nilai aset tetap gedung dan bangunan dalam tahun 2014
sebesar Rp53.903.124.844,39 yang berasal dari :
(a) Realisasi belanja modal Gedung dan Bangunan dalam tahun 2013 sebesar
Rp35.344.498.800,00 yang merupakan penambahan Gedung Bangunan
dari Laporan Realisasi Anggaran tahun 2014 dari seluruh SKPD,di
samping penambahan karena realisasi anggaran ada penambahan sebesar
Rp18.444.886.164,39 disebabkan karena kapitalisasi nilai perencanaan
dan pengawasan, Kontruksi dalam pengerjaan tahun 2013 yang telah
selesai dikerjakan dan lain sebagainya yang dapat dirinci sebagai berikut:

82 | P a g e
- Dinas Pendidikan sebesar Rp3.933.230.970,00 atas Gedung
Bangunan yang di kapitalisasi dari kantruksi dalam pengerjaan yang
telah selesai dikerjakan
- Dinas Kesehatan sebesar Rp3.584.647.118,00 (Gedung Bangunan
yang di kapitalisasi dari kantruksi dalam pengerjaan yang telah
selesai dikerjakan Rp1.891.530.150,00, Gedung Bangunan yang
dianggarkan dalam belanja barang jasa Rp400.000.000,00 dan
Reklas dari Aset Lainnya sebesar Rp1.293.116.968,00)
- PUP2E sebesar Rp8.517.360.376,39 (Gedung Bangunan yang di
kapitalisasi dari kantruksi dalam pengerjaan yang telah selesai
dikerjakan Rp8.323.719.176,39, Perencanaan Pengawasan
Rp66.700.000,00, Pengakuan Aset Tetap yang belum Pembayaran
100% Rp126.941.200,00)
- Dinas Perhubungan sebesar Rp1.505.665.000,00 dengan rincian
sebagai berikut : Reklas dari Jalan Jaringan dan Irigai sebesar
Rp1.425.665.000,00, perencanaan dan pengawasan sebesar
Rp80.000.000,00
- Badan Lingkungan Hidup atas Perencanaan dan Pengawasan sebesar
Rp30.000.000,00
- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp737.487.600,00
(Gedung Bangunan yang di kapitalisasi dari kantruksi dalam
pengerjaan yang telah selesai dikerjakan Rp659.987.600,00 dan
Perencanaan dan Pengawasan Rp77.500.000,00)
- Badan Penyuluhan Pertanian sebesar Rp34.750.000,00 atas
Perencanaan dan Pengawasan
- Dinas Perkebunan dan Kehutan sebesar Rp21.745.100,00 atas
Perencanaan dan Pengawasan
- Dinas Pendustrian dan Perdagangan sebesar Rp80.000.000,00 atas
Perencanaan dan Pengawasan
(b) Reklas nilai Gedung dan Bangunan dalam Tahun 2014 ke Aset Tetap
Konstrusi Dalam Pengerjaan adalah sebesar Rp15.059.617.370,00 yang
disebabkan karena adanya Kontruksi dalam pengerjaan dan lainnya.
disebabkan karena :
- Dinas Pendidikan sebesar Rp2.950.933.200,00 yang terdiri dari
Konstruksi Dalam Pengerjaan tahun 2014 sebesar
Rp2.423.413.200,00, reklasifikasi ke Aset Peralatan dan Mesin
sebesar Rp380.137.750,00 dan reklasifikasi ke Aset Tetap Lainnya
sebesar Rp161.520.000,00.
- Dinas Kesehatan sebesar Rp537.566.250,00 yang merupakan
Konstruksi Dalam pengerjaan tahun 2014.
- RSUD sebesar Rp1.799.504.000,00 yang merupakan Konstruksi
Dalam Pengerjaan tahun 2014.
- Dinas PUP2E sebesar Rp9.636.613.920,00 yang dapat dirinci
sebagai berikut: Pengurangan Aset Tetap karena sudah diakui pada
tahun 2013 sebesar Rp24.712.100,00, Reklasifikasi ke Aset Lainnya

83 | P a g e
karena akan dihibahkan sebesar Rp1.737.048.450,00 dan Konstruksi
Dalam Pengerjaan dalam tahun 2014 sebesar Rp7.874.853.370,00.
- Badan Ketahanan Pangan sebesar Rp85.000.000,00 yang akan
diserahkan ke Masyarakat di reklas ke akun persediaan.
- Dinas Perkebunan dan Kehutanan sebesar, Rp50.000.000,00 yang
direklas ke Jalan Jaringan dan Irigasi.

d. Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp448.518.873.773,72


Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp448.518.873.773,72 adalah merupakan
saldo aset tetap jalan, irigasi, dan jaringan Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara per 31 Desember 2014 yang mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan sampai dengan aset
tersebut siap dipakai yang tersebar di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara.
Rincian Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan Per 31 Desember 2014 dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:

Tabel 43 Rincian Saldo Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan Per 31 Desember 2014

Mutasi Saldo per 31


Saldo per 1 Desember 2014
Uraian
Januari 2014 (Rp)
Penambah LRA Koreksi Tambah Koreksi kurang (Rp)

Jalan, Irigasi
405.321.051.581,87 57.519.772.630,75 5.672.058.920,00 19.994.009.358,90 448.518.873.773,72
dan Jaringan

Jumlah 405.321.051.581,87 57.519.772.630,75 5.672.058.920,00 19.994.009.358,90 448.518.873.773,72

Saldo Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2014 mengalami
kenaikan sebesar Rp43.197.822.550,75 atau mencapai 10,66% bila dibandingkan
dengan saldo awal Tahun 2013 yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Terdapat penambahan nilai aset tetap jalan, irigasi dan jaringan dalam tahun
2014 sebesar Rp63.191.831.550,75 yang berasal dari:
(a) Realisasi belanja modal Jalan, Jaringan dan Irigasi dalam tahun 2014
sebesar Rp57.519.772.630,75 yang merupakan penambahan Jalan,
Jaringan dan Irigasi dari Laporan Realisasi Anggaran tahun 2014 dari
seluruh SKPD,di samping penambahan karena realisasi anggaran ada
penambahan sebesar Rp5.672.058.920,00 karena perencanaan dan
pengawasan, Konstrusi Dalam Pengerjaan selesai dan lain sebagainya
yang dapat dirinci sebagai berikut:
- Dinas PUP2E sebesar Rp4.815.207.720,00 yang dapat dirinci
sebagai berikut: Reklas Konstruksi Dalam Pengejaan ke Jalan
Jaringan sebesar Rp118.761.000,00, Konstruksi Dalam Pengerjaan
selesai sebesar Rp4.052.237.320,00, Perencanaan dan Pengawasan
Rp553.500.000,00 , Pengakuan aset yang sudah selesai dikerjakan
tetapi belum realisasi pembayaran sebesar Rp90.709.400,00.
- Dinas Perhubungan sebesar Rp172.200.000,00 (Konstruksi Dalam
Pengerjaan selesai Rp149.200.000,00 dan perencanaan pengawasan
Rp23.000.000,00)

84 | P a g e
- Dinas Perkebunan dan Kehutanan sebesar Rp575.906.200,00
(Konstruksi Dalam Pengerjaan selesai Rp334.006.200,00
Perencanaan pengawasan Rp18.250.000,00 Reklas dari Aset lainnya
sebesar 173.650.000,00 dan Reklas dari Gedung Bangunan Rp
,00)
- Dinas Pendustrian dan Perdagangan sebesar Rp108.745.000,00 atas
belanja modal dari Aset Tetap Peralatan dan mesin.
(b) Reklas Aset Tetap Belanja Modal Aset Tetap Jalan Jaringan ke Aset
Tetap Konstruksi Dalam Pengerjaan dan hibah atas
nilai aset tetap jalan, irigasi dan jaringan dalam tahun 2014 sebesar
Rp19.994.009.358,90 yang berasal dari:
- Dinas PUP2E sebesar Rp7.734.182.675,45 yang dapat dirinci
sebagai berikut, Konstruksi Dalam Pengerjaan Tahun 2014 sebesar
Rp4.761.039.600,00, pengurangan aset karena sudah tercatat
sebagai aset pada tahun 2013 sebesar Rp880.090.862,75, Reklas ke
Aset Lainnya sebesar Rp2.093.052.212,7.
- Dinas Perhubungan dan Informatika sebesar Rp1.425.665.000,00
- Dinas Pertanian sebesar Rp1.976.597.438,00 atas Jalan Usaha Tani
- Dinas Perkebunan dan Kehutanan sebesar Rp8.857.564.245,45

e. Aset Tetap Lainnya Rp9.695.929.021,09


Saldo Aset Tetap lainnya sebesar Rp9.695.929.021,09 merupakan saldo Aset Tetap
Lainnya Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara per 31 Desember 2014 yang
mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap lainnya
sampai dengan aset tersebut siap dipakai yang tersebar di wilayah Kabupaten
Maluku Tenggara. Rincian aset tetap lainnya per 31 Desember 2014 dapat dilihat
dalam tabel berikut ini:
Tabel 44 Rincian Saldo Aset Tetap Lainnya Per 31 Desember 2014

Mutasi Saldo per 31


Saldo per 1 Desember 2014
Uraian
Januari 2014 (Rp)
Penambah LRA Koreksi Tambah Koreksi Kurang (Rp)

Aset Tetap
7.188.130.021,09 2.278.974.000,00 228.825.000,00 9.695.929.021,09
Lainnya
Jumlah 7.188.130.021,09 2.278.974.000,00 228.825.000,00 9.695.929.021,09

Saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2014 mengalami kenaikan sebesar
Rp2.440.494.000,00 atau mencapai 33,95% bila dibandingkan dengan saldo awal
tahun 2013 yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Terdapat penambahan nilai aset tetap lainnya dalam tahun 2014 sebesar
Rp2.509.299.000,00 yang berasal dari :
(a) Realisasi belanja modal aset tetap lainnya dalam tahun 2014 sebesar
Rp2.278.974.000,00 pada Dinas Pendidikan di reklas dari Gedung
Bangunan pada Dinas Pendidikan sebesar Rp161.520.000,00 yang

85 | P a g e
merupakan belanja Modal buku-buku yang didistribusikan ke sekolah-
sekolah.
(b) Reklas dari Aset Lainnya pada Bagian Organisasi sebesar Rp
67.305.000,00.

f. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Rp34.872.187.940,00


Jumlah Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) sebesar Rp34.872.187.940,00 adalah
merupakan saldo Kontruksi Dalam Pengerjaan (KDP) per 31 Desember 2014.
Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses
pembangunan, namun per 31 Desember 2014 belum selesai seluruhnya.
Tabel 45 Rincian Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan Per 31 Desember 2014

Saldo per Mutasi Saldo per 31


Uraian 1 Januari 2014 Desember 2014
(Rp) Penambah LRA Koreksi Tambah Koreksi kurang (Rp)

Konstruksi
Dalam 36.226.305.936,39 - 18.219.616.420,00 19.573.734.416,39 34.872.187.940,00
Pengerjaan
Jumlah 36.226.305.936,39 - 18.219.616.420,00 19.573.734.416,39 34.872.187.940,00

Saldo aset tetap – Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2014sebesar


Rp34.872.187.940,00atau mengalami penurunan sebesar Rp1.354.117.996,39 atau
mencapai (3,74%) dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Terdapat penambahan nilai aset tetap Konstruksi Dalam Pengerjaan dalam
tahun 2014 sebesar Rp18.219.616.420,00yang berasal dari :
- Dinas Pendidikan Rp2.423.413.200,00, yang merupakan Konstruksi
Dalam Pengerjaan tahun 2014 yang direklas dari Gedung Bangunan.
- Dinas Kesehatan senilai Rp537.566.250,00 yang merupakan Konstruksi
Dalam Pengerjaan tahun 2014 yang direklas dari Gedung Bangunan.
- RSUD senilai Rp1.831.504.000,00 yang terdiri dari reklasifikasi
Konstruksi dalam Pengerjaan dari aset tetap bangunan dan gedung
sebesar Rp1.799.504.000,00 dan adanya perencanaan sebesar
Rp32.000.000,00
- PUP2E senilai Rp13.427.132.970,00 yang merupakan Konstruksi Dalam
Pengerjaan tahun 2014 yang direklas dari Gedung Bangunan sebesar
sebesar Rp7.874.853.370,00, Jalan Jaringn dan Irigasi sebesar
Rp4.761.039.600,00, penambahan atas belanja barang dan jasa sebesar
Rp791.240.000,00 yang merupakan Koreksi Tahun 2013 sebesar
Rp291.200.000,00 dan Tahun 2014 sebesar Rp500.040.000,00.
2) Pengurangan nilai aset Konstruksi Dalam Pengerjaan yang telah selesai dalam
tahun 2014 adalah sebesar Rp19.573.734.416,39 yang berada pada :
- Dinas Pendidikan sebesar Rp3.933.230.970,00 merupakan Konstruksi
Dalam Pengerjaan selesai yang telah dikapitalisasi menambah Aset Tetap
Gedung dan Bangunan

86 | P a g e
- Dinas Kesehatan sebesar Rp1.891.530.150,00 merupakan Konstruksi
Dalam Pengerjaan selesai yang telah dikapitalisasi menambah Aset Tetap
Gedung dan Bangunan
- Dinas PUP2E sebesar Rp12.494.717.496,39 dengan rincian sebagai
berikut: kapitalisasi menambah asset Tetap Gedung dan Bangunan
sebesar Rp8.323.719.176,39, Jalan jaringan dan Irigasi sebesar
Rp4.052.237.320,00 dan Reklas ke Jalan Jaringan sebesar
Rp118.761.000,00 atas koreksi tahun 2013.
- Dinas Perhubungan senilai Rp149.200.000,00 merupakan Konstruksi
Dalam Pengerjaan selesai yang telah dikapitalisasi menambah Aset
Tetap Jalan jaringan dan Irigasi.
- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp659.987.600,00 atas
Konstruksi Dalam Pengerjaan selesai yang telah dikapitalisasi menambah
Aset Tetap Gedung dan Bangunan.
- Bagian Pemerintahan Reklasifikasi senilai Rp111.062.000,00 ke Aset
Tetap Tanah
- Dinas Perkebunan dan Kehutanan senilai Rp334.006.200,00 merupakan
Konstruksi Dalam Pengerjaan selesai yang telah dikapitalisasi menambah
Aset Tetap Jalan Jaringan dan Irigasi.

g. Akumulasi Penyusutan Rp0,00


Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sampai dengan tahun 2014 belum
menerapkan kebijakan penyusutan, sehingga nilai akumulasi penyusutan per 31
Desember 2014 adalah Rp0,00.

4. Aset Lainnya Rp66.636.576.819,03


Jumlah aset lainnya sebesar Rp66.636.576.819,03 adalah merupakan saldo aset lainnya
per 31 Desember 2014yang berasal dariTagihan Piutang Angsuran Rumah Dinas, aset
tetap yang akan diserahkan yang pencatatannya masih berada di beberapa SKPD telah
di mutasikan ke Bagian Umum dan Humas,dan aset tetap yang akan diserahkan ke
sekolah-sekolah swasta serta masyarakat yang sebagian telah dihibahkan ke masyarakat
dan sekolah-sekolah swasta dan aset yang dalam kondisi rusak berat dan tidak jelas
keberadaannya yang dalam tahun 2014 akan ditelusuri dan diadakan pemutahiran.
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dalam Tahun 2014 telah mengadakan
pembenahan Aset Pemerintah yang dilakukan secara bertahap yang mana pada tahun
2014 ada sepuluh (10) SKPD yang aset sudah jelas keberadaannya. Secara rinci dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 46 Rincian Saldo Akhir Aset Lainnya Per 31 Desember 2014

Saldo Awal 2014 Mutasi 2014 Saldo Akhir 2014


Rincian
(Rp) Masuk(Rp) Keluar(Rp) (Rp)

Tagihan Piutang
Penjualan Angsuran

Piutang angsuran 2.177.803.505,10 0,00 42.993.580,00 2.134.809.925,10


rumah guru

87 | P a g e
Saldo Awal 2014 Mutasi 2014 Saldo Akhir 2014
Rincian
(Rp) Masuk(Rp) Keluar(Rp) (Rp)

Piutang angsuran 160.137.475,00 0,00 20.887.275,00 139.250.200,00


rumah pemda

Piutang angsuran 1.119.850.250,00 0,00 0,00 1.119.850.250,00


kend. roda dua

Jumlah I 3.457.791.230,10 0,00 63.880.855,00 3.393.910.375,10


Tagihan Tuntutan
Ganti Kerugian
Daerah

TPTGR 1.467.029.705,06 922.607.361,03 26.100.000,00 2.363.537.066,09


Jumlah II 1.467.029.705,06 922.607.361,03 26.100.000,00 2.363.537.066,09
Aset Lain-lain

Piutang Paket 2.390.987.900,00 0,00 0,00 2.390.987.900,00


Penjualan Sarana
Penangkapan Ikan
Piutang Paket 3.660.460.000,00 0,00 0,00 3.660.460.000,00
Penjualan Sarana
ukm
Saldo UUDP tahun 1.345.557.441,00 0,00 232.897.375,00 1.112.660.066,00
2003 s.d 2009

Piutang pajak dan 575.421.129,25 0,00 0,00 575.421.129,25


retribusi yang berada
di wilayah Kota Tual
Piutang Lain-lain blm 119.560.363,00 0,00 0,00 119.560.363,00
ditetapkan SKTJM

Aset lain-lain 217.407.575.179,37 14.278.509.089,15 178.666.044.348,93 53.020.039.919,59


Jumlah III 225.499.562.012,62 14.278.509.089,15 178.898.941.723,93 60.879.129.377,84

Jumlah 230.424.382.947,78 15.201.116.450,18 178.988.922.578,93 66.636.576.819,03

Saldo Aset Lainnya sebesar Rp66.636.576.819,03 terdiri atas :


a. Saldo awal Angsuran Rumah Guru sebesar Rp2.177.803.505,10dalam tahun
2014realisasi sebesar Rp42.993.580,00, sehingga saldo akhir Per 31 Desember
2014 sebesar Rp2.134.809.925,10.
b. Saldo awal Piutang Angsuran Rumah Pemda sebesar Rp160.137.475,00, dalam
Tahun 2014 mutasi keluar sebesar Rp20.887.275,00 dalam bentuk penyetoran ke
Kasda, sehingga saldo akhir Per 31 Desember 2013 sebesar Rp139.250.200,00.
c. Saldo awal Piutang Angsuran Kendaraan Roda Dua sebesar Rp1.119.850.250,00
dalam tahun 2014 tidak terdapat penyetoran ke Kas Daerah, sehingga saldo akhir
Per 31 Desember 2014 tidak mengalami perubahan dengan saldo awal.Terhadap
Piutang ini telah dilakukan konfirmasi namun ditemukan sebagian besar pegawai
yang memiliki kendaraan roda dua tersebut sudah dimutasikan ke Kabupaten/Kota
lainnya,sehingga kesulitan untuk mendapatkan konfirmasi.
d. Saldo Tagihan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi(TPTGR) per 31
Desember 2014 sebesar Rp2.363.537.066,09. Saldo Awal sebesar
Rp1.467.029.705,06Mutasi masuk TPTGR dalam tahun 2014 sebesar
Rp922.607.361,03 dan penyetoran tahun 2014 sebesar Rp26.100.000,00sehingga
saldo TPTGR per 31 Desember 2014 sebesar Rp2.363.537.066,09.

88 | P a g e
e. Piutang Paket Penjualan Sarana Penangkapan Ikan pada Dinas Perikanan sebesar
Rp2.390.987.900,00 dalam tahun2014 tidak ada realisasi pembayaran tetapi Dinas
Perikanan dan Kelautan telah melakukan Konfirmasi ke pemegang Paket Sarana
Penangkapan Ikan terhadap paket revolving dari tahun 2004 sampai dengan tahun
2008 dan telah dilakukan penandatanganan surat pernyataan dan pada tahun 2013
Dinas Kelautan dan Perikanan telah menyerahkan kepada Panitia Urusan Piutang
Negara (PUPN).
f. Piutang Paket Penjualan Sarana UKM pada Dinas Koperasi dan Perindustrian
sebesar Rp3.660.460.000,00 dalam tahun 2014 tidak ada realisasi,pada tahun 2013
Dinas Koperasi dan UKM telah menyerahkan kepada Panitia Urusan Piutang
Negara (PUPN).
g. Saldo UUDP tahun 2003 sampai dengan 2009 sebesar Rp1.112.660.066,00
berkurang sebesar Rp232.897.375,00 pada Setda dan PuP2E. Saldo tersebut tidak
berbentuk uang dan belum selesai proses tuntutan ganti ruginya serta belum
didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM).
h. Piutang pajak dan retribusi yang berada di wilayah Kota Tual sebesar
Rp575.421.129,25 adalah nilai piutang yang akan diserahkan ke Pemerintah Kota
Tual. (Rincian lengkap dapat dilihat pada Lampiran). Piutang pajak dan retribusi
daerah yang berada di wilayah Kota tersebut telah dilakukan verifikasi oleh Tim
Gabungan antara Aparat Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual
dan sesuai kenyataan di lapangan Wajib Piutang tersebut sudah tidak berada pada
lokasi pasar tersebut karena pasar itu sendiri telah mengalami kebakaran, sehingga
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara akan tetap menyerahkannya kepada
Pemerintah Kota,dan apabila mau dilakukan penghapusan harus melalui prosedur
sesuai ketentuan yang berlaku, yakni melalui Panitia Urusan Piutang Negara
(PUPN).
i. Aset Lain-lain atas PPJ pada Mantan Kepala Bidang Penagihan pada Dinas
Pendapatan Daerah tahun 2011 sebesar Rp119.560.363,00 yang belum di tetapkan
SKTJM.
j. Aset Lain-lain sebesar Rp53.020.039.919,59 hasil inventarisasi dan pemutahiran
data dalam tahun 2014 yang dilakukan oleh DPPKAD. Penempatan Aset Lain-lain
dikategorikan sebagai berikut :
1) Gedung LPTQ yang berada di kota Tual sebesar Rp2.442.361.000,00 sesuai
dengan Berita Acara Nomor : 451.15/1801, tanggal 1 Juni 2006 yang juga
disertai dengan perlengkapan dan mesin telah diserahkan kepada Lembaga
Pengembangan Tilawatil Qur’an Kabupaten Maluku Tenggara senilai
Rp1.522.684.000,00, namun belum disertai dengan SK Penghapusan dan akan
diproses dalam tahun 2013. Sedangkan sisa nilai aset Gedung LPTQ sebesar
Rp919.677.000,00 akan diproses penghapusan dan penyerahannya kepada
Lembaga LPTQ Kabupaten Maluku Tenggara dalam Tahun 2013 dan sambil
menunggu proses penghapusan dan penyerahan tersebut, nilai aset tetap
Gedung LPTQ tersebut direklasifikasikan kedalam Aset Lainnya.
2) Aset Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru sebesar Rp1.232.000,00 akan
diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Aru pada Tahun 2015.
3) Aset Lainnya yang diberikan ke masyarakat dan sekolah Swasta yang belum
ada SK Hibah sebesar Rp28.913.378.122,15

89 | P a g e
4) Aset Lainnya yang rusak berat sebesar Rp18.551.644.039,74
5) Pegawai Pensiun dan Pindah Kota sebesar Rp430.460.986,00
6) Guna Usaha/Hilang sebesar Rp2.680.963.771,70

5. Kewajiban Rp36.359.310.981,08
Saldo kewajiban sebesar Rp36.359.310.981,08 adalah merupakan nilai saldo Kewajiban
Jangka Pendek Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara berupa Hutang Perhitungan
Pihak Ketiga (PFK),Utang Jangka Panjang (Hutang Pemerintah Kabupaten Kota) dan
Utang Jangka Pendek Lainnya.
Tabel 47 Rincian Saldo KewajibanPer 31 Desember 2014

Naik/ (Turun)
Rincian 2014 2013
(%)

Hutang Perhitungan Pihak


(19,93)
Ketiga (PFK) 327.339.967,33 408.818.138,33

Hutang Pemerintah
5,772,45
Kabupaten /Kota 22.857.792.000,00 389.237.500,00

Hutang Jangka Pendek


(64,28)
Lainnya 13.174.179.013,75 36.884.284.273,75
Jumlah
(3,51)
36.359.310.981,08 37.682.339.912,08

Saldo akhir kewajiban tahun 2014 sebesar Rp36.359.310.981,08 dapat dijelaskan


sebagai berikut :
a. Saldo awal Hutang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) sebesar Rp327.339.967,33
adalah merupakan pajak yang belum disetorkan pada tahun 2014 yang ada pada
bendahara pengeluaran dan BUD dan sampai akhir Tahun Anggaran 2014 belum
disetorkan ke Kas Negara.

Daftar Saldo PFK

No SKPD Saldo PFK

1 2 3
1 Dinas Kesehatan 7.874.819,00

2 Puskesmas Hollat 15.500,00


5 Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 7.094.538,00

8 Kecamatan Kei Besar Selatan Barat 2.700.000,00


9 Dinas Kelautan Dan Perikanan 2.323.264,00

10 BUD 307.331.246,33
Jumlah 327.339.367,33

b. Hutang Jangka Panjang sebesar Rp22.857.792.000,00 adalah merupakan sisa


belanja modal yang belum direalisasikan atas Tanah Kantor Bupati telah diakui
sebagai aset, sehingga diakui sebagai Hutang Jangka Panjang Lainnnya karena
akan dibayarkan dari tahun 2014 sampai tahun 2018. Hal tersebut sesuai dengan
arahan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2011 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan Lampiran II tentang Basis Akuntansi, Paragraf 41 yang mengatakan

90 | P a g e
bahwa “ Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana
diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau
kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dibayar”.
c. Mutasi masuk Hutang Jangka Pendek Lainnya sebesar Rp13.174.179.013,75 yang
dapat dirinci sebagai berikut : Tanah Kantor Bupati sebesar Rp7.619.264.000,00,
Klaim dari RS Hati Kudus Langgur atas Pelayanan Kesehatan Rp149.695.000,00,
Hutang Obat pada RSUD sebesar Rp841.029.268,00, Utang THR pada RSUD
Rp86.550.000,00, Jasa JKN pada Puskesmas Watdek sebesar Rp7.833.800,00,
Bantuan Keuangan kepada Desa sebesar Rp2.814.716.700,00, Hibah DAK Sekolah
Swasta sebesar Rp1.324.496.393,00, Jasa JKN pada Puskesmas Matahollat sebesar
Rp3.538.768,75 dan Pengakuan hutang atas Gaji Guru dan Pegawai Kantor
Kecamatan Kei Kecil Timur sebesar Rp327.055.084,00 yang masih dalam proses
hukum. Hal tersebut sesuai dengan amanatPeraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi PemerintahanLampiran II tentang Basis
Akuntansi, Paragraf 41 yang mengatakan bahwa “Basis akrual untuk neraca berarti
bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya
transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada
keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar”.

6. Ekuitas Dana Rp1.107.453.726.936,85


Saldo Ekuitas Dana sebesar Rp1.107.543.529.311,85 adalah merupakan saldo ekuitas
dana Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara per 31 Desember 2014 yang terdiri atas:

Ekuitas Dana Lancar (EDL) Rp68.545.305.522,18

Ekuitas Dana Investasi (EDI) Rp1.038.908.421.414,67

Ekuitas Dana Cadangan -

Jumlah 1.107.453.726.936,85

Perbandingan Ekuitas Dana tahun 2013 dengan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 50
dibawah ini:
Tabel 48 Rincian Saldo Ekuitas Dana Per 31 Desember 2014

Tahun 2014 Tahun 2013 Naik/ (Turun)


Rincian
(Rp) (Rp) (%)

Ekuitas Dana Lancar


68.545.305.522,18 46.799.302.394,50 46,47
(EDL)

Ekuitas Dana Investasi


1.038.908.421.414,67 1.082.653.521.277,08 (4,04)
(EDI)

Ekuitas Dana
0 0
Cadangan
Jumlah 1.107.453.726.936,85 1.129.452.823.671,58 (1,95)

Rincian tentang Ekuitas Dana dapat dijelaskan sebagai berikut:

91 | P a g e
a. Ekuitas Dana Lancar Rp68.545.305.522,18
Jumlah Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp68.545.305.522,18 merupakan selisih
antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah hutang lancar per 31 Desember 2014.

b. Ekuitas Dana Investasi Rp1.038.908.421.414,67


Saldo Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp1.038.543.529.311,85 adalah merupakan
selisih antara jumlah nilai investasi jangka panjang, aset tetap, aset lainnya (tidak
termasuk dana cadangan) dengan jumlah hutang jangka panjang.
Tabel 49 Rincian Saldo Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2014

Naik/
Tahun 2014 Tahun 2013
Rincian (Turun)
(Rp) (Rp)
(%)

Diinvestasikan dalam
8.543.658.366,91 7.097.897.158,16 20,37
Investasi Jangka Panjang
Diinvestasikan dalam Aset
986.585.978.228,73 845.520.478.671,14 16,68
Tetap

Diinvestasikan Dalam Aset


66.636.576.819,03 230.424.382.947,78 (71,08)
Lainnya

Dana yang harus


disediakan untuk
(22.857.792.000,00) (389.237.500,00) 5,772,45
pembayaran Utang Jk
Panjang
Jumlah 1.038.908.421.414,67 1.082.653.521.277,08 (4,04)

C. Laporan Arus Kas


Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas
daerah selama Tahun Anggaran 2014, penerimaan dan pengeluaran kas ini diklasifikasi
berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi non keuangan, aktivitas pembiayaan, dan
aktivitas non anggaran.
Selama periode 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, saldo kas yang
dimiliki Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara mengalami kenaikan
sebesarRp2.936.206.057,50 yang berasal dari :
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Rp134.970.051.338,69
Arus Kas dari Aktivitas operasi menunjukan kemampuan Pemerintah Kabupaten
Maluku Tenggara dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas
operasionalnya di masa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari
luar. Arus kas bersih dari aktivitas operasi tahun 2014 menunjukan kenaikan sebesar
Rp134.970.051.338,69 merupakan selisih lebih jumlah arus kas masuk dari aktivitas
operasi sebesar Rp551.218.806.139,19 dibandingkan dengan jumlah arus kas keluar dari
aktivitas operasisebesar Rp416.248.754.830,50, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.1. Arus Kas Masuk dari Pendapatan Pajak Daerah
Arus masuk kas dari Pendapatan Pajak Daerah merupakan penerimaan yang
berasal dari Pajak Daerah yang telah disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan
yang terdiri dari:

92 | P a g e
Tabel 50 Pendapatan Pajak Daerah

No Uraian Realisasi 2014 (Rp)

1 Pajak Hotel 213.967.000,00

2 Pajak Restoran 923.929.597,00

3 Pajak Hiburan 310.777.600,00

4 Pajak Reklame 117.258.477,00


5 Pajak Penerangan Jalan 1.116.285.132,00

6 Pajak Parkir 1.200.000,00

7 Pajak Bahan Galian C (54.671.014,32)

8 Pajak Mineral bukan logam dan batuan 2.421.463.998,64

9 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan 77.213.750,00


Bangunan

10 PBB 170.404.428,00

11 Pajak Air Tanah -

Jumlah 5.297.828.968,32

1.2. Arus Masuk Kas dari Pendapatan Retribusi Daerah


Arus Masuk dari Pendapatan Retribusi Daerah merupakan penerimaan yang
berasal dari Retribusi Daerah yang disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan
yang terdiri dari:
Tabel 51 Pendapatan Retribusi Daerah

No Uraian Realisasi 2014

I Retribusi Jasa Umum 10.198.571.208,77

1 Pelayanan Kesehatan 9.419.966.208,77

2 Pelayanan Persampahan/Kebersihan 48.430.000,00


3 Pelayanan Pemakaman 17.100.000,00

4 Pelayanan Pasar 713.075.000,00

5 Pelayanan Tera Ulang -


II Retribusi Jasa Usaha 476.850.499,00

1 Pemakaian Kekayaan Daerah 121.793.999,00

2 Terminal 65.127.000,00

3 Tempat Khusus Parkir 62.962.500,00


4 Pelayanan Kepelabuhan 203.504.000,00

5 Labuh Tambat -

6 Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum 23.463.000,00


III Retribusi Perizinan Tertentu 711.477.370,00

1 Izin Mendirikan Bangunan 115.126.000,00

2 Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol 26.800.000,00


3 Izin Ganguan (HO) 421.162.500,00

4 Izin Usaha Perikanan 105.998.870,00

5 Izin Usaha Jasa Kontruksi 42.390.000,00


Jumlah (I + II + III) 11.386.899.077,77

93 | P a g e
1.3. Arus Kas Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisah
Arus Masuk dari Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan yang
disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan yang terdiri dari:
Tabel 52 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

No Uraian Realisasi 2014

1 PT. Bank Maluku 1.113.666.461,00


Jumlah 1.113.666.461,00

1.4. Arus Masuk Kas dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Arus Masuk kas dari:
Tabel 53 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

No Uraian Realisasi 2014 (Rp)

1 Penerimaan Jasa Giro 720.738.506,21

2 Penerimaan Bunga Deposito 8.079.917.023,52

3 Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 1.535.925.175,13

4 Pendapatan Denda Keterlambatan Pekerjaan 89.452.705,00

5 Pendapatan dari pengembalian 523.986.240,92

6 Pendapatan Piutang Pajak 604.504.014,32

7 Pendapatan Lain-Lain PAD 35.352.000,00

8 Penerimaan JKN 3.113.927.077,00

Jumlah 14.703.802.742,10

1.5. Arus Kas Masuk dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
Arus Masuk Kas dari Pendapatan Bagi Hasil Pajak/Bukan pajak yang telah disetor
ke Kas Daerah.
Tabel 54 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak

No Uraian Realisasi 2014 (Rp)

I Dana Bagi Hasil Pajak 15.092.979.473,00

PBB 12.275.492.780,00

BPHTB

Pajak Penghasilan PPH psl 21 2.734.592.242,00

Pajak Penghasilan Psl 25 dst…….. 82.894.451,00


II Dana Bagi Hasil Pajak SDA 1.547.448.956,00

Iuran Hasil Hutan Propinsi 1.063.446.042,00

Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksplotasi (Royalti) 13.948.148,00

Iuran Pungutan Hasil Perikanan 383.182.410,00

Iuran Pertambangan Minyak Bumi 86.872.356,00

94 | P a g e
No Uraian Realisasi 2014 (Rp)

JUMLAH (I + II) 16.640.428.429,00

1.6. Arus Kas Masuk dari Dana Alokasi Umum


Arus masuk Kas dari Dana Alokasi Umum merupakan penerimaan yang berasal
dari Dana Alokasi Umum yang telah disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan
sebesar Rp399.953.093.000,00.
Tabel 55 Dana Alokasi Umum

No Uraian Realisasi 2014


I Dana Alokasi Umum 399.953.093.000,00
Jumlah 399.953.093.000,00

1.7. Arus Kas Masuk dari Dana Alokasi Khusus


Arus masuk Kas dari Dana Alokasi Khusus merupakan penerimaan yang berasal
dari Dana Alokasi Khusus yang telah disetor ke Kas Daerah selama tahun
pelaporan sebesar Rp57.677.580.000,00.
Tabel 56 Dana Alokasi Khusus

No Uraian Realisasi 2014 (Rp)

I Dana Alokasi Khusus 57.677.580.000,00


Jumlah 57.677.580.000,00

1.8. Arus Kas Masuk dari Pendapatan Hibah


Arus masuk Kas dari Pendapatan Hibah merupakan penerimaan yang berasal dari
Dana Alokasi Khusus yang telah disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan
sebesar Rp2.000.000.000,00.
Tabel 57 Pendapatan Hibah

No Uraian Realisasi 2014 (Rp)


I Pendapatan Hibah 2.000.000.000,00
Jumlah 2.000.000.000,00

1.9. Arus Masuk Kas dari Pendapatan Bagi Hasil Pajak


Arus Masuk Kas dari Pendapatan Bagi Hasil Pajak merupakan penerimaan yang
berasal dari Bagi Hasil Pajak yang disetor ke Kas Daerah selama tahun pelaporan
yang terdiri dari :
Tabel 57 Pendapatan Bagi Hasil Pajak

No Uraian Realisasi 2014 (Rp)

1 PKB 1.088.703.844,00

2 PKDA 247.877,00

3 BBNKB 1.193.740.976,00
4 BBNKDA 80.310,00

95 | P a g e
5 PBBKB 4.809.716.984,00

Jumlah 7.092.489.991,00

1.10. Arus Kas Masuk dari Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
Arus Masuk Kas dari Pendapatan Dana Penyesuaian Otonomi Khusus merupakan
penerimaan yang berasal dari Dana Penyesuaian Otonomi Khusus yang disetor ke
Kas Daerah selama tahun pelaporan yang terdiri dari :
Tabel 58 Dana Penyesuaian Otonomi Khusus

No Uraian Realisasi 2014 (Rp)

1 Tunjangan Sertifikasi Tenaga Pendidik 31.255.109.000,00

2 Tambahan Penghasilan Guru 3.342.750.000,00

Jumlah 34.597.859.000,00

1.11. Arus Kas Masuk dari Batuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah
lainnya.
Arus Masuk Kas dari Pendapatan Batuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah
Daerah lainnya merupakan penerimaan yang berasal dari Bantuan Keuangan dari
Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya yang disetor ke Kas Daerah selama tahun
pelaporan yangterdiri dari :
Tabel 59 Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya

No Uraian Realisasi 2014 (Rp)

1 Bantuan Keuangan dari Propinsi Maluku 755.158.500,00

Jumlah 755.158.500,00

1.12. Arus Kas Keluar Dari Belanja Pegawai


Arus Kas Keluar ini merupakan pengeluaran yang berasal dari Belanja Pegawai
yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2014 sebesar
Rp263.313.889.093,50. Pengeluaran kas pada belanja ini diantaranya
diperuntukkan bagi pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan CPNS, gaji tunjangan
kepala daerah, uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggata DPRD,
biaya pemungutan pajak daerah dan PBB, honor panitia pelaksana kegiatan, dll.

1.13. Arus Kas Keluar Dari Belanja Bunga


Arus Keluar Kas ini merupakan pengeluaran yang berasal dari pembayaran hibah,
yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun 2014 sebesar
Rp61.666.667,00.

1.14. Arus Kas Keluar Dari Belanja Hibah

96 | P a g e
Arus Keluar Kas ini merupakan pengeluaran yang berasal dari pembayaran hibah,
yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun 2014 sebesar
Rp25.307.578.293,00.

1.15. Arus Kas Keluar Dari Bantuan Sosial


Arus Keluar Kas dari Bantuan Sosial merupakan pengeluaran yang berasal dari Pos
Belanja Bantuan Sosial yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama tahun 2014
sebesar Rp5.398.166.698,00, Pengeluaran Arus Kas ini diperuntukan bagi pemberi
bantuan untuk sarana keagamaan, partai politik, social masyarakat, kepemudaan,
organisasi olaraga, pengobatan bagi keluarga miskin, dan bantuan kepada
organisasi perempuan.

1.16. Arus Keluar Kas Dari Bantuan Keuangan kepada Propinsi/Kab/Kota dari
Pemerintah Desa
Arus Keluar Kas dari Bantuan Keuangan Kepada Propinsi/Kab/Kota dari
Pemerintah Desa merupakan pengeluaran yang berasal dari Pos Belanja Bantuan
Keuangan Kepada Propinsi/Kab/Kota dari Pemerintah Desa yang telah dikeluarkan
dari Kas Daerah selama tahun 2014 sebesar Rp13.353.645.718,00. Pengeluaran
Arus Kas ini diperuntukan bagi Pemerintah Desa.

1.17. Arus Keluar Kas Dari Belanja Tak Terduga


Arus Keluar Kas dari Belanja Tak Terduga merupakan pengeluaran yang berasal
dari Pos Belanja Tak Terduga yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama
tahun 2014 sebesar Rp200.000.000,00.

1.18. Arus Keluar Kas Dari Belanja Barang dan Jasa


Arus Kas ini merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Belanja Barang dan
Jasa yang telah dikeluarkan dari Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2014 sebesar
Rp108.613.808.361,00. Pengeluaran pos ini diantarannya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan bahan habis pakai, Bahan material, pembayaran Jasa
perkantoran, pembayaran cetak dan penggandaan, pembelian obat-obatan, biaya
perjalan dinas dll.

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Non Keuangan (Rp118.419.455.081,75)


Arus kas bersih dari aktivitas investasi aset nonkeuangan tahun 2014menunjukan
penurunan sebesar Rp(118.419.455.081,75) merupakan selisih kurang jumlah arus kas
masuk dari aktivitas investasi non keuangan sebesar Rp0,00dibandingkan dengan
jumlah arus kas keluar dari aktivitas investasi non keuangan sebesar
Rp118.419.455.081,75.
Arus kas masuk aktivitas investasi non keuangan tahun 2014 berasal dari pendapatan
Penjualan Cicilan/Angsuran Rumah Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sebesar
Rp63.880.855,00 Sedangkan arus kas keluar aktivitas non keuangan tahun 2014
merupakan pengeluaran untuk belanja modal sebesar Rp118.483.335.936,75.

97 | P a g e
3. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan (Rp14.000.000.000,00)
Arus kas ini mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan
pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran. Arus Kas Bersih dari aktivitas ini
untuk Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp14.000.000.000,00.
a. Arus Kas Masuk dari Pinjaman Daerah
Arus Kas Masuk dari Pinjaman Daerah sebesar Rp0,00 yang telah masuk ke Kas
Daerah.
b. Arus Kas Keluar untuk Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Arus Keluar Kas ini merupakan penyertaan modal ke Bank Maluku sebesar
Rp2.0000.000.000,00 dan Pembayaran Pokok Hutang Kabupaten Maluku
Tenggara sebesar Rp12.000.000.000,00.

4. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran Rp385.609.800,56


Arus kas Bersih dari aktivitas non anggaran tahun 2014 sebesar Rp385.609.800,56
merupakan Jumlah Arus Kas Masuk sebesar Rp44.106.055.445,79 yang merupakan
Penerimaan PFK yang ada pada BUD sebesar Rp43.179.784.369,23 dan Sisa UP tahun
2013 sebesar Rp926.271.076,56 (dimana Sisa UP sebesar Rp1.016.973.605,56
dikurangi denga Utang PFK Bendahara Pengeluaran sebesar Rp90.702.529,00) dan
Arus Kas Keluar sebesar Rp43.720.445.645,23 yang merupakan Penerimaan PFK yang
ada pada BUD dan Sisa UP Tahun 2014 sebesar Rp529.877.513,00 (dimana Sisa UP
Tahun 2014 sebesar Rp.180.458.939,00 dikurangi PFK pada bendahara pengeluaran
sebesar Rp.20.008.121,00, ditambah Kas di Bendahara Penerimaan sebesar
Rp144.472.312,00 dan Koreksi Silpa tahun sebelumnnya sebesar Rp224.954.383,00.
Arus kas dari aktivitas non anggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluran bruto
yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan belanja dan pembiayaan sesuai PSAP
No.3.

D. Pengungkapan Lain Atas Laporan Keuangan Kabupaten Maluku Tenggara


Pada Tahun 2014 Sekolah-sekolah di Maluku Tenggara menerima Belanja Bantuan
Sosial Fisik Direktorat Jendral Pendidikan Dasar yang Langsung ditransfer ke Rekening
sekolah sebesar Rp7.216.330.000,00 sedangkan Dana sebesar Rp108.000.000,00 belum
ditranfer ke Sekolah SD Naskat Watsin dan SD Naskat Ohoiwirin.
Disamping itu sekolah-sekolah di Maluku Tenggara Menerima Bantuan Operasional
Sekolah dari Propinsi yang lansung di transfer ke Rekening Sekolah yang terdiri dari:
1. Sekolah SMP menerima Dana Bantuan Operasional Sekolah sebesar
Rp3.353.966.627,00 dan di belanjakan sebesar Rp3.353.966.627,00. Data pendapatan
dan belanja belum mencakup data sepuluh sekolah SMP yang belum melapor
penerimaan dan Belanja Dana Bosnya
2. Sekolah SD menerima Dana Bantuan Operasional Sekolah Sebesar Rp6.916.080.429,00
dan dibelanjakan sebesar Rp6.916.080.429,00 Data pendapatan dan belanja belum
mencakup data Sembilan belas sekolah SD yang belum melapor penerimaan dan
Belanja Dana Bosnya.

98 | P a g e
Dapat dijelaskan pula bahwa ada rekening-rekening yang berada di beberapa Bank
yang di kelola oleh bendahara yang mengelola dana-dana Tugas Pembantuan dan Dana
APBN lainnya dapat dirinci sebagai berikut:
1. Dinas Sosial Rekening BRI Nomor : 00000281-01-000775-30-4 Rekening
penampungan dana Pengungsi dengan saldo rekening per 31 Desember 2013
Rp850.379.492,00.
2. Badan Penanggulangan Bencana DaerahRekening BRI Nomor 0281-01-0011178-3-1 an
Bendahara Peng Pembangunan Gedung Baru BPBD dan telah ditutup tanggal 06 Juni
2015 dan Rekening Nomor 0281-01-001254-30-1an. Bendahara Peng Dana Siap Pakai
BPBD Malra dan ditutup tanggal 05 Maret 2015.
3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rekening Mandiri No.152-00-1140830-
5an.Rehabilitasi dan Rekontruksi Pasca Bencana.
4. Pada Dinas Kesehatan Rekening Mandiri No.152-00-1183328-8 Bendahara Pengelolaan
dana BOK, ada juga Rekening Mandiri pada Puskesmas.
5. Dana TP Kesehatan Lingkunangan pada Dinas Kesehatan (Pembangunan Jaringan
Perpipaan Tahun Anggaran 2014) dengan dana Rp906.060.000,00.
6. Dana TP Kesehatan Lingkungan (Pamsimas/Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
berbasis masyarakat) pada Dinas Kesehatan dengan dana Rp51.682.000,00.
7. Global Found/GF TB Paru pada Dinas Kesehatan dengan dana sebesar
Rp40.250.000,00.
8. Dana Kapitasi JKN/BPJS yang transfer ke Rekening Pengelola JKN pada Dinas
kesehatan dan 15 Puskesmas dan Jaringan.

99 | P a g e
BAB VII
PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI
NON KEUANGAN

A. Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara


Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 35 Tahun 1952 tentang Pembubaran Maluku Selatan dan Pembentukan Daerah
Maluku Tengah dan Maluku Tenggaradan Undang Undang Nomor 60 Tahun 1953 tentang
Pembentukan Daerah Daerah Swatantra Tingkat II dalam Daerah Swatantra Tingkat I
Maluku (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 111. tambahan Lembaran Negara Nomor
1645).
Bupati Maluku Tenggara dijabat oleh Ir. Anderias Rentanubun. didampingi oleh
Wakil Bupati yang dijabat oleh Drs. Yunus Serang yang dilantik menjadi Bupati dan Wakil
Bupati sejak Agustus 2008-2013 dan telah memenangkan pemilihan kepala daerah periode
kedua2013-2018. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari Bupati Maluku Tenggara dibantu
oleh Sekretaris Daerah yang dijabat oleh Ir. Petrus Beruatwarin. Msi.
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Maluku Tenggara sampai tahun
2013 terdiri dari 32 satuan kerja. dengan rincian sebagai berikut :
- Sekretariat Daerah : 1 Unit
- Sekretariat DPRD : 1 Unit
- Dinas : 13 Unit
- Badan : 9 Unit
- Kantor 3 Unit
- Kecamatan : 6 Unit
- Kelurahan : 1 Unit
- RSUD : 1 Unit
- Inspektorat : 1 Unit
Jumlah 36 Unit

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara terdiri
dari 6 Kecamatan yang membawahi juga Pemerintah Desa dengan jumlah seluruhnya terdiri
dari 86 Ohoi/Desa.Dan 104 Ohoi Soa/Dusun yang tersebar pada :
- Kecamatan Pp Kei Kecil : 21 desa 15 Dusun
- Kecamatan Kei Kecil Timur : 13 desa 16 Dusun
- Kecamatan Kei Kecil Barat : 8 desa 2 Dusun
- Kecamatan Kei Besar : 21 desa 41 Dusun
- Kecamatan Kei Besar Utara Timur : 9 desa 21 Dusun
- Kecamatan Kei Besar Selatan : 14 desa 9 Dusun
Jumlah : 86 desa 104 Dusun

100 | P a g e
B. Visi Dan Misi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
Sesuai dengan tugas dan fungsi Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara dan
berdasarkan tantangan dan peluang, serta kondisi obyektif daerah, maka visi Kabupaten
Maluku Tenggara yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Maluku
Tenggara Nomor 04 Tahun 2014 adalah:
“Terwujudnya Masyarakat Maluku Tenggara Yang Sejahtera”.
Visi yang dirumuskan tersebut dimaksudkan agar mencerminkan apa yang ingin dicapai.
yaitu sebagai Kabupaten penghasil perikanan, daerah pendidikan, perdagangan, dan
pariwisata.
Sebagai wujud nyata dari visi tersebut. ditetapkan misi Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara yang menggambarkan hal-hal yang seharusnya terlaksana. sehingga hal-hal yang
masih abstrak yang terlihat pada visi akan lebih nyata terlihat pada misi.
Adapun misi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara tersebut. adalah:
1. Akselerasi Pemberdayaan masyarakat.
2. Peningkatan pelayanan masyarakat.
3. Peningkatan kapasitas infrastruktur.
4. Peningkatan daya saing daerah.

C. Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia yang berstatus Pegawai Negeri Sipil untuk melaksanakan tugas
pokok dan fungsi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara berjumlah 4.094 orang yang
diuraikan menurut jabatan dan golongan sebagai berikut :
Tabel 60 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan& Golongan

N Jumlah
URAIAN
0 (Orang)

Menurut
. Jabatan

Eselon I -

Eselon II 32

Eselon III 123


Eselon IV 274

Jabatan Fungsional 2.567


Staf 1.098
Jumlah 4.094

Menurut
. Golongan

Golongan IV 450

Golongan III 2.141


Golongan II 1.463

Golongan I 40
Jumlah 4.094

Jumlah sebanyak 4.094 orang tersebut tidak termasuk pegawai harian lepas yang
diperkerjakan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.

101 | P a g e
BAB VIII
P E N U T U P

Di dalam Undang-undang No17 Tahun 2013 tentang Keuangan Negara, terdapat


penegasan di bidang pengelolaan keuangan, yaitu bahwa kekuasaaan pengelolaan keuangan
negara adalah bagian dari kekuasaan pemerintah, dan kekuasaan pengelolaan keuangan
negara dari presiden sebagian dilimpahkan kepada gubenur/bupati/walikota selaku kepala
pemerintah daerah, yaitu bahwa gubenur/bupati/walikota bertanggungjawab atas pengelolaan
keuangan darerah sebagai bagian dari pemerintah daerah.
Untuk memenuhi ketentuan tersebut, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014 disusun dan disajikan sebagai media
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2014.
Sebagai penutup dapat disimpulkan bahwa dalam pengelolaan keuangan daerah
selama Tahun Anggaran 2014 telah terjadi pelampauan target penerimaan pendapatan dari
pendapatan pajak daerah dan efisiensi belanja daerah, selain itu LKPD Kabupaten Maluku
Tenggara Tahun Anggaran 2014 ini sudah disusun dan disajikan berdasarkan Standar
Akuntansi Pemerintahan sebagaimana diatur dalam peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
2005.
Penyusunan dan penyajian LKPD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun Anggaran 2014
ini masih melalui proses konversi, mengingat masih adanya perbedaan struktur APBD
menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006. Pelaksanaan
konversi mengacu kepada pedoman konversi sebagaimana diatur dalam Buletin Teknis yang
diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP), dimana buletin teknis
merupakan bagian dari SAP. Konversi tidak terbatas pada format pelaporan, namun juga
diupayakan agar definisi setiap pos laporan keuangan memenuhi kriteria yang ditetapkan
dalam Standar Akuntansi Pemerintah.
Dengan ditemuinya berbagai kendala dalam pengelolaan keuangan daerah selama
Tahun Anggaran 2014 ini, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara bertekad untuk terus
selalu meningkatkan kualitas sistem pengelolaan keuangan daerah, baik dari sisi
penyempurnaan aturan maupun dari sisi peningkatan kapasitas sumbur daya aparatur
pengelolaan keuangan daerah.

Langgur, 27 Maret 2015


BUPATI MALUKU TENGGARA

Ir. A. RENTANUBUN

102 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai