PDF To Word

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

A. Pengertian Sistem

Ada beberapa pakar yang mempunyai pendapat berlainan dalam

mendefinisikan suatu sistem, namun semua tetap pada satu tujuan. Berikut

beberapa pendapat tentang definisi sistem menurut pada ahli, yaitu :

Menurut Sutarman (2009:5), “sistem adalah kumpulan elemen yang saling

berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu

proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Widjajanto (2008:2), “adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian

yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu memalui tiga tahapan

yaitu input, proses dan output”.

Menurut Mustakini (2009:34), “sistem dapat didefinisikan dengan

pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan

sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”.

B. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13), menyimpulkan bahwa “Model umum sebuah

sistem terdiri dari input, proses, dan output”. Hal ini merupakan konsep sebuah

sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai

beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sistem mempunyai

karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa

4
5

dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah

sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut

dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat

sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih

besar yang disebut supra sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan

sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat

dipisah-pisahkan.

3. Lingkup Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem.

Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan

sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi

sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu di

jaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus

dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem

tersebut.
6

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut

dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain

dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem

yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem (input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem tersebut yang

dapat berupa pemeliharaan (maintance input) dan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolah Sistem (procces)

Suatu sistem dapat mempunyai satu proses yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem (objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.

Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah

direncanakan.

C. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:15) menyimpulkan bahwa “sistem merupakan suatu

bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem

memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi didalam sistem
7

tersebut”. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut

pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik , sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang tampak

secara fisik.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

oleh manusia, sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang

melibatkan interaksi manusia deengan mesin, atau yang disebut dengan

“human machine system”.

3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem yang beroperasi pada tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem

deterministik, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang

kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur

probabilitas.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh

lingkungan luarnya, sedangkan sistem tertutup adalah sistem yang tidak

terpengaruh oleh lingkungan luarnya.


8

D. Informasi

Menurut Lilis dan Anggadini (2011:13), “Informasi adalah data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Suatu informasi yang berkualitas mempunyai ciri-ciri :

1. Akurat

Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya, artinya informasi

bebas dari kesalahan tidak bias ataupun menyesatkan, akurat dapat diartikan

bahwa informasi itu dapat dengan jelas memcerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu

Informasi harus tersedia pada saat informasi tersebut diperlukan. Informasi

yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Di dalam pengambilan

keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi ada nilainya, apabila

informasi terlambat datang sehingga pengambilan keputusan terlambat

dilakukan hal tersebut dapat berakibat fatal bagi perusahaan.

3. Relevan

Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Informasi

yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan

dibahas dengan informasi tersebut. Informasi yang disampaikan harus dapat

bermanfaat bagi pemakainya.

4. Lengkap

Informasi yang diberikan harus lengkap secara keseluruhan dalam arti tidak

ada hal-hal yang dikurangi dalam menyampaikan informasi tersebut.


9

E. Sistem Informasi

Menurut Azhar Susanto Dalam Puspitawati (2011:14), “Sistem Informasi

merupakan komponen-komponen dari subsistem yang saling berhubungan dan

bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data

menjadi informasi”.

Sedangkan Sistem Informasi Menurut Robert dan Davis dalam Puspitawati

(2011:14), sebagai berikut :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung kegiatan

operasi sehari-hari, bersifat manajerial dan kegiatan suatu organisasi dan

menyediakan pihak-pihak tertentu dan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sedangkan menurut John Burch dan Grudnitski dalam Puspitawati

(2011:21), mengemukan bahwa sistem informasi terdiri komponen-komponen

yang disebut dengan istilah :

1. Blok Masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk metode-

metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat

berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


10

3. Blok Keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (technology block)

Teknologi merupakan ‘kotak alat’ (toolbox) dalam sistem informasi . teknologi

digunakan unutk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di

dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di

dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang

dihasilkan berkualitasi. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk

efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis Data diakses atau dimanipulasi

dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan Database

Management System (DBMS).

6. Blok Kendali (control block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana

alam, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan

sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase dan lain

sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk


11

meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun

bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

F. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnar dan Hapwood dalam Puspitawati (2011:58), “Sistem

Informasi Akuntansi merupakan sistem berbasis komputer yang dirancang untuk

mentransformasi data akuntansi menjadi informasi, yang mencakup siklus

pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem

informasi.”

Menurut Wijayanto dalam Mardi (2011:4), “Sistem Informasi Akuntasi

adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan

berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi

informasi keuangan”.

Dengan demikian secara garis besar aktivitas utama dari sistem informasi

akuntansi adalah mengolah atau memproses data transaksi keuangan menjadi

laporan keuangan dengan menggunakan sistem komputerisasi yang berhubungan

dengan jaringan komunikasi antara bagian yang satu dengan yang lainnya.

G. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Menurut Sutrisno (2008:150), “Kas merupakan uang tunai yang disimpan di

perusahaan maupun uang tunai yang disimpan di bank yang bisa diambil sewaktu-

waktu”. Sumber penerimaan kas pada rumah sakit berasal dari pembayaran-

pembayaran pasien yang berobat, khususnya pada pasien rawat jalan.


12

H. Pendapatan dan Jurnal

Menurut Mardi (2011:83), mendefinisikan pendapatan sebagai berikut :

Pendapatan adalah semua yang berkaitan dengan rangkaian aktivitas bisnis

dan kegiatan pemrosesan informasi yang terjadi secara berulang-ulang

terkait dengan penyerahan barang dan jasa kepada para pelanggan dan

menerima semua bentuk pelunasan yang diterima pelanggan dan

menyediakan barang atau jasa sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan

pembeli pada waktu dan tempat serta harga yang sesuai merupakan aktivitas

utama.

Jurnal menurut Maria (2007:23), “Suatu daftar yang berisi rekaman

kronologis dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan

bersadarkan bukti transaksi yang ada”.

Dengan adanya pembayaran dari pasien rawat jalam maka menambah

pendapatan Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Depok. Oleh karena itu pencatatan

pendapatan rawat jalan dalam jurnal sebagai berikut :

Pada saat transaksi penerimaan pembayaran pasien rawat jalan, maka kasir

akan menjurnal, sebagai berikut :

Kas Rp. xxxxx -

Pendapatan - Rp. xxxxx

2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)

Dalam merancang sebuah sistem, kita memerlukan peralatan pendukung

(tool system). Peralatan pendukung yang digunakan untuk menggambarkan model


13

sistem yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah menggunakan UML

(Unified Modelling Language).

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:137) “UML muncul karena ada

kebutuhan permodelan visual, untuk memspesifikasikan, menggambarkan,

membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak”.

Menurut Nugroho (2010:6) mendefinisikan “UML adalah bahasa

pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi

objek”

Untuk memahami UML, maka diperlukannya membentuk sebuah konsep

bahasa permodelan dan membutuhkan 3 unsur utama yaitu :

1. Things

a. Class, Class adalah deskripsi dari sejumlah objek yang memiliki atribut,

operasi dan hubungan semantik.

b. Interface, antar muka yang menghubungkan operasi class atau antar class.

c. Collaboration, interaksi dan hubungan antara elemen yang satu dengan

yang lainnya.

d. Use case, deskripsi dari urutan tindakan sebuah sistem yang dilakukan

aktor, use case direalisasikan menggunakan collaboration.

2. Relationships

a. Dependency

Hubungan semantik antara dua model elemen yang dapat merubah elemen

lainnya (sebuah objek berubah mengakibatkan perubahan pada objek yang

lain).
14

b. Association

Hubungan terstruktur pada class yang di gambarkan menggunakan link, link

melakukan hubungan antara objek .

c. Generalization

Hubungan Generalisasi atau spesialisasi dimana elemen khusus (anak)

dibangun diatas spesifikasi elemen umum (orang tua atau parent).Child

(objek anak) berbagi struktur dan perilaku parent (objek induk).

d. Realization

Realisasi adalah hubungan semantik antara pengklasifikasi dimana satu

classifier menentukan kontrak yang classifier lain untuk menjamin adanya

ikatan diantaranya. Yakni antara interface dengan class, antara use case dan

colaboration.

3. Diagram UML

Menurut Rossa dan Shalahuddin (2013:140), pada UML 2.3 terdiri dari 13

macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu Structure Diagrams,

Behaviour Diagrams dan Interaction Diagrams.Adapun alat atau sarana yang

digunakan dalam analisa sistem ini adalah sebagai berikut :

A. Activity Diagram

Diagram aktivitas memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari

pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini tidak hanya memodelkan software

melainkan memodelkan model bisnis juga. Diagram aktivitas menunjukkan

aktivitas sistem dalam kumpulan aksi-aksi.


15

Sebuah diagram yang menggambarkan aktivitas dari sebuah sistem dan

penggunaan diagram ini untuk sebuah analisa sistem.

Menurut Rossa dan Shalahuddin (2013:161) mengatakan bahwa “Diagram

aktivitas atau activity diagram menggunakan workflow (aliran kerja) atau aktivitas

dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”

Di dalam Activity Diagram terdapat simbol-simbol yang digunakan antara

lain:

1. Initial Node

Initial Node merupakan titik awal untuk memulai suatu aktivitas atau status

awal aktivitas sistem.

2. Action

Action merupakan aktivitas yang dilakukan sistem dan biasanya diawali

dengan kata kerja.

3. Decision

Decision merupakan Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas

lebih dari satu atau dengan kata lain decision adalah pilihan untuk mengambil

keputusan.

4. Join

Join digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang digabungkan

5. Fork

Fork digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel.

6. Activity Final

Activity Final merupakan titik akhir untuk mengakhiri aktivitas atau status

akhir yang dilakukakan sistem.


16

B. Use Case Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:155) mengatakan bahwa “Use Case

atau diagram Use Case merupakan permodelan untuk kelakuan (behavior) system

informasi yang akan dibuat”.

Di dalam Use Case Diagram terdapat simbol-simbol yang digunakan antara

lain:

1. Use Case

Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar

pesan antar unit atau aktor.

2. Actor

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang

akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.

3. Association

Komunikasi antara actor dan usecase yang berpartisipasi pada usecase atau

usecase memiliki interaksi dengan aktor.

4. Include

Relasi usecase dimana proses bersangkutan akan dilanjutkan keproses yang

dituju.

5. Extend

Relasi usecase tambahan ke sebuah usecase yang ditambahkan dapat berdiri

sendiri walau tanpa usecase tambahan itu.

6. Generalization

Dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang umum dari yang lainnya.
17

C. Sequence Diagram

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:165) mengatakan bahwa “Diagram

Sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan

waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

Menurut Tohari (2014:101) mendefinisikan bahwa “Sequence Diagram

menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam urutan waktu”.

Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga

interaksi antar objek yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.

Di dalam Sequence Diagram terdapat simbol-simbol yang digunakan

antara lain:

1. Actor

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang

akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi

walaupun simbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu

merupakan orang.

2. Interface atau Boundary Object

Sebuah objek yang menjadi penghubung user dengan sistem.

3. Control Object

Mengkoordinasikan prilaku sistem dan dinamika dari suatu sistem dari suatu

sistem, menangani tugas utama dan mengontrol alur kerja suatu sistem.

4. Entity Object

Suatu Objek yang berisi informasi kegiatan yang terkait yang tetap dan

disimpan kedalam suatu database.


18

5. Object Message

Menggambarkan pesan atau hubungan antar obyek, yang menunjukkan urutan

kejadian yang terjadi.

6. Message to Self

Menggambarkan pesan atau hubungan objek itu sendiri, yang menunjukkan

urutan kejadian yang terjadi.

7. Lifeline

Garis titik-titik yang berhubungan dengan objek, sepanjang lifeline terdapat

activation

8. Activation

Mewakili sebuah eksekusi operasi dari objek, panjang kotak ini berbanding

lurus dengan durasi aktivasi sebuah operasi.

D. Deployment Diagram

Menurut Rossa dan Shalahuddin (2013:154) mengatakan bahwa “Diagram

deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam

proses eksekusi aplikasi”

Menurut Tohari (2014:134) mengatakan bahwa “Deployment Diagram

menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik. Diagram ini menampakkan

bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware yang

digunakan untuk mengimplementasikan sebuah sistem dan keterhubungan antara

komponen-komponen hardware tersebut”.


19

Di dalam Deployment Diagram terdapat simbol-simbol yang digunakan

antara lain:

1. Node

Sumber daya yang digunakan pada saat aplikasi dijalankan.

2. Association

Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan

multiplicity.

E. ERD (Entity Relationship Diagram)

Rosa dan Shalahuddin (2013:50) dalam bukunya mengatakan Entity

Relationship Diagram (ERD) dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam

bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional.

Di dalam Entity Relationship Diagram terdapat simbol-simbol yang

digunakan antara lain:

1. Entitas

Merupakan data inti yang disimpan; bakal tabel pada basis data; penamaan

entitas biasanya menggunakan kata benda.

2. Atribut

Merupakan field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.

3. Atribut kunci primer

Merupakan field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan

digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id dan

bersifat unik.

4. Atribut multinilai atau multivalue


20

Merupakan field data yang butuh disimpan dan memiliki nilai lebih dari satu.

5. Relasi

Relasi yang menghubungkan antar entitas; biasanya diawali dengan kata kerja.

6. Asosiasi

Merupakan penghubung antara relasi dan entitas dimana kedua ujungnya

memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian.

F. LRS (Logical Record Structure)

Menurut Hasiguan dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan LRS adalah

sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram ER akan

mengikuti aturan pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi ke LRS.

Langkah memtranformasi Diagram ER ke LRS aturan-aturannya adalah

sebagai berikut :

1. Setiap entity akan diubah ke bentuk sebuah kotak dengan nama entity diluar

kotak berada didalam kotak.

2. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak di dalam entity, kadang

dipisah dalam sebuah kotak sendiri.

Aturan pokok diatas akan sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik

perhatian utama pada langkah transformasi yaitu kardinalitas.

1. 1 : 1 (one to one), pada kardinalitas one to one, sebaiknya panah diarahkan ke

entity dengan jumlah atribut sedikit

2. 1 : M (one to Many), pada kardinalitas ini maka relasi harus digabungkan

dengan entity pada pihak yang many, dan tidak perlu melihat banyak

sedikitnya atribut.
21

3. M : M (many to many), maka relationship berubah status menjadi file konektor

(yang akan merubah kardinalitas many to many seolah-olah menjadi one to

many) sehingga baik entity maupun relasi akan menjadi struktur record

tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai